Anda di halaman 1dari 11

PENUAAN PADA

TUMBUHAN
Oleh :
Putri Setia Asnia Ningrum
(A1C419058)

Dosen Pengampu :
Dra. Muswita, M.Si.
Proses penuaan adalah proses fisiologis yang akan terjadi pada
semua makhluk hidup. Proses penuaan dialami oleh semua sel
kecuali meristematik pada saat yang berbeda-beda.

Penuaan (senescence) dapat diartikan sebagai proses


menuju tua yang terprogram dan mengarah kematian.
Penuaan terjadi bisa untuk penyembuhan, pembuangan
bagian yang terserang penyakit, terluka dan lain-lain.

Pola penuaan bisa menyeluruh pada tanaman semusim, baik pada


bagian atas tanaman saja, herba tahunan, tumbuhan yang
mengugurkan daun, maupun tanaman berkayu yang gugur tiap
tahun. Ada pula yang bersifat progresif dan adaptif dimana
beberapa daun gugur akibat faktor lingkungan seperti suhu,
kekeringan, dan kekurangan hara
Selama proses penuaan, pada tingkat sel terjadi
penyusutan struktur dan rusaknya membran seluler. Tipe-
tipe penuaan (senescence) yang dijumpai dalam tumbuhan
dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Senescence yang meliputi keseluruhan tubuh tanaman


2. Senescence yang hanya meliputi bagian tanaman di atas tanah
3. Senescence yang hanya meliputi daun–daunnya
4. Senescence yang hanya meliputi daun-daun yang terdapat di
bagian bawah suatu tanaman
Aspek-Aspek Pola Penuaan dan Pengaruh Faktor
Penuaan
1. Aspek metabolik senesen 2. Pengaruh Faktor Pertumbuhan

Pada tahap sel, penuaan berjalan dengan


terjadinya penyusutan struktur dan rusaknya Sitokinin dapat menghilangkan atau
membrane subseluler. memperlambat proses penuaan. percobaan
Penghancuran tonoplas telah menyebabkan Mothes yang menunjukkan bahwa setetes
enzim-enzim hidrolitik dibebaskan kedalam sitokinin yang diberikan pada daun, telah
sitoplasma. Sementara itu bagian dalam menyebabkan terjadinya mobilisasi nutrien
struktur kloroplas dan mitokondria mengalami organic dan anorganik menuju ke daerah
penyusutan sebelum membran luarnya sekitar daun yang diberi sitokinin.
dirusak. Rupanya proses degradasi yang
terjadi pada organel, dimulainya sama seperti
yang terjadi pada sel.
Beberapa faktor luar dapat menghambat atau mempercepat
terjadinya senescence, misalnya :

1. Penaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air dapat


mempercepat terjadinya senescence daun
2. Penghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence
tanaman
3. Pengurangan unsur-unsur hara dalam tanah, air, penaikan suhu,
berakibat menekan pertumbuhan tanaman yang berarti
mempercepat senescence
Pengguguran (absisi)

Pengguguran atau Abscission adalah


suatu proses yang dilakukan tumbuhan
untuk memisahkan dan ‘membuang’
organ tumbuhan seperti dedaunan,
kelopak bunga, bunga dan buah yang
tidak lagi diperlukan tumbuhan atau yang
terserang penyakit serta atau untuk
menghadapi kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan (kemarau dan
musim dingin).
Faktor-Faktor Pengguguran
1. Kehidupan sel tumbuhan
Di mana akan terjadi suatu penurunan tingkatan
metabolisme yang dilakukan oleh sel. Salah satu
faktor yang mempengaruhinya adalah adanya
penumpukan sisa-sisa metabolisme yang dapat
bersifat racun. Hal inilah yang nantinya akan
mempengaruhi kinerja sel dalam melakukan
metabolisme sehingga terjadi penurunan hasil
metabolisme secara berangsur-angsur.
2. Nutrisi dalam tumbuhan

Nutrisi diperlukan oleh tumbuhan untuk bahan pembangun


tubuhnya, nutrisi ini dapat berupa bahan-bahan organik
yang biasanya diperoleh dari dalam tanah yang diambil
oleh akar. Pengaruh unsur terhadap gugurnya daun erat
hubungannya dengan gejala kekahatan yang di timbulkan
oleh kekurangan unsur tersebut. Banyak di antaranya
unsur-unsur yang jika kekurangan pada tumbuhan maka
akan menyebabkan gugurnya daun pada tumbuhan
3. Air dalam tumbuhan
Air sangat di perlukan oleh tumbuhan, selain sebagai penyusun sebagian besar tubuh
tumbuhan air juga berperan dalam reaksi-reaksi biokimia dalam tumbuhan. Selain itu air
juga bisa mempengaruhi pengguguran daun pada tumbuhan. Pengaruh air terhadap
pengguguran ini biasanya dipengarui oleh musim yaitu musim panas dan musim dingin
yang keduanya erat kaitannya dengan perubahan suhu dan berakibat pada kekurangan
air.

Musim panas -> transpirasi meningkat -> jika air banyak akan segera digantikan -> jika
air sedikit (pada musim kemarau) tumbuhan akan menggugurkan daunnya untuk
mengurangi penguapan.

Musim dingin -> air membeku dan ukuran molekul air mengembang sehingga tidak dapat
diserap -> tumbuhan menggugurkan daunnya -> dormansi
4. Hormon pada tumbuhan
Hormon yang berperan dalam penguguran daun adalah auksi dan etilen. Interaksi
antara kedua hormon tersebut sering disebut sebagai fithohormon. Pada saat dau
masih muda masih banyak ausin yang terdapat dalam daun tersebut karena masih
dalam fase pertumbuhan. Adanya kadar auksin yang cukup tinggi ini
mempengaruhi kadar etilen yang ada pada daun. Etilen akan terhambat
perkembangannya karna kadar auksin yang tinggi tersebut. namun ketika daun
sudah menua berangsu-angsur jumlah insulin akan terus menurun akibatnya sel sel
pada lapisan absisi lebih sensitif terhadap etilen.

Selain itu juga ada beberapa proses yang mengawali absisi diantaranya
:Penurunan pertumbuhan, Terbentuk zona absisi pada pangkal tangkai daun,
Perubahan keseimbangan hormonal, Pengaruh faktor luar (angin atau gravitasi).
Thanks!

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai