Anda di halaman 1dari 12

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:


1. Bergerak (sintetis)
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Gerak yang
dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung
batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan
perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan
vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa
tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

2. Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)


Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang. Hal ini dapat ditunjukkan
sebagai berikut:
a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang
dengan menutup daunnya.
b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
c. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.

3. Memerlukan Makan (nutrisi)


Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup,
menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada
makhluk hidup lainnya.

4. Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan
mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan
paruparu, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun
bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar.

5. Tumbuh dan Berkembang


Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible.
Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.

6. Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara
berkembangbiak sebagai berikut :
a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel
sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
7. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk
mempertahankan diri.
Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang
mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar
untuk memperluas bidang penguapan.
b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh :
Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi
urinenya kental
c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh:
Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.

8. Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan
hormon.

9. E k s k r e s i
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan
selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari
tubuh.

TIPS
Ciri Makhluk Hidup  SiNARR PETIR
SI = sintetis P = pertumbuhan dan Perkembangan
N = nutrisi E = ekskresi
A = adaptasi T = transportasi
R = regulasi I = iritabilitas
R = reproduksi R = reproduksi
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
 Ilmu yang mempelajari pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu disebut
klasifikasi atau taksonomi.
 Pada abad ke-18 Carolus Linnaeus (1707 – 1778), seorang ahli biologi dari Swedia memperkenalkan
klasifikasi berdasarkan persamaan struktur. Dengan cara seperti ini maka makhluk yang ada
dipermukaan bumi ini dibedakan menjadi dua (2) kelompok dunia kehidupan besar yaitu: dunia hewan
atau Animalia dan dunia tumbuhan atau Plantae. Selanjutnya setiap dunia akan dibagi menjadi
kelompok-kelompok lebih kecil yang disebut dengan takson-takson.
 Dunia hewan akan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan
b. Filum
c. Class atau kelas
d. Ordo atau bangsa
e. Familia atau suku.
f. Genus atau marga.
g. Species atau jenis
Dalam dunia tumbuhan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan
b. Filum
c. Class atau kelas
d. Ordo atau bangsa
e. Familia atau suku.
f. Genus atau marga.
g. Species atau jenis

KINGDOM.
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi
sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan
oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista,
Fungi, Plantae, dan Animalia
 FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR).
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan.
Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan
ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya
memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
 KELAS (CLASSIS).
 Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
 ORDO (BANGSA).
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi
akhiran ales.
 FAMILI.
Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi
akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
 GENUS (MARGA).
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf
pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf
miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
 SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organisme yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)

 Klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem yang disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur
(Sistem nama ganda). Di dalam sistem Binomial Nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai
berikut:
a) Species terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat
spesifikasinya.
b) Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
c) Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau
digaris bawahi.
Contoh : Nama species Pisang ; Musa paradisiaca L
Genus : Musa
Species : paradisiaca
Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkat dengan L
Menurut RH.Whittaker yang didukung oleh banyak ahli biologi, pada tahun 1969 dikembangkan
klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem lima kingdom sebagai berikut:

1. Monera

Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal.


Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung inti sehingga bersifat
prokariotik. Misal: bakteri dan ganggang biru.
a) Bakteri
Struktur bakteri masih sangat sederhana tetapi mempunyai peranan yang penting. Umumnya
tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof. Tempat hidup bakteri di mana-mana misalnya di
kulit, di mulut, di tanah, dan sebagainya. Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3
macam yaitu:
 Bacillus: bakteri berbentuk batang atau basil. Terdapat tiga macam bentuk bacillus, yaitu :
(1) Streptobacil, berbentuk panjang seperti rantai. Contoh: Bacillus antrhracis, penyebab
penyakit antraks
(2) Diplobasil, berkelompok dua-dua.
(3) Basil tunggal.
 Coccus: bakteri berbentuk bola. Terdapat lima macam bentuk coccus, yaitu:
(1)Monococcus, tunggal
(2)Diplococcus, berkoloni dua-dua
(3)Sreptococcus, seperti rantai
(4)Staphylococcus, seperti buah anggur
(5)Sarcina, berbentuk kubus.
 Spirillum: bakteri berbentuk spiral. Terdapat tiga macam bentuk spririllum, yaitu :
(1)Spiral, berbentuk lebih dari setengah lingkaran
(2)Koma, berbentuk kurang dari setengah lingkaran
(3)Spirochaeta, berbentuk sulur berpilin.
ada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk
hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan
Archaebacteria.

Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom:
Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang
dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai
lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.
Kingdom Archaebacteria
Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena mereka
dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan yang lebih ekstrim.
Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun
atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan.
Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista
menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat
geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma,
dan Trichomonas),Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu,
contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium).
Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu
menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari
semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue)
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan.
Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan,
yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu
kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut
dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang
merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria
dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai
sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.

Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Menurut Thomas Cavalier-Smith tahun 2004)


Seorang ilmuwan Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6 Kingdom juga, namun dengan
memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista. 6 Kingdom
menurut Klasifikasi Cavalier-Smith:

a. Bacteria

b. Protozoa

c. Chromista

d. Fungi

e. Plantae
f. Animalia

Walaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun klasifikasi menurut


ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.
Sistem Klasifikasi
Dibedakan menjadi 3
1 Sistem Klasifikasi Alamiah
- diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu murid Aristoteles
- didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi)
- tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba
Sistem Klasifikasi Buatan
- diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia
- dikenal sebagai Bapak Klasifikasi
- dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain yang digunakan adalah 
  morfologi.
- merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia
2 - misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
3            Sistem Klasifikasi filogenetik
            - diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku tentang teori evolusi.
            - Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang 
               lebih dekat.
            - didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta
mengetahui hubungan 
               kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.

Keanekaragaman Makhluk Hidup

A. Pengklasifikasian Makhluk Hidup


Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Hal ini mendorong para ahli mencari cara untuk mempelajarinya, yaitu
dengan menggunakan suatu sistem tertentu yang disebut klasifikasi.
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut taksonomi. Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adalah
adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.

1. Tata Nama Makhluk Hidup

Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan
klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah diklasifikasikan, suatu
makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah
sistem tata nama biner yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki
Bapak Taksonomi.
Pemberian nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama
genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis kapital atau huruf besar, dan pada kata kedua ditulis dengan
huruf kecil. Kedua kata ini ditulis mir ing. Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum gnemon (melinjo).

Jika nama makhluk hidup lebih dari dua kata, maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda penghubung dan ditulis
miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.

Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu
kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies
(jenis). Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah
persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.

 
2. Klasifikasi Makhluk Hidup

Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu kingdom monera,
protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian  lima kingdom ini
didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai
berikut.

1. Monera

Ciri-ciri monera a dalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), dan memiliki
reproduksi secara aseksual.
1) Bakteri
Bakteri memiliki sel uniseluler dan prokariotik. Umumnya tidak memiliki  klorofil, namun ada yang memiliki klorofil
sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri sangat kecil, hanya beberapa mikron.
a) Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) Kokus (bulat)  Contoh: Staphylococcus aureus
(penyebab radang paru-paru).(2) Basil (batang)  Contoh: Bacillus anthracis (penyebab antraks) (3) Spiral (berbengkok-
bengkok)  Contoh: Treponema pallidum (penyebab sifilis)
b) Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen, antara lain: (1) Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen
untuk hidup, contohnya Nitrosomonas. (2) Bakt eri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk
hidup, contohnya Clostridium tetani. c) Jenis bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanan, antara lain: (1) Bakt eri
heterotrof, makanan diperoleh dari organisme lain. (2)  Bakteri saprofit, makanan diperoleh dari sisa-sisa organisme
lain. Contoh: Escherichia. (3) Bakteri parasit, makanan diperoleh dari organisme yang ditumpanginya. Biasanya bakteri
merugikan. Contoh: Mycobacterium tuberculosis.(4) Bakteri autotrof, makanan diperoleh dengan membuat sendiri.(5) 
Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya dengan bantuan energi cahaya matahari. Contoh: bakteri hijau-
biru. (6)  Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan energi kimia. Contoh: bakteri
hidrogen.

2) Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)


a. Cyanobacteria tidak semuanya bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil sehingga mampu
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air
dengan suhu yang tinggi, maupun di air dengan tingkat keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat
digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein).

b. Protista C iri-ciri protista a dalah eukariotik (mempunyai membran


inti), uniseluler atau multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
1)  Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri seperti
hewan (protozoa). Cermatilah. a) Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu
atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh he wan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca
(penyebab disentri).
c) Flagellata Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,  air tawar, tubuh hewan, atau
manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak).
d) Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.
e) Sporozoa tidak memiliki alat gerak, dan semua  jenis sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab
malaria).

2) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae)


Berikut ini adalah yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seper ti tumbuhan (ganggang/algae).
a) Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu
berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
b) Pyrophyta S ebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar,
uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh: Ceratium.

3) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi)


Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
a) Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang
hidup bebas yang berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa yang
berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh: Physarium.
b) Oomycota (jamur air) Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam,
dan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara  seksual menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual
menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh:
Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan sebagai parasit).
c. Fungi Cir i-cirinya adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki
klorofi l, uniseluler atau multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit,  dan mutual).
Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang
membentuk lumut kerak (lichenes). Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi.
Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam fungi.
1) Zigomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Mempunyai hifa yang tidak bersekat. b) Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secara aseksual
dengan spora. c) Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhan
atau hewan, ada juga yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe).
2) Ascomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Uniseluler atau multiseluler (sebagian besar). b) Mempunyai hifa yang bersekat-sekat. c) Ada yang membentuk tubuh
buah dan ada yang tidak. d) Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan
konidiospora. e) Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau
manusia. Contoh: Saccharo-myces cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).
3) Basidiomycota Ciri-cirinya adalah: a) Multiseluler. b) Hif a bersekat. c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada
yang tidak. d) Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang
parasit pada tumbuhan atau manusia. e) Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara
seksual dengan menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
4) Deuteromycota Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus
wentii (pembuatan kecap, tauco).
d. Plantae Ki ngdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang  memiliki ciri eukariotik dan
multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki
klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan
Tracheophyta.
1) Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati.
Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a) Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil
sehingga mampu melakukan  fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan
fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina.    Algae dibedakan atas 4
kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta
(alga merah).
b) Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang
menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me
ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi
penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh:
Marchantia.
(2) Musci  (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
2)    Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun
sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat
transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta
adalah:
a) Pterydophyta Me mpunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk
menyerap air dan zat makanan. Pt erydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami
metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba),
Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
b) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai
alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang
menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat
embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak
bijinya, yaitu:
(1) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak
terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus
jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis
haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh:
Ginkgo biloba.
(2) Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji
diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila
memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan,
biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan).
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.

e. Animalia
Animalia atau hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom animalia
dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu:
1)      Avertebrata
Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu: a)
Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana, tubuh berpori-pori,
sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga  yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada
umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
b) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada tentakel
terdapat alat penyengat. Contoh:  Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
c) Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup bebas atau sebagai parasit.
Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).

d) Platyhelminthes (Cacing pipih) Bentuk tubuh pipih, simetri bilateral, triploblastik,


dan acoelomata. Tubuhnya terdiri atas bagian kepala (anterior), ekor (posterior),
bagian punggung (dorsal), bagian perut (ventral), dan bagian samping (lateral).
contohnya : Kelas Turbellaria (cacing berambut getar), Kelas Trematoda (cacing
isap), dan Kelas Cestoda (cacing pita).

e) Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas,
ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah).
f) Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak,
tubuh di lindungi cangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di perairan laut, air tawar,
ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).
g) Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, da n perut.
Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit, simbiosis. Contoh: Pardosa amenata (jenis laba-
laba).
h) Echinodermata (Hewan berkulit duri) Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih.
Permukaan tubuh umumnya berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup  bebas atau di perairan laut.
Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).

2)      Vertebrata
Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan, pencernaan, peredaran
darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan betina.
Ver tebrata terdiri atas: a) Pisces (ikan), contoh: ikan louhan. b) Amphibia, contoh: katak. c) Reptilia, contoh: komodo.
d) Aves (burung), contoh: penguin. e) Mamalia, contoh: kera.

B. Organisasi Kehidupan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beraneka ragam. Keanekaragaman ini meliputi berbagai bentuk dan variasi tingkat
kehidupan, mulai dari sel sampai organisme.

1. Sel

Sel adalah satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun tubuh makhluk hidup, bentuk dan ukurannya bermacam-
macam. Sel juga merupakan satuan fungsi kehidupan karena dalam sel terjadi fungsifungsi atau kegiatan hidup.Ukuran
sel sangat kecil sehingga bagian-bagian sel dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Bagian-bagian
tersebut adalah sebagai berikut:

2. Membran Plasma

Membran plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar sel.
Pada sel hewan ter dapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap. Sedangkan, pada sel tumbuhan tidak terdapat
dinding sel sehingga membran sel menjadi lapisan sel terluar.  Membran sel tersusun atas senyawa lipida dan protein
(lipoprotein) serta bersifat semipermeabel. Tidak semua zat bisa masuk ke sel karena diseleksi oleh membran sel.

3. Sitoplasma

Sitoplasma adalah l arutan yang berada di antara membran sel dan inti sel. Sitoplasma mengandung 90% air dan
bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion dan molekul-molekul garam, asam amino, gula,
nukleotida, asam lemak, vitamin, dan gas-gas yang membentuk larutan.

Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel sel. Organel-organel ini adalah: 1) Mit okondria
berfungsi untuk respirasi atau pernapasan sel. 2) Badan golgi berfungsi dalam proses ekskresi sel. 3) Ribosom berfungsi
sebagai tempat sintesis protein. 4) Lisosom berfungsi menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna makanan. 5)
Sentrosom berfungsi sebagai tempat menggantungnya kromosom saat pembelahan sel. Terdapat pada sel hewan dan
manusia. 6) Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme. Biasanya
terdapat pada sel tumbuhan. 7) Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada yang mengandung zat warna dan ada
yang tidak. Plastida yang mengandung zat hijau daun disebut kloroplas.

