Anda di halaman 1dari 10

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD ALFA REZA

KELAS : X- MIPA I

NO : 20

SMA NEGERI 12 SEMARANG


A. PENGERTIAN PLANTAE

Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan merupakan salah satu
organisme eukariotik multiseluler yang memiliki dinding sel dan klorofil. Nah,
klorofil merupakan zat hijau daun yang fungsinya untuk fotosintesis sehingga
tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau bersifat autotrof. Inilah yang
membedakan antara Kingdom Plantae dan Kingdom Animalia. Selain itu, perbedaan
lainnya yaitu Kingdom Plantae tidak dapat bergerak bebas seperti Kingdom Animalia.

B. CIRI CIRI KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)

Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri khusus yang menjadikan Kingdom ini berbeda
dengan Kingdom Animalia. Ciri-ciri tersebut akan dibahas berikut ini.

Dinding sel yang tersusun atas selulosa.


Memiliki klorofil yang berfungsi sebagai fotosintesis.
Karena memiliki klorofil, maka kingdom plantae bersifat autotrof (dapat
membuat makanan sendiri) dengan bantuan sinar matahari.
Eukariot
Multiseluler
Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
Mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya.
C. KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)

Selain memiliki ciri-ciri yang telah disebutkan di atas. Kingdom Plantae juga memiliki
klasifikasinya sendiri. Klasifikasi ini membantu kita untuk dapat membedakan antara
spesies yang satu dengan spesies yang lain dalam Kingdom Plantae.

1. Divisi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)

Tumbuhan lumut sangat mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari. Terutama di


berbagai tempat yang lembab seperti tembok, tanah, bebatuan lapuk bahkan
menempel di kulit pohon. Tumbuhan lumut menyukai tempat yang lembab. Ini
dikarenakan saat bereproduksi tumbuhan lumut membutuhkan air untuk melakukan
pembuahan. Ketiadaan air, meyebabkan sel kelamin jantan tidak bisa membuahi sel
kelamin betina. Bagian tubuh pada lumut yang memiliki kemiripan dengan akar
disebut Rizoid. Rizoid memiliki fungsi untuk menyerap air dan garam mineral serta
sebagai alat perlekatan pada habitatnya. Contoh pada tembok. Tumbuhan lumut
tidak memiliki floem dan xylem yang berfungsi sebagai pembuluh angkut.
Karena itulah, lumut sangat menyukai tempat yang lembab dimana terdapat
kandungan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Tumbuhan lumut terbagi atas 3
yaitu, Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) , Kelas Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
dan Kelas Bryopsida (Lumut Daun).

2. Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku)

Paku yang dimaksud disini bukan paku yang biasanya digunakan untuk menggantung
lukisan atau cermin yang ada di rumah kita sobat. Tapi, paku yang dimaksud disini
yaitu Tumbuhan Paku. Seperti apa sih struktur dari tumbuhan paku ini? Jadi
tumbuhan paku merupakan bagian dari Kingdom Plantae yang tubuhnya telah
memiliki akar, batang dan daun sejati. Susunan daun tumbuhan paku menyirip
seperti bulu. Berbeda dengan lumut, tumbuhan paku telah memiliki pembuluh angkut
yaitu xylem dan floem. Selain itu tumbuhan paku juga dapat hidup dimana saja
terutama di tempat yang lembab seperti di air, permukaan batu, tanah, hutan hujan
tropis bahkan menempel di kulit pohon. Tumbuhan paku memiliki bentuk yang
bervariasi seperti lembaran, perdu atau berbentuk seperti tanduk rusa. Nah, nama
lain dari tumbuhan paku yaitu Pakis.

