Di susun oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena
berkat karunia dan rahmat-Nya laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan
baik. Laporan pratikum ini disusun untuk memenuhi tugas siswa dalam mata
pelajaran kimia, menambah wawasan tentang asam basa terutama mengenai
indikator asam basa alami yang berasal dari alam, selain itu kita dapat mengetahui
daun atau bunga warna warni yang lolos sebagai penguji indikator antara asam
dan basa. Dengan adanya laporan ini membuktikan bahwa kami telah melakukan
praktikum dan pengamatan sesuai dengan yang telah ditugaskan. Pada
kesempatan kali ini kami menyampaikan terimakasih kepada ibu guru yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa dan memberi
penilaian serta kritik dan saran yang membangun agar kedepannya lebih baik
terhadap laporan praktikum ini. Kami mengakui bahwa makalah ini kurang dari
kata sempurna, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan
kami terima dengan lapangdada sebagai wujud koreksi atas diri kami yang masih
belajar.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Asam berasal dari bahasa
Latin acetum yang berarti cuka. Asam adalah suatu zat yang larutannya berasa
asam, memerahkan lakmus biru dan menetralkan basa. Istilah basa berasal dari
bahasa Arab yang berarti abu. Asam secara umum merupakan senyawa kimia
yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil
dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton
(ion H kepada zat lain, atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu
basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat dan asam sulfat. Ciri-ciri
asam di antaranya rasanya asam, dapat mengubah warna kertas lakmus biru
menjadi merah, mempunyai pH kurang dari 7, dapat menghantarkan listrik,
dengan logam tertentu dapat menghasilkan gas hidrogen dan bersifat korosif atau
merusak bahan-bahan benda-benda yang dikenainya.
Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari
hari. Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa
dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak atau minyak,
sehingga menjadi larut. Basa memiliki ciri-ciri seperti pahit dan licin, mempunyai
pH lebih dari 7, mengubah warna lakmus merah menjadi biru, dapat
menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit), dapat menetralkan sifat asam
dan bersifat kausatik atau dapat merusak kulit. Basa digunakan dalam pembuatan
sabun.
2.2. Dasar Teori Asam-Basa
Teori asam basa yang lebih umum dikemukakan oleh GN. Lewis pada
tahun 1923. Teori ini timbul dari kenyataan bahwa teori Bronsted dan Lowry
masih kurang luas jangkauannya. Sebab pada kenyataannya ada beberapa reaksi
asam basa yang tidak melibatkan proton. Menurut konsep yang diajukan oleh
Lewis, asam didefinisikan sebagai spesi apa saja yang dapat menerima pasangan
elektron. Sedangkan basa merupakan spesi yang dapat memberikan pasang
elektron.
Contoh : NH3 + H+ —› NH+4
Dari contoh diatas H+ bertindak sebagai asam Lewis sedangkan NH3 bertindak
sebagai basa Lewis. Dimana NH3 adalah suatu basa karena memberi pasangan
elektron, sedangkan ion H+ adalah suatu asam karena menerima pasangan
elektron. Semua asam-basa Arrhenius maupun asam-basa Bronsted-Lowry
memenuhi pengertian asam-basa Lewis.
Asam dan basa merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari–hari. Asam adalah suatu zat yang larutannya berasa asam,
memerahkan lakmus biru dan menetralkan basa. Larutan asam memiliki pH
kurang dari 7, dengan nilai pH yang lebih rendah sesuai dengan peningkatan
keasaman. Asam telah lama dikenal sebagai senyawa umum larutan air yang
menunjukkan sifat sebagai berikut :
1. Rasa asam : Yang paling mencirikan asam adalah rasa asam yang akan terasa
bila kita mencicipinya.
2. Berubah warna : Jika suatu larutan/senyawa memiliki sifat asam maka pada
saat diuji pada indikator, kertas lakmus biru akan menjadi merah, sedangkan
kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah.
3. Bereaksi dengan logam tertentu untuk menghasilkan gas H2.
Senyawa asam direaksikan atau bereaksi dengan beberapa jenis logam
menghasilkan gas hidrogen. Beberapa contoh logam yang jika direaksikan dengan
asam akan menghasil gas hidrogen yaitu: Logam magnesium, besi, tembaga dan
seng. Akan tetapi hasil reaksi keduanya bukanlah gas hidrogen saja melainkan
juga mengandung senyawa garam. Berikut adalah contoh reaksinya: Jika kita
mereaksikan dua senyawa asam yang berbeda pada logam yang sama, maka kita
akan memperoleh hasil yang berbeda. Begitu juga sebaliknya, jika mereaksikan
dua logam dengan senyawa asam yang sama. Hal itu disebabkan perbedaan
kekuatan asam yang kita gunakan. Dapat menghantarkan arus listrik.
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini disebabkan oleh asam yang dapat
melepaskan ion – ion dalam larutannya. Asam kuat merupakan elektrolit yang
baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya.
Basa adalah suatu zat yang larutannya bersifat pahit, licin, membirukan
lakmus merah dan menetralkan asam. Basa memiliki pH lebih dari 7. Semakin
besar nilai pH suatu zat maka semakin kuat derajat kebasaanya. Basa mempunyai
sifat sebagai berikut:
1. Mempunyai rasa pahit : Senyawa basa apabila dirasakan dengan indra
pengecap, rasanya akan pahit. Contohnya ketika secara tidak sengaja sabun
masuk kedalam mulut.
