Bismillah, MasyaAllah sungguh ciptaan Allah di dunia ini sangat menakjubkan. Bagaimana
tidak, karena ada berbagai macam makhluk hidup yang ada di bumi ini yang bahkan tidak kita
ketahui semuanya.
Ahli biologi kemudian melakukan klasifikasi atau pengelompokan terhadap spesies dari
organisme. Sehingga dengan pengelompokan itu timbullah klasifikasi makhluk hidup yang
berkelanjutan.
Manfaatnya:
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
Sistem klasifikasi yang kita kenal sekarang merupakan perkembangan klasifikasi makhluk hidup
yang berkelanjutan. Perkembangan tersebut diantaranya klasifikasi 2, 3, 4, 5, 6 kingdom.
Disini organisme dikelompokkan menjadi 2 dunia besar yaitu dunia tumbuhan (Kingdom
Plantae) dan dunia hewan (Kingdom Animalia).
Contoh: Ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku. Ditambah bakteri dan jamur walaupun
tidak mempunyai klorofil.
Di klasifikasi ini memisahkan jamur yang pada klasifikasi 2 kingdom masuk ke dunia tumbuhan.
Jamur dibedakan karena dinding sel jamur bukan terdiri dari bahan selulosa seperti dinding sel
tumbuhan melainkan dari bahan kitin.
Jamur juga tidak bisa membuat makanan sendiri (Hererotrof) seperti tumbuhan.
Eukariotik
Multiseluler
Para anggota kerajaan ini tidak memiliki pigmen fotosintetik dan karena itu heterotrofik.
2. Dunia Tumbuhan
Meliputi segala organisme yang bisa membuat makanannya sendiri (Autotrof) dengan melewati
fotosintesis.
Eukariotik
Multiseluler
3. Dunia Hewan
Meliputi segala organisme yang memperoleh makanannya secara heterotrof dengan cara
memakan organisme lain.
Sedikit kami menyinggung tentang urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke
terendah (yang sekarang digunakan), yaitu:
Domain (Daerah)
Kingdom (Kerajaan)
Classis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
familia (Suku)
Genus (Marga)
Sistem ini berkembang setelah ditemukan inti sel (nukleus). Ada organisme yang inti sel nya
tidak mempunyai selaput, terdapat juga organisme yang inti sel nya diselubungi selaput.
1. Kingdom Monera
Anggota kingdom Monera semuanya tidak memiliki selaput inti, untuk itu disebut organisme
prokariotik.
3. Kingdom Plantae
Semua ganggang (kecuali ganggang biru-hijau), tumbuhan paku, tumbuhan lumut, dan tumbuhan
biji termasuk dalam kingdom ini.
4. Kingdom Animalia
Semua hewan mulai dari Protozoa hingga Chordata termasuk ke dalam kingdom animalia.
Whittaker mengusulkan klasifikasi makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu Monera, Protista,
Fungi, Plantae, dan Animalia karena kemajuan IPTEK.
Di sistem ini ganggang yang sebelumnya dimasukkan di kingdom Plantae, serta Protozoa yang
dahulu dimasukkan di dalam kingdom Animalia kemudian dikelompokkan menjadi satu
kingdom, yaitu Kingdom Protista.
1. Kingdom Monera
Terdiri dari bakteri dan ganggang biru-hijau. Dilihat dari mikroskop kebanyakan bakteri terlhat
mempunyai ukuran dan bentuk yang sama.
Tetapi lewat bukti biologi molekular dijumpai perbedaan pada ARN ribosom. Sehingga ahli
mikrobiologi membedakan bakteri menjadi eubacteria dan archaebacteria.
Eubacteria ialah kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon
yang sederhana dan hidup di lingkungan biasa
Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dapat hidup di lingkungan ekstrim, misalnya
pada sumber air panas, di dalam laut dengan kadar garam tinggi, atau di tempat yang
asam.
