Anda di halaman 1dari 9

PEMBAHASAN

A. Konsep-Konsep Klasifikasi
Dalam(http://rosyady-a.blogspot.com/2012/10/klasifikasi-sistem-klasifikasi-
konsep.html?m=1)
Klasifikasi adalah penyusunan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu sistem
hierarki. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi tumbuhan secara individual,
dengan hasil akhir yang menggambarkan hubungan kekerabatan. Pada dasarnya kategori
klasifikasi untuk satwa jika diurut dari yang paling tinggi berturut-turut yaitu kingdom, filum,
kelas, ordo, famili, genus dan spesies. Dalam beberapa hal, kategori dasar ini dibagi lebih
lanjut dengan menggunakan awalan super dan sub. Misalnya: pada ordo Coleoptera terdapat
pembagian ke dalam sub ordo adhepaga dan sub ordo Polyphaga. Hierarki taksonomi yang
sering dipakai, yaitu: Kingdom, Filum, Subfilum, Superkelas, Kelas, Subkelas, Superordo,
Ordo, Subordo, Superfamili, subfamili, Genus, Subgenus, Spesies, dan Subspesies. Selain itu
juga dikenal beberapa kategori lain seperti infrakelas, cohort, divisi dan seri akan tetapi
kategori ini jarang dipakai.

Dalam (https:/id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi)

Menurut Arijani (2000), Kategori adalah tingkat-tingkat atau struktur-struktur atau


hirarki taksonomi dari yang tertinggi sampai yang terendah. Dalam menuliskan
klasifikasi tumbuhan, kategori merupakan kerangkanya dan kemudian nama-nama
kelompok tumbuhan dituliskan. Kategori sesungguhnya adalah pengaturan yang
dilakukan oleh para ahli botani untuk memudahkan mempelajari klasifikasi tumbuhan..

(http://www.academia.edu/5418492/ _Biologi_Sistem_Klasifikasi)

Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang


sekarang(http://www.academia.edu/5418492/)
_Biologi_Sistem_Klasifikasi)digunakan)Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewa
n), Divisio (tumbuhan), Class (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga),
dan Spesies (Jenis).
1. Kingdom (Kerajaan)

1
Kingdom adalah tingkatan paling atas dari tingkatan klasifikasi makhluk hidup.
Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan
dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan,
temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat bergerak ke dalam
filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau
Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan
divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip
amuba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya
kingdom ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak
memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan
ini (kadang dengan sebutan Protoctista).
Kini, standar Amerika menggunakan sistem enam kingdom
(Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Archaea, Bacteria) sementara standar Inggris,
Australia dan Kolumbia memakai lima kingdom
(Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Prokaryota atau Monera).
2. Divisi
Divitio merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang
memiliki kesamaan cirri. Misalnya seluruh hewan bersel satu dimasukkan
kedalam filum Protozoa, tumbuhan berbiji dimasukan kedalan divisi
Spermatophyta.(http://rastindo.info/edukasi/biologi/52-klasifikasi-makhluk-
hidup.html)
3. Class (Kelas)
Divisi dibagi menjadi kelas-kelas menurut ciri-ciri yang masih umum, misalnya
tumbuhan berbunga (magnoliophyta) dibagi menjadi tumbuhan berkotiledon satu
(monokotil atau kelas liliopsida) dan tumbuhan berkotiledon dua (dikotil atau
kelas magnoliopsida). Kelas magnoliopsida tersebut masih bisa dibagi lagi
menjadi subkelas, seperti magnoliidae dan rosidae ada kelompok hewan, kelas
terdiri dari semua hewan yang terbentuk atas adanya perbedaan sekunder dari
prinsip dasar filumnya. Misalnya kelas amphibia dalam subfilum vertebrata,
prinsip dasarnya sama, yaitu mempunyai tulang belakang (vertebrae), tetapi
mempunyai perbedaan dengan hewan vertebrata lain, yaitu dalam siklus
hidupnya.(http://BAHAN%20KULIAH/BOTANI/html)
4. Ordo (Bangsa)

