Anda di halaman 1dari 5

Nama

Kelas
Mata Kuliah

:
:
:

Crista Resti Starilla (1504015074)


1D
Botani Farmasi

Kesimpulan dari Presentasi


Sistematika Tumbuhan dan Cladogram
Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan taksonomi
tumbuhan. Namun, sistematika tumbuhan ini lebih banyak mempelajari hubungan tumbuhan
dengan proses evolusinya.
Perbedaan sistematika dan taksonomi ialah :
Sistematika itu ilmu yang mempelajari tentang macam-macam makhluk hidup dan
keanekaragaman makhluk hidup serta sejarah hubungan kekerabatan evolusi yang ada

di antara mereka.
Taksonomi yaitu ilmu tentang teori-teori pencirian, penggolongan dan penamaan makhluk
hidup. Jadi kegiatan taksonomi itu mencakup dasar-dasar pencirian, tata cara
pengenalan dan hukum-hukum penamaan serta asas-asas pengaturan makhluk hidup
dalam golongan atau satuan kelasnya secara ideal.
Sitem filogeni yaitu cara pengelompokan tumbuhan yang tidak hanya berdasarkan

atas morfologi dan anatomi, tetapi juga dilihat dari hubungan kekerabatannya. Sistem
filogeni menghendaki adanya urutan perkembangan makhluk hidup serta mengetahui
hubungan kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lainnya. Definisi tumbuhan
menurut filogeni ialah
Cladogram merupakan cara yang akan dipakai dalam mempresentasikan pohon
filogenetik. Cladogram disini terdiri dari clades. Clades dapat dikatakan merupakan alur
yang akan menuju ke makhluk hidup tertentu. Clades seperti cabang pada pohon yang
berarah ke organisme tertentu.
Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Ciri-ciri tumbuhan lumut yaitu hidupnya ditempat yang lembab atau basah, terlindung
dari cahaya matahari (teduh), di permukaan luar tubuh ada lapisan lilin yg berfungsi untuk
menahan masuknya air, berwarna hijau karena memiliki plastid yang mengandung klorofil
sehingga mampu berfotosintesis, belum memiliki xylem dan floem, organ penyerap haranya
yaitu rizoid yang terlihat seperti rambut atau benang, mengalami metagenesis atau
pergiliran keturunan, fase gametofit lebih dominan daripada fase sporofit.
Tumbuhan lumut ini merupakan tumbuhan perintis, yang tumbuh di suatu tempat
sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil
tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Lumut merupakan
tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut
yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar
yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan Rhizoid (akar semu),

oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus
(Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Cormophyta).
Struktur tubuh : talus, tumbuhan lumut fase gametofit (penghasil gamet), rhizoid (akar
semu), tumbuhan lumut fase sporofit (sporogonium) yang menempel pada gametofit,
reproduksi aseksual dengan membentuk sporangium yang berisi spora.
Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Ciri-ciri tumbuhan paku yaitu termasuk tumbuhan kormophyta berspora dan
merupakan tracheophyta namun tidak memiliki cambium, memiliki kloroplas, habitat
disegala tempat terutama tempat yang lembab, kering dan terbuka, habitat menempel pada
pohon (epifit) dan ada yang hidup ditanah, daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan
antara fase generatif (sporofit) dan fase vegetatif (gametofit), fase sporofit lebih dominan
daripada fase gametofit.
Tumbuhan paku terbagi menjadi empat kelas, yaitu :
1. Psilophytinae (paku purba), contoh : Psilotum nudum.
2. Lycopodinae (paku kawat), contoh : Lycopodinae cernum (paku kawat) dan Sellaginella
caudatum.
3. Equisetinae (paku ekor kuda), contoh : Equisetum debile.
4. Filicinae (paku sejati), contoh : marsilea crenata (semanggi), Adiantum cuneatum (suplir),
Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), dan Asplenium nidus (paku sarang burung).
Tumbuhan paku juga memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan kita.
Contohnya digunakan sebagai tanaman hias, untuk sayuran, sebagai pupuk hijau, sebagi
bahan penghasil obat-obatan, untuk tempat menanam anggrek, dll.
Struktur tubuh : daun steril (tropofil), daun fertile (sporofil), sorus, batang berada di dalam
tanah, daun muda yang baru muncul tampak menggulung, akar rhizome berupa serabut.

