pengelompokan makhluk hidup yang lebih baik dan lebih maju dibandingkan dengan cara-cara
pengelompokan pada zaman prasejarah. Aristoteles (384 322 SM), mengelompokkan makhluk
hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba,
semak dan pohon. Sedangkan hewan digolongkan menjadi vertebrata dan avertebrata. John Ray
(1627 1708), merintis pengelompokkan makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia telah melahirkan
konsep tentang jenis dan spesies. Carolus Linnaeus (1707 1778), mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata nama makhluk hidup
yang dikenal dengan binomial nomenklatur. Pada tahun 1969 R.H Whittaker mengelompokkan
makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom/kerajaan, yaitu : 1. Monera (bakteri dan ganggang biru)
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik. Kelompok ini terdiri
dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria) 2. Protista (ganggang dan protozoa) Makhluk
hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang
tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat
antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan
Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur. 3. Fungi (jamur) Fungi
memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat
heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan
saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air
(Oomycpta). 4. Plantae (tumbuhan) Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak
sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat
membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan
paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup Organization Chart 5. Animalia
(hewan). Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga
bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata). Organization Chart Organization Chart
Pada tahun 1970-an seorang mikrobiologis bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of
Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom
Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati
makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan
terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom
Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Gambar 16. Kerajaan makhluk hidup menurut
Whittaker Masing-masing kingdom/kerajaan makhluk hidup dibagi-bagi menjadi Divisio/Divisi untuk
tumbuhan dan Phylum/Filum untuk hewan. Setiap Divisi atau Filum terbagi menjadi kelompokkelompok yang lebih kecil. Demikian dan seterusnya. Setiap kelompok yang terbentuk dari hasil
klasifikasi makhluk hidup, disebut Takson. Lahirlah istilah taksonomi (takson = kelompok, nomos =
hokum), atau juga disebut sistematika (susunan dalam suatu system). Berdasarkan uraian diatas
dapat ditafsirkan, bahwa para ilmuwan mengelompokan makhluk hidup beerdasarkan banyaknya
persamaan dan perbedaan baik morfologi, fisiologi, dan anatominya. Makin banyak persamaan,
dikatakan makin dekat hubungan kekerabatannya. Makin sedikit persamaannya, makin jauh
kekerabatannya. Makhluk hidup yang memiliki banyak persamaan ciri, dapat saling kawin dan
menghasilkan keturunan yang fertile (subur), maka makhluk ini dimasukkan ke dalam suatu kelompok
(takson) yang disebut spesies atau jenis. Contohnya: Spesies kucing (Felis domestica) Spesies
harimau (Felis tigris) Gambar 17. Skema tingkatan takson, spesies (jenis), sampai kingdom (kerajaan)
Bagaimanakah penempatan takson pada penulisan klasifikasi? Untuk mendapat gambaran susunan
takson dalam penulisan sistem klasifikasi, Anda dapat mengamati contoh berikut: a.Klasifikasi
hewan kucing Kerajaan (Kingdom) Chordata Kelas (Classis) Carnivora Suku (Familia) Felis Jenis
(Spesies) Animalia Filum (Phylum) Mamalia Bangsa (Ordo) Felidae Marga (Genus) Felis Catus
(kucing) b. Klasifikasi tumbuhan padi Kerajaan (Kingdom) Divisi (Divisio) Anak Divisi (Sub Divisio)
Kelas (Classis) Bangsa (Ordo) Suku (Familia) Marga (Genus) Jenis (Spesies) Plantae Spermatophyta
Angiospermae Monocotyledoncae Poales Poaceae Oryza Oryza Sativa (padi) Sesuai dengan
perkembangan klasifikasi, maka pengelompokkan atau klasifikasi makhluk hidup tidak lagi
dan
seleksi
alam.
pembentukan
es
di
kutub
dan
gletser
gunung.
