Anda di halaman 1dari 13

Bab 2.

Klasifikasi Makhluk Hidup

A. Ciri-ciri Benda di Lingkungan Sekitar


Berdasarkan pengetahuan dan pengalamanmu, kamu tentu dapat menentukan dengan
cepat bahwa manusia, kucing, nyamuk, pohon mangga, dan tanaman padi merupakan
makhluk hidup. Sebaliknya, tanah, batu, kursi, dan sepatu merupakan benda mati. Akan
tetapi, tidak semua benda mudah dikelompokkan sebagai makhluk hidup atau benda
mati. Sebagai contoh, kita sering kali kesulitan untuk memastikan apakah virus
termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup. Untuk dapat menentukan apakah
sebuah benda termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup, kita harus mengetahui
ciri-ciri benda tersebut.

Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri makhluk hidup. Adapun ciri-ciri makhluk hidup
antara lain :

1. Bergerak,

Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak bebas
atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana bantu
untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk berlari,
sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang

2. Makan,

Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan
berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang
rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh

3. Peka terhadap Rangsangan,

Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa
cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia
dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya,
mata peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara,
hidung peka terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah
peka terhadap rasa zat.

4. Bernapas,

Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan dan


mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah
zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk
berbagai aktivitas tubuh.

5. Tumbuh dan berkembang


Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi
besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian
dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti
induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi
tanaman yang lebih besar

6. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi),

Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula saat udara terasa panas,
tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara dingin, kamu lebih sering buang air
kecil mengeluarkan urine. Keringat yang mengandung garam mineral dan urine
merupakan contoh zat sisa yang dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon
dioksida dan uap air yang dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi.
Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresi. 

Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak
dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.

7. Berkembang Biak,

Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak kuda dan induk
sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang menjadi banyak individu. Itulah
yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk hidup dapat
berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah melestarikan
jenisnya.

8. Beradaptasi,

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup menyesuaikan diri dengan


lingkungannya Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur?
Mereka menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu menggulungkan
badannya pada hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai
cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk
mengurangi penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang
lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati
akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan.
Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri
atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat
makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.

https://www.youtube.com/watch?v=3SUlM3I5Lbg

Akan tetapi, untuk mengelompokkan benda dikelompokkan berdasarkan :

1. Bentuk benda
Ukuran suatu benda dapat menjadi media identifikasi, karena tidak semua benda
memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Contohnya gajah dan sapi.
2. Ukuran benda
Ukuran suatu benda dapat menjadi media identifikasi, karena tidak semua benda
memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Contohnya gajah dan semut.
3. Warna benda
Setiap makhluk hdup pasti memiliki warna yang spesifik. Kekhasan warna tersebut
dapat menjadi alat untuk mengidentifikasi nama-nama suatu benda. Contohnya
bunga mawar umumnya berwarna merah atau putih, bunga melati selalu berwarna
putih, dan lain sebagainya.
4. Keadaan permukaan
Jenis permukaan suatu benda ada yang kasar dan halus. Indera peraba tentu dapat
mengidentifikasi suatu benda melalui sentuhannya. Contoh pasir laut dan pasir
sungai. Permukaan kedua pasir tersebut sudah jelas berbeda, dengan meraba
tentunya kita bisa membedakan keduanya
5. Bahan penyusun benda
Susunan bahan suatu benda akan memberikan pengaruh pada bentuk fisiknya. Hal
itu juga dapat dijadikan langkah identifikasi suatu benda. Contohnya bahan
penyusun pensil dan pulpen.

B. Cara Mengklasifikasikan Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara pengelompokkan makhluk hidup


berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki. Dengan adanya klasifikasi makhluk hidup,
kita bisa lebih mudah dalam mengidentifikasi makhluk hidup, memahami sejarah
makhluk hidup di dunia, menunjukkan kemiripan dan perbedaan antar makhluk
hidup, mengomunikasikan secara tepat, akurat, dan lebih mudah.

Pengklasifikasian makhluk hidup didasarkan pada:

1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang


dimilikinya.
2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat dan cara
hidupnya.
3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat
dalam tubuh (anatomi).

