Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEMATIKA TUMBUHAN TINGKAT TINGGI

FITOGRAFI

DISUSUN OLEH:

NAMA: CUT AZURA IZATUL NUFUS


NIM: 180602013

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMUDRA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang


demikian pesat,hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan
cabang-cabang ilmu tumbuhan saja (Gembong,2009). Fitografi merupakan suatu
ilmu terutama dipelajari dilapangan ( dalam alam luas). Pelajar-pelajarannya terdiri
dari orang-orang yang berhubungan dengan keahliannya berkepentingan sekali
untuk memahami sifat-sifat penyebaran tumbuhan-tumbuhan di permukaan bumi
(Wiriadinata dkk,2014).

Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri adalah
morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan
tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat. Perkembangannya hingga dipisahkan
menjadi morfologi luar dan morfologi saja ( morfologi in sensu strico = sempit) dan
morfologi dalam atau anatomi tumbuhan (Gembong,2009).

Tulisan ini menguraikan morfologi luar atau morfologi dalam arti yang
sempit, yang selain memuat pengetahuan tentang istilah-istilah (terminologi) yang
lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan,
sekaligus juga berisi tuntunan bagaimana caranya mendeskripsikan tumbuhan.(
Hadisunarso,2018)

Fitografi di definisikan sebagai deskripsi struktur tumbuhan yang meliputi


terminologinya dari tumbuhan secara keseluruhan serta bagian dari komponen atau
organ-organnya. Setiap jenis tumbuhan mempunyai organ vegetatif (akar,atang dan
daun) yang termasuk kedalam 3 bagian pokok kormus (Wiriadinata dkk,2014).

Kormus merupakan tumbuh-tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan


diferensiasi bagian pokok. Pada organ generatif (buah,bunga dan biji) merupakan
alat perkembangbiakan atau alat untuk memperbanyak diri (Organum
reprodictivum) (Irnaningtyas,2013).

Bentuk tubuh spermatophyta dapat dibedakan atas sermak, perdu, pohon,


dan liana. Semak (berbatang pendek,merayap) contoh : rumput teki (Cyperus
rotundus), perdu ( berbentuk seperti pohon tetapi batangnya kecil dan pendek)
contoh: bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), pohon(berbatang besar dan tinggi(
jati (Tectona grandis) dan liana ( berbentuk seperti tali tambang dan tumbuh melilit
pada pohon lain contoh: sirih (Piper betle) (Irnaningtyas,2013).

1.2 Tujuan Penelitian


• Mengenal dan mengetahui cara mendeskripsikan morfologi khususnya
organ vegetatif ( akar,batang dan daun).
• Mengenal dan mengetahui cara mendeskripsikan morfologi khususnya
organ generatif ( bunga,buah dan biji).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Fitografi berasal dari kata (Phyto= tumbuhan; geografi= ilmu bumi) atau
ilmu penyebaran tumbuh-tumbuhan diatas permukaan bumi mempelajari
hubungan-hubungan penyebaran tumbuh-tumbuhan dalam ruangan yang terdapat
di permukaan bumi. Ilmu ini tidak hanya memahami penyebaran yang terjadi pada
waktu sekarang saja, tetapi fitografi juga mempelajari sifat-sifat penyebaran
tumbuhan pada masa lampau. (Wiriadinata dkk,2014).

Metode fitografi pertama-tama terdiri dari pengumpulan fakta-fakta


mengenai penyebaran tumbuh-tumbuhan untuk kemudian sedapat-dapatnya
mengusahakan keterangan-keterangan yang memuaskan mengenai sebab-sebab
mengapa di alam tumbuh-tumbuhan itu memperlihatkan penyebaran yang demiian
itu sifat-sifatnya. Keadaan dilapangan merupakan alam tumbuh tertentu bagi
tumbuh-tumbuhan yang dari tempat setempat mempunyai bentuk bagi komposisi
yang berbeda-beda. (Wiriadinata dkk,2014).

Tumbuhan tingkat tinggi adalah golongan tumbuhan dengan tingkat


perkembangan fiogenik tertinggi.Ciri khas tumbuhan tingkat tinggi adanya suatu
organ yang berupa biji ( dalam bahasa yunani biji= sperma). Tumbuhan tingkat
tinggi yang dikenal dengan Divisi Tumbuhan biji ( Spermatophyta) dapat
dibedakan dalam dua kelas yaitu tumbuhan gymnospermae ( tumbuhan biji terbuka)
dan tumbuhan angiospermae ( tumbuhan biji tertutup). Dikatakan sebagai
tumbuhan tingkat tinggi karena tubuhnya sudah dapat jelas dibedakan antara akar,
batang, dan daun sejati. Selain itu tumbuhan tingkat tinggi ( Spermatophyta) juga
mempunyai alat perkembangbiakan berupa bunga. Bunga merupakan alat
perkembangbiakan secara generatif (kawin) pada tumbuhan tingkat tinggi
(Ulfa,2019).

