1. Klasifiasi (pengelompokkan)
Amatilah lingkungan disekitarmu/lingkungan sekolahmu,setelah mengamati berbagai jenis makhluk
hidup dilingkunganmu/ kebun sekolah, kalian pasti menemukan bahwa makhluk hidup beraneka ragam
bentuk dan ukurannya. Mungkin masih banyak makhluk hidup yang tidak tercatat karena ukurannya
sangat kecil, misalnya bakteri yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Lalu,
bagaimana caranya agar kita lebih mudah mengenali makhluk hidup yang jumlahnya sangat banyak?
Salah satu caranya adalah mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kelompok tertentu.
Dengan mengenali karakteristik kunci dari kelompok tertentu, maka kita dapat memprediksi
karakteristik lainnya. Pengelompokan (klasifiasi) makhluk hidup dilakukan secara sistematis
dan bertahap. Organisme yang memiliki persamaan tertentu dimasukkan ke dalam satu
kelompok. Dari anggota kelompok tersebut, dicari lagi perbedaan dan persamaan ciri lainnya
untuk membentuk kelompok yang lebih kecil lagi. Tujuan klasifiasi adalah untuk
menyederhanakan objek makhlukhidup yang beraneka ragam sehingga lebih mudah untuk
mempelajarinya atau untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari
makhluk hidup. Klasifikasi adalah mengelompokkan makhluk hidup dari yang banyak jenis
dan beraneka ragam sehingga memudahkan mempelajari makhluk hdup.
Ilmu tentang klasifiasi makhluk hidup disebut taksonomi.
Pengelompokan makhluk hidup dilakukan berdasarkan karakteristik tertentu yang
dapat membedakan anggota satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Tujuan khusus / lain dari klasifikasi makhluk hidup adalah...
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang
dimiliki.
2. Mendiskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara berbagai makhluk hidup.
4. Memberi nama makhluk hidup yang namanya belum diketahui.
5. Mengetahui manfaat masing-masing jenis makhluk hidup bagi manusia.
6. Mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup yang satu dengan
makhluk hidup yang lain.
7. Memberikan nama pada makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup:
1.Persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimilikinya.
2.Ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh (anatomi).
3.Manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
Orang yang pertama kali melakukan pengelompokan pada makhluk hidup adalah Carolus Linnaeus (1707-
1778) berdasarkan kategori pada waktu itu. Carolus Linnaeus mendapat julukan Bapak Tasonomi yang
memiliki kelebihan dibandingkan para ahli sebelumnya, yaitu ia memerhatikan urutan (tingkatan ) kelompok
makhluk hidup yang di sebut Takson.
Hasil dari klasifiasi makhluk hidup adalah terbentuknya kelompok-kelompok makhluk hidup yang
memiliki banyak persamaan disebut dengan takson. Urutan tingkatan takson mulai dari yang tertinggi ke
tingkat yang terendah, yaitu kingdom(kerajaan) atau regnum (dunia), phylum (fium) atau divisio (divisi),
classis (kelas), ordo (bangsa), familia (famili/suku), genus (marga), species (spesies/ jenis).
Semakin tinggi tingkatan takson maka semakin banyak anggota takson, tetapi semakin sedikit persamaan
antar anggota takson tersebut dan hubungan kekerabatannya semakin jauh. Sebaliknya, semakin rendah
tingkatan takson maka semakin sedikit anggota takson, tetapi semakin banyak persamaan antar anggota
takson tersebut dan hubungan kekerabatannya semakin dekat.
Tingkatan takson ini mulai dari yang paling tinggi sampai yang terendah.
Perhatikan tingkatan takson berikut ini !
Kingdom (bagi hewan) dan regnum (bagi tumbuhan) merupakan tingkatan takson tertinggi dengan
jumlah anggota takson terbesar.
Organisme di dunia dikelompokkan menjadi beberapa kingdom (kerajaan), yaitu :
Kingdom Monera (organisme tanpa membran inti sel), kingdom Protista (organisme yang memiliki
jaringan sederhana), kingdom Fungi (jamur), kingdom Plantae (tumbuhan) dan kingdom Animalia
(hewan).
