Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Disusun oleh:
Rosarida Purba
4410121119

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021

1
PENDAHULUAN
1. Identitas bahan ajar

Mata pelajaran : Biologi


Kelas : 10
Alokasi waktu : 3x45 menit
Materi : klasifikasi mahluk hidup

2. Kompetensi dasar
3.3 menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi mahluk hidup dalam lima kingdom
4.3 menyusun kladogram berdasarkan prinsip prinsip klasifikasi mahluk hidup

3. Tujuan pembelajaran
Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom dan
menyusun kladogram berdasarkan prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup

4. Deskripsi singkat materi


Klasifikasi makhluk hidup pada mulanya dibedakan atas dua kelompok, yaitu
makhluk hidup yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Selanjutnya, pengklasifikasian itu
berkembang dengan cara lain seperti berdasarkan tempat hidupnya, misalnya hewan darat
dan hewan air, tumbuhan darat dan tumbuhan air, berdasarkan ukuran besar kecilnya,
misalnya tumbuhan rumput-rumputan, tumbuhan pepohonan, tumbuhan perdu dan
berdasarkan kegunaannya, misalnya tumbuhan pangan, tumbuhan obatobatan, dan lain-
lain.
Andaikan suatu hari Anda menemukan “suatu makhluk hidup”, bagaimana cara
Anda menggolongkan makhluk hidup itu? Termasuk jenis tumbuhan ataukah jenis
hewan? Bagaimana cara Anda melakukannya? Jika makhluk hidup tersebut Anda
golongkan sebagai hewan, maka langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah
dengan mengetahui ciri-ciri yang dapat dilihat dan diamati terlebih dahulu, misalnya
tingkah laku, penampilan, makanan, cara berkembang biak, dan lain-lain. Adapun jika
makhluk hidup itu Anda golongkan sebagai tumbuhan, coba ingat-ingat kembali
mengenai ciri-ciri dari dunia tumbuhan seperti tempat tumbuh, batang, bentuk daun, dan
bagian-bagian lainnya. Selain itu, untuk membedakan antara golongan tumbuhan dan
hewan dapat diamati dari geraknya, hewan dapat bergerak bebas (pindah tempat)
sedangkan tumbuhan hanya bergerak di tempat. Untuk itulah perlu adanya klasifikasi
makhluk hidup.

2
A. TUJUAN, MANFAAT, DAN DASAR-DASAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Klasifikasi makhluk hidup pada mulanya dibedakan atas dua kelompok, yaitu
makhluk hidup yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Selanjutnya, pengklasifikasian itu
berkembang dengan cara lain seperti berdasarkan tempat hidupnya, misalnya hewan darat
dan hewan air, tumbuhan darat dan tumbuhan air, berdasarkan ukuran besar kecilnya,
misalnya tumbuhan rumput-rumputan, tumbuhan pepohonan, tumbuhan perdu dan
berdasarkan kegunaannya, misalnya tumbuhan pangan, tumbuhan obatobatan, dan lain-
lain.
1. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Sampai saat ini, jumlah makhluk hidup semakin banyak dan beraneka ragam, baik
dalam hal ukuran, bentuk, struktur tubuh, maupun cara hidupnya. Karena begitu
kompleksnya, tak mungkin klasifikasi mahluk hidup tersebut hanya menggunakan
cara-cara sederhana seperti telah dijelaskan di depan. Sistem klasifikasi makhluk
hidup terus berkembang seperti perkembangan ilmu-ilmu lain. Oleh karena itu, sistem
klasifikasi makhluk hidup dipelajari tersendiri dalam cabang ilmu biologi, yaitu
taksonomi yang khusus membahas sistem pengelompokan makhluk hidup. Seperti
kita ketahui bersama bahwa klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokan
makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Sebenarnya, apa tujuan dari
sistem klasifikasi itu? Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah
- mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki;
- mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis yang lain;
- mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup;
- memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti
berikut.
- Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam. Jika ingin mengamati jantung dari anggota Aves, apakah Anda akan
membuka seluruh jantung semua jenis burung/Aves? Tentu tidak mungkin.
Bayangkan, betapa repotnya bila kita harus melakukan hal itu. Untuk itu,
Anda cukup hanya mengamati jantung dari salah satu anggota Aves, misalnya
burung dara.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang
lain. Apabila Anda mengamati hewan kelelawar, elang, dan marmot, apakah
kelelawar termasuk golongan Mamalia sama seperti marmot? Jika kita amati
dengan saksama, maka kelelawar memiliki kesamaan dengan marmot, yaitu
termasuk hewan menyusui (Mamalia), kesamaan lainnya adalah bereproduksi
dengan beranak. Walaupun kelelawar dan elang memiliki sayap untuk bisa
terbang di udara, tetapi elang mempunyai perbedaan, yaitu tidak menyusui,
melainkan bertelur, sehingga elang termasuk kelompok Aves (burung).

