Anda di halaman 1dari 10

BIOLOGIJK

 Home
 ilmu biologi
 kingdom fungi
 kingdom monera
 kingdom protista
 virus

HOME/KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP/

Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk


Hidup dari 2-7 Kingdom
Supervisor Blog MIPA Reply April 27, 2017 A+ A-
DAFTAR MATERI BIOLOGI
 1. Hakekat Biologi
 2. Virus
 3. Kingdom Monera
 4. Kingdom Protista
 5. Kingdom Fungi
Pada artikel tentang macam-macam sistem klasifikasi, terdapat 5 jenis sistem
pengelompokkan makhluh hidup, yaitu sistem praktis, artifisial, natural,
filogenik dan modern. Nah kemudian klasifikasi makhluk hidup yang didasarkan
pada sistem filogenik selalu mengalami berbagai perkembangan karena adanya
penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan peradaban manusia.

Sistem klasifikasi filogenik merupakan sistem klasifikasi berdasarkan keturunan


atau hubungan kekerabatan. Mula-mula pada abad ke-19 sampai abad ke-20
masih menggunakan sistem dua kingdom, yaitu dunia tumbuhan (Plantarum)
dan dunia hewan (Animalia).

Namun pada kenyataannya, untuk organisme tingkat rendah seperti Amoeba,


Paramaecium, dan Hydra sangat sulit ditentukan, termasuk golongan
tumbuhan ataukan golongan hewan. Oleh sebab itu, para ilmuwan biologi
mengemukakan berbagai sistem klasifikasi dari mulai sistem dua kingdom
sampai dengan tujuh kingdom. Berikut ini akan dibahas satu persatu.
#1 Sistem Klasifikasi 2 (dua) Kingdom

Dalam sistem 2 kingdom ini terbagi menjadi 2 periode yaitu


masa Aristoteles dan masa Carolus Linnaeus.

A. Masa Aristoteles
Menurut seorang ahli filsafat dan ilmu pasti Yunani, Aristoteles, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi dua kingdom yaitu kingdom tumbuhan dan kingdom
hewan. Kingdom tumbuhan dikelompokkan lagi menjadi herba, semak dan
pohon. Sementara itu, kingdom hewan dikelompokkan lagi menjadi hewan
berdarah panas dan hewan berdarah dingin.

B. Masa Carolus Linnaeus


Pada tahun 1758, sistem klasifikasi Aristoteles disempurnakan oleh seorang
ahli biologi Swedia, Carolus Linnaeus. Menurut Linnaeus, pengelompokkan
makhluk hidup dibedakan menjadi 2 kingdom yaitu:

1) Kingdom Plantae (tumbuhan)

Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil, dan


berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap dimasukkan
dalam kerajaan tumbuhan.

2) Kingdom Animalia (hewan)

Kingdom Animalia memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil dan
dapat bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini sepertiProtozoa,
Mollusca, Porifera, Coelenterata, Arthropoda, Echinodermata danChordata.
Sistem klasifikasi Carolus Linnaeus memiliki kelebihan dan juga
kelamahan.Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu
menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi
berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan juga
kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju
model-model kingdom lainnya.

Sedangkan Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan


kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak
dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini.

#2 Sistem Klasifikasi 3 (tiga) Kingdom


Sistem tiga kingdom ditemukan oleh seorang ahli biologi Jerman, Ernest
Haekel pada tahun 1866. Tiga kingdom tersebut yaitu:

A. Kingdom Protista
Kingdom Protista memiliki ciri-ciri tubuh tersusun atas satu atau banyak sel,
inti selnya tanpa selubung (prokariotik), contohnya adalah bakteri dan
ganggang biru.

B. Kingdom Plantae
Yang termasuk dalam Kingdom Plantae adalah alga, jamur, lumut, paku, dan
tumbuhan berbiji.

C. Kingdom Animalia
Yang termasuk dalam Kingdom Animalia adalah dari golongan Protozoa sampai
golongan Chordata.

Kelebihan sistem klasifikasi Ernest Haekel adalah organisme mikroskopis bersel


satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan
berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis,
morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua
kingdom lainnya.

