Anda di halaman 1dari 79

RANGKUMAN MATERI

KONSEP DASAR IPA SD


NAMA DOSEN : Dr. Zoya F. Sumampow M.Pd

NAMA : NI WAYAN MIRANTI


NIM : 22105073
KELAS : 1 i

KEMENTRIAN PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN,RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
PROGRAM PGSD
MATERI 1
MAHKLUK HIDUP DAN KEHIDUPANYA
A. CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP

1. Makan

Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Tumbuhan dan hewan memerlukan


makanan yang berbeda. Tumbuhan memerlukan zat-zat anorganik, sedangkan hewan
memerlukan zat-zat organik untuk makanannya. Zat organik umumnya terdapat secara
bebas di alam, misalnya air, mineral, dan gas karbondioksida. Makhluk hidup
memerlukan makanan untuk mendapatkan energi. Energi diperoleh digunakan untuk
bergerak, tumbuhan, menanggapi rangsangan, dan berkembang biak.

2. Metabolisme

Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi kimia yang berlangsung di dalam makhluk


hidup. Proses metabolisme memerlukan bahan dasar yang disebut substrat. Substrat
tersebut berupa nutrisi atau zat makanan. Selain memerlukan substrat, proses
metabolisme juga memerlukan oksigen, Oksigen yang diperlukan diperoleh dengan cara
bernapas. Pada reaksi metabolisme, makanan yang kita cerna akan dipecah-pecah
menjadi berbagai macam senyawa kimia dan energi.

3. Melakukan Adaptasi

Adaptasi adalah penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap
perubahan lingkungan. Sebagai contoh, pohon jati akan menggugurkan daunnya jika air
tanah berkurang. Daun digugurkan untuk mengurangi penguapan air melalui permukaan
daun. Jadi, pohon jati melakukan penyesuaian diri (adaptasi) terhadap keadaan
kekurangan air.

Hewan juga memiliki kemampuan beradaptasi yang terlihat dari bagian dari tubuh atau
perilakunya. Kaki itik memiliki selaput renang di sela-sela jari kaki untuk
mempermudah itik saat berenang atau berjalan di atas Lumpur. Kerbau berkubang pada
saat terik siang hari sebagai usaha untuk menjaga agar tubuhnya tidak terlalu panas.

4. Tumbuh

Jika biji tumbuhan ditanam, biji akan berkecambah dan tumbuh menjadi besar dan
rimbun. Pertumbuhan pada ayam dimulai dari telur ayam yang menetas menjadi anak
ayam, lalu tumbuh menjadi ayam dewasa. Semua makhluk hidup mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan menjadi dewasa. Tubuhmu sekarang ini masih tumbuh
sehingga beral dan tinggimu semakin bertambah. Pertumbuhan manusia dan hewan
akan berhenti setelah mencapai usia tertentu atau setelah mencapai dewasa.
5. Berkembang Biak

Setelah menjadi dewasa, makhluk hidup akan berkembang biak. Berkembang biak atau
reproduksi merupakan pembentukan individu barn. Bagi makhluk hidup, reproduksi
berfungsi untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punch. Cara berkembang biak
makhluk hidup dibedakan menjadi dua, yaitu secar kawin (seksual) dan secara tak
kawin (asekmal). Perkembang biakan secara seksual melibatkan alatalat reproduksi
yang berasal dari dua organisms, misalkan burung jantan dan burung betina. Pada
tumbuhan, alat reproduksinya berupa benang sari dan putik.

6. Mengeluarkan Zat Sisa

Keringat dan urin merupakan contoh zat sisa dari proses yang terjadi di dalam tubuh.
Zat sisa ini harus dibuang atau dikeluarkan dari dalam tubuh. Proses pengeluaran zat
sisa pada makhluk hidup disebut ekskresi. Zat sisa pada proses oksidasi antara lain uap
air dan karbon dioksida. Zat sisa ini dikeluarkan melalui alat pernapasan, seperti paru-
paru pada manusia dan insang pada ikan. Sedangkan tumbuhan mengeluarkan zat-zat
sisa yang berupa oksigen, karbondioksida, uap air, dan tetesan air melalui proses
respirasi, transpirasi, dan gutasi. Pada proses respirasi tumbuhan mengeluarkan
karbondioksida, sedangkan fotosintesis dikeluarkan oksigen.

7. Iritabilitas

Iritabilitas juga merupakan ciri-ciri makhluk hidup. Untuk lebih lengkapnya, Yuk kita
bahas di materi ke dua.

B. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Klasifikasi makhluk hidup juga dikenal dengan istilah taksonomi. sistem klasifikasi
yang digunakan saat ini merupakan sistem yang dikembangkan oleh Carl Linnaeus.

Lewat sistem tata nama ganda tersebut, kelompok kecil makhluk hidup yang memiliki
ciri-ciri yang sama kemudian akan menyusun sebuah kelompok baru yang lebih besar.
Pengelompokan ini menghasilkan takson (atau taksa dalam bentuk jamaknya). Takson
tersebut adalah sebagai berikut, yang terdiri atas delapan tingkatan di dalam taksonomi
(atau tujuh, jika meniadakan takson Domain).

1. Domain

Domain adalah tingkat teratas dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Dalam sebuah
domain, terdapat jumlah makhluk hidup yang paling banyak karena takson ini memang
berada di tingkatan paling atas sehingga klasifikasinya juga paling luas.

Pada tingkatan Domain, perbedaan pada makhluk hidup dilakukan berdasarkan jenis
selnya saja, yaitu Bacteria, Archaea, dan Eukarya.

2. Kingdom

Kingdom adalah tingkatan yang merupakan "pecahan" dari Domain, dan terdiri atas
lima klasifikasi:

a. Animalia, yaitu seluruh hewan multiseluler.


b. Fungi, termasuk keluarga lumut, jamur, dan ragi.
c. Monera atau Prokaryot, termasuk keluarga bakteri dan alga biru-hijau.
d. Plantae, yaitu seluruh tanaman.
e. Protista, termasuk Amoeba, Chlorella, dan Plasmodium.

3. Phylum (hewan) atau Divisio (tanaman)

Phylum adalah tingkatan klasifikasi makhluk hidup setelah Kingdom untuk hewan,
sedangkan untuk tanaman adalah Divisio. Dalam takson ini, pengklasifikasian
digunakan berdasarkan ciri-ciri umum yang sama.

Bayangkan seperti ketika kamu selesai mencuci dan kamu akan memisahkan cucian
berdasarkan jenis bajunya ke dalam keranjang yang berbeda-beda.

Contohnya meskipun kaos-kaosmu warnanya berbeda-beda, kamu tentu akan


mengelompokkan kaos ke dalam keranjang yang sama. Di dalam Kingdom Animalia,
terdapat Sembilan Phylum sebagai berikut:

a. Annelida
b. Arthropoda.
c. Chordata.
d. Coelenterata.
e. Echinodermata.
f. Mollusca.
g. Nematoda.
h. Platyhelminthes.
i. Porifera.
Sedangkan dalam Kingdom Plantae, terdapat 10 Division, yaitu:
a. Bryophyta.
b. Coniferophyta.
c. Cycadophyta.
d. Ginkgophyta.
e. Gnetophyta.
f. Lycophyta.
g. Magnoliophyta.
h. Polypodiophyta.
i. Psilotophyta.
j. Sphenophyta.

4. Class

Pada tingkatan kelas, makhluk hidup diklasifikasikan pula berdasarkan kemiripan.


Hanya saja, proses klasifikasinya dilakukan dengan lebih mendetail dibandingkan
Phylum dan Divisio.

4. Ordo

Ordo adalah klasifikasi makhluk hidup di level berikutnya setelah Class, dan merupakan
pengelompokan bagi hewan dan tanaman yang lebih spesifik lagi. Beberapa contoh
Ordo adalah karnivora, primata, tanaman berbunga (fagale), dan hewan pengerat
(rodent).

5. Familia

Takson Familia atau Family ini bisa diibaratkan seperti pengelompokan kamu dan
orang-orang yang kamu sebut sebagai keluarga. Artinya, kamu dan saudara-saudaramu
boleh jadi berbeda-beda, tapi ada cukup kemiripan yang membuat kalian bisa disebut
sebagai keluarga yang sama. Nah, hal yang sama juga berlaku dalam dunia makhluk
hidup.

6. Genus

Genus adalah bagian pertama dari nama ilmiah makhluk hidup yang menggunakan tata
nama ganda seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sebagai contoh dalam nama ilmiah
singa adalah Panthera leo dan nama ilmiah harimau adalah Panthera tigris. Dengan
begitu, Panthera adalah Genus-nya.

7. Spesies

Sedangkan spesies adalah tingkatan terakhir dan paling spesifik dalam sistem klasifikasi
makhluk hidup. Kamu bisa bayangkan bahwa makhluk hidup dengan spesies yang sama
adalah sekelompok makhluk hidup yang sama dan paling pas untuk berkembang biak
dan menghasilkan keturunan yang sehat.

C. SEL MAKHLUK HIDUP

sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit


penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam
sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya,
termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang
terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing Tubuh
manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua
organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari
pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel
telur induknya yang sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing
berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang
membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme
tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada
organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada tubuh
manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang
disebut organel.
Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001
sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata
telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel
berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat
dengan mikroskop. Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan
sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Robert
Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia
mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki
perbesaran 30 kali. Namun, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir
dua abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel
dikaji dalam cabang biologi yang disebut biologi sel.

Sejarah
Penemuan awal
Mikroskop rancangan Robert Hooke menggunakan sumber cahaya lampu minyak.

Gambar struktur gabus yang dilihat Robert Hooke melalui mikroskopnya


Mikroskop majemuk dengan dua lensa telah ditemukan pada akhir abad ke-16 dan
selanjutnya dikembangkan di Belanda, Italia, dan Inggris. Hingga pertengahan abad ke-
17 mikroskop sudah memiliki kemampuan perbesaran citra sampai 30 kali. Ilmuwan
Inggris Robert Hooke kemudian merancang mikroskop majemuk yang memiliki sumber
cahaya sendiri sehingga lebih mudah digunakan. Ia mengamati irisan-irisan
tipis gabus melalui mikroskop dan menjabarkan struktur mikroskopik gabus sebagai
"berpori-pori seperti sarang lebah tetapi pori-porinya tidak beraturan" dalam makalah
yang diterbitkan pada tahun 1665. Hooke menyebut pori-pori itu cells karena mirip
dengan sel (bilik kecil) di dalam biara atau penjara. Yang sebenarnya dilihat oleh Hooke
adalah dinding sel kosong yang melingkupi sel-sel mati pada gabus yang berasal dari
kulit pohon ek. Ia juga mengamati bahwa di dalam tumbuhan hijau terdapat sel yang
berisi cairan.
Pada masa yang sama di Belanda, Antony van Leeuwenhoek, seorang pedagang kain,
menciptakan mikroskopnya sendiri yang berlensa satu dan menggunakannya untuk
mengamati berbagai hal. Ia berhasil melihat sel darah
merah, spermatozoid, khamir bersel tunggal, protozoa, dan bahkan bakteri. Pada tahun
1673 ia mulai mengirimkan surat yang memerinci kegiatannya kepada Royal Society,
perkumpulan ilmiah Inggris, yang lalu menerbitkannya. Pada salah satu suratnya,
Leeuwenhoek menggambarkan sesuatu yang bergerak-gerak di dalam air liur yang
diamatinya di bawah mikroskop. Ia menyebutnya diertjen atau dierken (bahasa Belanda:
'hewan kecil', diterjemahkan sebagai animalcule dalam bahasa Inggris oleh Royal
Society), yang diyakini sebagai bakteri oleh ilmuwan modern.[10][15]
Pada tahun 1675–1679, ilmuwan Italia Marcello Malpighi menjabarkan unit penyusun
tumbuhan yang ia sebut utricle ('kantong kecil'). Menurut pengamatannya, setiap rongga
tersebut berisi cairan dan dikelilingi oleh dinding yang kukuh. Nehemiah Grew dari
Inggris juga menjabarkan sel tumbuhan dalam tulisannya yang diterbitkan pada tahun
1682, dan ia berhasil mengamati banyak struktur hijau kecil di dalam sel-sel daun
tumbuhan, yaitu kloroplas.[10][16]
Teori sel
Artikel utama: Teori sel
Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah berspekulasi atau
mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel, namun hal tersebut masih
diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias Jakob
Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa semua aspek
fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi aktivitas sel. Ia juga
menyatakan pentingnya nukleus (yang ditemukan Robert Brown pada tahun 1831)
dalam fungsi dan pembentukan sel, namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari
nukleus. Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang setelah berdiskusi dengan Schleiden
menyadari bahwa ia pernah mengamati nukleus sel hewan sebagaimana Schleiden
mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian tubuh hewan juga
tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal pembentukan berbagai bagian tubuh
semua organisme adalah pembentukan sel.
Ilmuwan lain yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam
bentuk modern ialah Rudolf Virchow. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden
mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses
patologis membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan
oleh Robert Remak dari pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu
bahwa sel berasal dari sel lain melalui pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow
menerbitkan makalahnya yang memuat motonya yang terkenal, omnis cellula e
cellula (semua sel berasal dari sel).
Perkembangan biologi sel
Antara tahun 1875 dan 1895, terjadi berbagai penemuan mengenai fenomena seluler
dasar, seperti mitosis, meiosis, dan fertilisasi, serta berbagai organel penting,
seperti mitokondria, kloroplas, dan badan Golgi. Lahirlah bidang yang mempelajari sel,
yang saat itu disebut sitologi.
Perkembangan teknik baru, terutama fraksinasi sel dan mikroskopi elektron,
memungkinkan sitologi dan biokimia melahirkan bidang baru yang disebut biologi
sel. Pada tahun 1960, perhimpunan ilmiah American Society for Cell Biology didirikan
di New York, Amerika Serikat, dan tidak lama setelahnya, jurnal ilmiah Journal of
Biochemical and Biophysical Cytology berganti nama menjadi Journal of Cell Biology.
Pada akhir dekade 1960-an, biologi sel telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mapan,
dengan perhimpunan dan publikasi ilmiahnya sendiri serta memiliki misi
mengungkapkan mekanisme fungsi organel sel.[25]

Struktur
Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara
daerah di dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya,
mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel
tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur yang disebut ribosom yang berfungsi
dalam pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi
kimia dalam sel tersebut.
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda:
sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan
posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran
organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus.
Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik,
sementara protista, tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik.
Sel prokariota
Artikel utama: Prokariota

Gambaran umum sel prokariota.


Pada sel prokariota (dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum' dan karyon, 'biji'), tidak ada
membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat DNA
terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota
merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm
dan volumenya sekitar 1 µm3) serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel,
sitoplasma, nukleoid, dan beberapa struktur lain.
Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung sel di luar membran selnya. Jika
selubung tersebut mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau
kompleks karbohidrat-protein, peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel.
Kebanyakan bakteri memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan peptidoglikan,
dan ada pula bakteri yang memiliki selubung sel dari protein. Sementara itu,
kebanyakan selubung sel arkea berbahan protein, walaupun ada juga yang berbahan
peptidoglikan. Selubung sel prokariota mencegah sel pecah akibat tekanan osmotik pada
lingkungan yang memiliki konsentrasi lebih rendah daripada isi sel.
Sejumlah prokariota memiliki struktur lain di luar selubung selnya. Banyak jenis bakteri
memiliki lapisan di luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu sel bakteri
melekat pada permukaan benda dan sel lain. Kapsul juga dapat membantu sel bakteri
menghindar dari sel kekebalan tubuh manusia jenis tertentu. Selain itu, sejumlah bakteri
melekat pada permukaan benda dan sel lain dengan benang protein yang
disebut pilus (jamak: pili) dan fimbria (jamak: fimbriae). Banyak jenis bakteri bergerak
menggunakan flagelum (jamak: flagela) yang melekat pada dinding selnya dan berputar
seperti motor.
Prokariota umumnya memiliki satu molekul DNA dengan struktur lingkar yang
terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariota sering kali juga memiliki bahan
genetik tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar. Pada
umumnya, plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan meskipun sering kali
plasmid membawa gen tertentu yang memberikan keuntungan tambahan pada keadaan
tertentu, misalnya resistansi terhadap antibiotik.
Prokariota juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut sitoskeleton, yang
pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariota. Protein skeleton tersebut
meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.
Sel eukariota
Artikel utama: Eukariota

Gambaran umum sel tumbuhan.


Gambaran umum sel hewan.
Tidak seperti prokariota, sel eukariota (bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya' dan karyon)
memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih
besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah di antara nukleus
dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang
di dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta
sebagian besar tidak dimiliki prokariota. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis
membran, namun ada pula yang dibatasi oleh dua membran, misalnya nukleus.
Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota, yaitu
(1) mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi; (2) retikulum
endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid; (3) badan
Golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya; serta (4) peroksisom,
tempat perombakan asam lemak dan asam amino. Lisosom, yang menguraikan
komponen sel yang rusak dan benda asing yang dimasukkan oleh sel, ditemukan pada
sel hewan, tetapi tidak pada sel tumbuhan. Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis,
hanya ditemukan pada sel-sel tertentu daun tumbuhan dan sejumlah organisme
uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota uniseluler memiliki satu atau
lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah serta tempat
terjadinya sejumlah reaksi penguraian.
Jaringan protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan
pergerakan struktur di dalam sel eukariota.Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel
hewan di dekat nukleus, juga terbuat dari sitoskeleton.
Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel
tumbuhan dan membuatnya kuat dan tegar. Fungi juga memiliki dinding sel, namun
komposisinya berbeda dari dinding sel bakteri maupun tumbuhan. Di antara dinding sel
tumbuhan yang bersebelahan terdapat saluran yang disebut plasmodesmata.

