Anda di halaman 1dari 23

A.

Pengertian Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Seperti kita ketahui, mahluk hidup di dunia ini banyak sekali ragam jenisnya. Perhatikan

saja jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di sekitar kita. Banyak sekali bukan? Nah,

bagaimana kita dapat mempelajari mahluk hidup di sekitar kita? Tentunya akan sulit jika

mahluk hidup yang beragam jenis tersebut tidak dikelompokkan. Itulah sebabnya seorang

ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal dengan Carolus Linnaeus (1707-1778)

melakukan klasifikasi mahluk hidup.

Klasifikasi mahluk hidup adalah pengelompokan mahluk hidup berdasarkan

persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang

klasifikasi mahluk hidup disebut dengan Taksonomi.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

 Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki

 Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk

hidup dari jenis yang lain

 Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup

 Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti

berikut:

o Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.

o Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai

berikut :

 Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri

mahluk hidup yang akan diklasifikasi.


 Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.

Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok

yang sama yang disebut dengan takson, dan ilmu yang mempelajarinya disebut taksonomi

 Pemberian nama(Bionium Nomenclature) takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan

tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok

mahluk hidup tertentu.

Linnaeus juga memperkenalkan hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan

makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi

(umum) hingga terendah (spesifik) adalah :

Kingdom (kerajaan)

Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan

Classis (Kelas)

Ordo (Bangsa)

Familia(Keluarga/Suku)

Genus (Marga)

Spesies (Jenis)

Berikut ini adalah contoh klasifikasi tumbuhan yang diwakili pisang (Musa paradisiaca)

dan klasifikasi hewan yang diwakili merpati (Columba livia).

Kingdom : Animalia Kingdom : Plantae

filum : Chordata Divisio : Spermatophyta


Kelas : Aves Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Columbiformes Ordo : Zingiberales
Familia : Columbidae Familia : Musaceae
Genus : Columba Genus : Musa
Spesies : Columba livia Species : Musa paradisiaca
B. Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup

Sebenarnya manusia telah lama mengelompokan makhluk hidup, walaupun dengan cara

yang berbeda-beda. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Manusia frimitif mengelompokan makhluk hidup menjadi kelompok makhluk hidup beracun

dan makhluk hidup predator (pemangsa hewan lain).

2. Manusia mengelompokan makhluk hidup berdasarkan tempat hidupnya, yaitu organisme

darat dan organisme air.

3. Pengelompokan mkhluk hidup berdasarkan kegunaanya, baik makhluk hidup yang

menguntungkan ataupun yang merugikan.

4. Pengelompokan tumbuhan berdasarkan besar kecilnya. Kita kenal kelompok tumbuhan

rumput-rumputan, tumbuhan semak atau perdu, dan kelompok tumbuhan pepohonan.

Beberapa abad SM, Aristoteles, yaitu filusuf Yunani (384-422) adalah orang yang

pertama merintismengadakan klasifikasi hewanberdasarkan ciri-cirinya. Dia berhasil

mengelompokan seribu jenis hewan tang dikenalnya. Oleh sebab itu, dia dijuluki bapa

zoologi.

Pada abad ke-17 muncullah tokoh yang melahirkan konsep moderntentang spesies dan

mencoba melanjutkan klasifikasi makhluk hidup ke arah grup-grup yang lebih kecil. Orang

tersebut adalah, John Ray dari Inggris (1627-1705).

Pada pertengahan abad ke-18, Carollus Linnaeus (1707-1778), yaitu seorang ahli

biologi berkebangsaan Swedia, memperkenalkan cara mengelompokan atau klasifikasi baru,

berdasarkan kesamaan struktur dan menciptakan Binonium Nomenclatur.

C. Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Pada perkembangan selanjutnya, ternyata mengklasifikasikan makhluk hidup yang

hanya berdasarkan kesamaan struktur, mengalami kesulitan. Maka pada sistem klasifikasi

terbaru cara pengklasifikasian makhlik hidup didasarkan pada:

 Kesamaan struktur tubuh, yang meliputi kesamaan morfologi, dan kesamaan anatomi,

 Kesamaan biokimia,

 Kesamaan genetik, khususnya kesamaan struktur bahan genetiknya, yaitu DNA


D. Klasifikasi Menerut Kingdom

Taksonomi merupakan cabang biologi yang mengkhususkan dalam klasifikasi

makhluk hidup yang mengalami perkembangan. Sebagai contoh adalah jumlah kingdom atau

kerajaan kehidupan.

