Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup yang ada di bumi ini sangat banyak dan beraneka
ragam. Bahkan di tiap daerah memiliki jenis makhluk hidup yang khas, yang
tidak ditemukan di daerah lain. Adanya keanekaragaman makhluk hidup ini
menjadi suatu masalah dalam mengenal dan mempelajarinya. Oleh karena itu,
diperlukan suatu sistem yang mengatur keanekaragaman yang ada

Klasifikasi merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, classificatie,


yang sendirinya berasal dari bahasa Prancis classification.Istilah ini menunjuk
kepada sebuah metode untuk menyusun data secara sistematis atau menurut
beberapa aturan atau kaidah yang telah ditetapkan.Secara harafiah bisa pula
dikatakan bahwa klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut kelas-kelas.

Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada


ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi
untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan
struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut
dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang
memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh
John Ray yang berasal dari Inggris.Namun ide itu disempurnakan oleh Carl
Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang
dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.

Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi


mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah
maupun yang hidup.Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus,
yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang

1|Biologi, Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


dimiliki.Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk
menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.

Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan


tidak mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan
makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi
makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan)
adalah Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum
(hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku),
Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).

Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena


sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap
dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah.Nama-nama yang
digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin
karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk
pendidikan resmi.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:


1. Bagaimana tata nama tumbuhan?
2. Apakah yang dimaksud klasifikasi makhluk hidup?
3. Bagaimana proses klasifikasi makhluk hidup?
4. Bagaimana hirarki taksonomi?
5. Bagaimana sistem klasifikasi tumbuhan dan hewan?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:


1. Mengetahui tatanama tumbuhan
2. Mengetahui pengertian klasifikasi makhluk hidup

2|Biologi, Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


3. Mempermudah mengenali, membandingkan, mempelajari makhluk
hidup
4. Mengetahui hirarki taksonomi
5. Mengetahui sistem klasifikasi hewan dan tumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN

A. bgv

B. Tata nama binomial

Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan penamaan
baku bagi semua organism (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari system
taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama
yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa latin atau bahasa
lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan
dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera
diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah
'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama
latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama
yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang
diberikan oleh orang yang pertama kali member pertelaan atau deskripsi (disebut
deskriptor) lalu dilatinkan.

Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi
Tata Nama Botani(ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak,
serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN)
bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak

3|Biologi, Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagi tanaman budidaya
(Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).

Aturan penulisan tata nama

Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama


("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies
mengikutinya.
Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar,
uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf
kecil, lowercase).
Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya,
suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya
pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi
huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis
dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh:
Glycine soja, Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa cara
penulisan ini adalah konvensi yang berlaku saat ini sejak awal abad
ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus
Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf besar jika
diambil dari nama orang atau tempat.
2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang
terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari
autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan
huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu
spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku
sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max
Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) yang terakhir semula
dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung
(parentesis).

4|Biologi, Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah
biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung.

Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI


(Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS".
(Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D.
Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max.
Nama Glycine max diberikan dalam judul karena ada spesies lain, Glycine
soja, yang juga disebut kedelai.).

Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan


selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi
titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga
terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai
padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula
kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang
lebih kecil.

Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini.

Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama


spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi
dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis
dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi)
atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum
diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya
"sspp." atau "subspp."
Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti.
Contoh: Corvus cf. splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak
(Corvus splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".

5|Biologi, Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


Bila nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata , kedua kata
tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus
rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.
Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa, Famili dan Spesies Nama kelas :
nama genus + nae
Contoh :
Kelas : Monocotyledonea
Nama ordo : nama genus + ales
Contoh : Ordo : Zingiberales
Nama famili : nama genus + aceae
Contoh : Famili :Zingiberaceae
Nama Genus Contoh : Zingiber Spesies : Zingiber officinale

C. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi Makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup


yang mempunyai ciri dan sifat yang sama, dimasukkan ke dalam satu
kelompok, dan bila dalam persamaan ditemukan perbedaan ciri dan sifat,
maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga akan
diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda.
Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkat tingkat yang berbeda
atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi.

D. Sejarah Singkat Sistem Penamaan dan Klasifikasi Makhluk Hidup

pada tahun 1735, Carolus Linnaeus


menemukan sebuah sistem penamaan organism
atau makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan
nama Binominal Nomenclature. Setiap nama
organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa
latin, karena bahasa latin atau yunani merupakan
bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah

6|Biologi, Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


atau lembaga akademik pada saat itu. Nama yang pertama disebut sebagai
Genus dan nama yang kedua adalah nama spesies dari organisme tersebut dan
tidak ditulis dengan huruf kapital. Genus dan spesies ditulis dengan
memberikan garis bawah atau dengan huruf miring.Nama tersebut
menggambarkan keadaan nyata organisme itu. Sebagai contoh,
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sudah umum dikenal.