Kelas monocotiledoneae memiliki ciri- ciri habitus terna,semak atau pohon


yang mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak
atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak
jelas. Daun kebanyakan tunggal,jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang
melengkung, duduknya berseling ( mengikuti rumus ½) atau membentuk rozet,
bunga berbilang 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat dibedakan dan
merupakan tenda bunga ( Tjitrosoepomo,2012).

Pada tumbuhan berkeping dua (dikotil), sistem perakarannya merupakan


akar tunggang. Akar ini terdiri atas satu akar pokok yang dapat tumbuh membesar
dan memanjang. Di sekitar akar ini akan tumbuh rambut-rambut akar yang lebih
halus. Pada tumbuhan dikotil, batas antara akar dan batang tidak jelas. Dapat
diperhatikan bahwa bagian tanaman yang tumbuh ke atas permukaan tanah dapat
disebut batang dan yang tumbuh ke dalam tanah disebut dengan akar. Contoh
tanaman yang memiliki akar tunggang adalah mangga, jambu, dan cabai. Pada
tumbuhan berkeping satu (monokotil) sistem perakarannya merupakan akar
serabut. Akar serabut ini tidak mempunyai akar pokok, tetapi pangkal tumbuhnya
berasal dari batang tumbuhan sehingga terlihat sebagai serabut-serabut halus yang
menyebar yang berpangkal dari bagian pangkal batang. Contoh tanaman yang
memiliki akar serabut adalah jagung, pisang, dan rumput-rumputan
(Sulistyorini,2013).
Monocotiledonea mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki
kotiledon tunggal (berkeping biji tunggal), batang bagian atas tidak bercabang.
Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada golongan palma (kelapa, palem) dengan
tulang daun melengkung atau sejajar. Jaringan xilem dan floem pada batang dan
akar tersusun tersebar dan tidak berkambium. Bunga memiliki bagian-bagian
dengan kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan berwarna tidak menyolok.Beberapa
contoh yang penting misalnya;
Famili Liliaceae. Contohnya adalah Lilium longiflorum (lilia gereja),
Gloriosasuperba (kembang sungsang).
Famili Amaryllidaceae. Contohnya adalah Agave cantala (kantala), Agave
sisalana (sisal).
Famili Poaceae. Contohnya adalah Oryza sativa (padi), Zea mays
(jagung),Andropogon sorghum (cantel), Panicum miliaceum (jewawut).
Famili Zingiberaceae. Contohnya adalah Zingiber officinalle (jahe), Curcuma
domestica (kunyit), Alphinia galanga (laos), Kaempferia galanga (kencur).
Famili Musaceae. Contohnya adalah Musa paradisica (pisang), Musa textilis
(manila henep).
Famili Orchidaceae. Contohnya adalah Phalaenopsis amabilis (anggrek
bulan), Dendrobium phalaenopsis (larat).
Famili Arecaceae. Contohnya adalah Cocos nucifera (kelapa), Arenga pinata
(aren), Areca catechu (pinang), Elais quineensis (kelapa sawit).
Famili Areceae. Contohnya adalah Colocasia esculenta (talas), Xanthosoma
violaceum (bentul), Alocasia macrorhiza (sente).(Hasnunidah dkk,2018).

Dicotyledonae (Dikotil) Mencakup semua tumbuhan berbunga yang


memiliki 2 kotiledon (berkeping biji dua). Daun dengan pertulangan menjari atau
menyirip. Batangnya berkambium, oleh karena itu mengalami pertumbuhan
sekunder. Pembuluh xilem dan floem tersusun melingkar (konsentris). Akar berupa
akar tunggang ujung akar lembaga tidak dilindungi selaput pelindung. Jumlah
bagian-bagian bunga berkelipatan 4 atau 5. Cotohnya:
Famili Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan), contohnya Euphorbia
Tirucalli (patah tulang), Manihot utilisima (ubi kayu), Hevea brassiliensis
(karet, para).
Famili Moraceae. Contohnya adalah Ficus benjamina (beringin), Artocarpus
communis (keluwih).
Famili Papilionaceae. Contohnya adalah Vigna cinesis (kacang panjang),
Phaseolus radiatus (kacang hijau),Arachis hypogea (kacang tanah), Clitoria
ternatea (kembang telang).
Famili Caesalpiniaceae. Contohnya adalah Caesalpinia pulcherima (kembang
merak), Tamarindus indica (asam).
Famili Mimosaceae. Contohnya adalah Mimosa pudica (sikejut), Leucaena
glauca (lamtoro), dan Parkia speciosa (petai).
Famili Malvaceae. Contohnya adalah Gossypium sp. (kapas), Hibiscus tiliaceus
(waru).
Famili Bombacaceae. Contohnya adalah Durio zibethinus (durian), Ceiba
pentandra (kapok).
Famili Rutaceae. Contohnya adalah Citrus nobilis (jeruk keprok), Citrus
aurantifolia (jeruk nipis).
Famili Myrtaceae. Contohnya adalah Eugenia aromatica (cengkeh), Melaleuca
leucodendron (kayu putih), dan Psidium guajava (jambu biji).
Famili Verbenaceae. Contohnya adalah Tectona grandis (jati), Lantana camara
(lantana).
Famili Labiatae. Contohnya adalah Coleus tuberotus (kentang hitam).
Famili Convolvulaceae. Contohnya adalah Ipomoea batatas (ketela rambat),
Ipomoea reptans (kangkung).
Famili Apocynaceae. Contohnya adalah Plumeria acuminata (kemboja),
Alamanda cathartica (alamanda).
Famili Rubiaceae. Contohnya adalah Cinchona suecirubra (kina), Coffea
arabica (kopi arabica), Coffea canephora (kopi robusta), Morinda citrifolia
(mengkudu). (Hasnunidah dkk,2018).

Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat


penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting
untuk perkembangan makhluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, btang dan
daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan
( Hadisunarso,2016).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

1.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Fitografi ini dilakukan pada hari Senin tanggal 2 November
2020 yang dimulai pukul 13.20 – 15.00 WIB, Praktikum ini di adakan di
Laboratorium Biologi Dasar di Fakultas Pertanian Universitas Samudra.

2.1 Alat dan Bahan


Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah 5 jenis
tanaman yang berbeda baik monokotil dan dikotil

3.1 Cara Kerja


1. Amatilah ciri-ciri umum seperti rentang hidup dan perawakan
tumbuhan, dan ciri-ciri organ vegetatif seperti akar, batang, daun,
bunga, buah dan biji dari beberapa tumbuhan

2. Untuk masing-masing tumbuhan/spesimen tumbuhan buatlah gambar


sebagai berikut:
a. Perawakan tumbuhan (habitus) yaitu gambar tumbuhan lengkap
dengan akar (jika tersedia/jika teramati), batang dan daun, atau
gambar potongan cabang dengan beberapa daun dan beri
keterangan lengkap bagian-bagian batang seperti buku-buku, ruas,
tunas samping, tunas ujung daun, daun penumpu.

b. Detil daun (jika spesimen mempunyai daun majemuk maka


gambarlah satu daun majemuk secara utuh dan satu helaian anak
daunnya). Beri keterangan lengkap bagian-bagian daun seperti
pelepah daun, tangkai daun, helaian daun, daun penumpu, dsb. Jika
spesimen merupakan daun majemuk tunjukkan bagian ibu tangkai
daunnya, rachis, dan helaian anak daun.
c. Karakter bunga kedudukan bunga pada batang, susunan bunga
(majemuk/tunggal), macam bunga majemuk, kelamin bunga, daun
pembalut, tipe daun pembalut, bagian-bagian bunga majemuk, organ
pokok bunga, susunan sepal, jumlah sepal, warna sepal, jumlah petal,
ukuran petal, bentuk dan susunan petal, warna petal, jumlah stamen,
kedudukan anthera pada filament, susunan stamen.

d. Karakter buah meliputi bentuk buah, ukuran buah (p-1), buah


sejati/buah semu, buah tunggal/majemuk/ganda, warna buah muda dan
masak, bagian buah, tangkai buah, organ bunga yang persisten, organ
tambahan lain, rasa buah, bau/aroma buah, jumlah biji, bentuk biji,
ukuran biji.

2. Lengkapilah ciri-ciri tumbuhan pada buku laporan praktikum


3. Catat ciri-ciri penting lainnya yang teramati
4. Buatlah rumus dan diagram bunga.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pembanding


NO Karakter
JENIS TANAMAN

Mangga Belimbing Anggrek Genjer Tebu


(Mangifera (Averrhoa (Phalaenopsis (Limnocharis (Saccharum
indica) bilimbii L) amabilis L) flava) offcinarum)

1 Habitus Pohon Pohon Epifit Herba Herba


akuatik
2 Periodisitas Perenial Perenial Annual Annual Perenial

3 Sifat akar Tunggang Tunggang Serabut Serabut Serabut


(radix primaria) (radix primaria) (radix (radix (radix adventicia)
adventicia) adventicia)
Warna akar Coklat keabuan Coklat Putih Kecoklatan Putih
kehitaman kehijauan kecoklatan

4 Sifat batang Berkayu Berkayu Berkayu Mendong Basah

Bentuk Bulat Silinder Berdaging Segitiga Bulat


batang
Percabangan Simpodial Simpodial Monopodial Simpodial Monopodial

Arah Tegak lurus Condong ke Menggantung Tegak lurus Tegak lurus


Tumbuh atas
Permukaan Memperlihatkan Bergelombang Beruas ruas Licin Licin
batang berkas berkas atau tidak rata
daun
5 Sifat Daun Tunggal Majemuk Tunggal Tunggal Tunggal
menyirip ganjil
Tata Letak Berhadapan Bersilang Berselang- Roset akar Berseling
daun seling
Bagian Daun Daun tidak Daun tidak Daun tidak Lengkap Daun tidak
lengkap lengkap lengkap lengkap