1. Semula manusia hanya membedakan makhluk hidup ini menjadi dua kingdom sebagai

berikut:

a. Kingdom plantae atau kerajaan tumbuhan, yang termasuk kerajaanini adalah, bakteri,

cendawan atau jamur, ganggang, lumut, paku-paku, dan tumbuhan berbiji.

b. Kingdom animalia atau kerajaan hewan, yang termasuk kerajaan ini adalah hewan bersel

satu, porifera, coelenterata, cacing, moluska, echinodermata, arthropoda, dan kardata.

2. Selanjutnya manusia membagi makhluk hidup menjadi tiga kingdom sebagai berikut:

a. Kingdom plantae, yang termasuk dalam kerajaan ini adalah ganggang (kecuali ganggana

biru), jamur, lumut, paku-pakuan, dan tumbuhan berbiji.

b. Kingdom Animalia, yang termasuk pada kerajaan ini adalah porifera, colenterata, vermes,

moluska, echinidermata, arthtropoda, kordata.

c. Kingdom Monera atau kerajaan makhluk hidup yang sel-selnya tidak mempunyai selaput inti

sel.

3. Menurut klasifikasi mutakhir dari Whitaker (1969), makhluk hidup dikelompokan menjadi

lima kingdom sebagai berikut:

a. Kingdom Plantae, yang termasuk kedalamnya adalah ganggang bersel banyak, lumut, paku-

pakuan. Dan tumbuhan berbiji.

b. Kingdom Animalia, yang tetrmasuk kedalamnya adalah, porifera, colenterata, vermes,

achinidermata, moluska,

c. Kingdom Protista, meliputi organisme bersel satu dan bersifat eukariotik.

d. Kingdom Fungi atau jamur, meliputi kapang, cendawan, dan jamur.


e. Kingdom Monera, meliputi makhluk hidup bersel satu dan bersifat prokariotik, yaitu

ganggang biru dan bakteri.

E. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

Awalnya Linneaus hanya membedakan mkhluk hidup menjadi dua kingdom, yaitu

Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan). Kemudian pada tahun 1969, Robert H.

Whittaker memperkenalkan sistem lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae,

dan Animalia.

1. Kingdom Monera

Anggota kingdom Monera adalah makhluk bersel satu (uniseluler) yang belum

memiliki membran inti (prokariotik). Anggota kingdom Monera berkembang biak dengan

cara membelah diri. Kingdom Monera meliputi bakteri dan bakteri biru (Cyanobacteria).

a. Bakteri

Ada dua jenis bakteri, yaitu Eubacteria (bakteri sejati) dan

Archaeobacteria (bakteri purba). Bakteri umumnya mempunyai

beberapa dinding sel yang terbuat dari zat peptidoglikan. Beberapa

bakteri bersifat autotrof, dan beberapa lainnya bersifat heterotrof. Bakteri purba

(Archeobacteria) mempunyai kemampuan untuk hidupdi tempat-tempat ekstrim seperti

dikawah gunung berapi yang sangan panas. Beberapa contoh bakteri adalah:

 Escherischia colli, bakteri menguntungkan yang hidup di usus manusia,

 Lactobacillus casae, bakteri yang bermanfaat untuk pembuatan keju,

 Vibrio cholera, bakteri merugikan yang menyebabkan penyakit kolera,

a. Cyanobacteria

Cyanobakteria besifat mirip dengan tumbuhan. Cyanobacteria memiliki pigmen

fikobilin yang memberikan warna biru dan pigmen klorifil sehingga bisa berfotosintesis. Ciri
khas Cyanobacteria adalah mampu membuat nitrogen bebas. Beberapa contoh

Cyanobacteria adalah sebagai berikut:

 Anabaena azollae, ganggang biru yang bisa menambat nitrogen dan bersimbosis dengan

sejenis paku air Azolla pinata.

 Gleocapsa dan Noctos, bersimbosis membentuk lumut kerak.