Definisi
Zaman es adalah waktu suhu menurun dalam jangka masa yang lama dalam iklim bumi,
menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di kawasan kutub dan gletser gunung. Secara geologis,
zaman es sering digunakan untuk merujuk kepada waktu lapisan es di belahan bumi utara dan
selatan; dengan denifisi ini kita masih dalam zaman es. Secara awam, dan untuk waktu 4 juta tahun
kebelakangan, definisi zaman es digunakan untuk merujuk kepada waktu yang lebih dingin dengan
tutupan
es
yang
luas
di
seluruh
benua
Amerika
Utara
dan
Eropa.
Penyebab terjadinya zaman es salah satunya adalah akibat terjadinya proses pendinginan
aerosol yang sering menimpa planet bumi. Letusan gunung Krakatau adalah salah satu contohnya
dalam skala kecil sedangkan salah satu teori kepunahan dinosaurus (tumbukan Chicxulub) adalah
salah
satu
contoh
Zaman
skala
besar.
Es
Terakhir
Dari segi pandang sudut di atas, zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu dan
berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene). Proses
pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini
berakhir
sekitar
6.000
Zaman
tahun
Es
yang
di
lalu.
Nusantara
Ketika zaman es, pemukaan air laut jauh lebih rendah daripada sekarang, karena banyak air yang
membeku di daerah kutub. Kala itu Laut China Selatan kering, sehingga kepulauan Nusantara barat
tergabung dengan daratan Asia Tenggara. Sementara itu pulau Papua juga tergabung dengan benua
Australia. Setelah peristiwa pelelehan es tersebut, gelombang migrasi manusia ke Nusantara mulai
terjadi.
Dari teori ini pun kami berpendapat bahwa sebenarnya ada sejumlah mahluk hidup yang sejenis yang
tinggal pada satu tempat yang sama pada jaman es. Saat es mencair dan daratan terpencar dan
didukung peristiwa peristiwa alam lainnya, kami berpendapat bahwa flora atau fauna yang bersatu
tadi menjadi terpisah di daerah yang berbeda, contonya kemiripan pada gajah Sumatera dan Gajah di
Thailand,
karena
meletusnya
Gunung
Krakatau,
gajah
itu
pun
terpencar.
Ini juga dibuktikan dengan wilayah Indonesia yang menjadi tiga bagian berdasarkan jenis hewannya,
barat, peralihan, dan timur. Dimana, pada setiap bagian memiliki hewan-hewan dengan ciri-ciri yang
khusus
terutama
pada
bagian
fisiknya.
Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam, gerakan
hewan dan rintangan alam. Fauna atau dunia hewan di Indonesia digolongkan menjadi tiga kelompok
berdasarkan pengelompokan oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Secara
ringkas
tiga
kelompok
fauna
di
Indonesia
adalah
ebagai
berikut
Fauna tipe Asiatis, menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makasar dan Selat
Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti gajah, harimau,
badak,
beruang,
orang
utan.
Fauna tipe Australis, menempati bagian timur Indonesia, meliputi Papua dan pulau-pulau
sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kangguru, burung kasuari, cendrawasih,
kakaktua.
Fauna Peralihan dan asli, terdapat di bagian tengah Indonesia, meliputi Sulawesi dan daerah
Nusa Tenggara. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kera, kuskus, babi rusa, anoa dan burung
maleo.
B.
Faktor
Klimatik (Iklim)
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu,
kelembaban
udara,
a.
angin,
dan
curah
hujan
Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara langsung
maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata, akan tetapi karena
perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda
disetiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu
lingkungan fisiknya, sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja
yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini
beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang
lembab, dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan
kering.
Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses
perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan
didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan
serangkaian proses regenerasinya. Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok
vegetasi,
1.
yaitu
2.
di
daerah
beriklim
dingin.
yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang
sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus.
Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.
b.
Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara
penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan dalam reaksi
pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan
kebutuhan
yang
sangat
penting.
