Kebanyakan gen pada eukariot tingkat tinggi mengandung sekuen noncoding (intron)
dan sekuen coding (exon). Beberapa gen eukariot seperti ragi dan Neurospora mengandung
intron noncoding. Karena adanya “split” atau “mosaic”, yaitu pemisahan sekuen coding oleh
sekuen noncoding, sehingga transkrip primer nantinya akan mengandung sekuen yang berisi
gen dan sekuen noncoding yang disambungkan selama proses.
Proses penyambungan haruslah tepat, proses tersebut harus ikut serta dengan sekuen
exon secara akurat menuju nukleotid untuk menjamin agar jarak kodon pada exon dan intron
dapat dibaca dengan urutan yang benar. Exon dan intron akan membentuk junction atau
ikatan yang berbeda yang disebabkan oleh gen tRNA dan gen struktural pada mitokondria
dan kloroplas yang mana penggunaan dari kedua gen tersebut berbeda pada mekanisme
penyambungan RNA. Hanya ada satu sekuen pendek yang dipelihara dalam intron pada gen
nukleus yang disebut “TACTAAC” box dan “TACTAAC” box menunjukkan pilihan antara
purin dan primidin pada setiap tempat. Residu adenin pada posisi ke 6 “TACTAAC” box
berperan dalam reaksi penyambungan.
1. Intron dari prekursor tRNA dipotong dengan tepat pada pembelahan endonukleotida
dan reaksi ligasi dikatalisis oleh aktifitas penyambungan endonuklease dan ligase.
2. Intron dari prekursor rRNA Tetrahymena dihapus secara autokatalitik pada reaksi
unik mediasi oleh molekul rRNA itu sendiri
3. Intron dari transkrip nukleus pre-mRNA disambung dalama reaksi dua tahap yang
dibawa oleh partikel kompleks ribonukleoprotein yang disebut “spliceosomes”
Intron dari tRNA prekursor ragi memiliki tahapan. Tahap pertama adalah
penyambungan membran nukleus dengan membuat dua potongan yang tepat pada akhir
intron. Kemudian penyambungan ligase diikuti dengan dua balve tRNA untuk memproduksi
bentuk matang dari molekul tRNA. Tahap kedua pada proses ligasi melibatkan 4 reaksi
terpisah.
Secara keseluruhan, Dua tahap dari cara penghilangan intron tRNA nampak terjadi
pada organisme lain. Mekanisme dapat melibatkan reaksi yang sama pada tumbuhan. Namun,
pada mamalia reaksinya tidak sama. Pemotongan masih terjadi dalam dua tahap namun reaksi
penyambungan muncul secara langsung ikut 2’-3’ fosfat siklik terminus ke 5’-OH terminus.
Rincian dari proses dari pemotongan prekursor tRNA pada sel mamalia masih belum secara
jelas.
Maulidya Nur A P
160342606259 / offering G
Pertanyaan :
1. Mengapa aktivitas autokatalisis tergantung pada struktur intron atau struktur sekunder
dari precursor tRNA?
2. Apakah yang dimaksud dengan Splicesome dan bagaimana karakteristiknya?
Jawaban :
1. Struktur sekunder dari pemotongan sendiri RNAs harus membawa grup reaktif sekitar
juxtaposisi untuk mengizinkan transfer ikatan fosfoester terjadi. Sejak pemotongan
sendiri transfer ikatan fosfoester berpotensi reaksinya berlangsung reversibel,
degradasi cepat dari penghilangan intron atau ekspor dari pemotongan rRNAs ke
sitoplasma dapat mengendalikan pemotongan didepannya.
2. Spliceosome merupakan suatu struktur protein yang dapat memotong intron.
Spliceosome mengandung suatu molekul RNA yang disebut snRNAs (small nuclear
RNAs) dan kumpulan protein yang masih belum dikenal secara lengkap.
Menurut pendapat lain, pada branchpoint sequence akan displicing oleh snRNA
(small nuclear RNA) yang akan berasosiasi dengan suatu protein membentuk
kompleks protein small ribonuclear proteins (snRNPs, dibaca “snurp”) yang terdiri
dari U1,U2, U4, U5, dan U6 Snurp U1 akan mengenali dan mengikat ujung 5′ dari
intron; snurp U2 akan mengikat branchpoint sequence; snurp U2AF (U2 accesore
factor) akan mengikat ujung 3′; dan snurp U4/U6 akan mengikat snurp U2 dan U6
(Gambar 3). Kompleks antara snRNPs dengan pre-mRNA akan membentuk suatu
kompleks yang dinamakan spilceosome. Spliceosome tersebut akan membentuk
gulungan (loop) pada intron dan selanjutnya intron dipotong dari pre-mRNA dalam
bentuk lariat atau seperti tali laso.