Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MATA KULIAH : EKOLOGI HEWAN


MENAKSIR KELIMPAHAN POPULASI: LALAT BUAH

DISUSUN OLEH:
NAMA : PUTRI AFRIANI
NIM : 4172141014
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI
KELOMPOK : I (SATU)
TGL. PELAKSANAAN : 22 NOVEMBER 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
_____________________________________________________________
JUDUL PERCOBAAN : Menaksir Kelimpahan Populasi: Lalat
Buah
I. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Untuk mengetahui jumlah dan spesies lalat buah yang ditemukan pada saat
praktikum.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan perangkap lalat buah.
3. Mengetahui fungsi petrogenol dalam praktikum.
II. TINJAUAN TEORITIS :

2.1 Biologi Lalat Buah

2.1.1 Klasifikasi Lalat Buah

Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Diptera
Family : Tephritidae
Genus : Bactrocera
Subgenus : Bactrocera
Spesies : Bactrocera papayae, Bactrocera carambolae

2.1.2 Morfologi dan Daur Hidup Lalat Buah

Lalat buah berukuran 1-6 mm, berkepala besar, berleher sangat kecil.
Warnanya sangat bervariasi, kuning cerah, oranye, hitam, cokelat, atau
kombinasinya dan bersayap datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak coklat
kekuningan. Pada abdomennya terdapat pita-pita hitam, sedangkan pada
thoraxnya terdapat bercak-bercak kekuningan. Disebut Tephtridae berarti bor,
karena terdapat ovipositor pada lalat betina. Bagian tubuh itu berguna
memasukkan telur ke dalam buah. Ovipositornya terdiri dari tiga ruas dengan
bahan seperti tanduk yang keras.
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
_____________________________________________________________
Dengan ovipositornya, lalat buah betina menusuk kulit buah atau sayur
untuk meletakkan telurnya. Jumlah telur sekitar 50-100 butir. Setelah 2-5 hari,
telur akan menetas dan menjadi larva. Larva tersebut akan membuat terowongan
di dalam buah dan memakan dagingnya selama lebih kurang 4-7 hari. Larva yang
telah dewasa meninggalkan buah dan jatuh di atas tanah, kemudian membuat
terowongan sedalam 2-5 cm dan berubah menjadi pupa.

Lama masa pupa 3-5 hari. Lalat dewasa keluar dari dalam pupa, dan
kurang dari satu menit langsung bisa terbang. Total daur hidupnya antara 23-34
hari, tergantung cuaca. Dalam waktu satu tahun lalat ini diperkirakan
menghasilkan 8-10 generasi. Lalat buah sering menyerang dan menghancurkan
tanaman saat musim penghujan karena kelembapan memicu pupa untuk keluar
menjadi lalat dewasa (Murdita, 2013)

2.2 Metil Eugenol

Metil eugenol merupakan zat yang bersifat volatile atau menguap dan
melepaskan aroma wangi. Susunan kimia metil eugenol terdiri dari unsur C, H,
dan O (C12H24O2). Zat ini merupakan food lure atau dibutuhkan oleh lalat buah
jantan untuk dikonsumsi. Dengan demikian, jika mencium aroma metil eugenol,
lalat buah jantan akan berusahan mencari sumber aroma tersebut dan
memakannya. Radius aroma antraktan dari metil eugenol ini mencapai 20-100 m,
tetapi jika di bantu angin, jangkauannya bisa mencapai 3 km.

Di dalam tubuh lalat buah jantan, metil eugenol di proses menjadi zat
pemikat yang akan berguna dalam proses perkawinan. Dalam proses perkawinan
tersebut, lalat buah betina akan memilih lalat buah jantan yang telah mengonsumsi
metil eugenol karena lalat buah jantan tersebut mampu mengeluarkan aroma yang
berfungsi sebagai sex pheromone (daya pikat seksual).

Di alam, lalat buah jantan memperoleh metil eugenol dari berbagai jenis
tanaman, seperti treggula dan selasih. Lalat buah jantan memperoleh metil
eugenol dengan cara mengisap bunga atau daun tanaman penghasil metil eugenol
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
_____________________________________________________________
sehingga tidak jarang dilihat kerumunan lalat buah yang sedang mengerumuti
tanaman penghasil metil eugenol( Sayono,. 2012).

Perkiraan ukuran populasi memberikan informasi penting tentang spesies


langka dan terancam punah. Mereka juga digunakan untuk mengidentifikasi
spesies yang mungkin muncul dalam jumlah yang cukup untuk digunakan sebagai
bioindikator dalam pemantauan lingkungan. Ukuran dan struktur populasi adalah
parameter demografi dasar yang memungkinkan para ahli ekologi untuk
mengevaluasi status suatu spesies saat ini, dan dapat juga berfungsi untuk
bioindikasi (Jugovic dkk, 2015).
Kemelimpahan suatu jenis satwa menunjukan pada kualitas atau juga
persentase suatu jenis satwa dalam suatu lokasi tertentu dan pada waktu tertentu.
Kemelimpahan dapat dipergunakan untuk menunjukkan indeks keragaman suatu
jenis dalam komunitas tersebut (Desmukh, 1992).