2. Kingdom Protista
Terdiri dari organisme yang mempunyai selaput inti dan bersel tunggal dan bisa ditemui dimana
saja. Protista dikelompokkan menjadi tiga, yaitu protista menyerupai tumbuhan (Ganggang), dan
protista menyerupai jamur, protista menyerupai hewan (Protozoa),.
Ciri-ciri: Hampir semua protista hidup di air karena mereka tidak mempunyai pelindung yang
dapat menjaga tubuhnya dari kekeringan.
3. Kingdom Fungi
Biasanya bersel banyak, mempunyai membran inti sekaligus peran sebagai dekomposer pada
lingkungan. Jamur mendapatkan makanan dengan cara saprofit atau parasit.
4. Kingdom Plantae
Merupakan organisme yang memiliki membran inti yang bisa membuat makanannya sendiri dan
bersel banyak. Biasanya kingdom ini hidup di darat. Cara berkembang biak bisa secara kawin
dan tidak kawin.
5. Kingdom Animalia
Merupakan organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk kebutuhan makanannya. Sel
hewan tidak mempunyai dinding sel.
Sistem klasifikasi yang diuraikan diatas belum memasukkan virus diklasifikasinya. Tubuh virus
tersusun atas asam nuklea yang diselubungi oleh protein.
Di luar sel hidup, virus merupakan benda mati. Virus hanya bisa hidup dan memperbanyak diri
dalam sel hidup inangnya.
Sistem klasifikasi 6 kingdom merupakan sistem klasifikasi 5 kingdom ditambah dengan kingdom
Virus.
Klasifikasi Makhluk Hidup .
Sebenarnya secara naluri manusia cenderung senantiasa melakukan klasifikasi terhadap berbagai
hal. Seperti dalam kehidupan sehari-hari manusia telah membagi tanaman menjadi beberapa
kelompok yaitu tanaman pangan, tanaman obat, tanaman bumbu, dan tanaman hias.
Demikian juga dengan hewan, mungkin kita sering mengelompokkan hewan menjadi hewan
berkaki empat dan hewan berkaki dua, hewan pemakan tumbuhan dan pemakan daging, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, pengelompokan atau klasifikasi makhluk hidup bukanlah sesuatu
yang baru karena kita sudah biasa melakukannya.
Klasifikasi makhluk hidup merupakan sebuah cara untuk mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimilikinya. Melalui pengelompokan, makhluk hidup yang
begitu banyak akan dipisahkan menjadi kelompok kelompok yang lebih kecil.
Oleh karena itu, klasifikasi makhluk hidup akan mempermudah manusia untuk mempelajari dan
mengidentifikasi makhluk hidup.
Ilmu klasifikasi makhluk hidup mulai berkembang ketika seorang ahli biologi asal Swedia,
Carlous Linnaeus, mencoba untuk mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok.
Linnaeus membagi makhluk hidup menjadi kelompok hewan dan tumbuhan.
Dua kelompok besar tersebut disebut kingdom oleh Linnaeus, jadi terdapat kingdom animalia
(hewan) dan plantae (tumbuhan). Kemudian Linnaeus membaginya lagi menjadi tingkatan yang
lebih kecil yaitu divisi filum, kelas, bangsa, suku, marga, dan jenis. Pengelompokan yang
disusun oleh Linnaeus disebut taksa (tunggal: takson).
Klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom yang sering digunakan merupakan cara pengelompokan
yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Dia membagi makhluk hidup
menjadi 5 kelompok besar yaitu monera, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan.
1. Kingdom Monera
Bakteri (abcnews.com)
Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok monera memiliki ukuran mikroskopis
berkisar antara 1-10 μm (mikrometer). Untuk melihatnya dibutuhkan mikroskop yang memiliki
pembesaran lebih dari 1.000 kali.
Ciri-ciri makhluk hidup kelompok monera adalah selnya tidak memiliki membran inti
(prokariotik), bersel satu, dan berkembang biak dengan cara membelah diri. Kingdom monera
terdiri dari bakteri dan alga biru.