Xerofit
Berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan. Jadi xerofit
merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air
atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.
2.
Hidrofit
berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok
tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini
adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan
ruang renik ( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah
datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan
sebagainya.
3.
Mesofit
berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadimesofit merupakan
kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air.
Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang
tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
4.
Tropofit
yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan
kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini
dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada
umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabangcabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut,
maka
kelompok
vegetasi
ini
merupakan
vegetasi
khas
daerah
tropis.
c.
Sinar Matahari
dalam
rangka
melangsungkan
kehidupannya.
d. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan
kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan atau
bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan
karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini
disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi
hewan.
e.
Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan
kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses
penyerbukan
C.
dan
penyebaran
biji-bijian
yang
akan
menjadi
tumbuhan
baru.
Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh
terhadap persebaran tumbuhan. Faktor tanah disebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos
yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti
meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan
kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman abtara lain tekstur, struktur, dan
keasaman tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam tanah
sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernafas dengan baik. Keadaan tekstur tanah
berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan
akar serta kondisi air di dalam tanah. Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral
anorganik (70%-90%), bahan organik (1%-15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal di atas menunjukkan
betapa pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman. Perbedaan jenis tanah menyebabkan
perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah
1.
Tekstur
tanah.
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah
terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah sangat penting dalam
kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel
partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya memiliki
potidak tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi
tumbuh-tumbuhan.
2.
Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat
tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan
tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir
tanah ( permeabilitas ). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan
udara
3.
keseluruh
bagian
tanah.
Keasaman tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia
antar tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk
cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai
kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara.
Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan
baik
4.
disana.
dengan
ketinggian
tertentu.
Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang
miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan
air mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya
tanah yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah
yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara
cepat.
2.
3.
gunung
api.
4.
rawa-rawa
Sumatera,
Kalimantan
dan
Papua.
Tanah Humus
Tanah humus dari pelapukan tumbuh-tumbuhan terutama di daerah hutan yang masih lebat, dan
sifat
5.
tanah
ini
sangat
subur.
Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah yang terbentuk di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan suhu
udara rendah.Di Indonesia jenis tanah ini terdapat di daerah pegunungan. Tanah podzolit tergolong
subur.
6.
Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang terbentuk unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah telah hilang,
larut oleh curah hujan yang tinggi. Tanahnya tidak subur, banyak terdapat di Kalimantan Barat,
Lampung, dan Sulawesi Tenggara.
7.
Tanah Pasir
Tanah pasir terbentuk dari pelapukan batuan beku dan batuan sedi- men. Ciri tanah pasir ialah
berkerikil dan butirannya kasar. Tanahnya tidak subur, sehingga kurang baik untuk pertanian.
8.
Tanah
Mediteran
(tanah
kapur)
Tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanahnya tidak subur,
akan tetapi cocok untuk tanaman jati. Jenis tanah ini terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa
Tenggara dan Maluku
D.
a.
1.
Flora
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan juga ada
yang sengaja dibudidayakan oleh manusia. Flora atau dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia
pasti
berbeda-beda,
hal
ini
dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor
antara
lain
Jenis
Relief
Iklim,
tanah,
atau
tinggi
rendah
permukaan
bumi,
Biotik
(pengaruh
makhluk
hidup).
berikut
Daerah panas (0 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi,
jagung,
tebu,
karet.
Daerah sedang ( 650 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi,
tembakau,
teh,
sayuran.
Daerah sejuk ( 1500 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran,
kina,
pinus.
Daerah
dingin
(di
atas
2500
meter)
tidak
ada
tanaman
budidaya
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :
Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki
perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya
akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim ialah
hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim
tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang
tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di
Pulau
Sumatera,
Kalimantan,
Sulawesi
dan
Papua.
Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang rumput
yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara
Timur.
Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Steppa terdapat di daerah yang curah
hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk
peternakan.
Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan
bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan
Selatan.
Jadi bila suatu tumbuh-tumbuhan habis maka makhluk hidup lain seperti manusia dan
hewan akan berpidah tempat, karena sumber utama makanan mereka tidak ada. Dan untuk bertahan
hidup maka makhluk hidup lainnya berpindah dan mencari tempat yang lain. Tumbuh-tumbuhan
adalah siklus makanan yang paling bawah dan sangat mempengaruhi perkembangan hidup makhluk
lain.
2.
Fauna
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, iklim dan biotik yang
berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga akhirnya menyebabkan perbedaan jenis
hewan
di
suatu
wilayah.
Dari sedikit keterangan di atas, maka tedapat pembagian Peta Wilayah Penyebaran Tumbuhan dan
Hewan,
Garis
Wallace
dan
Weber,
serta
Enam
Daerah
Penyebaran
Biotik
di
Dunia.
Garis Wallace dan Weber adalah garis khayal yang dibuat sebagai garis pemisah antara
tumbuhan dan hewan Asiatis/Oriental dengan Australis. Garis ini dibuat oleh ahli ilmu alam yang
bernama Alfred Wallace dari Inggris dan Weber dari Jerman. Dari pembuatan garis Wallace dan
Weber tersebut, maka di Kepulauan Indonesia terdapat tiga golongan tumbuhan dan hewan. Yang
pertama, yaitu Asiatis/Oriental yang berada di sebelah barat garis Wallace. Yang kedua, yaitu
peralihan yang berada diantara garis Wallace dengan Weber. Yang ketiga, yaitu golongan Australis
yang
berada
di
sebelah
timur
garis
Weber.
Selain itu, Wallace juga membagi wilayah penyebaran tumbuhan dan hewan di dunia ini menjadi
enam
wilayah,
yaitu
Australi,
Oriental,
Paleartik,
Neartik,
Neotropical,
dan
Ethiopical.
b.
Manusia
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya
daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan
penebangan, reboisasi atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tempat ke
tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat
dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain faktor tersebut hewan
juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses
penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor
tumbuh tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi
perkembangan kehidupan tumbuh tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.
Contoh bakteri saprofit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah
sampah di tanah sehingga dapat menyuburkan tanah
E.
Seleksi Alam
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak
mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah
mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling
bersaing
untuk
mempertahankan
hidupnya.
Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat biston
betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston
betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih
lebih sedikit daripada ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat
biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pada saat sebelum terjadinya
revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston
betularia hitam menurun karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah
revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi
ngengat biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan,
akibatnya
mudah
ditangkap
oleh
pemangsanya.
Jadi kami menarik kesimpulan bahwa persebaran flora dan fauna disebabkan oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut baik dari alam maupun tindakan yang disengaja oleh manusia.
Sumber:
bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari. berbeda dengan tanaman yang berada di
daerah tundra.
2. Keadaan tanah
Perbedaaan jenis tanah, seperti pasir, aluvial, dan kapur serta jumlah zat mineral yang terkandung
dalam humus mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya
serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam
tanah. Di daerah tropis akan hidup berbagai jenis tumbuhan, sedangkan di daerah gurun atau bersalju
hanya akan hidup tumbuhan tertentu. Tumbuhan kaktus salah satu tumbuhan yang mampu beradaptasi
dengan kondisi iklim dan keadaan tanah di gurun pasir. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan
jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah.
contohnya: di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya yang kurang subur.
3. Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan dan
membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari curah
hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan. Keadaan tekstur tanah
berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar
serta kondisi air di dalam tanah. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya curah
hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya keanekaragaman tumbuhannya
kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah hujannya.
contohnya: di daerah gurun, hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya adalah pohon Kaktus
dan tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat, pohonnya tinggi-tingi dan
daunnya selalu hijau.