Bentuk Lonjong Bulat oval Bulat telur Bulat Pita


daun
Pangkal Tumpul Bulat telur Lancip Berlekuk Rata
daun (obtusus) (ovatus) (acute)
Ujung daun Meruncing ( Meruncing ( Tumpul Membulat Runcing
acumiratus) acumiratus (obtuse)
Tepi daun Rata ( integer) Rata ( integer Tidak Rata Rata
bergerigi
(rata)
Tulang daun Menyirip Menyirip Sejajar Melengkung Sejajar

Tekstur Tipis seperti Tipis seperti Berdaging Tipis lunak Tipis seperti
daun kertas kertas kertas

Warna daun Hijau muda dan Hijau muda Hijau Hijau muda Hijau
Hujai tua dan tua
6 Sifat Bunga Majemuk Majemuk Majemuk Majemuk Majemuk

Bagian Lengkap Lengkap Tidak Lengkap Tidak lengkap


bunga lengkap
Tata letak Tunas ujung Di ketiak daun Selang seling Ketiak daun Ketiak daun
bunga
Kelamin Bunga banci Poligami Poligami Bunga banci Bunga banci
Bunga
Ibu tangkai Karangan Malai Malai Malai Malai
bunga dalam
Malai
Warna Kuning Merah Putih, kuning Kuning Hijau
Bunga keputihan keunguan dan merah kekuningan
biru
Macam Bunga majemuk Bunga Bunga Bunga Bunga majemuk
bunga tak terbatas majemuk majemuk tak majemuk tak terbatas
majemuk berbatas terbatas terbatas
Jumlah Kelopak bunga Kelopak bunga Tenda bunga Kelopak Kelopak 3,
sepal dan 5, mahkota 5 dan 5, mahkota 5. 3 lepas, 3-15 mahkota
petal 4 kuntum bunga 2

Jumlah Benang sari 5, Benang sari 5, Benang sari 2 Benang sari 3, Benang sari 3, put
benang sari putik 5, dan putik 10 putik 2 putik 3 2
dan putik sebagian fertil
7 Bentuk buah Bulat, bulat Elips hingga Kapsular Bulat -
oval, pipih torpedi
Tipe buah Buah sejati Buah sejati Buah kotak Buah semu -
tunggal,buah tunggal yang sejati, dengan majemuk
batu berdaging,Buah retak retak
buni
Warna buah Hijau masih Hijau masih Hijau jika Warna hijau -
muda, kuning muda, kuning masak
keorange sudah sudah matang mengering
matang dan terbuka
Rasa buah Manis Manis - Pahit Rasa airnya
Manis

Ukuran 2,5-30 cm 4-10 cm 0.4-1,3 cm 0,3-1,5 cm -


buah

8 Jumlah biji 1 buah 3-4 buah Tidak Tidak -


terhingga terhingga
Bentuk biji Membulat dan Gepeng Seperti Bulat kecil -
pipih (berkulit serbuk
keras)

Ukuran biji 7-14 cm 6 mm - 1-1,5mm -

4.2 Gambar dan Keterangan Objek

1. Gambar Tanaman Mangga ( Mangifera indica).

2. Gambar Tanaman Belimbing ( Averrhoa bilimbi L).


3. Gambar Tanaman Anggrek (Phalaenopsis amabilis L).
4. Gambar Tanaman Genjer (Limnocharis flava).

5. Gambar Tumbuhan Tebu ( Saccharum offinatum).


4.3. Klasifikasi Tanaman Monokotil dan Dikotil

1. Klasifikasi Tanaman Mangga (Mangifera indica)


Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Mangga (Mangifera indica L) merupakan nama buah sekaligus nama pohon
yang termasuk kedalam marga Mangifera dan suku Anacardiaceae serta
memiliki sekita 35-40 anggota. Mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang
struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan
berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m bahkan bisa mencapai 10-
40 m. ( Salimah,2017)
2. Klasifikasi Tanaman Belimbing ( Averrhoa bilimbi L)

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatopyhta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Geraniales

Familia : Oxalidaceae

Genus : Averrhoa

Spesies : Averrhoa bilimbi L


Belimbing adalah nama melayu untuk jenis tanaman buah dari keluarga
Oxalidaceae, marga Averrhoa . Tanaman belimbing dibagi menjadi dua jenis, yaitu
belimbing manis ( Averrhoa carambola) dan belimbing asam (Averrhoa bilimbi L)
atau disebut belimbing wuluh. (Neny,2010).

