Anda di halaman 1dari 122

Gejala Alam Biotik dan Abiotik - IPA

Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam. Istilah biologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu Bios yang artinya hidup dan Logos yang artinya
ilmu. Jadi Biologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk mahluk hidup dan
proses kehidupan, selain itu dalam ilmu biologi juga mempelajari faktor
pendukung kelestarian mahluk hidup.
Faktor pendukung kelestarian mahluk hidup ada yang berupa lingkungan biotik
dan lingkungan abiotik. Kedua komponen ini tentunya memiliki keterkaitan. Apa
sajakah lingkungan lingkungan biotik dan abiotik itu? Bagaimana dengan
hubungan keterkaitannya? Silakan anda pelajari dan baca lebih lanjut pada
pembahasannya dibawah ini.
Komponen abiotik merupakan komponen penyusun alam semesta yang berasal
dari mahluk tak hidup, misalnya udara, air dan cahaya. Sedangkan komponen
biotik merupakan komponen penyusun alam semesta yang berasal dari mahluk
hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, dan bakteri.
Setiap komponen dalam lingkungan tadi menunjukan gejala yang dapat
mempengaruhi kehidupan. Gejala tersebut disebut juga gejala alam biotik dan
gejala alam abiotik.

Gejala Alam Abiotik

Gejala alam abiotik adalah suatu keadaan lingkungan sekitar kita yang
ditunjukan oleh keadaan benda tidak hidup.
Beberapa contoh gejala
alam abiotik yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
1. Kebakaran hutan atau ladang perkebunan yang dapat menimbulkan asap
berlebihan, akibatnya atmosfer akan tertutupi oleh asap.
2. Banjir besar yang diakibatkan oleh hujan yang terus menerus.
3. Tanah tandus karena kemarau panjang, dan sebagainya.

Cara mengenali objek abiotik

Gejala abiotik dapat kita kenali melalui warna, ukuran, bentuk, bau, rasa, dan
tekstur.

1. Warna; Objek abiotik dapat kita melalui warnanya, misalnya batu berwarna
hitam atau putih, sedangkan tanah berwarna coklat, merah dan hitam.
2. Ukuran; Objek dapat juga kita kenali melalui ukuran besar dan kecil.
3. Bau; Bau merupakan gejala abiotik yang dapat menunjukan keberadaan
atau kondisi objek tersebut, misalnya air yang berbau menandakan air
tersebut telah tercemar, begitu juga dengan udara.
4. Rasa; Melalui rasa kita juga dapat mengenali objek abiotik, misalnya rasa
manis adalah ciri khas dari gula, asin adalah ciri khas dari garam.
5. Bentuk dan Tekstur; Berbagai macam benda abiotik memiliki bentuk yang
khas, misalnya pasir indentik dengan butiran, sedangkan tekstur cadas
identik dengan batu gunung.

Gejala Alam Biotik

Gejala alam biotik merupakan sutu keadaan lingkungan disekitar kita yang
ditunjukan oleh keadaan mahluk hidup.
Beberapa macam gejala biotik yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu:

1. Keadaan danau, kolam, atau sungai yang permukaan airnya tertutup oleh
tumbuhan eceng gondok atau ganggang.
2. Ledakan hama yang menyerang ladang pertanian.
3. Munculnya nyamuk yang membawa virus demam berdarah dadaerah
pemukiman penduduk dan sebagainya.

Cara mengenali objek biotik


Objek bitok dapat kamu kenali melului ciri yang dimilikinya seperti, bergerak,
bernapas, makan, tumbuh, berkembang biak dan peka terhadap rangsangan
(iritabilitas)

1. Bergerak; Semua mahluk hidup dapat bergerak, hanya saja cara


bergeraknya berbeda-beda. Gerak dapat dibedakan menjadi gerak aktif dan
gerak pasif. Gerak aktif artinya menghasilkan perpindahan, misalnya
manusia berjalan atau berlari. Sementara gerak pasif adalah gerak yang
tidak menghasilkan perpindahan tempat dan sulit diamati. Contoh gerak
pasif pada tumbuh-tumbuhan yaitu, bunga mekar, bertambah tingginya
batang, perkecambahan dari biji dan lain-lain.
2. Bernapas; Mahluk hidup seperti manusia dan hewan perlu bernapas yang
artinya menghirup oksigen dari udara bebas dan mengelurakan krbon
dioksida kelingkungan. Tumbuhan juga bernapas, yaitu melakukan
pertukaran gas melalui stomata dan lentisel.
3. Makan; Semua mahluk hidup memerlukan makan untuk kelangsungan
hidupnya.
4. Tumbuh; Mahluk hidup mengalami pertumbuhan yang artinya terjadi
perubahan ukuran, baik tinggi maupun bertambah besar (volume). Pada
tumbuhan, pertumbuhan dapat diukur denga alat yang bernama
auksanometer.
5. Berkembang biak; Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan yang
artinya mulai berfungsi organ reproduksi, dengan demikian mahluk hidup
dapat berkembang biak atau menghasilkan keturunan.
6. Peka terhadap rangsangan; Mahluk hidup peka terhadap rangsangan
tuntuk mempertahankan diri. Gejala manakah yang dapat membuktikan
bahwa mahluk hidup peka terhadap rangsangan? Daun putri malu akan
mengatup jika disentuh, begitu juga dengan seekor anjing akan
mengonggong ketika melihat orang yang mencurigakan. Nah fenomena
tersebut merupakan contoh ciri mahluk hidup yang peka terhadap
rangsangan.

Ciri-ciri Makhluk Hidup


Berdasarkan pengetahuan dan pengalamanmu, kamu tentu dapat menentukan
dengan cepat bahwa manusia, kucing, nyamuk, pohon mangga, dan tanaman padi
merupakan makhluk hidup. Sebaliknya, tanah, batu, kursi, dan sepatu merupakan
benda mati. Akan tetapi, tidak semua benda mudah dikelompokkan sebagai
makhluk hidup atau benda mati. Sebagai contoh, kita sering kali kesulitan untuk
memastikan apakah virus termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup. Untuk
dapat menentukan apakah sebuah benda termasuk makhluk hidup atau benda
tak hidup, kita harus mengetahui ciri-ciri benda tersebut.

Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri makhluk hidup. Apa saja ciri-ciri
makhluk hidup yang membedakannya dengan benda tak hidup?

1. Bergerak, Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat
bergerak bebas atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan
memerlukan sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak
dapat berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap untuk
terbang

2. Makan, Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup.
Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti
sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam
tubuh
3. Peka terhadap Rangsangan, Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap
perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari
lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas,
sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan
indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap
rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka
terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka
terhadap rasa zat.

4. Bernapas, Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari


lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen
digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi.
Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.

5. Tumbuh, Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil


hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi
remaja, dan kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun
tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh
menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih besar

6. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi), Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat.


Demikian pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat
udara dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat
yang mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang
dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang
dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh
makhluk hidup disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa
bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.

7. Berkembang Biak, Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda


melahirkan anak kuda dan induk sapi melahirkan anak sapi. Dari individu
berkembang menjadi banyak individu. Itulah yang disebut berkembang biak
(reproduksi). Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk
hidup berkembang biak adalah melestarikan jenisnya.

8. Beradaptasi, Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing


tidur? Mereka menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu
menggulungkan badannya pada hari panas? Perhatikan bahwa unta
menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki
daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungannya yang
panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di
lingkungannya yang berair. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada
musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut adalah
bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi
dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup
dapat bertahan hidup di lingkungannya.

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan,


IPA Kelas 7 SMP / MTS

Perhatikan Gambar 2.1 di bawah ini. Pada gambar (a) terlihat burung bangau bertengger di
puncak pohon sedang berjemur setelah mencari makan di daerah sekitar Suaka Margasatwa,
Pulau Rambut, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pada Gambar (b) terlihat seekor
biawak sedang mengendap-endap mencari mangsa di tempat yang sama dengan burung
bangau. Oleh karena itu, jika burung bangau tersebut berada di bawah, maka bangau akan
menjadi santapan bagi biawak. Peristiwa seperti ini sering terjadi di semua tempat bahwa
sesama makhluk hidup saling berinteraksi.
Pada Bab 2 ini, kamu akan mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Untuk memahami bab ini dengan baik, coba pahami lebih dahulu mengenai lingkungan dan
melakukan pengamatan terhadap lingkungan.

A. Pengertian Lingkungan
Istilah lingkungan berasal dari kata "Environment", yang memiliki makna "The physical,
chemical, and biotic condition surrounding an organism." Berdasarkan istilah tersebut, ling-
kungan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu
di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat memengaruhi satu sama
lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat
berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu, komponen lingkungan itu dapat saling
memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak
menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh
makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen
utama, yaitu komponen biotik dan abiotik.

1. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad
renik.
2. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah, udara, dan
cahaya.

B. Hal-hal yang Ditemukan dalam Suatu Lingkungan

Di sekolah, kamu menghabiskan waktu dalam ruangan kelas untuk berinteraksi dengan teman
dan guru. Setelah kegiatan sekolah selesai, mungkin kamu pergi ke lapangan olahraga, ke toko
buku, atau berjalan menuju tempat bermain. Setiap hari, kamu menuju ke tempat yang
berbeda di sekitarmu. Pernahkah kamu mencatat tempat yang kamu kunjungi? Apakah kamu
juga mempelajari interaksimu dengan lingkungan yang kamu kunjungi?
Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Tahukah
kamu, tempat hidup dinamakan habitat. Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk
hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik).

Tempat yang kamu kunjungi merupakan suatu habitat bagi suatu makhluk hidup. Pada tempat
tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

C. Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola

Jika kamu mengamati bagian kecil ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya, atau seluruh
ekosistem yang luas seperti lautan, kamu dapat mengetahui hubungan keterkaitan di antara
organisme yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Setiap organisme tersebut tidak dapat
hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling
ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Terjadi interaksi antara komponen
biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi antarsesama komponen biotik.
9.
10. 1. Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Makhluk Hidup yang Lain
11.
12. Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui
rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Seperti rantai makanan, jaring-jaring makanan,
dan piramida makanan. Selain itu, melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.
Perhatikan Gambar 2.4 dan 2.5.

13.
14. 2. Macam-macam Simbiosis
15.
16. Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada
tiga (3) macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan
simbiosis parasitisme. Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis individu
yang saling memberikan keuntungan satu sama lain. Simbiosis komensalisme adalah
hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu
pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Simbiosis parasitisme merupakan
hubungan dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan
kerugian pada pihak yang lain. Perhatikan Gambar 2.6.

17.
18. Contoh simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur
mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapatkan garam
mineral dan air lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur.
19.
20. Contoh simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek dengan pohon mangga.
Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon
mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan tanaman
anggrek tersebut.
21.
22. Contoh simbiosis parasitisme adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut
memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang diisap sebagai makanannya
sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit dikepalanya.
23.
24. 3. Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan
25.
26. Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, peran organisme dibagi menjadi 2 (dua),
yaitu autotrof dan heterotrof. Organisme heterotrof, berdasarkan jenis makanannya dibagi
lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.

27.
28. D. Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem
29.
30. Alam yang awalnya sebagai sahabat bagi manusia, dapat menjadi ancaman bagi kehidupan
manusia. Mengapa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pengamatan-
pengamatan.
31.
32. INFO ILMUWAN
33. 1. Al-Tamimi adalah ilmuwan pada abad ke-10 M yang menulis buku mengenai hubungan
antara ekologi dengan lingkungan yang cukup lengkap. Buku itu berisi tentang berbagai tipe
polusi udara di berbagai negara dan hubungannya dengan kondisi geografi, berbagai macam
penyakit akibat polusi udara dan berbagai macam infeksi alami, prosedur higienisasi
lingkungan ketika epidemi penyakit terjadi, cara mengatasi polusi air, cara merawat air di
kolam dan berbagai macam polusinya. Selain Al- Tamimi, Qusta Ibnu Luqa, salah seorang
penerjemah dan penulis buku terkemuka di abad ke-10 M menghasilkan karyanya yang
terkait dengan isu lingkungan dengan risalah tentang penyakit menular. Dalam risalahnya,
dijelaskan hubungan antara penyakit menular dengan polusi lingkungan. Polusi yang berasal
dari bumi, antara lain uap dari hutan dan rawa-rawa, serta asap dari gunung berapi.
Lingkungan yang banyak polusinya membuat penyakit menular dapat menular dengan lebih
cepat. Selain itu, dijelaskan pula bahwa cuaca yang sangat ekstrem dapat menurunkan
kekebalan tubuh manusia.
34.
35. 2. Howard Thomas Odum (1924-2002) adalah seorang ahli ekologi Amerika. Jurnal pertama
yang dipublikasikan berjudul The Biogeochemistry of Strontium: With Discussion on the
Ecological Integration of Elements pada tahun 1950. Thomas Odum sangat terkenal di
berbagai negara melalui bukunya, The Fundamentals Ecology. Buku ini menjadi panduan
dan pegangan utama bagi para pelajar yang ingin menekuni bidang ekologi di lebih dari 13
negara.
36.
37. RANGKUMAN
38.
39. Lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di
luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi satu sama
lain. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan,
dan jasad renik. Komponen abiotik terdiri atas benda-benda mati seperti air, tanah, udara,
cahaya, dan sebagainya.
40.
41. Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain dan
lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Pola
interaksi ini terjadi antara komponen biotik dan komponen abiotik serta antara komponen
biotik dan biotik.
42.
43. Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui
rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan
piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis. Berdasarkan
cara menyusun makanannya, makhluk hidup dapat berperan sebagai organisme autotrof
dan heterotrof.
44.
45. Manusia juga memiliki interaksi dengan lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu, akibatnya lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.

Bioteknologi (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas IX)

Bioteknologi (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas IX)

Bioteknologi dan Pemanfaatannya


Pada dasarnya macam macam bioteknologi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Bioteknologi Konvensional

Pengertian bioteknologi konvensional adalah biologi yang menggunakan mikroba


untuk mendapatkan suatu produk barang/ jasa sesuai dengan kebutuhan manusia
melalaui suatu proses fermentasi. Berikut ini merupakan contoh bioteknologi di
produk makanan dan minuman hasil fermentasi :

Pemanfaatan bioteknologi pada produk makanan dan minuman

Selain untuk produk makanan dan minuman, mikroba juga dimanfaatkan dalam
pembuatan antibiotik, sebagai contoh streptomyces griceus, streptomyces
aurefacien, streptomyces venezuele.

Bioteknologi Modern

Pengertian bioteknologi modern adalah bioteknologi yang betul-betul


mengoptimalkan pemanfaatan biologi sel dan biologi molekuler (disebut juga
rekayasa genetika) dlam rangka pembuatan suatu produk yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia.

Produk hasil rekombinan DNA


Pemanfaatan bioteknologi

Terapan Hasil Bioteknologi

Di Bidang Industri

Peran dari pemanfaatan bioteknologi pada bidang industri adalah berupa produk
makanan dan juga minuman, protein sel tunggal dan zat organik.

1. Produk bahan makanan dan minuman

Penerapan dari prinsip bioteknologi ini adalah memakai prinsip tradisional yang
memakai fermentasi. Pengertian fermentasi adalah suatu proses perubahan kimia
karbohidrat menjadi alkohol atau menjadi asam oleh mikroorganisme. Untuk jenis
makanan dan miniman yang menggunakan prinsip fermentasi dapat dilihat pada
tabel di atas pada bioteknologi konvensional.

2. Penghasil Protein Sel Tunggal (PST)

Pengertian PST adalah protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan letaknya
berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Tujuan PST adalah untuk
mendapatkan protein dalam rangka mengatasi kekurangan protein. Contoh
mikroorganisme yang menghasilkan PST adalah Bakteri Methylophillus
methylotrophus dan alga hijau (chlorella). Inilah pemanfaatan dari bioteknologi
untuk menghasilkan PST.

3. Penghasil Zat Organik

Bioteknologi juga dapat berperan dalam menghasilkan zat organik. Zat organik
merupakan suatu zat yang mempunyai kandungan karbon, oksigen dan hidrogen.
Zat organik dihasilkan dari proses fermentasi mikroorganisme. Sebagai contoh
adalah asam sitrat oleh Aspergillus nigger.

Di Bidang Pertanian

Di bawah ini merupakan bioteknologi pertanian yang sangat bermanfaat bagi


kehidupan manusia.

Artikel yang terkait dengan judul :Bioteknologi (Pelajaran Biologi SMP/


MTs Kelas IX)

 Sistem Koordinasi dan Alat Indra Pada Manusia (Biologi SMP/ MTs
Kelas IX)Sistem Koordinasi dan Alat Indra Pada manusia (Bi ...

 Sistem Pernafasan Pada Manusia (Pelajaran Biologi SMP/ MTs


Kelas VIII)Sistem Pernafasan Pada Manusia (Pelajaran Biologi ...

1. Organisme Transgenik
Organisme transgenik adalah organisme yang memperoleh sisipan gen tertentu
dari organisme lain sebagai pembawa sifat yang diharapkan. Hal ini juga
memanfaatkan bioteknologi.
2. Kultur Jaringan

Menumbuhkan eksplan pada media sehingga akan tumbuh kalus dan pada
akhirnya akan menjadi plantet (tanaman) kecil yang memiliki akar, batang dan jug
adaun.

Keuntungan teknik kultur jaringan dengan pemanfaatan bioteknologi adalah:

 Memiliki sifat yang mirip dengan induknya;


 Bisa diperbanyak dalam waktu yang singkat dan cepat;
 Tidak memerlukan tempat/ okasi yang luas;
 Kesehatan dan kualitas dari bibit yang terjamin;
 Kecepatan dalam pertumbuhan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan
yang alami.

3. Hidroponik
Pengertian hidroponik adalah teknik dalam bercocok tanam tanpa memakai tanah
sebagai media tanamnya. Hidroponik juga memanfaatkan bioteknologi.
Keuntungan cara bertanam dengan hidroponik adalah :

 Tidak membutuhkan lokasi/ tempat yang luas;


 Pupuk lebih hemat;
 Kualitas produksi (hasil panen) yang baik;
 Tanaman bebas dari hama dan penyakit;
 Panen dapat berlangsung secara terus menerus;
 Tanaman dapat tumbuh dengan lebih cepat.

4. Aeroponik

Pengertian aeroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa memakai media tanam
untuk tumbuhnya akar, dan akar dibiarkan secara terbuka menggantung pada
suatu tempat yang kelembabannya telah dijaga. Aeroponik juga merupakan
pemanfaatan dari bioteknologi.
Di Bidang Lingkungan

Penerapan bioteknologi pada bidang lingkungan misalnya:

1. Gasohol adalah merupakan fermentasi molase oleh Saccharomyces cerevisie.

2. Biohidrometalurgi/ pemisahan logam dari bijihnya. Untuk mikroorganisme yang


mempunyai peran adalah Thiobacillus ferrooxidans yang mempunyai sifat
kemolitotrof yaitu yang bisa memakai senyawa anorganik sebagai sumber energi.

3. Pencemaran logam berat dari limbah industri dapat diatasi dengan


memanfaatkan bioteknologi. Pencemaran logam berat dari limbah industri bisa
dengan menggunakan bakteri Thiobacillus ferrooxidans dan Bacillus subtilis untuk
mengikat zat logam berat tersebut yang telah mencemari lingkungan.

4. Bioremediasi adalah suatu cara menghilangkan polutan ataupun kontaminan


yang terdapat di air, tanah dan juga udara dengan memanfaatkan
mikroorganisme seperti halnya Pseudomonas, Flavo-bacterium, Azetobacter dan
juga Arthobacter. Bioremediasi merpakan salah satu pemanfaatan bioteknologi.