Komponen subseluler
Membran
Membran sel terdiri dari lapisan ganda fosfolipid dan berbagai protein.
Artikel utama: Membran sel
Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan berfungsi
sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang
cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga berperan dalam
sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel.
Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid dan protein.
Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya dapat bergerak di sepanjang
bidang membran. Molekul lipid membran tersusun dalam dua lapis dengan tebal sekitar
5 nm yang menjadi penghalang bagi kebanyakan molekul hidrofilik. Molekul-molekul
protein yang menembus lapisan ganda lipid tersebut berperan dalam hampir semua
fungsi lain membran, misalnya mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada
pula protein yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor yang
mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel. Diperkirakan bahwa
sekitar 30% protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan protein membran.
Nukleus
Artikel utama: Inti sel

Nukleus dan bagian-bagiannya.
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota (sebagian
lain gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-rata
5 µm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel eukariota.
[38]
 Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada pula yang memiliki banyak
nukleus, contohnya sel otot rangka, dan ada pula yang tidak memiliki nukleus,
contohnya sel darah merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang.
Selubung nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan isinya (yang
disebut nukleoplasma) dari sitoplasma. Selubung ini terdiri dari dua membran yang
masing-masing merupakan lapisan ganda lipid dengan protein terkait. Membran luar
dan dalam selubung nukleus dipisahkan oleh ruangan sekitar 20–40 nm. Selubung
nukleus memiliki sejumlah pori yang berdiameter sekitar 100 nm dan pada bibir setiap
pori, kedua membran selubung nukleus menyatu.
Di dalam nukleus, DNA terorganisasi bersama dengan protein menjadi kromatin.
Sewaktu sel siap untuk membelah, kromatin kusut yang berbentuk benang akan
menggulung, menjadi cukup tebal untuk dibedakan melalui mikroskop sebagai struktur
terpisah yang disebut kromosom.
Struktur yang menonjol di dalam nukleus sel yang sedang tidak membelah
ialah nukleolus, yang merupakan tempat sejumlah komponen ribosom disintesis dan
dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan melalui pori nukleus ke
sitoplasma, tempat semuanya bergabung menjadi ribosom. Kadang-kadang terdapat
lebih dari satu nukleolus, bergantung pada spesiesnya dan tahap reproduksi sel tersebut.
Nukleus mengedalikan sintesis protein di dalam sitoplasma dengan cara mengirim
molekul pembawa pesan berupa RNA, yaitu mRNA, yang disintesis berdasarkan
"pesan" gen pada DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke sitoplasma melalui pori nukleus
dan melekat pada ribosom, tempat pesan genetik tersebut diterjemahkan menjadi
urutan asam amino protein yang disintesis.
Ribosom
Artikel utama: Ribosom
Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel dengan laju sintesis protein yang
tinggi memiliki banyak sekali ribosom, contohnya sel hati manusia yang memiliki
beberapa juta ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas berbagai jenis protein dan
sejumlah molekul RNA.
Ribosom eukariota lebih besar daripada ribosom prokariota, namun keduanya sangat
mirip dalam hal struktur dan fungsi. Keduanya terdiri dari satu subunit besar dan satu
subunit kecil yang bergabung membentuk ribosom lengkap dengan massa beberapa
juta dalton.
Pada eukariota, ribosom dapat ditemukan bebas di sitosol atau terikat pada bagian
luar retikulum endoplasma. Sebagian besar protein yang diproduksi ribosom bebas akan
berfungsi di dalam sitosol, sementara ribosom terikat umumnya membuat protein yang
ditujukan untuk dimasukkan ke dalam membran, untuk dibungkus di dalam organel
tertentu seperti lisosom, atau untuk dikirim ke luar sel. Ribosom bebas dan terikat
memiliki struktur identik dan dapat saling bertukar tempat. Sel dapat menyesuaikan
jumlah relatif masing-masing ribosom begitu metabolismenya berubah.
Sistem endomembran
Sistem endomembran sel.
Berbagai membran dalam sel eukariota merupakan bagian dari sistem endomembran.
Membran ini dihubungkan melalui sambungan fisik langsung atau melalui transfer
antarsegmen membran dalam bentuk vesikel (gelembung yang dibungkus membran)
kecil. Sistem endomembran mencakup selubung nukleus, retikulum endoplasma, badan
Golgi, lisosom, berbagai jenis vakuola, dan membran plasma. Sistem ini memiliki
berbagai fungsi, termasuk sintesis dan modifikasi protein serta transpor protein ke
membran dan organel atau ke luar sel, sintesis lipid, dan penetralan beberapa
jenis racun.
Retikulum endoplasma
Artikel utama: Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan selubung nukleus yang terdiri dari jaringan
(reticulum = 'jaring kecil') saluran bermembran dan vesikel yang saling terhubung.
Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus.
Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena permukaannya ditempeli
banyak ribosom. Ribosom yang mulai mensintesis protein dengan tempat tujuan
tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan menempel pada retikulum
endoplasma kasar. Protein yang terbentuk akan terdorong ke bagian dalam retikulum
endoplasma yang disebut lumen. Di dalam lumen, protein tersebut mengalami pelipatan
dan dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat untuk
membentuk glikoprotein. Protein tersebut lalu dipindahkan ke bagian lain sel di
dalam vesikel kecil yang menyembul keluar dari retikulum endoplasma, dan bergabung
dengan organel yang berperan lebih lanjut dalam modifikasi dan distribusinya.
Kebanyakan protein menuju ke badan Golgi, yang akan mengemas dan memilahnya
untuk diantarkan ke tujuan akhirnya.
Retikulum endoplasma halus tidak memiliki ribosom pada permukaannya. Retikulum
endoplasma halus berfungsi, misalnya, dalam sintesis lipid komponen membran sel.
Dalam jenis sel tertentu, misalnya sel hati, membran retikulum endoplasma halus
mengandung enzim yang mengubah obat-obatan, racun, dan produk sampingan beracun
dari metabolisme sel menjadi senyawa-senyawa yang kurang beracun atau lebih mudah
dikeluarkan tubuh.
Badan Golgi
Artikel utama: Badan Golgi

Struktur dari badan Golgi.


Badan Golgi (dinamai menurut nama penemunya, Camillo Golgi) tersusun atas
setumpuk kantong pipih dari membran yang disebut sisterna. Biasanya terdapat tiga
sampai delapan sisterna, tetapi ada sejumlah organisme yang memiliki badan Golgi
dengan puluhan sisterna. Jumlah dan ukuran badan Golgi bergantung pada jenis sel dan
aktivitas metabolismenya. Sel yang aktif melakukan sekresi protein dapat memiliki
ratusan badan Golgi. Organel ini biasanya terletak di antara retikulum endoplasma dan
membran plasma.
Sisi badan Golgi yang paling dekat dengan nukleus disebut sisi cis, sementara sisi yang
menjauhi nukleus disebut sisi trans. Ketika tiba di sisi cis, protein dimasukkan ke dalam
lumen sisterna. Di dalam lumen, protein tersebut dimodifikasi, misalnya dengan
penambahan karbohidrat, ditandai dengan penanda kimiawi, dan dipilah-pilah agar
nantinya dapat dikirim ke tujuannya masing-masing.[43]
Badan Golgi mengatur pergerakan berbagai jenis protein; ada yang disekresikan ke luar
sel, ada yang digabungkan ke membran plasma sebagai protein transmembran, dan ada
pula yang ditempatkan di dalam lisosom. Protein yang disekresikan dari sel diangkut ke
membran plasma di dalam vesikel sekresi, yang melepaskan isinya dengan cara
bergabung dengan membran plasma dalam proses eksositosis. Proses
sebaliknya, endositosis, dapat terjadi bila membran plasma mencekung ke dalam sel dan
membentuk vesikel endositosis yang dibawa ke badan Golgi atau tempat lain, misalnya
lisosom.
Lisosom
Artikel utama: Lisosom
Lisosom pada sel hewan merupakan vesikel yang memuat lebih dari 30
jenis enzim hidrolitik untuk menguraikan berbagai molekul kompleks. Sel
menggunakan kembali subunit molekul yang sudah diuraikan lisosom itu. Bergantung
pada zat yang diuraikannya, lisosom dapat memiliki berbagai ukuran dan bentuk.
Organel ini dibentuk sebagai vesikel yang melepaskan diri dari badan Golgi.
Lisosom menguraikan molekul makanan yang masuk ke dalam sel
melalui endositosis ketika suatu vesikel endositosis bergabung dengan lisosom. Dalam
proses yang disebut autofagi, lisosom mencerna organel yang tidak berfungsi dengan
benar. Lisosom juga berperan dalam fagositosis, proses yang dilakukan sejumlah jenis
sel untuk menelan bakteri atau fragmen sel lain untuk diuraikan. Contoh sel yang
melakukan fagositosis ialah sejenis sel darah putih yang disebut fagosit, yang berperan
penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Vakuola
Artikel utama: Vakuola
Kebanyakan fungsi lisosom sel hewan dilakukan oleh vakuola pada
sel tumbuhan. Membran vakuola, yang merupakan bagian dari sistem endomembran,
disebut tonoplas. Vakuola berasal dari kata bahasa Latin vacuolum yang berarti 'kosong'
dan dinamai demikian karena organel ini tidak memiliki struktur internal. Umumnya
vakuola lebih besar daripada vesikel, dan kadang kala terbentuk dari gabungan banyak
vesikel.[44]
Sel tumbuhan muda berukuran kecil dan mengandung banyak vakuola kecil yang
kemudian bergabung membentuk suatu vakuola sentral seiring dengan
penambahan air ke dalamnya. Ukuran sel tumbuhan diperbesar dengan menambahkan
air ke dalam vakuola sentral tersebut. Vakuola sentral juga mengandung cadangan
makanan, garam-garam, pigmen, dan limbah metabolisme. Zat yang beracun
bagi herbivora dapat pula disimpan dalam vakuola sebagai mekanisme pertahanan.
Vakuola juga berperan penting dalam mempertahankan tekanan turgor tumbuhan.
Vakuola memiliki banyak fungsi lain dan juga dapat ditemukan pada sel hewan
dan protista uniseluler. Kebanyakan protozoa memiliki vakuola makanan, yang
bergabung dengan lisosom agar makanan di dalamnya dapat dicerna. Beberapa jenis
protozoa juga memiliki vakuola kontraktil, yang mengeluarkan kelebihan air dari sel.
Mitokondria
Artikel utama: Mitokondria
Struktur dari mitokondria.
Sebagian besar sel eukariota mengandung banyak mitokondria, yang menempati sampai
25 persen volume sitoplasma. Organel ini termasuk organel yang besar, secara umum
hanya lebih kecil dari nukleus, vakuola, dan kloroplas. Nama mitokondria berasal dari
penampakannya yang seperti benang (bahasa Yunani mitos, 'benang') di
bawah mikroskop cahaya.
Organel ini memiliki dua macam membran, yaitu membran luar dan membran dalam,
yang dipisahkan oleh ruang antarmembran. Luas permukaan membran dalam lebih
besar daripada membran luar karena memiliki lipatan-lipatan, atau krista, yang
menyembul ke dalam matriks, atau ruang dalam mitokondria.
Mitokondria adalah tempat berlangsungnya respirasi seluler, yaitu suatu proses kimiawi
yang memberi energi pada sel. Karbohidrat dan lemak merupakan contoh molekul
makanan berenergi tinggi yang dipecah menjadi air dan karbon dioksida oleh reaksi-
reaksi di dalam mitokondria, dengan pelepasan energi. Kebanyakan energi yang dilepas
dalam proses itu ditangkap oleh molekul yang disebut ATP. Mitokondria-lah yang
menghasilkan sebagian besar ATP sel. Energi kimiawi ATP nantinya dapat digunakan
untuk menjalankan berbagai reaksi kimia dalam sel. Sebagian besar tahap pemecahan
molekul makanan dan pembuatan ATP tersebut dilakukan oleh enzim-enzim yang
terdapat di dalam krista dan matriks mitokondria.
Mitokondria memperbanyak diri secara independen dari keseluruhan bagian sel
lain. Organel ini memiliki DNA sendiri yang menyandikan
sejumlah protein mitokondria, yang dibuat pada ribosomnya sendiri yang serupa dengan
ribosom prokariota.[44]
Kloroplas
Struktur dari kloroplas.
Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang
disebut plastid pada tumbuhan dan alga. Kloroplas mengandung klorofil, pigmen hijau
yang menangkap energi cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian reaksi yang
mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam
molekul karbohidrat dan senyawa organik lain.
Satu sel alga uniseluler dapat memiliki satu kloroplas saja, sementara satu
sel daun dapat memiliki 20 sampai 100 kloroplas. Organel ini cenderung lebih besar
daripada mitokondria, dengan panjang 5–10 µm atau lebih. Kloroplas biasanya
berbentuk seperti cakram dan, seperti mitokondria, memiliki membran luar dan
membran dalam yang dipisahkan oleh ruang antarmembran. Membran dalam kloroplas
menyelimuti stroma, yang memuat berbagai enzim yang bertanggung jawab membentuk
karbohidrat dari karbon dioksida dan air dalam fotosintesis. Suatu sistem membran
dalam yang kedua di dalam stroma terdiri dari kantong-kantong pipih
disebut tilakoid yang saling berhubungan. Tilakoid-tilakoid membentuk suatu tumpukan
yang disebut granum (jamak, grana). Klorofil terdapat pada membran tilakoid, yang
berperan serupa dengan membran dalam mitokondria, yaitu terlibat dalam
pembentukan ATP. Sebagian ATP yang terbentuk ini digunakan oleh enzim di stroma
untuk mengubah karbon dioksida menjadi senyawa antara berkarbon tiga yang
kemudian dikeluarkan ke sitoplasma dan diubah menjadi karbohidrat.
Sama seperti mitokondria, kloroplas juga memiliki DNA dan ribosomnya sendiri serta
tumbuh dan memperbanyak dirinya sendiri. Kedua organel ini juga dapat berpindah-
pindah tempat di dalam sel.
Peroksisom
Peroksisom berukuran mirip dengan lisosom dan dapat ditemukan dalam semua
sel eukariota. Organel ini dinamai demikian karena biasanya mengandung satu atau
lebih enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi menghasilkan hidrogen
peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan bahan kimia beracun, namun di dalam
peroksisom senyawa ini digunakan untuk reaksi oksidasi lain atau diuraikan
menjadi air dan oksigen. Salah satu tugas peroksisom adalah mengoksidasi asam
lemak panjang menjadi lebih pendek yang kemudian dibawa ke mitokondria untuk
oksidasi sempurna. Peroksisom pada sel hati dan ginjal juga mendetoksifikasi berbagai
molekul beracun yang memasuki darah, misalnya alkohol. Sementara itu, peroksisom
pada biji tumbuhan berperan penting mengubah cadangan lemak biji
menjadi karbohidrat yang digunakan dalam tahap perkecambahan.[51]
Sitoskeleton

Sitoskeleton eukariota terdiri dari tiga jenis serat protein, yaitu mikrotubulus, filamen


intermediat, dan mikrofilamen. Protein sitoskeleton yang serupa dan berfungsi sama
dengan sitoskeleton eukariota ditemukan pula pada prokariota. Mikrotubulus berupa
silinder berongga yang memberi bentuk sel, menuntun gerakan organel, dan membantu
pergerakan kromosom pada saat pembelahan sel. Silia dan flagela eukariota, yang
merupakan alat bantu pergerakan, juga berisi mikrotubulus. Filamen intermediat
mendukung bentuk sel dan membuat organel tetap berada di tempatnya. Sementara itu,
mikrofilamen, yang berupa batang tipis dari protein aktin, berfungsi antara lain dalam
kontraksi otot pada hewan, pembentukan pseudopodia untuk pergerakan sel ameba, dan
aliran bahan di dalam sitoplasma sel tumbuhan.
Sejumlah protein motor menggerakkan berbagai organel di sepanjang sitoskeleton
eukariota. Secara umum, protein motor dapat digolongkan dalam tiga jenis,
yaitu kinesin, dinein, dan miosin. Kinesin dan dinein bergerak pada mikrotubulus,
sementara miosin bergerak pada mikrofilamen.
Sel-sel hewan dan tumbuhan disatukan sebagai jaringan terutama oleh matriks
ekstraseluler, yaitu jejaring kompleks molekul yang disekresikan sel dan berfungsi
utama membentuk kerangka pendukung. Terutama pada hewan, sel-sel pada
kebanyakan jaringan terikat langsung satu sama lain melalui sambungan sel.
Matriks ekstraseluler hewan
Matriks ekstraseluler sel hewan berbahan penyusun utama glikoprotein (protein yang
berikatan dengan karbohidrat pendek), dan yang paling melimpah ialah kolagen yang
membentuk serat kuat di bagian luar sel. Serat kolagen ini tertanam dalam jalinan
tenunan yang terbuat dari proteoglikan, yang merupakan glikoprotein kelas lain Variasi
jenis dan susunan molekul matriks ekstraseluler menimbulkan berbagai bentuk,
misalnya keras seperti permukaan tulang dan gigi, transparan seperti kornea mata, atau
berbentuk seperti tali kuat pada otot. Matriks ekstraseluler tidak hanya menyatukan sel-
sel tetapi juga memengaruhi perkembangan, bentuk, dan perilaku sel.
Dinding sel tumbuhan
Dinding sel tumbuhan merupakan matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel
tumbuhan. Dinding ini tersusun atas serabut selulosa yang tertanam
dalam polisakarida lain serta protein dan berukuran jauh lebih tebal daripada membran
plasma, yaitu 0,1 µm hingga beberapa mikrometer. Dinding sel melindungi sel
tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengisapan air secara
berlebihan.
Sambungan antarsel
Sambungan sel (cell junction) dapat ditemukan pada titik-titik pertemuan antarsel atau
antara sel dan matriks ekstraseluler. Menurut fungsinya, sambungan sel dapat
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu (1) sambungan penyumbat (occluding junction), (2)
sambungan jangkar (anchoring junction), dan (3) sambungan pengomunikasi
(communicating junction). Sambungan penyumbat menyegel permukaan dua sel
menjadi satu sedemikian rupa sehingga molekul kecil sekalipun tidak dapat lewat,
contohnya ialah sambungan ketat (tight junction) pada vertebrata. Sementara itu,
sambungan jangkar menempelkan sel (dan sitoskeletonnya) ke sel tetangganya atau ke
matriks ekstraseluler. Terakhir, sambungan pengomunikasi menyatukan dua sel tetapi
memungkinkan sinyal kimiawi atau listrik melintas antarsel
tersebut. Plasmodesmata merupakan contoh sambungan pengomunikasi yang hanya
ditemukan pada tumbuhan.
Metabolisme
Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan
aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi di
dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik, yaitu
perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk dijadikan bahan
pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi penyusunan komponen sel.
Salah satu proses katabolik yang merombak molekul makanan untuk menghasilkan
energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang sebagian besar berlangsung di
dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota dan menghasilkan ATP. Sementara
itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein yang berlangsung pada ribosom dan
membutuhkan ATP.
Komunikasi sel
Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari
dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler serta
mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler.
Misalnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum
sensing (pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup
sebelum membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi
untuk koordinasi proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk molekul
(misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel target ke
molekul yang menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer sinyal dapat terjadi dengan
kontak antarsel (misalnya melalui sambungan pengomunikasi), penyebaran molekul
sinyal ke sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke sel yang jauh melalui
saluran (misalnya pembuluh darah), atau perambatan sinyal listrik ke sel yang jauh
(misalnya pada jaringan otot polos). Selanjutnya, molekul sinyal
menembus membran secara langsung, lewat melalui kanal protein, atau melekat pada
reseptor berupa protein transmembran pada permukaan sel target dan memicu transduksi
sinyal di dalam sel. Transduksi sinyal ini dapat melibatkan sejumlah zat yang disebut
pembawa pesan kedua (second messenger) yang konsentrasinya meningkat setelah
pelekatan molekul sinyal pada reseptor dan yang nantinya meregulasi aktivitas protein
lain di dalam sel. Selain itu, transduksi sinyal juga dapat dilakukan oleh sejumlah jenis
protein yang pada akhirnya dapat memengaruhi metabolisme, fungsi, atau
perkembangan sel.
Siklus sel

