Rosarida Purba
A1C419060
ABSTRAK
Invertebrata merupakan kelompok binatang yang tidak mempunyai tulang belakang (vertebrae).
Invertebrata digunakan sebagai bioindikator karena mempunyai sifat hidup yang relatif menetap
dalam jangka waktu yang lama, sifat infertebrata tersebut yang memungkinkan untuk merekam
kualitas suatu perairan. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam. Praktikum ini dilakukan dengan
menggunakan link http://virtualbiologylab.org mengamati 16 spesies pada tingkat pencemaran
yang berbeda dapat disimpulkan bahwa. Tingkat pencemaran pada suatu lingkungan atau
perairan dapat berpengaruh terhadap keberagaman spesies biota yang terdapat di dalamnya
adanya beberapa spesies yang mengalami penurunan drastis namun ada juga salah satu spesies
yang tidak mengalami penurunan contohnya itu pada spesies Gill snail kemudian untuk beberapa
spesies lainnya itu mengalami sedikit penurunan.
1 Caddisfly 1 2 3 4 4 13 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 4
2 Mayfly 0 0 1 1 3 5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
3 Stonefly 3 5 7 10 11 36 0 2 2 2 2 8 0 0 0 0 0 0
4 Rif. Betlle 0 0 1 2 2 5 0 0 1 3 3 7 0 0 0 0 0 0
5 w. penny 2 3 3 4 4 16 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0
6 Gill snail 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Dobsonfly 0 1 1 2 3 7 2 4 6 7 8 2 1 3 3 3 4 1
7 4
8 Cranefly 0 0 0 0 1 1 1 2 6 6 7 2 1 1 2 3 4 1
2 1
9 Dragonfly 0 0 2 2 3 7 1 2 4 5 7 1 1 1 1 2 3 8
8
10 Crayfish 1 2 2 2 2 9 3 7 12 14 16 5 0 0 2 3 4 9
2
11 Snowbug 0 1 2 2 4 9 0 0 2 13 4 1 2 4 4 4 5 1
9 9
12 Worn 0 2 4 5 5 16 1 4 6 7 9 2 3 8 15 18 25 6
7 9
13 Blackfly 3 3 3 4 4 17 2 3 5 6 6 2 3 8 9 13 14 4
2 7
14 Midge 0 0 1 2 3 6 0 0 1 1 1 3 0 0 2 4 5 1
1
15 Leech 0 1 1 3 4 9 1 1 3 3 4 1 1 1 1 1 3 7
2
16 Lung 4 5 5 8 10 32 3 7 0 9 14 3 1 1 2 5 6 1
3 5
snail
Tota 18 2 2
8 5 1
lN
7 4
Indeks keanekaragaman
Kelimpahan relative (modenate) H’= Σ (Pi ln Pi)
1
Kr. Caddisfly= x 100 %=0.06 % (0.006 ln 0.006)+(0,03 ln 0,03)+(0,027 ln
257
0,027)+(0.007 ln 0,007)+(0.10 ln
1
Kr. Matfly= x 100 %=0.06 %
257 0.10)+(0.085 ln 0.085)+(0.07 ln 0.07)+(0.20
8 ln 0.20)+(0.10 ln 0.10)+(0.085 ln
Kr. Stonefly= 100 %=3 %
257 0.085)+(0.027 ln 0.027)+(0.046 ln 0.046)+
(0.012 ln 0.012)
= -2.06 ln 0.27)+(0.051 ln 0.051)+(0.032 ln 0.032)+
(0.07 ln 0.037)
= -2.25
Kelimpaham relatif (severe)
Makroinvertebrata perairan adalah hewan
4
Kr. Caddisfly= x 100 %
214 tidak bertulang belakang yang hidup di
0 substrat dasar air laut atau sungai yang
Kr. Mayfly= x 100 %=0
214 menempel pada air maupun lumpur.
0
Kr. Stonefly= x 100 %=0 Makroinvertebrata perairan merupakan
214
hewan invertebrata yang hidup dalam
0
Kr. Riff beetle= x 100 %=0 wilayah perairan, dapat dilihat secara
214
0 langsung tanpa menggunakan alat bantu
Kr. W penny= x 100 %=0
214 seperti mikroskop.. Makroinvertebrata
0 sebagai bioindikator karena hidup melekat
Kr. Gill snail= x 100 %=0
214
14 pada substrat dan motilitasnya rendah
Kr. Dobsonfly= x 100 %=6.5 %
214 sehingga dia tidak mudah bergerak
11
Kr. Cranefly= x 100 %=5.1% berpindah. Tjokrokusumo (2006) juga
214
8 mengungkapkan makroinvertebrata
Kr. Dragonfly= x 100 %=3.7 %
214
9 merupakan mahluk hidup yang menempati
Kr. Crayfish= x 100 %=4.2 %
214 dalam air secara alami (indigenous
19
Kr. Snowbug= x 100 %=9 % residence).
214
69 Dari percobaan yang telah dilakukan
Kr. Worn= x 100 %=32 %
214 menggunakan web link
47
Kr. Blackfly= x 100 %= 21%
214 http://virtualbiologylab.org maka dapat
11 diketahui bahwa terdapat beberapa spesies
Kr. Midge= x 100 %=5.1%
214
7 yang tertangkap dengan Kelimpahan
Kr. Leech= x 100 %=3.2 %
214 Rentang (KR) spesies tersebut yaitu
15
Kr. Lingsnail= x 100 %=7 % Candisfly dimana pada tingkat pencemaran
214
none nilai KR yang didapat yaitu 11%, pada
Indeks keannekaragaman
H’= Σ (Pi ln Pi) tingkat pencemaran moderate didapat nilai
(0.018 ln 0.018)+(0,065 ln 0.065)+(0.051 ln KR 0.06% dan pada tingkat pencemaran
0.051)+(0.037 ln 0.037)+(0.042 ln
severe didapat nilai KR yaitu 1.8%.
0.042)+(0.09 ln 0.09)+(0.32 ln 0.32)+(0,27
Kemudian spesies mayfly pada tingkat Jika batas tersebut terlampau maka hewan
pencemaran none diperoleh nilai KR 2%, tersebut akan mengalami keracunan
pada tingkat pencemaran moderate diperoleh kemudian mati. Punahnya spesies tertentu
nilai KR 0.06 % dan tingkat pencemaran dapat mengubah pola interaksi dalam suatu
severe diperoleh nilai KR 0 %. Selanjutnya ekosistem. Rantai makanan, jaring – jaring
yaitu Stonefy, pada tingkat pencemaran makanan dan aliran energy mengalami
none diperoleh nilai KR 19%, tingkat perubahan sehingga dapat merusak
pencemaran moderate diperoleh nilai KR keseimbangan lingkungan (Winarni, 2015:
3% dan tingkat pencemaran severe diperoleh 153).
nilai KR 0 %. Kemudian Rif.Bettle, pada Pemantauan kualitas perairan sungai-sungai
tingkat pencemaran none diperoleh nilai KR umumnya dilakukan dengan menggunakan
2%, tingkat pencemaran moderate diperoleh parameter fisikmdan kimia. Tetapi ini
nilai KR 2,7% dan tingkat pencemaran pemantauan dengan menggunakan biota
severe diperoleh nilai KR 0%. Kemudian lebih diperhatikan, mengingat biota lebih
ada W.Penny pencemaran none diperoleh tegas dalam mengekspresikan kerusakan
nilai KR 8%, pada tingkat pencemaran sungai. Pengamatan dan pemeriksaan secara
moderate diperoleh nilai KR 0.7 % dan biologi merupakan cara yang paling baik
tingkat pencemaran severe diperoleh nilai dan cepat untuk mendeteksi adanya
KR 0 %. Dan yang terakhir yaitu lung snail, kerusakan pada kehidupan akuatik
pada tingkat pencemaran none diperoleh (Dwirastina, 2019:123).
nilai KR 5.3%, tingkat pencemaran
moderate diperoleh nilai KR 12% dan KESIMPULAN
tingkat pencemaran severe diperoleh nilai Berdasarkan percobaan dengan mengamati
KR 7%. 16 spesies pada tingkat pencemaran yang
Berbagai spesies yang memiliki kekebalan berbeda dapat disimpulkan bahwa. Tingkat
yang tidak sama, ada yang peka dan ada pencemaran pada suatu lingkungan atau
yang tahan. Ada hewan yang mampu perairan dapat berpengaruh terhadap
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan keberagaman spesies biota yang terdapat di
pencemar. Meskipun hewan mampu dalamnya adanya beberapa spesies yang
beradaptasi namun harus diketahui bahwa mengalami penurunan drastic namun ada
tingkat adaptasi hewan juga ada batasnya. juga salah satu spesies yang tidak
mengalami penurunan contohnya itu pada
spesies Gill snail kemudian untuk beberapa
spesies lainnya itu mengalami sedikit
penurunan. Hewan invertebrata pada
ekosistem perairan dapat menjadi indikator
yang menunjukkan bahwa perairan tersebut
mengandung polutan atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Dwirastina, M., & Sudarmo, A. P. (2019). Keanekaragaman Avertebrata Air di Perairan Rawa
Pulau Salah Nama Sungai Musi Bagian Hilir Sumatera Selatan. Sainmatika: Jurnal Ilmiah
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 16(2), 122-129.
Luthfi, O. M., Dewi, C. S., Sasmitha, R. D., Alim, D. S., Putranto, D. B. D., & Yulianto, F.
(2018). Kelimpahan invertebrata di Pulau Sempu sebagai indeks bioindikator, ekonomis
penting konsumsi, dan komoditas koleksi akuarium. JFMR (Journal of Fisheries and
Marine Research), 2(3), 137-148.
Mardiyanti, D. E., Wicaksono, K. P., & Baskara, M. (2013). Dinamika keanekaragaman spesies
tumbuhan pasca pertanaman padi. Jurnal Produksi Tanaman, 1(1): 24- 36.
Muslimah, M. S., & Si, S. (2017). Dampak Pencemaran Tanah Dan Langkah Pencegahan. J.
Penelit. Agrisamudra, 2(1), 11-20.
Sativa, Denianto Yoga. 2018. “Makroinvertebrata sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Waduk
Batujai di Lombok Tengah”. Journal of Tropical Biology. 6(3) : 104.
Winarni, Inggit. 2016. “Peran Mikroba sebagai Biomonitoring Kualitas Perairan Tawar pada
Beberapa Situs”. Jurnal Energi dan Lingkungan. 8(2) : 153.
LAMPIRAN