(KEANEKARAGAMAN HAYATI) :
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
EGITA ZACHAWERUS
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosialdan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret (mengunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.
5.
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Gen
Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat
keturunan yang terdapat di dalam kromosom. Setiap individu mempunyai
kromosom yang membawa sifat menurun (gen) dan terdapat di dalam inti sel.
Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun tersebut akan menyebabkan
terjadinya keanekaragaman gen. Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) bisa
memiliki bentuk, sifat, atau ukuran yang berbeda. Bahkan pada anak kembar
sekalipun terdapat perbedaan. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu
spesies ini disebabkan karena perbedaan gen.
2. Keanekaragaman Jenis
Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan
secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya
(interhibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk
melanjutkan generasinya. Kumpulan makhluk hidup satu spesies atau satu jenis
inilah yang disebut dengan populasi.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis
makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang
sesuai. Akibatnya, pada lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup
berlainan jenis yang hidup berdampingan.
1. Keanekaragaman Hewan
a b
2. Keanekaragaman Tumbuhan
Hutan di Indonesia yang bersifat hutan hujan tropis menampung banyak sekali
jenis tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan yang sering dijumpai di hutan Indonesia
adalah Diptercorpaceae (tumbuhan biji bersayap) dan kurang lebih 220 jenis palem
endemik Indonesia. Selain itu, Indonesia memiliki tumbuhan khas Malesiana, yaitu
bunga bangkai. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sangat besar dan bau yang
sangat menyengat. Berikut ini adalah beberapa contoh tumbuhan khas Indonesia,
Dipterocarpus sp. , Amorphophallus titanum , dan Pandanus Conoideus lam.
Selain itu, Indonesia juga terkenal dengan buah-buahan, sayuran dan rempah-
rempah tropisnya. Tanaman tersebut dibudidayakan dan mempunyai nilai
ekonomis, seperti rambutan, mangga, pisang dan pepaya.
Agar keanekaragaman makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberi
manfaat yang sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara
bijaksana. Beberapa usaha penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman makhluk
hidup sebagai berikut.
1. Sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman yang bila ditebang tidak
sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
2. Peremajaan tanaman dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
3. Penangkapan musiman yang dilakukan pada saat populasi hewan paling
banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat mengakibatkan kepunahan.
Contohnya tidak berburu pada saat musim berkembang biak.
4. Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan bagi tumbuhan dan hewan
langka seperti suaka margasatwa dan taman nasional. Tempat-tempat tersebut
melindungi flora atau fauna yang sudah terancam punah.
Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi
flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Konservasi dibagi dua macam, yaitu:
1. In Situ
In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli.
Misalnya memelihara ikan yang terdapat di suatu danau yang dilakukan di
danau tersebut, tidak dibawa ke danau lain atau sungai. Ini dilakukan agar
lingkungannya tetap sesuai dengan lingkungan alaminya. Salah satu contoh
pelestarian in situ adalah dengan dibuatnya Taman Nasional.
2. Ex Situ
Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli,
namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya. Perkembangbiakan
hewan di kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan ex situ. Jika berhasil
dikembangbiakan, sering kali organisme tersebut dikembalikan ke habitat
aslinya. Contohnya, setelah berhasil ditangkar secara ex situ, jalak Bali
dilepaskan ke habitat aslinya di Bali. Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya
Bogor dan konservasi fauna di suaka margasatwa Way Kambas, Lampung.
Berbagai keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, ekosistem serta
keanekaragaman hayati di Indonesia yang berkaitan dengan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati.
Sumber: http://archive.kaskus.co.id/
Sumber: http://slideshare.net/
1) Materi Konsep
harus
Keanekaragaman Salah satunya di
Indonesia
Hayati
Terdiri atas
meliputi
Keanekaragaman Keanekaragaman
hewan fungi dan
mikroorganisme
Dilestarikan
Referensi
Suwarno dkk. 2009. Panduan Belajar Biologi untuk SMA/MA
Kelas X. Jakarta: CV Karya Mandiri Nusantara.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X
SMA/MA. Bandung: Grafindo Media Pratama.
B. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Pendekatan saintifik
b. Strategi : Group Learning
c. Model : GI (Group Investigation)
d. Metode : Ceramah, diskusi, observasi, penugasan, presentasi
Alokasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran
Waktu
b. Menanya :
Siswa dimotivasi untuk membuat pertanyaan tentang :
Apakah perbedaan dari keanekaragaman gen, spesies
dan ekosistem ?