Setiap sel berasal dari pembelahan sel sebelumnya, dan tahap-tahap kehidupan sel


antara pembelahan sel ke pembelahan sel berikutnya disebut sebagai siklus sel. Pada
kebanyakan sel, siklus ini terdiri dari empat proses terkoordinasi, yaitu pertumbuhan
sel, replikasi DNA, pemisahan DNA yang sudah digandakan ke dua calon sel anakan,
serta pembelahan sel. Pada bakteri, proses pemisahan DNA ke calon sel anakan dapat
terjadi bersamaan dengan replikasi DNA, dan siklus sel yang berurutan dapat
bertumpang tindih. Hal ini tidak terjadi pada eukariota yang siklus selnya terjadi dalam
empat fase terpisah sehingga laju pembelahan sel bakteri dapat lebih cepat daripada laju
pembelahan sel eukariota. Pada eukariota, tahap pertumbuhan sel umumnya terjadi dua
kali, yaitu sebelum replikasi DNA (disebut fase G1, gap 1) dan sebelum pembelahan sel
(fase G2). Siklus sel bakteri tidak wajib memiliki fase G1, namun memiliki fase G2 yang
disebut periode D. Tahap replikasi DNA pada eukariota disebut fase S (sintesis), atau
pada bakteri ekuivalen dengan periode C. Selanjutnya, eukariota memiliki tahap
pembelahan nukleus yang disebut fase M (mitosis).
Peralihan antartahap siklus sel dikendalikan oleh suatu perlengkapan pengaturan yang
tidak hanya mengoordinasi berbagai kejadian dalam siklus sel, tetapi juga
menghubungkan siklus sel dengan sinyal ekstrasel yang mengendalikan perbanyakan
sel. Misalnya, sel hewan pada fase G1 dapat berhenti dan tidak beralih ke fase S bila
tidak ada faktor pertumbuhan tertentu, melainkan memasuki keadaan yang disebut fase
G0 dan tidak mengalami pertumbuhan maupun perbanyakan. Contohnya adalah
sel fibroblas yang hanya membelah diri untuk memperbaiki kerusakan tubuh
akibat luka. Jika pengaturan siklus sel terganggu, misalnya karena mutasi, risiko
pembentukan tumor—yaitu perbanyakan sel yang tidak normal—meningkat dan dapat
berpengaruh pada pembentukan kanker.
Diferensiasi sel
Diferensiasi sel menciptakan keberagaman jenis sel yang muncul
selama perkembangan suatu organisme multiseluler dari sebuah sel telur yang sudah
dibuahi. Misalnya, mamalia yang berasal dari sebuah sel berkembang menjadi suatu
organisme dengan ratusan jenis sel berbeda seperti otot, saraf, dan kulit. Sel-sel
dalam embrio yang sedang berkembang melakukan pensinyalan sel yang
memengaruhi ekspresi gen sel dan menyebabkan diferensiasi tersebut.
Kematian sel terprogram
Sel dalam organisme multiseluler dapat mengalami suatu kematian terprogram yang
berguna untuk pengendalian populasi sel dengan cara mengimbangi perbanyakan sel,
misalnya untuk mencegah munculnya tumor. Kematian sel juga berguna untuk
menghilangkan bagian tubuh yang tidak diperlukan. Contohnya, pada saat
pembentukan embrio, jari-jari pada tangan atau kaki manusia pada mulanya saling
menyatu, namun kemudian terbentuk berkat kematian sel-sel antarjari. Dengan
demikian, waktu dan tempat terjadinya kematian sel, sama seperti pertumbuhan dan
pembelahan sel, merupakan proses yang sangat terkendali. Kematian sel semacam itu
terjadi dalam proses yang disebut apoptosis yang dimulai ketika suatu faktor penting
hilang dari lingkungan sel atau ketika suatu sinyal internal diaktifkan. Gejala awal
apoptosis ialah pemadatan nukleus dan fragmentasi DNA yang diikuti oleh penyusutan
sel.
Biologi sel modern berkembang dari integrasi antara sitologi, yaitu kajian tentang
struktur sel, dan biokimia, yaitu kajian tentang molekul dan proses
kimiawi metabolisme. Mikroskop merupakan peralatan yang paling penting dalam
sitologi, sementara pendekatan biokimia yang disebut fraksinasi sel juga telah menjadi
sangat penting dalam biologi sel.[72]
Mikroskopi

Silia pada permukaan sel bagian dalam trakea mamalia dilihat dengan SEM (perbesaran


10.000 kali pada berkas aslinya).
Mikroskop berperan dalam kajian tentang sel sejak awal penemuannya. Jenis mikroskop
yang digunakan para ilmuwan Renaisans dan yang kini masih banyak digunakan di
laboratorium ialah mikroskop cahaya. Cahaya tampak dilewatkan menembus spesimen
dan kemudian lensa kaca yang merefraksikan cahaya sedemikian rupa sehingga citra
spesimen tersebut diperbesar ketika diproyeksikan ke mata pengguna mikroskop.
Namun, mikroskop cahaya memiliki batas daya urai, yaitu tidak mampu menguraikan
perincian yang lebih halus dari kira-kira 0,2 µm (ukuran bakteri kecil). Pengembangan
teknik penggunaan mikroskop cahaya sejak awal abad ke-20 melibatkan usaha untuk
meningkatkan kontras, misalnya dengan pewarnaan atau pemberian zat fluoresen.
Selanjutnya, biologi sel mengalami kemajuan pesat dengan penemuan mikroskop
elektron yang menggunakan berkas elektron sebagai pengganti cahaya tampak dan dapat
memiliki resolusi (daya urai) sekitar 2 nm. Terdapat dua jenis dasar mikroskop elektron,
yaitu mikroskop elektron transmisi (transmission electron microscope, TEM) dan
mikroskop elektron payar (scanning electron microscope, SEM). TEM terutama
digunakan untuk mengkaji struktur internal sel, sementara SEM sangat berguna untuk
melihat permukaan spesimen secara rinci.[72]
Fraksinasi sel
Fraksinasi sel ialah teknik untuk memisahkan bagian-bagian sel. Secara umum, teknik
ini melibatkan homogenisasi, yaitu pemecahan sel secara halus dengan
bantuan blender atau alat ultrasuara, dan sentrifugasi, yaitu pemisahan komponen-
komponen sel oleh gaya sentrifugal dalam alat sentrifuge, alat seperti komidi
putar untuk tabung reaksi yang dapat berputar pada berbagai kecepatan. Sentrifuge yang
paling canggih, yang disebut ultrasentrifuge, dapat berputar secepat 80.000 rotasi per
menit (rpm) dan memberikan gaya pada partikel-partikel sampel hingga 500.000 kali
gaya gravitasi bumi (500.000 g). Pemutaran homogenat di dalam sentrifuge akan
memisahkan bagian-bagian sel ke dalam dua fraksi, yaitu pelet, yang terdiri atas
struktur-struktur lebih besar yang terkumpul di bagian bawah tabung sentrifuge, dan
supernatan, yang terdiri atas bagian-bagian sel yang lebih kecil yang tersuspensi dalam
cairan di atas pelet tersebut. Supernatan ini disentrifugasi kembali dan prosesnya
diulangi, dengan kecepatan putaran yang semakin tinggi pada setiap tahap, sehingga
komponen sel yang semakin lama semakin kecil terkumpul dalam pelet yang berurutan.
D. JARINGAN
jaringan adalah tingkat organisasi kehidupan di antara sel dan organ. Jaringan
merupakan kumpulan sel yang serupa beserta matriks ekstraselulernya yang bersama-
sama menjalankan fungsi tertentu. Di tingkat selanjutnya, sejumlah jaringan yang
berbeda dapat bekerja sama untuk membentuk organ.
Cabang biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi, sedangkan cabang biologi
yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit adalah histopatologi. Peralatan klasik yang digunakan untuk
mempelajari jaringan yaitu blok parafin, tempat jaringan dilekatkan, dipotong, diberi
warna, kemudian diamati di bawah mikroskop. Perkembangan teknologi seperti
penggunaan mikroskop elektron dan imunofluoresen memungkinkan pengamatan
jaringan yang semakin mendetail.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap
kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang")
dan fungi ("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat
membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh
buah dan sporofor. Tumbuhan lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas,
meskipun ia belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.

Jaringan hewan
Pada hewan, jaringan dikelompokkan menjadi empat tipe dasar, yaitu jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Meskipun semua hewan secara umum
dianggap mengandung keempat jenis jaringan ini, manifestasinya dapat berbeda
tergantung pada jenis organisme. Adanya perbedaan selama masa perkembangan suatu
organisme memunculkan perbedaan asal-usul sel dan jaringan tubuhnya.
Epitel pada semua hewan berasal dari lapisan ektoderm dan endoderm, serta sebagian
kecil dari mesoderm, yang membentuk endotelium, yakni jenis epitel khusus yang
menyusun pembuluh darah. Sebaliknya, jaringan epitel sejati hanya terdapat pada satu
lapis sel yang disatukan oleh suatu sambungan yang disebut sambungan ketat, untuk
membuat penghalang yang dapat ditembus secara selektif. Jaringan ini menutupi semua
permukaan organisme yang bersentuhan dengan lingkungan luar seperti kulit, saluran
pernapasan, dan saluran pencernaan. Fungsinya yaitu sebagai pelindung, sarana sekresi
dan absorpsi, dan dipisahkan dari jaringan lain di bawahnya oleh lamina basal.
Jaringan epitel
Jaringan epitel dibentuk oleh sel-sel yang melapisi permukaan organ, seperti permukaan
kulit, saluran pernapasan, permukaan organ lunak, saluran reproduksi, dan lapisan
dalam saluran pencernaan. Sel-sel yang membentuk lapisan epitel dihubungkan melalui
sambungan ketat yang semipermeabel; karenanya, jaringan ini menjadi penghalang
antara lingkungan luar dan organ yang dibungkusnya. Selain fungsi pelindung ini,
jaringan epitel juga dapat dikhususkan untuk berfungsi dalam sekresi, ekskresi,
dan absorpsi. Jaringan epitel membantu melindungi organ dari mikroorganisme, cedera,
dan kehilangan cairan.
Jaringan epitel terdiri dari tiga macam, yaitu eksotelium yang membungkus bagian luar
tubuh, endotelium yang melapisi organ dalam tubuh, serta mesotelium yang membatasi
rongga tubuh. Ada beragam fungsi jaringan epitel:

 Secara prinsip, fungsi jaringan epitel adalah menutupi dan melapisi


permukaan.
 Sel-sel permukaan tubuh membentuk lapisan luar kulit.
 Di dalam tubuh, sel epitel membentuk lapisan mulut dan saluran pencernaan
serta melindungi organ tersebut.
 Jaringan epitel membantu penyerapan air dan nutrisi.
 Jaringan epitel membantu menghilangkan limbah atau zat sisa.
 Jaringan epitel berbentuk kelenjar mengeluarkan enzim dan/atau hormon.
 Beberapa jaringan epitel melakukan fungsi sekretori. Mereka mengeluarkan
berbagai zat termasuk keringat, air liur, lendir, dan enzim.
Ada banyak jenis epitel dan penamaannya cukup bervariasi. Umumnya, skema
klasifikasi menggabungkan deskripsi bentuk seldengan kata yang menunjukkan jumlah
lapisan: sederhana (satu lapisan sel) atau bertingkat (beberapa lapisan sel). Namun,
karakteristik seluler lainnya seperti silia juga dapat dijelaskan dalam sistem klasifikasi.
Beberapa jenis epitel yang umum ditemukan di antaranya epitel skuamosa sederhana,
epitel skuamosa bertingkat, epitel kuboid sederhana, epitel transisi, epitel kolumner
semu (juga dikenal sebagai epitel kolumner bersilia, epitel kolumner, dan epitel
kelenjar.
Jaringan ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan fibrosa yang terdiri dari sel-sel yang dipisahkan oleh
bahan tidak hidup, yang disebut matriks ekstraseluler. Matriks ini bisa berbentuk cair
atau kaku. Misalnya, darah bersifat cair karena matriksnya berupa plasma dan tulang
bersifat kaku karena matriksnya demikian. Jaringan ikat berfungsi memberi bentuk
organ dan menahannya atau "mengikatnya". Darah, tulang, tendon, ligamen, adiposa,
dan jaringan areolar adalah contoh jaringan ikat. Salah satu metode untuk
mengklasifikasikan jaringan ikat adalah dengan membaginya menjadi tiga jenis:
jaringan ikat fibrosa, jaringan ikat rangka, dan jaringan ikat cairan.
Jaringan otot
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot polos yang dapat
ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka
tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.
Jaringan saraf

Sel saraf
Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf bertugas menerima
rangsang dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh untuk disampaikan ke otak, dan
selanjutnya membawa reaksi yang diperintahkan otak ke organ tubuh tertentu. Sel saraf
terdiri atas badan sel dan serabut saraf. Serabut saraf yang panjang disebut neurit
(akson) dan serabut saraf yang pendek disebut dendrit (dendron). Neurit berfungsi
menyampaikan rangsang dari badan sel ke neurit sel saraf lain atau ke bagian tubuh.
Dendrit berfungsi menghantarkan rangsang dari neurit sel saraf lain atau dari bagian
tubuh ke badan sel.

Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan relatif lebih homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak
memiliki kemampuan lokomosi (berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana hewan.
Meskipun demikian, banyak sel-sel baru terbentuk untuk berbagai jaringan sebagai
kompensasi banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena berperan sebagai
sel-sel penyimpan cadangan energi (misalnya pada buah atau umbi) atau metabolit
sekunder, dan untuk mengisi jaringan baru karena tumbuhan selalu bertambah
massanya, khususnya bagi tumbuhan tahunan. Jaringan yang aktif memperbanyak diri
dan tidak memiliki fungsi khusus disebut jaringan meristematik, sementara jaringan
yang telah mantap dengan fungsinya disebut jaringan tetap/permanen.
Jaringan meristem
Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem
cells) hewan. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh di
ujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit
kayu (sebagai kambium gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem
tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku, serta pada pangkal tangkai daun (meristem
antara/interkalar). Jaringan ini, terutama meristem ujung, mudah diinduksi untuk
diperbanyak secara in vitro. Dalam jargon kultur jaringan, sel-sel ini dikatakan
bersifat embrionik ("dapat membentuk embrio"). Jaringan meristematik juga terbentuk
apabila ada bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya karena terluka. Mobilisasi
beberapa fitohormon, biasanya auksin dan sitokinin, akan memicu terbentuknya sel-sel
meristem yang membentuk semacam jaringan tidak terdiferensiasi yang disebut kalus.
Jaringan permanen
Jaringan permanen dikategorikan menjadi tiga kelompok utama: epidermis (jaringan
pelindung, terdiri dari sel-sel yang menyusun lapisan luar daun dan bagian-bagian
tumbuhan yang masih muda), jaringan pengangkut (menyusun xilem dan floem),
dan jaringan dasar (mencakup parenkim, klorenkim, kolenkim, dan sklerenkim).
Epidermis melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung dengan
pengaruh keadaan di luar organ. Epidermis dapat dilindungi oleh lapisan tipis di bagian
luar yang dikenal sebagai kutikula. Dapat juga ditemukan lapisan malam (wax). Sel-sel
epidermis biasanya berbentuk segi empat apabila dilihat dari samping, berjajar
homogen. Namun, epidermis dapat mengalami perubahan menjadi sel-sel penutup atau
sel penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga, trikoma (miang atau rambut
daun/batang), duri, serta rambut kelenjar.
Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta). Gymnospermae memiliki jaringan trakeida, serabut
trakeida, dan parenkim kayu sebagai penyusun xilem. Angiospermae memiliki
tambahan jaringan trakea selain jaringan yang dimiliki Gymnospermae. Floem
(pembuluh tapis) tersusun dari jaringan buluh tapis dan sel-sel pengiring.
Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok
jaringan ini memiliki banyak fungsi tergantung tempat ia berada. Seringkali ia mengisi
bagian terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi
atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu
(seperti alkaloid dan terpenoid). Jaringan ini juga dapat mengalami kematian dengan
mengosongkan isi sel-selnya untuk membentuk struktur berongga (aerenkim) seperti
ruang dalam gelembung pada tangkai daun eceng gondok atau rongga dalam
buluh bambu.
E. ORGAN
organ adalah kelompok jaringan yang menjalankan fungsi serupa. Kehidupan hewan
dan tumbuhan bergantung pada banyak organ yang bekerja sama dalam bentuk sistem
organ.
Secara umum, jaringan yang menyusun organ dapat digolongkan
menjadi parenkim dan stroma. Parenkim merupakan jaringan yang khas dalam organ
(atau setidaknya membentuk pola dasar organ) dan yang melakukan pekerjaan khusus
organ tersebut, sedangkan stroma adalah jaringan yang mengerjakan fungsi pendukung,
struktural, pengikat, atau tambahan. Sebagai contoh, dalam sebuah organ kelenjar,
jaringan yang menghasilkan hormon adalah parenkim, sedangkan stroma
meliputi jaringan saraf yang menginervasi parenkim, pembuluh darah yang menyuplai
oksigen dan memberi nutrisi serta membawa limbah metaboliknya, ditambah jaringan
ikat yang menyediakan tempat yang cocok dalam tubuh dan menjaga posisinya.
Jaringan utama yang menyusun suatu organ cenderung memiliki asal-
usul embriologis yang sama, seperti muncul dari lapisan tubuh yang sama.
Beberapa contoh organ pada hewan yaitu jantung, paru-
paru, otak, mata, lambung, limpa, pankreas, ginjal, hati, usus, kulit, dan uterus.
Organ tumbuhan mencakup akar, batang, daun, bunga, dan buah beserta biji. Selain itu,
terdapat pula organ-organ aksesori, seperti trikoma (rambut daun atau batang), duri,
dan sulur, atau organ-organ penyimpanan cadangan makanan, seperti umbi, rimpang,
dan stolon. Pada organisme bersel tunggal seperti bakteri, terdapat organel yang
merupakan analog dari organ untuk struktur subseluler.

