Anda di halaman 1dari 3

Menurut Tjirosoepomo, (1988: 33) Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) merupakan

tumbuhan dengan bakal biji yang selalu diselubungi oleh badan yang berasal dari daun-daun
buah yang dinamakan bakal buah, yang kemudian kadang-kadang beserta bagian lain dari
bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang telah menjadi biji terdapat di dalamnya.
Karena tempat bakal biji yang tersembunyi itu serbuk sari tidak dapat secara langsung sampai
pada bakal biji, melainkan mula-mula jatuh diluar bakal buah, pada suatu alat (organ) yang
disebut kepala putik yang biasanya dengan bakal buah bersambung dengan tangkai kepala
putik, bakal buah, tangkai kepala putik, dan kepala putik yang merupakan alat yang sering
disebut sebagai putik. Serbuk sari yang jatuh pada kepala putik lalu tumbuh merupakan buluh
serbuk yang terus menuju ke bakal biji dan berguna sebagai perantara untuk menyampaikan
saran kelamin jantan pada sel kelamin betina.

Berbeda dengan gymnospermae yang hanya terdiri atas tumbuhan yang berkayu saja,
angiospermae selain terdiri atas tumbuhan berkayu juga terdiri atas tumbuhan yang berbatang
basah. Diferensiasi yang lebih lanjut tampak dari adanya trakea (buluh-buluh kayu) dalam
xilem dan sel-sel pengiring dalam floem. Daun daunnya bertulang menyirip atau menjari
pada dicotyledoneae (tumbuhan biji belah) daun bertulang sejajar atau melengkung pada
monocotyledoneae (tumbuhan biji tunggal). Bunga bermacam-macam bentuk dan
susunannya. Pada bunga selalu terdapat bagian-bagian bunga yang tersusun berkarang, dan
hiasan bunganya biasanya dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota atau tajuk bunga.
Pada angiospermae umumnya terdapat bunga yang sirkular atau berkarang, dan jumlah tiap-
tiap bagian dalam tiap lingkaran dapat berbeda-beda, biasanya pada tumbuhan dikotil 5,4 atau
2, dan pada monokotil 3 atau kelipatan bilangan-bilangan tersebut. Hal 34

Hiasan bunga (perianthium) berguna untuk melindungi bagian-bagian bunga yang lebih
dalam letaknya (alat-alat kelamin) dan seringkali karena warnanya, dapat merupakan daya
tarik bagian binatang (terutama insecta) yang menjadi perantara untuk terselenggaranya
penyerbukan. Ada juga bunga yang tidak mempunyai hiasan bunga, dan disebut bunga
telanjang. Hal 39

Benang sari (stamen) tiap benang sari terdiri atas : tangkai sari (filamentum) dan kepala sari
(anthera). Bagian tengah kepala sari yang merupakan terusan tangkai Sari dinamakan
penghubung ruang sari (connektivum). Di kanan-kiri penghubung ruang Sari terdapat ruang-
ruang sari (thecae), di sebelah kiri penghubung ruang Sari 1 dan di sebelah kanan 1. Masing-
masing ruang Sari mempunyai 2 kantong Sari. Jadi benang sari dapat disamakan dengan
suatu mikrosporofil dengan 4 mikrosporangium. Hal 40-41

Daun buah (carpellum) beserta bakal biji (ovulum) seluruhnya merupakan ginesium bunga.
Pada angiospermae ginesium selalu merupakan suatu badan yang tertutup yang disebut bakal
buah (ovarium). Antara kepala putik dan bakal buah sering terdapat suatu tangkai putik
(stylus). Bakal buah, tangkai putik dan kepala putik merupakan alat yang dinamakan putik
(pistilum). 46-47.

Klasifikasi tumbuhan biji tertutup (angiospermae) dibedakan dalam 2 kelas, yang masing-
masing diberi nama menurut jumlah daun lembaga (cotyledo) yang dimiliki anggota-
anggotanya, yaitu:

1. Kelas tumbuhan dikotil atau tumbuhan biji belah (dicotyledoneae atau dicotylae),
yang anggota-anggotanya mempunyai biji dengan lembaga yang memiliki dua daun
lembaga.
2. Kelas tumbuhan monokotil atau tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae atau
monocotylae), yang anggota-anggotanya mempunyai biji dengan lembaga yang hanya
memiliki satu daun lembaga. Hal 90

Perbedaan

Kelas: tumbuhan dikotil atau tumbuhan biji belah (dicotyledoneae)

Tumbuh-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu
maupun pohon-pohon yang seperti telah disebutkan memiliki ciri-ciri berikut:

Ciri-ciri tumbuhan dikotil, antara lain berakar tunggang, batang bercabang dengan ruas-
ruas batang yang tidak tampak, mempunyai kambium dan berkas pembuluh, daun
mempunyai tulang daun menyirip atau menjari dengan letak yang menyebar atau
berkarang, bagian bunga berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya, serta bijinya berkeping dua
dan mempunyai dua daun lembaga. Berikut merupakan beberapa famili dari tumbuhan
dikotil yang terdapat di Pantai Cemara cinta Wringinputih Muncar sebanyak 17 jenis
tumbuhan dikotil.

1. Famili asteraceae (kenikir-kenikiran), contohnya bunga kertas (zinnia peruviana),


calyptocarpus vialis, dan cyanthillium cinereum.
2. Famili amaranthaceae (bayam-bayaman), contohnya bayam-bayaman (iresine
herbstii), kriminil (alternanthera ficoidea), dan jarong (achyranthes aspera).
3. Famili casuarinaceae (Cemara-cemaraan), contohnya cemara udang (casuarina
equisetifolia)
4. Famili fabaceae (polong-polongan), contohnya Klampis (acacia tomentosa).
5. Famili euphorbiaceae (kastuba-kastubaan), contohnya anting-anting (acalypha indica),
dan meniran (phyllanthus niruri).
6. Famili lamiaceae (mint/mentha), contohnya miana (coleus hybridus), dan ingler
(plectranthus scutellarioides).
7. Famili rhizophoraceae (bakau-bakauan), contohnya bakau minyak (rhizophora
apiculata) dan bakau kurap (rhizophora mucronata).
8. Famili sonneratiaceae, contohnya perepat (sonneratia alba).
9. Famili simaroubaceae, contohnya pohon surga (ailanthus altissima)
10. Famili verbenaceae, contohnya tembelekan (lantana camara).

Kelas: tumbuhan monokotil atau tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae)

Tumbuhan yang tergolong ke dalam kelas ini memiliki ciri-ciri sebagaimana berikut:

Ciri-ciri tumbuhan monokotil, antara lain berakar serabut, batang tidak bercabang dan tidak
berkambium, ruas-ruas batang jelas terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung, umumnya
bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya, serta memiliki biji berkeping satu dengan satu
dan lembaga. Berikut merupakan famili dari tumbuhan monokotil yang dapat dijumpai di
Pantai Cemara cinta wringinputih muncar sebanyak 6 jenis tumbuhan monokotil.

1. Famili araceae (talas-talasan), contohnya beras kutah (dieffenbachia maculata), dan


daun dolar (zamioculcas zamiifolia).
2. Famili crassulaceae, contohnya cocor bebek (kalanchoe pinnata).
3. Famili agavaceae, contohnya lidah mertua (sansevieria trifasciata).
4. Famili poaceae (padi-padian), contohnya rumput belulang (eleusine indica) dan
rumput kembang goyang (chloris barbata).

Anda mungkin juga menyukai