2. Kingdom protista

Protista terdiri atas organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersei banyak)

yang memiliki membran inti (nucleus) dan bersifat Eukariotik. Perintis pembentukan

kingdom ini adalah seorang biologi Ernest Haeckel (1834-1919). Tujuan pembentukan

kingdom adalah untuk menghindari adanya kebingungan sekelompok orang Karen aadanya

makhluk hidup yang memiliki Protista ada yang mirip hewan dan mirip tumbuhan. Protista

yang mirip tumbuhan disebut Alga (ganggang), dan protista yang mirip hewan disebut

protozoa.

a. Protozoa

Protozoa dibedakan menjadi empat kelas berdasarkan cara geraknya.

 Rhizopoda, yaitu kelompok protozoa yang bergerak dengan kaki semua (pseudopodia),

contohnya Amoeba proteus.

 Ciliata, yaitu kelompok protozoa yang begerak dengan bulu gatar (silia), contohya

Paramecium sp

 Flagellata, yaitu kelompok protozoa yang bergerak dengan bulu cambuk (flagala), contohnya

Eunglana viridis, eunglana merupakan hewan yang unik, sebab selain makan dan bergerak

aktif seperti hewan, Eunglana juga memiliki klorofiluntuk berfotosintesis.


 Sporozoa, yaitu kelompok protozoa yang tidak memiliki alat garak dan berkembang biak

dengan spora, contohnya Plasmodium yang menyebabkan penyakit Malaria.

b. Alga

Alga dikelompokan berdasarkan pigmen (zat warna) yang paling dominan.

1) Chlorophyta (alga hijau), contohnya Spirogyra, yaitu ganggang berbentukbenang yang biasa

hidup di air tawar.

2) Phaeophyta (alga cokelat), pigman dominannya fukosantin (cokelat), contohnya Laminaria

yang menghasilkan asam alginat yang dimanfaatkan untuk pembuatan es krim.

3) Rhodophyta (alga merah), pigmen dominannya fikoeritrin (merah), contohnya Gelidium yang

biasa dibuat campuran es buah serta Gracilaria yang dimanfaatkan untuk pembuatan agar-

agar.

4) Chrysophyta (Alga keemasan), ontohnya Diatom yang membentuk tanah diatom yang

berguna untuk pembuatan dinamit dan peringatan hitam.

3. Kingdom Fungi/Mycotal

Anggota kingdom fungi adalah berbagai jamur. Jamur tidak

dimasukkan sebagai tumbuhan, sebab:

a) Dinding sel tumbuhan terbuat dari selulosa, sedangkan dinding sel jamur terbuat dari zat

kitin,

b) Jamur tidak memiliki kloroplas,sehingga tidak bisa berfotosintesis.

Cirri-ciri jamur yang lain adalah sebagai berikut:

Tubuh tersusun atas benang-benang yang disebut Hifa. Kumpulan hifa disebut miselium.

Tubuh jamur disebut talus.


Memiliki membran inti (Eukariotik).

Ada yang uniseluler maupun multi seluler.

Hidup sebagai saprifit (pengurai) atau parasit

Berkembang biak dengan spora.

Kingdom fungi dibagi menjadi empat kelas berdasarkan cara refroduksi seksualnya.

 Zigomycotina, berkembang biak dengan zigospora. Contohnya jamur

tempe (Rhizopus oryzae)

 Ascomycotina, berkembang biak dengan Askospora, contohnya ragi (Saccharomyces

cereviseae) yang bermanfaat untuk pembuatan bir dan roti dan penicillium Sp. Yang

dimanfaatkan untuk pembuatan antibiotic penisilin.

 Basidiomycotina, berkembang biak dengan basidiospora dan talusnya berbentuk payung.

Sebagai besar jamur yang biasa kita lihat termasuk dalam kelompok ini, contohnya jamur

kuping (Auricularia) dan jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan.

 Deuteromycotina, yaitu jamur yang belum diketahui cara perkembang biakan seksualnya,

contohnya jamur panu (Dermophyton) dan jamur oncom (Monilia sitophila).

Simbosis metualisme antara jamur dan ganggang membentuk lumut kerak atau lichens.

