Kompetensi Dasar : 6.2 Mengklasifikasikan Makhluk Hidup berdasarkan ciri–ciri yang dimiliki
Indikator :
Membandingkan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ciri khusus kehidupan
yang dimilikinya.
Mendeskripsikan pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup
Membuat perbandingan ciri–ciri khusus tiap kingdom dalam sistem 5 kingdom.
Mengklasifikasikan beberapa makhluk hidup di sekitar berdasar ciri yang diamati.
A. TUJUAN KLASIFIKSI
Makhluk hidup sangat beranekaragam, untuk mempelajari makhluk hidup tersebut, manusia berusaha
menyederhanakan makhluk hidup dengan menggolong-golongkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang
dimiliki. Di dalam kelompok yang mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut pastilah ditemukan lagi perbedaan-
perbedaan. Kemudian dibentuk kelompok kelompok yang lebih kecil berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok terkecil dengan persamaan ciri yang sama. Ilmu yang mempelajari
pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu disebut taksonomi. Klasifikasi merupakan suatu
cara pengelompokan (penggolongan) dan pemberian nama makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan ciri-cirinya.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1. mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai macam makhluk hidup
2. mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
3. mengetahui manfaat makhluk hidup untuk kepentingan manusia
4. mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup.
Makhluk hidup yang ada pada umumnya diberi nama sesuai dengan bahasa daerah di mana ia berada.
Namun, penggunaan bahasa daerah dalam pemberian nama makhluk hidup hanya tepat untuk suatu daerah
tertentu. Karena bahasa daerah sangat banyak, sehingga sering terjadi suatu jenis makhluk hidup sama akan
memiliki banyak nama. Oleh karena itu, untuk menghindari keragaman nama tersebut diperlukan suatu
pedoman. Pedoman penamaan makhluk hidup yang berlaku di dunia saat ini adalah nama ilmiah.Untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan menyatukan persepsi secara internasional, maka makhluk hidup diberi nama
ilmiah.
Carolus Linnaeus sebagai peletak dasar klasifikasi mengetengahkan sistem kode internasional tata
nama ilmiah yang disebut binomial nomenklatur, yang berarti tata nama ganda. Aturan tata nama ilmiah adalah
sebagai berikut.
1. Nama ilmiah terdiri dari dua kata dalam bahasa latin atau kata yang dilatinkan.
2. Kata pertama menunjukkan marga (genus) yang ditulis dengan huruf pertama kapital.
3. Kata kedua menunjukkan jenis (spesies) yang ditulis dengan huruf kecil.
4. Nama ilmiah ditulis dengan huruf miring atau dengan garis bawah.
Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Jagung nama ilmiahnya Zea mays, atau Zea mays
b. Paramecium nama ilmiahnya Paramecium caudatum,atau Paramecium caudatum
c. Anjing nama ilmiahnya Canis familiaris atau Canis familiaris
Alasan dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena:
a. Agar tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang
sama persis.
b. Nama ilmiah jarang berubah.
c. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Klasifikasi dilakukan secara bertingkat. Setiap tingkatan disebut takson. Semakin tinggi tingkatan takson
semakin sedikit persamaan cirinya, semakin rendah tingkatan takson semakin banyak persamaan cirinya.
Perhatikan urutan takson dari tingkat tinggi sampai terendah pada table berikut:
Tabel tingkatan takson
Takson Hewan Takson Tumbuhan
Kingdom/Regnum (Dunia/Kerajaan) Kingdom/ Regnum (Dunia/Kerajaan)
Phylum (Filum) Divisio (Divisi)
Classis(Kelas) Classis(Kelas)
Ordo (Bangsa) Ordo (Bangsa)
Familia (Suku) Familia (Suku)
Genus( Marga) Genus( Marga)
Species (Jenis) Species (Jenis)
Contoh urutan takson dalam klasifikasi beberapa jenis hewan dan tumbuhan:
Takson Kucing Merpati Pir Padi
Kingdom Animalia Chordata Animalia Chordata Plantae Plantae
Filum/Divisi Mamalia Carnivora Aves Spermatophyta Spermatophyta
Kelas Felidae Columbiformes Magnoliopsida Liliopsida
Ordo Felis Columbidae Rosales Poales
Famili Felis catus Columba Columba Rosaceae Poaceae
Genus livia Pyrus Oryza
Spesies Pyrus communis Oryza sativa
Untuk melakukan klasifikasi, ada dua hal yang perlu dilakuakan yaitu melakukan identifikasi dan
memberikan nama. Identifikasi adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati. Di antara berbagai jenis
makhluk hidup terdapat persamaan dan perbedaan ciri. Persamaan dan perbedaan ciri pada makhluk hidup
inilah yang digunakan sebagai dasar klasifikasi. Jadi dalam klasifikasi, jenis-jenis yang mempunyai suatu
kemiripan ditempatkan dalam satu kelompok.
Terdapat berbagai macam cara mengklasifikasikan makhluk hidup. Ada klasifikasi berdasarkan ciri luar
makhluk hidup (cirri morfologi), manfaat makhluk hidup, habitus (perawakan), tempat hidup, dan sebagainya.
Para ahli juga mengelompokkan makhluk hidup secara umum berdasarkan kekerabatannya. Klasifikasi ini
disebut klasifikasi sistem filogeni. Pengelompokan sistem ini terus-menerus mengalami perkembangan.
1. Sistem Dua Kingdom
Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani). Dalam sistem ini makhluk
hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia.
a. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan), meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai ciri berdinding
sel dan berklorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur, ganggang, paku, dan
tumbuhan berbiji.
b. Kingdom Animalia (kerajaan hewan), meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri tidak berdinding
sel dan tidak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, Porifera,
Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
2. Sistem Tiga Kingdom
Klasifikasi tiga kingdom oleh Haeckel pada tahun 1866 mengusulkan makhluk hidup dikelompokkan
menjadi tiga kingdom yaitu Protista, Plantae, dan Animalia. Kingdom Protista adalah kelompok makhluk hidup
yang tersusun atas satu atau banyak sel, memiliki membran inti, dan memiliki organel. Yang termasuk ke dalam
kingdom ini adalah Protozoa, ganggang, dan jamur. Sehingga Kingdom Plantae hanya terdiri dari lumut dan
tumbuhan berpembuluh.
3. Sistem Empat Kingdom
Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera
terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai
klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan
seperti dalam sistem tiga kingdom.
4. Sistem Lima Kingdom
Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika
Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom
Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang ditambahkan, yaitu Protista multiseluler yang
menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae,
dan Animalia.
5. Sistem Enam Kingdom
Pada tahun 1990, Carl Woese, seorang ahli biologi molekuler Amerika Serikat, mengembangkan sistem
klasifikasi enam kingdom. Dalam klasifikasi ini, beliau membagi Kingdom Monera menjadi dua kelompok. Bakteri
yang mempunyai sifat khusus dikelompokkan dalam Kingdom Archaebacteria, misalnya bakteri yang mampu
hidup di perairan bersuhu tinggi atau di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Sedangkan bakteri yang lain dan
ganggang hijau-biru (Cyanophyta) dikelompokkan dalam Kingdom Eubacteria. Jadi, dalam system klasifikasi
enam kingdom, makhluk hidup dikelompokkan menjadi Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia.
Saat ini para ahli menggunakan sistem klasifikasi 5 kingdom yaitu Monera, Protista, Fungi (jamur),
Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan). Monera merupakan organisme yang tidak memiliki selaput inti atau
prokariota. Protista merupakan organisme bersel satu dan memiliki selaput inti atau eukariotik (Whittaker, 1969).
Sistem ini didasarkan pada hubungan evolusi masing-masing organisme.
1. Kingdom Monera
Yang termasuk Kingdom Monera adalah makhluk hidup bersel tunggal yang tidak memiliki selaput inti
(karioteka) sehingga disebut prokariota. Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal. Yang
termasuk dalam kingdom monera meliputi bakteri dan ganggang hijau-biru (Cyanophyta).
a. Bakteri
Bakteri dalam bahasa Yunani artinya batang kecil (bakterion). Cabang ilmu yang mempelajari tentang
bakteri adalah bakteriologi. Struktur bakteri masih sangat sederhana tetapi mempunyai peranan penting.
Bakteri memiliki ukuran sel sangat kecil antara 1 - 5 µ, terdiri dari satu sel dan dapat dilihat menggunakan
mikroskop cahaya. Umumnya tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof.
Bakteri digolongkan menjadi arkeobakteri yaitu bakteri yang hidup di daerah yang ekstrim, misalnya tempat
yang panas (termofil), berkadar garam tinggi (halofil), tempat yang dingin dan tempat berkadar sulfur tinggi.
Bakteri yang hidup pada kondisi normal disebut Eubakteria, misalnya bakteri yang parasit dan saprofit di
tubuh manusia.
Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a). Batang (Bacillus), bakteri berbentuk batang atau basil dapat bergerak karena memiliki alat gerak berupa bulu
cambuk (flagel). Terdapat 3 macam bentuk bacillus yaitu :
(1). Streptobacil, berbentuk panjang seperti rantai
(2). Diplobacil, berkelompok dua-dua
(3). Basil tunggal
Contoh :
Acotobakter, bakteri yang dapat mengikat nitrogen bersifat menguntungkan pertanian.
Escheria coli, bakteri yang hidup di usus besar manusia, berfungsi untuk membentuk vitamin K dan juga
dapat membusukkan sisa-sisa makanan.
Salmonella typosa, bakteri yang menyerang system pencernaan manusia, sehingga menyebabkan penyakit
typus.
Bacillus antrhracis, penyebab penyakit antraks.
b). Bulat (coccus),bakteri berbentuk bola,terdapat 5 bentuk coccus, yaitu :
(1). Monococcus, tunggal
(2). Diplococcus, berkoloni dua-dua
(3). Steptococcus, seperti rantai
(4). Staphylococcus, seperti buah anggur
(5). Sarcina, berbentuk kubus.
Contoh :
Diplococcus pneumoniae, bakteri penyerang paru-paru, menyebabkan penyakit paru-paru.
Streptococcus thermophilus, bakteri untuk membuat minuman yoghurt (susu asam).
c). Spiral (Spirillum), bakteri berbentuk spiral dapat bergerak , karena memiliki alat gerak berupa bulu cambuk
(flagel), terdapat 3 macam bentuk spiral yaitu :
(1). Spiral berbentuk lebih dari setengah lingkaran
(2). Koma, berbentuk kurang dari setengah lingkaran
(3). Spirochaeta, berbentuk sulur berpilin.
Contoh :
Vibrio cholerae, bakteri yang menyerang sistem pencernaan makanan , sehingga menyebabkan penyakit
kolera.
2. Kingdom Protista
Ciri umum kingdom protista adalah memiliki membran inti(eukariota), bersel tunggal dan multiseluler.
Yang termasuk protista adalah protozoa (hewan bersel satu) dan ganggang (kecuali ganggang hijau-biru).
a. Protozoa
Berdasarkan alat geraknya protozoa digolongkan menjadi 4 kelas, yaitu
1). Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia), habitat diair tawar, air laut, tempat
yang lembab, bentuk tubuh selalu berubah, reproduksi dengan membelah diri, bersifat parasit pada hewan
dan manusia. Contoh : Amoeba proteus (hidup bebas di perairan yang banyk mengandung sisa makhluk
hidup), Entamoeba coli (hidup di usus besar manusia), Foraminifera (hidup dalam air laut),
Radiolaria (hidup dalam air laut).
2). Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagela (bulu cambuk), habitat diair tawar, air laut, bentuk tubuh tetap,
reproduksi dengan membelah diri, bersifat parasit pada hewan dan manusia. Contoh : Euglena viridis ,
Trypanosoma gambiense dan Chlamydomonas.
3). Ciliata
Ciliata memiliki silia yang selalu bergetar berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan, habitat
di air tawar, bentuk tubuh tetap, reproduksi dengan membelah diri dan konjugasi, bersifat parasit pada hewan
dan manusia. Contoh : Paramaecium caudatum , Balantidium coli, dan Didinium.
4). Sporozoa
Sporozoa tidak memiliki alat gerak, hidup sebagai parasit dalam tubuh hewan dan manusia, bentuk
tubuh tetap, reproduksi dengan spora.
Contoh : Plasmodium yang merupakan penyebab penyakit malaria melalui perantaraan nyamuk Anopheles.
Plasmodium malaria menyebabkan penyakit malaria quartana, Plasmodium vivax menyebabkan penyakit
malaria tertiana, Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria tropika.
b. Ganggang
Ganggang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Habitat di air tawar, air laut dan di bebatuan, kulit kayu, tempat-tempat lembab yang tidak terkena cahaya
matahari secara langsung.