2
Ordo atau bangsa (Bahasa Latin: ordo, jamak ordines) adalah suatu tingkat
atau takson antara kelas dan familia. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh
ahli botani Jerman Augustus Quirinus Rivinus dalam klasifikasi
tumbuhannya. Carolus Linnaeus merupakan orang pertama yang secara konsisten
menerapkannya dalam klasifikasi tiga kerajaan besar: mineral, hewan,
dan tumbuhan dalam bukunya Systema Naturae(1735)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Ordo_(biologi)
Suatu suku atau lebih dapat membentuk suatu kategori yang lebih tinggi
yaitu bangsa (ordo). Sebagai unit yang lebih besar daripada suku, suatu bangsa
merupakan kategori yang semakin sukar untuk dikenali sebagai unit yang bersifat
natural, namun sebagai unti klasifikasi tetap memperlihatkan keseragaman dalam
sifat-sifat tertentu. Pada ahli taksonomi menyatakan bahwa suatu bangsa memiliki
derajat kesatuan filogenetik tertentu dan dapat ditentukan dengan lebih pasti
daripada takson dengan tingkat yang lebih tinggi,dalam(Tjitrosoepomo,
Gembong.1993.Taksonomi Umum.Gadjah Mada University Press:Yogyakarta)

5. Famili (Suku)
Familia dalam klasifikasi ilmiah adalah suatu takson yang berada
antara ordo dan genus. takson ini adalah suku (dipakai dalam banyak pustaka
ilmiah), famili, atau keluarga. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh
ahli botani Perancis Pierre Magnol dalam bukunya Prodromus historiae generalis
plantarum, in quo familiae plantarum per tabulas disponuntur pada
tahun 1689. Carolus Linnaeus menggunakan istilah familia dalam
bukunya Philosophia botanica (1751) untuk merujuk pada kelompok utama
tumbuhan.(http://id.wikipedia.org/wiki/Familia)
6. Genus (Marga)
Dalam biologi, genus /marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam
klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus
memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat.
(Lumowa,V.T,Sonja.2012. Bahan Ajar Botani Tingkat Tinggi.Universitas
Mulawarman:Samarinda)
7. Spesies (Jenis)
Spesies adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada
satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling

3
membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun
tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain. Spesies, jika disebut
dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp. — berarti
“sejenis Phalaenopsis“, jika jamak disingkat dengan spp.). Pada
taksonomi hewan terdapat satu tingkat takson di bawah
spesies: subspesies (disingkat ssp. (namun biasanya tidak ditulis pada nama
ilmiah hewan). Pada taksonomi tumbuhan, fungi, dan bakteri terdapat takson lain
di bawah subspesies: varietas, subvarietas, dan forma.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies)

B. Unit-Unit Klasifikasi

Dalam setiap keanekaragaman tumbuhan, para ahli botani selalu menghadapi


persoalan dalam menentukan tingkat takson golongan tumbuhan yang dihadapi. Tingkat
takson sangat penting karena tampa adanya tingkatan takson, maka manfaat sistem
klasifikasi tidak dapat diperoleh. Menurut kesepakatan internasional, istilah-istilah
untuk menyebut masing-masing takson bagi tumbuhan itu tempatnya tidak boleh diubah
sehingga masing-masing istilah itu menunjukkan kedudukan atau tingkat dalam hierarki
atau menunjukkan kategorinya dalam sistem klasifikasi. Dalam taksonomi tumbuhan
istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu takson sekaligus mencerminkan pula
di mana posisi dan seberapa tinggi tingkatnya dalam hierarki klasifikasi.

1. Species/Jenis
Beberapa pengertian spesies menurut pandangan para ahli biologi antara
lain,dalam(https://rizmaririz.wordpress.com/2012/04/04/konsep-kategori-dan-unit-
unit-klasifikasi/) :
a. Species Taksonomi
Menurut konsep ini populasi-populasi yang terdiri atas individu-individu dengan
ciri-ciri morfologi yang sama, dan dapat dipisahkan dari spesies lainnya oleh
adanya ketidaksinambungan ciri-ciri morfologi yang berkolerasi. Batasan ini
didasarkan pada kriteria morfologi geografi. Konsep ini sudah dipakai sejak
sebelum Linnaeus dan merupakan konsep yang paling umum dipakai orang
hingga sekarang.

