B. Tujuan :
1. Untuk mencandra dan membandingkan ciri morfologi dari kelompok tumbuhan
Gymnospermae
2. Untuk menganalisis ciri morfologi dari kelompok tumbuhan Gymnospermae yang
dibandingkan dan dicatat pada tabel pengamatan
3. Menyusun klasifikasi dari kelompok-kelompok tumbuhan Gymnospermae yang
diamati.
4. Menyusun kunci determinasi dari kelompok tumbuhan Gymnospermae yang
diamati.
C. Dasar Teori
Anggota dunia tumbuhan berkembang menjadi kelompok organisme yang mampu
menyesuaikan diri dengan kehidupan di darat, karena memiliki organ-organ khusus seperti
adanya struktur akar, batang,daun dan bunga, Dunia tumbuhan yang ada sekarang meliputu
tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji trtutup (Angiospermae) (Kusnadi, 2008 : 1).
Istilah “tumbuhan berbiji terbuka” merupakan terjemahan dari “Gymnospermae” yang
berarti “biji telanjang” (Gymnos = telanjang dan Sperma = biji). Tumbuhan berbiji
(spermatofita, sperma = biji dan phyton = tumbuhan), biasanya dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan berbiji tertutup
(angiospermae). Gymnospermae mempunyai bakal biji yang terbuka bebas tanpa pelindung,
baik sebelum maupun sesudah pembuahan (fertilisasi). Bakal biji merupakan salah satu
bukti bahwa gymnospermae lebih berkembang daripada pteridofita, tetapi belum semaju
angiospermae yang bakal bijinya terlindung atau terbungkus (Moertolo, dkk. 2004: 21)
Selanjutnya para membagi kelompok tumbuhan ini ke dalam divisi-divisi 1)
Cycadophyta, 2) Ginkgophyta, 3) Coniferophyta, 4) Gnetophyta. Tumbuhan berbiji terbuka
yang ada dapat dikelompokkan menjadi 4 bangsa :
- Cycadales (Cycas, Bowenia, Dioon)
- Ginkgoales ( Ginkgo bioloba)
- Coniferales ( Pinus, Cedrus, Cuperssus, Sequoia, Taxus, Podocarpus, dll)
- Gnetales (Gnetum, Ephedera, Welwitschia)
Kelompok tumbuhan tersebut mempunyai habitat yang terbatas. Demikian juga
kemampuan untuk berkembangbiak secara vegetatif sangat berkurang atau terbatas.
Kelompok tumbuhan ini dikenal pula mengalami pertumbuhan yang sangat lambat.
Tumbuhan dari kelompok gymnospermae banyak mempunyai tajuk daun yang menarik.
Tumbuhan gymnospermae ada yang menyerupai palem (Cycas rumphii) atau cemara (Pinus
merkusii, Thuja orientalis). Karena itu tumbuhan berbiji terbuka banyak yang dimanfaatkan
untuk tanaman hias. Tumbuhan kelompok ini juga mempunyai berbagai macam kegunaan
lain (Moertolo, dkk. 2004: 22-23)
Ciri-Ciri Umum
Tumbuhan berbiji terbuka dapat berupa perdu atau pohon. Semua tumbuhan berbiji
terbuka memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Tumbuhan berbiji terbuka, tumbuhan
paku dan tumbuhan berbiji tertutup merupakan kelompok tumbuhan Tracheophyta, yaitu
kelompok tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Yang
membedakan tumbuhan ini dengan tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal bijinya terdapat
di luar permukaan megasporofilnya atau analoginya disebut sisik pendukung bakal biji,
yang berkelompok menjadi strobilus berkayu dan disebut runjung, kecuali pada tanaman
pakis haji (Cycas rumphii) (Warnita, dkk. 2005)
Disebut tumbuhan biji terbuka karena bijinya tidak di lindungi kulit buah. Bunga
sesungguhnya tidak ada, alat perkembangbiakan berupa badan yang di sebut strobilus
(rujung). Strobilus jantan merupakan kumpulan kantung-kantung sari yang berisi serbuk
sari yang mengandung sel sperma. Strobilus betina mengadung bakal biji yang berisi sel
telur. Bakal biji terbuka langsung di datangi oleh serbuk sari yang terbawa angin. Batang
utama lurus ke atas berkayu berkas pengangkut tersusun dalam suatu lingkaran dan
memiliki kambium umumnya batang memiliki saluran resin bentuk daun bermacam-
macam, kaku dan mengandung berkas pengangkut sistem akar tunggang cabang-cabang
menyebar di dalam tanah (Warnita, dkk. 2005)
Penggolongan
Tumbuhan berbiji terbuka yang hingga kini masih dapat ditemukan adalah divisi
Coniferophyta (konifer), Cycadophyta (Sikas), Ginkgophyta (ginkgo), Gnetophyta
(melinjo).