Lichens disebut juga tumbuhan perintis sebab dapat hidup ditempat dimana makhluk hidup

lain tidak bisa tinggal. Contohnya adalah Usnea yang dapat digunakan sebagai obat TBC.

4. Kingdom Animalia

Hewan memiliki ciri-ciri umum dapat bergerak aktif, dan memiliki dinding sel, dan

tidak dapat berfotosintesis. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, kerajaan hewan

dibedakan menjadi invertebrate (tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (memiliki

tulang belakang). Sedangkan invertebrata meliputi delapan filum, yaitu:


a. Porifera

Porifera disebut pula hewan berpori atau hewan spon. Hewan ini hidup di laut dan

memiliki pori-pori kecil diseluruh permukan tubuhnya. Hewan ini juga memiliki rangka yang

tersusun atas zat kapur. Hewan porifera belum memiliki organ pencernaan, system saraf, dan

system peredarandarah. Hewan porifera biasa dimanfaatkan spons.

b. Coelenterate

Coelenterata disebut juga hewan berongga. Hewan ini hidup di laut dan mengalami

metagenesis. Hewan ini memilikn dua fase hidup, yaitu polip yang hidup menempel di dasar

perairan dan medusa yang berenang bebas. Coelenterate dibagi menjadi tiga kelas.

1. Hydrozoa, contohnya Hydra yang berkembang biak dengan cara

bertunas.

2. Schypozoa, contohnya ubur-ubur (Aurelia) yang memiliki

tentakel yang dilengkapi sangat beracun.

3. Anthozoa, contohnya anemon atau bunga laut yang biasa hidup di batu karang.

c. Platyhelminthes

Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida disebut juga hewan cacing (vermes).

Platyhelminthes adalah cacing berbentuk pipih. Cacing ini tidak memiliki rongga tubuh dan

tidak memiliki anus. Sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna dikeluarkan memalui

mulutnya. Platyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas.


a) Turbelaria (cacing getar), contohnya planaria yang bisa berkembang biak dengan cara

fragmentasi.

b) Trematoda (cacaing usap), contohnya cacing hati (Fasciola hepatica) yang bersifat parasit.

c) Cestoda (cacaing pita), contohnya taenia saginata yang hidup parasit di usus sapi dan taenia

solium yang hidup parasit di usus babi.

d. Nemathelminthes

Nemathelminthes meliputi cacing berbentuk gilig (seperti benang). Cacing ini biasanya

bersifat parasit pada hewan dan manusia. Contohnya sebagai berikut:

o Cacing gelang (Ascaris lumbricoides), hidup parasit pada usus manusia.

o Cacing tambang (Ankylostoma duodenale), menghisap darah pada usus manusia dan bisa

masuk melalui kulit kaki yang tidak beralas.

o Cacing kremi (Oxyuris vermicularis), biasa hidup pada usus anak-anak.

o Cacing filarial (Wuchereria bancrofti), menyebabkan penyakit kaki gajah.

e. Annelida

Cirri khas Annelida adalah tubuhnya bergelang-gelang. Cacing ini dibedakan menjadi

tiga kelas.

1) Polichaeta (cacing berambut banyak), contohnya cacing wawo dan palolo yang bisa

dimakan.

2) Oligochaeta, contohnya cacing tanah (Lubricus terestris) yang sangat bermanfaat bagi

kesuburan tanah.

3) Hirudinae (cacing penghisap darah), contohnya lintah (Hirudo medicinalis).

f. Mollusca

Cirri-cirinya adalah tubuhnya lunak dan umumnya memiliki cangkang. Hewan ini

dibagi menjadi beberapa kelas.


1) Gastropoda, ciri hewan ini adalah berjalan dengan perutnya,

contohnya bekicot (Achatina fulica).

2) Cephalopada, hewan ini cirinya memiliki kaki (tentakel) yang teletak dikepala. Berdasarkan

jumlah tentakelnya, kelompok ini dibagi menjadi:

a) Decapoda, memiliki enam tentakel, contohnya cumi-cumi (loligo indica).

b) Octopoda, memiliki delapan tentakel, contohnya girita (Octopus vulgaris).