3. Klasifikasi Tanaman Anggrek (Phalaenopsis amabilis L)

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Orchidales

Familia : Orchidaceae

Genus : Arachnis

Spesies : Arachnis flos-aeris

Anggrek merupakan herba perennial yang tergolong ke dalam famili Orchidaceae


dengan bentuk bunga yang sangat beranekaragaman. Anggrek merupakan famili
terbesar di antara famili lain yang tergolong ke dalam tumbuhan biji. Berdasarkan
tempat tumbuhnya anggrek dibedakan atas anggrek epifit dan anggrek teresterial.
Contog genus anggrek epifit: genus Dendrobium, Bulbophyllum dan Coelogyne.
Contoh genus anggrek teresteria : genus Spathoglottis, Calanthe dan
Paphiopedium.(Suminar,2017).

4. Klasifikasi Tanaman Genjer (Limnocharis flava)

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Alismatales

Familia : Limnocharitaceae
Genus : Limnocharis

Spesies : Limnocharis flava

Limnocharis flava (Genjer) adalah salah satu contoh spesies dari ordo
Alismatales, famili Limnocharitaceae. Tumbuhan genjer merupakan tanaman terna
tumbuh di rawa atau kolam berlumpur yang banyak airnya.Tanaman genjer ini
merupakan tumbuhan tahunan, rimpang tebal dan tegak, tinggi tumbuhan bisa
mencapai setengah meter. ( Wardana,2012).

5. Klasifikasi Tanaman Tebu (Saccharum offcinarum)

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Cyperales

Familia : Poaceae/ Graminae

Genus : Saccharum

Spesies : Saccharum officinarum L.

Tebu dikenal dengan nama ilmiah Saccharum officinarum L. Tanaman ini


termasuk ke dalam famili graminae atau kelompok rumput-rumputan. Tanaman
tebu merupakan tanaman perkebunan semusim yang mempunyai sifat tersendiri
sebab didalamnya terdapat zat gula. (Comic,2010).

4.4. Deskripsi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

1. Deskripsi Tumbuhan Mangga (Mangifera indica).

Mangga adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga
termasuk kedalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku
Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Pohon mangga termasuk
tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya termasuk arboreus, yaitu
mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-
40 m dan umurnya bisa mencapai 10 tahun.(Hasanuddin,2011).Sistem perakaran
tunggang ( akar dikotil ), strukturnya kuat, akar tumbuh memanjang dan bercabang-
cabang dengan panjang bisa mencapai 6 m, Habitus pada tanaman mangga pohon,
Warna pada akar coklat keabuan, Tumbuhan mangga termasuk kedalam tumbuhan
menahun ( Perennial).Batang umumnya tegak, kuat dan tinggi, umur bisa mencapai
100 tahun, batangnya besar, berkayu, berbentuk bulat panjang seperti
silindris,kasar, berwarna coklat, arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), terdapat
banyak celah-celah kecil serta sisik yang merupakan berkas tempat tumbuhnya
daun.Percabangan simpodial, cabang tinggi, membentu tajuk yang rapat dan
rindang, arah tumbuh cabang tegak ( fastigiatus), Bentuk pada batang bulat dengan
percabangan serta ranting yang cukup banyak.Pada permukaan batang
memperlihatkan berkas-berkas daun, kulit batang pohon mangga berbentuk tebal
serta kasar berwarna coklat gelap sampai keabu-abuan atau kehitaman.Termasuk
kedalam tumbuhan berdaun tunggal tanpa memiliki anakan dan penumpu , daun
tumbuh lebat dan tersebar disetiap batang, panjang tangkai daun antara 1-1,25 cm.
Bagian pangkal daun membesar, sisi daun bagian atas terdapat alur, Helai daun
berbentuk jorong hingga linset. Tekstur daun tipis seperti kertas , warna daun muda
hijau, kemerahan. Warna daun akan berubah hijau lalu kuning menua, Pangkal daun
tumpul, tepi daun rata dan kadang bergelombang, bagian ujung daun meruncing.
Daun terletak dan tersebar di setiap batang. Terdiri dari tangkai daun dan lamina,
tidak memiliki pelepah daun, tersusun dalam spiral atau spiral rapat.Permukaan
daun atas dan bawah licin, Permukaan atas berwarna hijau muda sedangkan
permukaan bawah berwarna hijau tua, tulang daun menyirip, daging daun tebal dan
kaku seperti kulit, Daunnya termasuk tidak lengkap, Tata letak daun berhadapan,
bentuk daun bermacam-macam, ada yang seperti mata tombak, lonjong dan
ujungnya seperti mata tombak, berbentuk segi empat tetapi ujungnya runcing,
berbentuk bulat telur ujungnya runcing, berbentuk segi empat yang ujungnya
membulat. Bunga mangga adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
serta terangkai dalam tandan dengan rangkaian bunga berbentuk kerucut, Bunga
mangga termasuk bunga lengkap dan termasuk majemuk tak terbatas (
Inflorescentia raacemosa) dan berkelamin (hermaphroditus), warna kuning
kehijauan, Tumbuh memanjang 40 cm. Bunga berkarang dalam malai (Panicula),
berbentuk piramid, tangkai bunga bulat, pendek, kedudukan pada cabang-cabang
malai, kelopak lonjong, kepala sari berbentuk ginjal, putik berbentuk segitiga,
kuning kemerahan. Pada bagain pangkal buah tidak memiliki tangkai tetapi pada
bagian ujung terdapat kepala putik, ibu tangkainya mengadakan percabangan secara
monopodial.Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging
tebal yang panjangnya kira-kira 2,5-30 cm, buah mangga memiliki warna hijau
muda ketika belum matang dan akan berubah warna kuning keorange ketika sudah
matang. Bentuk buah beranekaragam tergantung dari varietasnya, ada yang bulat,
lonjong telur, hingga lonjong memanjang. Ukuran buah 25-30 cm.Kulit buah
mangga cukup tebal serta memiliki kelenjar, buah ini memiliki biji yang keras.Tipe
buah yaitu buah sejati tunggal, Rasa buah sebelum matang asam atau pahit
sedangkan saat matang manis, aroma buah mangga dari kuat sampai lemah Biji
letaknya didalam kulit biji yang keras dan besarnya bervariasi, butir polen bertipe
Tri-zonocolpate (tiga pori), Biji berwarna putih, bentuk biji membulat, pipih kadang
gepeng memanjang tertutup endokap yang tebal, mengayu dan berserat, biji terdiri
dari ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional (Suminar,2017).

