FARMASI
N I N A A G U S T I A N A M U S TA M I R
Silabus perkuliahan
Farmasi:
Ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik,
memformulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, menganalisis, serta
menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta
pendistribution dan penggunaan secara aman.
3
BOTANI FARMASI
• Botani ilmu yg mempelajari ttg tumbuhan
• Farmasi ilmu yg mempelajari segala hal yg berkaitan dgn
obat
Botani Farmasi
Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan tumbuh-tumbuhan beserta
manfaatnya sebagai bahan obat dan determinasi tanaman obat melalui struktur
anatomi dan morfologinya
TAKSONOMI
• Taksonomi Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup
• Tingkat takson:
– Kingdom
– Filum/Divisio
– Kelas
– Ordo
– Family
– Genus
– Spesies
• Dasar klasifikasi
– Kemiripan anatomi dan morfologi
– Kemiripan DNA
klasifikasi
• Tumbuhan Kingdom Plantae
Cycadales
Gnetales
Gingkoales
ANGIOSPERMAE
Monokotil
Dikotil
TATA NAMA ILMIAH
• Carolus Linnaeus
• Binomial nomenklatur
– Syarat penulisan
– contoh
Botani
• Setiap individu tumbuhan termasuk dalam sejumlah taksa yang jenjang tingkatnya berurutan.
• Tingkat jenis (species) merupakan dasar dari seluruh takson yang ada.
• Nama-nama takson di atas tingkat suku (familia) diambil dari ciri khas yang berlaku untuk
semua warga dengan akhiran yang berbeda menurut tingkatnya.
TATA NAMA TUMBUHAN
• Nama suku (familia) merupakan satu kata sifat yang diperlakukan sebagai kata benda
berbentuk jamak. Nama tersebut diambil dari nama salah satu marga yang termasuk dalam
suku tadi ditambah dengan akhiran -aceae.
• Nama marga merupakan kata benda berbentuk mufrad atau suatu kata yang diperlakukan
demikian. Kata ini dapat diambil dari sumber mana pun, dan dapat disusun dalam cara
sembarang.
TATA NAMA TUMBUHAN
• Nama ilmiah untuk jenis harus bersifat ganda, artinya terdiri atas dua suku kata yang berbentuk
mufrad yang diperlakukan sebagai bahasa Latin.
• Nama takson tingkat suku ke bawah diikuti nama orang yang memberikan nama ilmiah dalam
bentuk singkatan.
NOMENCLATURE(TATA NAMA)
• Nama Species:
- binomial, terdiri atas nama genus dan penunjuk
species (specific name), Nama genus diawali huruf
kapital sedang penunjuk spesies diawali huruf kecil, ex :
Gnetum gnemon
- Tanda pada nama species (?) atau “cf” bukan
merupakan bagian nama species
- bahasa latin/dilatinkan
• Setiap familia atau takson di bawahnya dengan sirkumskripsi, posisi dan tingkat tertentu hanya
memiliki satu nama yang benar, kecuali 9 familia yang memiliki nama pengganti, yaitu:
Palmae (Arecaceae; tipe Areca)
Gramineae (Poaceae; tipe Poa L.)
Cruciferae (Brassicaceae; tipe Brassica L.)
Leguminosae (Fabaceae; tipe Faba Mill.)
Guttiferae (Clusiaceae; tipe Clusia L.)
Umbelliferae (Apiaceae; tipe Apium L.)
Labiatae (Lamiaceae; tipe Lamium L.)
Compositae (Asteraceae; tipe Aster L.)
Jika Papilionaceae (Fabaceae; tipe Faba Mill.) dianggap sebagai
fmilia terpisah dari familia Leguminosae, nama Papilionaceae
dipertahankan sebagai Leguminosae).
Nama-nama tersebut di atas telah digunakan lama, diperlakukan
sebagai publikasi yang valid.
Tentang nama-nama tumbuhan dikenal
istilah-istilah
• Tantonim, yaitu nama yang terjadi dari dua kata yang persis sama, atau
dua kata yang hampir sama. Contoh: Linaria-linaria; Boldu-boldus
atau Linaria-linaria; Boldu-boldus.
• Homonim, yaitu satu nama seringkali berlaku untuk dua jenis
tumbuhan atau lebih.
Contoh: Ixora crassifolia Merril; Ixora crassifolia Ridley. Nama
sama, tumbuhan berbeda.
• Sinonim, beberapa nama sama untuk satu jenis tumbuhan.
Contoh: Orthosiphon spicatus; Orthosiphon stamineus; Orthosiphon
grandiflorus.
Contoh suku/familia yang dipertahankan di atas juga merupakan
sinonim.
NAMA-NAMA TAKSON MENURUT
TINGKATNYA
• Nama suatu divisio diambil atau dibentuk dari ciri khas divisio (nama descriptive) atau dari
nama yang termasuk genus, disarankan dengan akhiran –phyta, kecuali divisio fungi dengan
akhiran –mycota.
• Nama subdivisio dibentuk dengan cara yang sama; dibedakan dengan nama divisio dengan
akhiran –phytina, kecuali subdivisio fungi dengan akhiran –mycotina.
