1. Eubacteria : bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan (peptidoglikan adalah struktur
molekular dari dinding sel eubacteria yang terdiri dari N-asetylglucosamine, N-
acetylmuramic acid, tetrapeptide, side chain danmurein.)
2. Archaea : Organisme Prokariotik yang tidak memiliki dinding sel peptidoglikan.
3. Eucarya : yaitu organisme-organisme dari kingdom sebagai berikut
4. Protista (catatan : pada proses perubahan ) : algae, protozoa, Jamur lendir
5. Fungi : ragi uniseluler
6. Plantae : lumut, alga, tanaman bunga
7. Animalia : serangga, cacing, hewan spons, vertebrata
C. Sistem Klasifikasi
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga,
yaitu sistem buatan, sistem alami, dan sistem filogenik.
1. Sistem Buatan ( Artifisial )
Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk hidup.
Klasifikasi buatan diperkenalkan oleh Carollus Linnaeus (1707-1778). Dasar klasifikasi adalah
ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup (bentuk dan
ukurannya). Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu dan gulma.
Berdasarkan tempat hidup dapat dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang
hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk hidup yang digunakan sebagai
bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan.
2. Sistem Alami (sistem natural)
Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan sistem alami menghendaki terbentuknya
takson yang alami. Klasifikasi ini dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350 SM. Klasifikasi
ini didasarkan pada sistem alami, artinya suatu pengelompokan yang didasarkan pada ciri
morfologi/ bentuk tubuh alami, sehingga terbentuk takson-takson yang alami. Misalnya
hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki, dan sebagainya. Pada tumbuhan
misalnya tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita, dan sebagainya.
3. Sistem Modern (Filogenetik)
Sistem klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson
yang satu dan yang lainnya sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk hidup
(filogenik), diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859). Makin dekat hubungan kekerabatan
maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson. Semakin sedikit
persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan kekerabatannya.
Misalnya, gorila lebih dekat kekerabatannya dengan orangutan dibandingkan dengan
manusia. Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan berkembang pesat,
terutama ilmu pengetahuan tentang kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.
Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu
dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan,
tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat
dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan
laba-laba.
Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi
makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan
E. Proses Klasifikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem
Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.Ada tiga tahap yang
harus dilakukan untukmengklasifikasikan makhluk hidup.
1. Pencandraan (identifikasi)
Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup
yangakan diklasifikasi.
2. Pengelompokan
Setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk
hidup lain yang memilikiciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa
dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian nama takson
selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal
ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.
1. Klasifikasi Hewan
Hewan yang terdapat di muka bumi ini sangat beragam, baik dari segi bentuk maupun
ukurannya. Secara umum hewan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu hewan vertebrata
(bertulang belakang) dan hewan invertebrata (tidak bertulang belakang).
Hewan bertulang belakang (Vertebrata)
Hewan Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Mereka
umumnya memiliki tubuh simetri bilateral, rangka dalam, dan berbagai alat tubuh. Ada
lima kelompok hewan vertebrata, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
2. klasifikasi tumbuhan
Kingdom Plantae (tumbuhan) dibagi ke dalam beberapa divisio, yakni Lumut (Bryophyta),
Paku-pakuan (Pteridophyta), tumbuhan berbiji (Spermatophyta), serta Ganngang
(Thallophyta).
Daftar Pustaka
Hasan, Akhmad. (2012). Modul Pintar Biologi. Jakarta:Citra Pustaka.
Ramlawati., Hamka., Saenab., & Yunus. (2017). Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata
Pelajaran Ipa Bab II Klasifikasi Makhluk Hidup. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Sulistyorini, A.(2009). Biologi. PT. Balai Pustaka. Jakarta.
Syamsuri, I. (2006). Biologi Jilid I A. Jakarta: Erlangga.