Bentuk tubuh ada yang uniseluler, ada yang multiseluler seperti lembaran, benang (filament), adayang
seperti tumbuhan tingkat tinggi (tidak berakar, batang dan daun).
Bersifat autotrof (membuat makanan sendiri), karena memiliki klorofil dan figmen lain, sehingga dapat
melakukan fotosintesis.
Ganggang digolongkan menjadi 4 kelas, yaitu :
1. Ganggang hijau (chlorophyta)
- Habitat di tempat-tempat yang lembab
- Mempunyai pigmen warna hijau (klorofil), xantofil dan karoten, dapat berfotosintesis menghasilkan
amilum yang terkumpul dalam pirenoid.
- Bentuk tubuh ada yang uniseluler, ada yang multiseluler sebagai benang, lembaran, tabung dan
berkoloni.
- Ada yang memiliki flagel, sehingga dapat bergerak aktif.
- Bereproduksi vegetatif dengan membelah diri, fragmengtasi dan membentuk spora kembara,
reproduksi generatif dengan konjugasi yang menghasilkan zigospora.
Contoh : Euglena viridis, Chlamydomonas, Chlorella, volvox, Spirogyra.
2. Ganggang merah (Rhodophyta)
- Habitat air laut, bahkan dapat hidup puluhan meter di bawah permukaan laut.
- Mempunyai pigmen warna merah (fikoeritrin) dan biru (fikosianin), hijau (klorofil).
- Bentuk tubuh berupa benang atau lembaran.
- Mengalami metegenesis.
Contoh : Gracillaria, Eucheuma spinosum, Gelidium.
3. Ganggang coklat/pirang (Phaeophyta)
- Mempunyai pigmen warna coklat, memiliki klorofil a, c dan fukoxantin.
- Habitat diair laut.
- Bentuk tubuh seperti benang, lembaran atau seperti tumbuhan tingkat tinggi (seperti memiliki akar,
batang dan daun).
- Bereproduksi vegetatif dengan membentuk zoospore berflagel dua dan reproduksi generatif dengan
peleburan dua macam gamet.
Contoh : Sargasum, Turbinaria, Fucus.
4. Ganggang keemasan (Chrysophyta)
- Mempunyai pigmen warna keemasan, memiliki klorofil a, c dan karoten.
- Habitat di air tawar, air laut dan di tempat-tempat yang lembab.
- Bentuk tubuh uniseluler, berkoloni atau berbentuk filament.
- Bereproduksi vegetatif dengan membelah diri, reproduksi generative dengan konjugasi.
Contoh : Vaucheria, Navicula, Ochromonas, Diatomae.
3. Kingdom Fungi
Jamur terdiri dari satu sel (uniseluler) dan ada yang banyak sel (multiseluler) dengan bentuk tubuh ada
yang seperti payung, berbentuk lembaran berliku-liku, batang dan papan. Dinding sel dari kitin atau selulosa,
memiliki membran inti (eukariota) dan tidak berklorofil. Jamur yang bersel banyak tubuhnya berbentuk benang
(hifa) dan anyaman hifa di sebut miselium. Jamur hidup secara saprofit ( di sisa-sisa makhluk hidup seperti
sampah, batang pohon yang tumbang), ada juga yang epifit (menumpang pada makhluk hidup lain). Jamur
digolongkan menjadi 5 kelas, yaitu :
a. Ascomycotina
Hifa bersekat , tiap sel berinti satu. Reproduksi vegetatif dengan membentuk konodiaspora, tunas,atau
fragmentasi, reproduksi generatif dengan membentuk askospora atau dengan konjugasi. Contoh :
- Ascomycotina bersel satu;, Saccharomyces sake, dimanfaatkan dalam pembuatan minuman sake,
Saccharomyces cerevisae dimanfaatkan dalam pembuatan tape.
- Ascomycotina bersel banyak ; Aspergillus oryzae dimanfaat dalam pembuatan alkohol, Aspergillus wentii
dimanfaatkan dalam pembuatan kecap, Penicillium notatum jamur penghasil antibiotik penisilin.
b. Basidiomycotina
Hifanya bersekat, umumnya berbentuk makroskopis, memiliki tubuh buah disebut basidiokarp dengan
bentuk seperti paying atau lembaran. Menghasilkan spora dalam basidium disebut basidiospora. Reproduksi
vegetatif dengan membentuk spora, tunas, fragmentasi miselium, reproduksi generative dengan membentuk
basidiospora. Contoh : Auricula volvaceae (jamur kuping), Volvariella volvaceae (jamur merang) merupakan
sumber makanan bagi manusia.
c. Zygomycotina
Hifa tidak bersekat , berinti banyak, dinding selnya terdiri dari zat kitin. Reproduksi vegetatif dengan
membentuk spora (penghasil spora disebut sporangium), reproduksi generatif dengan konjugasi antara spora
kembara (disebut zoospore/ spora berflagel) sampai terbentuk zigospora. Habitatnya ada yang di air dan di
darat. Contoh : Mucor muceda hidup pada kotoran hewan, Rhizopus oryzae dimanfaatkan dalam pembuatan
tempe.
d. Oomycotina
Dinding selnya terdiri dari selulosa, dapat menghasilkan sel telur. Hidup sebagai sapropit dan parasit
pada hewan dan tumbuhan, habitatnya di air dan di darat.Contoh : Saproglenia parasitica parasit dalam
tubuh ikan, Plasmophora viticola parasit pada tanaman anggur, Pytopthora infestan penyebab penyakit pada
kentang, Pytopthora nicotinae parasit pada tanaman tembakau.
e. Deuteromycotina
Hifanya bersekat dan disebut jamur tidak sempurna. Reproduksi vegetatif dengan membentuk
konidium.Hidup parasit pada manusia dan hewan, ada yang hidup pada nasi busuk dan tongkol jagung yang
lembab. Contoh : Monilia sitophila jamur yang dimanfaatkan dalam pembuatan oncom (jenis makanan di
Jawa Barat), Tinea versicolor penyebab panu, Aspergillus fimugtus penyebab penyakitsaluran pencernaan
pada manusia.
4. Kingdom Plantae
Ciri umum kingdom plantae adalah bersel banyak (multiseluler), sel-selnya bersifat eukariotik, dinding
sel dari selulosa dan berklorofil sehingga dapat berfotosintesis. Yang termasuk kingdom plantae diantaranya
tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji (Spermatohyta).
Spora
Protonema
Lumut
Arkegonium Anteridium
Zigot
Sporogonium
Spora
Pergiliran keturunan tumbuhan lumut :
Spora lumut jatuh pada tempat cocok akan tumbuh menjadi protonema
Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut
Lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin yaitu anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin
jantan) dan arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina)
Hasil pembuahan antara ovum dann spermatozoid disebut zigot
Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium
Sporogonium dewasa akan menghasilkan spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)
Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut gametofit.
Spora
Protalium
Arkegonium Anteridium
Paku muda
Paku dewasa
Spora yang telah masak, jatuh padatempat yang cocok membentuk protalium
Protalium menghasilkan anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium
sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina)
Hasil pembuahan disebut zigot yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku
Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora
Tumbuhan paku disebut sporofit dan protalium disebut gametofit.
5. Kingdom Animalia
Kingdom animalia adalah kelompok hewan yang memiliki ciri-ciri : makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler)
dan makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, maka hewan di
golongkan menjadi dua, yaitu : Avertebrata (hewan tak bertulang belakang) dan Vertebrata (hewan bertulang
belakang)
a. Avertebrata
Yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang, memiliki rangka luar yang disebut eksoskeleton,
memiliki bentuk tubuh bervariasi, dan memilki susunan saraf yang terletak di bawah susunan pencernaan
makanan.
Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut :
1). Protozoa (hewan bersel satu)
Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki plastid,
bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembangbiak dengan membelah diri (tak
kawin) dan konjugasi (kawin). Contoh : Amoeba proteus.
2). Porifera (hewan berpori)
Hewan berpori umumnya hidup diair laut, seluruh permukaan tubuh berpori-pori (pori kecil disebut
ostium[jamak, ostia]. Ostia memiliki saluran yang menghubungkan dengan rongga tubuh (spongocoel). Di
bagian ujung tubuh terdapat lubang yang di sebut oskulum. Porifera berkembangbiak secara vegetatif
dengan tunas dan generatif dengan kawin. Contoh : Spongia sp, Euspongia, Poterion, scypha.
3). Coelenterata (hewan berongga)
Coelenterata hidup diair, tubuhnya berongga, memiliki alat pencernaan makanan berupa rongga
gastrovaskuler, memiliki lubang berupa mulut dan anus. Di sekitar mulut terdapat tentekel yang berfungsi
untuk menangkap mangsa, memegang dan memasukkan makanan. Reproduksi generative dengan
membentuk gamet betina atau jantan (hewan berongga termasuk hewan hermaprodit), reproduksi vegetatif
membentuk kuncup atau tunas. Contoh : Aurrelia aurita (ubur-ubur), Hydra viridis, Hydra fusca, Euplexaura
antipathes (akar bahar).
b. Vertebrata
Yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang, memiliki rangka dalam yang disebut
endoskeleton, mmemiliki system peredaran darah tertutup, susunan saraf terletak di atas saluran pencernaan
makanan. Vertebrata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu :
1. Pisces (ikan)
Ikan hidup diair, memiliki suhu tubuh yang berubah-rubahdisebut hewan berdarah dingin (poikiloterm). Ikan
bernafas dengan insang, tapi ada jenis ikan tertentu yang bernafas dengan paru-paru. Ikan ada yang hidup
dirawa-rawa atau daerah yang kurang oksigen, sehingga insangnya membentuk labirin yang dapat
menyimpan oksigen. Ikan memiliki alat gerak berupa sirip dan ekor yang digunakan sebagai pengatur arah
gerakan atau kemudi. Pada umumnya ikan berkembangbiak dengan bertelur (ovipar), ada juga yang bertelur
tapi menetas didalam tubuh induknya (ovovipar). Fertilisasi terjadi diluar tubuh disebut fertilisasi eksternal.
Ikan digolongkan menjadi 2, yaitu :
(1). Chondrichyes (ikan bertulang rawan), contoh : ikan cucut, ikan hiu, ikan pari.
(2). Osteichyes (ikan bertulang sejati), contoh : ikan mas, ikan lele, ikan gurame, ikan tuna. Ikan piranha dan
sebagainya.
2. Amfibia (katak)
Katak hidup didua alam (di darat dan di air), sehingga suhu tubuhnya dapat berubah-rubah sesuai
lingkungannya, disebut poikiloterm. Sistem peredaran darahnya tertutup, katak mengalami perubahan bentuk
(metamorpose). Katak memiliki alat gerak berupa dua pasang kaki, kaki belakang lebih panjang daripada
kaki depan sehingga dapat digunakan untuk melompat. Mengalami fertilisasi eksternal. Contoh : Katak pohon,
salamander, katak hijau.
3. Reptilia (reptil)
Hewan ini memiliki tubuh yang keras, kering dan bersisik. Pada kura-kura kulit tubuhnya mengalami
modifikasi menjadi karapaks (perisai punggung) dan plastron (perisai perut) yang tersusun dari protein
keratin. Suhu tubuhnya berubah-ubah disebut poikiloterm. Alat pernafasannya berupa paru-paru, berjalan
secara melata, reproduksi ada yang bertelur (ovipar), ada yang bertelur beranak (ovovipar) ada yang beranak
(vivipar). Fertilisasi secara internal, artinya sperma dengan sel telur bertemu di dalam tubuh induk betina.
Contoh : kura-kura, cecak, tokek, buaya, penyu, ular cobra dan sebagainya.
4. Aves (burung)
Burung memiliki tubuh yang ditutupi oleh bulu, alat geraknya kaki dan sayap. Kaki dan jari tertutup oleh kulit
yang menanduk, paruhnya juga tersusun dari zat tanduk. Kaki burung dilengkapi juga dengan selaput
renang, termasuk hewan berdarah panas (homoiterm) artinya suhu tubuhnya tetap. Burung bernafas dengan
paru-paru yang dilengkapi dengan pundi-pundi udara yang digunakan pada saat terbang. Sistem peredaran
darah tertutup, reproduksi dengan bertelur dan fertilisasi internal. Contoh : ayam, bebek, burung nuri, burubg
hantu, burung cendrawasih, burung merpati dan sebagainya.