1) Coniferophyta (konifer)
Divisio ini banyak anggotanya yang masih dapat dijumpai hingga sekarang.Pada
umumnya conifer tidak mengalami gugur daun, daunnya berbentuk jarum, hidup sebagai
perdu atau pohon, memiliki strobilus berbentuk kerucut. Ada dua macam strobilus, strobilus
biji atau strobilus betina dan strobilus serbuk sari atau strobilus jantan. Strobilus jantan
menghasilkan serbuk sari yang mengandung sel sperma. Dengan bantuan angin, serbuk sari
sampai kebakal biji yang menempel pada sisik strobilus betina. Selanjutnya terbentuk buluh
serbuk yang membawa sel sperma untuk bertemu dengan sel telur yang ada didalam bakal
biji. Setelah terjadi fertilisasi, terbentuklah biji yang bersayap tipis. Biji diterbangkan angin
kemana-mana, jika jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh, menjadi kecambah, dan
berkembang menjadi tumbuhan baru.
Tumbuhan ini hampir selalu berumah satu, strobilus jantan terletak di ujung ranting dan
strobilus betina lebih kepangkal cabang. Strobilus betina terdiri dari banyak sisik yang
tersusun dalam spiral. Bakal biji terletak diantara sisik-sisik tersebut, setelah fertilisasi
tumbuh menjadi biji bersayap tipis. Ranting pendek mirip pasak berdaun dua, berbentuk
jarum. Contoh: Pinus, Cupressus, Araucaria, Agathis, Sequoia, Juniperus, Taxus.
2) Cycadophyta (Sikas)
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yang primitive. Golongan sikas ditemukan di
daerah tropis hingga sub-tropis. Ciri yang khas untuk tumbuhan ini adalah batang yang
tidak bercabang, daun majemuk, seperti kulit, tersusun sebagai tajuk di puncak batang yang
memanjang. Seluruh anggotanya berumah dua. Contoh: Cycas rumphii (pakis haji),
merupakan tanaman hias akarnya bersimbosis dengan ganggang biru (anabaena) yang dapat
mengikat nitrogen daunya tersusun dalam roset batang menyirip atau berbagai menyirip.
3) Ginkgophyta (Ginko)
Anggota divisio ini yang masih ada adalah Ginkgo biloba (Ginko) yang berasal dari
Cina. Ginkgo merupakan pohon besar, dapat mencapai ketinggian lebih dari 30 meter.
Daunnya bertangkai panjang dan lebar berbentuk seperti kipas, dengan belahan yang
berlekuk dalam. Tulang daun berbentuk menggarpu. Ginko merupakan tumbuhan
Gymnospermae yang meranggas, berumah dua, biji keras berwarna kekuningan, berukuran
sebesar kelereng, berbau tidak enak. Bijinya mempunyai kulit luar berdaging dan kulit
dalam yang keras.
4) Gnetophyta
Divisio ini memiliki strobilus jantan yang tersusun majemuk, daun berhadapan atau
melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada kayu sekunder dan tidak terdapat saluran resin.
Contoh: Gnetum gnemon (melinjo), daun muda, biji dan bunganya dapat disayur. Bijinya
dibuat menjadi emping, kulit kayunya dapat dijadikan sebagai bahan kertas.
E. Cara Kerja
Disiapkan Alat dan Bahan yang Diperlukan
Bahan yang telah disediakan ditelaah atau dicandra meliputi bagian akar,
batang, daun, dan alat perkembagbiakannya. Pencandraan dilakukan dari
akar ke ujung dan struktur luar ke dalam (dapat dengan menggunakan lup
atau opak)
Daun
- Kelengkapan Daun duduk Daun Daun duduk Daun tidak Daun Daun
berupih bertangkai duduk lengkap
Alat
Reproduksi
Jantan
Betina
Kunci Determinasi
Tipe Daun
Tipe-tipe daun menurut (Tjitrosoepomo, 2009: 49), ada daun tunggal dan majemuk.
Daun tunggal adalah pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Pada
pengamatan terhadap bahan Gymnospermae, keseluruhan bahan amatan yaitu Araucaria,
Gnetum gnemon, Cemara Kipas, Pinus merkusii, Cemara pinsil dan Cycas rumphii
merupakan tumbuhan dengan tipe daun tunggal.