Bakteri
Bakteri banyak terdapat di sekeliling kita, bahkan di dalam tubuh manusia. Bakteri memiliki
bentuk yang bervariasi yaitu basil, kokus, dan spiril. Bakteri yang ada disekitar kita ada yang
menguntungkan dan ada yang merugikan. Sebagian besar bakteri memang merugikan namun
banyak juga yang bermanfaat bagi manusia.
Contoh bakteri yang menguntungkan adalah Escherichia coli. Di dalam usus besar manusia
terdapat jutaan bakteri Escherichia coli yang berperan untuk membantu memproduksi vitamin K
melalui proses pembusukan makanan. Contoh lain bakteri yang bermanfaat adalah Rhyzobium
sp. yang berperan mengikat nitrogen di udara bebas.
Terdapat juga bakteri yang merugikan manusia seperti Clostridium tetani (penyebab penyakit
tetanus), Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera), Mycobacteriaum leprae (penyebab penyakit
lepra), Salmonella typhi (penyebab sakit tipus), Mycobacterium tuberculose (penyebab penyakit
TBC), dan Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks). Ada juga yang menyebabkan
makanan menjadi busuk dan beracun, Clostridium botulinum.
Alga Hijau-Biru
Anggota dari kingdom monera yang lainnya adalah alga hijau-biru (cyanobacteria). Alga hijau-
biru telah memiliki klorofil sehingga mampu membuat makanan melalui proses fotosintesis.
Sama halnya dengan bakteri, alga hijau-biru belum memiliki membran inti sel.
Contoh alga hijau-biru, antara lain spirulina, clorococcus, gloeocapsa, microcystic, aphnocaspa,
oscillatoria, dan anabaena azolla. Spirulina memiliki kadar protein yang sangat tinggi dan dapat
meningkatkan kesuburan tanah karena mampu mengikat nitrogen bebas dari udara.
2. Kingdom Protista
Kelompok kedua dalam klasifikasi makhluk hidup adalah kingdom protista. Perbedaan utama
kelompok monera dan kelompok protista adalah pada membran inti yang dimilikinya. Makhluk
hidup kingdom protista selnya mempunyai membran inti.
Sifat-sifat dari kelompok protista ini sangat beragam, ada yang bersel tunggal dan ada juga yang
bersel banyak. Selain itu juga ada yang berukuran mikroskopis (dilihat mengunakan mikroskop)
dan ada juga yang berukuran makroskopis (dapat dilihat tanpa mikroskop).
Ada yang sifat-sifatnya menyerupai hewan (memakan hewan lain) dan ada juga yang memiliki
sifat-sifat seperti tumbuhan (mampu berfotosintesis). Kelompok protista yang memiliki sifat
seperti hewan disebut protozoa dan yang memiliki sifat tumbuhan disebut alga.
Protozoa
Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok protozoa adalah paramecium, Entamoeba
coli yang terdapat pada usus besar dan dapat menyebabkan penyakit diare, dan plasmodium
malarine yang menyebabkan penyakit malaria.
Orang yang dalam tubuhnya terdapat plasmodium, sel-sel darah merahnya akan banyak yang
hancur dan mengalami demam yang tinggi. Penyakit ini menular melalui perantara nyamuk
anopheles.
Alga
Alga yang termasuk ke dalam kingdom protista adalah alga selain alga hijau-biru. Makhluk
hidup ini dibedakan lagi berdasarkan warna dari tubuhnya.
3. Alga Merah (Rhodophy-ceae), memiliki tubuh berwarna merah tua atau ungu, hidup di
laut, mengandung klorofil, mempunyai zat warna merah (fikoeritrin). Biasa dijadikan
bahan untuk membuat agar-agar.
Jamur (valhallamovement.com)
Jamur memiliki ukuran yang bermacam-macam, dari yang halus kecil seperti benang hingga
yang berukuran cukup besar. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
untuk membuat makanannya sendiri. Jamur bertahan hidup dengan cara menguraikan sisa-sisa
makhluk hidup yang telah mati dan menyerap sari-sarinya sebagai makanan.