Gymnospermae (Berbiji Terbuka)


Ciri-ciri gymnospermae yaitu tumbuhan yang mempunyai akar, batang dan daun sejati,
berakar tunggang, batang tumbuh tegak, bercabang-cabang, dan memiliki cambium
sehingga dapat tumbuh membesar, umumnya berdaun tunggal, kecil, kaku dan berwarna

hijau, tidak mempunyai bunga sejati tetapi membentuk strobilus jantan dan betina, tidak ada
mahkota bunganya, bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun
buah, merupakan tumbuhan heterespora, biji tidak dilindungi oleh buah tetapi dilindungi oleh
sisik-sisik strobilus, pembuahan tunggal, alat reproduksinya berupa strobilus atau runjung,
penyerbukan pada gymnospermae umumnya terjadi dengan bantuan angin (anemogami).
Gymnospermae dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Pinophyta, merupakan gymnospermae yang sering ditemukan dalam kehidupan disekitar
kita. Memiliki daun berbentuk jarum dan strobilus kerucut. Contoh : Pinus sp.
2. Cycadophyta, hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis. Contoh : Cycas rumphii (pakis
haji), Cycas revolute.
3. Gynkgoiphyta, merupakan daun berbentuk kipas, meranggas bila musim kemarau.
Sebagian besar telah punah. Contoh : Gynkyo biloba.
4. Gnetophyta, merupakan tumbuhan kayu yang bercabang banyak, memiliki daun tunggal.
Contoh : Gnetum gnemon (melinjo).
Gymnospermae sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, antara lain :
1. Bahan bangunan, contoh : Cemara, Pinus.
2. Bahan baku ukiran, contoh : Taxus baccata
3. Bahan baku kertas, contoh : Cemara
4. Bahan makanan, contoh : Melinjo (gnetum gnemon)
5. Penghasil getah, contoh : Damar, Pinus, Merkusi
6. Untuk obat-obatan, contoh : Pinus, Ephedra, Juniferus
7. Sebagai tanaman hias, contoh : Thuja, Cupressus, Araucaria
8. Industri kertas dan korek api, contoh : Pinus, Aghatis
Angiospermae (Berbiji Tertutup)

Ciri-ciri angiospermae yaitu memiliki bakal biji dilindungi daun buah (karpela), mempunyai
bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, dan herba, tumbuhan
ini memiliki organ tubuh seperti akar, batang, dan daun sejati. Akarnya selain berfungsi
untuk menyerap unsure hara juga bermanfaat untuk menegakkan batang. Sistem
perakarannya ada yang serabut dan ada juga yang tunggang. Batangnya ada yang lunak
dan ada juga yang keras berkayu, bentuk daun relative tipis,lebar,dan struktur uratnya
sangat bervariasi, terjadi peleburan gamet jantan dan betina yang didahului oleh jatuhnya
serbuk sari di kepala putik (penyerbukan), pembuahan terjadi secara ganda, terbagi menjadi
monokotil dan dikotil berdasarkan jumlah keping bijinya.
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu :
1. Dicotyledoneae
Ciri-ciri tumbuhan dikotil adalah tumbuhan biji yang berkebing dua, berakar tunggang,
tulang daun menyirip atau menjari, batang bercabang dan memiliki kambium, bagian
mahkota bunganya berjumlah kelipatan 2,4, atau 5, biji memiliki dua daun lembaga.
Tumbuhan dikotil dibagi menjadi beberapa suku, yaitu :
a. Suku getah-getahan (Euphorbiaceae), contoh : ketela pohon (manihot utilisima) dan
karet (hevea brasiliensis)
b. Suku kacang-kacangan (papilionaceae), contoh : kacang tanah (arachis hypogaea)
dan kacang panjang (vigna sinensis)
c. Suku terung-terungan (solonaceae), contoh : tomat (solanum lycopersicum) dan
lombok (capsicum anuum)
d. Suku komposite (compositae), contoh : bunga matahari (helianthus annuus), dahlia
(dahlia pinnata) dan beluntas (pluchea indica)
e. Suku kapas-kapasan (myrtaceae), contoh : kapas (gossypium hirsutum) dan randu
(ceiba pentandra)
2. Monocotyledoneae
Ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah memiliki bunga yang bijinya tidak membelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga. Bentuk akar serabut. Bentuk tulang daun
melengkung atau sejajar. Jumlah keping biji atau kotiledon satu buah. Jumlah mahkota

bunga kelipatan 3. Pada akar dan batang tidak terdapat kambium. Batang tidak
bercabang.
Tumbuhan monokotil dibagi menjadi beberapa suku, yaitu :
a. Suku rumput-rumputan, contoh : padi (oryza sativa), tebu (saccharum oficinarum),
jagung (zea mays), gandum (triticum sativum), dan alang-alang (imperata cylindrical)
b. Suku pinang-pinangan (palmae), contoh : kelapa (cocos nucifera), salak (zalaca
edulis) dan pinang (areca cathecu).
c. Suku bawang-bawangan (liliaceae), contoh : lidah buaya (aloe vera) dan bawang putih
(allium cepa)
d. Suku jahe-jahean (zingiberaceae), contoh : jahe (zingiber officinale), kunyit (curcuma
domestica), lengkuas (alpinia galangal) dan kencur (kaempferia galangal)
e. Suku anggrek-anggrekan (orchidaceae), contoh : anggrek bulan (phalaenopsi
amabilis) dan anggrek laba-laba
f.

Suku pisang-pisangan (musaceae), contoh : pisang (musa paradisiacal)

g. Suku nanas-nanasan (bromeliaceae), contoh : nanas (ananas comosus)

Anda mungkin juga menyukai