3) Pelicypoda, cirinya memiliki dua cangkok yang dapat dikatupkan, contohnya kerang

mutiara.

g. Arthropoda

Ciri khas hewan ini adalah memiliki rangka luar (Eksoskeleton) dan tubuhnya beruas-

ruas. System sarafnya sangat khas, yaitu system tangga tali (ganglion) dan system ekresinya

berupa tubuh malphigi. Arthtropoda dibedakan menjadi empat kelas.

a. Crustaceae

Berarti hewan bercangkang. Cirri-cirinya hidup di air, bernafas dengan ingsang, memiliki

dada dan kepala yang menyatu (Cephalothorax), memiliki sepasang antenna, dan memiliki

sepasang kaki di tiap ruas tubuhnya. Anggota kelas ini adalah berbagai macam udang-udang

dan kepiting.

b. Insekta (serangga)

Cirri serangga yang paling khas adalah memiliki tiga pasang kaki. Insekta bernafas dengan

trachea dn sebagian besar memiliki mata majemuk (faset). Insekta umumnya mengalami

beberapa kali pergantian kulit (ekdisis) selama hidupnya. Berdsarkan bentuk mulutnya,

insekta dibagi menjadi empat, yaitu:


 Tipe mulut menggigit dan mengunyah, contohnya jangkrik dan belalang

 Tipe mulun menggigit dan menjilat, contohnya lebah

 Tipe mulut menusuk dan mengisap, contohnya nyamuk

 Tipe mulut mengisap, contohnya kupu-kupu

Beberapa jenis seranggamemiliki metamorphosis sempurna seperti kupu-kupu dan lalat,

sedangkan beberapa yanglain metamorfosisnya tidak sempurna seperti belalang dan kecoa.

Insekta dibedakan menjadi beberapa ordo:

a) Thysanura, merupakan serangga paling primitive yang memiliki batas yang jelas antara

kepala, dada dan perutnya. Contohnya kutu buku (Lepisma).

b) Isopteran, memiliki dua pasang sayap yang tipis dan berukuran sama, umumnya berkoloni.

Contohnya layap dan laron

c) Hemiptera, memiliki tipe mulut menusuk dan mengisap serta umumnya bersifat hama bagi

tanaman pertanian. Contohnya wereng dan walang sangit.

d) Orthopera, memiliki dua pasang sayap lurus yang hanya digunakan penggerak saat meloncat,

umumnya mengeluarkan suara berderik untuk menarik pasangannya. Contohnya belalang dan

jangkrik.

e) Lepidoptera, memiliki dua pasang sayap yang halus, bersisik dan memiliki pola yang indah,

contohnya kupu-kupu dan ngengat.

f) Siphonoptera, ciri khasnya tidak bersayap, contohnya kutu tikus penyebar penyakit pes.

g) Dipteral, memiliki satu pasang sayap saja karena sayap yang lainnya menyusut menjadi alat

keseimbangan tubuhyang disebut halter. Adnya halter ini menyebabkan gerakan serangga ini

sangat gesitdan sulit ditangkap. Contohnya nyamuk dan lalat.

h) Coleopteran, memiliki sayap yang keras seperti perisai. Contohnya kumbang dan kepik.
i) Hymoneptera, umumnya berkoloni, contohnya lebah madu dan semut. Pada koloni labah dan

semut dikenal adanya ratu , kasta pekerja, dan kasta tentara yang bentuknya berbeda-beda

sesuai dengan tugasnya dalam koloni.

j) Neuropteran, memiliki dua pasang sayap mirip jala. Contohnya capung dan undur-undur.

Beberapa insekta menguntungkan bagi manusia:

a) Ulat sutera (Bombyx mori) menghasilkan sutera.

b) Lebah madu (Apis indica) menghasilkan madu,

c) Kupu-kupu dan lebah membantu proses penyerbukan

Namun beberapa insekta juga merugikan manusia, seperti:

a) Nyamuk Aedes aegepty menyebarkan penyakit demam berdarah

b) Lebah madu Anopheles menyebarkan penyakit malaria

c) Wereng dan walang sangit menjadi hama padi

d) Lalat dan kecoak menyebarkan penyakit tifus dan kolera

e) Kutu pada tikus menyebarkan penyakit pes

f) Nyamuk dan kutu menjadi parasit dengan menghisap darah manusia

g) Rayap melapukkan bahan bangunan yang terbuat dari kayu

c. Arachnida

Ciri khasnya adalah memiliki empat pasang kaki, contohnya laba-laba dan

kalajengking.