Tumbuhan paku terdiri atas 4 kelas, diantaranya yaitu Kelas Psilopsida (Paku Purba),
Kelas Lycopsida (Paku Kawat), Spenopsida (Paku ekor kuda) dan Pteriopsida (Paku
Sejati).
3. Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Tumbuhan biji merupakan tingkatan tertinggi dari Kingdom Plantae. Tumbuhan biji
telah memiliki akar, batang dan daun sejati. Tumbuhan biji menghasilkan biji sebagai
alat perkembang biakan. Selain itu, tumbuhan biji memiliki ketinggian dan bentuk
yang bervariasi dari divisi-divisi kingdom plantae sebelumnya. Mempunyai habitat di
darat dan sebagian di air contohnya pada teratai yang mengapung di air. Reproduksi
pada tumbuhan berbiji bereproduksi melalui penyerbukan dan pembuahan. Divisi
spermatophyte terbagi lagi atas dua sub divisi yaitu sub divisi Gymnospermae
(Tumbuhan berbiji terbuka) dan sub divisi angiospermae (tumbuhan berbiji
tertutup).
3a. Sub divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)

Tumbuhan berbiji terbuka tidak mempunyai pembungkus biji. Artinya bakal bijinya
itu terbuka dan terdapat pada permukaan daun buah. Umumnya terdiri dari
tumbuhan berkayu dan berakar tunggang yang memiliki bentuk dan ukuran yang
bervariasi. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki alat kelamin betina dan jantan pada
satu pohon tetapi terpisah letaknya, sebagiannya memiliki alat kelamin betina dan
jantan tidak pada satu pohon, tetapi berlainan pohon. Maksudnya disini pada pohon
kelamin jantan hanya memiliki satu alat kelamin, yaitu kelamin jantan. Begitupun
sebaliknya. Sub divisi Gymnospermae terbagi atas 4 kelas diantaranya yaitu, Kelas
Cycadinae, kelas Ginkgoinae, kelas Coniferae dan kelas Gnetinae.

3b. Sub divisi Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)

Berbeda dengan Gymnospermae, tumbuhan berbiji tertutup dimana bijinya ini


ditutupi oleh buah. Tumbuhan berbiji tertutup dapat berupa pohon besar, perdu,
tumbuhan rambat serta tumbuhan tidak berkayu. Daun pada tumbuhan biji tertutup
umumnya pipih dan relative lebih lebar dengan bentuk yang bervariasi. Selain itu,
tumbuhan biji tertutup memiliki peran penting bagi makhluk hidup terutama manusia
karena hampir semua bahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia berasal dari
tumbuhan biji tertutup. Sistem reproduksi pada Angiospermae berupa bunga. Bunga
ini terdiri atas bunga sempurna dan tidak sempurna. Bunga sempurna selain memiliki
alat kelamin jantan dan betina juga memiliki kelopak dan mahkota. Sedangkan bunga
tidak sempurna tidak memiliki salah satu ataupun keduanya. Reproduksi berlangsung
secara penyerbukan dan pembuahan.

Angiospermae terbagi atas 2 kelas yaitu Kelas Monocotyledone (Monokotil / Biji


berkeping satu) dan Kelas Dycotyledone (Dikotil / Berkeping dua).

a. Kelas Monocotyledone (Monokotil / Berkeping satu)

Struktur tumbuhan Monocotyledone terdiri dari akar yang berserabut. Akar


serabut pada monocotyledone tidak sekokoh pada akar tunggang yang dimiliki oleh
Kelas Dicotyledone. Tumbuhan monokotil juga memiliki batang yang yang beruas dan
tidak bercabang. Batang ini juga tidak memiliki cambium sehingga tumbuhan
monokotil tidak dapat tumbuh membesar. Daun pada tumbuhan monokotil mempunyai
tulang daun yang sejajar atau melengkung. Sedangkan pada bunganya memiliki
bagian-bagian yang jumlahnya kelipatan tiga. Tumbuhan monokotil terbagi atas lima
ordo, yaitu Ordo Graminae (Rumput-rumputan), ordo palmae (palem-paleman), Ordo
Zinggiberaceae (jahe-jahean), Ordo Bromeliaceae (Nanas) dan Orchicidaceae
(Anggrek).

b. Kelas Dycotyledone (Berkeping dua)

Berbeda dengan kelas monokotil, akar pada tumbuhan dikotil yaitu akar tunggang.
Sehingga akar ini sangat kokoh. Pada akar dan batang tumbuhan dikotil memiliki
cambium yang artinya akar dan batang dikotil dapat tumbuh membesar. Batang pada
dikotil bercabang-cabang serta buku-buku dan ruas yang tidak jelas. Daun pada
dikotil berbentuk tunggal ataupun majemuk dan mempunyai tulang daun menjari atau
menyirip. Bagian bunga pada tumbuhan dikotil berjumlah kelipatan 2,4 atau 5.
Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa ordo diantaranya yaitu, Ordo
Euphorbiaceae (Getah-getahan), Leguminoceae (polongan), Solanaceae (Terongan),
Rutaceae (Jeruk), Malpaceae (Kapas), Mertaceae (Jambu) dan Kompositae.

D. SISTEM ORGAN KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)

Tumbuhan sama seperti makhluk hidup lainnya. Agar dapat berkembang dan tumbuh
dengan baik, mereka membutuhkan sistem organ yang baik. Sistem organ pada
tumbuhan terdiri atas beberapa organ yaitu akar, batang, daun dan bunga.

1. Akar

Akar pada tumbuhan berfungsi untuk menyerap zat hara dan air di dalam tanah.
Akar berkembang dari meristem apical ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus
tanah. Akar juga berfungsi sebagai alat untuk memperkokoh tanaman sehingga tidak
mudah roboh ketika angina tau badai datang. Selain itu, pada beberapa jenis
tanaman akar digunakan sebagai alat pernapasan dan tempat menyimpan cadangan
makanan.
Struktur akar terdiri atas epidermis atau kulit luar, korteks, endodermis, dan stele
yang terdapat xylem dan floem sebagai alat angkut. Akar terdiri atas dua yaitu akar
serabut pada monokotil dan akar tunggang pada dikotil.

2. Batang

Batang merupakan organ berpembuluh yang memiliki fungsi sebagai alat pengangkut.
Di batang juga memiliki xylem dan floem yang fungsinya telah kita ketahui sebagai
alat angkut. Fungsi dari batang yaitu sebagai alat angkut zat makanan dari akar ke
daun dan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Selain itu batang juga berfungsi
mengarahkan tumbuhan untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup yang
fungsinya untuk kelangsungan proses fotosintesis. Batang juga memiliki fungsi yang
lain yaitu sebagai alat perkembangbiakan vegetative, tempat penyimpanan makanan
dan sebagai tempat perlekatan cabang, daun dan buah.

Batang terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe berkayu, tipe lembut dan lunak
(herbaseus) dan tipe rumput (kalmus). Struktur batang terdiri atas Epidermis,
korteks, endodermis dan stele.
3. Daun

Daun pada tumbuhan memiliki fungsi sebagai alat penguapan dan tempat
berlangsungnya proses fotosintesis. Selain itu daun juga berperan sebagai alat
pernapasan dan penyerap matahari. Daun terdiri atas Helai daun, Tangkai daun dan
pelepah daun. Struktur daun terdiri atas epidermis yang memiliki kutikula untuk
mencegah penguapan yang terlalu besar, Mesofil yang memiliki kloroplas yang
banyak dan Hipodermis yang memiliki stomata.

4. Bunga

Umumnya orang melihat bunga sebagai objek yang memperindah tumbuhan karena
memiliki bentuk dan warna yang bervariasi. Nah, sebenarnya fungsinya lebih dari itu
sobat. Salah satu fungsi penting dari bungan yaitu sebagai sistem reproduksi pada
tumbuhan. Reproduksi ini membantu menjaga spesies tumbuhan tersebut tetap
tumbuh.
Struktur bunga terdiri atas :

Kelopak bunga yang umumnya berwarna hijau. Kelopak ini berfungsi untuk
melindungi dan membungkus bunga ketika masih kuncup.
Mahkota bunga, memiliki warna cerah dan menarik. Nah, mahkota inilah yang
menjadikan bunga menjadi cantik dan indah untuk dipandang mata.
Sebenarnya, mahkota yang berwana cerah ini berfungsi untuk menarik
pollinator yaitu serangga yang membantu pada proses polinasi (penyerbukan)
bunga. Contoh serangganya yaitu Kupu-kupu dan Lebah.
Benang Sari, berfungsi sebagai alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika
serbuk sari jatuh ke kepala putik maka terjadilah pembuahan.
Dan yang terakhir putik. Putik adalah alat kelamin betina, disinilah terjadinya
pembuahan dan berkembangnya zigot pada bunga.

Anda mungkin juga menyukai