Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

SISTEM ORGAN DAN PENCERNAAN PADA TIKUS

tikus putih (Rattus norvegicus)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Femmy N.Rogahang, M.Si
Dra. Vera Mawitjere, M.Si

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

Egita Zachwerus

16507031

4B

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

2018
JUDUL PRAKTIKUM : PEMBEDAHAN TIKUS PUTIH

TUJUAN PRAKTIKUM : MENGIDENTIFIKASI SISTEM ORGAN PENCERNAAN


PADA TIKUS PUTIH

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

tikus putih (Rattus norvegicus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar
ataupun tikus rumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di dekat
bangunan gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Tikus
ini semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus liar yamg
sudah mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini biasanya lebih suka hidup pada tempat
yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi (Anonymous, 2010).
Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang
ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan
manusia dan barang-barang rumah tangga (Amori,1996).

Tikus atau mencit kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan


mewah.Namun, sebagian besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk
digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Hal ini dilakukan karena
tikus memiliki struktur organ yang hampir sama dengan manusia. Dalam hal genetika, tikus
atau mencit ini adalah mamalia dicirikan paling lengkap (Anonymous,2007).

Menurut pendapat saya, tikus rumah ini sekarang umumnya tinggal di dekat dengan
manusia, di rumah-rumah, gudang, lumbung dan lahan-lahan yang ditanami. Bahkan populasi
hidup tikus ini di hutan jauh lebih sedikit daripada diperumahan-perumahan penduduk.

Pada percobaan ini digunakan hewan uji tikus (Rattus norvegicus) untuk melihat dan mengetahui

organ-organ dalam sistem pencernaan, karena tikus mudah didapat, ukuran kecil, struktur organ dalam sistem

pencernaan sama dengan manusia yaitu memiliki organ dalam sistem pencernaan sama dengan manusia,
artinya pengamatan yang dilakukan pada tikus (Rattus norvegicus) untuk mengetahui organ pencernaan yang
terdapat pada tikus (Rattus norvegicus) yang sama dengan organ pencernaan pada manusia yang berbeda

hanya ukurannya saja, pada tikus lebih kecil daripada pada manusia.

BAB 2

METODOLOGI PENELETIAN

1. ALAT DAN BAHAN


Dengan alat dan bahan sebagai berikut :

Alat Bahan

 Pisau bedah  Tikus putih


 Tissu  Alkohol 75%
 Jarum pentul  Air bersih
 pingset
 wadah
 handskun
 masker
 kamera/handphone

Waktu dan Tempat Penelitian

Hari/tanggal : Kamis, 26 April 2018

Tempat : Laboratorium kultur jaringan biologi universitas negeri manado

2. Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dibius hewan uji sampai pingsan, dengan cara hewan uji dimasukkan ke dalam gelas
kimia yang berisi kapas yang telah dibasahi eter.

3. Diletakkan diatas papan bedah dan dilakukan perlakuan.


4. Diamati organ pencernaan.

5. Diambil hasil pengamatan dan ambil gambar.

BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENCERNAAN PADA TIKUS

Sistem pencernaan tikus menurut (Uqbal,2007) terdiri atas saluran pencernaan atau
kelenjar-kelenjar yang berhubungan, fungsinya untuk :

a). Ingesti dan Digesti makanan.

b). Absorbsi sari makanan.

c). Eliminasi sisa makanan.

Sistem pencernaan pada hewan tikus sama dengan pencernaan pada manusia, karena
tikus adalah hewan yang memiliki genetika lengkap dan mempunyai organ yang hampir sama
dengan manusia.

1. Pencernaan di mulut dan di rongga mulut,makanan di giling menjadi kecil-kecil


oleh gigi dan di basahi oleh saliva.
2. Disalurkan melalui foring dan asophogus.
3. Pencernaan di lambung dan di usus halus. Dalam usus halus diubah menjadi asm-
asam amino, monosakarida, gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain.
4. Absorsi air dlam usus besar akibatnya, isi yang tidak dicerna Menjadi setengah
padat (feses).
5. Feces dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian ke anus.