Hewan
Hewan non-Placozoa seperti manusia memiliki berbagai macam organ. Meskipun ada
beragam pendapat tentang definisi dan jumlah organ tubuh manusia, tetapi beberapa
pendapat menyebutkan bahwa manusia memiliki 78 organ.[1][2] Pada tahun
2017, mesenterium dianggap sebagai organ ke-79.[3][4] Tidak semua organ dibutuhkan
untuk bertahan hidup. Hanya ada lima organ (otak, jantung, hati, paling tidak satu ginjal,
dan paling tidak satu paru-paru) yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan
sehingga mereka disebut sebagai organ vital.[1]
Beberapa contoh organ pada tubuh manusia yaitu:[5]

 Sistem saraf: otak besar, otak kecil, batang otak, sumsum tulang belakang.


 Organ di daerah wajah: mata, hidung, telinga, mulut, lidah, kelenjar
liur, kelenjar air mata.
 Organ di daerah dada: esofagus, jantung, paru-paru, kelenjar tiroid, timus.
 Organ di daerah perut: hati, lambung, usus besar, usus
halus, rektum, anus, pankreas, limpa, ginjal, ureter.
 Organ di daerah pelvis dan genitalia eksternal: kandung
kemih, uretra, ovarium, rahim, vagina, testis, penis
 Kulit

Tumbuhan
Tumbuhan tingkat rendah tidak memiliki pembedaan organ. Hanya terdapat satu tipe
organ, yang disebut talus. Pada tumbuhan berpembuluh, organisasi sistem organ
biasanya mencakup beberapa organ yang terkadang saling tumpang-tindih fungsinya.

 Fotosintesis dan sistem transportasi hara


 Sistem respirotranspirasi
 Sistem reproduksi tumbuhan
 Sistem penyanggaan/penguatan
 Sistem pengaturan pertumbuhan
 Sistem ekskresi dan akumulasi zat
 Sistem perlindungan diri
F. SISTIM ORGAN
Sistem organ adalah kelompok organ yang bekerja sama membentuk suatu fungsi yang
berkesinambungan. Sistem organ pada tubuh hewan dan manusia dibedakan menjadi
sepuluh sistem, yaitu pencernaan, pernapasan, peredaran darah, ekskresi, rangka, saraf,
otot, kelenjar, integument, dan reproduksi
a. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi makhluk hidup berungsi untuk perkembangbiakkan, sistem
reproduksi bergantung pada jenis kelaminnya. Pada wanita terdiri atas vagina,
ovarium, dan Rahim, sedangkan pada pria terdiri atas penis, testis, dan vas
deferens. Sistem Endokrin Dilansir dari Biology Dictionary, sistem endokrin
terdiri atas semua kelenjar penghasil hormon dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengatur metabolisme. Contoh kelenjar penghasil hormon adalah kelenjar tiroid,
kelenjar pituitary, dan pankreas.
b. Sistem integument
System integument adalah sistem yang melindungi tubuh dari lingkungan luar
terdiri atas organ kulit, kuku, rambut pada manusia, dan bulu, dan sisik pada
hewan. Sistem Rangka Sistem rangka berfungsi untuk memberikan bentuk tubuh
dan juga menyokong tubuh makhluk hidup. Sistem rangka terdiri atas tulang-
tulang yang berada pada tubuh seperti tengkorak, tulang rusuk, tulang dada, dan
tulang anggota gerak bagian bawah.
c. Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan terdiri atas hidung, trakea, laring, faring, bronkus, dan paru-
paru. Sistem pernafasan berungsi untuk memperoleh oksigen yang diperlukan
tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida yang tidak diperlukan tubuh.
d. Sistem Otot
Sistem otot terdiri atas otot polos, otot lurik, dan otot jantung seperti yang telah
dijelaskan pada jaringan hewan vertebrata. Sistem otot berfungsi sebagai alat
gerak aktif pada tubuh makhluk hidup.
e. Sistem Peredaran Darah
Dilansir dari Biology Dictionary, sistem peredaran darah terdiri atas jantung,
vena, arteri, kapiler, kelenjar limfatik, dan kelenjar limfa. Sistem peredarah
darah berfungsi untuk mengedarkan darah, oksigen dan nutrisi ke sel-sel
diseluruh tubuh, mengangkut hasil metabolisme, dan menghancurkan bakteri.
f. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri atas lidah, gigi, kelenjar air liur, kerongkongan,
lambung, hati, pancreas, usus, dan empedu. Sistem pencernaan berfungsi untuk
mencerna makanan agar dapat diserap oleh darah dan digunakan oleh seluruh
bagian tubuh.
g. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf berfungsi untuk menerima rangsang dari organ tubuh dan
mnyampaikannya ke otak, ataupun mengantarkan perintah dari otak ke organ
tubuh.
h. Sistem Sekresi
Sistem sekresi terdiri atas ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra. Sistem
sekresi berfungsi untuk memuang hasil metabolisme dan juga zat-zat yang tidak
terpakai oleh tubuh.

MATERI 2

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANYA

A. HABITAT

Habitat adalah tempat bertemunya berbagai macam kondisi lingkungan terutama bagi


makhluk hidup. Habitat juga sering diartikan sebagai sumber daya serta kondisi yang
terdapat pada suatu kawasan atau wilayah yang ditempati oleh suatu spesies. Secara
umum, habitat adalah tempat tinggal makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya
secara normal. Adapun fungsi habitat yang paling utama adalah sebagai tempat
berlangsungnya aktivitas makhluk hidup.menurut kbbi secara  bahasa, habitat adalah 
sebagai tempat hidup organisme tertentu,
tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan) atau lingkungan kehidupan
asli. Sedangkan menurut clements dan shelford, habitat adalah lingkungan fisik yang
ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau
komunitas. Habitat adalah tempat tinggal di mana makhluk hidup atau organisme
tinggal dan berkembang biak, melangsungkan hidupnya. 
Terdapat beberapa komponen penting dalam habitat, antara lain air, makanan, ruang dan
tempat. Habitat dapat dikatakan sesuai jika jumlah atau komposisi dari komponen
tersebut berada dalam jumlah yang tepat.oleh karenanya, habitat hewan dan tumbuhan
perlu dijaga kelestariannya agar tidak mengganggu keseimbangan.

1. Fungsi habitat
habitat adalah tempat tinggal makhluk hidup. Yang mana hanya makhluk yang
mampu beradaptasi dengan lingkungan hidupnya yang bisa tinggal di habitat tersebut.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup atau organisme tertentu, ada beberapa fungsi
habitat lainnya, di antaranya sebagai berikut:

1) Tempat untuk tumbuh dan berkembang spesies tertentu


2) Tempat berkumpul dengan spesies yang sejenis
3) Tempat perlindungan spesies untuk bertahan hidup
4) Tempat berkembang biak makhluk hidup

2. Macam-macam habitat
Setelah mengetahui habitat adalah tempat tinggal makhluk hidup. Ketahui juga terdapat
beberapa macam habitat yang ditinggali oleh makhluk hidup, antara lain:

1. Habitat padang rumput

habitat padang rumput merupakan daerah terbuka, ladang, lapangan yang


ditumbuhi oleh rumput dan tanaman. Di daerah ini, terdapat banyak satwa liar dan
mendukung flora serta fauna yang tidak dapat berkembang di habitat lain. Adapun
habitat padang rumput terbentang dari mulai kawasan tropis sampai dengan kawasan
subtropis. Secara umu, habitat ini memiliki curah hujan 25 hingga 50 cm per tahun.

2. Daerah gurun

gurun merupakan suatu wilayah yang curah hujannya sekitar 25 mm/tahun. Seringkali
bioma gurun dianggap sebagai salah satu bioma yang paling susah dihuni oleh makhluk
hidup. Hal ini karena bioma gurun memiliki cuaca ekstrim dimana pada siang hari udara
akan terasa sangat panas dan malam hari terasa sangat dingin. Bioma gurun hanya
menerima hujan satu kali dalam setahun. Sehingga menyebabkan gurun pasir memiliki
kadar air atau kelembapan yang sangat sedikit. Hal ini menyebabkan tumbuhan dan
hewan hanya sedikit tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup.adapun gurun
terbesar terdapat di beberapa negara, seperti arab saudi,australia, peru, pakistan, dan
mongolia. Beberapa tumbuhan yang dapat tumbuh di tempat ini seperti lumut, kaktus,
dan beberapa tumbuhan yang memiliki cadangan air yang cukup.
3. Daerah tundra
daerah tundra merupakan habitat yang ada di sekitar kutub utara dan sebagian kutub
selatan. Bioma ini tidak ada pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis lumut dan
rumput. Ciri-ciri bioma tundra ialah memiliki curah hujan rendah, sehingga hutan tidak
dapat berkembang di daerah ini.di samping itu, tumbuhan yang hidup di bioma tundra
merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Beberapa
contoh tumbuhan yang dapat hidup disini di antaranya rumput, alang-alang, liken,
tumbuhan biji semusim dan tumbuhan kayu yang pendek.

4. Daerah taiga
Daerah taiga merupakan hutan yang terdiri dari satu spesies, seperti pinus, konifer, dan
sejenisnya. Adapun ciri-ciri dari bioma ini memiliki musim dingin yang cukup lama dan
musim kemarau yang panas cepat, hanya sekitar satu hingga tiga bulan. Selain itu,
selama musim dingin, air tanah akan berubah menjadi es yang dapat mencapai dua
meter di bawah permukaan tanah. Sehingga hal ini menyebabkan tumbuhan yang dapat
hidup hanya sedikit, yaitu sekitar 2 hingga 3 jenis tumbuhan.

5. Hutan hujan tropis


hutan hujan tropis merupakan hutan dengan keadaan iklim yang selalu basah, tanah
kering di daratan, dan selalu hijau. Umumnya, lapis pertama hutan hujan tropis berisi
pepohonan dengan tajuk tidak berurutan dengan sedikit susunan cabang. Sedangkan,
lapis berikutnya adalah knopi utama yang terdiri dari jenis pohon ramping dengan
ketinggian berkisar 30-40 m.

B. EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak


terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu
sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".Hal ini
mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali
dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh
tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus
berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut
dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu,
namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan
demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam
ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan
makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena
kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.

A. Komponen pembentuk
Ekosistem terbentuk dari unsur lingkungan hidup yang memiliki dua peran
yaitu autotrofik dan heterotrofik. Autotrofik merupakan peran unsur lingkungan hidup
sebagai penyedia makanan secara mandiri dengan bantuan energi matahari. Sedangkan
heterotrofik merupakan peran unsur lingkungan hidup sebagai pemeroleh manfaat dari
keberadaan makanan. Makanan yang dihasilkan dapat berupa bahan organik maupun
bahan anorganik. Unsur lingkungan hidup yang menjadi pembentuk ekosistem yaitu
abiotik, biotik, produsen, konsumen, dan dekomposer.
1. Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan,
atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang
dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan
faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:

1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi


suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi
temperatur dalam tubuhnya.
2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di
gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam
organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi
dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi
proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada
lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau
cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat
peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur
fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme
berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu
area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro
meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
2. Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup
(organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem
selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk
hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
3. Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-
bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen
heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan
berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur,
dan mikrob.
4. Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena
makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian
hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.
Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-
sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:

1. aerobik: oksigen adalah penerima elektron / oksidan


2. anaerobik: oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima
elektron /oksidan
3. fermentasi: anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga
sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat
dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang
teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri
dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen
autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai,
sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang
terlarut dalam air.

B. Ketergantungan
1. Rantai makanan
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara
komponen biotik dan abiotik. Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik
terjadi melalui daur biogeokimia yang berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi
menumpuk pada suatu tempat.
a. Antar komponen biotik
Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui:[2]

1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses


makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai
makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama
yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat
trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat
selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan
tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan
konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-
hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke
tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
2. Jaring-jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling
berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk
seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis
makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
b. Antar komponen biotik dan abiotik
Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi,
seperti:

1. siklus karbon
2. siklus air
3. siklus nitrogen
4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu
tempat. Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi
nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.[2]

C. Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem
buatan.
1. Akuatik (air)

Ekosistem sungai

 Ekosistem air tawar.


Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah
jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat
dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

 Ekosistem air laut.


Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion
CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan
besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.

 Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering
dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari
memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang
hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas
hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.

 Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang
dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.

 Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih
serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara
konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan
garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-
kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.

 Ekosistem terumbu karang.


Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat
tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa
organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di
antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa
bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai
membuat pantai memiliki pasir putih.

 Ekosistem laut dalam.


Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat
mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan
karang tertentu.

 Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang
hidup di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang
dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak
dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan
tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan
menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut
gas dan zat-zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan.
2. Terestrial (darat)
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.

Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.

Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.


Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.
Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting
untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat
tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau
aktivitas manusia.

 Hutan hujan tropis.


Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropis dan subtropis. Ciri-cirinya adalah curah
hujan 200–225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara
satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20–
40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu
iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar
matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam
hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan)
dan anggrek sebagai epifit Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi
hutan, harimau, dan burung hantu.

 Sabana.
Sabana dari daerah tropis terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun,
tetapi temperatur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di
dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan
yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.

 Padang rumput.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropis ke subtropis. Ciri-
ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25–30 cm per tahun, hujan turun
tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan
yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing
liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.

 Gurun.
Gurun terdapat di daerah tropis yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri
ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun
berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti
duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta
mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain
rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.

 Hutan gugur.
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-
cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan
tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang,
rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luak).

 Taiga.
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropis, ciri-
cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang
tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan
basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

 Tundra.
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan
terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60
hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu
beradaptasi dengan keadaan yang dingin.

 Karst (batu gamping / gua).


Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst
di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang
subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan
pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-
pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek
biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
3. Buatan

Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan


Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau
hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Contoh ekosistem buatan adalah:

 bendungan
 hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
 agroekosistem berupa sawah tadah hujan
 sawah irigasi
 perkebunan sawit
 ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
 ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang
banyak Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki
pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi
sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan
selalu bergantung pada bumi.
C. KOMUNITAS
Komunitas adalah kumpulan dari beberapa populasi spesies yang berbeda.
Sekumpulan kupu-kupu di taman merupakan suatu komunitas jika terdiri atas spesies
kupu-kupu yang berbeda. Namun, jika sekumpulan kupu-kupu tersebut terdiri dar
populasi yang sama. Maka, sekumpulan kupu-kupu terebut adalah populasi. Ekosistem
Tingkat ekologi di atas komunitas adalah ekosistem. Ekosistem adalah kumpulan dari
komunitas makhluk hidup. Tidak hanya komunitas yang merupakan faktor biotik,
ekosistem juga mencakup faktor abiotik. Misalnya, tanah, udara, dan air tempat suatu
komunitas berada. Ekosistem di muka bumi terbagi menjadi banyak jenis, misalnya
taiga, hutan hujan tropis, hutan gugur, padang lamun, sabana, tundra, estuari, terumbu
karang, pantai berpasir, pantai berbatu, dan laut dalam.
D. SELEKSI ALAM
Seleksi alam adalah perbedaan kemampuan untuk hidup dan reproduksi dari suatu
individu yang diakibatkan oleh perbedaan kecocokan fenotipe yang dimiliki organisme
tersebut dengan lingkungan. Ini adalah mekanisme kunci evolusi, perubahan
karakteristik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Charles Darwin adalah orang
yang mempopulerkan istilah "seleksi alam" serta membandingkannya dengan seleksi
buatan, yang menurutnya disengaja, sedangkan seleksi alam tidak.
Variasi ada dalam semua populasi organisme. Hal ini terjadi karena mutasi acak yang
muncul dalam genom organisme individu, sehingga keturunan mereka dapat mewarisi
mutasi tersebut. Sepanjang kehidupan suatu individu, genom yang dimiliknya akan
berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menyebabkan variasi sifat. Lingkungan
genom mencakup zat kimiawi disel, sel lain, individu lain, populasi, spesies, serta
lingkungan abiotik. Lingkungan ini akan menentukan mana perubahan genom yang
akan menguntungkan dan mana yang merugikan. Karena individu dengan varian sifat
yang menguntungkan terhadap lingkungannya cenderung bertahan dan bereproduksi
lebih banyak daripada individu dengan varian lain yang kurang menguntungkan, maka
populasi untuk varian sifat tersebut berkembang. Faktor lain yang mempengaruhi
keberhasilan reproduksi termasuk seleksi seksual (sekarang sering dimasukkan dalam
seleksi alam) dan seleksi fekunditas.
Seleksi alam bekerja berdasarkan fenotipe, ciri-ciri organisme yang sebenarnya
berinteraksi dengan lingkungan, tetapi genetik (dapat diwariskan) dari setiap fenotipe
yang mengkodekan fenotipe tersebut dan genetik individu tersebutlah yang mengalami
keuntungan reproduktif sehingga gen suatu sifat dapat menjadilebih umum dalam suatu
populasi. Seiring waktu, proses ini dapat menghasilkan populasi yang berspesialisasi
untuk relung ekologis tertentu (evolusi mikro) dan pada akhirnya dapat
menghasilkan spesiasi (munculnya spesies baru, evolusi makro) .Dengan kata lain,
seleksi alam adalah proses kunci dalam evolusi suatu populasi.
Seleksi alam adalah landasan biologi modern. Konsep tersebut diterbitkan oleh Darwin
dan Alfred Russel Wallace dalam sebuah presentasi makalah bersama pada tahun 1858,
dielaborasi dalam buku berpengaruh Darwin tahun 1859 Tentang Asal Usul Spesies
dengan Cara Seleksi Alam ,atau Pelestarian Ras Favorit dalam Perjuangan untuk
Kehidupan . Dia menggambarkan seleksi alam dengan menggunakan analogi dengan
seleksi buatan, sebuah proses dimana hewan dan tumbuhan dengan sifat-sifat yang
diinginkan oleh manusia secara sistematis dikembangbiakkan. Konsep seleksi alam
awalnya berkembang tanpa adanya teori hereditas yang valid; pada saat tulisan Darwin,
sains belum mengembangkan teori genetika modern. PenyatuanTeori Evolusi
Darwin dengan penemuan-penemuan berikutnya dalam genetika klasik membentuk
sintesis modern pada pertengahan abad ke-20. Setelah itu, genetika
molekuler ditambahkan sehingga membentuk bidang baru, yaitu biologi perkembangan
evolusioner, yang menjelaskan evolusi pada tingkat molekuler.
Meskipun genotipe perlahan-lahan dapat berubah lewat pergeseran genetik secara acak,
seleksi alam tetap menjadi penjelasan utama untuk evolusi adaptif.
MATERI 4
MATERI DAN PERUBAHANYA

A. BENDA PADAT
Benda padat merupakan sebuah wujud benda yang mempunyai bentuk atau wujud padat
dengan massa dan menempati suatu ruang ataupun berada pada volume tertentu. Adapun sifat
benda padat yang paling jelas dilihat adalah mempunyai bentuk dan juga ukuran yang tetap.
Sebelumnya akhirnya nanti akan diberi tindakan untuk melakukan perubahan. Selain itu, benda
padat juga mempunyai daya tarik yang sangat kuat antar molekul. Sehingga bentuk dari benda
padat bisa mempunyai volume tetap dengan kerapatan molekul besar.

Apabila benda padat dimasukkan ke dalam sebuah wadah ataupun tempat tertentu. Maka
bentuknya akan tetap sama seperti semula dan tidak mengikuti bentuk wadah ataupun
tempatnya. Kecuali bila diberi energi ataupun kalor untuk mewujudkan perubahan, baik
menjadi benda cair ataupun gas. Hal tersebut tentu akan sangat berbeda dengan sifat benda cair
dan juga gas yang wujudnya akan mengikuti bentuk wadah apabila diletakkan di wadah
tertentu.

1. Zat Padat
Pengertian zat padat yaitu sebuah materi yang mempunyai bentuk dan juga volume
ataupun ruang yang ditempati zat padat, cair, dan juga gas tertentu. Ada dua cara utama
partikel zat padat dapat tersusun yaitu dalam barus teratur yang rapi di dalam susunan
yang tidak menentu. Dimana zat padat yang partikelnya tersusun di dalam baris teratur
dan rapi biasanya disebut dengan kristal. Contoh dari kristal yaitu antara lain intan,
logam, es, dan juga kristal garam. Sementara zat padat yang partikelnya tidak tersusun
secara teratur atau rapi biasanya disebut dengan amorf. Zat padat amorf umumnya
mempunyai tekstur mengkilap dan juga elastis. Contoh dari zat padat amorf antara lain
kaca, lilin, plastik, dan juga karet. Karena partikel yang tersusun di dalamnya sangat dekat
dan menyatu, zat padat tidak bisa dimampatkan dengan mudah dan juga tidak dapat
dikecilkan dengan cara menekannya. Di dalam zat padat, partikel individu tidak bergerak
dengan cepat untuk mengalahkan gaya tarik menarik antar partikel. Yang mana partikel
tersebut bergetar tapi terikat rapat di tempatnya.

2. sifat Benda Padat


Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian benda padat di atas, bisa kita simpulkan
bahwa beberapa sifat benda padat dapat menjadi karakteristik wujud padat tertentu.
Berikut ini adalah beberapa sifat benda yang perlu kamu paham untuk bisa mengenali
benda padat secara lebih mendalam.

a. Bentuknya Tetap
b. Volume Tetap
c. Bisa Diubah Bentuknya Menggunakan Cara Tertentu
d. Memiliki Massa
e. Tidak Bisa Dimampatkan
f. Tidak Bisa Mengalir
3. Perubahan Benda Padat

1) Perubahan Pada Bentuk


Perubahan bentuk merupakan perubahan benda padat menjadi benda padat lain yang
berbeda bentuknya. Perubahan bentuk yang terjadi pada benda padat secara kimia tidak bisa
mengembalikan wujud asli benda padat tersebut sebelum terjadi perubahan. Di bawah ini
adalah beberapa contoh benda padat yang mengalami perubahan bentuk:

a) Plastik 
b) Kertas 
2) Perubahan Pada Wujud
Perubahan wujud merupakan perubahan yang terjadi pada benda padat yang tidak
hanya bentuk saja yang berbeda tapi juga wujudnya akan ikut berubah. Di bawah ini adalah
beberapa contoh benda padat yang mengalami perubahan wujud yang perlu kamu pahami:

a) Es Batu
b) Margarin

B. BENDA CAIR
Benda cair adalah satu bentuk dan wujud berupa cairan. Sifatnya mampu berubah-ubah
sesuai dengan tempatnya dengan volume yang tetap. Benda cair bisa Toppers temukan di
lingkungan terdekat atau kegiatan sehari-hari.

Contoh benda cair yang sering ditemukan di sekitar adalah air minum. 

Sifat-sifat Benda Cair


Sifat-sifat yang dimiliki benda cair adalah sebagai berikut:

 Benda cair mampu berubah bentuk sesuai dengan wadah yang ditempati.
 Volumenya tetap dan tidak berubah.
 Gaya tarik antar molekulnya lemah.
 Mengalir dari tempat tinggi ke rendah.
 Selalu bisa meresap lewat pori-pori wadahnya (kapilaritas).
 Benda cair memiliki massa.
 Benda cair menekan ke segala arah.
 Permukaannya selalu datar.

Contoh Benda Cair

Selain air yang kita minum, ada

 Minyak
 Hujan
 Susu
 Sirup
 Kecap
 Bensin
 Oli
 Cat air
 Parfum
 Mayones
 Selai
 Jus Buah
 Cuka
 Santan
 Air kelapa

Manfaat Benda Cair


Selain itu, tubuh manusia memiliki kadar air kira-kira dua pertiga, atau sekitar 60% hingga 70%
dari berat badan manusia. Oleh karena itu, manusia tidak bisa bertahan hidup jika tidak ada air.
Masih banyak manfaat dari benda cair ini, seperti:

 Menghilangkan dehidrasi

Minum benda cair, air mineral kemasan atau yang ada di galon, mampu untuk menghilangkan
rasa haus. Toppers bisa kerja atau belajar dengan fokus, melakukan aktivitas sehari-hari berkat
minum air dan makan yang cukup.

 Membersihkan

Benda cair mampu membersihkan segalanya. Mulai dari membersihkan tubuh dengan mandi,
lantai rumah, pakaian, sepatu, dan lain sebagainya. Dengan benda cair kita bisa terhindar dari
bakteri dan hidup sehat.

 Habitat hewan dan tumbuhan

Zat cair contoh besarnya adalah air laut yang menjadi tempat hidup bagi berbagai binatang laut.
Mereka hanya bisa hidup melalui air. Tak hanya binatang, tumbuhan juga butuh air untuk
melakukan fotosintesis dan tumbuh berkembang.

 Menggoreng dan Merebus

Untuk makan sehari-hari, manusia membutuhkan minyak goreng agar bisa membuat makanan
kesukaan. Tanpa adanya minyak, makanan tidak bisa jadi. Begitu pula dengan merebus,
semuanya membutuhkan zat cair agar makanan dapat dimasak.

Perubahan Wujud Benda Cair


Benda cair bisa berubah wujud menjadi padat, gas, dan sebaliknya, lho. Itu tergantung pemicu
perubahan tersebut. Utamanya, perubahan wujud dipicu oleh suhu atau faktor eksternal lain.
Berikut ini adalah perubahan wujud yang terjadi pada benda atau zat cair:

 Membeku

Perubahan wujud ini biasa terjadi karena suhu dingin. Membeku berarti benda cair
bertransformasi menjadi benda padat. Contoh dari perubahan ini adalah air yang dimasukkan ke
dalam lemari es, setelah beberapa lama akan berubah menjadi es batu.

 Mencair

Mencair adalah kebalikan dari membeku. Artinya, dari benda yang semula padat menjadi cair
karena faktor suhu yang panas atau naik. Contohnya, es batu yang dibiarkan di luar ruangan
lama kelamaan akan menjadi air.

 Menguap

Menguap merupakan peristiwa perubahan wujud dari benda cair menjadi gas. Perubahan ini
memerlukan kalor atau panas. Penguapan bisa terjadi saat proses merebus air, ketika air
tersebut mendidih akan mengeluarkan uap.

 Mengembun

Mengembun adalah perubahan wujud gas ke cair. Perubahan ini terjadi karena gas yang ada di
daerah dingin menjadi butiran-butiran air. Misalnya, daun yang berada di dataran tinggi akan
memiliki butiran air tiap pagi, itulah yang dinamakan embun.

C. BENDA GAS
Benda gas adalah suatu bentuk serta wujud dari zat benda yang memiliki volume dan
bentuk dengan kondisi berubah-ubah sesuai dengan ruang yang ditempatinya. Meski
begitu keberadaan dari benda gas sangat sulit untuk dilihat dengan mata telanjang. Sifat
Benda Gas.Sama seperti benda cair maupun benda padat, benda gas juga memiliki sifat
tersendiri. Adanya sifat dari benda gas ini juga bisa menjadi suatu karakteristik dari
keberadaan benda gas. Nah di bawah ini adalah beberapa sifat yang dimiliki oleh benda
gas.

1. Selalu Mengisi Seluruh Ruangan yang Ditempatinya


2. di Setiap Tempat
3. Mampu Menekan Ke Segala Arah
4. Benda Gas Memiliki Massa Berat
5. Jarak Antar Partikel Benda Gas Dapat Berubah-ubah
6. Memiliki Susunan Partikel yang Tak Teratur
7. Memiliki Gaya Tarik Partikel yang Lemah

Nah di bawah ini adalah beberapa wujud dari benda gas yang ada di sekitar kita saat ini.

1. Keberadaan oksigen yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup manusia.


2. Adanya angin yang bergerak di udara dengan kanadungan gas yang lebih padaty.
3. Kentut juga merupakan contoh benda gas yang keluar dari tubuh manusia.
4. Adanya asap yang beasal dari proses pembakaran benda padat atau benda cair.
5. Karbon dioksida yang ada secara alami maupun karena dari aktivitas manusia.
Nah, itulah beberapa contoh dari benda gas yang bisa kalian baca selengkapnya di atas.

Perubahan Wujud Benda Gas


Tak hanya benda padat dan cair saja yang bisa mengalami perubahan. Benda gas juga bisa
mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat terjadi secara alami maupun karena adanya
campur tangan manusia.Kemudian nantinya perubahan tersebut bisa ditandai sebagai perubahan
fisika dan kimia yang dapat mempengaruhi struktur unsur kimia yang terkandung di dalam gas
tersebut. Nah untuk lebih jelas lagi, berikut ini adalah beberapa perubahan wujud dari benda
gas.

1. Mengembun
Mengembun adalah salah satu perubahan dari benda gas menjadi benda cair. Proses
perubahan ini bisa terjadi karena adanya perubahan tekanan suhu yang lebih rendah dari
sebelumnya.

2. Mengkristal
Mengkristal merupakan perubahan benda gas menjadi benda padat. Sama seperti perubahan
pada proses mengembun,

3. Penyubliman
Merupakan perubahan wujud dari benda padat menjadi benda gas. Zat gas yang dihasilkan
dari adanya penyubliman akan bisa bergerak dengan bebas di udara tanpa ada batasan

4. Penguapan
Penguapan juga merupakan proses perubahan dari benda cair menjadi zat gas karena adanya
bantuan energi panas atau kalor. Menguap dapat merubah suatu benda cair menjadi benda gas
yang dapat bergerak bebas di udara.

4. UNSUR
unsur adalah suatu zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan reaksi kimia biasa.Berdasarkan penemuan dari para ahli kimia,
ada lebih dari 100 macam unsur yang ada di muka bumi. Dan untuk memudahkan kita
mengenali unsur-unsur tersebut maka para ahli menciptakan sistem periodik unsur.

Beberapa contoh unsur yang sering kita

 Emas (Aurum)
 Perak (Argentum)
 Besi (Ferrum)
 Tembaga (Cuprum)
 Timah (Stannum)
Jenis-Jenis Unsur
Berdasarkan sifatnya, unsur dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Unsur Logam
Unsur logam mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu berwujud padat, dapat menghantarkan arus
listrik, mempunyai titik didih/ leleh yang tinggi, dan dapat ditempah.

Beberapa yang termasuk dalam unsur logam yaitu:

 Besi (Fe)
 Mangan (Mn)
 Tembaga (Cu)
2. Unsur Non-Logam
Unsur non-logam memiliki ciri-ciri khusus, yaitu berwujud padat/ cair/ gas, tidak dapat
menghantarkan arus listrik, titik didih dan lelehnya rendah, tidak dapat ditempah atau
dibentuk.Beberapa yang termasuk dalam unsur non-logam yaitu:

 Karbon (C)
 Oksigen (O)

5. SENYAWA
senyawa adalah suatu jenis zat tunggal yang dapat dibagi menjadi dua unsur atau lebih
melalui proses reaksi kimia. Pada umumnya zat tunggal tersebut berbentuk senyawa garam
(NaCl), Air (H2O), Gula pasir (C12H22O11), dan lain-lain.Senyawa dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu:

1. Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa yang tersusun atas unsur karbon sebagai
rangkaian utamanya. Biasanya senyawa organik bersumber dari mahluk hidup atau
organisme yang terbentuk bersama dengan suatu unsur.

Beberapa contoh senyawa organik yaitu:

 Gula pasir (C12H22O11)
 Garam (NaCl)
2. Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak tersusun atas suatu atom karbon,
senyawa ini dapat ditemukan di alam bebas. Beberapa contoh senyawa anorganik:

 Natrium Klorida (NaCI)


 Karbon dioksida (CO2)
3. MOLEKUL
molekul adalah sekelompok, dua atau lebih, atom yang membentuk unit terkecil yang dapat
diidentifikasi, di mana zat murni dapat dibagi dan masih mempertahankan komposisi dan sifat
kimia zat itu. Sebuah molekul mungkin termasuk homonuklear, yang terdiri dari atom-atom
dari satu unsur kimia, seperti oksigen (O2) atau mungkin heteronuklear yang senyawa kimianya
terdiri dari lebih dari satu unsur, seperti air (H2O). 
1. Contoh molekul 
Berikut adalah contoh-contoh molekul yang semuanya terdiri dari lebih dari satu atom, tetapi
tidak selalu lebih dari satu jenis atom. berikut adalah jenis-jenis molekul:
1. Molekul diatomik  Sebuah atom diatomik terdiri dari hanya dua atom, dari unsur kimia
yang sama atau berbeda. Contoh molekul diatomik adalah O2 dan CO.
2. Molekul diatomik heteronuklear Sebuah molekul diatomik heteronuklear terdiri dari
dua atom dari unsur yang sama digabungkan. Contoh molekul diatomik heteronuklear
adalah Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Fluor (F2), Klorin (Cl 2), Iodine
(I2), dan Brom (Br 2). Ketujuh unsur ini sangat reaktif sehingga dapat sangat sering
terikat dengan atom lain dari jenis yang sama.
3. Molekul diatomik homonuklear Molekul diatomik homonuklear terdiri dari dua atom
dari unsur yang berbeda yang digabungkan secara kimia.  Contoh molekul diatomik
homonuklear adalah karbon monoksida, asam klorida (HCl), dan Hidrogen Flourida
(HF).

MATERI 4
MEKANIKA
A. ENERGI
energi atau disebut juga tenaga adalah properti fisika dari suatu objek, dapat
berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang
diberikan pada suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh
1 meter dengan gaya 1 newton.[1]
Kerja dan panas adalah 2 contoh proses atau mekanisme yang dapat memindahkan sejumlah
energi. Hukum kedua termodinamika membatasi jumlah kerja yang didapat melalui proses
pemanasan-beberapa di antaranya akan hilang sebagai panas terbuang. Jumlah maksimum yang
dapat digunakan untuk kerja disebut energi tersedia. Sistem seperti mesin dan benda hidup
membutuhkan energi tersedia, tidak hanya sembarang energi. Energi mekanik dan bentuk-
bentuk energi lainnya dapat berpindah langsung ke bentuk energi panas tanpa batasan tertentu.