3
2. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Anda sudah mengetahui bahwa klasifikasi merupakan cara yang baik untuk
mempermudah dan menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup. Selain itu,
mempelajari klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami
keanekaragaman makhluk hidup yang sangat kompleks di dunia ini. Masing-masing
makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain,
tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Bagaimana cara mengelompokkan makhluk hidup itu dan dengan dasar apakah
pengelompokan tersebut dilakukan?
Berdasarkan pengamatan tersebut Anda akan melihat persamaan dan perbedaannya.
Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan Persamaan
Seperti yang kita lihat pada contoh di depan, yaitu antara ayam dan elang,
berdasarkan ciri-ciri yang Anda lihat, termasuk golongan apakah ayam dan elang?
Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan
elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu,
sayap, dan paruh.
b. Berdasarkan Perbedaan
Apabila Anda mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang
berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang
termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.
c. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Seperti yang Anda lihat dan amati seperti contoh di depan, maka untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang
dapat Anda lakukan adalah mengamati dari bentuk luar dari makhluk hidup
tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila Anda hendak
menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat Anda amati adalah bentuk
pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain. Ciriciri inilah
yang dinamakan ciri morfologi. Apabila Anda mengamati dari ada tidaknya sel
trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium,
ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.
d. Berdasarkan Ciri Biokimia

4
Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk
hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula
menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein,
dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan
antara makhluk hidup satu dengan lainnya. e. Berdasarkan Manfaat Tujuan
pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk
hidup.

B. MACAM MACAM KLASIFIKASI


Seiring dengan perkembangan zaman, sistem klasifikasi makhluk hidup dilakukan
dengan alasan-alasan tertentu yang dimulai dan dirintis oleh ilmuwan terdahulu dan terus
berkembang sampai sekarang. Hal ini dikarenakan adanya penemuan-penemuan baru
yang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia. Ada beberapa alasan yang
digunakan para ahli sebagai dasar sistem klasifikasi. Untuk itulah sistem klasifikasi dapat
digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, dan
sistem filogenik. Dasar-dasar apakah yang dipakai masing-masing sistem tersebut?
Pelajarilah dalam materi berikut!
1. Klasifikasi Sistem Alami
Anda sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya
persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara

5
morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan
harimau. Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu
mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang
dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian,
dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu
kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami. Tokoh klasifikasi sistem alami
adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau
membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan.
Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan
perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan
strukturnya.
2. Klasifikasi Sistem Buatan
Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik,
sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya.
Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707- 1778) yang
dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia.
Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”. Apa saja hasil karyanya? Klasifikasi
makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur
tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
- Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh
luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
- Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu
kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
- Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan
pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang
dikelompokkan.
Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut.
Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
Filum/Divisio : bagian/keluarga besar
Klassis : kelas
Ordo : bangsa
Familia : suku
Genus : marga
Species : jenis

6
Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak
ragamnya, maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan
pada tingkatan tinggi sampai ke tingkatan rendah seperti berikut ini.
a. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup.
Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan
dimasukkan dalam kingdom Plantae
b. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka
dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga
besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan
dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan.
c. Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio,
artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang
sama, maka dimasukkan dalam satu kelas. Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan
menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain. Adapun kelas
pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua.
Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas:
Monocotyledonae dan Dicotyledonae.
d. Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan,
nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki
akhiran. Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging),
Omnivora (bangsa pemakan tumbuhtumbuhan). Adapun pada tumbuhan contohnya
kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan),
Rosales (bangsa mawar-mawaran).
e. Famili (Suku atau Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini
terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak 5 persamaan

