0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri pelarut fosfat. Bakteri pelarut fosfat mampu melarutkan fosfat tak larut menjadi larut melalui sekresi asam organik. Bakteri pelarut fosfat yang umum dijumpai adalah Pseudomonas sp. dan Bacillus sp. Kedua bakteri ini memiliki karakteristik dan klasifikasi tertentu. Bakteri pelarut fosfat bermanfaat untuk meningkatkan ketersediaan fosfor bagi tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri pelarut fosfat. Bakteri pelarut fosfat mampu melarutkan fosfat tak larut menjadi larut melalui sekresi asam organik. Bakteri pelarut fosfat yang umum dijumpai adalah Pseudomonas sp. dan Bacillus sp. Kedua bakteri ini memiliki karakteristik dan klasifikasi tertentu. Bakteri pelarut fosfat bermanfaat untuk meningkatkan ketersediaan fosfor bagi tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri pelarut fosfat. Bakteri pelarut fosfat mampu melarutkan fosfat tak larut menjadi larut melalui sekresi asam organik. Bakteri pelarut fosfat yang umum dijumpai adalah Pseudomonas sp. dan Bacillus sp. Kedua bakteri ini memiliki karakteristik dan klasifikasi tertentu. Bakteri pelarut fosfat bermanfaat untuk meningkatkan ketersediaan fosfor bagi tanaman.
NIM : 4410121119 Kelompok :8 Asal : Universitas Jambi
UAS BAKTERIOLOGI
BAKTERI PELARUT FOSFAT
A. Klasifikasi dan Struktur
Bakteri pelarut fosfat didefinisikan sebagai mikroba yang mampu melarutkan fosfat dari ikatan fosfat tak larut (melalui sekresi asam-asam organik) atau mineralisasi fosfat dari bentuk ikatan fosfat-organik menjadi fosfat-anorganik. Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan bakteri tanah yang dapat melarutkan fosfat sehingga dapat diserap oleh tanaman. Ketersediaan fosfor (P) bagi tanaman dipengaruhi oleh pH. Pada tanah masam P terikat oleh Al dan Fe (Hartati. 2021). Mikroorganisme pelarut fosfat ini dapat berupa bakteri (Pseudomonas, Bacillus, Escheria, Actinomycetes, dan lain lain). Sekitar sepersepuluh sampai setengah jumlah baketri yang diisolasi dari tanah mampu melarutkan fosfat, jumlah bakteri tersebut berkisar 105 – 107 per gram tanah adan banayk dijumpai di daearah perakaran tanaman. Dari beberapa strain bakteri, ternyata genus Pseudomonas dan Bacillus mempunyai kemampuan yang tinggi dalam melarutkan fosfat. Pelarut fosfat secara biologis terjadi karena mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim fosfatase dan enzim fitase. Fosfat di dalam tanah secara alami terdapat dalam bentuk organik dan anorganik. Kedua macam bentuk tersebut merupakan bentuk fosfat yang tidak larut atau sedikit larut, sehingga ketersediaannya bagi biota tanah sangat terbatas. Mineral fosfat anorganik pada umumnya terikat sebagai AlPO4.2H2O (variscite) dan FePO4.2H2O (strengite) pada tanah masam dan sebagai Ca3(PO4)2 (trikalsium fosfat) pada tanah basa. Mikroorganisme yang termasuk dalam kelompok bakteri pelarut fosfat antara lain Pseudomonas striata, Pseudomonas diminuta, Pseudomonas fluorescens, Pseudomonas cerevisia, Pseudomonas aeruginosa, Pseudomonas putida, Pseudomonas denitrificans, Pseudomonas rathonis, Bacillus polymyxa, Bacillus laevolacticus, Bacillus megatherium, Thiobacillus sp., Mycobacterium, Micrococcus, Flavobacterium, Escherichia freundii, Cunninghamella, Brevibacterium spp., Serratia spp., Alcaligenes spp., Achromobacter spp., dan Thiobacillus sp. Kelompok bakteri pelarut fosfat yang banyak terdapat pada lahan pertanian di Indonesia berasal dari genus Enterobacter dan Mycobacterium. Secara umum yang banyak ditumukan adalah bakteri Pseudomonas sp. Dan Bacillus sp. Klasifikasi dari Pseudomonas sp yang memakai sistem penamaan binomial yaitu: Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Order : Pseudomonadales Family : Pseudomonadadaceae Genus : Pseudomonas Species : Pseudomonas sp. Menurut hatmanti (2000) bacillus spp. Memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Procaryotae Divisi : Bacteria Kelas : Schizomycetes Bangsa : Eubacteriales Suku : Bacillaceae Marga : Bacillus Jenis : Bacillus spp.
Bakteri Pseudomonas sendiri memiliki karakteristik seperti, gram negatif,
berbentuk batang (rods) atau kokus (coccus), aerob obligat, motil mempunyai flagel polar. Bakteri ini, oksidase positif, katalase positif, nonfermenter dan tumbuh dengan baik pada suhu 4oC atau dibawah 43oC. Pseudomonas banyak ditemukan pada tanah, tanaman dan air (suryono. 2011). Menurut pendapat Hatmanti (2000) Marga Bacillus merupakan bakteri yang berbentuk batang dapat dijumpai di tanah dan air termasuk pada air laut. Beberapa jenis menghasil enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis protein dan polisakarida kompleks. Bacillus spp membentuk endospora, merupakan gram positif, bergerak dengan adanya flagel peritrikus, dapat bersifat aerobik atau fakultatif anaerobik serta bersifat katalase positif. Marga Bacillus merupakan salah satu dari enam bakteri penghasil endospora. Endospora tersebut berbentuk bulat, oval, elips atau silinder, yang terbentuk di dalam sel vegetatif. Endospora tersebut membedakan Bacillus dari tipe-tipe bakteri pembentuk eksospora. Sama seperti yang dijelaskan oleh nurjannah (2018) Karakteristik isolat terkoleksi memiliki morfologi yang tidak sama, dimana isolat P. azotoformans dan B. paramycoides memiliki bentuk bulat, permukaan mengkilat, tepi utuh, warna putih kekuningan, letak pertumbuhan di permukaan media dan bentuk sel batang. Perbedaan kedua isolat terdapat pada permukaan koloni yang masing-masing melengkung dan timbul datar, kemudian sifat gram masing-masing negatif dan positif. Isolat A. baumanni memiliki kesamaan karakteristik dengan isolat lainnya, namun hanya berbeda pada bentuk yaitu titiktitik (bulat), warna putih, sifat gram negatif dan bentuk sel cocobasil. DAFTAR PUSTAKA Hartati, R. D. (2021). PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI PELARUT FOSFAT PADA BERBAGAI pH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr). JA-CROPS (Journal of Agrotechnology and Crops Science), 1(1). Hatmanti, A. (2000). Pengenalan Bacillus spp. Oseana, 25(1), 31-41. NURJANNAH, N. (2018). KARAKTERISASI BAKTERI PELARUT FOSFAT (BPF) INDIGENOUS ASAL LAHAN KERING LOMBOK UTARA SECARA IN- VITRO (Doctoral dissertation, Universitas Mataram). Suyono, Y., & Salahudin, F. (2011). Identifikasi dan karakterisasi bakteri Pseudomonas pada tanah yang terindikasi terkontaminasi logam. Jurnal Biopropal Industri, 2(1), 8-13.