Solusi ????
Membandingkan dengan objek yg sudah diketahui sebelumnya, apakah
memang tergolong objek yang sudah diketahui atau apakah memang objek
baru? ---- determinasi (membandingkan) --- akhirnya akan mendapatkan
sebuah nama untuk objek tersebut
Tujuan ??
Tepat sasaran objek yang dimaksud
Jalan Penderterminasian Objek
Author
• Author adalah nama pengarang yang menerbitkan
nama sah takson itu untuk pertama kali.
Tujuan pencantuman nama author adalah supaya
penunjukan nama suatu takson tepat dan lengkap
serta memudahkan penelitian tentang keabsahan
nama.
Contoh : Daucus carota L. (L.→ Linnaeus)
Vernonia acaulis (Walter) Gleason
TAHAP PENGUSULAN NAMA TUMBUHAN
• PUBLIKASI TERLAKSANA
Pasal 29: dianggap terlaksana.
a.berupa barang cetakan
b.disebarkan secara luas
sejak 1 Januari 1953 penerbitan dalam katalog
perdagangan/ surat kabar/majalah tidak ilmiah
dianggap tidak terlaksana
Pasal 30: tanggal terlaksana ADALAH tanggal mulai
diperolehnya bahan cetakan
TAHAP PENGUSULAN NAMA TUMBUHAN
• PUBLIKASI BERLAKU:
Pasal 32: a. Penerbitan terlaksana; b. Disertai
diagnosa atau pertelaan (deskripsi) yang
membedakan antara takson tsb dengan kerabatnya
Pasal 36: mulai 1 Januari 1935 (1 Januari 1958
untuk alga) pertelaan menggunakan bahasa latin
Pasal 37: mulai 1 Januari 1958 penerbitan nama
takson dianggap berlaku jika tipe tatanama
ditunjukkan
TAHAP PENGUSULAN NAMA TUMBUHAN
• NAMA SYAH:
a. Penerbitan berlaku
b. Nama tidak homonim (Pasal 64) c.Nama tidak
berlebih-lebihan (Pasal 63)
– contoh homonim: Lansium pedicellatum Kosterm.(1965)
homonim dari Lansium pedicellatum Hiern.(1875), kedua jenis
tsb dipindah ke marga Aglaia. Aglaia stenisii Kosterm.
Aglaia pedicellata (Hiern) Kosterm.
• NAMA TEPAT:
a.Nama syah ;
b. Prioritas publikasi yang lain sinonim
TIPE TATANAMA TUMBUHAN
1. Holotipe (= holotypus), ialah suatu spesimen atau unsur lain yang dipakai oleh seorang pengarang
atau ditunjuk olehnya sebagai dasar waktu pertama kali mengusulkan nama jenis baru. Selama holotipe
masih ada, penerapan nama yang bersangkutan dengannya dapat dipastikan secara otomatis. Kalau
Pengarang yang mempertelakan suatu takson tidak menentukan holotipe, atau kalau holotipe hilang
maka tipe pengganti atau tipe baru dapat ditunjuk untuk menggantikannya.
2. Tipe pengganti (= Lectotype), ialah suatu spesimen atau unsur lain dari spesimen-spesimen asli
(isotope atau sintipe) yang dipilih untuk menjadi tipe tatanama, kalau holotipe tidak ditentukan atau
holotipe hilang atau hancur.
3. Isotipe (= Isotype), ialah duplikat (bagian dari suatu nomor koleksi yang dikumpulkan dalam waktu
yang sama) dari holotipe.
4. Sintipe (= Syntypus), ialah salah satu daripada beberapa spesimen atau contoh yang disebutkan
pengarang kalau holotipe tidak ditentukan, atau sslah satu daripada beberapa spesimen yang bersama-
sama ditunjuk sebagai tipe.
5. Tipe baru (= Neotypus), ialah spesimen yang dipilih untuk menjadi tipe tatanama, kalau holotipe
hilang atau rusak dan tidak mungkin untuk menunjuk tipe pengganti karena tidak adanya isotope atau
sintipe.
TERIMA KASIH
- Dunia tumbuh-tumbuhan (Regnum Vegetabile)
- Divisi (divisio -phyta)
- Anak divisi (sub divisio -phytina)
- Kelas (classis -opsida, khusus untuk Alga –
phyceae)
- Anak kelas (subclassis –idea)
- Bangsa (ordo –ales)
- Anak bangsa (subordo –ineae)
- Suku (familia –aceae)
- Anak suku (subfamilia –oideae)
- Puak (tribus –eae)
- Anak puak (subtribus –inae)
- Marga (genus; nama ilmiah marga dan semua
tingkat di bawahnya tidak diseragamkan
akhirannya)
- Anak marga (subgenus)
- Seksi (sectio)
- Anak seksi (subsectio)
- Deret (series)
- Anak deret (subseries)
- Jenis (species)
- Anak jenis (sub species)
Syarat nama marga:
1. Kata benda tunggal
2. Perkataan lain sebagai kata benda
3. Berasal dari kata mana saja
4. Disusun sekehendak pengarang
5. Tidak boleh sama dengan istilah morfologi, contoh Spina, dan
Folium
6. Tidak boleh terdiri dari dua patah kata, contoh Uva-ursi
7. Kata yang pada waktu terbit tidak dimaksudkan sebagai nama,
contoh Anonymous Walters
Nama intergenerik hybrid dibingkai oleh suatu kombinasi dari kedua nama
marga didahului tanda kali (x).
contoh: Triticum x Secale = x Triticale
Agrostis x Polypogon= x Agropogon
Agropyron x Hordeum= x Agrohordeum
TERIMA KASIH
• Kode Paris,1867
Kongres Botani Internasional pertama, diadakan di Paris oleh Alphonse de
candolle. Ahli tumbuhan dari banyak negara berkumpul dan mengesahkan
seperangkat peraturan tentang tata nama tumbuhan dan disebut buku peraturan
internasional tata nama tumbuhan atau Laus of Botanical nomenclature.
• Kode Rochester,1892
Kongres dilaksanakan karena kode Paris banyak kelemahan. Dipimpin N. L. Briton
dari New York Botanical garden. Diperoleh peraturan-peraturan kode tata nama
tumbuhan yang menurut mereka mempunyai dasar yang lebih objektif
dibandingkan dengan kode Paris.
• Konvensi Paris tahun 1900
Dalam kongres ini diputuskan untuk menggunakan waktu lima tahun sebelum
diadakan kongres selanjutnya
• Kode Wina, 1905
Kongres botani Internasional yang ketiga, memberikan perhatian yang besar
kepada persoalan tata nama tumbuhan dan menangani semua persoalan yang
muncul dalam kode tata nama tumbuhan.
•Kode Amerika, 1907
Kode ini lahir berdasarkan atas kode Rochester yang telah diperbaiki.
•Brussel tahun 1910
tidak membawa perubahan yang berarti dalam kode tata nama tumbuhan. Keadaan ini berlangsung
sampai tahun 1930 sebab selama berkecamuknya perang dunia 1 sampai sekitar 10 tahun kemudian
tidak ada kegiatan yang bersifat internasional dalam bidang ilmu tumbuhan.