5. Pemanfaatan bioteknologi dapat digunakan untuk mengatasi pencemaran


limbah organik yaitu dengan menggunakan tumbuhan air seperti halnya enceng
gondok.

Di Bidang Peternakan

Pemanfaatan bioteknologi :

1. Inseminasi buatan
2. Klonik

3. Tekonogi transgenik

Di Bidang Kedokteran dan Kesehatan

Pada bidang kedokteran dan kesehatan, pemanfaatan bioteknologi :

1. Antibodi monoklonal

2. Dalam pembuatan insulin

3. Terapi gen adalah merupakan pengobatan terhadap penyakit atau kelainan


genetik dengan menyisipkan gen yang normal. Pemanfaaatn bioteknologi ini
sangat bermanfaat bagi penderitanya.

4. Antibiotik. Di awali dari penemuan pinisilin dari Pinicillium notatum oleh


Alexander Flerning

- Pinicillium chrysogenum memperbaiki pinisilin yang telah ada yang dilakukan


dengan mutasi secara iradiasi ultraviolet dan sinar x.

- Cephalospurium, pinisilin N

- Cephalospurium, sefalospurin C

- Streptomyces, streptomisin sebagai pengobatan TBC.

5. Interferon adalah merupakan protein yang dihasilkan sel tubuh apabila


terinveksi virus.
6. Vaksin. Sebagai contoh adalah vaksin hepatitis B dan malaria.

Bioteknologi dalam Produksi Pangan

Di bidang produksi pangan, bioteknologi juga memiliki manfaat yang banyak,


antara lain:

1. Makanan bahan susu

Pada prinsipnya adalah memproses susu dengan fermentasi yang menghasilkan


asam laktat.

- Keju oleh Propiabacterium yang juga memiliki fungsi memberi rasa dan tekstur
dari keju.

- Yoghurt oleh Lactobacillus bulgaricus yang memberi rasa dan aroma dan
Streptococcus thermophillus menambah keasaman.

- Mentega oleh Leucnostoc cremoris.

2. Makanan Non Susu

- Roti, asinan dan alkohol dengan ragi;

- Kecap dengan Aspergillus oryzae

- Nata de coco dengan Acetobacter xylinum.

- Cuka dengan Acetobacter azeti

- Alkohol difermentasi dalam kondisi yang aerob.


Dampak Bioteknologi di Berbagai Bidang
Berikut adalah dampak dari bioteknologi pada berbagai bidang, antara lain:

Dampak Bioteknologi Bidang Lingkungan

Bioteknologi memiliki dampak pada bidang lingkungan. Organisme transgenik


yang dilepaskan ke alam bebas bisa jadi membuat terjadinya perubahan
keseimbangan ekosistem. Hal ini disebabkan karena setiap spesies tertentu
mempunyai fungsi tersendiri pada suatu ekosistem. Organisme transgenik
tersebut dikhawatirkan akan membuat perubahan peranan organisme lain dalam
ekosistem.

Dampak Bioteknologi Bidang Sosial Ekonomi

Selain bidang lingkungan, bioteknologi juga berdampak pada bidang sosial


ekonomi. Timbulnya hak paten atas rekayasa genetik, swastanisasi pada
kelompok tertentu akan memberikan suatu pengaruh terhadap kehidupan
masyarakat. Misalnya dengan adanya penemuan tanaman transgenik yang
dipatenkan, maka untuk mendapatkan tanaman tersebut harus membeli kepada
pemegang lisensi tersebut, hal ini akan memberatkan bagi petani yang
mempunyai modal yang terbatas.

Dampak Bioteknologi Bidang Kesehatan

Suatu organik yang disisipi oleh gen yang tahan zat antibiotik dikhawatirkan bisa
menurunkan daya tahan tubuh kepada penyakit jika dikonsumsi oleh manusia, hal
ini dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Inilah dampak bioteknologi
pada bidang kesehatan.

Dampak Bioteknologi Bidang Etika/ Moral

Dampak bioteknologi selanjutnya adalah pada bidang etika/ moral. Pemindahan


gen suatu makhluk ke dalam sel tubuh makhluk yang lain dianggap tidak etis oleh
masyarakat, karena hal ini merupakan pelanggaran terhadap hukum alam yang
terbuka. Harapannya artikel bioteknologi di atas memberi manfaat.
Pencemaran Lingkungan, Materi IPA Kelas 7
SMP / MTS
Salam cerdas..... Manusia mempunyai keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup. Bagaimana caranya? Diantaranya dengan mendirikan pabrik-pabrik yang dapat
mengolah hasil alam menjadi bahan pangan dan sandang. Pesatnya kemajuan
teknologi dan industrialisasi berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. Munculnya
pabrik-pabrik yang menghasilkan asap dan limbah buangan dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan.

Terjadinya perubahan lingkungan akan memengaruhi keberadaan atau kelangsungan


makhluk hidup yang ada di dalamnya. Makhluk hidup pada suatu lingkungan selalu
tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, apabila ada salah satu
komponen yang berubah, maka akan menyebabkan perubahan pada makhluk hidup
lain yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Coba perhatikan
kedua gambar berikut :

Apa perbedaan dari kedua gambar tersebut? Coba carilah perbedaan mengenai akibat
yang ditimbulkan dari dua kejadian tersebut. Pada Gambar 3.1, beberapa daun jatuh
dari pohon ke sungai. Daun-daun tersebut akan terbawa air sungai dan tidak
menyebabkan bau dan air tetap jernih. Akan tetapi, pada Gambar 3.2 sampah-sampah
yang dibuang ke sungai akan menghambat arus sungai dan dapat menyebabkan bau
yang tidak sedap dan menyebabkan air menjadi keruh. Hal ini akan memengaruhi
kehidupan makhluk hidup yang berada di sungai.

A. Definisi Pencemaran

Berikan contoh lain mengenai terganggunya keseimbangan lingkungan karena aktivitas


manusia.
Keinginan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, akan memaksanya
mendirikan pabrik-pabrik yang dapat mengolah hasil alam menjadi bahan pangan dan
sandang. Dengan pesatnya kemajuan teknologi dan industrialisasi, akan berpengaruh
terhadap kualitas lingkungan. Munculnya pabrik-pabrik yang menghasilkan asap dan
limbah buangannya mengakibatkan pencemaran lingkungan di sekitarnya.

Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang dapat


memengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan (environmental pollution)
merupakan segala sesuatu baik berupa bahan-bahan fisika maupun kimia yang dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem.

Menurut UU RI Nomor 23 Tahun 1997, pencemaran lingkungan adalah masuknya atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.

Jadi, pencemaran lingkungan terjadi akibat dari kumpulan kegiatan manusia (populasi)
dan bukan dari kegiatan perorangan (individu). Selain itu, pencemaran dapat
diakibatkan oleh faktor alam, contoh gunung meletus yang menimbulkan abu vulkanik.
Seperti meletusnya Gunung Merapi.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup
makhluk hidup disebut polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi,
atau panas yang masuk ke dalam lingkungan.

Kapan suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan?

1) kadarnya melebihi batas kadar normal atau diambang batas;


2) berada pada waktu yang tidak tepat;
3) berada pada tempat yang tidak semestinya.

Manusia tidak dapat mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh faktor
alam. Tetapi manusia, hanya dapat mengendalikan pencemaran yang diakibatkan oleh
faktor kegiatannya sendiri. Seperti limbah rumah tangga, industri, zat-zat kimia
berbahaya, tumpahan minyak, asap hasil pembakaran hutan dan minyak bumi serta
limbah nuklir. Untuk memahami tentang pencemaran, lakukan kegiatan berikut.

Kegiatan 3.1 Mengetahui tentang pencemaran lingkungan

1. Siapkanlah air dari selokan depan sekolahmu sebanyak 100 mL, air dari sumur sekolah
100 mL, dan air mineral 100 mL.

2. Siapkan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru sebanyak masing-masing 3
lembar.

3. Siapkan tiga buah gelas kimia berukuran 250 mL, dan berikanlah label pada gelas
masing–masing dengan tabel A, B, dan C.

4. Masukkan air selokan ke dalam gelas kimia berlabel A, air sumur ke dalam gelas kimia
berlabel B, dan air mineral pada gelas berlabel C.
5. Periksalah keasaman dari masing-masing air dengan menggunakan kertas lakmus
merah dan kertas lakmus biru. Amati warna kertas lakmus sebelum dimasukkan dan
sesudah dimasukkan pada gelas kimia. Diskusikan hasilnya dengan temanmu dalam
kelompok.

B. Pencemaran Air

Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk hidup selalu membutuhkan air, termasuk


manusia. Kita sangat membutuhkan air bersih untuk berbagai kegiatan, antara lain
minum, mandi, mencuci, memasak, dan sebagainya. Salah satu ciri air bersih adalah
tidak tercemar. Bagaimana air dikatakan tercemar? Air dikatakan tercemar apabila air
itu sudah berubah, baik warna, bau, maupun rasanya. Sesuai dengan hasil kegiatanmu,
air yang tercemar memiliki keasaman yang berbeda dengan air yang tidak tercemar.

Pencemaran air, yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke
dalam air. Akibatnya, kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran air merupakan kondisi air yang menyimpang dari sifat-sifat air dari
keadaan normal. Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut ataupun sungai.
Apabila perairan tercemar, maka keseimbangan ekosistem di dalamnya juga akan
terganggu. Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik, di antaranya
berbagai logam berat yang berbahaya. Komponen-komponen logam berat ini berasal
dari kegiatan industri. Kegiatan industri yang melibatkan penggunaan logam berat,
antara lain industri tekstil, pelapisan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan
agrokimia, dan lain-lain. Beberapa logam berat ternyata telah mencemari air di negara
kita, melebihi batas yang berbahaya bagi kehidupan (Wisnu,1995).

1. Faktor Penyebab Pencemaran Air


Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa- rawa, danau,
dan laut. Bahan pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah
tangga, dan limbah pertanian.

a. Limbah Industri

Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, kita harus
mencegahnya agar tidak membuang air limbah industri ke saluran umum. Kegiatan
industri selain menghasilkan produk utama (bahan jadi), juga menghasilkan produk
sampingan yang tidak terpakai, yaitu limbah.

Jenis limbah yang berasal dari industri dapat berupa limbah organik yang bau seperti
limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas. Selain itu, limbah anorganik berupa
cairan panas, berbuih dan berwarna, serta mengandung asam belerang, berbau
menyengat. Seperti limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah
pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain. Jika limbah industri tersebut
dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air dan merusak
atau memusnahkan organisme di dalam ekosistem tersebut.

Limbah industri yang berupa logam berat sering dialirkan ke sungai, sehingga sungai
menjadi tercemar. Jenis-jenis logam berat adalah raksa, timbal, dan kadmium di mana
ketiganya sangat berbahaya bagi manusia apabila mengonsumsinya. Misalnya,
pencemaran raksa yang terjadi di Minamata, Jepang. Para nelayan di sekitar teluk
Minamata memakan ikan yang tercemar raksa. Akibatnya, mereka mengalami
kerusakan saraf yang disebut penyakit Minamata. Lebih dari delapan puluh orang yang
meninggal akibat penyakit ini.

b. Limbah Rumah Tangga

Coba perhatikan kegiatan yang terjadi di dalam rumah tangga, pasar, perkantoran,
rumah makan, penginapan, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan di tempat tersebut akan
menghasilkan sampah/limbah yang dinamakan limbah rumah tangga. Limbah rumah
tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil samping kegiatan perumahan.
Seperti limbah rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan (hotel), rumah
makan, dan puing-puing bahan bangunan serta besi-besi tua bekas mesin-mesin atau
kendaraan.

Limbah rumah tangga dapat berasal dari bahan organik, anorganik, maupun bahan
berbahaya dan beracun. Limbah organik adalah limbah seperti kulit buah sayuran, sisa
makanan, kertas, kayu, daun dan berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Limbah yang berasal dari bahan anorganik, antara lain besi,
aluminium, plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan minyak wangi.
Di perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh mikroorganisme. Akibat
penguraian tersebut, kandungan oksigen dalam perairan juga menurun. Menurunnya
kandungan oksigen dalam perairan akan merugikan kehidupan biota di dalamnya.

c. Limbah Pertanian

Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan.
Namun dengan digunakannya fertilizer sebagai pestisida yang kadang-kadang
dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan
ekosistem air. Pada sektor pertanian juga dapat terjadi pencemaran air. Terutama
akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu, seperti insektisida
dan herbisida.

Limbah bahan berbahaya dan beracun, antara lain timbul akibat adanya kegiatan
pertanian. Kegiatan pertanian biasanya menggunakan obat-obatan pembasmi hama
penyakit seperti pestisida, misalnya insektisida. Selain itu, kegiatan pertanian
menggunakan pupuk, misalnya urea. Penggunaan pupuk yang berlebihan juga dapat
menyebabkan suburnya ekosistem di perairan kolam, sungai, waduk, atau danau.
Pupuk yang tidak terserap ke tumbuhan akan terbuang menuju perairan.

Akibatnya, terjadi blooming algae atau tumbuh suburnya ganggang di atas permukaan
air. Tanaman ganggang ini dapat menutupi seluruh permukaan air, sehingga
mengurangi kadar sinar matahari yang masuk ke dalam perairan tersebut. Akibatnya,
proses fotosintesis fitoplankton terganggu dan kadar oksigen yang terlarut dalam air
menurun sehingga merugikan makhluk hidup lain yang berada di dalamnya.

2. Dampak Pencemaran Air

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang tidak
menguntungkan bagi lingkungan, seperti hal-hal berikut :

a. Penurunan Kualitas Lingkungan

Pembuangan bahan tercemar secara langsung ke dalam perairan dapat menyebabkan


terjadinya pencemaran pada perairan tersebut. Misalnya, pembuangan limbah organik
dapat menyebabkan peningkatan mikroorganisme atau kesuburan tanaman air,
sehingga menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam air. Hal ini menyebabkan
berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air, sehingga mengganggu
keseimbangan ekosistem di dalamnya.

b. Gangguan Kesehatan

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit. Tidak
menutup kemungkinan di dalam air limbah tersebut mengandung virus dan bakteri yang
menyebabkan penyakit. Air limbah juga bisa digunakan sebagai sarang nyamuk dan
lalat yang dapat membawa (vektor) penyakit tertentu. Berikut dijabarkan beberapa
penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air.

c. Pemekatan Hayati

Coba kamu pikirkan apabila suatu perairan tercemar oleh bahan beracun. Bahan
beracun itu dapat meresap ke dalam tubuh alga, atau mikroorganisme lainnya.
Selanjutnya, hewan-hewan kecil (zooplankton) akan memakan alga tersebut, kemudian
zooplankton akan dimakan oleh ikan ikan kecil dan ikan besar akan memakan ikan
yang kecil. Apabila ikan-ikan besar tersebut ditangkap oleh manusia dan dimakan,
maka bahan beracun tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia.

Zooplankton yang makan alga tidak hanya satu, tetapi banyak sel alga. Dengan
demikian, zooplankton tersebut sudah mengandung bahan beracun yang banyak.
Demikian juga halnya dengan ikan kecil yang memakan zooplankton, dan ikan besar
akan memakan ikan kecil tidak hanya satu. Makin banyak memakan ikan-ikan kecil,
maka makin banyak bahan pencemar yang masuk ke tubuh ikan besar. Bagaimana
dengan tubuh manusia jika sering makan ikan yang beracun tersebut?

d. Mengganggu Pemandangan

Kadang-kadang air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan


dan ekosistem, tetapi mengganggu pemandangan kota. Meskipun air yang tercemar
tidak menimbulkan bau, perubahan warna air mengganggu pandangan mata kita. Hal
ini tentu mengganggu kenyamanan dan keasrian kota.

e. Mempercepat Proses Kerusakan Benda

Ada sebagian air limbah yang mengandung zat yang dapat diubah oleh bakteri anaerob
menjadi gas yang dapat merusak seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat proses
perkaratan pada besi. Agar terhindar dari hal-hal di atas, sebaiknya sebelum dibuang,
air limbah harus diolah terlebih dahulu dan memenuhi ketentuan Baku Mutu Air Limbah.

Kegiatan 3.2 Mengetahui dampak pencemaran air

1. Siapkanlah tiga buah gelas bekas air mineral yang ukurannya sama (200 mL).
2. Berilah label pada masing-masing gelas dengan menuliskan A, B, dan C.
3. Isilah masing-masing gelas dengan air mineral sebanyak 150 mL (mengukur air dengan
menggunakan gelas ukur). Kalau tidak ada gelas ukur, isilah dengan jumlah yang sama
banyak.
4. Siapkanlah tiga ekor ikan kecil sejenis yang ukuran besarnya sama (kamu dapat
menggunakan ikan kecil apapun yang ukurannya sama yang ada di daerahmu).
5. Siapkanlah detergen dan sendok kecil atau untuk lebih detail kamu dapat
menggunakan timbangan digital untuk mengukur jumlah detergennya.
6. Ambillah satu sendok kecil detergen, lalu masukkan ke dalam gelas B.
7. Lakukanlah hal yang sama dengan ukuran dua kalinya (dua sendok kecil) detergen dan
masukkan ke dalam gelas C.
8. Gelas A tidak ditambahkan detergen.
9. Setelah semuanya siap, ambillah ikan kecil yang kamu siapkan, dan masukkan ke
dalam gelas masing-masing satu ekor.
10. Amatilah apa yang terjadi pada ikan (kondisi) pada periode waktu tertentu. Catatlah
semua hasil pengamatanmu.

Laporkan hasil kegiatanmu. Presentasikan di depan kelas.

3. Cara Penanggulangan Pencemaran Air

Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan
terapung, menguraikan bahan organik biodegradable (yakni bahan organik yang dapat
terurai oleh aktivitas makhluk hidup), meminimalkan bakteri patogen, serta
memerhatikan estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan sebagai
berikut (Sulistyorini, 2009).
a. Pembuatan Kolam Stabilisasi

Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat
pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum
digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang
tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme
patogen). Kolam stabilisasi ini dapat digunakan oleh semua kalangan karena mudah
memilikinya dan murah harganya.

b. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan ini dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment (pengolahan pertama), secondary
treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan). Primary
treatment merupakan pengolahan pertama yang bertujuan untuk memisahkan zat padat
dan zat cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi. Secondary
treatment merupakan pengolahan kedua yang bertujuan untuk mengoagulasikan,
menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah. Tertiary
treatment merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau
unsur hara, khususnya nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk memusnahkan
mikroorganisme patogen.

c. Pengelolaan Excreta

Excreta banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga. Excreta banyak
mengandung bakteri patogen penyebab penyakit. Jika tidak dikelola dengan baik,
excreta dapat menimbulkan berbagai penyakit. Pengelolaan excreta dapat dilakukan
dengan menampung dan mengolahnya pada jamban atau septictank yang ada di
sekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengelolaan, atau dilakukan secara kolektif.

Untuk mencegah meresapnya air limbah excreta ke sumur atau resapan air, jamban
yang dibuat harus sehat. Syaratnya, tidak mengotori permukaan tanah, permukaan air
dan air tanah di sekitarnya, tidak menimbulkan bau, sederhana, jauh dari jangkauan
serangga (lalat, nyamuk, atau kecoa), murah, dan diterima oleh pemakainya.
Pengelolaan excreta dalam septictank dapat diolah secara anaerobik menjadi biogas
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber gas untuk rumah tangga. Selain itu,
pengelolaan excreta dengan tepat akan menjauhkan kita dari penyakit bawaan air.
Dalam meminimalisasi sampah hasil limbah rumah tangga khususnya, dapat dilakukan
upaya pengurangan sampah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Kistinnah (2009)
bahwa cara menangani limbah cair dan padat diharapkan tidak menyebabkan polusi
dengan prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R, yaitu recycle, reuse, reduce, dan
repair.