2. Terasa licin : Pada saat memegang sabun, ketika disentuh maka sabun tersebut
teras licin.
3. Bersifat korosif : Beberapa senyawa basa merupakan jenis senyawa basa yang
kuat. Basa kuat ini bersifat korosif sehingga jika disentuh dapat menyebabkan
iritasi atau terbakar.
4. Menghantarkan arus listrik : Senyawa basa juga merupakan penghantar listrik
yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dalam air,
sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
5. Menetralkan sifat asam : Senyawa basa dapat digunakan untuk menetralkan
asam. Senyawa asam akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat
berubah menjadi tidak asam jika direaksikan dengan basa. Asam dan basa
yang direaksikan akan menghasilkan garam dan air.
6. Dapat merubah warna indikator kertas lakmus merah Seperti halnya asam,
larutan basa pun akan bereaksi dengan indikator sehingga dapat mengubah
warna indikator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas lakmus merah
menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.
Larutan asam dan basa akan memberikan warna tertentu jika direaksikan
dengan indikator. Indikator merupakan suatu senyawa kompleks yang bisa atau
dapat bereaksi dengan senyawa asam basa. Jadi, pengertian indikator asam-basa
adalah cara untuk mengetahui apakah jenis suatu larutan tersebut asam, basa atau
netral menggunakan indikator baik indikator alami maupun buatan.
Indikator universal adalah indikator pH yang menunjukkan beberapa
perubahan warna yang halus pada rentang pH antara 1-14 untuk menunjukkan
keasaman atau kebasaan larutan. Suatu indikator universal ada yang berupa
larutan dan ada yang berupa kertas, biasanya terdiri dari air, 1-propanol, garam
natrium fenolftalein, natrium hidroksida, metil merah, garam mononatrium
bromotimol biru, dan garam mononatrium timol biru.
Cara menggunakan indikator universal adalah:
1. Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki
pHnya atau menambahkan atau menambahkan beberapa tetes indikator
universal dalam larutan yang diselidiki pHnya.
2. Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar.
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan-bahan alami yang
telah diekstrak yang digunakan untuk mengetahui tingkat asam basa atau pH suatu
larutan. Beberapa indikator alami serta manfaatnya adalah sebagai berikut :
2.4.1. Kunyit
Daun pandan dikenal dengan aromanya yang khas dan kerap digunakan
sebagai pewarna alami untuk berbagai jenis masakan. Selain itu, ada pula
beragam manfaat daun pandan bagi kesehatan, mulai dari meredakan nyeri sendi
hingga mencegah penyakit kanker. Manfaat daun pandan bagi kesehatan tubuh
bisa diperoleh dari sejumlah vitamin, mineral, dan antioksidan yang terkandung di
dalamnya, misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C,
dan karotenoid.
4.1. Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Saringan
Gunting dan silet
Cobek
4.2. Bahan
Air Bunga terompet ungu
Shampoo Kunyit
Garam dapur
pH universal
Asam cuka
Larutan NaOH
Jeruk nipis
Bunga kembang sepatu Larutan HCL
Daun pandan
4.3. Cara kerja
4.1. Pengamatan
Tabel data hasil pengamatan
5.1. Kesimpulan
a. Berikut ini cara membuat indikator asam basa dari bahan alami yaitu
dengan menggerus beberapa semua bahan sampai halus, kemudian di
peras hingga mendapatkan ekstrak dan tambahkan air 5 ml. kemudian
tempatkan ekstrak tersebut masing-masing 4 gelas yang berbeda.
tambahkan larutan cuka (asam asetat). gelas kedua tambahkan larutan basa
( deterjen ). gelas ketiga di tambahkan dengan air garam dan yang terakhir
di campurkan dengan air jeruk. goyangkan keempat gelas , amati
perubahan warnanya dan catat hasilnya.
b. Dalam melakukan praktikum ini terdapat beberapa sifat asam basa suatu
zat dengan menggunakan indikator alami. salah satu sifat asam yang dapat
di simpulkan dalam praktikum ini adalah larutan asam dapat mengubah
warna indikator menjadi lebih terang. sedangkan larutan basa mengubah
warna indikator menjadi lebih gelap. Namun, tidak semua bahan alami
yang di gunakan pada praktikum mengalami perubahan warna yang
signifikan.
c. Selama melakukan praktikum, terdapat beberapa bahan alami yang
mengalami perubahan warna secara signifikan dimana bahan alami
tersebut cocok untuk dijadikan sebagai indikator asam basa alami.
perubahan warna indikator yang di maksud adalah kunyit yang berubah
warna menjadi kuning ketika dicampur larutan asam dan warna merah
gelap ketika dicampur larutan basa, bunga kembang sepatu berubah warna
menjadi coklat kehitaman saat di larutkan dengan larutan asam dan
berwarna merah ketika di larutkan basa.
5.2. Saran
https://eprints.umm.ac.id/81588/3/Bab%20II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/26194/2/BAB_I.pdf
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-
matakuliahkimiadasar/kimia-dasar/551-indikator-larutan-asam-basa https://uit.e-
journal.id/MFN/article/download/147/92/
LAMPIRAN GAMBAR