1. Diagnosis Holistik
Tata cara diagnose yang mempertahankan aspek lingkungan, keluarga, dan
perilaku yang mungkin menyebabkan penyakit pada pasien. Mencakup seluruh
tubuh jasmani dan rohani (biopsikososial). Tidak hanya organ oriented, namun
family oriented
Holistik sendiri dimaksudkan untuk membangun manusia yang utuh dan sehat
dalam segala aspek sehingga dapat mencapai tujuan layanan pasien yang
cenderung permanen.
3. Dokter Keluarga
Dokter yang menerapkan kedokteran klinis dalam komunitas keluarga, prinsipnya
promotif dan preventif. Dokter di faskes primer sebagai gate keeper. Di Negara
maju dikenal sebagai spesialis family medicine (FM). Dari individu hingga
keluarga
Dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua
orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur pelayanan oleh provider
lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang menerima semua
orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia,
jenis kelamin ataupun jenis penyakit. Dokter yang mengasuh individu sebagai
bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa
membedakan ras, budaya dan tingkatan sosial. Secara klinis dokter ini
berkompeten untuk menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan
dan memperhatikan latar budaya, sosial ekonomi dan psikologis pasien
4. Tuberkolosis Aktif
Penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan
mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak
memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini
Gejala dan Jenis Tuberkulosis
TB paling sering menyerang paru-paru dengan gejala klasik berupa batuk, berat
badan turun, tidak nafsu makan, demam, keringat di malam hari, batuk berdarah,
nyeri dada, dan lemah. Jenis batuk juga bisa berdahak yang berlangsung selama
lebih dari 21 hari.
Saat tubuh kita sehat, sistem kekebalan tubuh dapat memberantas basil TB yang
masuk ke dalam tubuh. Tapi, sistem kekebalan tubuh juga terkadang bisa gagal
melindungi kita.
Basil TB yang gagal diberantas sepenuhnya bisa bersifat tidak aktif untuk
beberapa waktu sebelum kemudian menyebabkan gejala-gejala TB. Kondisi ini
dikenal sebagai tuberkulosis laten. Sementara basil TB yang sudah berkembang,
merusak jaringan paru-paru, dan menimbulkan gejala dikenal dengan istilah
tuberkulosis aktif.
Terdapat sejumlah orang yang memiliki risiko penularan TB yang lebih tinggi.
Kelompok-kelompok tersebut meliputi:
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS,
diabetes, atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.
Analisis Masalah
Pendekatan Holistik TB
Aspek Fisik
Aspek Sosial