1) Recycle (Pendaurulangan)

Proses recycle misalnya untuk sampah yang dapat terurai dijadikan kompos. Kompos
ini dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, sehingga dapat diperoleh hasil yang
baik. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah dan kompos digunakan untuk pupuk.

2) Reuse (Penggunaan Ulang)

Proses reuse dilakukan untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat dimanfaatkan
ulang. Misalnya botol bekas sirup dapat digunakan lagi untuk menyimpan air minum.

3) Reduce

Reduce adalah melakukan pengurangan bahan/penghematan. Contohnya jika akan


berbelanja ke pasar atau supermarket, sebaiknya dari rumah membawa tas. Janganlah
meminta tas plastik dari toko atau supermarket kalau akhirnya hanya dibuang saja.

4) Repair

Repair artinya melakukan pemeliharaan. Contohnya membuang sampah tidak


sembarangan, terutama tidak membuang sampah di perairan.

C. Pencemaran Udara

Udara adalah salah satu faktor abiotik yang memengaruhi kehidupan komponen biotik
(makhluk hidup). Udara mengandung senyawa-senyawa dalam bentuk gas, di
antaranya mengandung gas yang amat penting bagi kehidupan, yaitu oksigen. Dalam
atmosfer bumi terkandung sekitar 20% oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Oksigen berperan dalam pembakaran senyawa
karbohidrat di dalam tubuh organisme melalui pernapasan. Reaksi pembakaran tidak
hanya terjadi di dalam tubuh, namun kita pun sering melakukannya, seperti
pembakaran sampah atau lainnya.
Hasil samping dari pembakaran adalah senyawa karbon (CO2 dan CO) yang akan
dibuang ke udara. Meningkatnya populasi makhluk hidup, maka proses pembakaran
pun semakin meningkat. Dengan demikian, konsentrasi senyawa karbon di udara
meningkat. Karbon dioksida amat penting bagi proses pembuatan makanan
(fotosintesis) bagi tumbuhan. Dengan demikian, peningkatan senyawa karbon di udara
dapat teratasi.

Namun, dengan meningkatnya populasi manusia menyebabkan kebutuhan akan tempat


tinggal meningkat. Hal ini membuat pembukaan ladang atau hutan untuk pemenuhan
permintaan tempat tinggal ini. Belum lagi kasus illegal loging (penebangan liar) yang
membuat populasi tumbuhan berkurang. Padahal hasil dari pembentukan makanan
melalui fotosintesis menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Dengan demikian mulai terjadi kasus tentang pencemaran udara.

Pencemaran udara didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana udara mengandung


senyawa-senyawa kimia atau substansi fisik maupun biologi dalam jumlah yang
memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia, hewan, ataupun tumbuhan, serta
merusak keindahan alam serta kenyamanan, atau merusak barang-barang perkakas
(properti).

1. Macam-macam Pencemaran Udara

a. Pencemaran Udara Primer

Pencemaran udara ini disebabkan langsung dari sumber pencemar. Contohnya


peningkatan kadar karbon dioksida yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran oleh
manusia.

b. Pencemaran Udara Sekunder

Berbeda dengan pencemaran udara primer, pencemaran udara sekunder terjadi


disebabkan oleh reaksi antara substansi-substansi pencemar udara primer yang terjadi
di atmosfer. Misalnya, pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia partikel-partikel
yang mengandung oksigen di udara.

2. Faktor Penyebab Pencemaran Udara


Beberapa kegiatan baik dari alam ataupun manusia menghasilkan senyawa- senyawa
gas yang membuat udara tercemar. Berikut ini adalah penyebab pencemaran udara :

a. Aktivitas Alam

Aktivitas alam dapat menimbulkan pencemaran udara di atmosfer. Kotoran-kotoran


yang dihasilkan oleh hewan ternak mengandung senyawa metana yang dapat
meningkatkan suhu bumi dan akibatnya terjadi pemanasan global. Proses yang serupa
terjadi pada siklus nitrogen di atmosfer.

Selain itu, bencana alam seperti meletusnya gunung berapi dapat menghasilkan abu
vulkanik yang mencemari udara sekitar yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan
tanaman. Kebakaran hutan yang terjadi akan menghasilkan karbon dioksida dalam
jumlah banyak yang dapat mencemari udara dan berbahaya bagi kesehatan hewan dan
manusia.

b. Aktivitas manusia

Kegiatan-kegiatan manusia kini kian tak terkendali, kemajuan industri dan teknologi
membawa sisi negatif bagi lingkungan. Mengapa? Karena tidak ditangani dengan baik.
Berikut ini merupakan pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas manusia :

1) Pembakaran sampah.
2) Asap-asap industri.
3) Asap kendaraan.
4) Asap rokok.
5) Senyawa-kimia buangan seperti CFC, dan lain-lain.

3. Dampak Pencemaran Udara

Pencemaran udara mengakibatkan kerugian bagi banyak organisme penghuni bumi.


Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara antara lain bagi kesehatan,
tumbuhan, efek rumah kaca, dan rusaknya lapisan ozon.

a. Kesehatan

Terbukti bahwa kualitas udara yang menurun akibat pencemaran menimbulkan


berbagai penyakit. ISPA (infeksi saluran pernapasan) adalah salah satunya. Saluran
pernapasan merupakan gerbang masuknya udara ke dalam tubuh. Udara yang kotor
membawa senyawa-senyawa yang tidak baik bagi kesehatan. Tentu saja,
pengendapan-pengendapan logam yang terlarut pada udara dapat mengendap di paru-
paru dan dapat menimbulkan iritasi. Akibat yang lebih serius dari polusi udara adalah
emfisema, yaitu gejala kesulitan pengangkutan oksigen. Kadar karbon monoksida yang
terlalu banyak di udara (lebih banyak dari oksigen) dapat menghambat pengikatan
oksigen di dalam tubuh. Oleh karena itu tubuh akan kekurangan oksigen, sehingga
sesak napas, terjadi pusing, dan berlanjut pada kematian apabila tidak ditangani
dengan baik.

b. Bagi Tumbuhan

Abu vulkanik dari meletusnya gunung berapi membuat udara tercemar dan memicu
terpicunya hujan asam. Hujan asam mengandung senyawa sulfur yang bersifat asam.
Kondisi asam ini dapat mematikan tanaman setempat. Oleh karena itu kita sering
menemui begitu banyak tanaman dan pohon yang rusak akibat hujan asam atau abu
vulkanik.

c. Efek Rumah Kaca

Konsentrasi karbon dioksida dan karbon monoksida yang tinggi di atmosfer akan
memicu terjadinya efek rumah kaca, yakni peningkatan suhu bumi. CO dan CO2 akan
membentuk semacam lapisan yang akan menahan panas bumi keluar, sehingga panas
yang ditimbulkan bumi akan terkungkung di dalam seperti pada rumah kaca.

d. Rusaknya Lapisan Ozon

CFC merupakan senyawa yang sering digunakan dalam produk-produk pendingin


(freezer, AC) dan aerosol. Ketika CFC terurai di atmosfer, maka akan memicu reaksi
dengan oksigen penyusun ozon. Dengan demikian, ozon akan terurai yang
menyebabkan lapisan ozon berlubang. Padahal lapisan ozon berfungsi sebagai
pelindung Bumi dari panas yang dipancarkan oleh Matahari. Sinar UV yang dihasilkan
oleh Matahari dapat memicu kanker, dengan adanya ozon, masuknya sinar UV ini akan
diredam sehingga dampak yang ditimbulkan lebih sedikit. Sayangnya, pemanasan
global yang kini terjadi salah satunya diakibatkan oleh rusaknya lapisan ozon. Pada
saat ini CFC untuk pendingin dan aerosol telah diganti dengan bahan lain yang ramah
lingkungan.

D. Pencemaran Tanah

Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
pasti dapat menguap, tersapu air hujan, dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian mengendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung pada kehidupan manusia,
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pencemaran tanah adalah suatu keadaan dimana
bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan subpermukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak,
zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

1. Faktor Penyebab Pencemaran Tanah

Tidak jauh berbeda dengan pencemaran air dan udara, pencemaran tanah juga banyak
sekali penyebabnya. Penyebab tersebut di antaranya limbah domestik, limbah industri,
dan limbah pertanian.

a. Limbah Domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah seperti pemukiman penduduk (pedagang,
tempat usaha, hotel dan lain-lain); kelembagaan (kantor-kantor pemerintahan dan
swasta); serta tempat-tempat wisata. Limbah domestik tersebut dapat berupa limbah
padat dan cair. Adapun perbedaan limbah padat dan cair, yaitu sebagai berikut :

1) Limbah padat dapat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme. Seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas
bahan bangunan yang menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
2) Limbah cair dapat berupa tinja (feses), detergen, oli, cat. Jika meresap kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme di dalam
tanah.

Kedua limbah tersebut (padat dan cair) mempunyai dampak buruk bagi tanah, hingga
akhirnya dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup tanpa kecuali
kehidupan manusia itu sendiri. Apalagi untuk limbah padat yang merupakan bahan
pencemar yang akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik
yang dibuang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak
cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sampah anorganik tidak terbiodegradasi. Hal ini yang menyebabkan lapisan tanah tidak
dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air, sehingga peresapan air dan
mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam
tanahpun akan berkurang. Akibatnya, tanaman sulit tumbuh bahkan akan mati karena
tidak memperoleh makanan untuk tumbuh dan berkembang.

b. Limbah Industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah industri juga dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu limbah padat dan limbah cair.

1) Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, dan bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, serta pengawetan buah, ikan,
daging, dan lain-lain.
2) Limbah industri berupa limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu
proses produksi. Misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri
kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen, dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, dan Cd dapat
mencemari tanah.

Hg, Zn, Pb, dan Cd merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme.
Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang
memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

c. Limbah Pertanian

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya


bermatapencarian sebagai petani. Akan tetapi, karena ketidaktahuan, tidak sedikit
petani yang menggunakan pupuk sintetik melebihi ketentuan, atau caranya tidak tepat.
Akibatnya, limbah pertanian yang berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah atau tanaman tanah tercemar. Misalnya, pupuk urea dan pestisida untuk
pemberantas hama tanaman.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah.
Akibatnya, kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu
karena hara tanah semakin berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan
hama tanaman, tetapi juga mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Padahal
kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu,
penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal
terhadap pestisida tersebut.

2. Dampak Pencemaran Tanah

Semua pencemaran pasti akan merugikan makhluk hidup terutama manusia. Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke
dalam tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena. Contohnya saja kromium
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi.

Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan


otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Raksa dan siklodiena dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan
siklodiena akan mengakibatkan kerusakan pada hati ditandai seperti keracunan.
Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.

Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal
serta penurunan sistem saraf pusat. Ada beberapa macam dampak kesehatan yang
tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata, dan ruam kulit untuk paparan
kimia yang telah disebutkan di atas. Pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.

Selain kesehatan manusia yang terganggu, pencemaran tanah juga dapat memberikan
dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun dan berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan Arthropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya, perubahan ini dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai
makanan, dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.

Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan tersebut rendah, maka bagian bawah
piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek
ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya
cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan, dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada


akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.

3. Cara Penanggulangan Pencemaran Tanah

Berikut ini ada dua cara utama yang dapat dilakukan apabila tanah sudah tercemar,
yaitu remediasi dan bioremediasi.

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan exsitu (atau off-site).

Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah. Pembersihan ini terdiri atas venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya adalah, tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya, zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah
air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).

Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular
arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak
langsung dalam remediasi tanah. Jamur tersebut dapat berperan langsung karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah. Jamur tersebut tidak dapat
berperan langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain,
seperti bakteri tertentu, jamur, dan sebagainya.

Prosedur Pengklasifikasian Makhluk Hidup


Pengelompokan makhluk hidup dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan
ciri-ciri yang dimiliki berbagai makhluk hidup tersebut. Jika ada beberapa jenis
hewan dan tumbuhan yang akan dikelompokkan, maka hewan yang memiliki
persamaan ciri, dijadikan satu kelompok. Misalnya domba dan sapi satu kelompok
mamalia karena memiliki persamaan ciri, yakni memiliki rambut pada kulitnya,
dan hewan betinanya memiliki kelenjar susu. Suatu kelompok akan terbentuk dari
berbagai jenis hewan yang memiliki persamaan ciri tubuh. Hewan yang memiliki
ciri berbeda membentuk kelompok lain. Langkah selanjutnya pemberian nama
untuk setiap kelompok makhluk hidup.
Berikut adalah dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup:
a. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang
dimilikinya
b. Klasifikasi makhluk hodup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat
dalam tubuh (anatomi)
c. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara
hidupnya.

Tata Nama Makhluk Hidup


Menurut para sainstis khususnya biologis, nama memiliki arti yang penting. Nama
sangat berfungsi dalam hal penyampaian informasi, selain itu juga untuk
memudahkan penelusuran dalam hal lokasi ditemukannya makhluk hidup itu.
Contoh: Bos javanicus menunjukkan lokasi ditemukannya spesies tersebut. Nama
(nama ilmiah) juga dapat menunjukkan siapa penemu spesies tersebut dan juga
karakteristik dari spesies yang ditemukan. Contoh Solanum nigrum menunjukkan
karakteristik dari spesies tumbuhan tersebut yang memiliki buah berwarna hitam.
Semua naskah ilmu pengetahuan hingga abad ke-18 masih menggunakan bahasa
Latin sebagai bahasa para ilmuwan, Pemberian namanyapun masih panjang-
panjang (polinomial) contoh “Sambucus caule arboreo ramose floribus umbellatis”
yang artinya tumbuhan Sambucus dengan batang berkayu yang bercabang-cabang
dengan bunga berbentuk payung. Namun sejak Carolus Linnaeus (1707- 1778)
memperkenalkan sistem penulisan baru, polinomial diubah menjadi binomial dan
hingga kini masih dipergunakan. Prinsip utama binomial Carolus Linnaeus bagi
tumbuhan maupun hewan dan mikroorganisme lainnya adalah:
a. Menggunakan bahasa Latin.
b. Menggunakan kategori.
c. Menggunakan dua kata.
Contoh Panthera pardus, Zea mays, Amoeba proteus, Entamoeba coli dan lain-
lain. Selain nama ilmiah yang diberikan para ahli, juga dikenal nama daerah (nama
biasa) yang berbeda sesuai dengan nama dan bersifat setempat atau lokal (local
name). Namun nama lokal belum dapat dijadikan patokan. Oleh karena itu
disusunlah nama ilmiah yang diatur oleh ICBN (International Code of Botanical
Nomenclature) untuk tumbuhan, dan ICZN (International Code of Zoological
Nomenclature) untuk hewan. Dalam pengelompokan dan pemberian nama
makhluk hidup didasarkan pada ciri-ciri yang dimiliki, dan diterapkan sistem-
sistem tertentu sehingga muncul istilah sistematika. Sampai saat ini dikenal 3 (tiga)
sistem klasifikasi yaitu:
a. Sistem alami; takson yang terbentuk merupakan anggota-anggota yang
sewajarnya diklasifikasikan dalam satu kelompok seperti dikehendaki oleh alam,
terutama berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
b. Sistem artifisial; pengelompokan berdasarkan tujuan praktis misalnya tumbuhan
obat-obatan.
c. Sistem filogenetis; pengelompokan berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan dan
urutan perkembangan makhluk hidup menurut sejarah filogenetiknya. Muncul
setelah berkembangnya teori evolusi.
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokan dalam
kelompok besar hingga kelompok kecil yang disebut takson. Kategori yang
digunakan Linnaeus pada waktu itu adalah: Kingdom (dunia), filum (untuk hewan)
atau divisi (untuk tumbuhan), Class (kelas), ordo (bangsa), famili (suku), genus
(marga), dan spesies (jenis). Urutan ini didasarkan atas persamaan ciri yang paling
umum kemudian makin ke bawah persamaan ciri makin khusus serta perbedaan
ciri makin kecil.

1. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan


Dalam mengklasifikasikan tumbuhan, kriteria yang perlu diperhatikan adalah:
a. Uniseluler atau multiseluler.
b. Organ perkembangbiakannya.
c. Habitus tumbuhan waktu hidup, tegak, menjalar atau merambat
d. Struktur jaringan pengangkutnya.
e. Tipe stelenya, protostele atau sifonostele.
f. Bentuk dan ukuran daun.
g. Cara berkembangbiak: seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif).
h. Biji, bunga, buah. Ada tidaknya biji dan bunga dapat dipakai untuk menentukan
keprimitifan suatu tumbuhan.
Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memperhatikan
beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan, misalnya:
a. Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.
b. Habitus/perawakan tumbuhan waktu hidup, apakah tegak, menjalar atau
merambat
c. Bentuk dan ukuran daun,
d. Cara berkembangbiak: seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif)

2. Kriteria Klasifikasi Hewan


Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan
hewan para ahli juga mengklasifikasikan dengan melihat kriteria berikut ini.
a. Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum punya saluran
pencernaan makanan. Sedang hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut,
saluran pencernaan, dan anus.
b. Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskleton) atau di dalam
tubuh (endoskeleton).
c. Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki

Rangkuman Materi Sistem Organisasi Kehidupan Kelas 7 Kurikulum 201

1. Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsi Kehidupan

Contoh Sel Eukariotik dan Prokariotik

Sel adalah satuan kehidupan terkecil dari suatu makhluk hidup. Setiap sel
memiliki organel – organel yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup.
Organel sel tersebut diantaranya ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum
endoplasma, membran plasma, dan vakuola. Seluruh aktivitas organel sel
tersebut dikontrol oleh inti sel (nukleus).

Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural
berbeda: sel prokariotik dan sel eukariotik.

1. Sel prokariotik adalah sel yang memiliki inti sel tetapi inti sel tersebut tidak
diselubungi membran inti. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel
prokariotik.
2. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki inti sel dan inti sel tersebut
dibungkus oleh membran inti. Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan
semuanya memiliki sel eukariotik.

Pada dasarnya, baik sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki tiga bagian utama,
yaitu membran sel, sitoplasma, dan inti sel.

1. Membran sel atau selaput sel berfungsi sebagai pelindung sel dan
mengatur masuknya zat-zat yang diperlukan dan mengeluarkan zat-zat
yang tidak diperlukan lagi oleh sel.
2. Sitoplasma adalah cairan sel yang kental, mengisi ruangan antara membran
sel dan inti sel. Sitoplasma disebut juga plasma sel. Di dalam sitoplasma
terdapat struktur halus yang disebut organel sel. Yang termasuk organel sel,
antara lain: mitokondria, sentrosom, plastida, dan lainnya. Secara umum
sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya kegiatan sel.
3. Inti sel/Nukleus adalah bagian dari sel yang utama. Berfungsi sebagai
pengatur seluruh kegiatan sel termasuk perkembangbiakan sel dan
pertumbuhan sel. Di dalam inti sel terdapat kromosom, yang hanya tampak
ketika sel sedang membelah.

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

No Sel Hewan Sel Tumbuhan


Tidak memiliki dinding
1 Memiliki dinding sel
sel
Umumnya memiliki
2 Tidak memiliki plastida plastida terutama
kloroplas
Tidak memiliki rongga Memiliki rongga sel
3
sel (vakuola) (vakuola) yang lebar
4 Memiliki sentriol Tidak memiliki sentriol
5 Memiliki lisosom Tidak memiliki lisosom

2. Jaringan
Jaringan Pada Tubuh Manusia

Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi sama.
Pada makhluk hidup terdapat berbagai macam jaringan, seperti pada tumbuhan
terdapat jaringan meristem, jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
pengokoh, jaringan pengangkut, dan jaringan endodermis. Kemudian pada hewan
terdapat jaringan epitel, jaringan penyokong, jaringan otot, jaringan darah, dan
jaringan saraf.