4. Tinggi Rendah Permukaan Bumi
Permukaan bumi terdiri dari berbagai macam relief , seperti pegunungan, dataran rendah, perbukitan
dan daerah pantai. Perbedaan tinggi-rendah permukaan bumi mengakibatkan variasi suhu udara. Variasi
suhu udara mempengaruhi keanekaragaman tumbuhan . Hutan yang terdapat di daerah pegunungan
banyak dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari
ketinggiannya dari permukaan laut . Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut.
Demikian juga sebaliknya bila lebih rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas. Oleh sebab
itu ketinggian permukaan bumi besar pengaruhnya terhadap jenis dan persebaran tumbuhan. Daerah
yang suhu udaranya lembab, basah di daerah tropis, tanamannya lebih subur dari pada daerah yang
suhunya panas dan kering.
Faktor Biotik
Makhluk Hidup
Makhluk hidup seperti manusia dan hewan dan tumbuhancmemiliki pengaruh yang cukup besar dalam
persebaran tumbuhan. Terutama manusia dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya dapat melakukan
persebaran tumbuhan dengan cepat dan mudah. Hutan kota merupakan jenis hutan yang lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor biotik, terutama manusia. manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna
di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa
faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini.
contohnya: daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan
melakukan penebangan, reboisasi,atau pemupukan.
Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Peranan faktor
tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi
perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. hewan juga
memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. contohnya: serangga dalam proses penyerbukan,
kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan
adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan
tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.
1. Faktor Iklim/Klimatik
Kondisi Iklim merupakan salah satu faktor yang utama dalam pola persebaran flora dan fauna.
Faktor-faktor iklim yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna/makhluk hidup meliputi
sebagai
berikut..
a.
Suhu
Radiasi Matahari merupakan sumber pada permukaan bumi baik secara langsung dan tidak
langsung. Pancaran radiasi matahari disebarkan secara merata ke bumi namun karena faktor
perbedaan lintang, derajat, keawanan, ketinggian dan albedo sehingga suhu disetiap tempat
tidaklah sama. Mengenai hal tersebut, membuat hewan dan tumbuhan beradaptasi, sehingga
hanya hewan dan tumbuhan tertentu saja yang dapat mendiami tempat secara tetap baik di
tempat bersuhu sangat tinggi dan sangat rendah saja. Dampak perbedaan ini terdapat jenis
hewan dan tumbuhan yang mampu berhasil beradaptasi di lingkungan tropis yang lembab, di
lingungan dingin, kering dan lingkungan panas dan kering.
Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan beragam suhu untuk proses
perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan tumbuhnya daun-daun baru. Seperti halnya dengan
tumbuhan yang dilingkungan dingin atau kering yang memerlukan pola cuaca yang beragam
dalam melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.
Kelompok Vegetasi Perennial, adalah kelomok tumbuhan yang memiliki cara dalam
melindungi diri di suhu yang sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga
mampu berkembvang terus-menerus. Kemampuan tersebut menyebabkan kelompok
vegetasi perennial berumur lebih dari satu tahun.
b. Kelembapan Udara
Kelembaban udara dapat dilihat dari banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara
penting diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air berperan dalam reaksi
pembentukan bahan organik tumbuhan. Seperti halnya dengan manusia, hewan, air merupakan
kebutuhan yang penting.
Macam-Macam Kelembapan Udara- Menurut tingkat adaptasi, kelembaban lingungannya,
dibedakan menjadi empat antara lain sebagai berikut...
Xerofit: Xerofit berasal dari kata xero yang berarti kering dan phytos berarti tumbuhan.
Jadi arti xerofit adalah kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi di lingkungan kurang
air atau kering. Pada wilayah xerofit daerah persebarannya adalah berada di kawasan
gurun/arid. Contohnya kaktus.