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari keanekaragaman hayati.
Tujuan dari klasifikasi adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis,


agar mudah dikenali.
2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup .
4. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
5. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis lain.
6. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama.
7. Mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup

Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup


Selain memiliki tujuan, klasifikasi juga bermanfaat untuk kepentingan manusia.
Adapun manfaat klasifikasi antara lain sebagai berikut :
1. Klasifikasi memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat
beraneka ragam.
2. Untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan
yang lain.
Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-
kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok- kelompok tersebut
dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah anggota
kelompoknya.Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan
dan perbedaan. Urutan kelompok ini disebut takson atau taksonomi.Kata taksonomi
sendiri berasal dari bahasaYunani, yaitu taxis (susunan, penyusunan, penataan)
atau taxon (setiap unit yang digunakan dalam klasifikasi objek biologi) dan nomos
(hukum).

Menurut Carolus Lennaeus, tingkatan takson diperlukan untuk pengklasifikasian,


yang berurutan dari tingkatan tinggi yang umum menuju yang lebih spesifisik di
tingkatan yang terendah.

Urutan hierarkinya yaitu :

 Kingdom (Kerajaan)
 Phylum (Filum) untuk hewan / Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
 Classis (Kelas)
 Ordo (Bangsa)
 Familia (Keluarga)
 Genus (Marga)
 Spesies (Jenis)

Dari tingkatan di atas, bisa disimpulkan jika dari spesies menuju kingdom, maka
takson semakin tinggi. Selain itu jika takson semakin tinggi, maka jumlah organisme
akan semakin banyak, persamaan antar organisme akan makin sedikit sedangkan
perbedaanya akan semakin banyak. Sebaliknya, dari kingdom menuju spesies,
maka takson semakin rendah. Dan jika takson semakin rendah, maka jumlah
organisme akan semakin sedikit, persamaan antar organisme akan makin banyak
sedangkan perbedaanya akan semakin sedikit.Urutan takson atau taksonomi pada
makhluk hidup dapat dilihat pada Tabel
Urutan tersebut didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum, kemudianmakin
ke bawah persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan ciri semakin sedikit.

a. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan


Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa
kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan.
Berikut contohnya.

1. Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.


2. Habitatnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.
3. Bentuk dan ukuran daun.
4. Cara berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual
(vegetatif).

b. Kriteria Klasifikasi Hewan


Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan
hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.

 Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum mempunyai


saluran pencernaan makanan.Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut,
saluran pencernaan, dan anus.
 Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di
dalam tubuh (endoskeleton).
 Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.

Sistem pengelompokkan makhluk hidup didasarkan pada urutan hierarki atau


tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang tertinggi
hingga terendah yakni:

 kingdom (kerajaan)
 divisio atau filum
 kelas (classis)
 ordo (bangsa)
 famili (suku)
 genus (marga)
 spesies (jenis)
C. Pengklasifikasian Makhluk Hidup

1. Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi

Gambar Tanaman Hias via menanam.com


Dalam proses pengklasifikasian makhluk hidup perlu adanya proses identifikasi.
Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk melakukan identifikasi suatu
jenis organisme, di antaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya,
mencocokkan dengan spesimen, atau dengan menggunakan suatu intrumen
yang disebut sebagai kunci determinasi. 
Kunci determinasi merupakan uraian keterangan tentang ciri – ciri makhluk
hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum hingga ciri khusus untuk
menemukan suatu jenis makhluk hidup.

Kunci determinasi yang paling sederhana adalah kunci dikotom. Kunci dikotom


berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang
berlawanan.
Berikut adalah cara membuat kunci determinasi.

Data pada diagram kunci dikotom di atas, jika ditulis akan menjadi kunci
diterminasi sebagai berikut.
2.  Sistem Klasifikasi 5 Kingdom.

a. Kingdom Monera
Memiliki ciri – ciri : sel yang prokariotik, artinya sel tersebut tidak
memiliki memberan sel, dan selain itu juga tidak
memiliki mitokondria, retikulum endoplasma, badan
golgi, dan lisosom.

Cara berkembang biak monera dapat berlangsung


aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
dilakukan dengan cara pembelahan biner,
fragmentasi atau spora. Reproduksi seksual dapat
dilakukan dengan cara konjugasi, transduksi
maupun transformasi.