3. Organ
Contoh Organ Pada Tubuh Manusia

Organ adalah kumpulan dari beberapa macam jaringan yang melakukan fungsi
tertentu. Pada tubuh manusia dan hewan mamalia terdapat beberapa organ
penting seperti jantung, paru-paru, mata, hati, telinga, dan ginjal.

Jantung dan paru – paru tersusun atas jaringan otot dan jaringan saraf. Jantung
berfungsi memompa darah dan paru – paru berfungsi sebagai alat
respirasi/pernafasan. Mata tersusun atas jaringan otot, jaringan saraf, dan
jaringan ikat.

Pada tumbuhan berbungan juga terdapat beberapa organ perting, seperti akar,
daun, batang, dan bunga. Akar tersusun atas jaringan epidermis, jaringan
parenkim, dan jaringan pengangkut. Kemudian, batang tersusun atas jaringan
epidermis, jaringan parenkim, jaringan pembuluh kayu, dan jaringan pembuluh
tipis.

4. Sistem Organ dan Organisme


Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem organ adalah kumpulan dari berbagai macam organ untuk menjalankan
tugas tertentu. Contoh sistem organ yaitu:

 Sistem pernafasan yang tersusun atas organ hidung, paru – paru, bronkus,
dan tenggorokan.
 Sistem pencernaan yang tersusun atas organ mulut, lambung, usus.

Semua sistem organ akan bekerja sama untuk melakukan fungsi hidup atau
proses kehidupan dan membentuk organisme. Sistem organ saling mempengaruhi
antara sistem organ satu dengan sistem organ yang lainnya. Jika satu sistem organ
rusak maka sistem organ yang lain akan terganggu.

Sistem Gerak Manusia

A. Sistem Gerak, terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama
membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh,
sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya.

B. Sistem Rangka
I. Guna rangka pada manusia adalah
1. memberi bentuk pada tubuh,
2. melindungi alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan
jantung,
3. tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif),
4. untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh, dan
5. tempat untuk membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).

II. Rangka manusia terdiri atas:

1. Tengkorak
a. Tengkorak wajah (muka)
1) Tulang rahang atas, jumlah 2 buah, tempat melekatnya gigi atas serta
membatasi dinding rongga hidung.
2) Tulang rahang bawah, berbentuk huruf U, setiap ujungnya membentuk 2
cabang, tempat tertanamnya gigi bawah.
3) Tulang langit-langit, terdiri atas 2 buah tulang yang memisahkan rongga mulut
dengan rongga hidung.
4) Tulang pipi, terdiri atas 2 buah tulang, bergabung dengan tulang pelipis
membentuk lengkung tulang pipi dan rongga mata dari bagian samping dan
bawah.
5) Tulang pisau luku, terdiri atas 2 buah tulang, merupakan bagian bawah dari
sekat rongga hidung juga merupakan bagian dari tulang muka.
b. Tengkorak pelindung otak
1) Tulang pelipis
2) Tulang ubun-ubun
3) Tulang tapis
4) Tulang dahi
5) Tulang baji
6) Tulang belakang kepala

2. Tulang Badan
a) Tulang belakang, tersusun oleh lima jenis tulang, yaitu tulang leher, tulang
punggung, tulang kelangkang, dan tulang ekor. Bentuk menyerupai huruf S,
berfungsi menjaga keseimbangan badan. Tulang leher terdiri atas 7 ruas. Ruas
pertama tulang leher disebut tulang atlas, sedangkan ruas kedua dari tulang leher
disebut tulang pemutar. Tulang punggung sebanyak 12 ruas, tulang pinggang 5
ruas, tulang kelangkang 5 ruas, dan tulang ekor 4 ruas.

b) Tulang rusuk, terdiri atas:


1) Rusuk sejati, berjumlah 7 pasang,
bagian belakang dari rusuk sejati melekat pada ruas-ruas tulang punggung dan
bagian depan melekat pada tulang dada.
2) Rusuk palsu, berjumlah 3 pasang, berhubungan langsung dengan tulang
belakang, bagian depan rusuk palsu melekat pada tulang rusuk di atasnya.
3) Rusuk melayang, pada bagian belakangnya melekat pada tulang punggung,
sedangkan bagian depan melayang.

c) Tulang dada, terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian hulu, badan (terdiri atas tulang
sejati), dan taju pedang (tersusun oleh tulang rawan). Bagian hulu merupakan
tempat melekatnya tulang selangka, sedangkan bagian badan merupakan tempat
melekatnya tujuh pasang tulang rusuk sejati.

d) Tulang bahu, terdiri atas:


1) Tulang belikat, membentuk segitiga yang tipis, memiliki 2 tonjolan yang
berbentuk mangkok sendi. Tonjolan yang satu disebut taju paruh gagak.
2) Tulang selangka, berbentuk huruf S, ujung satu melekat pada tulang dada,
ujung yang lain melekat pada ujung bahu.
e) Tulang panggul, terdiri atas tulang usus, tulang duduk, dan tulang kemaluan.

3. Tulang Anggota Gerak

a) Tulang Lengan, tersusun oleh:


1) Tulang lengan atas, membentuk sendi peluru dengan tulang belikat.
2) Tulang lengan bawah, membentuk sendi engsel dengan tulang hasta dan
tulang pengumpil.
3) Tulang hasta yang membentuk tulang lengan bawah.
4) Tulang pangkal tangan yang merupakan rangka pergelangan tangan, berjumlah
8 buah.
5) Tulang tapak tangan berjumlah 5 buah.
6) Tulang ruas-ruas jari tangan sebanyak 14 buah, antara ruas satu dengan yang
lain dihubungkan dengan sendi engsel sehingga bisa ditekuk dan digerak-
gerakkan.

b) Tulang kaki, terdiri atas:


1) Tulang paha yang pada bagian atasnya membentuk seperti tombol dan
membentuk sendi peluru dengan
tulang panggul.
2) Tulang kering, ukurannya besar dan kuat membentuk sendi engsel dengan
tulang paha serta mempunyai

tonjolan pada ujung bagian bawahnya yang


disebut dengan mata kaki dalam.
3) Tulang betis, terdapat di belakang tulang kering. Padabagian bawah tulang
terdapat mata kaki luar. Tulang betis berfungsi sebagai tempat melekatnya otot
kaki.
4) Tempurung lutut (patella) merupakan bagian dari tungkai.
5) Tulang pangkal kaki, berjumlah 7 buah, tulang terbesar berguna untuk tulang
loncat dan tulang tumit.
6) Tulang tapak kaki, sebanyak 5 buah membentuk telapak kaki.
7) Ruas-ruas jari kaki, tersusun dari 14 ruas tulang.
III. Jenis-Jenis Tulang
a. Tulang keras, tersusun atas campuran antara kalsium dan kolagen, Contoh
tulang keras, yaitu tulang tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki
b. tulang rawan / kartilago, tersusun dari selsel tulang rawan yang sifatnya
kenyal dan lentur. Contoh tulang rawan adalah tulang hidung dan tulang telinga.

IV. Bentuk Tulang


a. Tulang Pipa, memiliki bentuk pipa, memiliki bentuk memanjang dan tengahnya
berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan.
b. Tulang Pendek, berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat.
Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat.
Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih, bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang
penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
d. Tulang tidak Beraturan, tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai
bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada
ruas-ruas tulang belakang.

C. Sistem Sendi
1. Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
a. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena
terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contoh: Persendian pada tulang
tengkorak dan gelang panggul.
b. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan.Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki,
persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.
c. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan
terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Minyak sendi
dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.

2. Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi:


a. Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah.
Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
b. Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah.
Contoh: Persendian pada siku.
c. Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
memutar.
d. Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
bergeser. Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan
padaruas-ruas tulang belakang.
e. Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah
atau gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian antara tulang ibu jari
dan tulang telapak tangan.

D. Sistem Otot
1. Macam-macam sel otot

a. Otot polos
Otot polos berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan bagian
tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar, terdapat pada
organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot dinding
pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerja lambat, teratur, dan
tidak cepat lelah.
b. Otot lurik
Otot lurik apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-lurik.
Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnyaotot rangka,
misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya. Otot lurik bekerja
secara sadar, menurut kehendak kita dan gerakannya tidak teratur sehingga
disebut otot sadar.
c. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun gerakannya
adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat lelah,
dan tidak mengikuti kehendak kita.

2. Cara kerja otot


a. Otot bekerja antagonis, artinya dua otot bekerja secara berlawanan, misalnya
otot bisep (di lengan atas depan) dan otot trisep (di lengan atas belakang),
bekerja berlawanan untuk membengkokan dan meluruskan lengan bawah. Pada
saat lengan bawah bengkok, otot bisep berkontraksi, otot trisep relaksasi. Pada
saat lengan bawah lurus, otot trisep berkontraksi, otot bisep relaksasi.
b. Otot bekerja sinergis, artinya dua otot bekerja secara bersamaan, misalnya
otot dada dan otot rusuk bersama-sama berkontraksi mengangkat tulang rusuk
pada saat menghirup udara.

D. Gangguan-gangguan pada Sistem Gerak


1. Gangguan dan kelainan pada tulang
a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang
menyerang sendi lutut.
b. Kelainan karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang
(fisura), dan memar.
c. Kelainan karena kekurangan zat gizi, misalnya kekurangan vitamin D, zat kapur,
dan fosfor.
d. Rickets, merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan
zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang
berbentuk huruf O dan huruf X.
e. Osteoporosis, suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat
daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos.
Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada
orang yang lanjut usia.
f. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:
1) Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu
membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping, tulang belakang tampak tidak
lurus.
2) Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang terlalu
membengkok ke belakang.
3) Skiliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan atau
kiri.

2. Gangguan pada otot


Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot maka
akan sangat mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada otot
antara lain sebagai berikut.
a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Atrofi
dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan.
Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus
merosot ke bawah.
d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak
dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot
e. Arthritis, merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena
banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi
mikroorganisme.
f. Lepas Sendi dari tempatnya sehingga ligament putus /sobek. Hal ini dapat
terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.

Belajar IPA Kelas VIII: Sistem Pencernaan Manusia


Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh
tubuh.

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan
lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati
anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya
menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu,
sumpit, dan lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan
lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu
kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk
mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar
atau sesuai dengan keinginan kita.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan
yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah
dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini
dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.
4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator
dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’
pencernaan melalui defekasi.
Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok.
Yaitu:
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi
otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang
lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ
yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus
serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus.

2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)


Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan
dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung
empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan
melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret
yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung
empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia


4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan
mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan
kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan.


Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di
kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi
menggunakan zat/enzim sebagai berikut:

 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon
sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.

Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4


jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari
terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:

 Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
lebih sederhana (maltosa).
 Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
 Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam
amino yang siap diserap oleh usus halus.

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di
dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu
ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna
empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah
merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat
warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.

Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi
proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan
sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa,
lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam
bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat
langsung diserap oleh usus halus.

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena
tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.

Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini
dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun


bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan
dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya
infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan
pada manusia. Diantaranya:
1. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender)
dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung
kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada
lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus
dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon.
Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan
makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic
dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak
dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan
darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada
penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus
besar.
4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan
yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan.
Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya,
fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang
menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam
mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-
buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah
gangguan ini.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu).
Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh
vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil
seringkali mengalami gangguan ini.
7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung,
mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar
asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur,
dan lain sebagainya.
8. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal
bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan
pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman,
toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan
merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran
HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
10. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim
pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang
kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor,
yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya
menyerang anak-anak.

Catatan IPA SMP: SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Kita tentu sudah pernah melihat darah.


Darah kita berwarna merah. Apa sebenarnya fungsi darah di dalam tubuh kita?
Mengapa darah berwarna merah? dan apa yang membuat darah kita mengalir ke
seluruh tubuh?

A. Darah
Darah merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup kita. Pada orang dewasa sehat, volume darah kira-kira 8%
dari berat badan atau kurang lebih 5 Liter.
Fungsi darah:

1. Mengangkut Oksigen (O2) dari paru-paru ke seluruh tubuh


2. Mengangkut sari-sari makanan
3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme
4. Mengangkut hormon
5. Membunuh kuman penyakit (sistem kekebalan tubuh)
6. Berperan dalam pembekuan darah
7. Menjaga keseimbangan suhu tubuh.

Komponen Darah

Darah memiliki komposisi yang terdiri atas 55% cairan (plasma) dan 45% sel-sel
darah. Terdapat tiga macam sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Agar lebih jelas, perhatikan
gambar berikut!
Keping darah berperan dalam pembekuan darah. Berikut adalah bagan
pembekuan darah saat terjadi luka.

Fibrin berupa benang-benang halus yang menjaring sel-sel darah sehingga


menutup luka.
Golongan Darah

Pada tahun 1900, seorang dokter kelahiran Wina (Austria) bernama Karl
Lansteiner membedakan darah manusia menjadi empat golongan, yaitu golongan
darah A, B, AB, dan O. Penggolongan darah ini dikenal dengan sistem
penggolongan darah ABO.
Penggolongan darah sistem ABO ini didasarkan kandungan aglutinogen dan
aglutinin di dalam darah. Aglutinogen adalah protein yang terdapat pada
membran permukaan sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin.
Sedangkan aglutinin adalah protein yang terdapat pada plasma darah yang dapat
menggumpalkan aglutinogen.
Penggolongan darah sistem ABO dapat dilihat pada tabel berikut!

Penggolongan darah tersebut digunakan dalam transfusi darah, yaitu proses


mentransfer darah dari donor ke resipien. Transfusi darah harus dilakukan pada
golongan darah yang sama agar tidak terjadi penolakan oleh tubuh resipien.
Penolakan tersebut ditandai dengan penggumpalan darah (aglutinasi) yang dapat
membahayakan jiwa resipien.
Aglutinin a dari resipien dapat menggumpalkan aglutinogen A dari donor,
sedangkan aglutinin b dari resipien dapat menggumpalkan aglutinogen B dari
donor. Oleh karena itu dalam transfusi darah harus memperhatikan kandungan
alutinogen dari donor dan aglutinin dari resipien. Proses transfusi darah dapat
dilakukan berdasarkan skema berikut!
Orang bergolongan darah AB dapat menerima darah dari semua golongan darah
sehingga disebut resipien universal. Sedangkan orang yang bergolongan darah O
dapat menjadi donor bagi semua golongan darah sehingga disebut donor
universal.

B. Alat Peredarah Darah


Alat peredaran darah pada manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah.
1. Jantung

Jantung manusia terdiri dari empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik
kanan dan bilik kiri. Serambi kanan menerima darah dari seluruh tubuh,
sedangkan serambi kiri menerima darah dari paru-paru. Bilik kanan memompa
darah ke paru-paru sedangkan bilik kiri memompa darah ke seluruh tubuh.
Berdasarkan fungsi tersebut, dinding serambi lebih tipis dari pada dinding bilik.
Dan dindin bilik kanan lebih tipis dari pada dinding bilik kiri karena kerja bilik kiri
yang lebih berat, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.

2. Pembuluh Darah
Pembuluh darahmerupakan bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi
mengalirkan darah. Pembuluh darah pada manusia terdiri dari pembuluh nadi
(arteri), pembuluh balik (vena) dan pembuluh kapiler. Perhatikan gambar
perbandingan antara pembuluh arteri dan vena berikut!

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung
berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh.

Sistem peredarah darah ganda


sistem peredaran darah pada manusia disebut sistem peredaran darah ganda
karena melalui jantung dua kali. Sistem peredaran darah ganda dibedakan
menjadi 2, yaitu:
a. Peredaran darah besar

b. Peredaran darah kecil

Sistem Pernafasan Manusia

A. Definisi Pernapasan

Organ Sistem Pernafasan


Sistem pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara ke
dalam dan keluar tubuh. Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah oksigen,
sedangkan yang dikeluarkan adalah karbon dioksida. Sistem pernapasan berfungsi
untuk memasok oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk
membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga. Tenaga berguna untuk
melakukan segala aktivitas hidup. Udara yang dihasilkan dari proses pembentukan
energi ini adalah karbon dioksida. Karbon dioksida ini kemudian dikeluarkan oleh
tubuh melalui organ pernapasan juga. Oleh karena itu, di dalam bernapas,
terdapat kegiatan menarik dan membuang napas.

Oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akan berdifusi masuk ke darah
dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar
oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun
oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang
berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2.
Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energi dan
penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang
disebut mitokondria. Peristiwa respirasi di dalam sel ini disebut pula sebagai
oksidasi. Jadi, organ pernapasan berfungsi untuk mengambil udara pernapasan,
menampung, kemudian mendistribusikannya ke seluruh jaringan, serta
selanjutnya mengeluarkannya dalam bentuk udara hasil pernapasan. Udara hasil
pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kamu
mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.

B. Organ Penyusun Sistem Pernapasan


1. Hidung, merupakan muara keluar-masuknya udara pernapasan. udara
mengalami perlakuan. (a) Udara yang masuk ke hidung akan disaring dulu oleh
rambut hidung, sehingga debu dan partikel kotoran tidak masuk ke dalam paru-
paru. (b) Udara dihangatkan oleh kapiler darah yang ada di dalam hidung,
sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh. (c) Udara dilembapkan oleh lapisan
lendir yang ada di dalam rongga hidung.
2. Faring, terletak di belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara, makanan,
dan air.
3. Laring, merupakan kotak suara tempat diproduksi suara.
4. Trakhea, sering disebut juga sebagai tenggorokan, merupakan sebuah pipa
udara yang mempunyai ruas-ruas menyerupai tumpukan cincin. Saluran ini
menuju ke arah bronkus.
5. Bronkus, merupakan saluran yang membawa udara dari trakhea menuju ke
paruparu.
6. Paru-paru, di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang
lebih kecil disebut bronkioli.
7. Bronkioli, merupakan cabang dari bronkus yang berada di dalam paru-paru.
8. Alveoli, merupakan kantung udara, dinding alveoli tipis dan menopang
jaringan-jaringan kapiler, yaitu saluran halus yang berisi darah. Dalam alveoli
terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbondioksida.

C. Mekanisme pernapasan, dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu

Ilustrasi Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut


1. Pernapasan Dada, adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk,
yang berperan mengangkat tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam
berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.
Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Fase inspirasi, berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga volume
rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi, merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga volume
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada
yang kaya karbon dioksida keluar.

2. Pernapasan Perut, merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan


aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat sebagai berikut.
1. Fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar.
Akibatnya, volume rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga
udara luar masuk.
2. Fase ekspirasi, merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke
posisi semula) sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih
besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru keluar.