Sedangkan kekurangan sistem klasifikasi 3 kingdom ini adalah bakteri tidak


dapat digolongkan ke dalam Kingdom Protista, karena bakteri adalah organisme
mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini
kurang sempurna.
#3 Sistem Klasifikasi 4 (empat) Kingdom
Sistem klasifikasi empat kingdom ditemukan oleh ahli biologi Amerika
SerikatHerbert Faulkner Copeland pada tahun 1956. Ia mengelompokkan
makhluk hidup menjadi 4 kingdom yaitu:

A. Kingdom Monera
Yang termasuk dalam Kingdom Monera adalah semua organisme bersel satu
(uniseluler) tanpa selaput inti atau yang disebut dengan prokariotik, seperti
bakteri, alga biru dan alga hijau.

B. Kingdom Protista
Yang termasuk dalam Kingdom Protista adalah semua organisme bersel satu
(uniseluler) yang memiliki selaput inti atau yang disebut dengan eukariotik.

C. Kingdom Plantae
Meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru dan hijau, lumut, paku,
tumbuhan berbiji dan juga jamur.

D. Kingdom Animalia
Meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata.

Kelebihan sistem klasifikasi empat kingdom oleh Copeland ini adalah sudah
mampu membedakan antara organisme prokariotik dan eukariotik, sehingga
masing-masing dikelompokkan dalam kingdom yang berbeda.

Sedangkan kelemahannya adalah belum bisa membedakan antara jamur


(fungi) dengan tumbuhan. Karena fungi atau jamur bukan
organisme autotrof layaknya tumbuhan melainkan organisme heterotrof yaitu
tidak dapat mensintesis makanannya sendiri.

Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang binatang lakukan, ataupun


membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan
mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan
kemudian menyerapnya (absorbsi) ke dalam sel.
#4 Sistem Klasifikasi 5 (lima) Kingdom
Sistem lima kingdom ditemukan oleh seoarng ahli Ekologi Amerika
SerikatRobert H. Whittaker pada tahun 1969 dengan menggunakan dasar
tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor nutrisinya. Adapun sistem
klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut.

A. Kingdom Monera
Meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel satu,
dan mikroskopis. Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru
(Cyanobakteri), misalnya Escherichia coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp.

B. Kingdom Protista
Sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik, umumnya
sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. Contohnya: Euglena,
Paramecium, dan Amoeba.

C. Kingdom Fungi
Memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis.
Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-
lain.

D. Kingdom Plantae
Terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel banyak, berdinding sel yang
mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis, autotrof. Kerajaan
tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji.
Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.

E. Kingdom Animalia
Baca Juga:

 6 Macam Klasifikasi Protozoa (Protista Mirip Hewan), Gambar dan


Penjelasannya
 4 Macam Klasifikasi Jamur dan Contohnya Lengkap
 Penjelasan 4 Divisi Jamur (Khitridiomicotina, Zigomikotina, Askomikotina &
Basidiomikotina)
Memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil sehingga tidak
berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Contohnya: burung, gajah,
ular, ayam, dan sebagainya. Secara garis besar, perbedaan masing-masing
kingdom disajikan dalam tabel berikut ini

Tabel Perbandingan Ciri-Ciri Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia


Kingdom/Ciri Monera Protista Fungi Plantae Animalia
Prokariotik √ - - - -
Eukariotik - √ √ √ √
Autotrof √ √ - √ -
Heterotrof √ √ √ - √
Uniseluler √ √ √ - -
Multiseluler √ √ √ √ √

Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri


karena Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang hewan lakukan, atau
pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan
melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka
dan kemudian menyerapnya ke dalam sel.

Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat bahwa kingdom fungi
merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain kingdom
ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumny.

Namun masih terdapat kelemahan dalam klasifikasi lima kingdom ini,


yaitu belum mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga
didalam kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang
cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns,
membran lipid dan lainnya.

#5 Sistem Klasifikasi 6 (enam) Kingdom


Sistem Klasifikasi enam kingdom dikembangkan oleh ahli mikrobiologi Amerika
Serikat, Carl Woese pada tahun 1977. Ia mengelompokkan makhluk hidup ke
dalam 6 kingdom yaitu:

A. Archaebacteria
Archaebacteria dikenal sebagai bakteri purba.
Awalan ‘archae‘ berarti ‘kuno,’membuat yang satu ini mudah diingat. Mereka
prokariotik, uniseluler dan umumnya tahan di lingkungan yang ekstrim.