Bentuk-bentuk energi

Tipe energi Deskripsi

Kinetik (≥0), energi akibat gerak dari suatu objek

Potensial Energi potensial terdiri dari banyak bentuk

Mekanik Jumlah energi kinetik dan potensial

Gelombang
(≥0), bentuk energi mekanik akibat gerak osilasi suatu benda
mekanik

Kimia energi yang terkandung dalam senyawa kimia

Listrik energi akibat medan listrik

Magnet energi akibat medan magnet

Radiasi (≥0), energi akibat radiasi elektromagnetik termasuk cahaya


Nuklir energi akibat nukleon berikatan membentuk nukleus atom

Ionisasi energi akibat ikatan elektron ke atom atau molekul

Elastik energi akibat deformasi material

Gravitasi energi akibat medan gravitasi

Diam (≥0) setara dengan massa diam

Termal Energi dalam suatu sistem yang dipengaruhi suhu

Sejumlah energi termal yang berpindah (dari proses) ke arah suhu yang


Panas
lebih rendah

sejumlah energi yang berpindah (dari proses) akibat perpindahan pada


Kerja mekanik
arah gaya

B. GERAK
gerak diartikan sebagai perpindahan posisi benda dari keadaan awal (semula) ke
keadaan akhir terhadap suatu acuan tertentu.Posisi tersebut merupakan besaran vektor,
yang menyatakan kedudukan suatu benda terhadap titik acuan berhubungan dengan
perpindahan, dan kecepatan.Sementara kedudukan benda dinyatakan dalam suatu besar
dan arah. Sedangkan jarak yang ditempuh suatu benda merupakan panjang seluruh
lintasan yang dilewati.Titik acuan benda bisa berbeda-beda, oleh sebab itu gerak yang
dihasilkan suatu benda bersifat relatif (tergantung bagaimana keadaan bendanya). Benda
yang bergerak menurut acuan X, belum tentu bergerak untuk acuan Y, berlaku pula
sebaliknya. Suatu benda bisa bergerak diakibatkan karena adanya sebuah gaya.
a. Jenis-Jenis dan Contoh Gerak Benda
1. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus, atau lintasan
yang relatif lurus pada selang waktu tertentu.Gerak lurus dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu dan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
- Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang terjadi pada lintasan yang
lurus. Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang
waktu yang sama pula.Gerak lurus terjadi pada kereta api yang bergerak diatas relnya,
karena kereta api bergerak pada lintasan yang lurus, kereta api sedang mengalami gerak
lurus.

- Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda pada lintasan lurus, dengan
kecepatannya yang berubah secara teratur tiap detiknya.Gerak jatuh bebas adalah salah
satu contoh gerak lurus berubah beraturan. Detikers coba kalian perhatikan, ketika gerak
suatu benda jatuh dari ketinggian tertentu, tentu saja kecepatannya semakin besar.
Contohnya peristiwa saat sepeda yang bergerak menuruni sebuah bukit.

2. Gerak Relatif

Gerak relatif adalah gerakan benda yang sifatnya bergantung terhadap beberapa
kerangka acuan. Contohnya, bisa kita amati ketika seseorang yang duduk di dalam
kereta api yang sedang bergerak.Dapat dikatakan bahwa orang yang duduk tersebut
hanya lah diam terhadap kursi yang diduduki dan terhadap kereta apinya, namun orang
tersebut bergerak relatif terhadap stasiun maupun terhadap pohon-pohon yang
dilewatinya. Hal tersebut dinamakan sebagai gerak relatif.

3. Gerak Melingkar

Gerak melingkar adalah suatu gerak yang membentuk lintasan garis melingkar dengan
jari-jari dari pusat lingkaran. Misalnya, benda-benda yang bergerak di suatu tikungan,
maka benda tersebut bergerak membentuk lintasan melingkar.Contoh gerak melingkar
bisa kita lihat, saat melihat pada sebuah motor. Motor yang ada di arena balapan akan
bergerak melingkar di arena lintasan balapan bukan? begitu pula dengan rodanya yang
bergerak melingkar pada porosnya.
C. GELOMBANG
Gelombang adalah getaran yang merambat. Secara umum, gelombang terbagi menjadi
kelompok gelombang berdasarkan arah rambat dan kelompok gelombang berdasarkan
medium rambat. Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dapat dikelompokkan
menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Sedangkan berdasarkan
medium perambatannya, gelombang dikelompokkan menjadi gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik.[3]
Suatu medium disebut:

1. linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa


dijumlahkan.
2. terbatas jika terbatas, selain itu disebut "tak terbatas".
3. seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda.
4. isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda.

b. Jenis jenis gelombang


1) Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang memiliki arah getaran yang
sama dengan arah rambatan. Gelombang longitudinal dapat diamati pada
getaran pegas.[4]
2) Gelombang transversal
Gelombang transversal merupakan gelombang dengan arah getaran yang tegak lurus
dengan arah rambat.[5]
D. BUNYI
Dalam fisika, bunyi atau suara adalah getaran yang merambat sebagai gelombang
akustik, melalui media transmisi seperti gas, cairan atau
padat.Dalam fisiologi dan psikologi manusia, suara adalah penerimaan gelombang
dan persepsi mereka oleh otak. Hanya gelombang akustik yang
memiliki frekuensi antara 20 Hz dan 20 kHz, rentang frekuensi audio, yang
menimbulkan persepsi pendengaran pada manusia. Di udara pada tekanan atmosfer,
ini mewakili gelombang suara dengan panjang gelombang 17 meter (56 kaki) hingga
1,7 sentimeter (0,67 in). Gelombang suara di atas 20 kHz dikenal sebagai ultrasonik
dan tidak terdengar oleh manusia. Gelombang suara di bawah 20 Hz dikenal
sebagai infrasonik. Spesies hewan yang berbeda memiliki rentang pendengaran yang
bervariasi.
E. SUHU
Suhu menunjukkan derajat atau ukuran panas suatu benda. Mudahnya, semakin tinggi
suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda
masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di
tempat, getaran. Semakin tinggi energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu
benda tersebut[butuh rujukan].
Sebuah peta global jangka panjang suhu udara permukaan rata-rata bulanan dalam
proyeksi Mollweide.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam
termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reaumur, Fahrenheit dan Kelvin.
Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti:
Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273
derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya
dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu
yang lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih
dahulu, karena jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya ke
suhu yang lain. Contoh:
 daripada 
Sebagai contoh:
 dan .

1. Alat ukur[
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin
atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara
kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer.
Suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer yang berisi air
raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata
yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to
measure).
 Tipe termometer[sunting | sunting sumber]
Beberapa tipe termometer antara lain:

 termometer alkohol
 termometer basal
 termometer merkuri
 termometer oral
 termometer Galileo
 termometer infra merah
 termometer cairan kristal
 termistor
 Termometer bimetal mekanik
 Termometer hambatan listrik
 Termometer kebalikan
 Sensor suhu celah pita silikon
 six's thermometer, juga dikenal sebagai maximum minimum
thermometer
 termokopel
 Termometer blockade coulomb
F. KALOR
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari benda dengan suhu
yang lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah jika keduanya dipertemukan
atau bersentuhan. Dua benda yang memiliki suhu yang berbeda ketika dipertemukan
maka akan muncul kalor yang mengalir atau berpindah. Misalnya saat Grameds
mencampurkan air dingin dengan air panas, kemudian akan menghasilkan air
hangat. Jenis-jenis Kalor
Kalor memiliki beberapa jenis yang dikategorikan berdasarkan proses bekerjanya pada zat
benda tertentu. Berikut ini jenis-jenis kalor yang perlu Grameds ketahui agar bisa
mengidentifikasi terjadinya perubahan kalor yang terjadi di kehidupan sehari-hari:

1. Kalor Pembentukan (∆Hf)


Kalor pembentukan kata adalah kalor yang menghasilkan atau dibutuhkan untuk
membuat 1 mol senyawa dalam unsur- unsurnya, seperti berupa gas yang ditulis dengan
rumus molekulnya. Contoh kalor pembentukan adalah C12, O2, Br2, H2.  
2. Kalor Penguraian (∆Hd)
Kalor penguraian adalah bentuk kalor yang dihasilkan atau dibutuhkan untuk mengurai
1 mol senyawa menjadi unsur- unsur yang lain. 
3. Kalor Pembakaran (∆Hc)
Kalor pembakaran adalah kalor yang didapat atau diperlukan untuk membakar 1 mol
zat, yakni unsur atau senyawanya. 
4. Kalor Netralisasi (∆Hn)
Kalor netralisasi adalah jenis kalor yang didapatkan atau dibutuhkan untuk membentuk 1
mol H20 dari reaksi antara asam dan basa. Kalor ini termasuk dalam reaksi eksoterm karena
adanya reaksi kenaikan suhu. 
5. Kalor Pelarutan (∆Hs)
Kalor pelarutan adalah jenis kalor yang didapatkan atau dibutuhkan untuk melarutkan 1
mol zat yang awalnya padat menjadi larutan. 

G. TEKANAN
Tekanan (simbol: p atau P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per
satuan luas (A).
keterangan:
P = Tekanan dengan satuan pascal (Pressure)
F = Gaya dengan satuan newton (Force)
A = Luas permukaan dengan satuan m2 (Area)
Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi
tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini
dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah daripada di
dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.
Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap air, uap air jika
tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas kembali menjadi cair. (dikutip dari
wikipedia: kondensasi). Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan
mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas
permukaan, dengan gaya yang sama akan didapatkan tekanan yang lebih tinggi.
Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer.
Saat ini atau sebelumnya unit tekanan adalah sebagai berikut:

 atmosfer (atm)
 manometric unit:
o sentimeter, inci, dan milimeter merkuri (torr)
o Tinggi kolom air yang setara, termasuk milimeter (mm
H2O), sentimeter (cm H2O), meter, inci, dan kaki dari air
 adat unit:
o tidur, ton-force (pendek), ton-force (lama), pound-force, ons-force,
dan poundal inci per persegi
o ton-force (pendek), dan ton-force (lama) per inci persegi
o psi (pound per square inch)
 non-SI unit metrik:
o bar, decibar, milibar
o kilogram-force, atau kilopond, per sentimeter persegi (tekanan atmosfer)
o gram-force dan ton-force (ton-force metrik) per sentimeter persegi
o Barye (dyne per sentimeter persegi)
o kilogram-force dan ton-gaya per meter persegi
o sthene per meter persegi (pieze)

H. GAYA
Gaya merupakan salah satu bagian dari materi dalam ilmu fisika dasar. Satuan
simbol yang akan digunakan di dalam rumus gaya sudah ditentukan oleh hukum
fisika. Di dalam ilmu fisika,  gaya adalah tarikan atau dorongan.Gaya dapat
menggerakkan benda bebas atau benda yang tidak terikat. Selain itu, pengertian
gaya di dalam ilmu fisika adalah sebuah besaran yang memiliki besar dan arah
tertentu. Gaya adalah sebuah interaksi yang bila bekerja sendiri akan menyebabkan
suatu perubahan keadaan gerak benda.

1. Gaya dapat mengubah bentuk benda


2. Gaya dapat mengubah arah benda
3. Gaya dapat mengubah benda yang diam menjadi bergerak
4. Gaya dapat mengubah benda bergerak menjadi benda yang diam
5. Gaya dapat mengubah kecepatan gerak benda

1. Jenis-jenis Gaya
Terdapat beberapa jenis gaya. Jenis-jenis gaya tersebut dibagi lagi menjadi gaya
sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh adalah jenis gaya yang terjadi ketika sumber
gaya tersebut tersentuh. Maksudnya adalah sumber dari gaya tersebut bersentuhan
langsung dengan objek yang akan menerima gaya tersebut. Contoh dari gaya sentuh
antara lain gaya otot, gaya gesek dan gaya pegas. Sedangkan gaya tak sentuh adalah
jenis gaya yang terjadi ketika sumber gayanya tidak bersentuhan. Maksudnya adalah
sumber dari gaya tersebut tidak mengalami sentuhan langsung dengan objek yang
menerima gaya itu. Contoh dari gaya tak sentuh adalah gaya gravitasi, gaya magnet dan
gaya listrik.

2. Macam-macam Gaya
Berikut ini adalah penjelasan dari macam-macam gaya yang ada:

1. Gaya normal
Gaya normal adalah sebuah gaya reaksi yang timbul saat sebuah benda diletakkan.
Posisi benda tersebut tegak lurus di atas permukaan yang bidang. Besarnya gaya normal
yang terjadi pada sebuah benda ditentukan oleh besar gaya lain.Gaya tersebut juga
bekerja pada benda di saat yang bersamaan. Contohnya seperti buku-buku yang
bertumpu di suatu permukaan. Maka permukaan tersebut akan mengerahkan gaya ke
arah atas pada buku itu.Tujuannya adalah untuk menopang bobo dari buku-buku.
Terkadang, gaya normal yang diberikan secara horizontal antara dua benda yang satu
sama lainnya saling bersentuhan. Contoh, seseorang yang sedang bersandar ke arah
dinding.Maka dinding tersebut akan mendorong orang yang bersandar tersebut.
dorongan yang diberikan akan dilakukan secara horizontal. Itu adalah contoh dari gaya
normal.

2. Gaya Otot
Gaya otot adalah jenis atau macam gaya yang dimiliki oleh makhluk hidup yang
memiliki otot. Gaya otot ini timbul karena adanya sebuah koordinasi. Koordinasi
tersebut terjadi di antara struktur otot dan rangka tubuh.Gaya otot masuk ke dalam
kelompok gaya sentuh. Contohnya ketika ada seseorang yang mengangkat beban. Untuk
dapat mengangkat beban, otot yang ada di dalam tubuh akan berkoordinasi.Hal itulah
yang dapat membantu seseorang dapat mengangkat beban tersebut. Otot-otot di dalam
tubuh akan berkoordinasi. Hal itu akan membuat tangan dapat bergerak sehingga beban
yang ada akan terangkat.

3. Gaya pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh sebuah pegas. Pegas yang
dimaksud disini adalah pegang yang memiliki sifat elastis. Gaya pegas dapat muncul
karena pegas tersebut bergerak.Seperti merenggang atau merapat. Itu membuat
bentuknya dapat kembali seperti semula setelah terjadinya gaya tersebut. Contohnya
seperti orang yang sedang memanah. Ketika hendak memanah, seseorang akan
mengeluarkan gaya berupa menarik anak panas. Anak panah tersebut tentu akan
merenggang dan memunculkan  gaya.

4. Gaya gravitasi
Gaya gravitasi merupakan macam-macam dari gaya tarik. Gaya gravitasi ini akan
menarik pada keseluruhan benda bermassa. Tarikan tersebut akan mengarah ke
permukaannya.Contoh yang paling sederhana adalah gaya gravitasi terhadap bumi.
Seandainya tidak ada gaya gravitasi bumi, seluruh benda yang ada di bumi tentu akan
melayang. Hal itu sama seperti di luar angkasa. Maka dari itu, bumi menarik semua
benda-benda yang ada sehingga benda tersebut mengarah pada permukaan bumi.

5. Gaya gesek
Gaya gesek adalah mecam-macam gaya yang muncul karena ada sebuah sentuhan.
Sentuhan tersebut terjadi secara langsung di antara dua permukaan benda. Gaya gesek
memiliki arah yang selalu berlawanan.Arah gaya gesek akan berlawanan dengan arah
benda tersebut bergerak. Adapun besar atau kecilnya gaya gesek akan ditentukan oleh
permukaan benda. Seperti halusnya atau kasarnya permukaan benda.Semakin halus
permukaan benda, maka gaya gesekan yang muncul akan semakin kecil. Sebaliknya,
semakin kasar permukaan benda, maka gaya gesekan yang muncul akan semakin besar.
Gaya gesekan juga dibagi menjadi dua, yaitu gaya gesek kinetik dan gaya gesek statis.
6. Gaya listrik
Gaya listrik adalah jenis gaya yang berasal dari benda dengan muatan listrik. Benda-
benda yang bermuatan listrik tersebut akan menghasilkan medan listrik. Contohnya
seperti sebuah kipas angin. Melalui aliran listrik, maka kipas angin dapat menjadi energi
gerak yang kemudian akan berputar.

7. Gaya mesin
Gaya selanjutnya adalah gaya mesin. Gaya mesin adalah gaya yang timbul akibat
dari kerja sebuah mesin. Contohnya seperti pada mesin motor, mobil atau peralatan
elektronik. Di dalam benda-benda tersebut terdapat sebuah mesin.Gaya mesin dinilai
sangat efektif untuk membantu meringankan kerja manusia. Hal itu karena membuat
manusia tidak perlu mengeluarkan gaya penuh dalam menggunakannya. Berkat bantuan
dari mesin, sesuatu dapat berjalan dengan mudah.

8. Gaya magnet
Macam-macam gaya selanjutnya adalah gaya magnet. Gaya magnet adalah
konsekuensi dari adanya gaya elektromagnetik. Salah satu dari empat gaya pada dasar
alam.Gaya magnet disebabkan karena sebuah gerakan muatan. Dua benda yang di
dalamnya mengandung muatan dengan arah yang sama dalam bergerak. Kedua benda
tersebut masing-masing memiliki gaya tarik magnet .Demikian pula, benda-benda yang
bermuatan gerak ke arah berlawanan akan memiliki gaya tolak pada masing-masingnya.
Besarnya gaya magnet antara kedua benda tersebut tidak menentu. Tergantung pada
seberapa jauh jarak kedua benda tersebut. arah gaya juga tergantung pada arah gerak
relatif pada muatan di dalam setiap kasus.