• Nama classis atau subclassis dibentuk dengan cara yang sama, diberi
akhiran sebagai berikut:
• Untuk algae : -phyceae (classis)
-phycidae (sub classis)
• Untuk fungi : -mycetes (classis)
-mycetidae (sub classis)
• untuk Cormophyta : -opsida (classis)
-idea (sub classis)
• Jika nama ordo didasarkan pada nama pangkal suatu familia, ordo
itu harus diberi akhiran –ales. Bila nama sub ordo didasarkan pada
pangkal nama familia, nama sub ordo itu harus diberi akhiran –
ineae.
• Contoh: ordo Bromeliales, Malvales, sub ordo Bromeliineae,
Malvineae.
NAMA FAMILIA DAN SUB FAMILIA,
TRIBUS DAN SUBTRIBUS:
Nama familia adalah kata sifat berbentuk jamak yang dipakai sebagai kata benda. Nama
familia dibentuk dari pokok kata nama salah satu genus yang termasuk dalam familia tadi,
ditambah akhiran –aceae.
Nama sub familia seperti familia dengan akhiran –ideae, contoh: Rosaideae (dari: Rosa).
Nama tribus, dengan cara yang sama akhiran –eae (dari: Rosa).
Nama sub tribus, dengan cara sama, akhiran –inae (dari: Rosa).
NAMA GENUS DAN ANAK GENUS:
Nama suatu genus adalah kata benda berbentuk jamak atau suatu kata
yang diperlakukan demikian. Kata ini dapat diambil dari sumber
manapun, dan dapat juga disusun dalam cara sembarang. Contoh:
Rosa, Manihot.
Nama genus tidak boleh diambil dari istilah teknik yang digunakan
dalam morfologi, misalnya: radicula, tuber, caulis, folium, spina.
Nama genus tidak boleh terdiri dari dua kata.
Nama tingkat dibawah genus adalah kombinasi nama genus ditambah
penunjuk takson yang bersangkutan, dihubungkan dengan suatu
istilah tentang takson tadi.
Misalnya:
sub genus subg.
section sect.
series ser.
NAMA SPECIES
Nama species merupakan suatu kombinasi ganda yang terdiri dari nama genus diikuti oleh satu
penunjuk species, jika penunjuk species terdiri dari dua kata atau lebih agar diberi tanda
penghubung. Penunjuk species dapat diambil dari sumber manapun.
Contoh:
Hibiscus rosa-sinensis
Adiantum capillus-veneris
Atropa bella-donna
Impatiens noli-tangere
NAMA TAKSON TINGKAT DI BAWAH
SPECIES ( INTRASPECIFIC TAXON ):
Nama intraspesifik takson adalah kombinasi nama species dan suatu penunjuk intraspesifik
dihubungkan dengan suatu istilah yang menunjuk takson yang bersangkutan.
Contoh:
Saxifraga aizon subforma surculosa Engler Irnither
Saxifraga var. aizon subvar. brevifolia forma multicaulis subforma surculosa Engler & Irnither
PENCANTUMAN NAMA PENCIPTA
DIBELAKANG NAMA ILMIAH TUMBUHAN
Agar penunjukan nama takson dapat tepat dan lengkap, dan agar
tanggalnya mudah diverifikasikan, perlu dicantumkan nama-nama
pengarang yang pertama kali mempublikasikan nama takson yang
bersangkutan secara valid.
Rekomendasi:
Nama-nama pengarang yang diletakkan setelah nama tumbuhan
dapat disingkat, kecuali nama mereka sangat pendek.
Misalnya:
Lam. untuk J.B.P.A Monet Chevalier de Lamarck
De Wild. untuk E. de Wildeman
Bila suatu nama terdiri dari satu suku kata yang panjang, perlu
disingkat, diberikan pada huruf mati pertama dengan konsonan
pertama.
Misalnya: Fr. untuk Elias Magnees Friers
Juss. untuk Jussieu
Rich. untuk Richard
Bila diperlukan nama yang lebih panjang untuk menghindari
kesalahpahaman maka cara menyingkat sebagai berikut:
Bertol. untuk Bertoloni
Bert. untuk Bertero
Michx. untuk Michaux
Michl. untuk Michelli
Dalam pustaka sering dijumpai nama-nama author lebih dari satu
untuk satu nama tumbuhan. Pencantuman nama demikian
mempunyai maksud sendiri-sendiri.
Contoh:
Didymopanax gleasonii Britton et Wilson
Artinya: nama yang diberikan oleh Britton & Wilson bersama-sama.
Gossypium tomentosum Nutt ex Seem
Artinya: nama diberikan (diusulkan) oleh Nutt, dipublikasikan
secara efektif & valid oleh Seem.
Viburnum ternatum Rechder in Sergent
Artinya: nama diberikan oleh Rechder dan dipublikasikan dalam
karya Sergent.
Ulmus racemosa Thomas non Borkl.
Artinya: nama yang diberikan Thomas tidak sama dengan nama
yang diberikan oleh Borkl.
Phyllanthus L.emend Mull. Arg.
Artinya: nama yang diberikan oleh L (Linnaeus) diubah oleh Mull.
Arg.
Streptomyces alba-meyer Hesseltine ex. al.
Artinya: nama diberikan oleh Hesseltine dkk, seperti: Parter,
Diduek, Hauch, Bohones & Williams.
Imperata cylindrica (L.) Beauv.
Artinya: nama diberikan oleh Linnaeus, kemudian oleh Beauv
dipindah ke genus baru dengan masih menggunakan epitheton
specificum (penunjuk jenis).
Persyaratan Ujian :
• Kehadiran : 85 %
• Mengerjakan Tugas kelompok
• Mempunyai Nilai Kuis