HASIL PENGAMATAN

SISTEM PENCERNAAN PADA TIKUS DIANTARANYA :

1. MULUT

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan.Bagian dalam dari mulut

dilapisi oleh selaput lender. Rongga mulut mempunyai panjang rata-rata 15-20 cm, diameter

10 cm. Dalam mulut terdapat enzim ptyalin, maltase dan musin. Sekresi air tubuh 500-1500

ml perhari dengan pH 6,4. (Tim Dosen, 2012).

2. KERONGKONGAN
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu

makanan mengalir dari mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan

dengan menggunakan proses peristaltic sering juga disebut esophagus.

3. LAMBUNG

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kantong

kedelai. Makanan masuk kedalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk spinter

(kardia, frundus, antrum) yang bias membuka dan menutup.

4. USUS HALUS

Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak diantara lambung dan

usus besar.Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong

(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

5. USUS BESAR
Usus besar dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rectum.Fungsi

utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

6. REKTUM

Rectum adalah sebuah rongga yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon

sigmoid) dan berakhir di anus.Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara

feses.

7. ANUS
Anus merupakan lubang diujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar

dari tubuh. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar), yang

merupakan fungsi utama anus. (Anonim, 2010)


Sistem pencernaan berurutan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya
untuk diproses oleh tubuh. Makanan dalam arti “Biologis” adalah tiap zat atau bahan yang
dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk membangun atau
memperoleh tenaga (Energi) bagi sel. Untuk dapat digunakan dalam metabolism, maka
makanan itu harus ke dalam sel (Irianto,kus.2005).

Fungsi utama system pencernaan adalah menyediakan zat nutrisi yang sudah dicerna
secara berkesinambungan untuk didistribusikan kedalam sel melalui sirkulasi dengan unsure
– unsure air, elektrolit, dan zat gizi. Sebelum zat ini diserap oleh tubuh, makanan harus
bergerak sepanjang saluran pencernaan( Syafuddin. 2009 ).

Proses pencernaan dibagi menjad dua yaitu :

a. Pencernaan mekanis

Pencernaan mekanis yaitu proses pengubahan molekul kompleks menjadi molekul


sederhana secara mekanis, misalnya penghancuran makanan dengan gigi atau oleh otot
lambung.

b. Pencernaan kimiawi

Pencernaan kimiawi adalah proses pengubahan senyawa organic yang ada dalam bahan
makanan dari bentuk yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim (Anonim, 2011).

Saluran pencernaan pada tikus dimulai dari rongga mulut dan diakhiri oleh anus ( lubang
pelepasan ). Adapun alat – alat dari system pencernaan yaitu terdiri dari :

a. Rongga Mulut

Rongga mulut dibagian depan dibatasi oleh bibir, dibagian belakang oleh dinding
faring posterior, dibagian lateral selaput lender bukalis dan tonsil, dibagian atas palatum
durum dan palatum molle dan dibagian bawah oleh dasar mulut. Didalam rongga mulut
terdapat gigi, lidah dan kelenjar pencernaan yaitu berupa kelenjar ludah. Gigi dan lidah
berguna untuk memecahkan makanan secara mekanik. Kelenjar ludah menghasilkan enzim
ptyalin yang mencerna hidrat arang. Rongga mulut ( mouth cavity ) mempunyai panjang 15 –
20 cm dengan diameter 10 cm. Didalam mulut sudah mulai terjadi proses penyerapan dengan
mekanisme difusi pasif ( transport pasif ) dan transport konvelisif ( pori ). Dalam mulut
terdapat enzim ptyalin, maltase, dan musin. Sekresi air ludah 500 – 1500 ml per hari dengan
pH 6,4

b. Faring

Daerah faring merupakan persimpangan dari rongga mulut ke kerongkongan dan dari
rongga hidung ke tenggorok. Pada saat menelan makanan, maka lubang ke saluran napas
ditutup oleh anak tekak sehingga makanan akan terdorong ke kerongkongan.