D. Berbagai jenis volume udara pernapasan

E. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan


a. Alergi, karena debu dapat menimbulkan bersin-bersin, lalu rongga hidung
membengkak dan gatal
sehingga terjadi batuk-batuk baik ringan maupun berat. Kemudian ada pula
individu yang rentan terhadap serbuk sari. Selaput lendir hidung dan mata
menjadi bengkak dengan disertai keluarnya ingus dan bersin-bersin.
Reaksi alergi dapat dikurangi dengan memberikan senyawa antihistamin atau
pereda alergi.
b. Selesma (pilek yang mengiringi influensa), merupakan kondisi hidung berair
atau mungkin tersumbat
lendir diikuti dengan hilangnya sensitivitas indera penciuman. Selesma
disebabkan oleh infeksi virus. Pada umumnya dapat sembuh sendiri setelah
beberapa hari.
c. Mimisan, terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam hidung.
Mimisan sering terjadi pada anak-anak. Namun, dapat pula terjadi pada orang
dewasa yang memiliki hipertensi dan gejala stroke.
d. Polip, merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian jalan udara pada
hidung. Sering menimbulkan suara yang sengau dan dapat mengakibatkan
kesulitan bernapas. Polip dapat dibuang melalui operasi.
e. Rhinitis, merupakan radang selaput hidung yang disebabkan oleh bakteri.
Dapat pula disebabkan oleh selesma maupun alergi.
f. Sinusitis, berupa peradangan yang bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri
pada tulang pipi.
g. Laringitis, merupakan peradangan pada kotak suara yang menimbulkan suara
menjadi lirih bahkan mungkin dapat tidak terdengar sama sekali. Dapat
disembuhkan dengan jalan mengistirahatkan pita suara.
h. Trakheitis, berupa peradangan pada trakhea yang pada umumnya disebabkan
oleh infeksi virus.
i. Bronkhitis, merupakan peradangan pada bronkhus yang disebabkan oleh infeksi
dan dapat diperparah oleh asap, misalnya asap rokok dan asap polusi.
j. Pneumonia, diawali dengan adanya gejala radang pada paruparu dan paru-paru
terisi dengan cairan radang. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri atau
virus. Dapat pula disebabkan oleh asap rokok dan asap polusi.
k. Pleuritis, berupa radang selaput yang menyelubungi paru yang disebut sebagai
selaput pleura. Radang ini sering diikuti rasa nyeri.
l. Tuberkulosis paru, merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit.
m. ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), terjadi pada anak-anak atau penduduk
di wilayah yang kurang sehat.
n. Asma (sesak napas), disebabkan oleh faktor genetik, dapat berupa
penyempitan saluran napas dan paru-paru.
o. Emfisema, merupakan pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah nya
kemasukan udara.
p. Kanker paru-paru, merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker
pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok.

Biologi SMP/ MTs Kelas IX : Sistem Ekskresi Pada Manusia ✓ Zat sisa atau zat
residu yang merupakan hasil suatu proses yang terjadi dalam tubuh yang tidak
dibutuhkan haruslah dikeluarkan, hal ini karena zat tersebut dapat mengganggu
bahkan bisa meracuni tubuh kita. Sebelum kita masuk ke definisi ekskresi
alangkah baiknya kita juga mengenal proses pengeluaran zat sisa. Yang pertama
adalah defekasi, yang kedua sekresi dan yang ketiga adalah ekskresi. Defekasi
adalah pengeluaran sisa hasil proses pencernaan yang berwujud feses (tinja)
melalui anus. Sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berwujud
getah dan masih dipakai oleh tubuh untuk proses lainnya, sebagai contoh adalah
enzim dan hormon. Sedangkan untuk pengertian sistem ekskresi adalah proses
pengeluaran sisa dari metabolisme yang dikeluarkan dari dalam tubuh bersama
dengan keringat, urin dan udara pernafasan.

Organ-organ sistem ekskresi pada manusia meliputi :


1. Ginjal

2. Kulit

3. Hati

4. Paru-paru

Biologi SMP/ MTs Kelas IX : Sistem Ekskresi Pada Manusia

Untuk lebih lanjut masing-masing organ sekresi akan dibahas di bawah ini.

1. Ginjal

Sistem ekskresi yang pertama adalah ginjal dimana manusia mempunyai 2 buah
ginjal yang letaknya terdapat di rongga perut sebelah kanan dan kiri tulang ruas
tulang belakang. Ginjal memliki bentuk seperti biji kacang yang mempunyai warna
merah keunguan, dan untuk beratnya sekitar 200 gr. Ginjal terdiri atas 2 lapisan
yaitu korteks (lapisan luar) dan modula (lapisan dalam).

Fungsi organ ginjal adalah :

 untuk menyaring darah, zat sisa yang dikeluarkan berupa urine;


 untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh;
 untuk mengatur konsentrasi/ tingkat kejenuhan garam di dalam darah.

Bagian-bagian ginjal adalah sebagai berikut:

1. Kulit ginjal atau sering disebut korteks, terdapat nefron yang mempunyi
fungsi sebagai alat penyaring (filter). Untuk setiap nefron terdiri dari badan
Malpighi yang terdiri dari glomerulus serta kapsula bowman.
2. Sumsum ginjal atau sering disebut medula terdiri dari badan-badan yang
mempunyai bentuk seperti kerucut yang disebut juga sebagai piramda
ginjal.
3. Rongga ginjal (pelvis ginjal) adalah merupakan tempat untuk menampung
dari urin yang mempunyai sifat yang sementara yang dialirkan melewati
pembuluh halus yang terdapat pada sumsum tulang belakang.

Pada nefron terdapat bagian-bagian yang penting misalnya glomerulus, kapsula


bowman, tubulus-tubulus. Tubulus yang paling dekat dengan kapsula bowman
adalah tubulus proksimal yang dilanjutkan dengan lengkung henle yang mana
lengkung ini menghubungkan antara tubulus proksimal dengan tubulus distal.
Bagian akhir tubulus distal adalah tubulus pengumpul yang akan membawa urin
ke ureter.
Gambar Ginjal

Proses dari terbentuknya urin adalah diawali dari darah yang dialirkan ke ginjal
melewati arteri renalis daam rangka untuk proses penyaringan di badan malpighi.
Hasil penyaringan dari proses ini adalah merupakan urine primer yang mana jenis
urine ini masih terdapat atau masih mengandung zat-zat yang masih diperlukan
oleh tubuh kita. Setelah urine disaring oleh badan malpighi, maka darah akan
keluar dari ginjal melewati vana ginjal (vena renalis), kemudian urine primer akan
mengalir ke tubulus. Di dalam tubulus lah terjadi penyerapan kembali (reabsorpsi)
atas zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh kita. Zat tersebut misalnya adalah
garam, air, glukosa, asam amino. Baru untuk sisa dari proses di sini merupakan
urine sekunder (urine yang sesungguhnya). Hasil filtrasi urine masuk ke dalam
tubulus pengumpul dan dibawa ke pelvis ginjal. Kemudian dari pelvis urine akan
menuju ke kantong kemih melalui saluran ginjal (ureter). Sesudah kantong kemih
sudah penuh maka urine akan keluar melewati saluran kencing (uretra).

Kandungan zat yang terdapat dalam urine yaitu 90% air, urea, garam, asam urine,
amonia, zat warna empedu, vitamin, obat-obatan dan hormon. Urutan perjalanan
urine yaitu dari ginjal --> ureter --> kantong kemih --> uretra.

Artikel yang terkait dengan judul :Biologi SMP/ MTs Kelas IX : Sistem Ekskresi
Pada Manusia

 Sistem Pencernaan Makanan (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas


VIII)Sistem Pencernaan Makanan (Pelajaran Biologi SMP/ ...

 Sistem Reproduksi Pada Manusia (Biologi SMP/ MTs Kelas


IX)Sistem Reproduksi Pada Manusia (Biologi SMP/ MTs ...

Macam-macam gangguan pada ginjal adalah sebagai berikut:

 Abuminuria yaitu urine mengandung albumin dan protein;


 Batu ginjal yaitu adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih;
 Hematuria yaitu urine mengandung darah karena adanya kerusakan pada
glomerulus;
 Diabetes insipidus yaitu sering buang air kecil karena tidak adanya ADH
(hormon anti diuretik) dan urine diproduksi terus;
 Gagal ginjal yaitu ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik
sehingga harus dibantu dengan cuci darah.

2. Kulit

Sistem ekskresi pada manusia yang kedua adalah kulit dimana kulit adalah
merupakan alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat yang terletak pada
lapisan dermis. Fungsi kulit antara lain meliputi :

 Berfungsi sebagai alat pelindung tubuh terhadap kerusakan fisik, mekanis


maupun oleh zat kimia;
 Berfungsi sebagai alat ekskresi dalam wujud keringat;
 Berfungsi sebagai tempat indra peraba dan perasa;
 Berfungsi untuk mengatur suhu badan;
 Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan kelebihan lemak
 Berfungsi sebagai tempat untuk merubah provitamin D menjadi vitamin D
dengan bantuan sinar matahari.

Bagian-bagian kulit meliputi:


1. kulit ari (epidermis);

2. kulit jangat (dermis);

3. jaringan ikat bawah kulit.

Kulit ari adalah merupakan bagian terluar dari kulit yang tersusun dari jaringan
epilium. Lapisan kulit ari terdiri atas lapisan tanduk dan lapisan malpighi. Lapisan
tanduk merupakan lapisan kulit paling luar dan selnya telah mati dan lapisan ini
mudah terkelupas, serta tidak memiliki pembuluh darah dan saraf, apabila tidak
terluka, maka tidak terasa sakit dan tidak berdarah. Lapisan malighi adalah lapisan
yang sel-sel penyusunnya hidup, terdapat pigmen melanin untuk memberi warna
kulit dan sebagai pelindung dari sinar matahari serta terdapat ujung saraf perasa
sehingga jika terluka akan sakit.
Gambar Kulit

Kulit jangat terdapat di bawah lapisan epidermis yang mana lapisan kullit jangat
terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan ujung-ujung
saraf. Kelenjar keringat akan mengeluarkan keringat melewati saluran keringat
yang bermuara dari pori-pori. Kelenjar minyak terdapat di sekitar batang rambut
dan berfungsi memelihara rambut supaya tidak kering. Pada pembuluh darah
akan menyalurkan zat-zat makanan ke akar rambut. ujung saraf terdiri dari ujung
syaraf perasa dan peraba.

Jaringan ikat berada di bawah kulit yang mempunyai lemak yang mempunyai
fungsi untuk melindungi bgian dalam tubuh, sebagai cadangan makanan dan
menahan sushu tubuh.

3. Hati
Hati merupakan bagian dari sistem ekskresi pada manusia karena mengeluarkan
empedu. Hati terletak di rongga perut bagian kanan, di bawah diafragma. Warna
hati adalah merah tua kecoklatan yang mempunyai berat sekitar 2 Kg.

Fungsi hati antara lain meliputi:

 untuk mengeluarkan empedu yang ditampung dalam kantong empedu dan


kemudian disalurkan ke usus 12 jari untuk mengemulsikan
(menggumpalkan) lemak;
 sebagai pengatur gula dalam darah;
 berfungsi untuk membunuh kuman dan menetralkan racun dalam tubuh;
 berfungsi untuk membentuk urea yang merupakan sisa pencernaan dari
protein;
 sebagai tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen;
 sebagai tempat perubahan provitamin A menjadi vitamin A.

Gangguan penyakit yang paling sering menyerang hati adalah penyakit hepatisis
yang disebabkan oleh virus yang mana penularannya dapat melalui makanan,
minuman, jarum suntik dan transfusi darah. Pada penyakit hepatitis sel hatinya
mengalami kerusakan sehingga zat warna empedu menyebar ke seluruh tubuh,
sehingga akan mengakibatkan tubuh menjadi berwarna kekuningan.

4. Paru-paru

Paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi pada manusia karena paru-
paru mengeluarkan karbondioksida (CO2). Paru-paru mempunyai fungsi sebagai
alat pernafasan, selain sebagai alat pernafasan paru-paru juga sebagai alat
pengeluaran (ekskresi). Proses ekskresi terjadi bersamaan dengan proses respirasi
karena CO2 dan uap air yang dikeluarkan dalam fase ekspirasi merupakan proses
ekskresi (pembuangan zat sisa). Proses pengikatan O2 dan pelepasan CO2 oleh
darah terjadi dalam alveolus. Alveolus adalah merupakan bagian dari paru-paru
yang berupa gelembung-gelembug kecil.
SYSTEM REPRODUKSI KELAS 9 SMP

Sistem reproduksi manusia merupakan suatu masalah yang sangat penting untuk
dibahas. Untuk memahami tentang mekanisme sistem reproduksi ,maka orang
harus mengetahui anatomi sistem reproduksi.Berdasar kan kenyataan dilapangan
sebagian orang beranggapan bahwa materi sistem reproduksi manusia
merupakan pelajaran yang tabu. Dimana materi – materi memuat tentang alat –
alat reproduksi manusia baik yang nampak maupun yang tidak nampak atau yang
tersembunyi, bahkan kita dapat melihat dengan jelas tentang bentuk dan ukuran
serta fungsinya. Oleh karena itu bagi setiap kaum wanita harus dapat mengetahui
kapan masa pubertas, menstruasi, hamil dan masa persalinannya serta masa
menopause. Juga untuk kaum laki – laki harus mengetahui masa subur,
ejakukalasi dll.

 Pada manusia reproduksi terjadi secara seksual.


 Alat reproduksi pada manusia berupa lat kelamin pada laki- laki dan alat
kelamin pada wanita.
 Ditinjau dari fisiologi reproduksinya alat reproduksi wanita sangat lebih
kompleks bila dibandingkan dengan laki- laki.
 Wanita tidak hanya menghasikan sel kelamin (telur), tetapi juga dilengkapi
untuk

1. menerima dan menampung sperma dari laki – laki pada saat mengadakan
hubungan seksual,
2. Memberi keadaan yang cocok pada saat fertilisassi
3. Mampu memberi makanan bagi bayi yang sedang berkembang sebelum
dan sesudah kelahiran.

Beberapa hal yang akan diuraikan disini yaitu:

1. Mengetahui anatomi reproduksi pada laki- laki dan wanita


2. Mengetahui mekanisme pembentukan gamet
3. Mengetahui pengaruh hormon dalam perilaku seksual
4. Mengetahui proses atau siklus menstruasi pada wanita
5. Mengetahui proses kehamilan pada wanita
6. Mengetahui proses perkembangan janin

Anatomi Reproduksi Pada Laki – Laki

Gambar Alat kelamin luar


dan dalam pada laki-laki
Alat Kelamin Dalam

1. Testes

 Testes ( buah sakar ) adalah suatu alat dengan dua fungsi,selain membuat
sperma juga merupakn organ endokrin,
 Sebagai kelenjar endokrin menghasilkan hormon testosteroron yang
merupakn hormon kelamin jantan yang utama.
 Hormon ini bertanggung jawab untuk perkembangan yang disebut ciri- ciri
kelamin sekunder dari laki – laki, seperti janggut, membesarnya suara, dan
bentuk badan jantan: hal ini perlu untuk produksi sperma.
 Testosteron dibuat oleh sel- sel yang disebut sel interstisium, yang terdapat
ditubulus seminifer.
 Sebaliknya sel – sel intertisium ini merupakan sel target hormon LH , yang
di hasilkan oleh lobus anterior kelnjar pituitari atau hipofisis, yang terletak
didasar otak.
 Hormon kelenjar hipofisis,FSH bekerja langsung pada spermatogonia, untuk
merangsang produksi sperma tetapi LH secara tidak langsung dibutuhkan
untuk produksi sperma, karena testosteron juga penting untuk proses
tersebut.

 Pada seorang laki – laki dewasa setiap hari menghasilkan lebih dari seratus
juta sel sperma.
 Sel ini berangsur – angsur bergerak melalui vasa eferensia yang bermuara
ketubulus seminifer dan ke epididmis, merupakan tempat pendewasaan
lebih lanjut dan penyimpanan.
 Walaupun laju produksi sperma tak dikwatirkan kehabisan persediaan
spermatogonia, karena spermatogonia juga membelah diri secara mitosis
dan oleh karenanya memelihara populasinya.
 Jika kekurangan testosteron, semua alat reproduksi laki – laki akan turun
sesuai dengan aktifitasnya.
 Dalam kebanyakan kasus baik ereksi penis dan volume ejakulasi akan
berkurang juga.
 Ini belum tentu bagaimana jika efek tingkah laku testosteron akan
menghasilkan penurunan testosteron laki – laki pada umumnya, tetapi ini
dikenal apa bila kekurangan testosteron akan menghasilkan penurunan
tingkah laku seksual.
 Laki – laki yang secara kebetulan sebelum masa pubertas berakhir akan
memperoleh ciri yang sama seperti wanita yaitu: memiliki timbunan lemak
pada payu dara dan pinggul, tidak tumbuh kumis atau jenggot serta
kulitnya halus.
 Jika pada laki – laki secara kebetulan, biasanya akan kehilangan/ rontok
bulu kumis dan jenggot, dan tulang ototnya akan lemah dan ukurannya
kecil, akan tetapi wanita atau anak – anak ciri- cirinya akan berkurang.

2. Saluran - saluran Reproduksi

 Saluran reproduksi terdiri dari atas duktus epididimis, yaitu tempat


pematangan dan tempat penyimpanan sementara sperma.
 Selanjutnya terdapat vasa deferensia yang merupakan suatu saluran untuk
mengangkat sperma ke vesika seminalis ( kantong sperma ).
 Arah vasa deferensia ini keatas kemudian melingkar dan salah satunya
berakhir pada kelenjar prostat, dan dibelakang kantong kemih saluran ini
bersatu membentuk duktus ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra.
 Uretra dan duktus ejakulatorius sama- sama berakhir di ujung penis.

3. Kelenjar-kelenjar Kelamin

 Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan


getah / secret / semen.

1. Kelenjar- kelenjar ini antara lain vesikula seminalis,


2. kelenjar prostat dan
3. kelejar bulbouretra ( cowper )

4. Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak diatas dan dibawah


kandung kemih.

 Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. cairan dari
vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung lendir,asam amino
dan fruktosa.
 Cairan ini berfungsi untuk memberi makanan pada sperma.
 Selain itu vesikula seminalis juga mengeksresikan progtaglandin yang
berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong semen
mencapai uterus.
5. Kelenjar prostat berukuran lebih besar bila dibandingkan dengan dua kelenjar
lainnya.

 Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga
dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman
vagina.
 Cairan ini langsung bernuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil.

6. Kelenjar bulbouretral / cowper.

 Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang terletak disepanjang uretra. Cairan


kelenjar ini pekat dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma
dan semen

7. Alat Kelamin Luar.

 Alat kelaminluar pada laki – laki adalah penis yang berfungsi untuk sebagai
alat kopulasi ( persetubuhan ).
 Jadi penis merupakan organ yang didalamnya berisi saluran pembuluh
darah berupa kantong ( sinus ).
 Pada keadaan normal kantung ini sedikit berisi darah, tetapi pada saat
mengalami rangsangan seksual atau pada saat kedinginan, kantong itu akan
berisi banyak darah..
 Sebagai akibat pengisian itu penis menjadi lebih tegang.
 Jadi lebih banyak darah dan efisien darah dialirkan dan mengisi kantong
tersebut,makin besar dan semakin tegang pula penis itu.
 Panjang penis bervariasi dan sedikit banyak di pengaruhi oleh faktor rasial.
 Ukuran pendek pada anak – anak dan mencapai ukuran panjang ketika
dewasa, yaitu setelah pubertas.

 Panjang pada keadaan biasa tidak selalu mempengaruhi panjang pada


keadaan tegang atau ereksi.
 Ukuran normal tidak ditulis disini untuk menghindarkan rasa rendah diri
yang tak perlu.
 Ada yang menyamakan kemampuan seksual seorang laki-laki dengan
ukuran penisnya dan itu tidak dapat dibenarkan.
 Walaupun demikian tidak dapat dihindarkan bahwa penis yang terlalu
pendek, terlalu panjang, terlalu kecil, atau terlalu besar sedikit banyak akan
mempengaruhi seksual seorang laki-laki.

 Pada dasarnya penis merupakan kantong berisi darah ukurannya sangat


sukar untuk diperbesar.
 Untuk mencapai ereksi maksimal memang dapat digunakan obat yang
terdapat di pasar, tetapi pembesaran yang bersifat permanen sangat
diragukan kemungkinnanya. Bagian ujung penis dinamakan glas penis.
 Bagian ini merupakan bagia yang paling sensitif dan dibungkus oleh kulit
yang dianamakan preputium. Preputium ini merupakan bagia yang
dipotong dan dibuang pada saat ” sunat ” atau khitan.