Staphylococcus adalah Genus dari bakteri tersebut dan aureus adalah


nama spesies nya. Dalam Kasus ini, Genus menggambarkan keadaan nyata
atau keadaan yang nampak dari sel tersebut. Staphylo artinya susunannya
bergerombol kecil seperti buah anggur dan coccus menandakan bahwa bentuk
selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus berarti segerombolan sel yang
berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan. Aureus adalah bahasa latin untuk
Emas, ini berarti Staphylococcus aureus adalah segerombolan sel yang
berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan dan memiliki corak emas.

Kadangkala suatu organisme diberi nama sesuai


dengan nama penemunya, sebagai contoh Escherichia
coli yang lebih dikenal dengan sebutan E. Coli. Genus
nya adalah Escherichia yang diambil dari nama
Theodor Escherich, seorang microbiologist. Spesiesnya
adalah coli, yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut
hidup di usus besar ( colon).

Pada abad ketujuh belas, yaitu sebelum para


ilmuwan menemukan mikroorganisme, organisme diklasifikasikan dalam dua
kingdom yaitu kingdom hewan dan kingdom tumbuhan. Tetapi para ilmuwan
menyadari bahwa sistem klasifikasi tersebut tidak selalu valid.

Carl Woese menemukan sistem klasifikasi


baru dimana suatu organisme dikelompokkan
berdasarkan karakteristik molekuler dan
karakteristik seluler nya. Akan tetapi tidak sampai

7|Biologi, Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


pada tahun 1978 para ilmuwan setuju dengan sistem klasifikasi baru ini,dan
hanya butuh waktu 12 tahun semenjak sistem ini diperkenalkan hingga pada
akhirnya sebuah sistem baru diperkenalkan lagi.

Carl Woese memperkenalkan tiga kelompok klasifikasi yang


dinamakan domain. Domain lebih luas dari pada kingdom. Domain-domain
tersebut antara lain :
1.Eubacteria : bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan (peptidoglikan
adalah struktur molekular dari dinding sel eubacteria yang terdiri dari N-
asetylglucosamine, N-acetylmuramic acid, tetrapeptide, side chain dan
murein.)
2.Archaea : Organisme Prokariotik yang tidak memiliki dinding sel
peptidoglikan.
3.Eucarya : yaitu organisme-organisme dari kingdom sebagai berikut :
a.Protista (catatan : pada proses perubahan ) : algae, protozoa, Jamur lendir
b.Fungi : ragi uniseluler, jamur
c.Plantae : lumut, alga, tanaman bunga
d.Animalia : serangga, cacing, hewan spons, vertebrata

E. Sistem klasifikasi

Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup


dibedakan menjadi tiga, yaitu sistem buatan, sistem alami, dan sistem
filogenik.
1. Sistem Buatan ( Artifisial )

Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar


dunia makhluk hidup. Klasifikasi buatan diperkenalkan oleh Carollus
Linnaeus (1707-1778).Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi,
habitat dan penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya).

Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan


gulma. Berdasarkan tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan yang hidup di

8|Biologi, Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


air dan hewan yang hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya
makhluk hidup yang digunakan sebagai bahan pangan, sandang, papan dan
obat-obatan.

2. Sistem alami ( Natural)

Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan system alami


menghendaki terbentuknya takson yang alami. Klasifikasi ini dikemukakan
oleh Aristoteles pada tahun 350 SM. Klasifikasi ini didasarkan pada sistem
alami, artinya suatu pengelompokan yang didasarkan pada ciri morfologi/
bentuk tubuh alami, sehingga terbentuk takson-takson yang alami.

Misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki,


dan sebagainya.Pada tumbuhan misalnya tumbuhan berdaun menyirip,
tumbuhan berdaun seperti pita, dan sebagainya.

3. Sistem Modern (filogenetik)


Sistem klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan
kekerabatan antara takson yang satu dan yang lainnya sekaligus
mencerminkan perkembangan makhluk hidup (filogenik), diperkenalkan oleh
Charles Darwin (1859). Makin dekat hubungan kekerabatan maka makin
banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson.Semakin sedikit
persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan
kekerabatannya.
Misalnya, gorila lebih dekat kekerabatannya dengan orangutan
dibandingkan dengan manusia. Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah
ilmu pengetahuan berkembang pesat, terutama ilmu pengetahuan tentang
kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.

Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai


berikut:
Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus
polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab)
karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya

9|Biologi, Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-
laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam
golongan laba-laba.
Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk
melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen
menunjukkan adanya kekerabatan.

1) Sistem Klasifikasi Dua Kingdom


Penemu sistem ini adalah ilmuwan yang bernama Aristoteles
(Yunani).Pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kingdom tumbuhan (Plantarum), memiliki ciri-ciri berdinding sel,
berklorofil, dan berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil
tetap dimasukkan dalam kerajaan tumbuhan.
b. Kingdom hewan (Animalia), memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel,
tidak berklorofil dan dapat bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini
seperti Protozoa, Mollusca, Porifera, Coelenterata,
Arthropoda, Echinodermata dan Chordata.

2) Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom


Penemu sistem kingdom ini adalah Ernest Haekel (Jerman) tahun
1866, pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme
multiseluler sederhana)
2. Kingdom Plantae, yang temasuk dalam kingdom ini adalah alga,
jamur, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.
3. Kingdom Animalia, yang termasuk dalam kingdom ini adalah dari
golongan Protozoa sampai golongan Chordata.

3) Sistem Klasifikasi Empat Kingdom


Penemu sistem 4 Herbert Coopeland.Pengelompokan makhluk hidup
tersebut berdasarkan struktur sel yang dibedakan antara sel eukariotik,

10 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p
yaitu sel yang memiliki selaput inti, dan sel prokariotik, yaitu sel yang
tidak memiliki selaput inti. Keempat kingdom itu antara lain:
1. Kingdom Monera, ciri-cirinya adalah memiliki inti tanpa
membran (prokarion), contohnya bakteri dan ganggang biru.
2. Kingdom Pritista
3. Kingdom Plantae, meliputi semua ganggang kecuali ganggang
biru, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.
4. Kingdom Animalia, meliputi semua hewan, mulai dari
Protozoa sampai Chordata.

4) Sistem Klasifikasi Lima Kingdom


R.H. Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan organisme
menjadi lima dunia berdasarkan tingkat organisme, kondisi inti sel, dan
nutrisinya.
Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut.
Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme
yang prokariotik, bersel satu, dan mikroskopis.
Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri),
misalnya Escherichia coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp.
Kingdom Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang
bersel satu, eukariotik, umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti
tumbuhan dan hewan.
Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba.
Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil
sehingga tidak berfotosintesis.
Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram),
Agaricus, dan lain-lain.
Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel
banyak, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil,
berfotosintesis, autotrof. Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi
tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji.
Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.

11 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p
Kingdom Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak,
tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding
sel, heterotrof. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan
sebagainya.

5) Sistem Klasifikasi Enam Kingdom.


Sistem ini menganut bahwa virus dimasukkan dalam kingdom tersendiri, oleh
karena itu tingkatan klasifikasi ada enam kingdom, Archaea , Eubacteria, Protista,
Fungi, Plantae, dan Animalia.

F. Proses Klasifikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul
Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar
untuk klasifikasi ilmiah.Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup.

1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses


mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang
akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup
kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki
ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa
dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi
nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu
kelompok makhluk hidup.

G. Langkah-langkah Klasifikasi

Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup,


misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya

12 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-
kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan
untuk membentuk takson genus.
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan
untuk membentuk takson famili.
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson ordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson kelas.
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk
tumbuhan).

Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan


klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar
hingga terkecil adalah sebagai berikut:

kingdom (kerajaan)
divisio(filum)
kelas (classis)
ordo (bangsa)
famili (suku)
genus (marga)
spesies (jenis)

Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan


terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies.
Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok
varietas dan di bawah varietas terdapat strain.Semakin ke atas urutan
tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin jauh,
sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekaT.

13 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p
H. Hirarki Taksonomi

Hirarki Taksonomi adalah tingkatan pembagian-pembagian yaitu identifikasi,


pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi.

Hirarki taksonomi

Contoh hirarki taksonomi :

Domain : Eukarya
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Fringilidae
Genus : Geospiza
Spesies : Geospiza mangnirostris ( B. Tinch ).
Nama ilmiah : Geospiza magnirostris B

I. Klasifikasi Hewan Dan Tumbuhan

I.1 Klasifikasi Hewan

14 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p
1.Filum Protozoa atau Protosoa

Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja
atau bersel tunggal coy. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk
hidup atau organisme lain sebagai parasit. Contohnya : amuba

2.Filum Porifera

Porifera adalah binatang berpori, (bukan berlubang) karena tubuhnya


berpori-pori mirip spon dengan bintang karakter terkenal spongebob squarepants
(dan temannya patrick) hidup di air dengan memakan makanan dari air yang
disaring oleh organ tubuhnya. Contohnya : bunga karang

3.Filum Coelenterata atau Coelentrata

Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakel


contohnya seperti ubur-ubur dan polip.Simetris tubuh coelenterata adalah simetris
bilateral hidup di laut.Contohnya yaitu hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-
ubur.