5. Mammalia (hewan menyusui)
Ciri utama hewan ini adalah memiliki kelenjar susu yang dapat memproduksi susu setelah
melahirkan anaknya. Termasuk hewan berdarah panas (homoiterm), tubuhnya tertutup oleh rambut. Alat
pernafasannya paru-paru, system peredaran darahnya tertutup, termasuk peredaran darah ganda, reproduksi
dengan beranak, fertilisasi internal. Contoh : Kuda, lembu, kambing, orang utan, kelelawar tikus lumba-lumba dan
sebagainya
E. KUNCI DETERMINASI
Makhluk hidup sangat beranekaragam, jumlah spesies sangat banyak, maka tidaklah mudah mengenal
dan mengingat-ingat nama berbagai spesies. Agar mudah mengenal danmengetahui nama spesies berbagai
kelompok makhluk hidup, dapat digunakan kunci determinasi. Kunci determinasi adalah uraian tentang ciri–ciri
umum sampai ciri–ciri khusus makhluk hidup. Urutan daftar ciri-ciri itu disusun berupa nomor-nomor. Kunci
determinasi biasanya dirancang dan disusun untuk kelompok makhluk hidup tertentu. Cara menggunakan kunci
determinasi ini harus mengetahui nama bagian yang akan diamati, kemudian dicocokkan dengan dengan ciri–ciri
yang ada pada kunci determinasi.
F. KERJA ILMIAH
Pengelompokan Hewan
Tujuan :
Mengidentifikasi ciri-ciri Vertebrata
Petunjuk Kerja :
1. Amatilah hewan Vertebrata yang ada di sekitarmu, seperti ikan mas, katak, kadal, ayam, kucing.
2. Identifikasi ciri fisik hewan-hewan itu. Bedakanlah mengenai tempat hidup, penutup tubuh, alat gerak, alat
pernapasan, dan lain-lain.
3. Catatlah hasil pengamatanmu ke dalam tabel seperti contoh di bawah ini.
Pertanyaan :
1. Berdasarkan data hasil pengamatanmu, sebutkan perbedaan ciri-ciri dari hewan-hewan Vertebrata.
2. Buatlah skema yang menunjukkan adanya perbedaan ciri yang terdapat dalam dunia hewan berdasarkan
kegiatan yang telah kamu lakukan. Jangan lupa berikan contohnya.
PAKET SOAL 1
II. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
atau d!
3. Nama ilmiah padi yaitu Oryza sativa. Kata oryza merupakan petunjuk nama ….
a. genus c. kelas
b. species d. familia
5. Salah satu ciri khas yang membedakan ganggang dan jamur adalah …
a. ganggang tak berklorofil c. jamur berklorofil
b. jamur tak berklorofil d. ganggang bersel Satu.
7. Tumbuhan yang memiliki bagian seperti akar, batang, dan daun yang berwarna hijau. Ke dalam kelompok
manakah tumbuhan itu digolongkan ….
a. jamur c. tumbuhan paku
b. alga d. lumut
8. Bagian yang menghasilkan sel kelamin jantan pada tumbuhan paku adalah …
a. protalium c. anteriduim
b. arkrgonium d. sporogonium
9. Daun tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora disebut daun yang …
a. steril c. besar
b. hidup d. fertile
10. Tumbuhan paku dapat hidup melekat pada pohon lain. Cara hidup seperti ini disebut …
a. epifit c. parasit
b. saprofit d. semi parasit
11. Berikut ini termasuk dalam kelompok tumbuhan tidak berpembuluh kecuali…
a. ganggang c. lumut
b. tumbuhan paku d. jamur
12. Benang-benang halus berwarna putih yang terdapat pada cendawan adalah …
a. spora c. sporangium
b. rizoid d. hifa
14. Tumbuhan biji terbuka yang umumnya dijadikan tanaman hias adalah …
a. pakis haji c. mlinjo
b. tusam d. damar
15. Kerangka hewan berpori dapat dimanfaatkan untuk ….
a. penggosok pakainan c. spons mandi
b. pengosok kulit d. vas bunga
17. Di antara hewan berikut yang rangkanya berupa rangka dalam adalah ….
a. belalang dan kupu-kupu c. katak dan kadal
b. lebah dan laba-laba d. kumbang dan kala
18. Pada waktu terbang burung lebih efektif bernafas dengan menggunakan ….
a. paru-paru buku c. pundi-pundi hawa
b. insang dan paru-paru d. paru buku dan pundi hawa
20. Hewan di bawah ini yang termasuk kelas Mamalia adalah ....
a. buaya dan kupu-kupu c. katak dan hiu
b. ular dan udang d. kelelawar dan paus
PAKET SOAL 2
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang tepat
1. Tujuan dilakukan klasifikasi makhluk hidup adalah …..
a. mempermudah mempelajari suatu jenis makhluk hidup
b. menyelidiki manfaat makhluk hidup bagi manusia
c. mengenalkan suatu jenis makhluk hidup
d. menemukan jenis makhluk baru
4. Nama ilmiah jagung yaitu Zea mays . Kata Zea merupakan petunjuk nama ….
a. genus c. kelas
b. specias d. familia
5. Bagian yang menghasilkan sel kelamin betina pada tumbuhan paku adalah ……
a. protalium c. anteridium
b. arkegonium d. sporogonium
10. Jenis cacing pipih yang dapat berkembang biak dengan fragmentasi adalah …..
a. Taenia saginata c. Planaria maculata
b. Taenia solium d. Ascaris sp
13. Hewan laut yang bergerak menggunakan kaki ambulakral adalah …..
a. echinodermata c. porifera
b. coelenterata d. molusca
17. Ditemukan organisme dengan ciri-ciri berikut : berklorofil, sel diliputi oleh dinding sel, uniseluler dan
prokariota. Organisme tersebut termasuk ….
a. alga biru c. lumut
b. alga hijau d. bakteri
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
atau d!
2. Berikut ini yang memiliki kekerabatan yang dekat dengan Felis tigris adalah ….
a. Acer rubum c. Ficus carica
b. Contopus pertinax d. Felis domestica
12. Pernyataan yang memuat daftar sejumlah keterangan tentang suatu makhluk hidup disebut … .
a. klasifikasi c. kunci dikotomi
b. takson d. kunci determinasi
14. Ilmu yang mempelajari cara pengelompokan makhluk hidup menjadi golongan-golongan tertentu disebut …
a. klasifikasi c. embriologi
b. variasi d. taksonomi
15. Lumut memiliki ciri utama yang membedakannya dengan tumbuhan lain, yaitu .…
a. warnanya selalu hijau c. tidak memiliki sistem pencernaan
b. berkembang biak tidak banyak d. belum ada pembuluh angkut
PAKET SOAL 4
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
atau d!
2. Berdasarkan sistem tata nama ganda, cara penulisan yang benar untuk nama jenis kelapa adalah ….
a. Cocos nucifera L c. cocos nucifera L
b. Cocos Nucifera L d. cocos Nucifera L
5. Nama ilmiah kentang adalah Solanum tuberosum dan nama ilmiah leuca (sering digunakan untuk lalap) adalah
Solanum nigrum. Kedua tumbuhan ini ….
a. spesiesnya sama, genusnya berbeda
b. genusnya sama, spesiesnya berbeda
c. familinya sama, genus berbeda
d. berbeda spesies maupun genusnya
8. Bacillus anthracis adalah penyebab penyakit antraks pada hewan ternak. Ditinjau dari namanya, kita dapat
memastikan bakteri tersebut berbentuk ….
a. bulat c. koma
b. batang d. spiral
9. Cyanobacteria berbeda dengan Alga lainnya, sehingga tergolong dalam Monera. Salah satu ciri khas tersebut
adalah ….
a. prokariotik c. uniseluler
b. berklorofil d. membelah diri
14. Bagian dari jamur yang berfungsi untuk menyerap sari makanan adalah ….
a. askus c. askokarp
b. basidia d. rizoid
16. Tumbuhan biji dibedakan menjadi 2 subdivisi, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan
biji tertutup (Angiospermae). Di bawah ini yang merupakan ciri khas tumbuhan biji tertutup adalah ….
a. biji tumbuh pada permukaan dasar bunga
b. bakal biji diselubungi bakal buah
c. Alat kelamin bunga disebut strobilus
d. Akarnya berupa akar tunggang dan batang bercabang\
17. Di bawah ini merupakan contoh kelas dari subdevisi Gymnospermae, kecuali ….
a. Pinaceae c. Gnetinae
b. Cycadinae d. Coniferae
19. Contoh hewan yang menyusui tetapi berkembang biak dengan bertelur adalah ….
a. platypus c. ikan paus
b. kangguru d. ikan pesut
20. Gajah termasuk hewan yang dilindungi. Perlindungan terhadap spesies gajah karena ….
a. kemampuan reproduksinya rendah
b. termasuk hewan yang sulit beradaptasi
c. banyak diburu manusia
d. sulit berkembang biak
Makhluk hidup dengan lingkungan merupakan satu kesatuan fungsional yang tidak dapat dipisahkan.
Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem. Ekosistem tersusun dari
komponen biotik (berbagai makhluk hidup) dan komponen abiotik. Tempat di mana makhluk hidup itu berada
disebut habitat. Habitat tanaman rumput adalah tanah atau daratan. Tumbuhan memperoleh garam mineral dan
air dari tanah. Zat mineral tanah dapat berasal dari daun tumbuhan yang gugur maupun sisa-sisa makanan
hewan yang diuraikan oleh bakteri pengurai dan terpadu dengan tanah menjadi humus. Dengan demikian,
makhluk hidup yang mendiami suatu habitat selalu berhubungan, bahkan saling tergantung dengan
lingkungannya.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup. Ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem disebut ekologi. Dalam suatu ekosistem,
hubungan antarkomponen berlangsung sangat erat dan saling memengaruhi. Oleh karena itu gangguan atau
kerusakan pada salah satu komponen dapat menyebabkan kerusakan seluruh ekosistem.
.
Misalnya di suatu kawasan yang luasnya 300 km2 , hidup 600 ekor kera, 300 ekor rusa, maka
kepadatan populasi kedua hewan tersebut adalah :
a). Kepadatan populasi kera = 600 ekor/ 300 km2 = 2 ekor/km2
b). Kepadatan populasi rusa = 300 ekor/ 300 km2 = 1 ekor/km2
3. Komunitas
Populasi-populasi yang berbeda hidup bersamapada suatu tempat tertentu disebut komunitas.
Di dalam suatu komunitas, terjadi saling interaksi antara populasi yang satu dengan populasi yang lain,
dan dalam interaksi itu terjadi perpindahan materi dan energi. Contoh : dalam komunitas taman ada
populasi rumput, populasi bunga, populasi cacing tanah, populasi belalang, populasi ulat dan
sebagainya.
4. Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya, Di dalam
kesatuan tersebut terjadi suatu interaksi. Ekosistem merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungan abiotiknya.
5. Bioma dan Biosfer
Ekosistem darat yang ada di bumi dipengaruhi oleh posisiletak geografis dan astronomis. Jadi
ekosistem-ekosistem yang terdapat Indonesia (daerah tropis) berbeda dengan ekosistem yang terdapat
di hutan Kanada (daerah subtropis). Ekosistem di daerah pegunungan juga berbeda dengan ekosistem
di daerah padang rumput. Ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan
astronomis disebut bioma, dan keseluruhan ekosistem/bioma yang ada di bumi membentuk biosfer. Di
bumi terdapat 6 bioma utama yaitu bioma gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga, dan
tundra. Masing-masing bioma mempunyai sifat yang khas yangdipengaruhi oleh kondisi komponen
abiotiknya.
Berdasarkan cara terbentuknya , ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan :
a. Ekosistem alami, adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Misalnya
: hutan, gurun, padang rumput, sungai, rawa, danau dan laut. Ekosistem alami meliputi :
Ekosistem darat, komunitas utama yang terdapat di suatu daerah yang luas disebut bioma.
Ekosistem darat meliputi beberapa bioma, yaitu bioma hutan tropis, bioma hutan gugur, bioma
gurun, bioma padang rumput, bioma taiga dan bioma tundra (bioma di daerah kutub).
Ekosistem air tawar, cirri utama adalah salinitas (kadar garam) air rendah, contoh : sungai, danau,
rawa , biasanya terdapat tumbuhan air seperti eceng gondok, semanggi dan teratai.
Ekosistem pantai, meliputi beberapa formasi (daerah tersebut paling banyak /dominant) terdapat
jenis tumbuhan tertentu. Contoh : formasi mangrove (tumbuhan utamanya tumbuhan bakau).
Ekosistem air laut, berdasarkan daya tembus cahaya matahari ke dalam laut, dibedakan menjadi
daerah fotik ( daerah yang dapat tembus cahaya matahari), daerah afotik ( daerah yang tidak dapat
tembus cahaya matahari). Cirri utamanya adalah salinitas yang tinggi.
a. Ekosistem buatan , adalah ekosistem yang sengaja dibuaat oleh manusia dengan tujuan tertentu,
Misalnya : sawah, lading, taman, aquarium, waduk, kolam dan sebagainya.