Bagaimana keanekaragaman hewan, tumbuhan, fungi
dan mikroorganisme di Indonesia ?
Sebutkan beberapa hewan langka di Indonesia dan
upaya pelestariannya ?
c. Mengumpulkan data :
Siswa secara kooperatif melakukan investigasi dan
mengumpulkan informasi atau data mengenai
keanekaragaman gen, spesies dan ekosistem.
Siswa secara kooperatif melakukan investigasi dan
mengumpulkan informasi atau data mengenai
keanekaragaman hayati di Indonesia.
Siswa secara kooperatif melakukan investigasi dan
mengumpulkan informasi atau data mengenai upaya
pelestarian keanekaragaman hayati.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam melakukan
diskusi dan mengamati kinerja kelompok.
d. Mengasosiasi :
Siswa melakukan analisis data atau informasi terkait
dengan keanekagaman hayati.
Siswa membahas, serta mensisntesis ide-ide terkait
dengan keanekagaman hayati.
Siswa bersama kelompok merumuskan secara tertulis
hasil diskusi kelompok, guru membimbing peserta
didik dalam menyusun hasil diskusi.
e. Mengkomunikasikan :
Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas dan kelompok lain memperhatikan dan
menanggapi presentasi rekannya.
Guru memfasilitasi berlangsungnya proses diskusi
dengan menunjukan media power point dan menilai
proses presentasi.
Guru menambahkan konsep tentang keanekaragaman
hayati.
Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil
diskusi.
3. Penutup Siswa menyimpulkan materi yang sudah dibahas yaitu 5 menit
tentang “keanekaragaman hayati”.
Evaluasi
Siswa kembali ke tempat duduk semula untuk
mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru dengan
disiplin.
E. Penilaian
1. Kompetensi Sikap
a) Teknik Penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi (Terlampir)
2. Kompetensi Keterampilan
a) Teknik Penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi (Terlampir)
3. Kompetensi Pengetahuan
a) Teknik Penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi (Terlampir)
F. Kegiatan Mandiri
Tugas :
Buatlah makalah dengan topik “hubungan antara posisi Indonesia dan keanekaragaman
hayati Indonesia yang berlimpah”. Kajilah penyebab Kawasan Tengah Indonesia disebut
dengan daerah peralihan.
Format makalah :
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II Pembahasan
BAB III Penutup
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Ketentuan :
1. Data yang didapat untuk pembuatan makalah berasal dari literatur, browsing
internet, dan atau instansi terkait yang dapat dijadikan narasumber data
2. Makalah akan dikumpul pada pertemuan berikutnya!
Soal Kuis
Materi : Keanekaragaman Hayati
Petunjuk
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat !
1. Keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem dapat menyebabkan ....
a. muncul gen yang sama
b. muncul gen yang beda
c. munculnya fenotipe yang sama
d. spesiasi
e. variasi
2. Berikut merupakan jenis ekosistem yang tidak terdapat di Indonesia adalah....
a. hutan pantai
b. terumbu karang
c. hutan hujan tropis
d. tundra
e. savana
3. Kawasan lepas pantai yang memiliki ekosistem dengan keindahan alamnya yang
khas disebut ....
a. taman buru d.taman wisata
b. taman nasional e. kebun botani
c. taman laut
4. Hewan yang merupakan endemik Indonesia adalah ....
a. gajah d. anoa
b. kuskus e. badak
c. harimau
5. Pelestarian in situ adalah pelestarian ....
a. dilakukan di habitat aslinya
b. dilakukan di luar habitat aslinya
c. di cagar alam
d. di Taman Nasional
e. penangkaran di alam bebas
Petunjuk penskoran
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai : (𝑆𝑀𝐼)
X 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙
Skor Maksimal Ideal (SMI) = 5
kunci jawaban :
1. d 3. e 5. a
2. d 4. b
. Penilaian Hasil Belajar
No Jenis Penilaian Bentuk Instrumen
1 Penilaian Sikap Lembar Pengamatan Sikap
2 Penilaian Pengetahuan Tes Uraian
3 Penilaian Keterampilan Lembar Penilaian Keterampilan Berbicara
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri.
Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan
dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta 50 250 62,50 C
mengusulkan ide/gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, setiap 50
anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat 50
kesimpulan hasil diskusi
kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Juml Skor Kode
25 50 75 100 ah Sikap Nilai
Skor
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.