4.Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh


simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan.
Contohnya antara lain seperti planaria, cacing pita, cacing hati, polikladida.

5.Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki


tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada
sistem peredaran darah. Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm cacing
tambang, cacing filaria.

6.Filum Annelida atau Anelida

Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri sistem organ
tubuh yang baik, dengan sistem peredaran darah tertutup.Annelida sebagian besar
memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.Contohnya
yakni cacing tanah, cacing pasir.

7.Filum Mollusca atau Molusca

Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang
lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau
cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan
predator dan gangguan lainnya. Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-
cumi,

15 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p
sotong, siput darat, siput laut, chiton.

8. Filum Echinodermata atau Ecinodermata

Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut


dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ
tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik.Misalnya teripang, ketimun
laut, bulu babi, bintang ular.

9.Filum Arthropoda atau Atropoda

Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali
dan organ tubuh telah berkembang dengan baik.Contoh : laba-laba, lipan,
kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler,
kecoa.

10.Filum Chordata

Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu tali
sumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka.Contoh chordata adalah manusia,
cacing acorn, ikan lancet, ikan paus pembunuh, katak, burung puyuh, kalkun,
lemur, beruk, macan, kucing, dan lain sebagainya.

I.2 Klasifikasi Tumbuhan

1. Thalophita

Adalah tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya


masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.Divisi thallophyta
adalah tumbuhan yang memiliki thalus termasuk diantaranya adalah golongan
jamur dan alga.

2. Briophita

Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ


penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun
sejati.Divisi bryophyta meliputi golongan lumut-lumutan.

3. Pteridophita

16 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p
Tumbuhan ini adalah sekelompok tumbuhan yang telah memiliki sistem
pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk
reproduksinya.Divisi pteridophyta meliputi golongan paku-pakuan.

4.Spermatophita

Divisi spermatophyta meliputi golongan tumbuhan berbiji baik tumbuhan


berbiji keping satu (monokotil) maupun dua (dikotil).Contoh : pinus dan jati.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka
pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup yang


mempunyai ciri dan sifat yang sama.
Proses klasifikasi makhluk hidup yaitu pencandraan (identifikasi),
pengelompokan dan pemberian nama takson

17 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p
Hirarki taksonomi adalah adalah tingkatan pembagian-pembagian yaitu
identifikasi, pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi
Tata nama tumbuhan adalah yaitu ilmu tentang cara pemberian nama suatu
tumbuhan,baik yang berupa fosil maupun yang masih ada,dilengkapi
dengan deskripsinya.
Sistem klasifikasi tumbuhan dan hewan yaitu hewan (Filum Protozoa atau
Protosoa, Filum Porifera,Filum Coelenterata atau Coelentrata,Filum
Platyhelminthes, Filum Nemathelminthes, Filum Annelida atau
Anelida,Filum Mollusca atau Molusca,Filum Echinodermata atau
Ecinodermata,Filum Arthropoda atau Atropoda,Filum Chordata).
Tumbuhan (Thalophita, Briophita, Pteridophita, Spermatophita).

3.2 Saran
Bagi para pembaca untuk mengenal makhluk hidup secara benar kita harus
melakukan klasifikasi
penulis menyarankan untuk lebih teliti dalam mengklasifikasikan setiap
mahluk hidup dan memahami bagaimana cara mengklasifikasikan mahluk
hidup

18 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p
DAFTAR PUSTAKA

Dirdjosoemarto, Soendjojo. 1995. Materi Pokok Penididikan IPA 1. Jakarta: Universitas


Terbuka.
Hasan, Akhmad. 2012. Modul Pintar Biologi. Jakarta: Citra Pustaka.
Kusnadi dan Didik Priyandoko. 2004. Biologi 1 A. Jakarta: Prianti Darma
Kalokatama.
Kimball, John. 1983. Biologi I Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi, D.A. 2006. Biologi SMA Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi Jilid 1 A. Jakarta: Erlangga.

19 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i f i k a s i M a k h l u k H i d u p

Anda mungkin juga menyukai