B. Komponen Ekosistem
Ekosistem disusun oleh komponen-komponen yang terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik.
1. Komponen abiotik
Adalah semua benda tidak hidup yang terdapat di dalam ekosistem. Komponen itu antara lain
adalah : Air, tanah, cahaya matahari, udara, suhu, mineral dan gas.
a. Air merupakan komponen yang sangat penting, terutama bagi jenis hewan tertentu, seperti ikan dan
tumbuhan air. Air diperlukan oleh semua makhluk hidup.
b. Tanah merupakan habitat berbagai makhluk hidup, baik yang hidup di permukaan tanah maupun di
dalam tanah.
c. Cahaya matahari adalah sumber energi yang utama di bumi. Energi cahaya matahari secara langsung
diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis, juga dapat membuat semua makhluk hidup di bumi
menjadi merasa hangat dalam tubuhnya.
d. Udara, semua makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas. Di dalam udara terdapat bermacam-
macam gas, antara lain : oksigen, nitrogen, karbondioksida dan sebagainya.
e. Suhu, suhu dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari. Peningkatan dan penurunan
suhu di bumi dapat mempengaruhi komponen abiotik yang lain.
f. Mineral dan gas, mineral merupakan penyusun utama air dan tanah. Berbagai jenis mineral yang
terdapat di dalam tanah dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk melakukan berbagai proses kehidupan.
Gas yang diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis.
2. Kompenen biotik
Adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup. Ada tiga macam komponen biotik, yaitu :
produsen, konsumen dan pengurai (dekomposer).
a. Produsen, dalam ekosistem tumbuhan yang didalam tubuhnya memiliki klorofil, mampu membuat
cadangan makanan sendiri, maka disebut sebagai penghasil atau produsen. Tumbuhan hijau dapt
menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis sebagai berikut :
Organisme yang dapat membuat makanan sendiri disebut organisme autotrof.
b. Konsumen adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri seperti manusia dan
hewan. Organisme tersebut disebut organisme heterotrof, artinya untuk memenuhi kebutuhannya
tergantung pada makhluk hidup lain. Konsumen digolongkan menjadi beberapa tingkatan antara lain :
Konsumen pertama, memperoleh energi secara lagsung dari tumbuhan (produsen).
Konsumen kedua, memperoleh energi dari kosumen pertama atau primer.
Konsumen ketiga, memperoleh energi dati konsumen kedua.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sebagai organisme heterotrof dibagi menjadi :
1. Herbivora : hewan pemakan tumbuhan, contoh ; kerbau, sapi, kambing dan sebagainya.
2. Karnivora : hewan pemakan daging, contoh ; anjing, elang, harimau dan sebagainya.
3. Omnivora : hewan pemakan segala, contoh ; tikus, ayam luwak dan sebagainya.
c. Pengurai atau dekomposer adalah kelompok makhluk hidup yang bertugas menguraikan kembali zat-
zat makanan yang terdapat pada makhluk hidup yang telah mati. Makhluk hidup yang berperan
sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur yang bersifat saprofit.
Berikut ini skema hubungan antara produsen, konsumen dan dekomposer dalam ekosistem :
Konsumen
Produsen Pengurai
Lingkungan
Komponen biotik dalam ekosistem meliputi produsen, konsumen dan dekomposer. Ketiga
komponen ekosistem itu terjadi hubungan saling ketergantungan, seperti terlihat dalam bagan dibawah
ini :
Senyawa kimia abiotik
Dekomposer Produsen
Konsumen
Dalam ekosistem hubungan antara komponen biotik dapat menyebabkan terjadinya rantai makanan,
adanya arus energi dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan.
a. Rantai makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan menutut alur tertentu yang membentuk
rangkaian lurus sederhana dan tidak bercabang-cabang. Contoh rantai makanan yang sederhana
sebagai berikut :
Pengurai
Padi → Ayam
Burung Elang
Tikus → Kucing
d. Piramida makanan
Piramida makanan adalah perbandingan jumlah produsen dan konsumen dalam bentuk kerucut,
semakin ke atas jumlahnya semakin kecil dalam ekosistem. Tumbuhan sebagai produsen menempati
dasar piramida (trofik I), konsumen I menempati tingkat trofik II, konsumenII menempati tingkat trofik III
dan seterusnya.
2. Pola Interaksi Antarorganisme dalam Ekosistem
Proses Interaksi antarorganisme dalam suatu ekosistem adalah sebagai berikut :
a. Predasi adalah hubungan antara predator (hewan pemangsa) dengan hewan yang di mangsa. Contoh :
kucing dengan tikus, harimau dengan rusa.
b. Kompetisi adalah hubungan antarorganisme pada habitat yang sama dan memperebutkan sumber daya
alam yang sama. Contoh : sapi dan kambing memperebutkan rumput yang sama, Kompetisi antaradua
harimau jantan untuk memperoleh harimau betina untuk pasangan berkembangbiak dan untuk
memperoleh daerah kekuasaan.
c.. Netralisme adalah hubungan antarorganisme yang bersifat netral dalam suatu habitat namun tidak
memperebutkan sumber daya alam yang sama. Contoh : burung dan kelelawar yang hidup dipohon
yang sama.
d. Simbiosis adalah hubungan yang terjadi antarorganisme dalam hubungan yang erat. Simbiosis dibedakan
menjadi :
1. Simbiosis mutualisme adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda jenisnya
yang masing-masing mendapat keuntungan.
Contoh :
Manusia dengan bakteri Eschericia coli yang hidup di usus. Bakteri tersebut menghasilkan
vitamin K yang berperan pada proses pembekuan darah manusia. Sedangkan manusia
memberikan perlindungan, makanan, dan lingkungan yang cocok bagi bakteri di dalam
usus..
Tumbuhan bunga dengan lebah madu atau kupu-kupu, lebah madu atau kupu-kupu
memperoleh keuntungan yaitu mendapat madu dari bunga, tumbuhan bunga mendapat
keuntungan karena proses penyerbukannya dibantu oleh lebah madu atau kupu-kupu.
2. Simbiosis komensalisme adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda,
yang satu memperoleh keuntungan yang lain tidak dirugikan.
Contoh:
Ikan remora dengan ikan hiu, ikan remora yang kecil mendapat perlindungan dan mendapat
sisa-sisa makanan ikan hiu yang tercecer sedangkan ikanhiu tidak dirugikan.
Tumbuhan anggrek dengan tumbuhan inang yang tinggi, anggrek dapat memperoleh energi
cahaya matahari untuk fotosintesis dan tumbuhan inang tidak dirugikan.
3. Simbiosis parasitisme adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda
jenisnya, yang satu memperoleh keuntungan dan yang lain dirugikan.
Contoh :
Manusia dengan kutu kepala, kutu kepala memperoleh keuntungan karena mengisap darah
dari kepala manusia sedang manusia dirugika karena darahnya diisap oleh kutu kepala.
Benalu dengan tanaman inang, benalu memperoleh keuntungan karena mendapat air dan
zat makanan yang diserap oleh tanaman inangnya, sedang tanaman inang dirugikan karena
air dan zat makanannya diserap oleh benalu.
e. Antibiosis adalah pola interaksi dua makhluk hidup yang berbeda jenis, di mana makhluk hidup yang
satu menghambat pertumbuhan makhluk hidup yang lain. Pola interaksi antibiosis menghasilkan zat
yang disebut antibiotika. Contoh : Jamur Penicillium menghambat pertumbuhan bakteri dengan
mengeluarkan zat antibiotik penicillin.
KEGIATAN ILMIAH 1
Kepadatan Populasi
Tujuan :
Menghitung kepadatan populasi di lingkungan sekitar
Alat dan Bahan :
1. Bingkai kuadrat 1 1 m (jika tidak ada, kamu dapat menggunakan tali rafia sepanjang 5 meter)
2. Patok
3. Alat tulis
Petunjuk Kerja :
1. Amatilah halaman berumput/lingkungan sekitar sekolah.
2. Letakkan bingkai kuadratmu di atas permukaan tanah yang akan kamu amati. Jika kamu tidak memiliki bingkai
kuadrat, kamu dapat membatasi area pengamatanmu dengan membuat petak berukuran 1 1 m dengan
tali rafia.
3. Identifikasi komponen biotik yang ada di dalamnya. Masukkan data tumbuhan maupun hewan yang kamu
temukan ke dalam tabel.
4. Tentukan kepadatan populasi tiap organisme yang kamu temukan.
5. Ulangi kegiatan ini dengan membuat petak di tempat lainnya.
6. Contoh tabel pengamatan adalah sebagai berikut.
Tabel Pengamatan :
No Nama Organisme Jumlah Kepadatan Populasi Populasi/Individu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pertanyaan :
1. Berapa jumlah individu rumput yang hidup di dalam kuadrat?
2. Bagaimanakah caramu menghitung kepadatan populasi itu?
KEGIATAN ILMIAH 2
Jaring-Jaring Makanan
Tujuan:
Mempelajari jaring-jaring makanan.
Alat dan bahan:
1. Beberapa lembar karton
2. Beberapa gambar hewan dan tumbuhan yang menempati habitat yang sama
3. Gunting
4. Pelubang kertas
5. Benang wol warna merah atau hijau
6. Selotip
Prosedur kerja:
1. Guntinglah karton menjadi beberapa persegi kecil.
2. Buatlah lubang pada bagian atas kartu.
3. Guntinglah beberapa gambar hewan dan tumbuhan. Usahakan untuk memilih hewan-hewan yang mewakili
beberapa tingkat trofik, yaitu konsumen I (herbivora), konsumen II (karnivora), dan hewan omnivora.
Tempelkan gambar hewan dan tumbuhan itu pada karton.
4. Hubungkan dengan benang semua herbivora ke kartu bergambar tumbuhan.
5. Gunakanlah selotip agar benang berada pada tempatnya.
6. Hubungkan semua karnivora dengan semua herbivora. Hubungkan pula hewanhewan yang berhubungan
dengan proses pemangsaan (makan dan dimakan).
7. Amatilah bagian yang berhubungan antara setiap kartu.
Pertanyaan:
1. Ada berapa rantai makanan yang terbentuk dari kegiatan di atas?
2. Buatlah diagram yang menunjukkan jaring-jaring makanan yang terbentuk.
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan di atas?
PAKET SOAL 1
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
atau d!
2. Saat kegiatan praktikum di kebun sekolah, kelompok Susi mencatat adanya 21 tanaman rumput, 2 tanaman
bunga soka, dan 14 ekor semut. Dari data tersebut kelompok Susi mencatat data komponen ....
a. individu c. komunitas
b. populasi d. ekosistem
3. Bakteri saprofit merupakan organisme yang dapat mengubah senyawa organik menjadi senyawa anorganik.
Kedudukan bakteri tersebut sebagai komponen ....
a. produsen c. dekomposer
b. konsumen d. predator
6. Pada tahun 2007, Kota S dengan luas daerah 150.000 km2 memiliki penduduk 300.000 orang. Maka
kepadatan penduduknya adalah ....
a. 5 orang/km2 c. 3 orang/km2
b. 4 orang/km2 d. 2 orang/km2
7. Makhluk hidup yang mampu menggunakan sinar matahari untuk mengolah makanan adalah ....
a. tumbuhan c. hewan
b. manusia d. jamur
9. Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen pada ekosistem air laut adalah ....
a. hiu c. tumbuhan laut
b. paus d. ikan kecil
13. Faktor abiotik yang berpengaruh pada tersedianya oksigen pada lautan adalah ....
a. cahaya matahari c. angin
b. suhu d. air
14. Manfaat tumbuhan air dalam akuarium bagi komponen biotik lain adalah ....
a. keindahan c. suplai oksigen
b. menjernihkan air d. membuat teduh
15. Ekosistem yang paling mudah mengalami perubahan rantai makanan setiap tahun adalah ....
a. laut c. sungai
b. sawah d. hutan
PAKET SOAL 2
I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada a, b, c dan d !
1. Hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya disebut…
a. biosfer c. habitat
b. bioma d. ekosistem
3. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya adalah ………
a. histologi c. genetika
b. geologi d. ekologi
4. Diantara yang tersebut di bawah ini yang termasuk komponen biotik adalah …..
a. sampah c. bakteri
b. populasi d. sinar matahari
10. Perbandingan produsen dengan konsumen dalam ekosistem yang berbentuk kerucut disebut …
a. jaring-jaring makanan c. rantai makanan
b. jaring-jaring kehidupan d. piramida makanan
16. Di sebuah rawa ditemukan komponen biotik dan abiotik berupa : air, Lumpur, batu, ikan, keong, teratai,
rumput, paku air belut. Komponen yang bukan komunitas adalah …
a. air, lumpur, batu c. rumput, paku air, teratai
b. ikan, keong, belut d. belut, keong, rumput
17. Hubungan dua makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang satu tidak dirugikan disebut simbiosis …
a. mutualisme c. parasitisme
b. komensalisme d. netralisme
18. Hubungan antara hewan pemangsa dengan hewan yang dimangsa disebut …
a. kompetisi c. simbiosis
b. predasi d. netral
1. Ekosistem ditinjau dari proses pembentukan dibagi menjadi dua, sebutkan beri masing2 contoh
2. Apa yang dimaksud dengan rantai makanan, berilah satu contohnya ?
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan populasi ?
4. Apa yang dimaksud dengan :
a. Herbivora
b. karnivora
c. onmivora
5. Sebutkan komponen-komponen dalam ekosistem ?
6. Buatlah contoh jaring-jaring makanan pada ekosistem taman !
7. Apakah yang dimaksud dengan konsumen puncak, beri 3 contoh !
8. Buatlah masing-masing satu contoh simbiosis mutualisme, komensalisme dan parasitisme !
9. Apa yang dimaksud dengan :
a. populasi b. komunitas c. ekosistem
10. Apakah jamur tiram dapat dikatakann sebagai produsen, jelaskan !
PAKET SOAL 3
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c
atau d!
10. Dalam sutu ekosistem terdapat tikus, kucing, rumput, jamur, bakteri. Organisme yang sangat tergantung pada
konsumen adalah ….
a. tikus, kucing c. rumput, jamur
b. kucing, rumput d. jamur, bakteri
8. Hidup bersama antara dua makhluk hidup yang tidak dapat dipisahkan, disebut....
a. interaksi c. simbiosis
b. predator d. predasi
9. Kumpulan seluruh populasi yang saling berinteraksi dalam suatu tempat tertentu dalam waktu tertentu, disebut
a. ekosistem c. populasi
b. individu d. komunitas
10. Aliran energi dalam suatu ekosistem yang terjadi melalui peristiwa makan dan dimakan , disebut....
a. rantai makanan c. perpindahan makanan
b. jaring makanan d. piramida makanan
1. Prediksikan apa yang akan terjadi jika produsen dalam suatu ekosistem punah? Jelaskan alasamu
2. Jelaskan mengapa bila satu komponen ekosistem berubah maka kese-imbangan ekosistem juga
berubah?
3. Jelaskan karakteristik abiotik yang mempengaruhi suatu ekosistem, baik ekosistem perairan maupun
ekosistem darat!
4. Bagaimana mungkin organisme yang berbeda-beda dapat berada pada satu tempat yang sama?
5. Jelaskan apa peran sinar matahari bagi kehidupan dalam suatu ekosistem!
PAKET SOAL 4
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a,
b, c atau d!
9. Bakteri dan jamur mendapatkan energinya dari makhluk hidup yang sudah mati, Oleh karena itu, di dalam
komunitas, bakteri dan jamur berperan sebagai ....
a. produsen
b. konsumen
c. pengurai
d. perombak
10. Energi tidak selamanya tetap dalam tubuh suatu makhluk hidup melainkan mengalir dari satu makhluk hidup
ke makhluk hidup lainnya. Aliran energi terjadi jika terdapat proses ....
a. fotosintesis
b. makan dan dimakan
c. penguraian
d. transfer energy
3. Menurut dugaanmu apa yang akan terjadi jika populasi rusa di padang rumput meningkat dengan pesat
5. Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energy tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan. Mengapa ekosistem selalu membutuhkan tambahan energy ?
BAB III
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
Kompetensi Dasar : 7.2 Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem
Indikator :
Mendefinisikan makhluk hidup yang tergolong langka
Menyebutkan contoh makhluk hidup yang tergolong makhluk hidup langka di suatu lokasi
Mengemukakan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka
Membuat tulisan untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan, hewan langka yang
dilindungi
Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan speciesnya.
Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan pada sifat seperti ukuran, struktur, bentuk, warna,
fungsi organ maupun pada tempat hidup atau habitatnya.
Terjadinya keanekaragaman hayati dipengaruhi oleh dua faktor , yaitu adaptasi dan evolusi. Adaptasi
adalah penyesuaian diri suatu makhluk hidup terhadap lingkungannya. Sedangkan evolusi adalah perubahan-
perubahan yang terjadi pada suatu makhluk hidup sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama, evolusi
terjadi karena makhluk hidup harus beradaptasi dengan lingkungannya yang selalu mengalami perubahan-
perubahan. Evolusi dapat mennimbulkan terjadinya penyimpangan struktur aslinya, sehingga timbul spesies
baru, yang tidak sama dengan induknya.
Keanekaragaman terjadi karena ada variasi antara jenis. Variasi adalah penampakan dari sifat tertentu
yang menyebabkan satu organisme berbeda dengan organisme lain dalam satu jenis. Bahkan pada satu individu
terdapat perbedaan organ, missal pada satu pohon mempunyai luas daun yang berbeda-beda.
A. KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati adalah bermacam-macam bentuk, jumlah, sifat dan variasi yang terdapat pada
tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat ekosistem.
1. Keanekaragaman tingkat gen
Gen adalah unsur pembawa sifat menurun dari tetuanya kapada keturunannya. Setiap makhluk hidup
mewarisi sifat tetuanya. Keanekaragaman gen menyebabkan keanekaragaman di dalam satu jenis/species
disebut variasi. Keanekaragaman gen atau variasi terjadi karena beberapa faktor yaitu :
a. Perkawinan/ persilangan yang mengkombinasikan gen dari dua individu
b. Mutasi yang menyebabkan perubahan susunan gen
c. Rekombinasi
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada hewan, misalnya ikan mas koki yang memiliki varietas berupa ikan
mas koki liar, ikan mas koki walkin, ikan mas koki belang, ikan mas koki tanpa sirip punggung, ikan mas koki
mata menjorok, ikan mas koki kepala singa Belanda. Pada tumbuhan , misainya pada jenis pisang yang
termasuk dalam satu species Musa paradisiaca , vareitasnya antara lain seperti pisang ambon, pisang batu,
pisang kepok, pisang raja, pisang susu, dan sebagainya.
Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan keanekaragaman gen, antara lain dengan membuat kebun
raya dan taman nasional untuk melastarikan plasma nutfah/sumber gen (genetic stock).
2. Keanekaragaman tingkat jenis
Keanekaragaman hayati ingkat jenis dapat dilihat pada makhluk hidup dalam satu genus (marga) atau
dalam satu familia (suku). Misalnya : jennies padi-padian (Gramineae), antara lain ; Oryza sativa (padi), Zea
mays (jagung), Sacharum officinarum (tebu), Tritucum sativum (gandum), Imperata cyndrica (alang-alang),
Dendrocalamus asper (bamb u betung), Andropogon nardus (sarai).
3. Keanekaragaman tingkat ekosistem
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem terbentuk karena adanya perbedaan unsure-unsur yang
terdapat pada komponen penyusun ekosistem. Komponen pennyusun ekosistem meliputi komponen biotik dan
abiotik. Semakin banyak jenis makhluk hidup yang terdapat dalam ekosistem semakin tinggi tingkat
keanekargaman hayatinya. Interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya membentuk berbagai macam
ekosistem yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Misalnya :
ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem hutan gugur, ekosistem padang pasir (gurun), ekosistem padang rumput
(sabana), ekosistem hutan homogen, ekosistem hutan bakau dan sebagainya.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki hutan tropis terbesar, oleh sebab itu keanekaragaman
hayati di dalamnya sangat besar . Hutan tropis yang ada di indonesia mmerupakan hutan heterogen , yang
terdiri dari ratusan jenis tumbuhan dan hewan baik yang sudah dikenal (diidentifikasikan) maupun jenis- jenis
yang belum dikenal. Di samping itu banyak tumbuhan dan hewan langka yang hidup di dalamnya yang tidak
terdapat di belahan bumi lainnya. Dari macam spesies dan jumlah yang sedikit itulah mereka dikelompokkan
dalam tumbuhan dan hewan langka, sehingga perlu dijaga kelestariaannya. Contohnya : pohon kayu ulin, pohon
kayu cendana, anggrek hitam dan sebagainya, anoa di sulawesi, badak bercula satu di ujung kulon, komodo
di pulau komodo, babi-rusa, orang utan dan sebagainya.
Keanekaragaman hayati adalah segala sumber daya alam hayati. Sumber daya alam adalah bahan
mentah dari lingkungan yang dimanfaatkan makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Keanekaragaman
hayati tingkat ekosistem dapat mempengaruhi semua jenis makhluk hidup yang ada dalam suatu ekosistem,
karena antara komponen biotik dan dan komponen abiotik ekkosistem ter jadi proses pengambilan dan
perpindahan energi. Adanya energi pada suatu ekosistem merupakan sumber daya bagi manusia. Komponen
biotik yang terdiri dari bermacam-macam makhluk hidup merupakan sumber daya alam hayati dan komponen ab
iotik dalam suatu ekosistem merupakan sumber daya non hayati.
Untuk memenuhi kebutuhan, maka sumber daya alam perlu dilsetarikan. Merupakan tugas kita untuk
melakukannya, tetapi pada kenyataannya beberapa faktor alam dan kegiatan manusia juga dapat menimbulkan
kerusakan alam sehingga mengurangi keanekaragaman hayat I, bahkan dapat mennyebabkan kelangkaan jenis
makhluk hidup tertentu.
Beberapa faktor penyebab kelangkaan suatu jenis makhluk hidup diantaranya adalah :
1. Bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor
2. Bencana akibat kegiatan manusia seperti ;
- Eksploitasi hutan secara berlebihan
- Perburuan dan penangkapan hewan secara liar
- Pembunuhan musuh alami hama
- Terdes aknya binit-bibit lokal oleh bibit unggul yang berasal dari luar daerah.
3. Langkanya jenis makhluk hidup lain yang menjadi mangsa tunggal dalam suatu ekosistem.
Kelangkaan suatu jenis makhluk hidup dalam ekosistem dapat menimbulkan terhambatnya perpindahan
energi yang berakibat :
- Menurunnya jumlah jenis makhluk hidup lain yang menjadi pemangsa (pemakan) makhluk hidup yang langka
tersebut, Karena tersendatnya aliran energi.
- Makhluk hidup yang menjadi pemangsa (makanan) hewan langka tersebut dapat tumbuh dengan subur,
sehingga terjadi penumpukan energi. Hal ini akan membahayakan bagi manusia, sehingga akan
menimbulkan serangan hama.
Salah satu alasan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka adalah :
1). Agar terjaminnya ketersediaan plasma nutfah
2). Agar tumbuhan dan hewan tidak berkurang
3). Menambah keindahan alam
4). Memutus kelangsungan daur hara yang ada di alam.
KEGIATAN ILMIAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pertanyaan Observasi
PAKET SOAL I
I. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d !
1. Berikut ini yang menunjukkan adanya variasi pada tingkat jenis adalah....
a. kambing putih dan kambing hitam
b. kerbau dan sapi
c. burung dan ikan
d. tumbuhan dan hewan
4. Bunga anggrek ada yang berwarna merah, kuning, dan putih. Fenomena ini merupakan keanekaragaman....
a. gen
b. jenis
c. populasi
d. ekosistem
6. Penyebab utama Indonesia memiliki keane karagaman hayati yang tinggi adalah....
a. terletak di antara dua benua dan samudera
b. memiliki iklim tropis dengan curah hu jan cukup tinggi
c. merupakan daerah yang dilalui migrasi hewan-hewan
d. merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia
7. Daerah konservasi ini pengawasannya sangat ketat. Diperlukan izin khusus untuk memasuki kawasan
tersebut. Tujuan utamanya adalah melestarikan makhluk hidup di kawasan tersebut seperti aslinya tanpa
campur tangan manusia. Tempat yang dimaksud adalah....
a. hutan lindung
b. taman nasional
c. kebun raya
d. cagar alam
1. Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang disebut:
A. evolusi
B. adaptasi
C. variasi
D. keberagaman
2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena
adanya perbedaan…………
A. lingkungan
B. induknya
C. jenisnya
D. lingkungan dan gen
3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen berikut ini, kecuali:
A. sumber energi primer
B. jenis produsennya
C. produktifitasnya
D. jenis konsumennya
4. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies apabila …….
A. habitat dan warna rambutnya sama
B. warna dan bentuk rambutnya sama
C. jenis makanan dan cara makannya sama
D. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil
5. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak
yang fertil karena anjing-anjing tersebut ……
A. satu genus
B. satu familia
C. satu species
D. satu ordo
6. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat, dan savanna di Papua, merupakan contoh
keanekaragaman hayati tingkat …….
