EKOLOGI TANAMAN
ACARAII
STRUKTUR VEGETASI GULMA PADA SISTEM TANAM POLIKULTUR
Oleh:
Nama:Nanda suryawijaya
NIM :20200101015
A. Tujuan
Adapuntujuandilakukannyapraktikum ini:
1. Mahasiswamampumampumenghitungvegetasigulmapadasistemtanampolikukt
ur.
2. Mahasiwadapatmengetahuivegetasigulmapadasistemtanampolikultur.
B. LandasanTeori
Vegetasimerupakansalahsatuaspekkeragamanhayatiyangberperanpentingdalampros
es-prosesekosistem.Keragamanvegetasimemengaruhitingkatpenutupanpermukaantanah
dan jumlah serta macam masukan bahan organik (Giller, 1997). Vegetasi
adalahkumpulan dari tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari beberapa jenis yang hidup
bersama-sama pada suatu tempat dan waktu yang sama. Konsekuensi dari hidup
bersama-samatersebut akan terjadi interaksi diantara sesama jenis atau beda jenis
penyusun vegetasi itusendiri. Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada suatu
tempat dan keberadaannyatidak diinginkan manusia karena mengganggu tanaman
budidaya atau dapat
menggangguaktivitasmanusia.Konteksekologi,gulmatanamanbudidaya(weedcropecology
)adalahtumbuhan yang berasal dari lingkungan alami dan secara kontinu mengganggu
tanamandanaktivitasmanusia dalam usahatanamanbudidaya(Aldrich, 1984).
Analisis vegetasi gulma adalah cara mempelajari susunan komposisi spesies
danbentukstrukturvegetasiataumasyarakattumbuh-
tumbuhanpadasuatuekosistem(Alfredo,2012).Mengetahuispesiesdansusunanstrukturgulm
asebelumtindakanpengendalian diperlukan untuk mengetahui berbagai sifat-sifatnya agar
dapat
ditetapkanteknikpengendalianyangefektifdanmurahsertadapatpuladimanfaatkanuntukkeg
unaanlainnya.Denganmengetahuijenisgulmayangdominanpadasuatuagroekosistemtertent
uakan mempermudah dalam pengendaliannya (Nugroho dkk, 2017). Ada beberapa
upayauntuk menekan pertumbuhan gulma pada budidaya tanaman, yaitu salah satunya
adalahpengaturanpola tanam.
Pola tanam merupakan tata urutan tanaman yang ditanam pada lahan sesuai
dengankeadaan lingkungan, curah hujan maupun musim tanam selama setahun.
Kegunaan
daripolatanamadalahuntukmempertahankandanmeningkatkankelestariansertapemanfaata
n sumber daya alam dan meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatanpetani. Pola
tanam ada tiga macam, yaitu : monokultur, rotasi tanaman dan polikultur(Anwar,2012).
MenurutRosnawati(2011),polatanampolikulturadalahpolatanamdenganmenanam
beberapa jenis tanaman pada lahan produksi yang sama. polikultur
dibedakanmenjadi3tipepokokyaitu:Polatanamtumpangsari,polatanam
bergilir,danpolatanamsela. Tumpangsari (intercropping) adalah penanaman beberapa
jenis tanaman pada lahanyangsama, padaperiodeyang samadan pengaturanjarak tanam
yangjelas.
II. MATERIDANMETODE
A. BahandanAlat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu lahan budidaya
tanamanpolikultur.Alatyangdigunakandalampraktikuminiadalahtalirafia,meteran,plas
tik,kamera (handphone) danalat tulis.
B. WaktudanTempat
Praktikum ini dilakukanpada tanggal 17 April 2022, bertempat di
lahanbudidayapolikulturtanaman cabai ,Kecamatan Sumbang, Kabupaten
Banyumas.
C. ProsedurKerja
1. Disiapkanalatdanbahanyangakandigunakan.
2. Disiapkan data pertanyaan yang akan diajukan ke petani terkait cara
dan.waktupengendalian,namadanvarietasyangdibudidayakan,
danumurtanaman.
3. Dicatat suhu, kelembapan udara, ketinggian dan intensitas cahaya pada
lahanbudidayasaat pengamatan.
4. Memintaizinkepadapetaniyangterdapatdilokasipraktikumuntukmelakukanpeng
amatandi lahanbudidaya.
5. Diamati gulma yang ada dengan metode purposive sampling, yaitu
dilakukandengan pengambilan sampel secara diagonal pada lahan budidaya
dengan titikpengambilan sampel berjumlah sembilan (9) plot, dengan tiap plot
berukuran 1x 1 m.
6. Dicatat jumlah jenis gulma yang tumbuh, jumlah individu setiap jenis gulma
disekitartanaman budidayadan foto setiapjenis gulma.
7. Diambil dan di masukkan gulma yang belum diketahui nama daerah atau
namalatinnya ke dalam plastik untuk diidentifikasi. Selanjutnya diberi label
atautandauntuk setiap plot sampel.
III. HASILDANPEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pengamatanvegetasigulmapadalahanpolikultur
Jumlah KR FR DR SDR
Jenis gulma K F D NP
gulma (%) (%) (%)
Krokot 2 2 16,66 0,4 16,66 - - 33,32 16,66
Bandotan 3 3 25 0,6 25 - - 50 25
2. Faktor-faktorlingkungan abiotik
No Parameter Nilai
1 Suhu 30ᵒ
2 Kelembabanudara 85%
3 Intensitascahaya 65%
A. Kesimpulan
Berdasarkanpraktikumyangtelahdilaksanakanyaituanalisisvegetasigulmapadapertanaman
polikultur dapat kita simpulkan bahwa analisis vegetasi gulma dapat
dilakukandenganmenghitungstrukturdankeanekaragamangulma,yaitudenganmelakukanperhit
unganfrekuensi, kerapatan, indeks nilai penting dan indeks keragaman. Pada lahan cabe
tersebutterdapatbeberapagulmayangdapatmenggangupertumbuhantanamanyaitukrokot(Portul
acaoleraceae L),rumput teki (Cyperus rotundus L. ), bandotan (Ageratum conyzoides L),
bayamduri (Amarantus spinosus L), Cacabean (Ludwigia octovalvis).Dari pengamatan
tersebut kitajuga dapat mengetahui klasifikasi morfologi , takstonomi gulmaserta faktor
lingkunganabiotikyang mempengaruhipadalahan budidaya.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan analisis vegetasi gulma lebih memahami klasifikasi
danmemperhatikan perhitungan agar mendapatkandata yang akurat. Disertai dengan
adanyareferensiyang lebih tepat.
DAFTARPUSTAKA
Da-Lopes,Y.F.,&Djaelani,A.K.(2020).Bioekologigulma.InGulma69Pertanian(pp.1–7).
Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering, Politeknik Pertanian
NegeriKupangNusaTenggaraTimur (NTT).