Perakaran
Sistem perakaran tumbuhan terdiri dari dua sistem, yaitu sistem perakaran tunggang
dan serabut. Sistem perakaran tunggang adalah akar lembaga yang tumbuh terus menjadi
akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Sistem perakaran
yang kedua adalah serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati
atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar
dari pangkal batang (Tjitrosoepomo,2009: 92). Pada pengamatan terhadap bahan
Gymnospermae, keseluruhan bahan amatan yaitu Araucaria, Gnetum gnemon, Cemara Kipas,
Pinus merkusii, Cemara pinsil dan Cycas rumphii merupakan tumbuhan dengan tipe
perakaran tunggang
Ujung daun
Setelah Gnetum gnemon dan cycas dikelompokkan menjadi satu ke dalam tumbuhan
yang mempunyai daun tidak lengkap, kedua tanaman ini dipisah menjadi dua kelompok
berdasarkan ujung daunnya. Ada 7 macam tipe ujung daun pada tumbuhan yaitu runcing,
meruncing, tumpul, membulat, rompang, terbelah dan berduri (Estiti, 1995). Pada tumbuhan
cycas ujung daunnya meruncing sedangkan pada Gnetum gnemon ujung daunnya meruncing.
Bentuk tersebut sesuai dengan referensi yang ada. Tjitrosoepomo (2011) mengatakan bahwa
ujung daun yang runcing (acutus) adalah jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang daun
sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu
sudut lancip (lebih kecil dari 90º). Sedangkan ujung daun meruncing (acuminatus) adalah
seperti pada ujung daun runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi
dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing.
Bentuk Daun
Kemudian untuk kelompok monopodial yaitu terdapat tumbuhan Araukaria dan Pinus
merkusii dikelompokkan lagi menjadi dua berdasarkan bentuk daunnya. Ada berbagai macam
bentuk daun pada tumbuhan. Untuk tipe daun tidak ada bagian yang terlebar atau dari
pangkal sampai ujung hampir sama lebar terdapat terdapat 5 macam bentuk. Bentuk tersebut
yaitu bangun garis, bangun pita, bangun pedang, bangun paku atau dabus, dan bangun jarum
(Estiti, 1995). Berdasarkan referensi yang ada Araukaria cunninghamii Alt. mempunyai
bentuk daun dabus (subulatus) karena bentuk daunnya hampir silinder, ujung runcing, dan
seluruh bagiannya kaku (Tjitrosoepomo, 2011). Sedangkan Pinus merkusiimemiliki tipe daun
bangun jarum (acerosus) karena serupa bangun paku,lebih kecil dan meruncing panjang
(Tjitrosoepomo, 2011).
H. Kesimpulan
1. Pada bahan amatan Gymnospermae memiliki kesamaan ciri yaitu pada perawakan
berupa pohon, perakaran tunggang, memiliki bentuk batang bulat, arah tumbuh batang
erectus dan tipe daun tunggal.
2. Kesamaan ciri morfologi berdasarkan pengamatan dari tipe percabangan yaitu yang
termasuk percabangan monopodial adalah Araucaria dan Pinus merkusii sedangkan
percabangan dengan tipe simpodial adalah Gnetum gnemon, Cemara Kipas, cemara
Pinsil dan Cycas. Pada tipe percabangan monopodial dapat dibagi menjadi 2 golongan
lagi, yaitu berdasarkan bangun daun, yang termsuk daun dengan bangun dabus yaitu
Araucaria dan yang termasuk daun dengan bangun jarum memanjang yaitu pinus
merkussi.
3. Pada tipe percabangan simpodial dapat dibagi menjadi 2 golongan lagi, yaitu
berdasarkan tipe kelengkapan daun. Yang termasuk daun lengkap yaitu Cycas rumphii
dan yang termasuk daun tidak lengkap yaitu Cemara kipas, Cemara pinsil dan Gnetum
gnemon. Dari golongan tumbuhan dengan daun tidak lengkap dapat dibagi berdasarkan
ujung daunnya yaitu runcing dan meruncing. Yang termasuk tumbuhan dengan ujung
daun meruncing yaitu Gnetum gnemon. Sedangkan tumbuhan dengan ujung daun
runcing yaitu Cemara kipas dan cemara pinsil. Kemudian dari tumbuhan dengan ujung
runcing dapat dibedakan berdasarkan tipe daunnya yaitu tipe daun duduk yaitu Cemara
kipas dan tipe daun berupih yaitu cemara pinsil
Daftar Pustaka
Moertolo, dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang : Universitas Negeri Malang
Daun Lengkap Daun Tidak Lengkap ( Cemara pinsil, Bagun dabus Jarum memanjang
(Cycas rumphii) Cemara kipas, Gnetum gnemon) (Araucaria) (Pinus merkusii)