B. Eubacteria
Awalan ‘eu‘ dalam Eubacteria berarti ‘sejati,’ jadi ini adalah bakteri sejati.
Mereka juga adalah prokariotik dan uniseluler, tetapi memiliki komposisi
genetik yang berbeda dari pendahulu moyang mereka.

C. Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kingdom Protista memiliki sel
eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel
tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang),
Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa).

Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu

1. Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk), contoh Euglena, Volvox,


Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas.

2. Cilliata/Infusiora (rambut getar), contoh Paramaecium

3. Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu), contoh Amoeba.

4. Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak), contoh Plasmodium.

D. Fungi/Mycota
Fungi pernah dikelompokkan dengan tanaman tetapi karena tidak mampu
berfotosintesis maka bukan termasuk tanaman. Fungi termasuk organisme
eukariotik dan heterotrofik, yang berarti mereka harus mengkonsumsi
makanan.

E. Plantae
Ciri yang mudah dikenali pada anggota plantae adalah warna hijau yang
dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses
penangkapan energi melalui fotosintesis.

Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa


perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat
adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang
autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi
melalui organisme hidup (rantai makanan).

F. Animalia
Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk
jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak
bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang
(vertebrata).

Pengklasifikasian dalam sistem enam kingdom ini berawal dari ditemukannya


golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki
perbedaan dengan kingdom monera lainnya (eubacteria).
Analisis archaebacteriamenunjukkan bahwa kelompok ini lebih
menyerupai eukariota dibanding saudaranya (prokariotik). Hal ini adalah salah
satu alasan menagapa kingdommonera menjadi
kingdom archaebacteria dan eubacteria.

Namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra, karena
kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup
bakteri archae dan eubacteria sehingga menurut mereka tidak perlu di
bagi lagi. Kelebihannya adalah mampu menjelaskan kingdom monera
secara spesifik, sehingga memberikan informasi yang cukup signifikan
bagi kingdom monera.

#6 Sistem Klasifikasi 7 (tujuh) Kingdom


Sistem klasifikasi tujuh kingdom ini diperkenalkan oleh ahli biologi
Inggris,Thomas Cavalier-Smith pada tahun 1998. Dalam sistem ini, makhluk
hidup dikelompokkan menjadi 7 kingdom yaitu:

A. Kingdom Archaebacteria
B. Kingdom Eubacteria
C. Kingdom Protista-Protozoa
D. Kingdom Chromista
E. Kingdom Fungi-Eumycota
F. Kingdom Plantae
G. Kingdom Animalia

Dalam sistem klasifikasi 7 kingdom ini, terdapat kingdom baru


yaitu Chromistayang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi
dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta,
Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta.

Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya karena mereka memiliki klorofil a
dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan sebagai minyak dan
umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan. Karena
sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam
kingdom chromista maka kingdom ini berubah menjadi
kingdom eumycota. Kingdom protista lebih akrab dikenal sebagai
kingdom protozoa.Klasifikasi sistem ini lebih sempurna dari kingdom
sebelumnya.

Demikianlah artikel tentang sejarah perkembangan sistem klasifikasi makhluk


hidup dari dua sistem kingdom sampai tujuh sistem kingdom. Semoga dapat
bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di
artikel berikutnya.
klasifikasi makhluk hidup
Dipakai Bersama
Post a Comment
Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik
permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

OLDER POSTMacam-Macam Tingkatan Takson dalam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


NEWER POSTCara Identifikasi Makhluk Hidup dengan Kunci Determinasi-Dikotomi

MATERI TERBARU

Penjelasan Singkat Tentang Cyanophyta (Alga Hijau Biru)


Peranan 10 Jenis Bakteri (Kingdom Monera) dalam Kehidupan Manusia dan Contohnya

Apa Peranan Jamur Bagi Kehidupan Manusia? Berikut Penjelasannya


Copyright (c) 2018 BIOLOGIJK. Powered by Blogger

Scroll

Anda mungkin juga menyukai