7
ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan
untuk nama hewan diberi akhiran idae. Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae
(keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah
Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).
f. Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus
terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau
tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf
kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah. Contoh
untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia (marga
cacing). Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga
sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).
g. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau
satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat
melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur
(fertil). Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada
species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga
(genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. Untuk kata yang kedua,
huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris
(anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica (mawar), Carica papaya (pepaya),
Oryza sativa (padi).

3. Klasifikasi Sistem Filogenik


Coba Anda ingat kembali tentang teori evolusi dari Charles Darwin yang Anda
pelajari di SMP/MTs! Bertolak dari teori evolusi Darwin tersebut muncullah
klasifikasi sistem filogenik. Sistem klasifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jauh
dekatnya kekerabatan antarorganisme atau kelompok dengan melihat keturunan dan
hubungan kekerabatan. Organisme atau kelompok yang berkerabat dekat memiliki
persamaan ciri yang lebih banyak bila dibandingkan dengan organisme atau
kelompok yang berkerabat jauh. Cara mengelompokkan makhluk hidup dilakukan
dengan mengamati ciri-ciri secara morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.

C. KLASIFIKASI DALAM BIOLOGI MODERN


Seiring dengan perkembangan ilmu biologi yang bertambah maju, maka metode
klasifikasi makhluk hidup dipelajari tersendiri dalam cabang ilmu taksonomi.
Sebelumnya Anda sudah mempelajari tentang klasifikasi sistem filogenik. Dasar itulah
yang digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih modern. Untuk melakukan
klasifikasi yang baik dan benar, diperlukan tahap-tahap tertentu.
1. Tahapan dalam Klasifikasi Apabila kita mencoba melakukan klasifikasi terhadap
suatu makhluk hidup dengan baik dan benar, maka kita harus melalui beberapa tahap,
yaitu pencandraan, pengelompokan, dan pemberian nama.
- Pencandraan/Identifikasi
Sebagai proses awal, tentu Anda akan mencandra/mengidentifikasi terlebih
dahulu. Proses ini sebaiknya dilakukan dengan cermat dan teliti. Identifikasi

8
dimulai dari ciri-ciri yang mudah diamati, yaitu secara morfologi, anatomi,
fisiologi, bila perlu sampai pada ciri-ciri biokimiawi.
- Pengelompokan
Setelah melakukan pencandraan/identifikasi, tentunya Anda sudah
mengetahui ciri-ciri makhluk hidup yang serupa dan yang tidak serupa. Ciri-
ciri makhluk hidup yang serupa akan dikelompokkan dalam suatu takson yang
kemudian diurutkan dari tingkat tinggi sampai pada tingkat rendah. Makin
rendah tingkatan takson, makin sedikit anggotanya, tetapi persamaan ciri-ciri
yang dimiliki anggotanya makin banyak.
- Pemberian Nama Takson
Dari hasil pengelompokan suatu makhluk hidup, alangkah baiknya bila
pengelompokan tiap takson itu diberi nama. Pemberian nama ini bertujuan
untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu makhluk hidup yang
berguna untuk membedakan dengan makhluk hidup lain.