4
b. Species Biologi
Menurut konsep ini populasi-populasi yang disatukan sama lain oleh
kemungkinan untuk saling kawin mengawini secara bebas, dan terpisah atau
terisolasi dari species-species lainnya oleh penghalang reproduksi.
c. Species Genetik
Menurut konsep ini membatasi spesies dengan suatu ukuran dari perbedaan
genetik atau jarak di antara populasi atau kelompok dari populasi
d. Species Paleontologi
Menurut konsep ini ahli paleontologik bekerja dengan bahan-bahan fosil,
sehingga tidak dapat secara langsung menggunakan konsep spesies yang
didasarkan pada aliran gen dan isolasi reproduksi.
e. Species Kladistik
Menurut konsep ini, sesuatu keturunan dari populasi organisme yang dianggap
sebagai nenek moyang yang tetap mempertahankan identitasnya dari keturunan
tadi, dan mereka mempunyai kecenderungan secara evolusi dan kenyataan
historik
f. Species Biosistematik
Mencerminkan suatu unit-unit yang mencerminkan keanekaragaman hubungan
kekerabatan reproduktif diluar pembatasan yang diberikan oleh hierarki
Linnaeus. Banyak kategori yang telah diusulkan berhubungan dengan unit-unit
hasil dari penyelidikan biosistematik yang menginterpretasi batas-batas
reproduktif dari taksa, contohnya homogen dan heterogen. Homogen adalah
suatu spesies yang secara genetik dan morfologik homogen, semua anggota-
anggotannya interfertil, heterogen adalah suatu spesies yang tersusun dari
kumpulan tumbuhan yang mempunyai keturunan yang sama, bila sendiri
menghasilkan populasi yang secara morfologi tetap, tetapi bila disilangkan dapat
menghasilkan tipe keturunan yang fertil dan viable.

2. Genus/Marga
Dalam(https://haeryn.wordpress.com/2012/03/23/konsep-kategori-dan-unit-
unit-klasifikasi/)

Genus merupakan suatu kesatuan kolektif taksonomi yang terdiri dari


sejumlah spesies yang serupa atau yang berhubungan dekat. Genus ini

5
dibedakan dari semua kategori-kategori lebih tinggi karena kepada genus
diberi pengakuan mengenai nama-nama ilmiahnya (Murad, 1978).
Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk
pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari
familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan
kekerabatan yang dekat. Dalam sistem tatanama binomial, nama suatu spesies
makhluk hidup terdiri atas dua kata, yaitu: nama genusnya (diawali dengan
huruf kapital) dan nama penunjuk spesiesnya dengan ditulis atau cetak miring.
Misalnya, Homo sapiens, nama ilmiah untuk spesies manusia modern,
menandakan bahwa manusia modern tergolong ke dalam genus Homo
(Nugraha, 2013).
Nomenklatur yang diajukan Linneaus adalah binomial, terdiri dari dua nama
masing-masing dengan fungsinya sendiri-sendiri. Menurut pandangan
Linneaus fungsi tersebut diametris berlawanan. Nama spesies menyatakan
bentuk tunggal dan ketegasan, sedangkan genus menimbulkan perhatian akan
adanya suatu kelompok spesies yang serupa dan berhubungan dekat. Suatu
kriteria objektif untuk kedudukan genus tidak ada seperti isolasi reproduktif
sebagai kriteria suatu spesies. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk
memberikan defenisi yang objektif bagi genus. Suatu defenisi yang sesuai
untuk genus adalah seperti berikut (Murad, 1978).
Genus adalah suatu kategori sistematik yang mliputi suatu spesies atau
sekelompok spesies yang diduga berpangkal kepada asal phylogenetis yang
sama, dan yang terpisah dari unit-unit lain yang serupa oleh suatu peluang
(gap) yang tertentu.

