100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
537 tayangan9 halaman
Siklus urea adalah reaksi pengubahan ammonia menjadi urea yang terjadi di hati melalui 5 reaksi. Reaksi pertama dan kedua terjadi di mitokondria hati untuk mensintesis karbamil fosfat dan sitrulin. Sedangkan reaksi ketiga, empat, dan lima terjadi di sitosol hati untuk mensintesis asam argininosuksinat, menguraikannya, dan menguraikan arginin menjadi urea dan ornitin.
Siklus urea adalah reaksi pengubahan ammonia menjadi urea yang terjadi di hati melalui 5 reaksi. Reaksi pertama dan kedua terjadi di mitokondria hati untuk mensintesis karbamil fosfat dan sitrulin. Sedangkan reaksi ketiga, empat, dan lima terjadi di sitosol hati untuk mensintesis asam argininosuksinat, menguraikannya, dan menguraikan arginin menjadi urea dan ornitin.
Siklus urea adalah reaksi pengubahan ammonia menjadi urea yang terjadi di hati melalui 5 reaksi. Reaksi pertama dan kedua terjadi di mitokondria hati untuk mensintesis karbamil fosfat dan sitrulin. Sedangkan reaksi ketiga, empat, dan lima terjadi di sitosol hati untuk mensintesis asam argininosuksinat, menguraikannya, dan menguraikan arginin menjadi urea dan ornitin.
urea ((NH 2 ) 2 CO). • Reaksi ini terjadi dihati dan sedikit terjadi di ginjal. Hati menjadi pusat pengubahan ammonia menjadi urea karena terkait dengan fungsi hati sebagai tempat menetralkan racun. Ammonia merupakan hasil degradasi dari asam amino berasal dari reaksi transaminasi; asam oksalat dikatalisis oleh enzim aspartat dehidrogenase menjadi aspartat, aspartat akan masuk pada siklus urea dan reaksi deaminasi; glutamat (hasil transaminasi) dan H2O yang dibantu oleh NAD+ yang menghasilkan NADH dan ammonia. Ammonia hasil reaksi itulah yang akan diolah di siklus urea ini. Ammonia bersifat racun sehingga dapat membahayakan tubuh (bersifat toksik) bila jumlanya berlebih di dalam tubuh. Tubuh manusia tidak dapat membuang ammonia secara cepat sehingga perlu diubah menjadi urea terlebih dahulu yang bersifat kurang beracun. Ada 5 reaksi terjadinya siklus urea, 1. reaksi 1 dan 2 terjadi di matriks mitokondria hati 2. reaksi 3, 4, dan 5 terjadi di sitosol hati Reaksi 1 Sintesis Karbamil Fosfat • Reaksi sintetis karbamil fosfat yang merupakan tahap pertama dari siklus urea ini terjadi di matriks mitokondria hati. • Ion ammonium, karbon dioksida, dan fosfat (yang berasal dari ATP) sebagai bahan baku reaksi berkondensasi untuk membentuk karbamil fosfat dikatalisis oleh enzim karbamil fosfat sintase I, yaitu enzim yang terdapat dalam mitokondria hati organisme urotelik. • 2 ATP yang dihidrolisis selama reaksi ini menyediakan tenaga penggerak untuk sintesis 2 ikatan kovalen-ikatan amida dan ikatan campuran asam karboksilat-asam fosfat anhidrida dari karbamil fosfat, dengan kata lain reaksi ini memerlukan energi ditandai dengan adanya perubahan ATP menjadi ADP (terlihat pada skema reaksi). • Selain Mg2+ suatu asam dikarboksilat, lebih disukai N-asetil glutamat dimana peranannya dalam reaksi ini sebagai kofaktor. Kofaktor ini menyebabkan banyak perubahan konformasional (penyesuaian bentuk) dalam struktur karbamil fosfat sintase yang membuka (expose) gugus sulfidril tertentu, menyembunyikan gugus lainnya, dan mempengaruhi afinitas enzim untuk ATP. Reaksi 2 Sintesis Sitrulin • Setelah reaksi sintetis karbamil fosfat selanjutnya adalah reaksi sintesis sitrulin dimana reaksi ini terjadi di matrik mitokondria hati pula sama seperti reaksi sintesis karbamil fosfat. • Pemindahan gugus karbamil dari karbamil fosfat ke ornitin membentuk sitrulin + Pi (ortofosfat/ fosfat anorganik), dikatalisis oleh enzim L-ornitin transkarbamoilase mitokondria hati. • Reaksi sangat spesifik untuk ornitin dan keseimbangan cenderung kuat ke sintesis sitrulin.
Reaksi 3 Sintesis Asam Argininosuksinat • Reaksi asam argininosuksinat merupakan reaksi pertama yang terjadi di sitosol hati, ditandai dengan masuknya ornitin (hasil reaksi sebelumnya ke sitosol). • Dalam reaksi sintesis asam argininosuksinat, aspartat dan sitrulin diikat bersamaan melalui gugus amino aspartat diikat bersamaan oleh enzim argininosuksinat sintetase. • Reaksi ini membutuhkan ATP yang ditandai dengan adanya perubahan ATP menjadi AMP dan keseimbangan cenderung kuat ke sintesis arginosuksinat.
Reaksi 4 Penguraian Asam Argininosuksinat • Reaksi penguraian asam argininosuksinat terjadi di sitosol hati. Penguraian asam argininosuksinat menghasilkan arginin dan asam fumarat, reaksi ini dikatalisis oleh enzim argininosuksinase, suatu enzim yang berasal dari hati dan jaringan ginjal. • Reaksi berlangsung melalui mekanisme pembuangan trans. Fumarat yang dibentuk dapat dikonversi menjadi oksaloasetat melalui reaksi fumarase dan melat dehidrogenase dan selanjutnya ditransaminasi untuk membentuk kembali (regenerasi) aspartat. Reaksi 5 Penguraian Arginin • Penguraian arginin yang terjadi di sitosol hati ini, menghasilkan ornitin dan urea (asam fumarat). • Rekasi ini merupakan reaksi terakhir dalam tahapan siklus urea dan membentuk kembali (regenerasi) ornitin, yang merupakan substrat untuk reaksi yang kedua. • Penguraian hidrolitik gugus guanidin dari arginin dikatalisis oleh enzim arginase, yang terdapat dalam hati semua organism ureotelik. • Dalam jumlah yang lebih kecil, enzim arginase juga terdapat dalam jaringan ginjal, otak, kelenjar mamae, jaringan testikuler, dan kulit. Enzim arginase hati mamalia diaktifkan oleh Co2+ atau Mn2+. Ornitin dan lisin merupakan penghambat kuat yang bersaing dengan arginin.