d. Myriapoda

Ciri khasnya memiliki kaki yang jumlahnya sangat banyak. Myriapoda dibedakan menjadi

dua:
a) Chilopoda, memiliki satu pasang kaki pada tiap segmen perut, contohnya lipan yang memilki

gigitan beracun

b) Diplopoda, memiliki dua pasang kaki pada tiap segmen perutnya,

contohnya luing atau kaki seribuyang tidak beracun dan menggulung badannya seperti bola

bila dalam keadaan terancam.

h. Echinodermata

Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri, hewan ini memilki rangka luar yang

terbuat dari zat kapur, hidup dilaut dan bergarak dengan kaki ambulaklar. Phylum ini dibagi

menjadi lima kelas:

1) Asteroidea (bintang laut), tubuhnya berbentuk bintang dan memiliki daya

regenerasi tinggi.

2) Ophiuroidea (bintang ular), bentuknya mirip bintang laut, namun lengannya

lebih panjang dan menyerupai tentakel.

3) Echinoidea (landak laut/bulu babi), berbentuk bundar tanpa lengan, tubuhnya ditutup duri

yang tajam dan dapat menyengat. Hewan ini biasa ditemui disela-sela karang.

4) Holothuridea (teripang/timun laut), berbentuk menyrupai memakan sisa-sia hewan yang sudah

mati. Teripang bisa dimakan dan mengandung protein yang tinggi.


5) Crinoidea (lili laut), hidup melekat didasar laut, berbentuk seperti bunga lili dengan lima

tentakel yang dijulurkan untuk menangkap mangsa.

i. Chordate

Semua hewan yang bertulang belakangdimasukan kedalam filum chordate. Filum ini

umumnya dibagi menjadi lima kelas, yang memiliki sifat brbeda yaitu hewan homoiotermis

(Mamalia, dan Aves) artinya suhu tubuhnya selalu tetap, sedangkan hewan poikilotermis

(pisces, Amfibia, dan Reftilia), artinya suhu tubuhnya selalu berubah-rubah sesuai suhu

lingkungannya.

1. Pisces (ikan)

Ikan adalah hewan bertulang belakang yang hidup diair. Alat pernafasan ikan berupa

ingsang dan alat geraknya berupa sirip. Ikan berkembang biak dengan cara fertilisasi ekternal,

artinya pembuahannya terjadi di luar tubuh induk betina. Berdasarkan rangka tubuhnya. Ikan

dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a) Condrichtyes (ikan bertulang rawan), contohnya ikan hiu dan ikan pari

b) Osteichtyes (ikan bertulang keras), sebagian besar ikan yang kita kenal termasuk kelompok

ini, contohnya ikan bandeng (chanos chanos), ikan lele (clarias bathracus), dan ikan mas

(Cyprinus carpio).

2. Amfibia

Amfibia adalah hewan yang bertulang belakang yang hidup di air maupun didarat.

Contohnya adalah katak. Katak muda (berudu) bernafas dengan ingsang, sedangkan katak

dewasa bernafas dengan paru-paru dan kulit. Katak berkembang biak dengan cara fertilisasi

eksternal.

3. Reftilia (hewan melata)


Reftil biasa hidup melata. Reftil adalah hewan darat sejati dan kulitnya ditutupi sisik. Alat

pernafasannya adalah paru-paru, reftil berkembang biak dengan bertelur (ovipar), namun ada

pula yang bertelur dan beranak (ovovivipar). Kelar Reftilia dibagi menjadi beberapa ordo:

a) Chelonian (Testudinata), contohnya kura-kura dan penyu

b) Squamata, artinya hewan bersisik, dibedakan menjadi Ophidia (ular)

c) Crocodilian, contohnya buaya

4. Aves (Burung)

Aves adalah hewan bertulang belakang yang memiliki sayap. Permukaan tubuhnya

dipenuhi bulu-bulu, kecuali bagian perut dan telapak kaki. Burung bernafas dengan paru-

paru, saat terbang, pernafasannya dibantu oleh pundi-pundi hawa yang menyimpan udara.