3. Suku dan Kategori Yang Lebih Tinggi


Dalam(https://haeryn.wordpress.com/2012/03/23/konsep-kategori-dan-unit-
unit-klasifikasi/)

Kategori yang tingkatannya lebih tinggi adalah suku (familia). Tiap suku
dapat mencakup satu marga atau lebih, dan biasanya lebih mudah dikenal
karena wargannya menunjukkan ciri-ciri yang memberikan indikasi adanya
pertalian yang erat. Pada umumnya suku terdiri atas anggota-anggota yang
berasal dari nenek moyang yang sama, jadi mempunyai warga yang bersifat

6
monofiletik. Suku merupakan kategori yang ukurannya sangat bervariasi, dari
yang sangat kecil hanya terdiri atas satu marga dan beberapa jenis saja, ada yang
sangat besar terdiri atas puluhan marga dan ratusan jenis atau bahkan lebih besar
lagi.

Satu suku atau lebih dapat membentuk suatu kategori yang lebih tinggi yaitu
bangsa ( ordo). Sebagai unit yang lebih besar dari pada suku, suatu bangsa
merupakan kategori yang semakin sukar untuk dikenali sebagai unit yang
bersifat alami (natural), namun sebagai unit klasifikasi tetap memperlihatkan
keseragaman sifat-sifat tertentu yang sering kali sangat karakteristik untuk
seluruh bangsa itu. Sehubungan dengan hal tersebut, bangsa seringkali diberi
nama sesuai dengan ciri khas yang dimiliki oleh seluruh warganya. Ordo
membagi kelas atau sub kelas kedalam ciri yang lebih khusus lagi. Pada hewan,
kategori ini terdiri dari semua hewan yang mengacu pada pelaksanaan dari
prinsip-prinsip kelas. Misalnya pada kelas mamalia, ordonya terbentuk dari
kelompok-kelompok hewan yang berbeda cara hidupnya. Contohnya ada ordo
carnivora, insectivora, dan rodentina.

Kategori yang lebih tinggi daripada bangsa adalah kelas (classis). Suatu
kelas terdiri atas sejumlah bangsa, dan arena merupakan takson yang lebih sukar
lagi untuk dilihat sebagai suatu unit yang bersifat natural. Sekalipun pada
dasarnya di antara wargannya juga ditemukan ciri-ciri tertentu, namun selain
pada kedua kelas yang terdapat pada golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan tertentu, yaitu dikotil dan monokotil, kekhasan ciri yang
dijadikan kriteria untuk penentuan suatu kelas tidak tampak mencolok.
Golongan tumbuhan seperti tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae),
tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan tingkat rendah (Bryophyta dan
Thalophyta), kriteria untuk penentuan kelas tidak begitu jelas sehingga ada ahli
yang tidak membedakan adanya kelas pada Gymnospermae.
Gabungan kelas yang mempunyai persamaan sifat tertentu digolongkan ke
dalam divisi (divisio), seluruh wargannya menunjukkan ciri morfologi atau
organ yang sama atau mempunyai cara reproduksi yang sama, seperti tercermin
dari nama-nama divisi Spermatophyta (tumbuhan biji), Thallophyta (tumbuhan
talus), Schizophyta (tumbuhan yang membelah diri). Konsep dunia (regnim)
digunakan untuk menunjuk keseluruhan tumbuhan atau keseluruhan hewan

7
yang masing-masing lalu disebut sebagai dunia tumbuhan (regnum plantarum)
dan dunia hewan (regnum animale).

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong.1993.Taksonomi Umum.Gadjah Mada University


Press:Yogyakarta

Lumowa,V.T,Sonja.2012. Bahan Ajar Botani Tingkat Tinggi.Universitas


Mulawarman:Samarinda

https:id.wikipedia.org/wiki/klasifikasi

http://www.academia.edu/5418492/ _Biologi_Sistem_Klasifikasi
http://rastindo.info/edukasi/biologi/52-klasifikasi-makhluk-hidup.html
http://BAHAN%20KULIAH/BOTANI/html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ordo_(biologi)
http://id.wikipedia.org/wiki/Familia

http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies

https://rizmaririz.wordpress.com/2012/04/04/konsep-kategori-dan-unit-unit-klasifikasi/

https://haeryn.wordpress.com/2012/03/23/konsep-kategori-dan-unit-unit-klasifikasi/

8
https://haeryn.wordpress.com/2012/03/23/konsep-kategori-dan-unit-unit-klasifikasi

Anda mungkin juga menyukai