A. genetik
B. species
C. ekosistem
D. populasi
7. Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan hasil segregasi gen secara bebas.
Contoh keanekaragaman bulu pada burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat
……
A. gen
B. genus
C. ekosistem
D. species
8. Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber keanekaragaman makhluk hidup tersebut
adalah …………..
A. sperma
B. ovum
C. gen
D. kromosom
9. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman hayati adalah:
A. variasi genetik
B. keaneragaman jenis
C. keanekaragaman genetik
D. keanekaragaman daur energi
10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ………
A. individu
B. varietas
C. species
D. populasi
3. II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
PAKET SOAL 3
I. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d !
1. Kelinci memiliki warna bulu dan jenis bulu yang berbeda-beda sehingga dijumpai keanekaragaman yang
disebut..
a. varietas c. populasi
b. jenis d. variasi
2. Hewan langka yang saat ini sedang diupayakan untuk menjadi keajaiban dunia adalah….
a. badak c. orang utan
b. anoa d. badak bercula satu
4 . Pernyataan di bawah ini yang menunjukkan adanya variasi pada tingkat jenis adalah …
a. kerbau dan sapi c. kambing putih dan kambing hitam
b. burung dan ikan d. tumbuhan dan hewan
7. Tindakan manusia di bawah ini berakibat negative terhadap sumber daya alam, kecuali …
a. pembakaran hutan c. penebangan secara liar
b. perburuan secara liar d. pembuatan taman kota
11. Keanekaragaman makhluk hidup disebabkan oleh hal-hal berikut ini, kecuali …..
a. mutasi c. adaptasi
b. adaptasi d. reproduksi
13. Fauna berikut yang secara alami hanya dapat ditemukan di Indonesia adalah ...
a. badak c. harimau
b. anoa d. orangutan
16. Keanekaragaman di bawah ini yang bukan pengelompokan keanekagaraman makhluk hidup adalah .
a. keanekaragaman gen c. keanekaragaman ekosistem
b. keanekaragaman jenis d. keanekaragaman makanan
17. Perhatikan data di bawah ini :
1. Pohon kayu ulin 2. Pohon jati 3. Pohon karet
4. Pohon kayu cendana 5. anggrek hitam 6. Pohon mangga
Berdasarkan data di atas manakah yang termasuk tumbuhan langka …….
a. 1,2 dan 3 c. 1,4 dan 5
b. 2,3 dan 5 d. 4, 2 dan 6
18. Sumber daya alam hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber alat transpotasi adalah
a. kuda dan anjing c. kuda dan unta
b. Unta dan kambing d. Anjing dan kambing
19. Tumbuhan jahe-jahean merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai ….
a. obat-obatan c. pangan
b. sandang d. papan
20. Salah satu alasan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka adalah
a. Agar jumlah tumbuhan dan hewan berkurang
b. Agar terjaminnya ketersediaan plasma nutfah
c. Agar dapat menggolongkan jenis tumbuhan dan hewan
d. Agar dapat memanfaatkan keindahan alam
PAKET SOAL 4
I. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d !
4. Kegiatan berikut yang bukan merupakan contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati adalah ….
a. pembuatan kursi rotan
b. memasak sayuran
c. pengeboran minyak
d. pembuatan benang kapas
5. Berikut ini hewan yang umum diternakkan dan dimanfaatkan untuk konsumsi manusia, kecuali ….
a. ayam
b. sapi
c. burung elang
d. udang
6. Berikut adalah contoh hewan yang berasal dari Indonesia bagian peralihan, yaitu ….
a. orangutan
b. babi rusa
c. biawak
d. kanguru
Jumlah penduduk selalu bertambah sehingga kepadatan populasi terus meningkat. Hal ini akan
berpengaruh pada daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan yang terbatas menyebabkan terjadinya
kelangkaan sumber daya alam, terjadinya pencemaran, dan timbul persaingan untuk mendapatkan sumber daya
alam Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk agar permasalahan yang
timbul dapat ditekan serendah mungkin.
A. Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk adalah perubahan peduduk dari satu tahun ke tahun berikutnya. Keadaan penduduk
disuatu wilayah tidak selalu tetap, hal itu disebabkan adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan (migrasi) penduduk. Keadaan jumlah penduduk yang selalu bertambah dari tahun ketahun disebut
pertumbuhan penduduk Pertumbuha penduduk yang relatif singkat disebut ledakan penduduk.
a. Kelahiran (Natalitas)
Jumlah kelahiran ditentukan dengan angka kelahiran (natalitas), angka tersebut menunjukkan jumlah
kelahiran hidup per 1.000 penduduk setiap tahun.
Dihitung dengan rumus :
Kriteria Natalitas :
Jumlah bayi yang hidup 1) Natalitas rendah, bila < 20
Natalitas = X 1.000
Jumlah penduduk 2) Natalitas sedang, 20-30
3) Natalitas tinggi, >30
b. Kematian (Mortalitas)
Jumlah kematian ditentuka dengan angka kematian, angka tersebut menunjukan jumlah kematian per
1.000 penduduk setiap tahun.
Dihitung dengan rumus : Kiteria mortalitas :
1) Mortalitas rendah, bila <14
Jumlah kematian 2) Mortalitas sedang 35-75
Mortalitas = X 1.000
Jumlah penduduk 3) Mortaliats tinggi, 75-125
4) Mortalitas sangat tinggi, >125
P = (L – M) + (I – E)
Keterangan:
P = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
Contoh: Jumlah kelahiran 120 jiwa, jumlah kematian 13 jiwa, pendatang 23 jiwa, dan yang mengajukan
perpindahan penduduk berjumlah 15 jiwa. Maka pertumbuhan penduduk desa Tugu Baru selama
tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut.
Pertumbuhan penduduk = (L – M) + (I – E)
= (120 – 13) + (23 – 15)
= 115
Jadi, pertumbuhan penduduk desa Tugu Baru pada tahun 2008 adalah 115 jiwa.
C. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang
ditempati. Kepadatan penduduk akan meningkat jika angka kelahiran tinggi dan angka kematian rendah, apalagi
bila diikuti tingkat imigrasi yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan ledakan penduduk, yaitu keadaan di mana
pertumbuhan penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam. Untuk menghitung kepadatan penduduk yang
menempati area (luasan wilayah) tertentu dalam suatu kurun waktu digunakan rumus sebagai berikut.
Keteterangan :
D=n:A D = kepadatan penduduk
n = jumlah individu
A = luas area
D. Ledakan penduduk
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dalam waktu relatif singkat.
Faktor penyebab ledakan penduduk :
a). angka kelahiran yang tinggi d). tingkat kesehatan yang baik
b). angka kematian yang rendah e). ekonomi yang stabil
c). tingkat pendidikan masyarakat rendah
E. Pengaruh Kepadatan Populasi terhadap Lingkungan
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya
tinggi, menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan dan air bersih,
kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Kepadatan penduduk mempengaruhi
beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan penduduk berikut ini.
1. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak
mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan.
Namun kebersihan udara tidak semata-mata ditentukan oleh kadar oksigen saja. Gas-gas lain yang ada di udara
seperti karbon dioksida, oksigen nitrogen, dan oksigen belerang juga mempengaruhi kualitas udara. Apabila
kandungan gas-gas ini meningkat, maka dapat dikatakan bahwa udara telah tercemar. Bertambahnya
pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin,
solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga
menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa
itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
2. Ketersediaan Pangan
Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin
banyak. Thomas Robert Maltus mengemukakan bahwa pertambahan penduduk mengikuti deret ukur,
sedangkan pertambahan produksi pangan mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat pertumbuhan
penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan.Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat
tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula
kebutuhan pangan dan lahan. Semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan
pangan. Pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan produksi pangan. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya kekurangan pangan.
3. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana
penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering
dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan
prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri,
perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak
lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan
lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
4. Ketersediaan Air Bersih
Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian besar berasal dari air tanah, air permukaan, dan air
atmosfer. Jumlah air di bumi ini tetap, sedangkan jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun.
Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh
karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih
dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya.
Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.
5. Pencemaran lingkungan
Kepadatan populasi manusia berpengaruh pada kondisi ekosistem. Penebangan hutan yang tidak
terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan
kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Di daerah yang berpenduduk padat, sampah rumah tangga
yang dihasilkan juga banyak. Karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di
tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. Selain itu di
daerah yang padat, kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal
ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan
timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.
KEGIATAN ILMIAH
Penjernihan Air
Tujuan:
Menjernihkan air dengan cara yang sederhana.
Alat dan bahan:
1. Gelas piala berukuran 1 liter
2. Pengaduk
3. Mortar atau penumbuk lain
4. Biji kelor secukupnya yang masih utuh dengan sayapnya
5. Air yang keruh
Prosedur kerja:
1. Ambillah air yang akan dijernihkan dalam gelas piala.
2. Tumbuklah 3 – 5 biji kelor hingga halus. Tambahkan sedikit air setelah biji kelorhalus.
3. Masukkan tumbukan biji kelor ke dalam gelas piala berisi air keruh dan aduklah selama 5 – 10 menit.
4. Biarkan selama 2 – 3 jam sehingga gumpalan-gumpalan yang terbentuk dapat mengendap.
6. Pindahkan bagian yang jernih pada bagian atas ke gelas lainnya.
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah kualitas air yang dijernihkan dengan biji kelor? Apakah kegiatan di atas dapat dijadikan salah
satu cara dalam memenuhi kebutuhan air bersih?
2. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas.
PAKET SOAL 1
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d !
5. Selama tahun 2004 di desa Sukawangi terdapat catatan bahwa jumlah kelahiran 30 jiwa, jumlah kematian 43
jiwa, pendatang 33 jiwa dan yang pergi 5 jiwa. Berapa pertumbuhan penduduk desa Sukawangi selama tahun
2004?
a. 15 jiwa c. 19 jiwa
b. 17 jiwa d. 21 jiwa
6. Faktor berikut akan meningkatkan angka kematian suatu negara, kecuali ....
a. bencana alam
b. peperangan
c. buruknya kesehatan
d. salinitas yang sehat
7. Selama tahun 2004 penduduk desa Swadaya terdapat kelahiran 120 jiwa. Menurut data yang ada jumlah
penduduk pada akhir tahun 2003 berjumlah 3500 jiwa. Berapa angka kelahiran di desa itu tahun 2004?
a. 34 jiwa c. 45 jiwa
b. 56 jiwa d. 70 jiwa
8. Selama tahun 2004 penduduk desa Jaya terdapat kematian 20 jiwa. Menurut data yang ada jumlah penduduk
pada akhir tahun 2003 berjumlah 1500 jiwa. Berapa angka kematian di desa Jaya?
a. 34 jiwa c. 21 jiwa
b 15 jiwa d. 10 jiwa
PAKET SOAL 2
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d !