c. Esofagus

Esofagus merupakan organ silindris berongga dengan panjang sekitar 25 cm dan


diameter 2 cm. Esofagus terletak posterior terhadap jantung dan trakea, anterior terhadap
vertebrata, setinggi C6 menembus diafragma sampai torakal 11.Saluran pencernaan sesudah
mulut adalah kerongkongan ( esophagus ). Esofagus adalah saluran yang terdapat dibelakang
rongga mulut yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Dinding kerongkongan
dibentuk oleh otot – otot melingkar yang bergerak tanpa kita sadari. Gerakannya disebut
gerak peristaltic, yaitu gerakan otot lingkar yang mengkerut – kerut seperti meremas – remas
sehingga makanan dapat masuk kedalam lambung. Esofagus mempunyai Ph cairannya 5 – 6,
tidak terdapat enzim maupun absorbs. Getah lambung dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat
pada dinding lambung, dimana dinding lambung menghasilkan asam lambung berupa asam
klorida, pepsinogen, rennin lipase lambung, dan mucin.

d. Lambung ( Ventrikulus )

Lambung atau perut besar merupakan organ yang terletak didalam rogga perut yaitu
terletak disebelah kiri atas, dibawah sekat rongga dada ( Diafragma ). Lambung merupakan
sebuah kantong muskuler yang letaknya antara esophagus dan usus halus, sebelah kiri
abdomen dan di bagian depan pancreas dan limpa yang dibentuk oleh otot polos yang
tersusun secara memanjang. Lambung merupakan saluran yang dapat mengembang karena
adanya gerakan peristaltic, terutama didareah epigaster. Variasi dari bentuk lambung sesuai
dengan jumlah makanan yang masuk, adanya gelombang peristaltic tekanan organ lain dan
postur tubuh. Lambung disebut juga gaster yang panjangnya 20 cm dengan diameter 15 cm
dan pHnya 1 – 3,5. Cairan lambung yang disekresi sekitar 2000 – 3000 ml/hari. Kapasitas
lambung kira – kira 1,2 liter dan bila kosong 100 liter.

e. Usus halus ( Intestinum minor )

Usus halus merupakan bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada
pilorus dan berakhir pada sekum, panjangnya sekitar 6 meter dan merupakan saluran
pencernaan yang paling panjang. Usus halus merupakan kelanjutan dari saluran pencernaan
setelah lambung. Bentuk dan susunannya berupa pipa kecil yang berkelok – kelok didalam
rongga perut diantara usus besar dan dibawah lambung. Makanan dapat masuk karena adanya
gerakan yang memberikan permukaan yang lebih luas. Banyaknya jonjot – jonjot pada
tempat absorbsi memperluas permukaannya. Usus halus terdiri dari usus dua belas jari (
duodenum ) panjangnya sekitar 25 cm dengan diameter 5 cm dan pHnya 6,5 – 7,6, usus
kosong ( jejunum ) panjangnya 300 cm diameter 5 cm dengan pH 6,3 – 7,3, usus penyerapan
( ileum ) panjangnya 300 cm diameter 2,5 – 5 cm dengan pH 6,3 – 7,3. Usus halus sebagai
sistem pencernaan secara enzimatis menghasilkan enzim – enzim yang diantaranya erepsin,
maltase, sukrosa, dan laktase.

f. Usus besar ( Intestinum mayor )

Usus besar merupakan saluran pencernaan berupa usus berpenampang luas atau
berdiameter besar dengan panjang 1,5 – 1,7 meter dan penampang 5 – 6 cm. Usus besar
merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf U terbalik dan mengelilingi
usus halus dari valvula ileoskalis sampai keanus. Usus besar terdiri dari 3 bagian yaitu
cecum, colon, dan rektum. Lapisan – lapisan usus besar terbagi atas beberapa kolon yaitu
asendens, transversum, desendens, dan sigmoid.

g. Regtum

Regtum terletak dibawah kolon signoid yang menghubungkan intestinum mayor


dengan anus, terletak dalam rongga pullvis didepan os sakrum dan os koksigis. Regtum
panjangnya 15 – 19 cm, diameter 2,5 cm dengan pH 7,5 – 8,0
h. Anus

Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan regtum dengan bagian
luar atau sebagai tempa keluarnya feses (Anonim,2013).

