sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa angiospermae merupakan
golongan tumbuhan yang dapat menghailkan biji. Serta dilindungi dengan karpel atau daun buahnya
serta pembuahannya ganda. Dan memiliki alat perkawinan yang berupa bunga yang disebut juga
Anthophyta. Angiosperma juga mempunyai nama lain yaitu Magnoliophyta.
Sedang ciri utama yang dimiliki angiosperma adalah bakal biji yang berada didalam megasporofil yang
kemudian termodifikasi menjadi daun buah, sehingga membuat serbuk sari harus menembus jaringan
dari daun buah supaya dapat mencapai bakal biji dan juga membuahi ovum. Secara umum daun buah
mempunyai daging tebal, seperti mangga, semangka dan juga jeruk. Sedangkan pada kacang-kacangan
antara lain kacang panjang, kapri, buncis, yang daun buahnya berupa kulit polng yang tipis.
Daun buah yang mempunyai fungsi sebagai pelindung dari biji supaya tidak kekeringan disaat
mengalami dormansi atau tidak aktif. Sedang tubuh dari angiospermae mempunyai bentuk serta ukuran
yang bervariasi. Ada yang berupa tumbuhan yang berbunga kecil yang hanya berdiameter 2 mm. Dan
juga ada pohn raksasa yang mempunyai ketinggian lebih dari 100 m, dan tubuhnya mempunyai bagian
diantaranya akar, batang, daun, serta bunga. Akar dari angiospermae mempunyai bentuk serabut
ataupun tunggang. Sedangkan batangnya ada juga yang memiliki kambium dan ada pula yang tidak
berkambium.
Divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu Dicotyledoneae (Magnoliopsida) dan
Monocotyledoneae (Liliopsida).
a. Dicotyledoneae (Magnoliopsida)
Tumbuhan anggota kelas dikotil mempunyai ciri-ciri umum, terutama saat biji berkecambah, biji
mempunyai dua daun lembaga yang terbelah menjadi dua bagian. Ciri lainnya adalah bagian-bagian
bunga berkelipatan 2, 4, atau 5. Daunnya tunggal atau majemuk dan mempunyai tulang daun menjari
atau menyirip. Tumbuhan dikotil mempunyai sistem akar tunggang, dapat berupa tumbuhan semak,
herba, atau pohon. Batang bercabang dengan buku-buku dan ruas-ruas tidak jelas. Batang dan akar
tumbuhan dikotil berkambium (di antara xilem dan floem), sehingga mengalami pertumbuhan sekunder
(tumbuh membesar).
Batang dan akar memiliki kambium sehingga terjadi pertumbuhan sekunder dan dapat tumbuh
membesar.
Tidak memiliki pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindang ujung batang (koleoptil).
Berdaun tunggal atau majemuk, dengan urat daun menyirip atau menjari, dan umumnya tidak
berpelepah.
Bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari) berjumlah 4 atau 5, atau kelipatannya.
Berikut contoh famili dalam suatu ordo pada kelas Dicotyledoneae (Magnoliopsida) serta contoh
tumbuhannya.
1) Ordo Casuarinales
Famili Casuarinaceae
Casuarinaceae berbentuk pohon, berumah satu atau dua, memiliki ranting jarum yang hijau dengan
sendi antar-ruas yang beralur. Daun Casuarinaceae tereduksi (kecil), bunga dalam bulir berbentuk
kerucut, dan buah bongkol berbentuk kerucut. Terdapat sekitar 70 spesies Casuarinaceae. Contohnya
Casuarina equisetifolia (cemara laut, banyak tumbuh di pantai berpasir) dan Casuarina junghuhniana
(cemara gunung).
2) Ordo Capparales
Famili Capparaceae
Capparaceae berbentuk perdu, pohon, atau liana berkayu. Daunnya tunggal atau majemuk menjari, dan
berukuran kecil. Buah berbentuk kapsul memanjang (disebut buah buni). Contohnya Gynandropsis
speciosa dan Capparis spinosa.
3) Ordo Malvales
Famili Malvaceac
Malvaceae berbentuk perdu atau pohon. Daunnya tunggal, menjari atau berurat daun menjari di bagian
pangkal. Bunganya memiliki 5 daun kelopak dan 5 daun mahkota, berkelamin dua, benang sari banyak,
tangkai sari bersatu dan tangkai putik berada di atasnya. Contohnya kembang sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis), kapas (Gossypium sp.), dan Abutilon sp.
4) Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Myrtaceae berbentuk pohon atau perdu. Daunnya tampak selalu hijau dan beraroma jika diremas.
Contohnya Eucalyptus dan Eugenia caryophyllus (cengkih).
5) Ordo Fabales
Leguminosae berbentuk perdu atau pohon, ada pula yang memanjat. Leguminosae memiliki daun buah
memanjang yang akan berkembang menjadi polong (legum). Sebagian besar Leguminosae memiliki
bintil-bintil pada akar yang merupakan bentuk simbiosis dengan bakteri penambat nitrogen (Rhizobium
sp.). Leguminosae terdiri atas tiga subfamili, yaitu Mimosoideae, Caesalpinioideae, dan Papilionoideae
(Faboideae). Contoh Mimosoideae, yaitu Mimosa pudica (putri malu) dan Leucaena leucocephala (petai
cina). Contoh Caesalpineae, yaitu Caesalpinia pulcherrima (bunga merak) dan Delonix regia (flamboyan).
Contoh Papilionoideae (berbunga bentuk kupu-kupu), yaitu Arachis hypogaea (kacang tanah) dan
Crotalaria juncea (orok-orok).
6) Ordo Gentianales
a) Famili Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, perdu, atau liana berkayu. Batangnya bergetah putih. Pada umumnya
memiliki bunga dengan warna mencolok, berukuran besar, dan berbau harum. Contohnya Catharanthus
roseus (tapak dara) dan Allamanda cathartica (alamanda).
Compositae berbentuk perdu atau pohon. Bunganya memiliki bonggol berbentuk tabung. Contohnya
Lactuca sativa (selada) dan Chrysanthemum.
7) Ordo Piperales
Famili Piperaceae
Piperaceae berbentuk perdu atau semak, ada yang memanjat dengan akar lekat. Daun memiliki bau
aromatik atau rasa pedas. Contohnya Piper betle (sirih) dan Piper nigrum (lada).
8) Ordo Rosales
Famili Rosaceae
Rosaceae merupakan kelompok mawar, berbentuk semak namun ada pula yang memanjat, berkayu,
berduri tempel atau tidak berduri. Contohnya Rosa hybrida (mawar) dan Malus sylvestris (apel).
9) Ordo Solanales
Famili Solanaceae
Solanaceae merupakan kelompok terong-terongan. Berbentuk perdu atau semak basah. Bunganya
berbentuk terompet. Contohnya Datura metel (kecubung) dan Solanum lycopersicum (tomat).
Famili Magnoliaceae
Magnoliaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun tunggal dan pada saat rontok meninggalkan bekas
berbentuk cincin pada ranting. Kelopak dan mahkota tidak selalu dapat dibedakan dengan jelas.
Contohnya Michelia champaca (cempaka atau kantil).
Famili Nyctaginaceae
Nyctaginaceae berbentuk pohon, perdu, atau memanjat; berdaun tunggal; ada yang memiliki daun
pelindung berwarna hijau atau berwarna lain. Contohnya Bougainvillea spectabilis dan Mirabilis jalapa
(bunga pukul empat).
Familia Nymphaeaceae
Nymphaeaceae merupakan tumbuhan air atau rawa. Daun tenggelam atau mengapung. Contohnya
Nymphaea nouchali (teratai kecil) dan Nelumbium nelumbo (teratai besar).
Famili Rutaceae
Rutaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun memiliki kelenjar minyak. Contohnya Citrus maxima (jeruk
Bali) dan Murraya paniculata (kemuning).
b. Monocotyledoneae (Liliopsida)
Ciri umum tumbuhan monokotil adalah bijinya mempunyai satu daun lembaga yang berfungsi untuk
menyerap zat makanan dari endosperma pada saat biji berkecambah. Ciri lainnya adalah bunganya
memiliki bagian-bagian yang jumlahnya berkelipatan 3. Daunnya tunggal dan mempunyai tulang daun
sejajar atau melengkung. Tumbuhan monokotil mempunyai sistem akar serabut. Sebagian besar
berbatang basah, tetapi beberapa anggota yang lain merupakan tumbuhan berkayu. Batang tidak
bercabang, mempunyai buku-buku dan ruas-ruas yang jelas. Batang dan akar tumbuhan monokotil tidak
berkambium, sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder.
Berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral tertutup (antara xilem dengan floem
tidak terdapat kambium). Letak xilem dan floem tersebar atau tidak teratur.
Pada umumnya batang dan akar tidak memiliki kambium sehingga tidak terjadi pertumbuhan sekunder
dan tidak tumbuh membesar. Namun, ada pula tumbuhan monokotil yang berkambium, misalnya sisal
(Agave sisalana).
Pada umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut rambut halus, dan ruas-ruas pada batang
tampak jelas.
Berakar serabut.
Ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh koleoptil.
Pada umumnya berdaun tunggal, kecuali pada kelompok palem. Urat daun sejajar atau melengkung dan
berpelepah daun.
Bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari) berjumlah tiga atau kelipatan tiga.
Berikut contoh famili dalam suatu ordo pada kelas Monocotyledoneae (Liliopsida) serta contoh
tumbuhannya.
1) Ordo Liliales
Famili Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah, ada yang memanjat; memiliki akar rimpang, umbi atau umbi lapis.
Contohnya Lilium regale (bunga lili) dan bunga tulip.
2) Ordo Asparagales
a) Famili Amaryllidaceae
Amaryllidaceae merupakan semak basah menahun. Memiliki umbi, umbi lapis, atau akar rimpang.
Contohnya Polianthes tuberosa (bunga sedap malam) dan Zephyranthes rosea (kembang cokelat).
b) Famili Orchidaceae
Orchidaceae merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun. Sebagian
Orchidaceae hidup epifit, memiliki akar rimpang, dan memiliki daun berdaging. Contohnya Vanda
tricolor dan Spathoglottis plicata (anggrek tanah).
3) Ordo Arecales
Palmae berbentuk pohon atau memanjat. Pada batang terdapat bekas daun berbentuk cincin. Daun
Palmae menyirip atau berbentuk kipas, dengan pangkal pelepah daun yang melebar. Contohnya
Metroxylon sagu (sagu) dan Cocos nucifera (kelapa).
4) Ordo Poales
Gramineae merupakan kelompok rumput-rumputan. Gramineae memiliki batang silindris, agak pipih,
persegi, dan berongga; berdaun tunggal dan berpelepah; dan bunga tersusun dalam bulir, berbiji satu,
dan batang berbuku-buku. Contohnya Imperata cylindrica (alang-alang) dan Oryza sativa (padi).
b) Famili Bromeliaceae
Bromeliaceae termasuk kelompok nanas-nanasan yang berbentuk semak basah. Contohnya Ananas
comosus (nenas).
5) Ordo Zingiberales
a) Famili Musaceae
Musaceae merupakan kelompok pisang-pisangan. Musaceae memiliki bentuk semak atau pohon,
berbatang semu yang terdiri atas pelepah daun; anak tulang daun menyirip; dan bunga membehtuk
karangan. Contohnya Musa paradisiaca (pisang).
b) Famili Zingiberaceae
6) Ordo Caryophyllales
Famili Cactaceae
Cactaceae merupakan kelompok kaktus, memiliki batang yang menyimpan air (sukulen). Daunnya kecil,
berbentuk sisik (rambut) atau berbentuk duri tempel. Contohnya Opuntia elatior (buahnya dapat
dimakan).
7) Ordo Pandanales
Famili Pandanaceae
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak. Daun Pandanaceae terkumpul rapat dan bertulang
daun sejajar. Daun yang rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada batangnya. Contohnya
Pandanus tectorius (pandan).
Klasifikasi Angiospermae sistem terbaru, yaitu sistem APG III (Angiosperm Phylogeny Group III) tahun
2009, mengelompokkan Angiospermae berdasarkan filogenetik (huhungan kekerabatan evolusioner).
Angiospermae dikelompokkan menjadi beberapa klad (clade). Klad adalah suatu kelompok taksonomi
yang anggotanya merupakan tumbuhan-tumbuhan dengan leluhur yang sama. Sistem klasifikasi ini telah
memindahkan beberapa tumbuhan anggota kelompok monokotil ke dalam kelompok tumbuhan dikotil,
misalnya Hydatellaceae dari kelompok Poales, sekarang dianggap lebih dekat kekerabatannya dengan
Nymphaeales.