 Pada pangkal glans penis terdapat daerah dengan kelenjar yang


menghasilkan smegma
 Menurut statistik pada pria yang tidak disunat terdapat lebi banyak kasus
kelainan penis yang tampaknya diakibatkan oleh smegma ini.
 Dengan penyunatan hygiene daerah itu dinilai dapat dipelihara lebih baik
sehingga smegma selalu terdapat dibersihkan dan tidak dibiarkan
menumpuk.

 Untuk dapat mengalami ereksi pembuluh darah yang mengalirkan darah


menuju penis perlu mendapatkan rangsangan untuk memperbesar
alirannya dan sebaliknya pembuluh balik dari penis harus diblok agar tidak
memungkinkan darah mengalir keluar.
 Proses itu diatur oleh serabut saraf tidak sadar yang terdapat didasar
panggul.
 Kerusakan saraf itu dapat mengganggu seluruh proses sehingga yang
bersangkutan tidak dapat ereksi atau impoten.
 Proses kerusakan itu dapat terjadi akibat kecelakaan atau penyakit kencing
manis yang tidak terkontrol.
 Kondisi ini merupakan contoh impotensi organik atau akibat kelainan yang
nyata pada organ.

 Menurut satatistik sebagian besar penderita impotensi disebabkan oleh


faktor pikiran atau kejiwaan.
 Rasa rendah diri merupakan salah satu faktor penyebab, disamping
perasaan yang menganggap masalah seksual adalah sesuatu yang kotor.
 Selain itu faktor pasangan juga dapat menjadi penyebab karena ada laki-laki
yang tidak ereksi pada saat berhubungan dengan seorang wanita dan dapat
melakukannya dengan baik ketika berhadapan dengan wanita lain.

Alat Reproduksi pada Wanita

Gambar Alat kelamin luar dan dalam pada perempuan

 Didalam seksualitas wanita lebih rumit bila dibandingkandengan laki-laki.


 Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa fisilogi reproduksi wanita
sangat lebvih kompleks dari pada laiki- laki.

Wanita tidak hanya menghasilkan sel kelamin ( telur ), tetapi juga dilengkapi juga
untuk:

1. menerima sperma dari laki-laki,


2. memberi keadaan yang cocok untuk terjadinya fertiliasi
3. mampu memberikan makanan bagi bayi yang sedang berkembang sebelum
dan sesudah kelahiran. Alat kelamin pada wanita terbagi atas dua bagian
yaitu:

Alat kelamin luar

 Alat kelamin luar dari pada wanita terdiri atas sebagai berikut:

1. Labia mayora ( bibir luar vagiana yang tampak tebal ), berlapis lemak.
2. Labia Minora ( vivir kecil ), yaitu sapasang lipatan kulit yang halus dan tipis
serta tidak berlapis lemak.
3. Clítoris, merupakan tonjolan kecil yang disebut juga kelentit.
4. Orificium urethrae ( Muara saluran kecing ) yang terdapat dibawah clítoris.
5. Himen ( selaput dara ), yang berlokasi dibawah salura kencing yang
mengelilingi temapat masuknya ke vagina.

Alat kelamin dalam

 Alat kelamin dalam dari pada wanita terdiri atas :

1. Indung telur ( ovarium )


2. Oviduct (Tuba Valopii)
3. Rahim ( Uterus)
4. Vagina

OVARIUM

 Ovarium berjumlah sepasang dan terletak dirongga perut, yaitu didaerah


pinggang kiri dan kanan.
 Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung folikel- folikel.
 Tiap folikel mengandung satu sel telur yang diselubungi oleh satu atau
lapisan sel-sel folikel.
 Folikel adalah struktur seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan
berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
TUBA VALOPII ( OVIDUCT)

 Oviduk berjumalah sepasang.


 Saluran ini menghubungkan ovarium dengan uterus.
 Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae).
 Fimbrae berfungsi menagkap ovum.
 Setelah ovum ditangkap oleh fimbrae kemudian diangkut oleh tubafallopi
atau bagian induk yang menyempit dengan bergera peristaltik, dinding tuba
yang bersilia menuju ke rahim.

Uterus ( rahim )

 Pada manusia rahim hanya terdapat satu ruang atau simplek, berotot
 Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasa panjangnya 7 cm dan
lebarnya 4-5 cm.
 Rahim bawah mengecil yang dinamakan leher rahim ( serviks uteri ),
sedangkan bagian besar disebut badan rahim (corpus uteri ).
 Rahim tersusun atas tiga lapisan yaitu, perimetrium, miometrium, dan
endometrium. Endometrium menghasilkan banyak dan mengandung
banyak pembuluh darah.
 Lapisan inilah yang mengalami penebalan, dan akan mengelupas tiap
bulannya bila tidak ada zigot ( sel telur yang dibuahi) yang dinamakan
(implantasi ).
 Uterus merupakan ruangan untuk pertumbuhan untuk pertumbuhan dan
perkemba ngan janin.

Vagina

 Vagina merupakan sebuah lubang berlapis otot yang membujur kerah


belakang dan atas.
 Dinding vagin lebih tipis dari pada rahim dan banyak lipatan, hal ini untuk
memper mudah jalannya kelahiran bayi.
 Disamping itu juga terdapat lendir yang dihasilkan oleh suatu kelenjar yaitu
kelenjar Bartholini.

MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET


 Sebelum terjadi pertemuan antara ovum dab sperma pada fertilisasi
interna terjadilah pembentukan gamet jantan dan betina.
 Pembentukan Gamet sering disebut pula Gametogenesis

Gametogenesi meliputi

1. Spermatogenesis
2. Oogenesis

1. Spermatogenesis (Pembentukan gamet jantan)

 Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut


spermatogenesis.
 Pada tubulus seminiferus testes terdapat sel-sel induk spermatozoa atau
spermato gonium, sel sertoli yang berfungsi memberi makanan
spermatozoa juga sel leyding untuk menghasilkan testosteron.
 Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi olee kerja beberapa
hormon.
 Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangasang folikel FSH (folicle
Stimulating Hormone) dan hormon lutein LH ( Luteinizing Hormone ).
 LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron.
 Pada masa pubertas androgen / testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder.
 FSH merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP ( Androgen Binding
Protein ) yang akanmemacu spermatogonium untuk memulai
spermatogenesis.
 Pada spermatozoa disebut spermatogenesis.
 Spermatogenesis terjadi didalam epididimis dan membutuhkan waktu
selama dua hari.

2. OOGENESIS (Pembentukan gamet betina)

 Didalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium.


 Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer.
 Saat bayi dilahirkan oosit perimer dalam fase profase pada pembelahan
meiosis.
 Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga massa pubertas.
 Pada masa pubertas terjadilah oogenesis.
 Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan dua sel yang berbeda
ukurannya.
 Sel yang lebih kecil yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat,
membentuk 2 badan polar.
 Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis
kedus ysng menghasilkan ovum tunggal dan badan polar kedua.
 Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua.
 Catatan: Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu
ovariumnya.
 Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan
atau menstruasi.
 Menstruasi terjadi secara periodik satu bulan sekali.
 Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis
teroduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi kemudian terhenti
sama sekali.
 Masa ini ini disebut menopause.

Mekanisme spermatogenesis.

 Spermatogenesis terjadi seteleh seorang laki-laki mengalami masa


pubertas.
 Proses ini kemudian akan terjadi secara teratur dan terus menerus seumur
hidup laki-laki.
 Didalam testes spermatogenesis terjadi didalam tubulus seminiferus.
 Pada dinding tubulus seminiferus telah tersedia calon-calon sperma yang
berjumlah ribuan.
 Spermatogonium akan mengalami pembelahahan mitosis membentuk
spermatosit primer.
 Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder, tiap spermatosit sekunder membelah secara meiosis
(meiosis kedua) akan menghasilkan 2 spermatosid yang bersifat haploid.
 Keempat spermatosid ini berkembang menjadi sperma masak yang bersifat
haploit. Sperma yang telah masak akan menuju ke epididmis.
 Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65 hari – 75 hari.

Mekanisme Oogenesis
 Oogenesis terjadi di ovarium.
 Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur yaitu oosit primer yang
terbentuk sejak bayi lahir.
 Saat pubertas, di bawah pengurus FSH, oosit primer melakukan
pembelahan meiosis dan menghasilkan oosit sekunder dan badan polar
pertama ( polosit primer ).
 Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel.
 Folikel-folikel ini dibawah pengaruh FSH, membelah berkali-kali dan
membentuk folikel graff yang masak.
 Kemudian sel-sel folikel ini memproduksi estrogen yang merangsang
hipofisis untuk mensekresikan LH.
 Hormon ini berfungsi mendorong pelepsan sel telur atau ovulasi.
 Jika pada saat ovulasi terjadi pembuahan maka oosit sekunder meneruskan
pembelah an menjadi ootid ( haploid ) dan badan polar kedua.
 Ootid berdeferensiasi menjadi ovum.
 Jadi dalam oogenesis ini dihasilkan oosid sekunder yang akan di buahi oleh
sperma, dan setelah pembuahan, oosid sekunder membelah lagi secara
meiosis hingga dihasilkan oovum.
 Berbeda denga laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu telur saja selama
waktu tertentu ( siklus ).
 Ovum pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon
FSH dan LH.

PENGARUH HORMON DALAM PERILAKU SEKSUAL PRIA DAN WANITA

 Tidak Ada bukti yang kuat bahwa kelainan hormon androgen pada masa
prenatal memberi pengaruh pada kelainan perilaku seksual laki-laki
maupun perempuan.
 Hormon androgen pada masa prenatal memang akan mempengaruhi
proses defeminisasi ( jaringan saraf yang mengontrol perilaku seksual
wanita) dan maskulinisasi ( jaringan saraf yang mengontrol perilaku seksual
pria ) namun dalam perkembangannya dimasa dewasa belum tentu terjadi
kelainan perilaku.
 Hormon gonodal pada individu wanita tidak memiliki pengaruh dalam
aktifitas perilaku seksual wanita ( tidak seperti hewan betina yang aktifitas
perilaku seksualnya hanya akan terjadi pada masa estrus, yaitu saat
estradiol dan progesterone aktif di produksi ):
 Sedangkan hormon gonadal pada pria (testosterone ) sangat berperan
dalam pengaktifan perilaku seksual pada pria (baik individu pria maupun
hewan jantan lainnya).
 Hal tersebut terjadi karena testosteron- lah yang memicu produksi sel
sperma dan memicu ereksi pada penis.

HORMON DAN ORIENTASI SEKSUAL

Gambar Proses Spermatogenesis


Secara umum ada tiga orientasi seksual yang kita kenal

1. heteroseksual (memilih lawan jenis dalam melakukan aktifitas seksual )


2. homo seksual ( memilih sesama jenis dalam melakukan aktifitas seksual )
3. biseksual yaitu tertarik dalam lawan jenis dan sesama jenis dalam
melakukan aktifitas seksual .

 Penelitian menunjukan bahwa orientasi atau preferensi ( pilihan ) seksual


tidak berkaitan dengan tingkat produksi hormon, namun dalam beberapa
penelitian yang menyatakan bahwa bila janin wanita dalam kandungan
tidak terlindung dari produksi estrogen, maka ada kemingkinan ia akan
menjadi wanita lesbian atau biseks,
 namun penelitian terakhir lebih mengarah pada adanya INAH 3 ( thirt
interstitial nucleus of the anterior hypothalamus ) yang pada pria besarnya
dua kali dari pada nucleus dari pada wanita, namun pada pria homo seks
besarnya sama dengan INAH 3 pada wanita.

SIKLUS MENSTRUASI

Gambar Siklus Menstruasi


pada perempuan

 Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang dibuahi beserta


lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik.
 Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata.
 Sedangkan pada mamalia terjadi siklus esterus, bedanya pada siklus
menstruasi, jika terjadi pembuhan maka lapisan endometrium pada uterus
akan luruh keluar tubuh,
 sedangkan siklus estrus jika tidak terjadi pembuahan endometrium akan
direabsorbsi oleh tubuh.
 Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari ( ada pula
setiap 21 hari dan 30 hari ).

Siklus menstruasi pada wanita terdiri atas tiga fase yaitu

1. fase poliferasi
2. fase sekresi
3. fase aliran menstruasi.
1. Fase Proliferasi

 Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga ”fase
proliferasi ”.
 Fase ini dimulai dari hari ke - 5 sampai hari ke-14.
 Pada hari tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer
yang dirangsang oleh hormone FSH.
 Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan
ovum yang haploid.
 Saat folikel berkembang menjadi folike graaf yang masak , folikel ini juga
menghasilkan hormone estrogen yang merangsang keluarnya LH dari
hipofisis.
 Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu
endo metrium yang habis terkelupas wktu menstruasi, selain itu estrogen
menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis
menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel graaf yang masak
untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke- 14.

2. Fase sekresi

 Fase ini terjadi pada hari ke- 14 sampai hari ke – 28 dari siklus.
 Folikel yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang
mengandung banyak darah.
 LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan
kuning (corpus Luteum ) .
 Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah
untuk mempersiapkan datangnya embrio.
 Periode ini disebut fase luteal, selain itu juga berfungsi menghambat
pembentukan FSH dan LH , akibatnya korpus luteum mengecil dan
menghilang.
 Selama fase sekresi endometriun terus menebal. Arteri-arteri membesar
dan kelenjar endometrium tumbuh

3. Fase aliran Menstruasi


 Tahap ini berakhir pada 4 sampai 6 hari suatu siklus.
 Dengan demikian hormone estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan
maka sebagian darah atau fase menstruasi yang mulai terbentuk lagi dan
terjadilah proses oogenesis kembali.

KEHAMILAN

Gambar 5. Sirkulasi plasenta

 Kehamilan merupakan proses berkembangnya embrio dalam uterus sejak


terjadi fertilisasi sehingga dilahirkan.
 Perkembangan embrio dimulai pada saat telur yang telah dibuahi masih
ada dalam tuba fallopi.
 Embrio yang sedang berkembang meneruskan perlajalanannya kebawah
saluran dan mencapai uterus dalam dua atau tiga hari.
 Sebagai hasil pembelahan mitosis yang berulang terbentuklah sebuah bola
sel yang berongga disebut blastosis.
 Kira – kira satu minggu setellah fetilisasi, blastosis tertanam dalam dinding
uterus yang menebal, suatu proses yang disebut implantasi.
 Dengan implantasi yang berhasil , terjadilah kehamilan

Perkembangan blastosis berlanjut dengan pembelahan sel yang cepat dan


beberapa migrasi sel dari satu tempat ketempat lain didalam embrio yang sedang
berkembang, maka terbentuklah dua bagian utama sel jaringan yaitu:

1. Embrio yang sebernarnya yang akan menjadi bayi,


2. Membran ekstra embrio yang akan memainkan sejumalah peranan vital
dalam proses tersebut, tetapi akan dibuang pada waktu kelahiran.
 Membran ekstra embrio membentuk amnion plasenta dan tali pusar.
 Selama dua bulan pertama dalam kandungan, struktur dasar bayi sedang
dibentuk, ini meliputi pembelahan sel, migrasi sel, dan perkembangan sel
sel menjadi tipe-tipe yang terdapat dalam organisme dewasa seperti sel-sel
darah merah,sel-sel saraf dll.
 Selama peroiode ini organisme yang sedang berkembang itu disebut
embrio yang sangat peka terhadap tahap-tahap perkembangannya.
 Setelah kuarang lebih dari dua bulan semua estos dalam bayi telah
terbentuk dalam keadaan rudimenter.
 Kemudian perkembangan dari fetus adalah pertama-tama pertumbuhan
dan sedikit modifikasi struktur.
 Fetus jauh kurang rentan terhadap aksi zat teratogen dari pada embrio.

 Kehamilanmanusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi


terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuhan).
 Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida,sedangkan manusia
didalamnya disebut embrio ( minggi-minggu awal ) dan kemudian menjadi
janin sampai kelahiran.
 Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primig gravida
atau gravida 1 dan seorang wanita yang belum pernah hamil disebut
sebagai gravida 0.
 Dalam banyak masyarakat defenisi medis dan legal kehamilan manusia
dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap
berbeda dari perkembangan janin.
 Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran ( kematian alamian
embrio atau janin),
 Sedangkan pada masa triwulan kedua perkembangan janin dapat dimonitor
dan didiagnosa. Triwulan ketiga menandakan awal viabilitas yang berarti
janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran
dipaksakan.
 Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, defenisi
budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke
tiga adalah sebuah pribadi yang baru.

PERKEMBANGAN JANIN
Gambar Tahap perkembangan janin pada rahim manusia

Bulan Panjang & Perkembangan Janin


Berat
1 0,6 cm Tulang belakang dan saluran tulang belakang
terbentuk, calon tangan dan kaki
muncul,jantung terbentuk dan mulai
berdetak
2 3 cm, 1g Mata muncul dan berjauhan letaknya,
hidung pipih,penulangan mulai terjadi,.
Tubuh mulai berbeda dari kaki dan tangan,
jari jemari terbentuk sempurna. Pembuluh
udara utama terbentuk. Berbagai organ
dalam berkembang.
3 7,5 cm, 28g Mata berkembang sempurna tetapi kelopak
mata masih menyatu dengan mata,hidung
membentuk jalur, dan telinga luar muncul.
Anggota gerak terbentuk sempurna dan
kuku mulai berkembang. Detak jantung
sudah bise di deteksi
4 18 cm, 113g Proporsi kepala lebih besar dari tubuh.
Wajahnya mulai berbentuk manusia dan
rambut kepala tumbuh. Kulit berwarna
merah mudah terang. Beberapa tulang
mengeras dan sendi terbentuk
5 25-30 cm,227- Proporsi kepala lebih besar dari tubuh.
254g Rambut-rambut halus menyelubungi tubuh.
Kulit berwarna merah muda terang.
6 27-35 cm,567- Kepala agak proporsional. Kulit keriput dan
871g berwarna merah mudah. Kelopak mata
terpisah dengan mata
7 32-42 cm, Kepela dan tubuh lebih proporsional. Kulit
1135-1362g merah keriput.
8 41-45 Lemak subkutan mengendap ,testes Turín ke
cm,2043- skrotum, tulang kepala lunak dan keriput
2270g kulit berkurang
9 50 cm, 3178- Endapan lemak subkutan bertambah,
3405g lanungo mengelupas dan kuku tumbuh di
ujung jari.
PUBERTAS

 Laki-laki muda biasanya kematangan seksualnya ketika berumur 14 tahun


walaupun kematangan seksual boleh berlangsung beberapa tahun
kemudian atau lebih awal.
 Pada masa ini kematangan seksual disebut pubertas.
 Pubertas dapat ditentukan oleh faktor yang tidak ketahui karena
hipotalamus dari otak merangsang granula pituitari dapat merangsang
sekresi testosteron dari testes dan mensekrsi steroid dari grandula adrenal
 Untuk laki-laki biasanya menurun testosteronnya pada usia 40- 50 tahun,
tidak berubah drastis seperti yang terjadi pada wanita pada usia yang sama
dengan laki-laki.
 Pada masa ini beberapa masalah psikologi terjadi dan kemungkinan tidak
disebabkan oleh karena kurangnya testosteron akan tetapi karena
ketakutan sendiri impotensi pada usia tua. Selama kekurangan testosteron,
laki-laki naormal mungkin menahan potensi seksualnya dengan baik sampai
umur 80 tahun.
 Pada laki- laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan
spermatozoa dapat terjadi setiap saat.
 Pada wanita ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 – 50 tahun.
Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum
selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi permpuan sejak lahir
sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer.