2. Deskripsi Tumbuhan Belimbing (Averrhoa bilimbi L).

Belimbing merupakan salah satu tanaman buah yang cukup populer dan juga
sudah banyak dikenal masyarakat. Buah ini banyak ditemukan di berbagai daerah
baik di pedesaan maupun perkotaan, Belimbing termasuk kedalam Familia
Oxalidaceae dan genus Averrhoa.Tidak seperti tanaman tropis,tumbuhan belimbing
tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas,
karena benihnya disebarkan oleh lebah.( Ashok,et,all,2013).Sistem perakaran pada
belimbing wuluh adalah akar tunggang dengan berwarna cokelat kehitaman. Pada
bagian akar terdapat tudung akar yang berbentuk tumpul dan sedikit lengket. Pada
bagian samping akar utama terdapat serabut akar yang sangat banyak
jumlahnya.Belimbing wuluh disebut belimbing asam. Perakaran tanaman
belimbing cukup kuat sehingga mampu menembus permukaan yang cukup dalam.
Tumbuhan belimbing termasuk kedalam tumbuhan menahun (Perennial),
Habitusnya pohon.(Suryaningsih,2016).Tanaman belimbing wuluh memiliki
batang berukuran sedang, tetapi tingginya bisa mencapai 15 m dan mempunyai
garis tengah 30 cm. Batang utamanya pendek, Benjol-benjol, Cabangnya rendah
dan sedikit. Batangnya bergelombang atau tidak rata. Warnanya cokelat muda serta
pada cabang muda ditumbuhi rambut halus yang teksturnya seperti beludru.
Belimbing wuluh tergolong tumbuhan yang batangnya berkambium serta
mempunyai kayu yang sangat kuat. Percabangan belimbing tidak terlalu tinggi dan
Jumlahnya sedikit. Arah percabangan condong keatas.Tumbuhan belimbing
bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5-7 m, bentuk batangnya
silinder, percabangan simpodial.Daun tanaman ini berpasangan, Berbentuk bulat
oval dengan bagian bawah daun berbulu, Bersirip ganjil, dan Terdapat di ujung
batang seperti payung, Bentuk daunnya majemuk menyirip ganjil dengan 21- 45
pasang anak daun. Dimana daun terdiri dari banyak helaian daun. Struktur tulang
daun menyirip dengan tekstur yang mudah robek. Anak daun bertangkai pendek,
Membulat,Bagian tepi daun mengkilap dan rata pada bagian bawahnya, Panjang 2-
10 cm, Lebar 1-3 cm. Berwarna hijau, Permukaan bawah hijau muda. Tata letak
daunnya bersilang, bagian daun tidak lengkap, pangkal daun bulat telur, ujung daun
meruncing, warna dau hijau tua dan hijau muda.(Suminar,2017).Pembungaan
berupa malai, Bunganya ukuran kecil berwarna merah keunguan dan keluar
langsung pada batang dan Cabang-cabang nya dengan tangkai bunga, Berambut
menggantung, Panjang 5-20 cm, Mahkota bunga biasanya berjumlah 5 helai,
Panjang kelopak bunga 5-7 mm, Helaian mahkota bunga berbentuk elips, Panjang
13-20 mm. Berwarna ungu gelap dan Bagian pangkalnya ungu muda, Benang sari
semuanya subur. Daun bunga berbentuk panjang, Terdapat benang sari sebanyak
10 helai yang menempel di batang. Pembungaan belimbing wuluh ini berkelompok,
Keluar dari percabangan yang besar, Bunganya kecil seperti berbentuk bintang,
bagian bunga lengkap, tata letak di ketiak daun, macam bunga majemuk
berbatas.Buah belimbing wuluh berbentuk elips hingga seperti torpedo dengan
Panjang 4-10 cm. Warna buah ketika muda berwarna hijau, dengan Sisa kelopak
bunga menempel di ujungnya. Jika masak buahnya berwarna kuning pucat. Daging
buahnya berair dan sangat asam, Jika diiris melintang,buah berbentuk seperti
bunga. Kulit buah mengkilap dan tipis. Buahnya berbentuk silindris terbagi atas
longitudinal dalam 5 lobus, Buah yang masih muda rasanya masam dan terasa
sedikit pekat. Sementara buah yang sudah masak, Kandungan airnya lebih banyak
namun rasanya tetap masam tanpa rasa pekat. Berwarna hijau dan putih. Buah
belimbing wuluh dengan Panjang 4- 6,5 cm. Buah belimbing tumbuh bergerombol
seperti bunganya., Tipe buah sejati tunggal yang berdaging ( buah buni).Biji pada
belimbing wuluh kecil dengan ukuran 6 mm dan strukturnya pipih, Berbentuk pipih
dan berwarna putih cokelatan, Serta tertutup lendir dan menjadi licin jika dipegang.
Bijinya berbentuk bulat telur dan gepeng. Dengan ujung runcing dikedua sisinya.
Biji terdiri dari beberapa bagian dari yang terluar adalah kulit biji, endosperma dan
lembaga.jumlah biji 3-4 buah.( Sudarsono,2010)

