Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan benda tak
hidup. Ciri-ciri tersebut seperti halnya memerlukan makan, bernapas, tumbuh dan berkembang, mampu
berkembang biak, peka terhadap rangsang serta bergerak. Selain itu, ciri-ciri makhluk hidup yang
membedakan dengan benda tak hidup adalah mengeluarkan zat sisa.

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut yang membuat
para ilmuan yang ingin mempelajari makhluk hidup secara lebih lanjut membuat suatu sistem yang
disebut klasifikasi. Klasifikasi ini bertujuan untuk mempermudah para ilmuan memilah-milah perbedaan
serta persamaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan dan
persamaan tersebut meliputi perbedaan dan persamaan baik secara morfologi, anatomi, fisiologi,
tingkah laku dan sebagainya.

Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan
sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis dan tingkatan genetik.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka kita dapat menarik beberapa rumusan
masalah, antara lain:

a). Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup?

b). Bagaimana keanekaragaman makhluk hidup?

3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

a). Mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.

b). Mengetahui pengertian keanekaragaman makhluk hidup.

c). Mengetahui jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup


BAB II

PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri Mahluk Hidup

1. Bernapas

Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2)
dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk
hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau
disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.

Reaksi oksidasinya sebagai berikut :

Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.

Makhluk hidup bernapas menggunakan alat alat pernapasan, setiap makhluk hidup memiliki alat
pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dan hewan vertebrata bernapas
dengan paru – paru, ikan dengan insang, cacing dengan kulit dan yang lainnya, sedangkan tumbuhan
bernapas dengan mulut daun (stomata) dan lentisel (lubang-lubang yang ada pada batang tumbuhan).

2. Bergerak

Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini
disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. gerak dibagi dua yaitu gerak aktif dan gerak
pasif, gerak aktif adalah gerak berpindah tempat yang dilakukan oleh manusia dan hewan, kita dapat
dengan mudah mengamati gerak manusia atau hewan, contohnya berlari, berjalan, terbang, berenang
dan lain lain. Sedangkan gerak pasif adalah gerak yang ditunjukkan oleh tumbuhan, contohnya gerak
akar menuju sumber air, gerak ujung batang menuju arah matahari, gerak mekarnya bunga gerak
menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar
matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air.

3. Makan

Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti
sel-sel yang rusak. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan
tubuh untuk menghasilkan energi. Zat makanan ini terdapat dalam umbi-umbian seperti singkong,
kentang, dan ketela. Selain itu, terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung
terigu. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh. Lemak memiliki kalori paling tinggi
dibandingkan zat makanan lain nya

4. Peka Terhadap Rangsang


Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk bereaksi (peka) terhadap segala perubahan di
sekitarnya. Untuk mengenali berbagai macam perubahan yang terjadi di sekitarnya, hewan dan manusia
dilengkapi alat indra. Alat indra tersebut adalah telinga yang peka terhadap getaran suara, mata yang
peka terhadap cahaya, lidah yang peka terhadap rangsangan rasa dan kulit peka terhadap sentuhan.

Tumbuhan tidak mempunyai alat indra. Akan tetapi, tumbuhan mempunyai kemampuan bereaksi
terhadap rangsangan lingkungannya. contohnya daun putri malu yang menguncup ketika disentuh.
Contohnya semakin bertambah umur, maka semakin bertambah tinggi dan berat badan, ini
menunjukkan bahwa manusia mengalami pertumbuhan, begitu pula tumbuhan tumbuh dari biji,
kecambah dan terus tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.

5. Tumbuh dan Berkembang

Tumbuh adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel, pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya dapat
dihitung atau dinyatakan dengan angka, dan irrevesibel yang artinya tidak dapat berubah ke bentuk
semula.

Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.
Contohnya semakin bertambah umur, maka semakin bertambah tinggi dan berat badan, ini
menunjukkan bahwa manusia mengalami pertumbuhan, begitu pula tumbuhan tumbuh dari biji,
kecambah dan terus tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. 6. Berkembang Biak

Makhluk hidup berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Cara berkembangbiak dibedakan menjadi
dua, yaitu secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
Dan secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma,
melainkan melibatkan sel tubuh. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur,
bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara
alami dan buatan.

Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya
membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara
buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.

7. Adaptasi

Setiap makhluk hidup hanya dapat hidup dengan baik pada lingkungan yang sesuai. Contohnya
tumbuhan tropis dapat hidup dengan baik pada suhu lingkungan antara 10-400 C. tumbuhan di daerah
kutub dapat hidup dengan baik pada suhu lingkungan antara 5-150 C. ikan dapat hidup dengan baik
pada lingkungan air yang bersuhu 10-300 C. pada lingkungan air yang bersuhu lebih atau kurang dari
suhu tersebut kahidupan ikan akan terganggu.
Manusia merupakan satu-satunya makhluk di alam ini yang mempunyai akal dan pikiran. Dengan
kemampuan itu, manusia dapat bertahan pada berbagai suhu lingkungan karena dapat mengubah suhu
lingkungan sesuai dengan kebutuhannya.

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk
mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:

a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang
mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar
untuk memperluas bidang penguapan.

b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh :
Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi
urinenya kental

c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh:
Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul kepermukan secara periodik.

8. Mengeluarkan Zat Sisa

Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak
terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon
dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa dibedakan atas : Ekskresi,
Respirasi, Defekasi.

Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan
mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal
akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.

Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui
hidung.Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses)
melalui anus.

BAB III

PENUTUP
A. Simpulan

Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri khas yang membedakan dengan makhluk
tak hidup. Ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan dengan benda tak hidup antara lain; bernapas,
bergerak, menerima dan menanggapi rangsang, berkembang biak, tumbuh dan berkembang,
memerlukan makan dan mengeluarkan zat sisa.

Makhluk hidup di dunia ini sangat beraneka ragam. Keanekaragaman makhluk hidup menjadikan para
ilmuan membuat suatu sistem yang dinamakan klasifikasi. Tujuan dari klasifikasi adalah mempermudah
para ilmuan untuk mempelajari makhluk hidup sesuai dengan persamaan yang ada pada makhluk hidup.
Para ahli taksonomi modern mengklasifikasikan semua makhluk hidup menjadi enam kingdom yang
meliputi, Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Keanekaragaman pada makhluk hidup dibagi menjadi: keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman


jenis, dan keanekargaman genetika.

B. Saran

Mengharapkan setiap mahasiswa Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar pada khususnya dan dunia
pendidikan pada umumnya, selalu berusaha menambah wawasannya tentang Ilmu Pengetahuan Alam,
agar dapat menjadi generasi penerus yang memajukan bangsa dan negara dengan tetap mengahargai
alam, serta lebih bijak memanfaatkan Sumber Daya Alam.

Terlebih lagi, kita sebagai calon pendidik diharapkan dapat mengajarkan kepada peserta didik kita
tentang keanekaragaman makhluk hidup agar mereka lebih peduli terhadap makhluk hidup yang ada di
alam semesta ini.

Anda mungkin juga menyukai