4. Inti Sel

Inti sel disebut  juga nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti sebagai pembungkus inti, nukleus atau anak inti, dan
plasma inti atau nukleoplasma. Di dalam plasma inti terdapat benang-benang krosom yang berfungsi sebagai pembawa
sifat keturunan. Inti sel berfungsi sebagai pengatur seluruh kegiatan sel.

2. Jaringan

Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan
berbeda.

a). Jaringan pada Tumbuhan

Jaringan pada tumbuhan bermacam-macam, yaitu:


1) Jaringan meristem Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah. Jaringan ini berfungsi
untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung akar serta pada kambium (ikatan pembuluh).
2) Jaringan epidermis Jaringan ini terletak pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan ini berfungsi sebagai
pelindung jaringan di bawahnya. 3) Jaringan parenkim
3) Jaringan parenkim merupakan jaringan pengisi antara jaringan yang lain. Oleh karena itu, jaringan parenkim terdapat
hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan.
4) Jaringan pengokoh Jaringan pengokoh berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdapat di akar, batang, daun,
dan buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim.
5) Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem dan floem. Jaringan xilem
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan, floem berfungsi untuk mengangkut sari
makanan dari daun ke seluruh tubuh tanaman.
6) Jaringan endodermis Jaringan ini terdapat pada akar dan batang.

b. Jaringan pada Hewan


Jaringan p ada h ewan sama dengan jaringan pada manusia, yaitu:
1) Jaringan epitel
Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu epitel
berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal, contohnya epitel pipih se lapis terdapat pada alveoli.
Sedangkan, contoh epitel berlapis banyak adalah epitel pipih pada epidermis kulit vertebrata.
2) Jaringan penyokong
Jaringan ini berfungsi untuk menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan menjadi: a) j aringan ikat berfungsi memperkuat
tubuh dan sebagai penghubung antarjaringan. b) Jaringan tulang berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak.
Jaringan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan tulang keras dan tulang rawan.
3) Jaringan otot
Jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan
otot jantung.
4) Jar ingan darah
Jaringan darah berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit. Sel darah terdiri atas darah
merah, darah putih, dan trombosit.
5) Jaringan saraf
Jaringan ini berfungsi untuk menghantarkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri atas sel-sel saraf (neuron). 
Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.

Organ/Jaringan yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk organ. Organ pada tumbuhan adalah akar,
batang, daun, bunga, biji dan buah. Organ-organ ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Organ pada manusia dan hewan
adalah mata, hidung, telinga, usus, dan lain lain.

1. Sistem Organ

Sistem organ adalah kumpulan dari organ-organ yang saling bekerja sama membentuk suatu sistem. Contoh sistem organ
adalah sistem pernapasan yang terbentuk dari organ hidung, paru-paru, bronkus, dan tenggorokan. Semua sistem organ
akan bekerja sama untuk melakukan fungsi hidup atau proses kehidupan dan membentuk organisme. Sistem organ ini
saling mempengaruhi sistem organ yang lain. Jika satu sistem organ rusak akan mengganggu sistem organ yang lain.

Sistem Klasifikasi
Taksonomi merupakan ilmu yang mengkaji pengelompokkan mahluk hidup.
Dipelopori oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18. Prinsip klasifikasi yang digunakan Linnaeus adalah pengelompokkan
mahluk hidup berdasarkan persamaan ciri dan pemberian nama dengan sistem tata nama ganda.

Proses Klasifikasi
Klasifikasi Sistem Alami = Berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi.
Klasifikasi Sistem Filogeni = Berdasarkan sejarah evolusi mahluk hidup.
Klasifikasi Sitem Buatan = Berdasarkan persamaan cirri morfologi yang mudah
dilihat.
Kegiatan mengelompokkan mahluk hidup menghasilkan kelompok-kelompok takson.
Banyak dan sedikit persamaan atau perbedaan ciri antar-anggota suatu kelompok
mahluk hidup akan menentukan jenjang takson dan juga menunjukkan jenjang
kekerabatannya.
Kelompok mahluk hidup yang memiliki sedikit persamaan berada pada jenjang takson
lebih tinggi dibandingkan kelompok mahluk hidup yang memiliki banyak persamaan.
Semakin sedikit persamaanya maka semakin jauh kekerabatannya.
Sistem Tata Nama Mahluk Hidup
Fungsi :  Untuk memudahkan komunikasi antar-ilmuwan biologi mengenai jenis mahluk
hidup
Penemu : Carolus Linnaeus pada tahun 1735
Sistem : Tata Nama Ganda atau Binomial Nomenclature
Sumber : http://www.dunia-mulyadi.com/2015/05/materi-klasifikasi-makhluk-
hidup.html#ixzz4vgM2Lz3t

Anda mungkin juga menyukai