KELAINAN – KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

1. Intertilitas atau kemandulan merupakan gangguan kesuburan dimana tidak


terjadi kehamilan setelah persetubuhan teratur tanpa alat kontarasepsi
selama setahun.
2. Vaginosis merupakan keputihan akibat meningkatnya bakteri patogen
sehingga Laktobacillus menurun, HP vagina meningkat menjadi basa.
3. Biasanya ditandai dengan lendir vagina sedikit, bau tidak sedap, tetapi tidak
menyebab kan iritasi.
4. Trikomoniasis merupakan salah satu jenis keputihan yang disebabkan oleh
Trichomonas vaginalis.
5. Vaginitis merupakan peradangan pada lapisan vagina.
6. Vulvitis merupakan suatu peradangan pada vulva ( organ kelamin luar
wanita ).
7. Vulvaginitis merupakan peradangan pada vulva dan vagina.
8. Prostatitis merupakan peradangan prostat yang disebabkan oleh infeksi
atau sebab lain.
9. Gejalanya seruapa denga flu, antara laian demam,nyeri dan badan
meriang,serta nyeri pada daerah pangkal penis atau daerah dasar bawah
penis saat berkemih atau ejakulasi.
10.Gonorhoe meruapakan penyakit menular seksual yang disebkan oleh
Neisseria gonorrhoeae yang meinginfeksi lapisan dalam uretra,leher
rahim,rektum, dan tenggorakan atau bagian puti mata (konjugtive).
Gonorhoe bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh lainnya,
terutama kulit dan persendiaan. Pada wanita gonore bisa naik kesaluran
kelamin dan menginfeksi selaput didalam panggul sehingga timbul nyeri
panggul dan dan gangguan reproduksi.
11.Sifilis merupakan penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh baeteri
Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual. Tetapi
ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dengan kongenital sifilis
(penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Bila tidak terawat,sifilis
menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung dan otak.
12.Kanker rahim ditandai dengan tumbuhnya sel-sel pada mulut rahim yang
tidak lasim (abnormal) . Sebelum menjadi sel-sel kanker terjadi beberapa
perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut selama bertahun-tahun.
Penyebabnya adalah virus Human Papilloma . Virus ini muncul antara lain
sering akibat perilaku ganti-ganti pasangan seks sehingga menimbulkan
penyakit kelamin.

STRUKTUR DAN FUNGSI


JARINGAN TUMBUHAN
A. Jaringan pada Tumbuhan
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan
asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu meristem primer
dan meristem sekunder.
a. Jaringan meristem primer
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari
pertumbuhan embrio. Contoh jaringan meristem primer adalah ujung batang dan
ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut
meristem apikal.
Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang dan akar bertambang
panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
dewasa, yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Berdasarkan posisi dalam
tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal
ruas suku rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat
ditemukannya. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifatsifat
jaringan dewasa antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.
Menurut asal meristemnya, jaringan dewasa dibedakan atas jaringan primer dan
jaringan sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan
jaringan sekunder berasal dari meristem sekunder. Adapun jaringan dewasa
penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain: jaringan pelindung
(epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan
sklerenkim), jaringan pengangkut (floem dan xilem), dan jaringan sekretoris.
a. Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan epidermis terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer
seperti akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi
melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor luar yang dapat
merugikan pertumbuhannya. sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat
tambahan lain (derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel
silica,dan sel gabus.
b. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi
yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses fisiologis. Jaringan
parenkim disebut jaringan dasar karena terdapat di hampir setiap bagian
tumbuhan. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang
berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.

c. Jaringan penyokong (penguat)


Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan.
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan
kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami
penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ
tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Kolenkim mempunyai protoplas, mempunyai sel primer yang lebih tebal dari pada
sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian
atau silinder. Oleh karena kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan
bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa
menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan
akar yang disokongnya.
2) Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya
mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai
pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim)
dan sklereid (sel batu). Serabut umumnya dalam bentuk untaian atau dalam
bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya berbentuk
seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok
yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih pendek daripada serat.
d. Jaringan pengangkut (vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem
terdiri atas trakea, trakeid, serta unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim
xile

m.

1) Xilem
Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks yang terdiri atas
berbagai macam bentuk sel. Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding
sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai
jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan
menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsure trakeal, serabut xilem, dan
parenkim xilem.
2) Floem
Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari
daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis,
unsurunsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem.
Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi
3 tipe, yaitu kolateral, konsentris, dan radial.
1) Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jika berkas pengangkut xilem dan floem
terletak berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem. Tipe kolateral
dibagi menjadi 2, yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Jika antara xilem
dan floem terdapat cambium maka disebut kolateral terbuka. Kolateral terbuka
dapat dijumpai pada dicotyledon dan gymnospermae. Adapun pada kolateral
tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Contoh tipe kolateral
tertutup adalah pada monocotyledon.
2) Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xylem dikelilingi floem atau
sebaliknya.
3) Tipe radial
Tipe berkas pengangkut disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya
bergantian menurut jari-jari lingkaran. Contoh tipe radial adalah pada akar
monocotyledon.
e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan
tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran
kelenjar, dan saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil
metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma
yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel
tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi,
berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-
jaringan lain.
B. Organ Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral dari
dalam tanah. Tidak semua akar dapat mengisap zat-zat makanan, tetapi hanya
bagian tertentu saja yaitu bagian yang belum diliputi gabus dan bagian yang
belum tua. Bagian yang berperan dalam penghisapan makanan ini mudah
mengalami kerusakan karena lingkungan yang tidak cocok, misalnya karena aerasi
yang jelek, kurangnya kada

r air dalam tanah, tingginya keasaman tanah. Bagian-bagian akar adalah sebagai
berikut.

a. Meristem apikal
Meristem apikal terdapat di bagian ujung akar, merupakan titik awal
pertumbuhan akar. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah
pemanjangan, dan kemudian daerah deferensiasi. Daerah diferensiasi dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Daerah pendewasaan jaringan primer
b. Daerah jaringan primer yang sudah dewasa.
Setelah itu terjadi pertumbuhan jaringan sekunder.
b. Kaliptra
Kaliptra merupakan tudung akar atau bagian yang menutupi meristem apikal.
kaliptra berfungsi sebagai sarung pelindung akar. Tudung akar berasal dari
meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Sel-sel dipermukaannya terus
menerus lepas secara berkesambungan, dan sel dibawahnya menjadi berlendir.
Sel-sel baru terbentuk pada tudung akar bagian dalam dari meristem apikal.
Struktur anatomi akar dapat diamati dengan cara melakukan pemotongan akar
secara melintang. Urutan dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
1) Epidermis (lapisan luar/kulit luar)
Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat. Epidermis akar
umumnya tidak berkutikula. Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini
termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Bulu akar berfungsi untuk memperluas
bidang penyerapan.
2) Korteks (lapisan pertama/kulit pertama)
Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terdiri
atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun melingkar. Di dalam
korteks terdapat ruang-ruang antarsel sebagai tempat penyimpanan udara.
Fungsi korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
c. Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris
sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel endodermis mengalami
penebalan gabus. Penebalan berupa rangkaian berbentuk pita. Penebalan seperti
pita ini disebut pita kaspari. Penebalan semula berupa titik yang disebut titik
kaspari. Penebalan gabus menyebabkan dinding sel tidak dapat ditembus oleh air.
Untuk masuk ke silinder pusat, air melalui endodermis yang dindingnya tidak
mengalami penebalan yang disebut dengan sel penerus. Endodermis berperan
mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.
d. Stele (silinder pusat, yaitu lapisan tengah akar)
Silinder pusat terletak di sebelah dalam endodermis. Di dalamnya terdapat
pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis (floem) yang sangat berperan dalam
proses pengangkutan air dan mineral, dan perisikel yang berada tepat di sebelah
dalam endodermis. Perisikel berfungsi membentuk akar cabang. Akar ini akan
menembus ke luar melalui endodermis, korteks, dan epidermis. Pertumbuhan
cabang akar ini disebut pertumbuhan endogen

. Pada tanaman dikotil, di antara xilem dan floem terdapat kambium ikatan
pembuluh. Pada tanaman monokotil, selain xilem dan floem terdapat empulur
tetapi tidak terdapat kambium ikatan pembuluh.
Berdasarkan strukturnya, secara umum terdapat dua macam akar, yaitu akar
tunggang dan akar serabut.
a. Akar tunggang
Akar tunggang berasal dari akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar primer
(akar pokok). Akar tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan
berbiji terbuka.
b. Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang tumbuh dari pangkal batang setelah akar lembaga
(embrio) mati. Akar ini terutama terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar
serabut mempunyai struktur yang berbeda dengan akar tunggang.
Pada tumbuhan yang berakar tunggang terdapat akar lembaga yang tumbuh terus
membesar dan memanjang dan akhirnya menjadi akar primer atau akar pokok,
sedangkan pada tumbuhan yang berakar serabut akar lembaga tidak tumbuh
terus dan akhirnya mati. Pada pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang
ukurannya lebih kecil daripada akar lembaga, namun bercabang-cabang.
Berdasarkan cirinya, akar serabut dibagi dalam berbagai bentuk, yaitu:
1) akar bentuk benang, misalnya pada tanaman padi dan jagung,
2) akar gantung atau akar udara, misalnya pada pohon beringin,
3) akar pengisap, misalnya pada benalu,
4) akar pelekat, misalnya pada sirih,
5) akar nafas, misalnya pada bogem,
6) akar tunjang, misalnya pada pandan dan bakau,
7) akar pembelit, misalnya pada vanili,
8) akar banir, misalnya pada sukun, dan
9) akar lutut, misalnya pada pohon tanjung.
Fungsi akar adalah untuk menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah,
menyimpan cadangan makanan, bernapas, dan sebagai alat perbanyakan
tanaman secara vegetatif.
a. Menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah
Akar dipergunakan oleh tumbuhan untuk memperoleh bahan-bahan yang
diperlukan untuk pertumbuhannya. Akar menyerap bahan-bahan mineral
bersamaan dengan air dari lingkungannya. Air masuk ke dalam akar melalui
rambut-rambut akar. Rambut akar atau bulu akar merupakan perubahan bentuk
dari jaringan epidermis akar yang berfungsi mengisap air dan unsur-unsur hara
dari dalam tanah.
b. Memperkokoh berdirinya batang tanaman
Selain untuk menyerap air dan unsur hara, akar juga berfungsi untuk
memperkokoh berdirinya tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak di tempat
tumbuhnya. Tumbuhan yang tinggi membutuhkan sistem perakaran yang semakin
kuat untuk menahan terpaan angin yang semakin besar.
c. Tempat menyimpan cadangan makanan
Sebagian tanaman menyimpan cadangan makanan pada akarnya. Makanan yang
disimpan biasanya berupa pati atau tepung. Cadangan makanan yang tersimpan
dalam akar dipergunakan selama masa pertumbuhan tertentu dan akan
digunakan untuk proses pertumbuhan pada masa pertumbuhan selanjutnya.
Sebagian tanaman yang tergolong herba sangat tergantung pada cadangan
makanan yang tersimpan dalam akar terutama untuk mengatasi kondisi
lingkungan yang buruk, misalnya pada musim kemarau sehingga tanaman
tersebut dapat bertahan hidup.
d. Bernapas (respirasi)
Sel-sel yang terdapat pada akar juga membutuhkan oksigen untuk melakukan
pernapasan seperti halnya sel-sel pada makhluk hidup lainnya. Untuk mencukupi
kebutuhan akan oksigen tersebut maka akar mengambil oksigen dari rongga-
rongga partikel tanah. Tanah yang gembur akan lebih mudah ditembus oleh udara
sehingga kandungan oksigennya akan semakin banyak dibandingkan tanah yang
padat. Tanah gembur dan banyak mengandung kompos atau tanah berpasir
memiliki banyak rongga sehingga mudah ditembus udara. Hal ini menyebabkan
banyak terdapat cadangan oksigen yang dapat dipergunakan oleh akar tanaman.
e. Alat perbanyakan secara vegetatif
Akar pada beberapa tanaman dipergunakan sebagai alat perbanyakan secara
vegetatif, misalnya pada pohon sukun dan cemara. Pada tanaman suku dan
cemara akar yang menyumbul dari dalam tanah dapat menghasilkan tunas dan
akhirnya menjadi tanaman baru.
2. Batang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Fungsi batang
antara lain sebagai berikut.
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tanaman. Struktur batang lebih
kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas tanah dan
ada yang tumbuh di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe.
Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis
Gambar di bawah ini menunjukkan struktur anatomi batang. Ada perbedaan yang
nyata antara struktur internal batang tumbuhan dikotil dan monokotil.
Jenis batang pada tumbuhan angiospermae ada tiga, yaitu:
1. Tipe lunak berair (herbaseus atau terna). Contoh: Kaktus.
2. Tipe berkayu (lignosus).
Contoh: Pohon mangga, pohon beringin, pohon jati.
3. Tipe rumput (kalmus).
Contoh: Tanaman padi.
Beberapa spesies tumbuhan memiliki batang yang mengalami modifikasi untuk
fungsi yang beragam. Modifikasi batang antara lain sebagai berikut.
1. Rhizoma
Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah atau dekat
dengan permukaan tanah. Rhizoma mempunyai ruas-ruas pendek dan pada
bukunya terdapat daun-daun seperti sisik. Di sepanjang rhizome dapat dijumpai
adanya akar adventif, terutama di permukaan bagian bawah. Rhizoma merupakan
tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada famili Zingiberaceae (jahe-
jahean).

2. Stolon
Stolon mirip dengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegak di dalam tanah.
3. Runner
Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di
sepanjang permukaan tanah, dan mempunyai ruas yang panjang, misalnya pada
tanaman stroberi.
4. Umbi batang (tuber)
Modifikasi batang menjadi umbi batang terjadi pada kentang, yaitu
berkembangnya beberapa ruas di ujung stolon. Mata tunas pada umbi kentang
merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setiap mata tunas tersebut
akan mampu berkembang menjadi individu baru.
5. Umbi lapis (bulb)
Umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun
berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek pada ujung bawah. Daun
berdaging mengandung cadangan makanan. Pada bawang merah, daun berdaging
selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti sisik. Umbi lapis juga dijumpai pada
tanaman tulip, lili, dan lain-lain.
6. Umbi kormus (corm)
Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya
merupakan jaringan batang. Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh
permukaan kormus.
3. Daun
Tumbuhan mempunyai organ utama penyusun tubuh tumbuhan selain akar dan
batang, yaitu daun. Daun disebut juga folium. Pada daun terjadi peristiwa
fotosintesis. Fotosintesis untuk memasak bahan makanan penyusun energi bagi
tumbuhan ini dilakukan pada bagian daun yang disebut klorofil. Stomata berupa
pori-pori kecil terdapat di epidermis atas dan bawah daun. Pada tumbuhan darat
jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak daripada epidermis
atas daun. Hal ini merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya
air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma
mengerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran stomata yang berperan penting dalam
pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun dengan lingkungan luar.
Selain itu, stomata juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari tumbuhan.

Sistem jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun tumbuhan
dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang.
Jaringan pagar dapat mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan
jaringan bunga karang merupakan tempat pertukaran gas karena sel-selnya
tersusun longgar dengan ruang interselular yang banyak. Tulang-tulang daun yang
mengandung berkas pembuluh tersebar di seluruh mesofil. Satu berkas pembuluh
terdiri atas xilem dan floem dikelilingi oleh sel-sel parenkim berdinding tebal yang
disebut dengan seludang pembuluh. Berkas pembuluh yang terdapat pada daun
tersambung secara kontinu dengan berkas pembuluh yang terdapat pada batang.
Hal ini memungkinkan tersalurkannya air dan mineral terlarut dari tanah ke daun
dan juga memungkinkan tersalurkannya hasil fotosintesis dari daun ke bagian
tumbuhan lainnya. Pada tumbuhan jagung dan tebu, seludang pembuluh adalah
tempat terjadinya siklus Calvin dari proses fotosintesis

Pewarisan SIfat

A. Materi Genetis
Manusia, hewan, dan tumbuhan mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Sifat-sifat
beda yang terdapat pada makhluk hidup dikendalikan oleh materi genetis. Materi
genetis ini berupa substansi yang disebut gen. Jumlah gen sangat banyak untuk
menyeimbangi banyaknya makhluk hidup. Kumpulan gengen tersebut disebut
kromosom. Kromosom akan menempati sebuah sel, dan sel tersebut memiliki
kromosom yang berbedabeda. Ada dua macam kromosom yang ada dalam sel
kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Pada wanita kromosomnya adalah
XX dan pada pria adalah XY.

1. Kromosom

Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa


informasi genetis kepada keturunannya. Jika sel yang sedang aktif untuk
membelah dilihat di bawah mikroskop biasa, maka akan terlihat benang-benang
kromatin. Benang tersebut memendek, menebal, dan mudah menyerap zat warna
sehingga tampak seperti benang halus.

Kromosom pada manusia dan makhluk hidup yang berkembang biak secara
seksual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Autosom yaitu kromosom yang mengatur sifat-sifat tubuh selain jenis kelamin.
Kromosom tubuh (autosom) manusia ada 22 pasang atau berjumlah 44 buah.

b. Gonosom atau kromosom seks, yaitu kromosom yang khusus menentukan jenis
kelamin. Kromosom seks manusia berjumlah satu pasang atau 2 buah. Seorang
laki-laki mempunyai kromosom XY, sedangkan seorang wanita mempunyai
kromosom XX.

Dengan demikian jumlah kromosom pada manusia adalah 23 pasang atau 46


buah. Kromosom laki-laki ditulis 44AA + XY, sedangkan kromosom wanita ditulis
44AA + XX.

Setiap spesies makhluk hidup memiliki kromosom yang khas dan tetap. Jumlah
kromosom antara jenis yang satu dengan yang lain berbeda sebagaimana dalam
tabel berikut.

Tabeljumlah kromosom makhluk hidup

Jenis Jumlah
No Makhluk Kromosom
Hidup (2n)

1 Manusia 46

Orang
2 48
utan

3 Siamang 50

4 Marmut 60

5 Kelinci 44

6 Nyamuk 6

7 Lalat 12

8 Kucing 38

9 Tikus 42

10 Kuda 60
11 Ayam 78

12 Padi 24

13 Tomat 24

14 Bawang 16

15 Katak 26

16 Jagung 20

17 Bakteri 1

18 Sapi 60

19 Belalang 24

20 Buncis 14

Ada bermacam jenis kromosom, yaitu:

a. Kromosom homolog

Kromosom homolog adalah kromosom yang berpasangpasangan, selalu


mempunyai bentuk, panjang, letak sentromer, dan struktur yang sama atau
hampir sama.

Sentromer adalah kepala atau pusat kromosom, letaknya ada yang di tengah,
ujung, dan sepertiga panjang kromosom. Pada tubuh manusia terdapat 46
kromosom, terdiri atas 23 kromosom berpasangan (homolog). Setiap pasang
kromosom homolog adalah satu macam, sehingga kromosom sel tubuh manusia
terdiri atas 23 macam.

b. Kromosom diploid (2n)


Ploid adalah jumlah perangkat kromosom, jadi kromosom diploid adalah dua
perangkat kromosom. Kromosom diploid terjadi karena kromosom selalu
berpasangan (homolog), maka di dalam setiap inti sel tubuh terdapat dua set atau
dua perangkat kromosom (diploid).

c. Kromosom haploid (n)

Haploid adalah kromosom yang tidak memiliki pasangan atau hanya memiliki
seperangkat kromosom. Pada waktu pembentukan sel kelamin, sel induk kelamin
membelah secara meiosis sehingga sel kelamin mengandung kromosom setengah
dari jumlah kromosom sel induknya. Jadi, kromosom sel kelamin manusia tetap
mengandung 23 kromosom tetapi tidak berpasangan.