9. Gaya tegangan
Gaya tegangan merupakan macam-macam gaya yang salurannya menggunakan tali,
kawat atau kabel. Gaya tersebut akan muncul ketika benda-benda tersebut ditarik secara
kencang. Tarikannya melalui gaya yang bekerja dari arah ujung dan berlawanan.Gaya
tegangan ini akan diarahkan pada sepanjang kabel. Selanjutnya, akan menarik secara
merata pada objek. Objek yang dimaksud adalah objek yang berada di ujung kabel
dengan arah yang berlawanan.

10. Gaya hambatan udara


Gaya hambatan udara ini adalah jenis gaya gesekan khusus. Gaya ini akan berkerja
pada benda ketika bergerak di udara. Gaya hambatan udara sering diamati.Tujuannya
adalah untuk melawan gerakan pada suatu benda. Gaya ini juga dapat terlihat pada
objek yang bergerak. Akan tetapi, gerakannya terjadi dengan kecepatan tinggi.
Contohnya seperti pemain ski yang bergerak menuruni sebuah bukit, skydriver, atau
objek yang memiliki area permukaan luas.

I. USAHA
 adalah konsep yang berhubungan dengan hukum Newton. Usaha adalah perhitungan
yang melibatkan energi, gaya dan perpindahan. Secara teknis, usaha adalah produk
perpindahan gaya. Dalam fisika, usaha adalah ukuran perpindahan energi yang terjadi
ketika suatu benda dipindahkan pada jarak tertentu oleh gaya eksternal setidaknya
sebagian yang diterapkan dalam arah perpindahan. Usaha adalah energi yang ditransfer
ke atau dari suatu objek melalui penerapan gaya sepanjang perpindahan.
J. DAYA
Daya merupakan jumlah usaha yang dilakukan tiap satu satuan waktu.[1] Satuan yang
digunakan untuk menyatakan daya yaitu Joule per detik atau Watt.[2] Penamaan ini
untuk menghormati James Watt, penemu mesin uap abad ke-18 Masehi. Daya adalah
besaran skalar. Dalam fisika, daya adalah kecepatan dalam melakukan kerja. Daya sama
dengan jumlah energi yang diperlukan per satuan waktu. imensi dari daya adalah energi
dibagi waktu. Satuan SI daya adalah watt (W), yaitu satu joule per detik. Satuan daya
lainnya adalah erg per detik (erg/s), daya kuda (hp), daya kuda metrik (Pferdestärke
(PS) atau cheval vapeur (CV)), dan foot-pounds per menit. Satu daya kuda sama dengan
33.000 foot-pounds per menit, atau daya yang dibutuhkan untuk mengangkat beban
550 pound sejauh 1 kaki dalam 1 detik, sama dengan 746 watt. Satuan daya lainnya
adalah dBm, pengukuran logaritmik relatif dengan acuan 1 milliwatt; kalori makanan
per jam (disebut kilokalori per jam); Btu per jam (Btu/h); dan ton refrigerasi (12.000
Btu/jam).

MATERI 5
LISTRIK DAN MAGNET
A. RANGKAIAN TERBUKA DAN RANGKAIAN TERTUTUP

Rangkaian terbuka dan Rangkaian tertutup merupakan suatu konsep yang paling


dasar pada rangkaian elektronika. Sebelum membuat rangkaian elektronika yang lebih
kompleks, tentu kita harus memahami terlebih dahulu apa maksud dari rangkaian
terbuka dan rangkaian tertutup.Seperti kita ketahui energi listrik tercipta karena
perpindahan elektron yang mengalir secara terus menerus melewati beban yang mana
berupa komponen atau peralatan listrik. Beban ini bisa berbentuk berbagai macam
peralatan elektronik seperti AC, Kompor Listrik, Televisi, Charger HP dan Laptop, dan
lain sebagainya.Pada dasarnya rangkaian terbuka dan tertutup merupakan suatu istilah
yang digunakan untuk menyatakan rangkaian tsb mengalirkan arus listrik atau tidak. 
Kurang jelas ? maka langsung baca penjelasannya saja di bawah ini !!

1. Perbedaan Rangkaian Tertutup dan Terbuka


 Rangkaian Terbuka
Rangkaian terbuka merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan
bahwa rangkaian tersebut tidak terhubung (terbuka). Sehingga pada rangkaian
tersebut tidak mengalirkan aliran listrik.

Pada rangkaian diatas merupakan contoh rangkaian terbuka. Terlihat bahwa pada
rangkaian tsb tidak mengalirkan arus listrik sehingga lampu tidak bisa menyala.

 Rangkaian Tertutup

Rangkaian tertutup merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan


bahwa rangkaian tersebut terhubung (tertutup). Sehingga pada rangkaian tersebut
mengalirkan aliran listrik.

Pada rangkaian diatas merupakan contoh rangkaian tertutup. Terlihat bahwa pada
rangkaian tsb mengalirkan arus listrik sehingga lampu bisa menyala.Konsep rangkaian
terbuka dan tertutup ini menjadi landasan dalam menciptakan berbagai macam
peralatan elektronik seperti saklar dan relay.  
Seperti merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mematikan dan menghidupkan
lampu. Jadi saklar ini mempunyai dua posisi yaitu terbuka dan tertutup.

 Kondisi Saklar Tertutup 

Ketika saklar berada di posisi ini (tertutup) maka saklar akan mengalirkan arus
listrik sehingga membuat beban (lampu) menyala.

 Kondisi Saklar Terbuka

Ketika saklar berada pada posisi ini maka saklar tidak akan mengalirkan arus. Hal
tersebut menyebabkan lampu tidak menyala.Konsep rangkaian terbuka dan tertutup
ini juga menjadi landasan cara kerja dari MCB. Jadi ketika pada rangkaian terjadi
suatu gangguan entah itu korslet atau beban berlebih maka MCB akan memutuskan
rangkaian listrik. Sehingga rangkaian yang terjadi adalah rangkaian terbuka.

B. SERI PARALEL
Rangkaian listrik memiliki dua bentuk rangkaian yang paling umum. Rangkaian
tersebut adalah rangkaian seri dan paralel.
1. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke sumber listrik melalui satu rangkaian. Rangkaian ini mendapatkan input
dari output komponen yang lainnya. Susunan rangkaian seri menyebabkan rangkaian ini
bisa menghemat listrik yang digunakan karena semuanya menggunakan sumber daya
listrik yang sama. Namun, rangkaian ini juga memiliki kelemahan, yaitu jika salah satu
komponen rusak atau dicabut, maka seluruh komponen tidak akan berfungsi. Misalnya,
dua bohlam lampu yang terhubung menggunakan rangkaian seri. Jika salah satu lampu
dicabut, maka rangkaian tidak akan menyala. Ciri rangkaian seri adalah: Arus yang
mengalir pada masing-masing elemen sama besar. Tegangan listrik akan dibagi sama
besar. Beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri akan menyebabkan naik
atau turunnya arus yang mengalir dalam rangkaian. Misalnya, pada rangkaian dengan 3
lampu cahayanya akan lebih terang dibandingkan dengan rangkaian 4 lampu. Perbedaan
ini karena turunnya arus akibat penambahan beban listrik. Jika salah satu beban listrik
putus, maka seluruh aliran akan putus. Contoh penerapan rangkaian seri ini adalah
lampu hias pohon Natal dan komponen di dalam setrika listrik
2. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki lebih dari satu bagian untuk
mengalirkan arus. Keunggulan rangkaian ini adalah masing-masing rangkaian bisa
dihubungkan dan diputuskan tanpa mempengaruhi yang lain. Selain itu, arus yang
dihasilkan juga lebih besar karena tidak berbagi beban listrik dengan yang lain.
Walaupun memiliki keunggulan dibandingkan rangkaian seri, rangkaian paralel juga
memiliki kelemahan. Rangkaian ini membutuhkan lebih banyak kabel untuk
menghubungkan beban listrik, sehingga biayanya pun lebih besar. Daya listrik yang
digunakan juga lebih besar dibandingkan rangkaian seri. Ciri rangkaian paralel adalah:
Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber listrik. Arus
masing-masing rangkaian tergantung tahanan rangkaian. Jika ada satu rangkaian yang
terputus, maka rangkaian lain masih bisa berfungsi dengan baik. Contoh penerapan
rangkaian paralel dalam kehidupan sehari-hari adalah sakelar listrik dan lampu di
rumah.
C. BEDA POTENSIAL LISTRIK
beda potensial listrik adalah perbebedaan energi potensial per satuan muatan antara
dua lokasi dalam medan listrik. Perbedaan energi potensial di kedua titik tersebut
disebabkan oleh perbedaan muatan listrik. Beda potensial listrik juga lebih dikenal
sebagai tegangan atau voltase.. Hal tersebut karena perbedaan potensial menyebabkan
satu titik memiliki potensial tinggi (mengandung banyak muatan positif) dan yang
satunya lagi memiliki potensial rendah (mengandung banyak muatan negatif). Muatan
listrik positif akan berpindah ke muatan listrik negatif, menyebabkan arus listrik yang
mengalir dari potensial listrik tinggi ke potensial listrik rendah. Namun, arah aliran arus
listrik berbanding terbalik dengan arah aliran arus elektron. Di mana arus elektron
mengalir dari potensial listrik rendah ke potensial listrik tinggi.
Rumus beda potensial listrik Dilansir dari Physiscs LibreTexts, beda potensial listrik
adalah energi per satuan muatan. Artinya, beda potensial listrik berbeda dengan energi
potensial listrik. Sehingga, rumus beda potensial listrik dapat dituliskan sebagai:
V: beda potensial listrik atau tegangan (volt)
W: energi (joule)
Q: muatan listrik (Coulomb)
Dilansir dari The Physics Libretexts, beda potensial listrik dilambangkan dengan
“V” dan memiliki satuan volt untuk menghormarti penemunya yaitu Alessandro Volta.
Adapun, satu volt diketahui setara dengan satu joule per coulomb. Artinya, jika beda
potensial dua buah titik sama dengan dua volt. Maka, satu satu Coulomb muatan akan
mendapatkan energi sebesar dua volt untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya.
Rumus beda potensial litrik juga dapat diturunkan dari hukum ohm. Rumus beda
potensial listrik menurut hukum ohm adalah: Dengan,
V: beda potensial listrik atau tegangan (volt)
I: kuat arus listrik (ampere)
R: hambatan listrik (ohm)
MATERI 6
BUMI DAN ALAM SEMESTA

A. Sistem Tata Surya

Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan
pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta. Menurut pandangan ini,
matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai
pusatnya. Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang.Pada abad ke-16,
seorang ilmuwan Polandia “Nikolas Kopernikus” mengubah pandangan diatas.
Menurutnya bumi adalah planet dan seperti halnya dengan planet-planet yang lain, beredar
mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya
hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis. Kesemuanya ini berkat
bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan fisika
sebagai sarana penunjang pada masa itu.

A. Bagian-bagian Tata Surya

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet,
satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet beredar mengelilinginya.
Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.

1. Matahari

Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89% massa tata surya
terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata
surya, matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona.

2. Planet

Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri, berbentuk
bulatan dan beredar mengelilingi matahari. Sebagian besar planet memiliki pengiring
atau pengikut planet yang disebut satelit yang beredar mengelilingi planet.

Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet. Berdasarkan urutan nya dari
matahari. Planet-planet tersebut terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus, beredar mengelilingi matahari pada orbit atau garis
edarnya masing-masing dalam suatu sistem tata surya.

 Penggolongan Planet

 Berdasarkan massanya, planet dalam sistem tata surya kita dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Planet Kecil (kerdil), seperti : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri umumnya
garis tengahnya kecil, tetapi padat, rapat masa rata-ratanya terletak antara 2,4 – 5,5
gram setiap sentimeter kubik, biasanya tidak berlapisan angkasa tebal. Golongan ini
menempati lintasan yang dekat dengan matahari.
2. Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis
tengahnya jauh lebih besar dibandingkan pada golongan pertama namun kurang
padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap
sentimeter kubik. Lintasan golongan ini jauh dari matahari.

 Berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet di bagi menjadi dua, yaitu:


1. Planet Dalam (Interior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke
matahari lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di
antara lintasan bumi dan matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang
termasuk Planet Dalam adalah Merkurius dan Venus.
2. Planet Luar (Eksterior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke
matahari lebih jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di
luar lintasan bumi. Planet-planet yang termasuk ke dalam kelompok planet luar,
yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

 Kesamaan planet di dalam tata surya :

1. Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini matahari)
dan berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri). Keduanya
bergerak searah berlawanan dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara.
Aturan ini hampir tidak kecualinya diikuti denga patuh, kecuali oleh beberapa
satelit.
2. Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi planet
hampir menyerupai lingkatan. Yang mengingkari hukum ini ialah Merkurius
dan Pluto yang masing-masing mempunyai keeksentrikan 0,206 dan 0,247.
3. Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut terdapat
pada bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.

 Syarat benda angkasa disebut sebagai planet


Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional (International
Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di Praha, Republik Ceko, pada
tanggal 25 Agustus 2006 telah memutuskan beberapa keputusan yang penting, di
antaranya adalah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi sebuah planet. Suatu benda
angkasa dapat disebut sebagai planet apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut.
 Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
 Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam mengatasi tekanan rigid
supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
 Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.
Planet Pluto, berdasarkan keputusan sidang IAU, tidak memenuhi syarat sebagai
sebuah planet karena Pluto memiliki orbit yang tumpang tindih dengan Neptunus. Hal
ini menunjukkan Pluto sebagai sebuah objek yang tidak dominan di orbitnya sendiri.
 Macam-macam Planet

a) Merkurius
Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak
mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung
albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari
matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari
diserap. Garis tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius.
Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi matahari dalam
waktu 88 hari.
b) Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal dengan
Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai albedo
0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal
(atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air
dan oksigen.Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km,
Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.
c) Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya
hampir sama dengan venus dan bergaris tengah 12.640 km. jarak antara bumi dengan
matahari adalah 149 juta km. jarak ini sering diubah menjadi satuan jarak astronomis
atau astronomical unit (AU). Jadi 1 AU = 140 juta km. bumi mengadakan rotasi 24 jam,
berarti hari bumi =24 jam. Satu hari venus=247 hari bumi atau 247x24 jam bumi.
a. Gerak rotasi bumi
Pepatan bumi besarnya 1/300 sehingga dapatlah dianggap memiliki bentuk bola.
Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat  bola langit. Sumbunya menembus
permukaan bumi  di kutub utara dan selatan. Orang menganggap bahwa bola langit tetap
tinggal diam, sedang bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur. Anggapan
tersebut telah dikemukakan oleh sarjana-sarjana yunani seperti Pythagoras, philalous,
herakleitos, dan terakjir oleh kopernikus dari polandia. Gerak bumi berputar pada
porosnya disebut rotasi dari bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya,
yakni dari barat ketimur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di irian
jaya daripada dijawa.
b. Akibat rotasi bumi
1. Gerak semu harian dari matahari, yang seakan-akan matahari, bulan, bintan-bintan
dan benda-benda langit lainnya terbit di timur dan terbenam di barat.
2. Pergantian siang dan malam dimana separuh dari bola bumi menerima sinar
matahari (siang), sedangkan separuh bola lainnya mengalami kegelapan (malam).
Batas siang dan malam ini merupakan sebuah lingkaran disekeliling bumi.
3. Diterangkan dengan hukum buys ballot. Arus-arus hawa(angin) tidak bergerak lurus
dari daerah maksimun kedaerah manimun, tetapi membias kekanan bagi belah
bulatan utara dan membias kekiri bagi belah bulatan selatan.
4. Penggelembungan di khatulistiwa serta penempatan di kedua kutub bumi.
5. Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi tersebut serta
pengurangan gaya tarik hingga arah vertical (unting-unting) tidak tepat menuju
ketitik pusat bumi, kecuali di khatulistiwa dan di kutub.
6. Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam.
7. Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.