Jamur memiliki cara yang unik dalam hal cara memperoleh makanannya. Jamur tidak menelan
makanannya seperti hewan atau manusia, namun mengeluarkan sejenis zat yang membuat sisa
makhluk hidup lain menjadi terurai. Jika telah terurai maka sari-sarinya akan diserap oleh jamur.
Jamur ada yang bersel tunggal dan ada juga yang bersel banyak. Jamur yang memiliki banyak sel
atau multiseluler, tubuhnya terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa tersebut
akan membentuk suatu anyaman yang disebut miselium. Jamur biasanya hidup di tempat-tempat
yang lembab dan sedikit terkena sinar matahari, bersifat saprofit (hidup dan makan dari bahan
organik yang sudah mati atau busuk), dan parasit.
Perkembangbiakan jamur dapat dilakukan secara generatif (kawin) maupun vegetatif (tidak
kawin). Perkembang biakan secara generatif, dengan melakukan perkawinan melalui miselium.
Adapun secara vegetatif, jamur akan menghasilkan spora yang dibentuk oleh tubuh buah.
1. Chytridiomycota
Contoh: Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi kentang), Hyzopydium couchii (parasit
ganggang Spirogyra), Olpidium viciae (parasit pada Vicia unijuga), dan Physoderma zeamaydis
(penyebab noda pirang pada jagung).
2. Zygomycota
Contoh: Rhizopus stolonifer dan Rhizopus oligosporus (ragi tempe), Rhizopus oryzae (ragi tape),
Entomophtora muscae (parasit pada lalat), dan Basidiobolus ranarum (penyebab penyakit pada
manusia).
3. Ascomycota
Contoh: Piedraia hortai (penyebab infeksi pada rambut manusia), Saccharomyces cerevisiae
(ragi bir, anggur, dan roti), Candida albicans (penyebab penyakit kandidiasis), dan Aspergillus
flavus (penghasil racun).
4. Basidiomycota
Contoh: Volvariella volvacea (jamur merang), Amanita phalloides (penghasil racun phalin),
Auricularia polytricha (bahan makanana), Puccinia graminis (penyebab penyakit pada tanaman
tebu dan jagung), dan Ustilago scitamanae (parasit tanaman Graminae).
5. Deuteromycota
Contoh: Alternaria (parasit pada kentang), Fusarium (parasit pada tomat dan kapas),
Helminthosporium (parasit pada tanaman padi dan jagung), Diplodia (parasit pada tanaman
jagung), Verticillium (merusak bibit tanaman), Epidermophyton, Microsporium, dan
Trichophyton (penyebab penyakit dermatofitosis).
Beberapa jenis jamur memang dapat dimakan, namun banyak juga jamur yang beracun sehingga
berbahaya jika dimakan. Contoh jamur yang beracun, yakni Amanita muscaria. Oleh karena itu,
apabila kamu menemukan jamur hendaknya hati-hati apabila akan memakannya sebab beberapa
jamur mengandung racun.
Kelompok ini beranggotakan makhluk hidup bersel banyak yang mampu berfotosintesis.
Kemampuan fotosintesis ini dikarenakan adanya klorofil di dalam kloroplas. Klorofl inilah yang
bisa memanfaatkan energi cahaya matahari untuk membuat makanan.
Perbedaan lain antara tumbuhan dengan makhluk hidup bersel banyak lain adalah dalam hal
struktur selnya. Sel-sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang terbuat dari bahan selulosa
(sejenis karbohidrat). Oleh karena itu, tumbuhan biasanya bersifat kaku dan tidak mudah patah.
Kingdom Plantae dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan tidak berpembuluh
(tidak mempunyai xilem dan floem) dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan yang termasuk ke
dalam kelompok tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan lumut. Sedangkan, tumbuhan
paku dan tumbuhan berbiji termasuk tumbuhan berpembuluh.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut merupakan kelompok tumbuhan yang hidup di darat, biasanya tumbuhan ini
berwarna hijau dan berukuran kecil dengan ukuran terbesar mencapai 50 cm. Pada umumnya
lumut hidup di atas permukaan batu, kayu, pohon, dan tanah. Lumut menghasilkan makanan
sendiri karena mengandung klorofil sehingga mampu berfotosintesis.
Kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta) ciri-cirinya adalah tidak mempunyai akar, batang, dan
daun sejati. Ciri lainnya adalah ukurannya kecil dan jarang mencapai 15 cm, berbentuk pipih
seperti pita dan ada juga yang berbentuk seperti batang dan daun kecil, dan dinding sel tersusun
atas selulosa.
Sekarang ini sudah terdapat 16.000 spesies lumut yang sudah ditemukan dan diklasifikasikan.
Lumut dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya menjadi lumut
hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthocerotopsida), dan lumut daun (Bryopsida).
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan yang mempunyai daun, batang, dan akar
sejati. Akan tetapi tidak memiliki bunga. Ciri khasnya adalah daun mudanya menggulung.
Kemudian di permukaan bagian bawah daun dewasa terdapat bintik-bintik coklat kehitaman
yang disebut sorus, di dalamnya terdapat kotak spora (sporangium) yang berisi banyak spora.
Pada umumnya tumbuhan berbiji hidup di daratan, tapi juga adayang hidup mengapung diatas
permukaan air seperti teratai. Tumbuhan berbiji juga termasuk tumbuhan yang bersifat
fotoautotrof yang memiliki kemampuan menghasilkan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis.
Tumbuhan biji dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan ada tidaknya penutup
atau pelindung biji. Sehingga Spermatophyta dibagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Selanjutnya tumbuhan berbiji
tertutup dibagi menjadi tumbuhan biji berkeping satu (Monokotil) dan berkeping dua (Dikotil).
Kuda (pixabay.com)
Dalam klasifikasi makhluk hidup, hewan termasuk ke dalam kingdom animalia. Hewan
merupakan kelompok makhluk hidup yang hidup dengan cara memakan makhluk hidup lain.
Perbedaan utama antara hewan dan tumbuhan adalah pada dinding sel yang dimilikinya. Sel-sel
tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan sel-sel hewan tidak mempunyai dinding sel.
Kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang. Berdasarkan hal itu, hewan dapat dibagi menjadi kelompok hewan bertulang belakang
(Vertebrata) dan hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata).
Avertebrata adalah jenis hewan yang tidak mempunyai tulang belakang atau tulang punggung.
Struktur pembentuk atau morfologi seperti sistem pernapasan, sistem peredaran darah pada
hewan avertebrata biasanya lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata.
Terdapat 5 kelompok makhluk hidup yang termasuk ke dalam hewan avertebrata yaitu:
1. Porifera(HewanBerpori)
Porifera merupakanhewan yang memiliki pori-pori dengan bentuk tubuh seperti spons.
Hewan jenis ini biasanya hidup di perairan, warna tubuhnya juga bermacam-macam
seperti merah, kuning,dan hijau. Contoh: Spongilla, Euspongia, Poerion, dan Scypha.
2. Coelenterata(HewanBerongga)
Coeloenterata merupakan hewan berongga, memiliki tentakel untuk menangkap mangsa,
pada permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat. Bentuk tubuh colenterata
ada yang berbentuk polip yang melekat di tempat hidupnya dan ada yang berbentuk
medusa yang dapat bergerak aktif di dalam air. Contoh: ubur-ubur, bunga karang, obelia,
hydra dan anemon.
3. Vermes(Cacing)
Vermes merupakan hewan yang bertubuh lunak, tak bercabang, dan tubuhnya simetris
bilateral. Vermes dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya yaitu
cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes) tubuhnya bulat, panjang
dan tidak bersegmen, Annelida tubuhnya beruas-ruas seperti cincin. Contoh: cacing hati,
cacing perut, dan lintah.
4. Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Hewan ini memiliki tubuh yang lunak, banyak
lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada juga yang memiliki cangkang untuk menutup
dan melindungi tubuh. Contoh: cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis
5. Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Hewan jenis ini bagian tubuhnya bisa dibagi menjadi
3 bagian yaitu kepala, dada dan perut. Tubuh arthropoda diselubungi oleh zat kitin yang
keras, mempunyai indera yang peka terhadap bau dan sentuhan, dan memiliki mta
faset(beribu-ribumatakecil).
Contoh: serangga (insecta) seperti belalang, udang-udangan (Crustacea) seperti kepiting,
laba-laba (Arachnoidea) seperti kalajengking, dan lipan (Myriapoda) seperti kelabang.
Hewan bertulang belakang (Vertebrata) adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang
atau tulang punggung. Dari segi keragaman hewan vertebrata lebih sedikit jenisnya dibandingkan
hewan avertebrata. Tubuh hewan vertebrata dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala,
badan, dan ekor.
2. Amphibia, hewan yang mampu hidup di dua alam darat dan air, contohnya katak.
4. Aves (Unggas), tubuhnya tertutup bulu, contohnya burung merpati dan ayam
5. Mamalia (Hewan Menyusui), hewan yang beranak dan memiliki kelenjar susu, contohnya
sapi, kambing, kera, dan orang utan.
Aturan Penulisan Nama Ilmiah – Binomial Nomenklatur
Aturan penulisan nama ilmiah dalam biologi atau sering disebut sebagai binomial nomenklatur
merupakan cara penamaan makhluk hidup dalam bahasa ilmiah. Aturan penulisan nama ilmiah
ini sudah menjadi kesepakatan dunia internasional. Sistem penulisan nama ilmiah makhluk hidup
binomial nomenclature (sistem tata nama ganda) ditemukan oleh Carolus Linnaeus, dengan
nama asli Carl von Linne. Jasanya dalam ilmu pengetahuan ini membuatnya dikenal dengan
sebutan Bapak Taksonomi Modern.
Tujuan dari pemberian nama ilmiah untuk makhluk hidup adalah untuk memudahkan pengenalan
makhluk hidup. Penamaan binomial (binomial nomenklatur) juga dapat memudahkan dalam
determinasi/menentukan dan memastikan jenis makhluk hidup. Cara penulisan nama ilmiah
makhluk hidup dapat memudahkan manusia mengenali kelompok suatu makhluk hidup.
Sehingga, seseorang dapat lebih mudah dalam mempelajarinya.
Dalam ilmu biologi, nama hewan atau tumbuhan yang ada di sekitar sobat idschool memiliki
nama ilmiah. Seperti yang telah disinggung sedikit di atas, bahwa penulisan nama ilmiah ini
digunakan untuk mempermudah dalam mengenali jenis spesies dari suatu makhluk hidup.
Contoh nama ilmiah makhluk hidup adalah Oryza sativa, Ficus benyamina, Panthera leo, dan
lain sebagainya. Nama – nama tersebut terlihat asing bali sobat idschool. Namun, sebenarnya
sobat idschool mungkin tidak asing dengan jenis spesies makhluk hidup tersebut.
Bagaimana cara penulisan nama ilmiah makhluk hidup? Tentu saja sobat idschool dapat
mengikuti aturan penulisan nama ilmiah makhluk hidup atau yang biasa disebut binomial
nomenklatur.
Berikut ini adalah daftar aturan penulisan nama ilmiah makhluk hidup – binomial nomenklatur.
7. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari 2 kata, kata kedua dan berikutnya
harus digabung.
8. Jika nama species hewan terdiri atas 3 kata, kata ketiga tsb bukan nama spesies.
Kenali nama ilmiah makhluk hidup melalui beberapa contoh nama ilmiah tumbuhan dan contoh
nama ilmiah hewan pada contoh penulisan nama ilmiah di bawah.
Demikianlah ulasan materi terkait aturan penulisan nama ilmiah – binomial nomenklatur.
Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.