Hidrofit: Hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang beradaptasi di lingkungan berair atau
basah. Ciri utama dari vegetasi adalah cenderung memiliki sistem perakaran yang
dangkal, namun daunnya lebar dengan ruang renik (stomata), memiliki lapisan-lapisan
kulit luar dan daun-daunnya mengarah ke datangnya sinar matahari. Istilah Hidrofit
berasal dari kata hydros yang berarti basah atau berair.
Contohnya adalah teratai, eceng gondong, paku-pakuan, selada, air, kangkung, dan
sebagainya.
Mesofit: Mesofit adalah kelompok vegetasi yang hidup di daerah-daerah lembab namun
tidak tergenang di air. Istilah mesofit berasal dari kata meso yang berarti antara atau
pertengahan. Jenis tumbuhan mesofit terdapat di daerah lintang rendah atau tropis
dengan curah hujan tinggi dan relatif merata sepanjang tahun. Contoh tumbuhan mesofit
adalah anggrek dan jenis jamur.
Tropofit: Tropofit adalah kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi pada lingkungan
kondisi yang berubah-ubah (menguntungkan dan tidak menguntungkan). Vegetasi
kelompok tropofit hidup dengan perubahan musim yaitu musim panas dan musim dingin.
Ciri-ciri tumbuhan tropofit terdiri dari tumbuhan besar, berdaun lebat dengan cabang
yang banyak dan sebagai belukar atau pohon-pohon yang merupakan vegetasi khas di
daerah tropis.
c.
Angin
Angin berfungsi bagi tumbuhan karena fungsi angin untuk membentuk CO2 dan memindahkan
uap air dan kelembaban dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Tidak hanya itu angin
berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang menjadi tumbuhan baru.
d. Curah Hujan
Kebutuhan yang paling pentung untuk keberlangsungan flora dan fauna adalah Air. Air
merupakan sumber kebutuhan bagi organisme yang asalnya dari hujan. Persebaran curah hujan
di setiap wilayah permukaan bumi menyebabkan karakteristik vegeasi dan perbedaan jenis
hewan yang menempatinya. Hal tersebut disebabkan karena tumbuhan adalah produsen yang
menyediakan sumber makanan bagi hewan.
e. Sinar Matahari
Sinar matahari digunakan tumbuhan sebagai proses fotosintetis. Energi matahari di khususkan
untuk mengubah karbondioksida (CO2) dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen
(O2) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Sehingga sinar matahari dapat sampai di permukaan
bumi sebagai sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan untuk melangsungkan kehidupannya.
2. Faktor Tanah/Edafik
Faktor tanah/edafik adalah media utama bagi pertumbuhan jenis vegetasi yang meninjau tanah
dari sudut tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan vegetasi. Istilah edafik berasal dari
kataedapos yang berarti tanah atau lapangan. Faktor-faktor tanah/edafik yang memengaruhi
pertumbuhan vegetasi adalah sebagai berikut...
Tekstur tanah. Tanah yang teksturnya (ukuran butirannya) terlalu kasar, seperti krikil dan
pasir kasar atau terlalu halus seperti lembung, kurang baik atau sesuai dengan
pertumbuhan vegetasi. Tanah yang baik sebagai media tanam adalah komposisi
perbandingan butiran pasir, debu, dan lempungnya seimbang.
Mineral organik. Mineral organik atau humus adalah salah satu mineral organik yang
berasal dari jasad renik makhluk hidup yang telah terurai.
Kandungan air tanah. Air membantu melarutkan dan mengangkut mineral yang ada
dalam tanah untuk memudahkan menyerap ke sistem perakaran pada tumbuhan.
Kandungan udara tanah. Semakin tinggi tingkat kegemburan tanah, juga semakin besar
kandungan udara yang ada dalam tanah. Fungsi kandungan udara tanah bagi tumbuhan
adalah untuk respirasi melalui sistem perakaran pada tumbuhan.