1. Jumlah penduduk dalam suatu area tertentu disebut....
a. perpindahan penduduk c. Penyebaran penduduk
b. kepadatan penduduk d. ledakan penduduk
2. Jumlah penduduk di suatu negara dapat diketahui melalui ....
a. sensus penduduk b. pemilu
b. jajak pendapat d. data keluarga berencana
3. P = (n – m) + ( i – e ), merupakan rumus untuk menghitung....
a. kepadatan penduduk c. mortalitas
b. natalitas d. dinamika penduduk
4. Upaya yang dapat digunakan untuk mengurangi pencemaran udara adalah ...
a. membuang sampah pada tempatnya
b. Membakar sampah yang tdk dapat membusuk
c. pembuatan taman-taman untuk paru-paru kota
d. penebangan pohon liar di sepanjang jalan
5. Angka kematian dikategorikan tiggi, bila....
a. antara 75 – 125 c. < 14
b. < 20 d. antara 35 – 75
6. Faktor-faktor yang memnyebebkan perubahan jumlah penduduk, kecuali....
a. angka kelahiran c. perpindahan penduduk
b. angka kematian d. penyebaran penduduk
7. Faktor-faktor yang mendukung terciptanya kesejahteraan penduduk disebut...
a. natalitas c. daya dukung alam
. jumlah penduduk d. kepadatan populasi
8. Hal berikut yang menyebabkan berkurangnya ketersediaan air bersih di kota…
a. reklamasi pantai untuk pemukiman
b. pembangunan taman kota yang berlebihan
c. berkurangnya areal hutan
d. pembuangan limbah pabrik ke sungai
9. Tujuan diadakannya transmigrasi adalah ....
a. menambah jmlah penduduk
b. menurunkan angka kelahiran yang tinggi
c. menurunkan angka kematian yang tinggi
d. meratakan penduduk
10. Perpindahan penduduk dari daerah atau negara ke daerah lain atau negara lain disebut....
a. migrasi c. imigrasi
b. emigrasi d. urbanisasi
11. Bahan bakar yang dapat menunjang ketersediaan udara bersih di kota adalah ..
a. bensin c. Avtur
b. solar d. biogas
12. Usaha yang paling tepat untuk mengatasi pengangguran yang terlalu tinggi adalah...
a. mingkatkan taraf hidup masyarakat c. melaksanakan program KB
b. membuka lapangan kerja baru d. meningkatka pendidikan masyarakat
13. Berikut ini adalah dampak buruk akibat pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, kecuali
a. meningkatnya jumlah pengangguran c. meningkatnya industrialisasi
b. pelestarian alam menjadi terancam d.timbulnya bencana kelaparan
14. Untuk mengetahui jumlah penduduk pemerintah selalu mendata ulang setiap 5 atau 10 tahun sekali,
disebut....
a. sensus c. jajak pendapat
b. angket d. pemilu
` 15. Ledakan penduduk adalah....
a. jumlah penduduk dari tahun ke tahun
b. pertambahn penduduk yang sangat cepat dalam waktu yang relatif cepat
c. peningkatan jumlah kelahiran dalam waktu tertentu
d. perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri
16. Pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab ...
a. Menteri Lingkungan Hidup
b. WALHI
c. DPR
d. kita semua
17. Sumber pencemaran gas CFC berasal dari alat-alat dibawah ini kecuali ...
a. pendingin ruangan c. hair spray
b. kulkas d. knalpot mobil
18. Masalah yang diakibatkan oleh kepadatan penduduk yang berkaitan dengan kualitas lingkungan adalah
...
a. air bersih dan perumahan
b. pencemaran dan kesehatan
c. pencemaran dan pangan
d. air bersih dan pencemaran
19. Pemberantasan hama secara biologis dapat dilakukan dengan ...
a. pemberantasan hama secara besar-besaran
b. penyemprotan insektisida
c. melepaskan organisme sebagai musuh alami
d. memberantas hewan dan tumbuhan pengganggu
20. Yang bukan merupakan masalah lingkungan adalah ...
a. pencemaran udara
b. penggundulan hutan
c. angin puting beliung
d. abrasi pantai
1. Apakah yang dimaksud dengan dinamika penduduk dan bagaimana cara menghitungnya ?
2. Bagaimanakah cara menghitung angka kelahiran? Dan sebutkan kiterianya!
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk !
4. Sebutkan langkah-langkah untuk mengatasi pencemaran udara di perkotaan !
5. Jelaskan secara singakat pengaruh kepadatan penduduk terhadap kebutuhan pangan !
PAKET SOAL 3
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d !
1. Natalis disebut juga…..
a.kelahiran c.imigrasi
b.kematian d.emigrasi
2. Kepadatan populasi akan berkurang adalah pengertian dari…..
a.imigrasi c.emigrasi
b.kelahiran d.kematian
3. Jumlah anggota populasi persatuan luas lahan yang di tempati dalam kurun waktu tertentu disebut…..
a.kepadatan populasi c.wilayah populasi
b.faktor populasi d.lingkungan populasi
4. Angka yang menunjukan jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk pertahun disebut…..
a.kematian c.penurunan penduduk
b.kelahiran d.pertumbuhan penduduk
9. Air yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan air bersih baik adalah…..
a.tidak berbau,berwarna,tidak berasa c.berbau,tidak berwarna,berasa
b.tidak berbau,tidak berwarna,tidak berasa d.berbau,berwarna,berasa
14. Yang mengemukakan bahwa”pertumbuhan penduduk seperti deret ukur sedangkan pertambahan jumlah
bahan makanan seperti deret hitung”dia adalah…..
a.Robert Hooke c.Thomas Robert Malthus
b.Louis Pasteur d.Edward Jenner
15. Perubahan jumlah kepadatan populasi manusia disebut ….. penduduk
a.angka c.tabel
b.dinamika d.daya ukur
1. Usaha apa yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi makanan dan jelaskan!
2. Apa tujuan diadakannya transmigrasi?
3. Apa yang mempengaruhi populasi manusia dan jelaskan!
4. Bagaimana hubungan kepadatan penduduk dengan kerusakan lingkungan?
5. Masalah apasajakah yang timbul karena kepadatan populasi manuasia?
BAB V
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Kompetendi Dasar : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk
mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Indikator :
Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan serta
upaya mengatasinya.
Menjelaskan pengaruh pencemaran air udara dan tanah kaitanya dengan aktivasi manusia dan upaya
mengatasinya.
Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Lingkungan dikatakan rusak apabila keseimbangan ekosistem yang ada di dalamnya telah terganggu. Berbagai
aktivitas manusia dan perkembangan teknologi telah menimbulkan kerusakan lingkungan dan berbagai macam
pencemaran. Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, zat, atau energi ke dalam lingkungan yang
berakibat penurunan kualitas lingkungan hingga pada tingkatan tertentu. Zat yang dapat menyebabkan
pencemaran disebut polutan. Suatu zat dikatakan bersifat polutan jika keberadaannya dapat membahayakan
kesehatan dan kehidupan makhluk hidup, jumlahnya melebihi batas, dan berada pada waktu dan tempat yang
tidak tepat. Berikut ini beberapa jenis kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
b. Karbondioksida (CO2)
Gas karbondioksida dalam keadaan normal tidak dianggap sebagai zat pencemar, karena diperlukan
tumbuhan dalam proses fotosintesis. Jika tidak ada karbondioksida di udara maka tumbuhan tidak akan bisa
berfotosintesis dan kehidupan di muka bumi terancam punah. Selain sebagai bahan baku fotosintesis,
karbondioksida di udara berfungsi untuk menjaga suhu permukaan bumi.
Kadar karbondioksida di udara yang semakin meningkat dalam udara terutama bersumber dari banyaknya
pembakaran batubara, minyak bumi dan gas alam. Ada tiga sebab utama yang menjadi kadar karbondioksida di
udara meningkat, yaitu:
1. Pertambahan penduduk,
2. Industrialisasi,
3. Pembalakan hutan.
Peningkatan kadar karbondioksida di udara menyebabkan suhu di permukaan bumi naik. Kenaikan suhu ini
dapat menyebabkan gunung es di kutub mencair, yang mengakibatkan permukaan laut naik, sehingga dapat
membanjiri kota-kota pantai di seluruh dunia. Peningkatan karbondioksida di udara menyebabkan suhu di
permukaan bumi naik. Jika pemakaian bahan bakar minyak (sumber pencemaran berupa karbondioksida) terus
meningkat dikhawatirkan suhu permukaan bumi akan meningkat, mencairkan es di kutub dan mengubah iklim
(pemanasan global), yang akhirnya membahayakan makhluk hidup secara keseluruhan.
c. Oksida Belerang (SO2)
Secara alami, oksida belerang berasal dari letusan gunung berapi, hutan yang terbakar, pelapukan
organisme dan sumber air yang mengandung belerang. Sumber utama yang meningkatkan oksida belerang
adalah:
1. Pembakaran bahan bakar, seperti batubara dan minyak tanah yang mengandung belerang.
2. Industri pengolahan logam.
Udara yang mengandung oksida belerang terlalu tinggi dapat mengakibatkan radang tenggorokan dan
paru-paru, serta memperparah penyakit asma dan bronkitis. Melalui suatu proses, oksida belerang yang
mencemari udara, larut dalam air hujan menyebabkan adanya hujan asam, sehingga timbul perkaratan logam-
logam, kerusakan bangunan yang terbuat dari marmer (pualam) dan memudarnya cat-cat pada lukisan dan
peralatan rumah tangga. Hujan asam juga dapat merusak klorofil pada daun, sehingga pepohonan mengalami
klorosis (kepucatan) dan layu.
d. Pencemaran Butiran
Pencemaran butiran, antara lain:
1. Asap pembakaran,
2. Butir-butir karbon sisa pembakaran,
3. Debu industri, misalnya pabrik semen.
Pencemaran butiran dapat berasal dari :
1. Pusat pembangkit listrik,
2. Industru,
3. Kendaraan bermotor(mobil, kereta api, dan pesawat terbang)
butiran, sifat kimia dan bahan kimia yang terserap di dalam butiran. Selain berdampak pada kesehatan,
pencemar butiran itu bersifat menebarkan dan menyerap sinar matahari sehingga menimbulkan gangguan pada
daya pandang. Pencemaran butiran juga mendorong pembentukan awan, turunnya hujan dan dapat
mempengaruhu cuaca
Penanggulangan Pencemaran Udara
Udara adalah komponen yang sangat vital dalam ekosistem. Organisme memerlukan oksigen untuk
respirasi yang diambil dari udara. Masyarakat yang hidup di lingkungan udaranya sudah tercemar dapat
mengakibatkan pusing-pusing, sakit kepala, batuk, selesma, mata perih dan gejala flu pada banyak orang.
Karena meningkatnya pencemaran udara ( kadar karbondioksida di udara meningkat) disebabkan oleh tiga
halutama, yaitu kepadatan penduduk, meningkatnya industri dan kendaraan bermotor, serta pembabatan hutan.
Maka kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan dalam rangka penanggulangan pencemaran udara
adalah:
1. Memisahkan tempat dari sumber pencemaran
2. Mengendalikan kepadatan penduduk
3. Membatasi penggunaan bahn-bahan yang dapat mencemarkan udara
4. Memperbanyak penanaman tumbuhan hijau
5. Mengadakan reboisasi
6. Pabrik-pabrik yang merupakan sumber pencemaran ditempatkan terpisah dari tempat tinggal
2. Pencemaran Air
Air merupakan pelarut yang baik, sehingga air alam mengandung berbagai zat terlarut maupun tidak larut.
Air alam juga mengandung mikroorganisme. Apabila kandungan air tersebut tidak mengganggu kesehatan
manusia maka air itu dianggap bersih. Air dianggap tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air
sehingga air tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Bahan-bahan pencemar air, antara lain:
a. Bahan organik dan
b. Zat padat terlarut.
Air yang tidak banyak mengandung bahan organik menyebabkan kandungan oksigen dalam air berkurang
dengan cepat sehingga ikan tidak dapat hidup dan airnya berbau tidak sedap. Air yang mengandung zat padat
terlarut dapat digunakan sebagai petunjuk telah terjadinya pencemaran air. Tingkat pencemaran air tidak hanya
ditentukan oleh jumlah zat pencemar, tapi yang lebih penting adalah jenis zat pencemar itu.
Sumber-sumber pencemaran air yang paling umum adalah limbah industri, pertanian dan pemukiman.
a. Limbah Industri
Pada umumnya, limbah industri yang langsung dibuang ke saluran umum/sungai dapat mencemarkan air.
Limbah indurtri yang mencemari air bergantung pada jenis industrinya, misalnya:
1. Zat warna berasal dari pabrik tekstil,
2. Sampah organik berasal dari pabrik kertas,
3. Merkuri berasal dari industri kosmetik, obat-obatan dan industri plastik.
Limbah industri yang paling berbahaya adalah logam-logam, seperti raksa (merkuri). Raksa (merkuri) pencemar
air dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui dua jalur, yaitu: Senyawa yang terlarut dalam air masuk melalui
rantai makanan dari mikroorganisme ke ikan, kemudian ke manusia yang mengkonsumsi ikan. Senyawa raksa
dari fungisida masuk ke tumbuhan kemudian kepada hewan pemakan rumput, akhirnya ke manusia yang
mengkonsumsi daging.
Limbah industri yang mencemari air dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yang paling berbahaya
adalah logam-logam berat, seperti raksa (merkuri). Memakan ikan yang berasal dari air yang tercemar merkuri
dapat mengakibatkan kematian. Air limbah dari pabrik setelah mengalami proses akan menimbulkan bau busuk.
b. Limbah Pertanian
Limbah pertanian pada umumnya adalah pupuk dan pestisida yang penggunaannya berlebihan. Limbah
pupuk akan menyuburkan tumbuhan air, seperti ganggang dan eceng gondok. Tumbuhan air yang tumbuh subur
dapat menghambat masuknya sinar matahari ke dalam air dan selanjutnya akan mematikan fitoplankton dalam
air. Pertumbuhan yang tidak terkendali dari tumbuhan air ini dapat mengganggu ekosistem air. Limbah pertanian
juga dapat merusekosistem perairan darat. Sisa pupuk dan deterjen yang terbawaoleh air dapat menyuburkan
perairan darat. Akibatnyaganggang dan eceng gondok dapat tumbuh sangatsubur(mengalami eutrofikasi).