Contoh kelompok monera adalah bakteri dan alga biru. Bakteri terdapat
di lingkungan kita, ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
seperti Escherichia Coli yang berperan membantu produksi vitamin K
melalui proses pembusukan sisa makanan. Adapun bakteri yang
berbahaya bagi kehidupan manusia seperti Mycobacterium
Tuberculosis yang menyebabkan penyakit TB (Tuberculosis Paru-paru).

Contoh Makhluk Hidup Kingdom Monera


b. Kingdom Protista
Memiliki ciri – ciri : tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak
sel, namun sel – sel tersebut sederhana, tidak
membentuk jaringan, dan bersifat eukariotik.

Sebagian besar dari Protista memiliki alat gerak yang


berupa flagela atau silia,

Contoh kelompok protista adalah Amoeba, Euglena, Paramecium,


Dictyotelium Discoideum, Alga merah: Eucheuma spinosum,
Entamoeba histolytica, dll.

Gambar Amoeba

c. Kingdom Fungi (Jamur)

Memiliki ciri-ciri : - Fungi adalah sekelompok besar makhluk hidup


eukariotik
- Heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh
lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel – selnya.
- tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar,
batang, dan daun.
- hidup di tempat yang lembab,
- bersifat sporafit dan parasit organisme yang hidup.
- Tubuh jamur terdiri atas benang – benang halus
yang disebut hifa. Hifa dapat bercabang dan akan
tumbuh hingga membentuk anyaman yang rapat
dan padat yang disebut miselium. Miselium yang
tersusun sangat rapat ini sangat efektif dalam
proses penyerapan nutrisi. Terdapat dua jenis hifa
fungi, yaitu hifa bersekat dan hifa tidak bersekat.
Hifa bersekat adalah hifa yang terbagi menjadi sel –
sel yang dipisahkan oleh sekat yang disebut septum.
Sedangkan hifa yang tidak bersekat ( hifa
senositik ), tidak memiliki pembatas sehingga
bentuknya mirip selang panjang yang di dalamnya
terdapat organel – organel sel.
Fungi parasit memiliki hifa khusus yang disebut
haustorium yang akan tertanam dalam sel dari
organisme inangnya dan berfungsi untuk menyerap
nutrisi yang dihasilkan jaringan tersebut.
Fungi terbagi ke dalam 6 filum, yaitu Chytridiomycota, Zygomycotina,
Endomycota, Glomeromycota, Ascomycotina, Basidiomycotina
dan Deuteromycotina.

Gambar Deuteromycotina via blogspot.com


d. Kingdom Plantae ( Tumbuh – Tumbuhan )
Kingdom plantae (tumbuhan) dibagi ke dalam beberapa filum yakni
lumut (Bryophyta), paku–pakuan ( Pteridophyta ),  serta tumbuhan
berbiji (Spermatophyta). 
1). Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Gambar Lumut di Tempok Rumah


Ciri-ciri

 Tumbuhan lumut memiliki susun tubuh yang lebih kompleks


dibanding dengan Thallophyta.
 Dalam daur hidupnya terdapat pergantian keturunan
(metagenesis) antara turunan vegetatif dengan turunan
generatif. Gametofit lebih menonjol dibanding sporofit. Gametofit
merupakan keturunan vegetatif yang melekat pada substrat
dengan menggunakan rizoid. Sedangkan sporofit merupakan
turunan vegetatif yang berupa badan penghasil spora.Sporofit
tumbuh pada gametosit dan bersifat parasit.
 Habitatnya di daratan yang lembab, ada pula yang hidup
sebagai epifit. Tubuhnya tidak memiliki berkas pembuluh.
 Contoh lumut yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk.
2.) Tumbuhan Paku – Pakuan (Pteridophyta)
Gambar Tumbuhan Paku
via alphacoders.com
Ciri-ciri

 Tumbuhan paku – pakuan sudah memiliki akar, batang, dan


daun, sehingga tingkatannya lebih tinggi dibandingkan
tumbuhan lumut.
 Pada batang sudah terdapat jaringan pengangkut xilem dan
floem yang teratur.
 Tumbuhan paku – pakuan dapat tumbuh dengan baik pada
lingkungan yang lembab dan ada beberapa jenis paku – pakuan
yang dapat hidup di dalam air.
 Seperti halnya lumut, tanaman ini dalam reproduksinya
mengalami metagenesis, turunan gametofit dan sporofitnya
bergantian.

3). Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Gambar Bunga Matahari via wallpaper-house.com


Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dikelompokkan menjadi
tumbuhan berbiji terbuka (Gyemnospermae) dan tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae).
a). Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)

Ciri morfologi tumbuhan biji terbuka adalah berakar tunggang,


daun sempit, tebal dan kaku, biji terdapat dalam daun buah dan
serbuk sari terdapat dalam bagian yang lain, daun buah
penghasil dan badan penghasil serbuk sari terpisah dan masing
– masing disebut dengan strobillus. 
Ciri-ciri anatominya memiliki akar dan batang yang berkambium,
akar mempunyai kaliptra, batang tua dan batang muda tidak
mempunyai floeterma atau sarung tepung.

b). Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Angiospermae (Tumbuhan Biji Tertutup)


Tumbuhan biji tertutup mempunyai ciri – ciri morfologi sebagai
berikut:

 Mempunyai bunga yang sesungguhnya


 Bentuk daun pipih dan lebar dengan susunan daun yang
bervariasi
 Bakal biji tidak tampak terlindung dalam daun buah atau putik
 Terjadi pembuahan ganda
 Pembentukan embrio dan endosperm berlangsung dalam
waktu yang hampir bersamaan

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berdasarkan biji
dibagi menjadi 2 kelompok yakni biji berkeping
1 (monokotil) dan berkeping 2 (dikotil).
 Tumbuhan Angiospermae berkeping
1 (monokotil) memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
 Memiliki satu keping daun lembaga
 Berakar serabut
 Batang tidak berkambium
 Berkas pembuluh pengangkut tersebur
 Tulang daun sejajar atau melengkung
 Kelopak bungan pada umumnya kelipat tiga
 Tumbuhan Angiospermae berkeping 2 (dikotil) memiliki
ciri – ciri sebagai berikut:
 Memiliki dua keping daun lembaga
 Berakar tunggang
 Batang berkambium
 Tulang daunnya menjari atau menyirip
 Berkas pengangkut tersusun dalam satu lingkaran
 Kelopak bunga berkelipat empat atau lima

D. Kingdom Animalia

Animal Kingdom
Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan makhluk
hidup lain untuk kebutuhan hidupnya. Tubuh hewan tersusun atas
banyak sel yang terlah berdiferensiasi membentuk jaringan. Karena
hewan tidak dapat membuat makannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof.

Kingdom animalia terdiri dari dua filum, yaitu Avertebrata  dan


Vertebrata.
1. Avertebrata

Avertebrata via steemitimages.com
Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki
tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu:

 Porifera (hewan berpori), contoh: Niphates digitalis, Clathrina


 Coelenterata (hewan berongga), contoh: Ubur-ubur
 Platyhelminthes (cacing pipih, contoh: Cacing hati
 Nemathelminthes (cacing gilig), contoh: Cacing perut
 Annelida (cacing gelang), contoh: Cacing tanah
 Mollusca (hewan bertubuh lunak), contoh: Bekicot, Siput
 Arthropoda (hewan berbuku-buku), contoh: Laba-laba
 Echinodermata (hewan berkulit duri), contoh: Bintang laut
2. Vertebrata

Vertebrata via wallpaperstudio10.com
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang
belakang, tulang rangka, rongga tubuh, sistem peredaran darah,
sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem
ekskresi, dan alat reproduksi yang terdiri dari kelamin jantan dan
betina.

Vertebrata terdiri dari 5 filum, yaitu:

 Pisces (ikan), contoh: Ikan lele, ikan gabus, ikan nila


 Amphibia, contoh: Katak
 Reptilia, contoh: Buaya, komodo, ular
 Aves (burung), contoh: Burung hantu, ayam, burung nuri
 Mamalia, contoh: Kerbau, sapi, kera, gajah

Anda mungkin juga menyukai