A. Tikus

Tikus (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar
ataupun tikus rumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di dekat
bangunan gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Tikus
ini semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus liar yamg
sudah mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini biasanya lebih suka hidup pada tempat
yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi (Anonymous, 2010).

Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang
ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan
manusia dan barang-barang rumah tangga (Amori,1996).

B. Klasifikasi Tikus

Menurut (Anonymous,2010) tikus yang dalam klasifikasinya dimasukan kedalam sub


filum vertebrata ( hewan-hewan beruas tulang belakang ), kelas mamalia (hewan- hewan
menyusui ), ordo rodentia ( hewan-hewan yang mengerat ) dan family murridae yang
merupakan salah satu hama yang penting pada tanaman pertanian (pangan,horticulur,dan
perkebunan). Klasifikasi tikus yaitu ;

Kerajaan : Animalia

Fillum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Super family : Muroidae

Familnya : Muridae

Sub suku : Murinae


Genus : Mus

Species : (Rattus norvegicus)

C. Morfologi dan Anatomi Tikus

Tikus putih memiliki panjang 65-95 mm dari ujung hidung mereka ke ujung tubuh
mereka. Bulu mereka berkisar dalam warna dari coklat muda sampai hitam dan pada umunya
memiliki warna putih. Tikus memiliki ekor panjang yang memiliki sedikit bulu dan memiliki
deretan lingkaran sisik. Tikus putih cenderung memiliki panjang bulu ekor lebih gelap ketika
hidup erat dengan manusia, mereka berkisar 12-30 gram berat badanya. Banyak bentuk-
bentuk domestik tikus telah dikembangkan yang bervariasi dalam warna dari putih menjadi
hitam dan dangan bintik-bintik. (Syariffauzi, 2009 ).
BAB 4
PENUTUP
KESIMPULAN

Tikus (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar
ataupun tikus rumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di dekat
bangunan gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Tikus
ini semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus liar yamg
sudah mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini biasanya lebih suka hidup pada tempat
yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi (Anonymous, 2010).

Sistem pencernaan tikus menurut (Uqbal,2007) terdiri atas saluran pencernaan atau
kelenjar-kelenjar yang berhubungan, fungsinya untuk :

a). Ingesti dan Digesti makanan.

b). Absorbsi sari makanan.

c). Eliminasi sisa makanan.

Sistem pencernaan pada hewan tikus sama dengan pencernaan pada manusia, karena
tikus adalah hewan yang memiliki genetika lengkap dan mempunyai organ yang hampir sama
dengan manusia.

1. Pencernaan di mulut dan di rongga mulut,makanan di giling menjadi kecil-kecil


oleh gigi dan di basahi oleh saliva.
2. Disalurkan melalui foring dan asophogus.
3. Pencernaan di lambung dan di usus halus. Dalam usus halus diubah menjadi asm-
asam amino, monosakarida, gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain.
4. Absorsi air dlam usus besar akibatnya, isi yang tidak dicerna Menjadi setengah
padat (feses).
5. Feces dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian ke anus.
DAFTAR PUSTAKA

http://warsytu.blogspot.co.id/2017/03/laporan-sistem-pencernaan.html
Anonim. 2012. Anatomi dan Fisiologi SIstem Pencernaan.
(online) (http://irank.revang.blogspot.com
Anonim, 2012. Klasifikasi Tikus Putih .(online) .(http:// starfish7
koga. blogspot. com /18/12/12/ tikus putih-cavia-poscellus.html

Anda mungkin juga menyukai