Filum (bagi hewan) dan divisi (bagi tumbuhan) merupakan tingkatan takson di bawah kingdom.
Misalnya, Kingdom Plantae terdiri atas tiga divisi yaitu Bryophyta (lumut), Pteridophyta (paku) dan
Spermatophyta (tumbuhan berbiji). Khusus untuk divisi tumbuhan, nama divisi selalu menggunakan
akhiran -phyta.
Anggota takson pada setiap filum atau divisi dikelompokkan lagi berdasarkan persamaan ciri tertentu
menjadi takson kelas. Nama kelas pada tumbuhan diberi akhiran -opsida. Misalnya, tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae) memiliki dua kelas, yaitu Magnoliopsida (dikotil) dan Liliopsida
(monokotil). Anggota takson pada setiap kelas dibagi menjadi beberapa ordo (bangsa) berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang lebih spesifi. Nama ordo pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran -
ales. Sebagai contoh, Magnoliopsida (dikotil) memiliki ordo Solanales, Cucurbitales dan Malvales.
Anggota takson pada setiap ordo dikelompokkan lagi menjadi beberapa familia berdasarkan
persamaan ciri yang lebih spesifi lagi. Nama akhiran takson familia pada tumbuhan menggunakan
akhiran -aceae misalnya Cucurbitaceae, Asteraceae dan Poaceae. Adapun pada hewan, takson familia
memiliki akhiran -idae misalnya Felidae, Canidae dan Homonidae. Anggota takson setiap familia
dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan persamaan ciri yang lebih khusus. Kaidah
penulisan nama genus yaitu huruf pertama ditulis kapital dan dicetak miring atau digaris bawah.
Sebagai contoh jagung (Zea) dan padi (Oryza).
Spesies adalah takson yang paling rendah dan paling banyak memiliki persamaan. Suatu organisme
dikatakan satu spesies dengan organisme lainnya jika dikawinkan dapat menghasilkan keturunan
yangfertil. Tata nama penulisan spesies menggunakan aturan binomial nomenclature. Penulisan nama
spesies terdiri atas dua kata latin, kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan nama
spesifinya, dicetak miring atau digaris bawah terpisah. Sebagai contoh penulisan yang benar untuk
bunga mawar adalah Rosa sinensis atau Rosa sinensis. Pada organisme satu spesies terkadang masih
ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus atau bervariasi sehingga disebut varietas.
Penulisan varietas dicetak miring atau garis bawah terpisah. Misalnya Zea mays var tunicata atau Zea
mays var tunicata. Jika pada bidang pertanian, varietas disebut dengan kultivar dan penulisannya
cukup diberi tanda petik, misalnya Zea mays ‘tunicata’.
Contoh pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup:
Gambar Jagung Tingkatan Takson
Kingdom : Plantae
Divisio (Divisi) : Spermatophyta
Classis (Kelas) : Monocotyledonae
Ordo (Bangsa) : Commelinales
Familia (Suku) : Poaceae
Genus (Marga) : Zea
Sumber: https://www.liputan6.com/health/read/2324411 Spesies (Spesies/ Jenis): Zea mays
/12-manfaat-hebat-jagung-bagi-kesehatan
Selain tingkatan Takson, Carolus Linnaeus juga mengemukakan tentang system pemberian nama
makhluk hidup yang di kenal dengan Binomial Nomenklatur atau Tata Nama Ganda. Aturan
pemberian tata nama ganda pada makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1. Nama Jenis dan Marga
a. Nama spesies terdiri dari 2 kata dimana kata pertama adalah nama genus (Marga) dan kata
kedua adalah spesies(jenis).
b. Huruf pertama kata pertama dengan menggunakan huruf besar, huruf pertama kata kedua
dengan menggunakan huruf kecil.menggunakan bhasa laitin atau bahasa lain yang
dilatinkan.
c. Penulisan nama jenis dan nama marga harus dibedakan dengan kata- kata yang lain dalam
kalimat, yaitu ditlis miring atau digarisbawahi per kata.
Contoh penulisan Binomial Nomenklatur:
a. Oryzae sativa atau Oryzae sativa (padi)
b. Mangifera indica atau Mangifera indica (mangga)
c. Zea mays atau Zea mays (jagung)
2. Nama Suku
➢ Untuk tumbuhan, nama suku pada umumnya nama marga + akhiran ceae atau ae.