D. SISTEM KLASIFIKASI
Klasifikasi yang didasarkan pada filogenik telah mengalami berbagai
perkembangan karena adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan peradaban
manusia. Mulanya pada abad ke-19 sampai 20 masih menggunakan sistem dua kingdom,
yaitu dunia tumbuhan (Plantarum) dan dunia hewan (Animalia), tetapi pada
kenyataannya untuk organisme tingkat rendah seperti Amoeba, Paramecium, dan Hydra
sangat sulit ditentukan, termasuk dunia tumbuhan ataukah dunia hewan. Oleh karena itu,
para ahli mengemukakan berbagai sistem klasifikasi sebagai berikut.
1. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom, penemu sistem ini adalah ilmuwan yang bernama
Aristoteles (Yunani). Pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kingdom tumbuhan (Plantarum), memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil,
dan berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap
dimasukkan dalam kerajaan tumbuhan.
b. Kingdom hewan (Animalia), memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak
berklorofil dan dapat bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini seperti 7
Protozoa, Mollusca, Porifera, Coelenterata, Arthropoda, Echinodermata dan
Chordata
2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom, penemu sistem kingdom ini adalah Ernest Haekel
(Jerman) tahun 1866, pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kingdom Monera, memiliki ciri-ciri tubuh tersusun atas satu atau banyak sel, inti
selnya tanpa selubung (prokariotik), contohnya adalah bakteri dan ganggang biru.
b. Kingdom Plantae, yang temasuk dalam kingdom ini adalah alga, jamur, lumut,
paku, dan tumbuhan berbiji.
c. Kingdom Animalia, yang termasuk dalam kingdom ini adalah dari golongan
Protozoa sampai golongan Chordata.
3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom, penemu sistem kingdom ini adalah Robert
Whittaker pada tahun 1959. Pengelompokan makhluk hidup tersebut berdasarkan
struktur sel yang dibedakan antara sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki selaput inti,
dan sel prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki selaput inti. Keempat kingdom itu
antara lain:

9
a. Kingdom Monera, ciri-cirinya adalah memiliki inti tanpa membran (prokarion),
contohnya bakteri dan ganggang biru.
b. Kingdom Fungi, mencakup semua jamur.
c. Kingdom Plantae, meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku,
dan tumbuhan berbiji.
d. Kingdom Animalia, meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata.

4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom, sistem ini merupakan penyempurnaan dari sistem
empat kingdom oleh Whittaker pada tahun 1969 dengan menggunakan dasar
tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor nutrisinya. Klasifikasi ini dianut oleh
banyak ilmuwan sampai sekarang. Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah
sebagai berikut.
a. Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang
prokariotik, bersel satu, dan mikroskopis. Contohnya, semua bakteri dan
ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnya Escherichia coli, Anabaena sp., dan
Nostoc sp.
b. Kingdom Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu,
eukariotik, umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan.
Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba.
c. Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak
berfotosintesis. Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram),
Agaricus, dan lain-lain.
d. Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel banyak,
berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis, autotrof.
Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji.
Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.
e. Kingdom Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil
sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Contohnya:
burung, gajah, ular, ayam, dan sebagainya.

5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom. Sistem ini menganut bahwa virus dimasukkan
dalam kingdom tersendiri, oleh karena itu tingkatan klasifikasi ada enam kingdom,
yaitu Virus, Protista, Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia

E. IDENTIFIKSI MAHLUK HIDUP


Apabila Anda menemukan suatu makhluk hidup yang belum diketahui
golongannya, termasuk tumbuhan ataukah hewan, bagaimana cara Anda mengetahui
jenis makhluk hidup tersebut? Langkah awal yang perlu dilakukan adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu, yaitu mengenal makhluk hidup tersebut. Untuk
mengidentifikasi makhluk hidup yang baru kita kenal dibutuhkan suatu alat pembanding
yang dapat berupa gambar, specimen (awetan tumbuhan atau hewan), atau tumbuhan dan
hewan yang sudah diketahui namanya yang disebut kunci identifikasi/kunci determinasi.
Suatu jenis kunci identifikasi yang paling sederhana dinamakan kunci dikotomi
(bentuknya menggarpu), kunci ini cocok untuk mengidentifikasi suatu makhluk hidup
termasuk dalam kelompok mana. Pada umumnya suatu species diidentifikasi dengan
menggunakan kunci determinasi. Kunci ini terdiri atas serangkaian petunjuk yang

10
merupakan ciri-ciri morfologi suatu makhluk hidup, dengan ciri setiap petunjuk terdiri
atas dua pernyataan yang berlawanan dan pernyataan-pernyataan ini membawa kita pada
petunjuk selanjutnya. Jika salah satu ada yang cocok, maka pernyataan yang lain gugur,
demikian seterusnya sampai akhirnya nama jenisnya diketahui.

11

Anda mungkin juga menyukai