Anda di halaman 1dari 28

Matkul Fitokimia / Kode F40 / 1 SKS (T)

Penyiapan Simplisia
Tanaman Obat
By:

Dicki Bakhtiar Purkon, M.Si., Apt.


RPS Teori:
✢ Klasifikasi,
✢ Tata nama,
✢ Identifikasi,
✢ Penyiapan sampel
tanaman.

2
Fitokimia atau kimia tumbuhan telah berkembang
menjadi satu disiplin ilmu tersendiri, berada diantara
kimia organik dan biokimia tumbuhan

✢ Bidang perhatiannya ✢ Sehingga diperlukan pemahaman


adalah keanekaragaman bagaimana menyediakan sampel
struktur senyawa tumbuhan dengan benar.
metabolit sekunder yang
dibentuk dan ditimbun
oleh tumbuhan dan
bagaimana cara Artinya, benar dalam proses
mengisolasi, penyiapannya maupun benar dalam
mengidentifikasi, hal menentukan bagian mana dari
mengetahui aktivitas tumbuhan yang akan dikerjakan
biologis serta toksisitasnya. (daun, akar, biji, buah, kulit batang
atau batang secara keseluruhan).
3
Unsur utama dalam sistematika atau taksonomi
tumbuhan adalah klasifikasi, tata nama dan identifikasi
atau determinasi

1. Klasifikasi
Tanaman sebagai objek suatu studi, sangat besar jumlah dan
keanekaragamannya, sehingga perlu dipilah-pilah dan dikelompokkan
menjadi unit-unit tertentu.
• Unit inilah yang sekarang disebut dengan istilah takson. Pembentukan
takson-takson ini disebut klasifikasi.
• Klasifikasi dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan objek studi,
yang pada hakikatnya adalah upaya mencari keseragaman dan
keanekaragaman.

4
Terdapat 7 tingkatan takson utama,
berturut-turut dari atas ke bawah adalah :

✢ Dari seluruh tanaman 1. Kingdom (Regnum)


yang ada di bumi, dapat 2. Divisi (Divisio)
disusun takson-takson
3. Kelas (Classis)
yang ditata mengikuti
hierarki. 4. Bangsa (Ordo)
5. Suku (Familia)
6. Marga (Genus)
7. Jenis (Spesies)

5
Tumbuhan dapat dibedakan
berdasarkan habitus tumbuhan:
a. Tumbuhan yang tinggi c. Tumbuhan yang kecil
besar dan berumur berumur pendek
panjang dikelompokkan disebut terna (herba)
menjadi suatu golongan
yang disebut pohon
(arbor).
b. Tumbuhan yang lebih
kecil disebut semak
(frutex)

6
Sistem klasifikasi yang bertujuan untuk
menyederhanakan objek studi dalam bentuk ikhtisar
seluruh tumbuhan secara ringkas disebut sistem buatan
atau artifisial.

✢ Sistem klasifikasi yang ✢ Sistem klasifikasi yang


bertujuan tidak hanya mencerminkan jauh dekatnya
menyederhanakan golongan kekerabatan antar
objek studi, akan tetapi golongan tumbuhan
juga mencerminkan apa berdasarkan urutannya dalam
yang sebenarnya sejarah perkembangan
dikehendaki oleh alam filogenetik tumbuhan disebut
disebut sistem alam sistem filogenetik.
atau natural.

7
Kemajuan dalam ilmu kimia membawa
dampak semakin banyaknya zat yang
terkandung dalam tumbuhan dapat diungkap.
✢ Hal ini menyebabkan timbulnya klasifikasi tumbuhan yang
didasarkan atas kesamaan atau kekerabatan zat kimia yang
terkandung di dalamnya. Ini yang merupakan landasan
terciptanya cabang dalam taksonomi tumbuhan yang
disebut dengan kemotaksonomi.

8
Pada dasarnya, kemotaksonomi adalah telaahan kimia dalam
suatu kelompok tumbuhan yang terbatas dan terutama
mengenai kandungan metabolit sekundernya, kemudian
menggunakan data tentang kandungan tersebut untuk
menggolongkan tumbuhan yang tidak dikenal.

✢ Tumbuhan dari takson yang sama mempunyai hubungan


kekerabatan yang sangat erat, terutama pada takson tingkat
familia, genus dan spesies.

9
Adanya hubungan yang erat itu memungkinkan
adanya persamaan zat-zat yang terkandung di dalam
tumbuhan tersebut. Contohnya adalah:
a. Digitalis purpurea dan b. Datura stramonium, Atropa
Digitalis lanata, belladona, Hyoscyamus niger.
keduanya mengandung Ketiganya mengandung
glikosida (digitoksin) alkaloid (atropin) karena
karena adanya adanya persamaan pada
persamaan pada tingkat tingkat familia Scropulariacea
genus. (Solanacea) meskipun
berbeda genus.