Ganggang yang tumbuh subur ini dapatmenghabiskan cadangan oksigen di perairan, sehingga ikan
danorganisme air tawar lainnya mati. Selain itu ganggang jugamenghasilkan racun yang membahayakan
makhluk hidup yangminum air dari perairan yang tercemar.
c. Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman yang paling banyak mencemarkan air adalah:
a. Deterjen sebagai bahan pencuci dan
b. Sampah organik yang dibuang ke saluran.
Limbah pemukiman yang mencemari air, misalnya diterjen (bahan pencuci). Bih diterjen sering menutupi
permukaan air di sungai atau danau. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya ekosistem air.
Penanggulangan Pencemaran Air
Sumber pencemaran air yang paling umum adalah limbah imdustri, pertanian, dan pemukiman. Oleh
klarena itu, hal-hal yang dapat dilakukan untuk penaggulangan pencemaran air adalah:
1. Limbah industri haru diproses dan tidak boleh langsung dibuang kesungai atau saluran air untuk umum
2. Mencegah penggunan pupuk dan pastisida yang berlebihan
3. Mngurangi penggunaan detergen sebagai bahan pencuci
4. Limbah rumah tangga ditampung ditempat khusus
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah rumah tangga dan indurtri, limbah pertanian dan buangan
bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
a. Limbah Rumah Tangga dan Industri
Limbah padat yang berasal dari rumah tangga, pertokoan, rumah makan, bengkel, dan pabrik
menggunung atau berserakan di mana-mana. Limbah ini selain mengganggu pemandangan, juga menutupi
permukaan tanah, sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan lainnya.
b. Limbah Pertanian
Limbah pertanian yang mencemari tanah adalah berupa sisa-sisa pupuk dan pestisida. Penggunaan
pupuk yang terus-menerus dapat mengubah struktur tanah, sehingga pada akhirnya kesuburan tanah berkurang
dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu. Penggunaan pestisida untuk mematikan hama tanaman, juga
mematikan organisme yang berguna dalam tanah.
c. Buangan Bahan-bahan yang Tidak Dapat Terurai
Bahan-bahan yang tidak dapat terurai, antara lain plastik, karet, kaca, serat sintetik dan logam. Bahan-
bahan ini dapat mengganggu peresapan air ke dalam tanah, sehingga menggangggu masuknya mineral-mineral
yang menyuburkan tanah
Limbah rumah tangga dan industri yang menggunung atau berserakan di mana-mana, selain
mengganggu pemandangan, juga menutupi permukaan tanah, sehingga tanah tidak dapat dipergunakan untuk
keperluan lainya. Sisa-sisa pupuk dan pestisida dapat mengubah struktur tanah, yang mengakibatkan kesuburan
tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu. Pestisida yang mematikan hama juga
mematikan organisme yang berguna dalam tanah. Selain itu ada limbah yang tidak dapat terurai, antara lain
plastik, karet, kaca, serat sintetik dan logam. Bahan-bahan ini dapat mengganggu peresapan air ke dalam tanah,
sehingga menggangggu masuknya mineral-mineral yang menyuburkan tanah.
Penanggulangan Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh berbagai limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan buangan
bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan mikroorganisme. Maka kemungkinan-kemungkinan yang dapat
dilakukan dalam rangka penanggulangan pencemaran tanah adalah:
1. Pendauran bahan-bahan pencemar yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
2. Penggunaan lahan seharusnya disesuaikan dengan kondisi tanah
3. Penggunan pupuk dan pastida pada pertanian dilakukan secra hati-hati, tidak berlebihan
4. Limbah padat dari rumah tangga dan industri dikumpulkan pada suatu tempat, sehingga tidak berserakan
dimana-mana
KERJA ILMIAH
Pencemaran Tanah
Tujuan:
Mengetahi pengaruh beberapa zat pencemar tanah terhadap pertumbuhan tanaman
Prosedur kerja:
1. Siapkan empat buah pot atau polybag, berilah label A, B, C, dan D.
2. Ke dalam pot A dan B, masukkan tanah sawah atau kebun. Sedangkan untuk pot C dan D, masukkan tanah
yang telah dicampur dengan oli bekas.
3. Tanamlah biji jagung pada pot A dan C, biji kacang tanah para pot B dan D. Setiap pot dapat kamu isi 3 – 5
biji, tergantung ukuran pot yang kamu pakai.
4. Letakkan pot di tempat teduh dan siramilah secara teratur.
5. Amatilah pertumbuhan biji jagung dan kacang tanah setiap lima hari sekali selama satu bulan (30 hari).
Masukkan hasil pengamatanmu ke dalam bentuk tabel di buku tugasmu.
Pertanyaan:
1. Bagaimana pola pertumbuhan tanaman dalam percobaanmu di atas?
2. Apa pengaruh tanah yang tercemar oli terhadap pertumbuhan tanaman?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan di atas?
PAKET SOAL 1
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d !
3. Lapisan ozon yang melingkupi bumi semakin tipis akibat tingginya kadar CFC di udara. CFC terdapat pada
benda berikut ini, kecuali ....
a. kosmetik berbentuk spray
b. limbah cair pabrik
c. gas pendingin mobil
d. cat mobil berbentuk spray
6. 15. Efek rumah kaca disebabkan oleh tingginya kadar gas polutan di udara. Gas yang dimaksud adalah ….
a. CO c. CO2
b. SO2 d. NO2
7. Populasi tanaman enceng gondok yang terlalu berlebihan di Danau Rawa Pening dapat merupakan polutan
bagi air karena ....
a. meningkatkan kadar oksigen dalam air
b. meningkatkan kadar karbon dioksida dalam air
c. mengakibatkan air kekurangan cahaya matahari
d. terjadi eutrofikasi dan akumulasi pupuk maupun pestisida
8. 10. Salah satu usaha untuk menyelamatkan kerusakan hutan adalah ....
a. melakukan tebang pilih
b. mengubah hutan menjadi lahan pertanian
c. mengubah lahan gambut menjadi lahan pertanian
d. mengatur jarak tanam dan melakukan reboisasi
11. Faktor berikut yang merupakan batasan banyaknya populasi manusia adalah .…
a. jumlah makan yang diproduksi
b. jumlah tempat tinggal
c. jumlah populasi
d. persediaan makanan
12. Pembuangan sampah yang sembarangan dapat mengakibatkan banjir. Banjir terjadi karena ….
a. plastik sukar membusuk
b. sampah menyumbat
c. tidak ada bakteri pembusuk
d. tanah longsor
14. Suatu zat disebut polutan apabila memenuhi syarat berikut, kecuali….
a. jumlahnya melebihi normal
b. tidak merugikan
c. tempat tidak semestinya
d. berada waktu yang tidak tepat
1. Jelaskan apa yang akan terjadi bila pemakaian pupuk dalam pertanian berlebihan!
2. Penggunaan insektisida yang berlebihan dapat menimbulkan pencemaran di lingkungan. Jelaskan
bagaimana pencemaran tersebut terjadi
3. Apa yang menyebabkan terjadinya polusi udara? Jelaskan!
4. Mengapa dapat terjadihujan asam?
5. Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca?
PAKET SOAL 2
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d !
5. Berikut ini merupakan sumber oksida belerang yang mencemari udara, kecuali...
a. hujan asam c. letusan gunung berapi
b. hutan yang terbakar d. pembakaran bahan bakar
6. Bahan buangan plastik dapat menyebabkan pencemaran tanah karena...
a. tidak dapat dibakar
b. dapat meracuni habitat tanah
c. mudah larut dalam air tanah
d. tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
7. Di antara bahan berikut yang termasuk bahan pencemar tanah adalah...
a. zat pewarna c. pupuk kandang
b. bahan organik d. pestisida
8. Komponen udara yang diperlukan dalam proses fotosintesis adalah...
a. karbonmonoksida c. karbondioksida
b. oksigen d. nitrogen
9. Berikut ini merupakan masalah-masalah lingkungan yang berkaitan dengan atmosfer, kecuali...
a. pencemaran oleh asap kendaraan bermotor
b. pencemaran oleh deterjen
c. makin tingginya kadar karbondioksida
d. hujan asam
10. Deterjen dapat menyebabkan pencemaran air sebab...
a. sukar dihancurkan oleh mikroorganisme
b. sukar larut dalam air
c. mudah larut dalam air
d. meracuni ikan dan hewan air lainnya
11. Karbonmonoksida dapat mencemari udara karena...
a. bersifat racun
b. berbau busuk dan menusuk
c. mudah bereaksi dengan unsur-unsur lain
d. dapat larut dalam air
12. Meningkatnya suhu permukaan bumi dapat disebabkan meningkatnya pencemaran udara oleh...
a. bahan butiran
b. karbonmonoksida
c. karbondioksida
d. oksida belerang
13. Bahan pencemar udara yang dapat mempengaruhi pembentukan awan, turunnya hujan dan cuaca
tidak menentu adalah...
a. bahan butiran
b. karbonmonoksida
c. karbondioksida
d. oksida belerang
14. Terjadinya perkaratan logam, kerusakan bangunan dan memudarnya cat-cat pada lukisan merupakan
akibat pencemaran udara oleh...
a. bahan butiran
b. karbonmonoksida
c. karondioksida
d. oksida belerang
15. Usaha untuk mengurangi pencemaran udara oleh karbonmonoksida adalah...
a. mengurangi pengunaan kendaraan bermotor
b. menghentikan penggunaan bahan bakar minyak
c. mencampur bensin dengan solar
d. melokalisasi pabrik-pabrik
16. Berikut ini merupakan cara-cara untuk mengidentifikasi pencemaran air, kecuali...
a. menguji kandunga oksigen c. mengujikecepatan air sungai
b. menguj tingkat kekeruhan air d. mengukur populasi bakteri
17. Meningkatnya kadar karbondioksida di udara dapat menyebabkan...
a. terbentuknya hujan asam c. terjadinya pemanasan global
b. menurunnya suhu udapa d. korosi pada logam
18. Selain mencemari lingkungan, pemakaian pestisida yang terus-menerus memberikan dampak negatif lain,
yaitu...
a. meningkatnya hasil panen b. meluasnya distribusi serangga
c. kekebalan serangga terhadap pestisida d. menurunnya populasi serangga
19. Cara penanganan sampah organik adalah...
a. dijadikan kompos b. dijadikan pupuk
c. dijadikan baha urugan d. dibakar
20. Cara yang tepat untuk mengurangi pencemaran udara adalah...
a. mengurangi taman-taman
b. menghilangkan kendaraan bermotor
c. meniadakan pabrik-pabrik
d. menambah pananaman tumbuhan hijau
PAKET SOAL 3
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d !
3. Peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya ke dalam lingkungan perairan sehingga mutu air
terganggu disebut … .
a. pencemaran air
b. pencemaran tanah
c. pencemaran udara
d. pencemaran suara
6. Pengaruh DDT sangat berbahaya terhadap makhluk hidup, misalnya jika DDT terkumpul dalam tubuh
burung betina akan menyebabkan … .
a. kematian
b. kemandulan
c. tipisnya cangkang telur
d. rusaknya organ-organ tubuh
7. Tanaman yang bisa dijadikan sebagai indikator terjadinya pencemaran air adalah… .
a. teratai
b. kangkung
c. enceng gondok
d. semanggi
8. Menanam tumbuhan sejenis alang-alang disekitar perairan dapat digunakan untuk mengatasi pencemaran
air yang disebabkan oleh … .
a. limbah minyak
b. logam berbahaya
c. limbah rumah tangga
d. limbah pertanian
9. Agar limbah rumah tangga yang berupa sisa bahan makanan tidak mencemari lingkungan, maka limbah
tersebut sebaiknya tidak … .
a. dibuang ke sungai
b. dijadikan makanan hewan
c. dijadikan pupuk kompos
d. di buang ke tempat sampah
11. Salah satu cara menanggulangi pencemaran yang disebabkan oleh limbah pabrik yaitu… .
a. mengurangi dan menutup industri bahan kimia
b. membatasi penggunaan bahan kimia
c. membuang limbah pabrik sedikit demi sedikit
d. mengolah limbah pabrik sebelum dibuang
13. Di suatu ekosistem perairan terdapat zooplankton, ikan kecil, ikan besar, dan fitoplankton, maka DDT akan
terakumulasi pada… .
a.fitoplankton
b.zooplankton
c.ikan kecil
d.ikan besar
14. Peristiwa masuknya zat, energi/komponen lain ke dalam lingkungan udara disebut … .
a. pencemaran air
b. pencemaran suara
c. pencemaran tanah
d. pencemaran udara
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d !
DAFTAR PUSTAKA
Anni Winarsih dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas.
Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah: Jakarta
Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTs. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas.
Wasis dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 1 untuk SMP dan MTs Kelas
VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.