Aves berkembang biak dengan bertelur (ovivar). Contohnya sangat banyak, seperti burung

gereja (passer domestikus), merpati (Columba livia), dan elang (palco sp).

5. Mamalia

Mamalia adalah hewan yang menyusui anaknya, sehingga ciri khasnya memiliki kelenjar

susu. Seluruh permukaan tubuhnya ditutupi rambut, bernafas dengan paru-paru, dan pada

umumnya berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Contohnya gajah (Elephas

maximus), macan (Phantera tigris), singa (Phantera leo), orang utan (pongo pygmaeus), dan

masih banyak lagi. Kelelawar adalah mamalia yang bisa terbang, sementara lumba-lumba

dan ikan paus adalah mamalia yang hidup di airdan bentunya menyerupai ikan. Platypus

adalah satu-satunya mamalia yang bertelur.

5. Kingdom Plantae

Ciri umum tumbuhan adalah tidak bergerak aktif, memiliki dinding sel, dan mampu

berfotosintesis. Dunia tumbuhan dibagi menjadi tiga devisi, yaitu:

1. Divisi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)

Tunbuhan lumut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


a. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati sehingga di sebut pula tumbuhan bertalus atau

Tallophyta.

b. Tidak memiliki pembuluh pengangkutan

c. Memiliki Rhizoid sebagai pengganti akar. Rhizoid berfungsi untuk melekatkan diri dengan

tempat hidupnya.

d. Ukuran tubuhnya kecil

e. Habitatnya ditempat lembap

f. Berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) sebagai

berikut

Spora

Protonema

Tumbuhan Lumut (Gametofit)

Antaredium Arkegonium

Spermatozoid Sel telur

Zigot

. Sporofil (sporofit)

Sporogonium
g. Tidak memiliki bunga dan biji

Divisi ini dibagi menjadi tiga kelas:

1) Music/Bryopsida (lumut sejati), sebagian besar lumut yang kita kenal masuk dalam kelas ini,

contohnya Sphagnum dan Polytrichum

2) Hepatopsida (Lumut hati), contohnya Marchantia polymorpha yang

merupakan tanaman obat.

3) Anthoceropsida (Lumut tanduk), contohnya Anthoceros.

2. Divisi Pterophyta (Tumbuhan Paku)

Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Sudah memiliki akar, batang dan daun sejati, sehingga disebut tumbuhan berkormus atau

Kormophyta.

2) Memiliki pembuluh pengangkutan, yaitu:

a) Xylem: untuk mengangkut air dan hara dari akar kedaun

b) Floem: untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.

3) Berkembang biak dengan spora dan mengalami metagenesis sebagai berikut:


Spora

Prothalium

Anteridium Arkegonium

Spermatozoid Sel telur

Zigot, diantaranya:

Tumbuhan paku (sporofit)

Sporangium

4) Ukuran tubuhnya bervariasi, dari yang kecil hingga sebesar pohon paku tiang.

5) Habitat ditempat dingin dan lembap


6) Tidak memiliki bunga dan biji, tapi memiliki sorus berupa bintik-bintik kecil berwarna

cokelat kehitaman pada bagian bawah daun untuk melepas spora.

Tumbuhan paku di bagi menjadi 4 kelas:

1. Psilophtynae (paku purba),contohnya psilotum nudum yang dii sebut paku telanjang sebab

tidak memiliki daun.

2. Lycpopodinae (paku kawat),contohnya lyccopodinae dan selaginea.

3. Equisetinea (paku ekor dua),contohnya equisetum debile yang di jadikan tanaman hias.

4. Filicinea (paku sejati),sebagian besar tumbuhan paku yang kiat kenal termasuk golongan

ini,contohnya:

a. Planycerium bifurcatum(paku tanduk rasa)sebagai tanaman hias.

b. Azolla piñata,paku air yang bisa di gunakan pupuk hijau.

c. Asplenium nidus(paku sarang burung)yang terjadi tanaman hias,dan

d. Drytoteris filixmas yang dapat dijadikan sebagai bahan obat.