10
Tata Nama Tumbuhan
✢ Pada mulanya, nama yang diberikan kepada tumbuhan itu
adalah nama dalam bahasa induk orang yang memberi nama.
Dengan demikian, satu jenis tumbuhan dapat mempunyai
nama yang berbeda-beda sesuai dengan bahasa orang yang
memberi nama, misalnya pisang dalam bahasa Inggris adalah
banana, dalam bahasa Jawa adalah gedang dan dalam bahasa
Sunda disebut dengan cauk. Nama yang berbeda-beda
menurut bahasa daerah tersebut dalam taksonomi tumbuhan
disebut dengan nama biasa/nama daerah/nama lokal.

11
Tata Nama Tumbuhan
✢ Dengan semakin berkembangnya ilmu taksonomi tumbuhan,
maka kemudian dikenal nama ilmiah (scientific name).
✢ Lahirnya nama ilmiah disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain beraneka ragamnya nama bahasa yang tidak mungkin
diberlakukan secara umum untuk dunia internasional,
banyaknya sinonim untuk satu macam tumbuhan dan sukar
diterima oleh dunia internasional bila salah satu bahasa dipilih
sebagai bahasa untuk nama ilmiah.

12
Tata Nama Tumbuhan
✢ Ketidakberaturan mengenai tata nama tumbuhan berakhir dengan terciptanya
seperangkat ketentuan yang mengatur pemberian nama kepada tumbuhan.
Untuk dapat menerapkan nama ilmiah secara tepat, maka ketentuan yang
termuat dalam Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) harus dikuasai.
✢ Untuk nama divisi, digunakan kata majemuk berbentuk jamak yang diambilkan
dari ciri khas yang berlaku untuk semua warga divisi dengan ditambah akhiran –
phyta, kecuali pada jamur yang diberi akhiran –mycota. Untuk nama kelas, diberi
akhiran –phyceae pada algae, - mycetes pada fungi dan –opsida pada
cormophyta. Meskipun demikian ada nama-nama yang tidak mengikuti aturan
tersebut. Pada cormophyta ditemukan nama yang berakhiran – inae.

13
Tata Nama Tumbuhan
✢ Nama suku (familia) ✢ Nama marga (genus) tidak
merupakan satu kata sifat dibenarkan berupa istilah yang
yang diperlakukan sebagai lazim digunakan dalam
morfologi tumbuhan. Nama
kata benda yang berbentuk marga (genus) tidak boleh
jamak, biasanya diambil terdiri atas dua kata atau jika
dari nama marga (genus) terdiri dari dua kata harus
ditambah dengan akhiran – disatukan dengan tanda
aceae. Seperti halnya, penghubung. Nama marga
Papilionaceae, bukan sebuah kata sifat yang
Caesalpiniaceae dan dibendakan
Mimosaceae

14
Tata Nama Tumbuhan
✢ Nama jenis (spesies) adalah suatu kombinasi biner atau binomial yang
terdiri dari nama marga (genus) dan sebutan jenis (epitheton
specifium) yang dalam penulisannya hanya huruf pertamanya saja
yang ditulis dengan huruf besar. Sebutan jenis tidak boleh berupa kata
yang sama atau hampir sama dengan nama marga (genus). Nama
demikian disebut tautonima yang dalam taksonomi tumbuhan tidak
boleh dipakai. Contohnya Boldu boldus, Linaria linaria. Sebutan jenis
yang merupakan kata sifat harus dibentuk sesuai dengan gender nama
marganya. Contohnya: Aspergillus niger, Sambucus nigra, Piper
nigrum, Oryza sativa. Pada penulisan nama jenis (species) harus diikuti
dengan nama penemu, misalnya: Mentha piperitae L., Guazuma
ulmifolia Lamk., Mertensia virginiana (L) DC., Murraya paniculata (L.)
Jack.

15
Tata Nama Tumbuhan
✢ Diantara nama spesies yang telah dikenal, sering terjadi ada
sinonim atau homonim. Disebut sinonim jika satu jenis
mempunyai lebih dari satu nama binomial. Contoh sinonim:
Catharanthus roseus G. Don., Vinca rosea L., Lochnera rosea
Recht, yang menunjuk pada satu jenis tumbuhan tapak dara.
Disebut homonim jika dua jenis yang berbeda diberi nama
binomial yang sama

16
Identifikasi Tumbuhan
✢ Melakukan identifikasi
tumbuhan berarti
menetapkan identitas
suatu tumbuhan, yaitu
menentukan namanya
yang benar dan tempatnya
yang tepat dalam sistem
klasifikasi. Istilah
identifikasi sering
disamakan dengan
determinasi.