➢ Untuk hewan, nama suku umumnya nama marga + akhiran – idae
1. Kunci Klasifiasi
Untuk membuat klasifiasi lebih mudah, para ilmuwan menggunakan sebuah model yang disebut
kunci klasifiasi. Kuncinya sederhana dan mudah diikuti untuk merepresentasikan dari sistem
klasifiasi. Kunci klasifiasi harus jelas, sederhana dan mudah digunakan.
Ilmuwan menggunakan kunci klasifiasi karena beberapa alasan berikut.
a. Lebih mudah digunakan daripada mendeskripsikan secara detail dari setiap kelompok.
b. Menunjukkan sekilas apa yang membedakan karakteristik yang dimiliki setiap kelompok.
c. Memudahkan untuk mengidentifiasi objek yang belum pernah terlihat sebelumnya.
d. Selalu memberikan hasil yang konsisten, siapapun yang menggunakannya.
Ini berarti semua ilmuwan di seluruh dunia akan mengklasifiasikan objek atau organisme dengan
cara yang persis sama.
Contoh Monera
Sumber:
https://www.shutterstock.com/search
/spirillum
Perbedaan antara bakteri dengan alga biru adalah bakteri dapat bereproduksi secara paraseksual
(pertukaran materi genetik). Adapun alga biru dapat melakukan fotosintesis karena memiliki pigmen
antosianin. Alga biru juga dapat mengikat nitrogen bebas karena memiliki sel heterokista.
Perhatikan perbedaan struktur antara bakteri dan alga biru pada gambar dibawah ini :
Protista mirip tumbuhan (alga/ ganggang), bentuknya menyerupai tumbuhan, namun tidak
memiliki organ akar, batang dan daun. Ukuran Protista mirip tumbuhan mulai dari yang ukurannya
mikroskopis sampai dengan yang terlihat jelas dengan mata.
Contoh Protista mirip tumbuhan yaitu golongan rumput laut seperti Gracilaria, Gelidium, Euchema,
dan Spirogyra.
Protista mirip tumbuhan memiliki dinding sel dan mampu berfotosintesis karena memiliki
pigmen fotosintesis.
Protista mirip jamur memiliki dinding sel dan bersifat heterotrof dengan cara menguraikan atau
menelan zat makanan. Protista mirip jamur meliputi jamur air dan jamur lendir.
Contoh Protista mirip jamur adalah Phytophthora infestan dan Saprolegnia.
3. FUNGI / JAMUR
Ciri-ciri jamur:
1. Bentuk tubuh uniselluler dan multiselluler ,berbentuk lembaran berliku-liku, payung, batang atau
papan, berupa benang(hifa) dan memiliki bentuk tertentu yang dapat dilihat oleh mata kita.
2. ciri eukariotik(sudah memiliki merman inti),menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
3. Tubuh jamur terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa yang saling bersambungan
membentuk miselium.
4. Berkembangbiak dengan spora yang dihasilkan dari sporangium.
5. Jamur mirip dengan tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan
fotosintesis
6. Jamur hidup di tempat lembab, bersifat saprofit (organism yang hidup dari bahan organik yang
telah mati atau sudah busuk) dan parasit (menumpang pada makhluk hidup yang lain).
7. Jamur yang hidup sebagai saprofit menguntungkan karena menguraikan sisa- sisa makhluk hidup.
Contoh: Rhyzophus oryzae (untuk pembuatan tempe), Vovariella volvacea (jamur merang) yang
dapat di makan.
8. Jamur hidup dengan cara menguraikan senyawa organik menjadi anorganik. Selain itu beberapa
jamur juga hidup parasit pada organisme lainnya, karena dapat menimbulkan penyakit.
Contoh: Phytophthora infestan (penyakit pada kentang. Jamur hidup dengan cara menguraikan
senyawa organik menjadi anorganik. Selain itu beberapa jamur juga hidup parasit pada organisme
lainnya.