Pada saat terjadi pembuahan, kromosom sel kelamin bergabung dalam zigot.
Kromosom yang disumbangkan adalah kromosom haploid, kemudian kromosom
haploid berpasangpasangan membentuk kromosom homolog, kemudian zigot
menjadi diploid. Selanjutnya zigot membelah secara mitosis berulang kali
sehingga dihasilkan tubuh manusia seutuhnya. Pada masa pubertas kelenjar
kelamin akan membentuk sel kelamin yang mengandung seperangkat kromosom
(haploid).

2. Gen

Gen adalah bagian kromosom atau satu kesatuan kimia dalam kromosom yang
mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen bersifat menurun dari induk
kepada anaknya.

Istilah gen pertama kali dikemukakan oleh W. Johansen. Fungsi gen antara lain
sebagai berikut.
a. Mengatur perkembangan dan metabolisme individu.
b. Menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.
c. Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom.

Gen berperan untuk menentukan pewarisan sifat seperti rasa, warna, dan bentuk.
Gen terdapat di dalam kromosom, dan menempati tempat-tempat tertentu yaitu
di dalam lokus-lokus kromosom. Pada sel eukariotik, kromosom berada di dalam
inti sel. Kromosom mempunyai sifat mudah menyerap warna, sehingga dalam sel
yang sedang membelah, kromosom dapat kamu lihat dengan menggunakan
mikroskop biasa. Akan tetapi untuk mempelajari struktur halusnya, tetap harus
digunakan mikroskop elektron. Pada saat sel tidak sedang membelah, kromosm
berbentuk benang-benang halus yang disebut benang-benang kromatin.

Pembelahan kromosom akan terjadi pada saat sel akan membelah. Sebelum
pembelahan kromosom, akan terjadi penggandaan gen yang terdapat di dalam
kromosom. Jadi, urutannya adalah penggandaan gen, pembelahan kromosom,
dan pembelahan sel.

Susunan gen yang menentukan sifat-sifat suatu individu disebut genotipe.


Kemudian genotipe akan memunculkan sifatsifat fenotipe. Genotipe adalah sifat
makhluk hidup yang tidak tampak sehingga tidak bisa diamati dengan indera. Sifat
ini biasanya disimbolkan dengan sepasang huruf, misalnya gen rambut lurus
disimbolkan dengan LL, gen warna merah disimbolkan dengan MM, gen buah
bulat disimbolkan dengan BB, dan sebagainya.

Simbol genotipe tidak hanya menggunakan huruf besar tetapi juga huruf kecil.
Huruf besar berarti sifat dominan, sedangkan huruf kecil berarti sifat resesif.
Misalnya TT berarti sifat tinggi, dan tt berarti sifat rendah. Sifat tinggi akan
mendominasi sifat rendah sehingga jika dikawinkan menghasilkan keturunan yang
bersifat tinggi (Tt). Contoh lain misalnya, sifat warna merah pada bunga dominan
terhadap sifat warna putih sehingga warna merah disimbolkan dengan M dan
warna putih disimbolkan dengan m.

Genotipe yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa) disebut
homozigot. Sedangkan genotipe yang tersusun dari sifat dominan dan resesif (Aa)
disebut heterozigot.

Fenotipe adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati oleh alat
indra. Misalnya rasa buah manis, rambut lurus, bentuk buah bulat, dan tinggi
rendahnya badan. Fenotipe ditentukan oleh faktor genotipe dan lingkungan.

Tabel genotipe dan fenotipe pada buah yang memiliki rasa manis dominan

Simbol Genotipe Fenotipe

Dominan
MM Manis
homozigot
Resesif
mm Asam
homozigot

Manis, karena M
Mm Heterozigot
dominan

B. Persilangan Monohibrid dan Dihibrid

Persilangan adalah proses menggabungkan dua sifat yang berbeda dan


diharapkan mendapatkan sifat yang baik bagi keturunannya. Orang yang pertama
kali menyelidiki perkawinan silang dan menganalisa hasilnya dengan teliti ialah
Gregor Mendel. Ia mengumpulkan beberapa jenis kacang ercis (Pisum sativum)
untuk dipelajari perbedaannya satu sama lain dan melakukan percobaan
perkawinan silang pada tanaman ercis tersebut. Alasan Mendel memilih tanaman
kacang ercis adalah
sebagai berikut.

1. Tanaman ini hidupnya tak lama (merupakan tanaman setahun), mudah


tumbuh, dan mudah disilangkan.
2. Memiliki bunga sempurna artinya dalam bunganya terdapat benang sari
(alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina), sehingga biasanya
terjadi penyerbukan sendiri. Perkawinan silang dapat dilakukan oleh
pertolongan manusia. Penyerbukan sendiri yang berlangsung beberapa
generasi terus-menerus akan menghasilkan galur murni yaitu keturunan
yang selalu memiliki sifat yang sama dengan induknya.
3. Tanaman ini memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang menyolok, seperti
batang tinggi lawan kerdil, buah polongan berwarna hijau lawan kuning,
bunga berwarna ungu lawan putih, bunganya terletak aksial (sepanjang
batang) lawan terminal (pada ujung batang), biji yang masak berwarna
hijau lawan kuning, permukaan biji licin lawan berkerut, dan warna kulit biji
abu-abu lawan putih.

Pada saat itu, Mendel belum mengetahui bentuk dan susunan kromosom dan gen
sebagai pembawa sifat. Mendel menyebut bahan keturunan itu sebagai faktor
tertentu. Sekarang kamu mengetahui bahwa faktor penentu itu adalah gen.
Dengan diketemukannya kromosom (yaitu benda-benda halus berbentuk batang
lurus atau bengkok di dalam sel), maka Wilhelm Roux berpendapat bahwa
kromosom ialah pembawa sifat keturunan. Pendapat ini diperkuat oleh
eksperimen T. Boveri dan W.S. Sutton (1902) yang membuktikan bahwa gen ialah
bagian dari kromosom. Teori ini dikenal dengan teori kromosom. Kemudian
diketahui juga bahwa gen diwariskan dari orang tua kepada keturunannya lewat
gamet atau sel kelamin.

Dalam suatu persilangan perlu diketahui terlebih dahulu istilah-istilah yang


digunakan. Istilah-istilah dalam persilangan dapat kamu pahami pada uraian
berikut.

 Pariental (P), artinya induk atau orang tua.


 Filial (F), artinya keturunan.
keturunan pertama (F1) = anak,
keturunan kedua (F2) = cucu
 Genotipe adalah sifat-sifat menurun yang tidak nampak dari luar,
disimbolkan dengan pasangan huruf.
Contoh: AA, Aa, aa, AABB,dan AaBB.
 Gamet adalah sel kelamin dan berasal dari genotipe.
Contoh: genotipe Aa, gametnya A dan a.
 Fenotipe adalah sifat menurun yang nampak dari luar. Contoh: buah besar,
buah kecil, rasa manis, rasa asam, batang tinggi, dan batang pendek.
 Dominan adalah sifat-sifat gen yang selalu nampak atau muncul,
disimbolkan dengan huruf besar.
Contoh: AA, BB, dan CC.
 Gen resesif adalah sifat-sifat gen yang tidak selalu nampak baru muncul
apabila bersama-sama gen resesif lain, disimbolkan dengan huruf kecil.
Contoh: aa, bb, dan cc.
 Homozigot adalah pasangan gen yang sifatnya sama.
Contoh: AA, aa, BB, bb, CC, dan cc.
 Heterozigot adalah pasangan gen yang tidak sama.
Contoh: Aa, Bb, dan Cc.

1. Monohibrid

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis dengan


memperhatikan satu sifat beda. Misalnya persilangan antara rambutan yang
berbuah manis dengan rambutan yang berbuah masam, persilangan antara ayam
berbulu putih dengan ayam berbuluh hitam, manusia berkulit putih dengan
manusia berkulit hitam, dan suami yang bertubuh tinggi dengan istri yang
bertubuh rendah. Persilangan
antara sesamanya dapat digambarkan dalam bentuk diagram. Diagram
tersebut dikenal sebagai diagram Punnett. Diagram Punnet berbentuk belah
ketupat atau dapat juga horisontal seperti gambar dibawah ini.

Pada persilangan monohibrid terdapat test cross dan sifat intermediet.

a. Test Cross

Test cross adalah penyilangan individu yang ingin diketahui genotipenya dengan
individu bergenotipe homozigot resesif. Hasil persilangan tersebut mempunyai
dua kemungkinan sebagai berikut.

1) Jika tanaman bergenotipe BB disilangkan dengan tanaman bergenotipe bb


(homozigot resesif), maka akan menghasilkan keturunan yang bergenotipe Bb
semuanya. Dengan B = bulat, b = keriput. Jadi, semua keturunan memiliki biji
bulat.
P (induk) : BB × bb
Garmet : B dan b
F1 (keturunan ke-1)

b Bb
Genotipe F1 : Bb
Jadi, keturunan yang dihasilkan Bb

2) Jika tanaman tersebut bergenotipe Bb disilangkan dengan tanaman


bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan menghasilkan keturunan
bergenotipe Bb dan bb. Coba kamu perhatikan penurunan sifat keturunan di
bawah ini.
P (induk) : Bb × bb
Garmet : B, b dan b
F1 (keturunan ke-1)

B b

b Bb bb

Genotipe F1 : Bb dan bb
Jadi, ada tanaman berbiji bulat dan ada tanaman berbiji keriput.

Berdasarkan tes cross yang dilakukan oleh Mendel, bisa mengetahui bahwa sifat
bulat (B) dominan terhadap sifat keriput (b) sehingga individu yang bergenotipe
Bb mempunyai fenotipe bulat, dan genotipe individu yang berfenotipe bulat
adalah BB dan Bb.

b. Sifat intermediet
Sifat intermediet dipengaruhi oleh gen dominan yang tidak jenuh. Seperti yang
dilakukan oleh Mendel terhadap tanaman Antirrhinum majus berbunga merah
galur murni (MM) disilangkan dengan Antirrhinum majus berwarna putih galur
murni (mm). Hasil keturunan yang didapatkan oleh Mendel adalah Antirrhinum
majus yang berfenotipe warna merah muda, bukan berwarna merah meskipun
genotipenya Mm. Coba kamu perhatikan penurunan sifat di bawah ini.
P (induk) : MM × mm
Gamet : M dan m
F1 (keturunan ke-1)

M
m Mm

Genotipe F1 : Mm

Jika F1 disilangkan dengan sesamanya maka diperoleh:


P (induk) : Mm × Mm
Gamet : M, m dan M, m
F2 (keturunan ke-2)

M Mm

M MM Mm

m Mm mm

Genotipe F1 : MM, 2 Mm, mm


Fenotipe : Merah, merah muda, putih

Pada uraian sebelumnya, terlihat bahwa tanaman dengan bunga warna merah
muda, dikawinkan dengan tanaman bunga warna putih, akan menghasilkan satu
tanaman dengan bunga warna merah muda tanpa membawa sifat putih, dua
tanaman dengan bunga warna merah muda, tetapi membawa sifat putih, dan
satu tanaman warna putih.

2. Persilangan dihibrid

Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu sejenis dengan


memperhatikan dua sifat beda. Mendel telah melakukan percobaan dengan
menyilangkan kacang ercis galur murni yang mempunyai dua sifat beda, yaitu
antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK) dengan kacang ercis
berbiji keriput berwarna hijau (bbkk). Kedua kacang tersebut memiliki dua sifat
beda yaitu bentuk dan warna biji. Penurunan sifat dari kacang ercis berbiji bulat
berwarna kuning (BBKK) dengan kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau
(bbkk).
P (induk) : BBKK × bbkk
Gamet : BK dan bk
F1 (keturunan ke-1)

BK

bk BbKk

Genotipe F1 : BbKk
Fenotipe F1 : Biji bulat dan berwarna kuning

Jika genotipe dari F1 disilangkan sesamanya, maka hasilnya adalah:


P (induk) : BbKk × BbKk
Gamet : BK, Bk, bK, bk dan BK, Bk, bK, bk
F2 (keturunan ke-2)

BK Bk bK bk

BK BBKK BBKk BbKK BbKk

Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk

bK BbKK BbKk bbKK BbKk

bk BbKk Bbkk bbKk bbkk

Genotipe F2 : BBKK, BBkk, bbKK, bbkk, 2BBKk, 2BbKK,


4BbKk, 2Bbkk, 2bbKk
Fenotipe F2 : Biji bulat dan berwarna kuning, biji bulat berwarna hijau, biji keriput
berwarna kuning, biji keriput berwarna hijau.

C. Keuntungan Mengembangkan Bibit Unggul

Bibit unggul adalah bibit tanaman atau hewan yang mempunyai sifat yang baik
dari tanaman atau hewan yang sejenis lainnya. Sifat unggul pada tanaman
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Waktu berbuah atau produksinya cepat.


2. Hasil produksinya banyak.
3. Rasa buahnya atau rasa hasil produksinya enak.
4. Tahan terhadap hama dan gulma serta penyakit.
5. Tahan terhadap perubahan iklim dan kondisi tanah yang
bervariasi.
6. Pohonnya pendek

Sifat unggul pada hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tahan terhadap penyakit.


2. Tahan terhadap perubahan iklim.
3. Hasil produksinya berkualitas tinggi.

Bibit unggul dapat diperoleh dengan cara hibridisasi. Hibridisasi adalah


mengawinkan dua jenis hewan atau tumbuhan yang berbeda varietas dan
memiliki sifat-sifat unggul. Selain itu juga bisa didapat dengan cara mutasi gen
dan inseminasi buatan (kawin suntik). Keuntungan mengembangbiakkan tanaman
dan hewan dengan memperhatikan sifat unggul adalah sebagai berikut.

1. Dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi.


Misalnya:

 Menghasilkan produk susu yang bermutu tinggi dari sapi yang merupakan
bibit unggul dari hasil penyilangan.
 Daging yang berkualitas tinggi dari sapi Brahma dan ayam pedaging broiler.
 Menghasilkan beras yang bermutu tinggi dari padi unggul, misalnya padi C,
Gading, Centani, Remaja, dan padi unggul dari Philipina seperti PB 5, PB 8,
dan PB 36.
 Menghasilkan rambutan yang berbuah manis dan besar serta pohonnya
rendah yang didapat dari hasil penyilangan.

2. Bisa menghemat biaya dan tenaga kerja, misalnya teknologi tanam benih
langsung yang disebut TOT Tabela dengan menggunakan jenis padi Mamberomo
dan Cibobas.
3. Dapat mempercepat produksi, misalnya padi unggul Mamberomo dan Cibobas
yang masa panennya 2 minggu lebih cepat.
4. Tanaman dan hewan akan berumur panjang karena sifat unggulnya yang tahan
terhadap penyakit dan iklim. Misalnya padi VUTW (Varietas unggul tahan wereng)
dan padi IR 64.
D. Pewarisan Sifat pada Manusia

Pada manusia telah diketahui cukup banyak sifat yang diturunkan, misalnya
albino, kemampuan merasakan rasa pahit atau tes phenyl thiocarbamida (PTC),
mata biru, rambut ikal, ayan, dan kencing manis. Berikut ini beberapa contoh sifat
dan penyakit keturunan pada manusia dan cara pewarisannya.

1. Albino

Penderita albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen melanin,


sehingga rambut dan kulitnya berwarna putih (bule). Penglihatan penderita albino
juga sangat peka terhadap cahaya. Sifat albino dikendalikan oleh gen resesif a,
sedangkan alelnya gen A menentukan sifat yang normal. Jadi penderita albino
mempunyai genotipe aa, sedangkan orang yang normal mempunyai fenotipe AA
atau Aa.

2. Sifat Pengecap PTC

Suatu bahan kimia sintetis phenyl thiocarbamida (PTC) dapat digunakan untuk
menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit atau tidak. Orang yang
dapat mengecap rasa pahitnya PTC disebut pengecap (taster), sedang yang tidak
merasakan pahitnya PTC disebut buta kecap (nontaster). Kemampuan untuk
merasakan rasa pahit ditentukan oleh gen dominan T, sehingga seorang pengecap
dapat mempunyai genotipe TT atau Tt. Alelnya resesif t menyebabkan orang tidak
merasakan pahitnya PTC. Jadi orang yang buta kecap memiliki genotipe tt.

3. Kencing Manis (Diabetes Melitus)

Kencing manis atau sakit gula adalah suatu penyakit metabolisme pada tubuh
manusia yang disebabkan karena pankreas kurang menghasilkan insulin.
Akibatnya kadar gula dalam darah tinggi sekali dan sebagian dibuang melalui air
kencing. Penyakit kencing manis dapat membahayakan jiwa penderitanya,
misalnya dapat mengakibatkan luka sukar disembuhkan.

Dahulu penyakit ini diduga disebabkan oleh pola makanan yang tidak teratur,
tidur tidak teratur, dan gaya hidup. Namun penyelidikan lebih lanjut diketahui
bahwa kencing manis disebabkan oleh kurangnya produksi insulin dari pankreas.
Sifat ini ditentukan oleh gen resesif d. Jika seseorang pada suatu waktu diketahui
menderita diabetes, sedangkan kedua orang tuanya normal, maka dapat
dipastikan bahwa kedua orang tua itu heterozigotik.

4. Golongan Darah

Hubungan antara fenotipe dan genotipe golongan darah dapat digambarkan pada
tabel berikut.

Tabel genotipe dan fenotipe pada golongan darah sistem ABO.

Fenotipe Kemungkinan Macam


Genotipe
Golongan Darah Sel Gamet

A IAIA,IAI0 IA, I0
B IBIB,IBI0 IB, I0
AB IAIB IA, IB
0 I0I0 I0

4 macam 6 macam 3 macam

Berdasarkan uraian tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa keberadaan antigen A


dikendalikan oleh gen IA, antigen B dikendalikan gen IB. Gen I0 bersifat resesif
terhadap gen IA maupun gen IB.

5. Kelainan Bawaan pada Manusia Bersifat Menurun

Beberapa kelainan pada manusia diturunkan melalui autosom atau kromosom


seks baik bersifat dominan ataupun resesif. Kelainan yang diwariskan melalui
kromosom seks antara lain buta warna dan hemofili. Kedua kelainan ini
diwariskan melalui kromosom X. Sedangkan penyakit keturunan yang diwariskan
melalui autosom dominan antara lain jari pendek (brakhidaktili), jari bergabung
(sindaktilli), dan jari lebih dari lima (polidaktili).

a. Buta Warna

Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif (c). Gen normal (C)
bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta warna akan berpengaruh
dan menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan gen normal (C). Maka
kemungkinan genotipe yang dapat terjadi sebagai berikut.
XcY : pria buta warna
XCY : pria normal
XCXC : wanita normal
XCXc : wanita pembawa sifat buta warna (karier)
XcXc : wanita buta warna
Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal, kemungkinan
keturunannya adalah sebagai berikut.

Hasilnya adalah XCXc yaitu wanita normal


tetapi karier (membawa sifat) buta warna dan XCY yaitu pria dengan penglihatan
normal. Coba kamu buat diagram perkawinan jika seorang pria buta warna
menikah dengan wanita normal tetapi karier buta warna.

b. Hemofili

Hemofili ialah penya kit keturunan pada manusia yang menyebabkan darah sukar
membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor
pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui kromosom X dengan gen bersifat
resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada
kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama
gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks
dengan genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal (mati
dalam kandungan).

Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.


XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
XHXH : wanita normal
XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili)
XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)

Jika seorang wanita normal karier menikah dengan pria normal, akan diperoleh
keturunan sebagai berikut.
Fenotipe F1 adalah: XHXH : wanita normal
XHXh : wanita karier hemofili
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75% normal
dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita
normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.

c. Jari Lebih (Polidaktili)

Polidaktili ditentukan oleh gen dominan P, sedang alelnya resesif p menentukan


jari normal. Penderita polidaktili mempunyai jari tangan atau jari kaki (atau jari
tangan dan kaki) lebih dari 5.

Anda mungkin juga menyukai