3. Faktor Topografi/Fisiografi
Faktor fisiografi/topografi meliputi ketinggian dan kemiringan suatu wilayah. Ketinggian suatu
tempat berhubungan dengan gradien thermometrik, karna semakin tinggi kenaikan suatu tempat,
maka penurunan suhu juga akan terjadi ditempat tersebut. H. al tersebut yang mengacu kepada
jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang khas pada daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.
Sedangkan faktor topografi/fisiograsi berdasarkan kemiringan permukaan tanah. Semakin terjal
permukaan tanah, maka semakin besar kekuatan air dalam mengikis permukaan tanah yang
subur, sehingga dapat menyebabkan ketebalan tanah menjadi berkurang. Umumnya tanah yang
lebih miring memiliki jumlah flora dan fauna lebih sedikit dibandingkan dengan tanah yang relatif
rata. Penyebabnya dari hal tersebut adalah cadangan air mudah hilang karena air bergerak
kebawah dengan cepat.
Artikel Terkait:
Penyebaran
Penyebaran
Pengertian
Pengertian
Pengertian
Angin,
Cuaca
Geografi,
Fauna
Flora
Sifat,
dan
dan
Iklim
Konsep,
Pendekatan,
di
di
Indonesia
Indonesia
Jenis-Jenis
Angin
Serta
Perbeedaannya
Aspek,
Objek
&Prinsip
1.Ciri Monera
kingdom Monera
Monera adalah
kingdom
makhluk
hidup
yang
tidak
memiliki
membran
inti
Kingdom Protista
Protista adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan
memiliki membran inti(organisme eukariot). Segala kegiatan hidup protista dilakukan
oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup tersebut meliputi makan, pertukaran gas,
menanggapi rangsangan, bergerak, dan bberkembangbiak. Protista dikelompokkan
secara sederhana menjadi protista mirip hewan (protozoa) dan protista mirip tumbuhan
(alga), serta protista mirip jamur. Alga memiliki klorofil untu melkukan proses
fotosintesis sehingga bisa menghasilkan makanan senndiri, sebaliknya, protozoa tidak
memiliki klorofil sehingga tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.Protista mirip
jamur memiliki cara reproduksi yang mirip jamur.
3. Ciri Fungi
Kingdom Fungi
Fungi atau jamur merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas.
Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel berbentuk benang, atau tersusun dari
kumpulan benang, dinding selnya tersusun dari zat kitin (seperti pada kuku manusia).
Ternyata ktin lah yang membuat jamur tidak dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan
atau hewan.
4.Ciri Plantae (Tumbuhan)
Kingdom Plantae
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah makhluk hidup bersel banyak yang memiliki
kloroplas. Didalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena mempunyai klorofil, maka
tumbuhan
melakukan fotosintesis.
Sel
tumbuhan
termasuk
eukariot
(mempunyai
membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki
akar,
batang,
dan
daun,
kecuali
lumut
yang
memiliki
akar
semu
(rizoid).
Kingdom Animalia
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnay mempunyai membran inti (eukariot) dan
tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sle hewan tidak memiliki dinding sel, berbeda dengan
tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sistem saraf.
Sedangkan kelompok virus yang tidak termasuk kedalam 5 kingdom tersebut memiliki
ciri-ciri sebagai berikut
a.Virus hanya memiliki satu jenis protein inti (DNA saja atau RNA aja).
b.Tubuh Virus berukuran lebih kecil dari sel.
c.Reproduksi
virus
terjadi
dengan
cara
mengkopi
asam
inti.
Nah, demikianlah postingan saya kali ini mengenai Kalsifikasi makhluk hidup. Semoga
dapat bermanfaat bagi sobat semua, pastinya masih ada kekurangan dalam artikel di
blog yang sederhana ini, oleh karena itu saya harap sobat sudi untuk memberitahukan
kekurangan atau kelebihan dari postingan kali ini pada kotak komentar. Ilmu
pengetahuan adalah sumber bagi kehidupan dan kemajuan umat manusia, untk
menambah ilmu