3. Deskripsi Tumbuhan Anggrek (Phalaenopsis amabilis L).

Pada tanaman anggrek mempunyai sistem akar serabut,tidak dalam,


bentuknya seperti benang yang besar, dari hasil pengamatan modifikasi akar ini
berupa akar nafas (Pneumatophora). Akar ini keluar menggantung diudara dan
tumbuh kerah tanah, memiliki perakaran gantung. Batang anggrek beruas-ruas.
Pertumbuhan batang dapat bersifat memanjang monopodial atau melebar
simpodial, tergantung genusnya.Batangnya berkayu, bentuk batang berdaging,
percabangan monopodial, arah tumbuh menggantung (Tim edukasi, 2015).Daun
anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun sejajar, sifat daun tunggal,
tata letak daun berselang seling. Bagian daun tidak lengkap, bentuk daun bulat telur,
pangkal daun lancip,ujung daun tumpul, terstur daun berdaging, warna daun
hijau.Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakan dari
anggota lain, bunganya bersifat majemuk, muncul dari tangkai bunga tangkai yang
memanjang,muncul dari ketiak daun,bunga simetris bilateral, bunga ini merupakan
bunga yang tidak sempurna karena ridak mempunyai mahkota dan kelopak bunga
yang dimiliki hanyalah tenda bunga, alat kelamin betina berupa stigma dapat dilihat
apabilapenutup lobusnya terbuka, dan untuk anteredium tidak dapat dilihat kecuali
di lakukan dengan cara belah, bunga ini mempunyai tabung benang sari tertutup,
termasuk kedalam bunga setangkup tunggal (monosimetris), ibu tangkai buga
(pedunculus),tangkai bunga(pedicellus),dasar bunga (reseptaculum), dan tenda
bunga, termasuk bunga majemuk yang tak terbatas bertipe malai, ibu tangkainya
mengadakan percabangan monopodial,sehingga suatu malai dapat disamakan
dengan suatu tandan majemuk, kelaminnya poligami, tata letak selang seling,
jumlah tenda bunga 3, warna bunga putih, kuning, merah dan biru.Buah anggrek
berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka di
samping, tipe buah kotak sejati,retak-retak.Bijinya sangat kecil dan ringan, ukuran
buah 0,4-1,3 mm, bentuk biji seperti serbuk,warna biji kuning sampai coklat, biji
anggrek tidak sempuna karena tidak mempunyai lembaga dan cadangan makanan
(Neny,2010).