17
Identifikasi Tumbuhan
✢ Melakukan identifikasi tumbuhan berarti menetapkan identitas suatu tumbuhan,
yaitu menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem
klasifikasi. Istilah identifikasi seri Pada analisis fitokimia, identitas botani tumbuhan
harus dibuktikan dan harus dilakukan oleh ahli yang diakui. Penentuan identitas
tumbuhan perlu dilakukan bila ingin melaporkan adanya senyawa yang sudah
dikenal tetapi dari sumber tumbuhan baru. Identitas bahan harus tidak dapat
diragukan lagi atau dengan kata lain harus ada seorang ahli taksonomi yang dapat
menentukan identitas taksonominya. Karena alasan tersebut, sekarang sudah
menjadi kebiasaan umum pada penelitian fitokimia untuk menyimpan contoh
tumbuhan sebagai herbarium sehingga bila diperlukan dapat dilihat kembali.
Mengetahui dengan tepat kedudukan suatu tumbuhan dalam taksonomi sangat
penting kaitannya dalam meramalkan kandungan yang berkhasiat di dalamnya. ng
disamakan dengan determinasi.

18
Identifikasi Tumbuhan
✢ Pada dasarnya, determinasi dan identifikasi terutama ditujukan untuk
mengetahui takson pada tingkat familia, genus, spesies dan varietas. Cara
determinasi suatu tumbuhan yang belum dikenal taksonnya biasanya
dilakukan dengan menggunakan kata kunci determinasi dalam buku
tentang Flora.

19
Identifikasi Tumbuhan
✢ Untuk dapat melakukan determinasi dengan kata kunci determinasi, maka
perlu diambil sampel yang lengkap dari tumbuhan yang akan dideterminasi.
Perlu juga diperhatikan lingkungan hidup dari tmbuhan tersebut. Kunci
determinasi yang umum dipakai adalah kunci determinasi dikotomi, yang
terdiri atas kunci untuk mencari familia, genis serta spesies dan varietas.
Dasar determinasi adalah struktur dan ciri morfologis, anatomis, kandungan
kimia dan kombinasi cara-cara tersebut. Selain dengan kunci determinasi,
dapat dilakukan juga dengan cara membandingkan sampel tumbuhan yang
belum dikenal itu dengan contoh tumbuhan yang sudah dikenal identitasnya.
Jika pembandingnya tidak tersedia, maka sampel dapat dikirim ke Herbarium
Bogoriense. Determinasi juga dapat dilakukan dengan cara membandingkan
contoh tumbuhan dengan cara membandingkan sampel dengan foto dari
tumbuhan pembanding yang dilengkapi dengan deskripsi yang jelas. Cara
lainnya adalah dengan analisis komputer dan analisis kromatografi.

20
Dasar Teori
o Simplisia menurut farmakope Indonesia o Simplisia dibedakan menjadi 3 yaitu,
adalah bahan alamiah yang dipergunakan simplisia nabati, simplisia hewani, dan
sebagai obat yang mengalami simplisia mineral (Tobo, 2001)
pengolahan apapun kecuali dinyatakan
lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan.

21
Syarat kemurnian simplisia nabati
adalah:
• Simplisia harus bebas dari serangga, fragmen hewan atau
kotoran hewan.
• Tidak boleh menyimpang bau dan warnanya.
• Tidak boleh mengandung lendir dan jamur/ fungi atau
menunjukkan tanda-tanda pengotor lain
• Tidak boleh mengandung bahan lain yang sifatnya
beracun atau berbahaya (Depkes RI, 2014)

22
Tahapan proses dalam pembuatan
simplisia (yang memenuhi persyaratan)
adalah:
1. Pengumpulan bahan atau pemanenan
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
6. Sortasi kering (Depkes RI, 2014) 23
Contoh nama bahan (bagian) dari
suatu tanaman yang akan dibuat
simplisia:
▪ Kaempferia galanga rhizoma
▪ Piper nigri fructus
▪ Curcuma domestica rhizoma
▪ Garcinia mangostana fructus
Thanks! (Terima kasih)
Any questions?

Email:
bachtiarpdicki@gmail.com

25
KUIS:

26
KUIS:

27
TUGAS (PR):

✢ Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi kuliah di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
✢ 1) Apa alasannya bahwa penyediaan sampel harus dilakukan dengan benar
sebelum melakukan analisis kandungan senyawa kimia berkhasiat dalam suatu
tumbuhan?
✢ 2) Apa tujuan sistem klasifikasi tanaman dalam kaitannya dengan penemuan
obat baru?
✢ 3) Apa tujuan adanya nama ilmiah pada suatu tumbuhan?
✢ 4) Apa tujuan dari determinasi tumbuhan?

28

Anda mungkin juga menyukai