c. Gerak Revolusi dari Bumi


Berkat penyelidikan tiga sarjana, yaitu Galileo galilei, tycho brahe, dan
keplermaka susunan alam secara heliosentris dari kopernikus diakui keunggulannya.
Dalam susuana ini, maka bumi berevolusi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi
matahari dalam satu kali revolusi selama waktu satu tahun.
Selama mengedarai matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang
sama terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 1/20 terhadap
bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi ialah:
1) Pergantian empat musim, yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½ LU).
2) Perubahan lamanya siang dan malam.
3) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan kebulan.
Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit. Menurut
hukum keppler pertama, orbit-orbit setiap planet termasuk orbit bumi memiliki bentuk
bangun elips. Matahari berada pada salah satu titik api (focus) dari elips itu. Titik
lintasan yang terdekat dengan titik focus  dimatahari itu berada tersebut titik perihelium
elips itu. Titik terjauh dari titik focus dimana matahari itu berada disebut titik aphelium.
a. Gaya grafitasi terrestrial dari bumi
Bumi kita ini mempunyai gaya gerak dan gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan
gaya grafitasi terrestrial bumi. Benda dibumi ini memiliki bobot karena pengaruh gaya
grafitasi tersebut. Menentukan bobot dari sebuah benda dibumi berarti mengukur
besarnya gaya tarik terhadap benda itu. Gaya grafitasi terrestrial inilah yang menahan
semua meteri yang ada dibumi serta atmosfernya sehingga tidak hilang melayang ke
alam semesta. Bumi merupakan sebuah megnet raksasa. Maka, suatau medan magnet
serta garis-garis gaya magnet bekerja sekitar bumi.
b. Waktu
Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu 24
jam ini adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak semua matahari
dalam membuat satu revolusi lengkap. Sehari semalam sideral atau sideris adalah waktu
bintan berdasarkan merembangnya titik aries antaradua saat berturut-turut. Sehari
semalam solar, empat menit lebih lamadari sehari semalam sideris. Bagi tujuan sehari-
hari, kita menggunakan waktu solar. Bagi keperluan tujuan astronomi atau perjalan
antarplanet, lebih baik memakai waktu sideris.
c. Tahun penanggalan (kalender)
Bangsa mesir kuno, sumeria, dan bangsa hindu sejak zaman dahulu memiliki 
perhitungan waktu. Waktu ini berdasarkan revolusi bumi dan tahunnya disebut tahun
matahari. Semenjak Julius Caesar (46 BC) telah ditetapkan bahwa setiap tahun terdiri
dari 365 hari. Tahun yang keempat di tambah dengan satu hari disebut tahun kabisat
(leap year ). Aturan ini dinamakan “ kalender Julian” atau aturan lama dimana setiap
tahun dihitung 365,25 hari. Ada dua tahun, yaitu tahun sideris ialah selang waktu antara
dua kedudukan yang sama berturut-turut dari matahari terhadap suatu bintan tetap.
Bulan merupakan satelit atau benda angkasa yang mengelilingi bumi. Jaraknya
dengan bumi = 384.000km. bulan berdiameter 3456 km. bulan selalu menunjukkan
permukaan yang sama dilihat dari bumi. Ini berarti bulan mengadakan rotasi maupun
revolusi mengelilingi bumi dengan kecepatan yang tetap sama, pada permukaan bulan,
terdapat gunung-gunung dan dataran rendah seperti di bumi.
d) Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak
besi oksigen. Sehingga kalau oksigen masih ada, jumlahnya sangat sedikit. Pada
permukaan planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu
berubah sepanjang masa tahun. Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juta km.
garis tengah adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun (687 hari), rotasinya 24 jam 37
menit. Berdasarkan data yang dikirimkan oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada
oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung
banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat tipis.Mars mempunyai 2
satelit/bulan yaitu phobus dan daimus, temperaturnya lebih rendah dibandingkan dengan
temperatur di Bumi.
e) Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar yang ada di dalam Tata Surya. Jika kita bayangkan
Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu menampung sebanyak 1310 planet seukuran
Bumi. Tetapi tidak sebanding dengan besarnya, berat Yupiter hanya dua setengah kali
Bumi. Planet ini lembek, permukaannya hanya berupa gas helium dan hidrogen cair
yang terbungkus awan yang bergerak. Keunikan lain yang dimiliki Yupiter, yaitu rotasi
yang paling cepat, hanya membutuhkan 10 jam. Sedangkan masa revolusinya
membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu 12 tahun. Bergaris tengah 138.560 km dan
mempunyai kurang lebih 14 satelit.
Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter mengandung gas metana dan amoniak
banyak, serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Massa planet ini hampir 300
kali massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi.
f) Saturnus
Merupakan planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah 118.400 km, berotasi 10
jam 14 menit, revolusinya sekitar 29,5 tahun dan merupakan planet yang mempunyai
cincin sabuk raksasa. Mempunyai massa jenis 0,75 g/cm2, sehingga terapung diair.
Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103oC.
Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan (besarnya 2
kali besar bulan bumi), yang lain disebut phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan
9 satelit lainnya yang menunjukkan bahwa phoebe bukan “anak  kandungnya”. Planet
ini memiliki tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu
Cincin Luar, Cincin Tengah, dan Cincin Dalam. Diameter Cincin Luar Planet Saturnus
adalah sekitar 273.600 km, Cincin Tengah sekitar 152.000 km, dan Cincin Dalam
memiliki diameter sekitar 160.000 km. Antara Cincin Dalam dan permukaan Saturnus
dipisahkan ruang kosong berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus memiliki atmosfer
yang sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak.
g) Uranus
Jarak Uranus ke matahari 2860 juta km dan berevolusi dalam waktu 84 tahun,
rotasinya 10 jam 47 detik dan arah geraknya berbeda dengan yang lainnya yaitu dari
timur ke barat. Uranus bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat
Voyager pada Januari 1986 Uranus memiliki 14 satelit. Planet ini ditemukan oleh
hershcel dan keluarganya dengan tidak sengaja pada tahun 1781 ketika mereka
mengamati saturnus. Besar uranus kurang dari stengah saturnus.
Atmosfer Uranus dipenuhi oleh hidrogen, helium, dan metana. Di luar batas
atmosfer Planet Uranus terdapat lima satelit yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel,
Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata Planet Uranus ke matahari sekitar 2.870
juta km. Seperti halnya dengan Yupiter dan Saturnus, planet ini pun merupakan planet
raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas. Planet Uranus merupakan planet
bercincin, ketebalan cincinnya sekitar satu meter terdiri atas partikel-partikel gas yang
sangat tipis dan redup.
h) Neptunus
Jaraknya dengan matahari 4470 juta km. Mempunyai 2 satelit, satu diantaranya
disebut Triton yang bergerak berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Planet
diketemukan pada tahun 1846 ketika para astronom sedang mengamati planet uranus
yang agak menyimpang orbitnya. Berdasarkan hipotesis para astronom, penyimpangan
tersebut pasti ada yang mempengaruhi dan itu ternyata benar.
Kondisi di Neptunus tidak berbeda jauh dari Uranus, terdiri atas gas. Ukuran
Neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar Yupiter. Jika diumpamakan wadah
kosong, Neptunus mampu menampung 60 planet seukuran Bumi. Satu tahun di
Neptunus sama dengan 165 tahun di Bumi sedangkan satu hari di sana sekitar 16 jam di
Bumi. Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga bahwa Neptunus mempunyai cincin.
Dugaan ini terbukti setelah pesawat angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus
dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.
3. Asteroid/Planetoida

Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari Italia menemukan benda langit yang
berdiameter ±900 km beredar mengelilingi matahari pada jarak antara Mars dan
Yupiter yang berjumlah ±2.000 buah. Benda-benda langit itu disebut Planetoida. Pada
tahun 1801 astronom Italia, Piazzi menemukan asteroid Ceres yang bergaris tengah 750
kilometer.

Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil dengan jumlah yang sangat
banyak. Dalam Tata Surya terdapat beribu-ribu asteroid yang juga mengelilingi
Matahari. Sebagian besar kelompok asteroid dijumpai berada di antara orbit planet
Mars dan Yupiter. Daerah ini dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid
yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang
berbeda, seperti kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids-
Amor, Apollo, Aten).
Beberapa asteroid yang telah diidentifikasi antara lain Ceres merupakan asteroid
terbesar yang juga masuk kategori planet kerdil/planet katai dengan diameter 780 km,
Pallas 560 km, Vesta 490 km, Hygeva 388 km, Juno 360 km, dan Davida 272 km.
Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid Apollo. Selain itu,
banyak di antara asteroid yang sudah diberi nama sesuai dengan nama penemunya.

4. Komet (bintang berekor)

Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi oleh kabut asap


yang berdiameter ±100.00 km (termasuk selubung gas) dan diamter intinya yang
berupa bungkah-bungkah batu berkisah 10-20 km. Cahaya matahari yang mengenai
komet sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi
eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi
atau fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.

Komet merupakan anggota tata surya, yang beredar mengelilingi matahari dan
menerima energinya dari matahari. Dibandingkan planet , komet mempunyai lintasan
yang lebih lonjong dan tidak selalu terletak pada bidang ekliptika. Komet sebenarnya
beredar secara periodic. Komet kohoutek, misalnya, yang mendekati bumi pada akhir
tahun 1973, diperkirakan akan muncul kembali pada 4000 tahun mendatang.

Salah satu komet yang terkenal adalah komet Halley. Komet ini ditemukan oleh
Edmond Halley. Rata-rata periode munculnya orbit komet Halley terjadi setiap 76–79
tahun sekali. Komet Halleyterakhir terlihat pada tahun 1986 dan diperkirakan akan
tampak kembali pada tahun 2061. Inti atau pusat dari komet Halley sangatlah gelap
dengan diameter kurang lebih 1.024 km. Selain komet Halley terdapat beberapa nama
komet lainnya, seperti komet Hyakutake dan Hale-Bopp.
Komet merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya dikarenakan adanya
gesekan atom-atom di udara. Ukurannya dapat melebihi 10 mil dan mempunyai ekor
yang panjangnya jutaan mil. Oleh karena itu, komet sering disebut juga bintang
berekor. Ciri khas komet adalah ekornya yang sangat panjang. Panjangnya bisa
mencapai 100 juta km. Inti komet disebut nukleus yang terdiri atas bongkahan es serta
gas yang telah membeku. Diameter nukleus bisa mencapai 10 km. Ekor merupakan
bagian dari komet, berasal dari coma yang menyelimuti inti komet. Diameter coma bisa
mencapai 100.000 km.

5. Meteor (bintang beralih)

Merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya
tidak lebih dari 1 gram. Merupakan semacam debu angkasa yang bergerak dengan
kecepatan rata-rata 60 km/detik. Meteor adalah benda angkasa berupa pecahan batuan
angkasa yang jatuh dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke dalam
atmosfer bumi maka akan terjadi gesekan dengan udara sehingga benda tersebut akan
menjadi panas dan terbakar. Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer bumi dan
sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Tumbukan meteorit berukuran besar pada
permukaan bumi seringkali menimbulkan lubang besar di permukaan bumi yang
disebut kawah meteorit, contohnya Kawah Meteorit Arizona di Amerika Serikat yang
lebarnya sekitar 1.265 m. Kawah ini terbentuk oleh meteor yang jatuh kira-kira 40.000
tahun yang lalu.

Meteor yang sampai ke permukaan bmi disebut meteroid yang massanya


±10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di
Arizona dan Siberia. Meteorid tersebut mengandung besi dan nikel. Meteor bukan
tergolong bintang karena merupakan anggota tata surya.

Ketika kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari, tampak
seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor. Meteor atau disebut juga
bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang terpisah. Meteor yang jatuh
mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola api.

Meteor yang jatuh terkadang sangat banyak dan disebut sebagai hujan meteor.
Ketika terjadi hujan meteor, jutaan meteor masuk ke dalam atmosfer Bumi, tetapi
sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai permukaan Bumi. Kadang-kadang
meteor yang besar tidak terbakar habis dan akhirnya sampai ke permukaan Bumi dan
disebut sebagai meteorit.

2.1 Bumi dan Lapisan-lapisan Bumi


 Susunan Lapisan Bumi
Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa bumi kemudian mendingin disebelah
luar sedangkan di dalam masih panas. Didekat permukaan menjadi beku dan disebut kerak
bumi.
Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :
- Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa jenisnya kira-kira
2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.
- Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya 3,6-4. Selubung
bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.
- Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari oksida besi dan
sulfida besi.
- Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km, massa jenisnya 9,6
terdiri dari besi dan nikel.
Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan bahwa sesungguhnya bumi berasal dari
matahari, maka inti bumi seharusnya juga seperti material matahari. Yaitu terdiri sebagaian
besar Hidrogen.Holmes (1936) mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai berikut :
- Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.
- Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-basal.
- Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-
peridotit dan eklogit.
Wiechert (1910), mengemukakan bahwa pada pokoknya bagian Lithosfera terdiri
dari Silikat dan Aluminium.Disebelah bawah terutama di lautan terdapat lapisan berat yang
terdiri dari Silikat dan magnesium.
Wegner (1930) mengajukan hipotesis Continental drift (perkisar benua) : permukaan
bumi terdiri dari beberapa lempeng besar berukuran benua, masing-masing terdiri dari
bagian oceanis dan kontinental yang bergerak relatif yang satu terhadap yang lainnya. Tebal
tiap lempeng kerak bumi kira-kira 80 km. Kecepatan relatif lempeng-lempeng ini berkisar 1
– 13 cm setahun. Lempeng-lempeng kerak bumi ini dipisahkan yang satu dengan yang lain
oleh batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi, konvergensi atau shear
(gesekan). Batas lempeng ini adalah sangat labil dan ditandai oleh gunung api yang aktif
serta kegempaan yang tinggi.
 Struktur bumi
Seperti halnya kebanyakan benda langit, bumi berbentuk bola, meskipun agak pepat
pada kedua kutubnya. Kepepatan itu akibat gerak rotasi mengelilingi sumbunya. Oleh
karena itu, jarak pusat bumi terhadap khatulistiwa lebih panjang dari pada kutubnya.
Panjang diameter pada khatulistiwa=12.762 km, sedangkan panjang diameter pada
kutub=12.306km.
Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukan bumi terdapat
lapisan air yang di sebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri atas kulit (kerak) atau
lithosfer, dan bagian inti yang disebut centrosfer.
a. Lithosfer dan Centrosfer
Lithosfer tebalnya hanya kurang lebih 32 km (=32.000m) dan merupakan bagian
yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa benua-benua dan pulau sebagai
tempat tinggal. Ketebalan lithosfer tidak sama. Bagian tebal berupa benua setebal 8 km,
bagian tipis berupa dasar laut yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan, yaitu
lapisan sebelah atas, terdiri dari silicon dan aluminium dengan berat massa (BM) rata-rata
2,65 dan lapisan sebelah dalam, terdiri dari silicon dan magnesium dengan BM 2,9.
b. Hidrosfer
Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi seluruh permukaan bumi, tetapi hanya 75%
yang meliputi lautan, danau-danau, dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Kedalaman
laut rata-rata 4000 m dan yang terdalam adalah di dekat pulau guam dengan kedalaman
11000 m. hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang
menguap akan membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut
lagi.
c. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi, yang dalam kehidupan
sehari-hari disebut udara. Tebal atmosfer sebesar 4800 km, terhitung dari permukaan air
laut. BJ bagian bawah 0,013, dan semakin ke atas sem akin kecil sampai mendekati 0.
Berikut ini uraian lebih terinci:
d. Troposfer
Lapisan setebal 16 km ini, pada daerah khatulistiwa menipis hingga hanya 8 km
pada kutub-kutub bumi. Hampir seluruh uap air yang terkandung dalam atmosfer terdapat
didalam lapisan ini. Sehubungan dengan kandungan uap air itulah terjadi hujan, salju, angin
dan badai.
e. Stratosfer
Lapisan ini mulai dari 16 km sampai 80 km di atas bumi. Suhu rat-rata, sekitar -
35% C. pesawat terbang sebenarnya masih dapat mengarungi pada lapisan terbawah dari
strtosfer, asal semua pintu kabin dapat ditutup rapat dan udara di dalam pesawat diatur,
terutama kadar oksigennya hingga seperti kondisi dalam troposfer.
f. Lonosfer
Lapisan ini terdapat di atas 80 km dengan tekanan udara sangat rendah sehingga
semua partikel terurai menjadi ion-ion. Lapisan ionosfer sangat penting sehubungan dengan
komunikasi rdio jarak jauh karena lapisan ini merupakan pemantul gelombang radio.
2.2 Teori Terjadinya Bumi

 Hipotesis Kejadian Bumi

1. Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace

Immanuel Kant (1755) dari Jerman, mengemukakan pikiran tentang kejadian


bumi bahwa asal segalanya dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik
membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing gas menimbulkan panas.
Matahari berputar kencang dan di katulistiwanya memiliki kecepatan linear paling besar
sehingga terlepaslah fragmen-fragmen. Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar
melepaskan banyak panas dan mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin padat.
Demikianlah terjadi planet-planet, termasuk bumi.Pierrre de Laplace (1796) dari
Perancis mengemukakan adanya kabut yang berputar dan pijar. Dikatulistiwa terjadi
penumpukan awan. Jika masa ini mendingin maka terlepaslah sedikit material dari
induknya. Fragmen tadi jadi dingin dan mengembun, berputar mengelilingi induknya.
Kemudian menyusul terlepasnya fragmen yang kedua dan seterusnya. Sembilan buah
planet yang kini beredar dianggap terjadi dengan cara yang sama. Induknya adalah
matahari.

2. Hipotesis Planetesimal

Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton, kira-kira seratus tahun setelah


Kant dan Laplace, beranggapan matahari asal yang didekati oleh suatu bintang besar
yang sedang beredar, maka terjadi tarik menarik sesuai dengan hukum Newton.
Peledakan dimatahari melepaskan sebagaian materialnya dan tertarik oleh adanya
bintang yang mendekat tadi. Material matahari itu akan sedikit menjauh dan kemudian
mendingin sementara bintang besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan
dan terbentuk sembilan planet dan planetoida.

3. Hipotesis Pasang Surut Gas

Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffrries (1930) yang mendukung hipotesis


planetesimal, mengemukakan adanya bintang besar yang mendekat, kira-kira seperti
bulan dan bumi, yaitu bulan menyebabkan adanya pasang dan surut lautan. Bulan tak
cukup kuat menarik air menjulur jauh. Akan tetapi matahari yang mendekati bintang
besar itu menjauh, lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya, pecah berkeping-
keping seraya mengembun dan membeku menjadi planet-planet serta planetoida.

 Teori Pengukuran Usia Bumi


a. Teori sedimen

Pengukuran usia bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan sedimen yang
membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk
setiap tahunnya dengan memperbandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat di bumi
sekarang ini, maka dapat di hitung umur lapisan tertua kerak bumi. Berdasarkan perhitunag
mecam ini diperkirakan bumi terbentukl 500 juta tahun yang lalu.
b. Teori kadar garam

Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Di duga bahwa
mula-mula laut itu berair tawar. Dengan adanya sirkulasi air dalam lam ini, maka air yang
mangalir dari darat melalui sungai kelaut membawa garam-garam. Keadaaan semacam itu
berlangsung terus menerus sepanjang abad. Dengan mengetahui kenaikan kadar garam
setiap tahun, yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat ini, yaitu kurang lebih 320,
maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.
c. Teori ternal
Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi. Diduga bahwa bumi mula-
mula merupakan batuan yang sangat panas yang lama kelamaan mendingin. Dengan
mengetahi massa dan suhu bumi saat ini, maka ahli fisika bangsa inggris yang bernama
elfin memperkirakan bahwa perubahan bumi menjadi batuan yang dingin seperti saat ini
dari batuan yang sangat panas pada permulaannya memerlukan waktu 20.000 jutaan tahun.
d. Teori radioaktivitas

Pengukuran usia bumi ynag dianggap paling benar ialah berdasarkan waktu peluruhan
unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini, diperlukan pengetahuan tentang waktu paroh
unsure-unsur radioakktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unsur raioaktif untuk
luruh atau mengerungi sehngga massanya tinggal separoh.

Anda mungkin juga menyukai