4. Deskripsi Tumbuhan Genjer (Limnocharis flava).

Limnocharis flava ( genjer).adalah salah satu contoh spesies dari


subclassis Alismatidae, famili Limnocharitaceae. Spesies ini memiliki habitus
herba dengan pola percabangan momopodial serta segi penampang batangnya
segitiga berarah tegak lurus ke atas ( Tjitrosoepomo,2009).Tumbuhan genjer
mempunyai perawakan tumbuhan habitus herba akuatik dengan periodisitasnya
adalah annual yang merupakan tanaman yang umurnya kurang dari satu
tahun.Sifat akar pada tumbuhan genjeradalah akar serabut yang masuk kedalam
lumpur, warma (Dasuki,2011).Sifat batang pada tanaman genjer mendong, bentuk
batang segitiga, percabangan monopodial,arah tumbuh tegak lurus, bentuk
permukaan batang licin.Sifat daun tunggal, tata letak daun roset akat, bagian daun
lengkap, bentuk daun bulat, pangkal daun berlekuk, ujung daun membulat, tepi
daun rata, tulang daun melengkung,tekstur daun tipis lunak, warna daun hijau
muda.Termasuk kedalam bunga majemuk, bagian bunga lengkap, kelamin bunga
banci, ibu tangkai malai, warna bunga kuning, majemuk bunga terbatas, jumlah
sepal dan tepal bunga untuk kelopak lepas, 3-15 kuntum, jumlah benang sari 3
dan putih 3 buah, bunganya terdapat di ketiak daun ( flos lateralis atau flos
axillaries). Majemu, karangan bunga pada tumbuhan ini adalah umbrella
komposira dengan simetris bunga zygomorf, bentuk payung.tenda bunganya
corrolinus.Bentuk buah bulat, tipe buah semu majemuk, warna buah hijau, rasa
buah pahit.Bentuk biji bulat kecil, jumlah biji tak terhingga,ukuran biji 0,3-1,5 cm
( Wardana,2012).

5. Deskripsi Tumbuhan Tebu (Saccharum offcinarum).


Tumbuhan tebu (Saccharum offcinarum) mempunyai perawakan tumbuhan
habitus herba dengan periodisitas adalah pinneal. Sifat akarnya pada tumbuhan ini
adalah serabut, warna akar putih kecoklatan. Sifat batang basah, bentuk batang
bulat, percabangan monopodial, arah tumbuh tegak lurus, permukaan batang licin.
Sifat daun tunggal, tata letak daun berseling, bagian daun tidak lengkap,bentuk
daun seperti pita, pangkal daun rata, ujung daun runcing, tepi daun rata, tulang dau
sejajar, tekstur daun tipis seperti kertas, warna daun hijau.Sifat daun majemuk,
bagian bunga tidak lengkap, tata letak bunga di ketiak daun, kelamin bunga banci,
ibu tangkai malai, warna bunga hijau kekuningan, Dalam satu bunga dapat dilihat
daun kelopak sejumlah 3, benang sari 3, sebuah mahkota bunga dan kepala putih 2
buah, rasa tanaman tebu manis (Comic,2010).
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada tumbuhan monokotil dan dikotil pada


5 spesies yang ditemukan di perkarangan rumah dan di deskripsikan di atas maka
kesimpulan pada laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Beberapa spesies tumbuhan didapat diantaranya adalah Mangga (Mangifera


indica), Belimbing (Averrhoa bilimbii L), Anggrek (Phalaenopsis amabilis L),
Genjer (Limnocharis flava),, Tebu (Saccharum offcinarum).

2. Pada praktikum yang telah di lakukan ditemukan adanya akar serabut dan akar
tunggal, batang yang bulat, batang yang silindris, daun tunggal dan daun majemuk,
pertulangan daun ada yang menyirip, sejajar dan melengkung, bunga majemuk dan
bunga tunggal, bunga lengkap dan bunga tidak lengkap,buah berdaging, dan biji.
DAFTAR PUSTAKA

Hadisunarso,2018., Morfologi Tumbuhan (Edisi 2),., Universitas Terbuka..

Hasanuddin,2011.,Validitas Permainan planopoly (Plant monopoly) sebagai


sumber belajar pada materi Angeoispermae.,(Surabaya; FMIPA UNS).

Irnaningtyas,2013.Biologi untuk SMA/Ma Kelas X.Jakarta:Erlangga.

Salimah,2017., Keanekaragaman tumbuhan. Dalam: Ade Salimah, Farida,Cuvu


Herman. Fakultas Pertanian:UNPAD.

Sudarsono,2010., Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Angiospermae di Kebun


Biologi Desa Seungko Mulat.,(Skripsi S1 Prodi Biologi).Banda Aceh:
Universitas Syiah Kuala.

Syarifah Ulfa.,2019.,.Inventarisasi Keanekaragaman Tumbuhan Tingkat Tinggi di


Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.,).Vol
2 No 01., Hal.15-20.

Tjitrosoepomo,2009.,Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gadjah Mada University


Press.

Tjitrosoepomo,2012., Taksonomi Tumbuhan( Spermatophyta). Yogyakarta:Gadjah


Mada University Press.

Wiriadinata H, I Rachman, Suhardjono, Rugayah,. 2014, Buku Panduan Lapangan


Jenis-Jenis Tumbuhan Restorasi, Kementerian Kehutanan,JICA&LIPI
2014.
Lampiran

(Neny,2010).
( Wardana,2012). (Comic,2010).

Anda mungkin juga menyukai