3. Divisi Spermatophyta

Divisi Spermatophyta merupakan tumbuhan yang berkembang biak dengan biji.

Anggota divisi ini sudah memiliki pembuluh pengakutan dan dianggap sebagai tumbuhan

yang paling tinggi tingkatannya. Tumbuhann biji juga disebut phanerogamae, sebab alat

perkembangaannya terlihat jelas. Adapun tumbuhan paku dan lumut disebut Cryptogame,

sebab alat perkembanganbiakannya berupa spora tak terlihat jelas. Divisi Spermatopyta

dibagi menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnosspermae)dan tumbuhan

berbiji tertutup (Angiospermae).

1. Gymnospermae

Biji pada Gymnospermae tidak terbungkus daun buah, sehingga disebut tumbuhan berbiji

terbuka. Cir khas Gymnospermae adalah tidak memiliki bunga. Sebagai gantinya, tumbuhan
Gymnospermae memiliki alat perkembanngbiakan yang disebut stobilus. Gymnospermae

dibagi menjadi ordo.

a. Cycadales, bentuk daunnya majemuk mirip kelapa, contohnya pakis haji (Cycas rumpi)

b. Coniferales, bentuk daunnya seperti jarum, contohnya pinus (Pinus

merkusil), balsam (Abies balsamina), dan dammar (Agathis alba).

c. Gingkoales , bentuk daunnya mirip hati, contohnya Gingkoales biloba.

d. Gnetales, bentuk daunnya menyirip seperti tumbuhan

Angiospermae, contohnya melinjo(Gnetum gnemon).

2. Angiospermae

pada angiospermae di bungkus oleh daun buah sehingga disebut tumbuhan berbiji

tertutup. Ciri khas tumbuhan ini adalah memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakannya.

Divisi Angiospermae dibedakan menjadi dua subdivisi, yaitu monokotil dan dikotil.

a. Monokotil

Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri:

- Biji berkeping satu,

- Berakar serabut,

- Pertulangan daun sejajar atau melengkung,

- Perhiasan bunga berjumlah kelipatan tiga,


- Tidak memililki cambium, sehingga batang tidak

- Tumbuh melebar ke samping dan tidak berkayu

- Batang tidak bercabang

Contoh tumbuhan monokotil,antara lain:

- Graminae (padi-padian), contohnya padi (Oryza sativa) dan jaging (Zea Mays).

- Zingiberaceae (jahe-jahean), contoh: jahe (Zingiber officinale)

- Musaceae (pisang-pisangan), contoh: pisang kipas (Musa paradisciaci).

- Liliaceae (lili-lilian), contoh:bawang marah (Allium cepa), bawang putih (Allium sativum)

- Orchidaceae (anggrek-anggrekan), contoh: vanili (Uranila planifola) dan anggrek bulan

(Phalaenipsis amabilis)

- Palmae (palem-paleman), contoh: kelapa (Cocos nucifera) dan salak (zalacca edulis).

b. Dikotil

Ciri-ciri tumbuhan dikotil:

- Biji berkeping dua,

- Berakar tunggang

- Pertulangan daun menyirip atau menjari

- Perhiasan bunga berjumlah kelipatan lima

- Batang memiliki cambium, sehingga tumbuh melebar kesamping dan berkayu

- Batang umumnya bercabang

Contoh tumbuhan dikotil adalah sebagai berikut:


- Euphorbiaceae (getah-getahan), contoh ubu kayu (Manihot utilissima), karet (hevea

bresiliensis), dan jarak (Ricinnus communis).

- Papilionaceae (kacang-kacangan), contoh: kacang buncis (Phaseolus vilgaris), kedelai

(sojamax), dan kacang tanah (Arachis hypogeal)

- Solanaceae (terong-terongan), contoh: kentang (Solanum tuberosum), dan tomat (Solanum

lycopercium).

- Rutaceae (jeruk-jerukan), contoh: jeruk nipis (Citrus aurantifolia).

- Moraceae (beringin-beringinan), contoh: beringin (picus benjamina)

- Mytaceae (jambu-jambuan), contoh: cengkih (Eugenia aromatic) dan jambu (Psidium

guajava).

Anda mungkin juga menyukai