9. Jamur dibagi menjadi 6 divisi yaitu:
a. Myxomycotina (jamur lendir)
b. Oomycotina
c. Zygomycotina
d. Ascomycotina
e. Basidiomycotina
f. Deuteromycotina
Contoh Jamur
Sumber:
https://itekno.co.id/6-kelompok- pada-jamur
4. PLANTAE / TUMBUHAN
Ciri-ciri :
1.Bersifat eukariotik(sudah memiliki membrane inti), berdinding sel, memiliki kloroplas sehingga
bisa melangsungkan fotosintesis dan menyediakan makanan bagi organisme lainnya.
2.Memiliki organ akar, batang dan daun. Kingdom Plantae berperan sebagai produsen.
3.Berkembang biak dengan menghasilkan spora atau biji.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora yaitu kelompok lumut dan paku.
Adapun tumbuhan yang berkembang biak dengan biji terdiri atas dua kelompok, yaitu :
a.tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
b.tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan berbiji tertutup berdasarkan keping bijinya dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan
Dikotil dan Monokotil.
a. Bryophyta (tumbuhan lumut)
Ciri-ciri:
1. Lumut merupakan tumbuhan darat yang hidup di tempat-tempat lembab dab basah.
2. Tubuh lumut bersel banyak, berwarna hijau, bentuk tubuhnya pipih, dan sebagian besar
tumbuh menempel (epifit).
3. Tumbuhan lumut tergolong tumbuhan tidak berpembuluh karena belum memiliki akar,
batang dan daun sejati, tetapi lumut memiliki bagian-bagian yang menyerupai akar (rizoid),
batang, dan daun.
4. Lumut dapat berfotosintesis sehingga dapat membentuk makanan sendiri.
5. Dalam siklus hidupnya lumut mengalami 2 pergiliran keturunan:
a. Fase gametofit yaitu fase yang menghasilkan sel kelamin
b. Fase sporofit yaitu fase yang menghasilkan spora.
6. Lumut dikelompokkan menjadi 2 kelas:
a. Lumut hati (Hepaticeae)
b. Lumut sejati/ lumut daun (Musci)
Contoh Lumut
Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/penger
tian-ciri-dan-jenis-tumbuhan-tidak- berpembuluh-
bryophyta-beserta- contohnya-lengkap/
Sumber: https://harsiwi89.wordpress.com/2012/05/18/siklus-hidup-tumbuhan-lumut/
Sumber:https://www.edukasinesia.com/2019/01/materi-tumbuha
spermatophyta-tumbuhan-biji-terbuka-gymnospermae-dan-tumb
biji-tertutup- angiospermae.html
Sumber:http://adwintaactivity.blogspot.com/2012/0
uhan-berbiji-tertutup- angiospermae.html
Mangga Rambutan
Sumber
Sumber: https://thehijau.com/cara-agar- : https://bibitbunga.com/cara-menanam-apel-
pohon-mangga-cepat-berbuah/ dari-biji/
(Contoh anggota kingdom Plantae)
5. ANIMALIA (HEWAN)
Ciri-ciri :
1.Memiliki karakteristik eukariotik, tidak memiliki dinding sel dan multiseluler
2.Secara umum dapat berpindah tempat dengan jelas.
3.Ukuran hewan bervariasi dari yang berukuran mikroskopis sampai dengan yang
berukuran sangat besar.
4.Mendapatkan makanan dari organisme lainnya sehingga disebut organisme heterotroph
5.Struktur tubuh dan bentuk hewan beraneka ragam .Struktur tubuh hewan yang paling
sederhana adalah golongan Porifera, yang menempel di dasar lautan. Adapun struktur
hewan yang paling kompleks terdapat pada golongan Chordata.
Beberapa ahli terkadang menggolongkan hewan ke dalam dua kelompok besar,yaitu golongan
invertebrata dan vertebrata. Invertebrata adalah golongan hewan yang tidak memiliki tulang
belakang, contohnya cacing, kerang dan cumi. Adapun vertebrata adalah golongan hewan yang
memiliki ruas tulang belakang, contohnya ikan, katak, ular, burung dan sapi.
Sumber:https://www.berbagaireviews.
com/2019/08/vertebrata-hewan-bertulang-
belakang.html?m=1
(Contoh anggota kingdom Animalia)