III. ALAT DAN BAHAN :


2.1 Alat

NO NAMA ALAT JUMLAH


1 Botol aqua kosong 1 buah
2 Kawat Secukupnya
3 Pisau 1 buah
4 Jarum suntik 1 buah
2.2 Bahan

NO NAMA BAHAN JUMLAH


1 Kapas Secukupnya
2 Air Secukupnya
3 Petrogenol 3 ml
4 Tali Secukupnya

IV. PROSEDUR KERJA :

NO PROSEDUR
1 Memotong bagian atas botol aqua hingga menjadi dua bagian.

2 Mengikatkan tali pada botol aqua pada bagian sisi samping botol
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
_____________________________________________________________
aqua.

2 kemudian kawat dibentuk menjadi huruf “v” lalu diletakkan pada


sisi samping botol aqua, sejajar dengan ikatan tali pada botol aqua
tersebut.

3 Pada ujung kawat yang berada di dalam botol kemudian diberikan


sedikit gumpalan kapas.

4 Kemudian masukkan air kedalam botol aqua tersebut.

5 Selanjutnya memberikan petrogenol kedalam kapas dengan


menggunakan suntik.

6 Menutup botol aqua yang terbuka dengan tutupan botol aqua


dengan cara memiringkan tutup botol aqua tersebut.

8 Selanjutnya meletakkan perangkap diatas pohon.

V. HASIL PERCOBAAN :
4.1 TABEL HASIL PENGAMATAN

VI.1. Tabel Hasil Pengamatan

No Gambar Jenis Hewan Jumlah


1 Bactrocera 18 Ekor
umbrosa

2. Bactrocera 34 Ekor
papayae
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
_____________________________________________________________
No Gambar Jenis Hewan Jumlah
Total 52 Ekor

Pemasangan perangkap yang berlokasi di belakang laboratorium fisika,


didapatkan 45 ekor lalat buah yang terdiri atas 2 jenis, yaitu 18 ekor lalat
buah jenis Bactrocera umbrosa dan 34 ekor lalat buah jenis Bactrocera
papayae. 52 ekor lalat buah yang didapatkan dalam keadaan mati dan 6 ekor
lagi masih hidup dan dapat terbang ketika dilakukan perhitungan.

4.2 PEMBAHASAN
1. Populasi didefinisikan sebagai suatu kelompok individu dari suatu spesies
yang sama dan yang menempati suatu daerah tertentu pada waktu tertentu
pula.
2. Ciri-ciri populasi ialah :
a. Lingkup biologi
Terdapat pada sekumpulan individu yang membangun suatu populasi
yang diantaranya :
1. Terdapat suatu organisasi dan struktur organisasi bersifat konstan
maupun yang fluktuasi sesuai waktu.
2. Memiliki suatu sejarah kehidupan (ontogenik).
3. Terpengaruh oleh dampak lingkungan dan dapat merespon perubahan
lingkungan.
4. Terdapat suatu hereditas didalamnya.
5. Terintegrasi oleh faktor genetic.
b. Lingkup statistk
Merupakan suatu ciri-ciri kelompok dan merupakan hasil penggabungan
berbagai karakteristik dari individu dalam populasi yang diantaranya :
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
_____________________________________________________________
1. Kepadatan atau ukuran besarnya suatu populasi termasuk berbagai
parameter utama ini mempengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
2. Sebaran suatu populasi dipengaruhi oleh persebaran suatu objek
tertentu, kondisi lingkungan, dan cuaca serta struktur dan umur objek
tersebut.
3. Populasi ini juga dipengaruhi oleh komposisi genetik.
4. Terdapat dispersi, yaitu suatu sebaramn individu intra populasi.
3. Jenis-jenis populasi
Secara umum populasi dibagi menjadi :
1. Berdasarkan jumlah populasi
a. Populasi terbatas.
b. Populasi tak terbatas
2. Berdasarkan sifat populasi
a. Populasi homogen.
b. Populasi heterogen.
3. Berdasakan perbedaan lain
a. Populasi survey
b. Populasi target
4. Hal yang mengakibatkan melimpahnya suatu organisme di suatu
tempat diduga diakibatkan oleh substrat di wilayah tersebut.
Kepadatan populasi suatu jenis atau kelompok hewan dapat
dinyatakan dalam bentuk jumlah atau biomassa perunit. Atau persatuan
luas atau persatuan volume. Kepadatan populasi sangat penting diukur
untuk menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu
komunitas dengan komunitas lain. Keberadaan dan kepadatan popuasi
suatu jenis hewan bergantung dari faktor lingkungan yaitu faktor biotik
dan faktor abiotik. Faktor biotik bagi hewan itu sendiri yaitu
lingkungan dan organisme lain yang terdapat di habitatnya seperti
mikroflora, tumbuh-tumbuhan dan jenis hewan lainnya. Pada
komunitas itu jenis-jenis organisme saling berinteraksi satu sama lain.
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
_____________________________________________________________
Interaksi itu dapat berupa predasi, parasit, kompetensi, simbiosis dan
interaksi yang lainnya.Fungsi petrogenol dalam praktikum ialah
sebagai bahan untuk mengendalikan lalat buah, ataupun hama untuk
masuk kedalam perangkap. Petrogenol 800 L mengandung bahan aktif
metil eugenol yang memiliki sifat bau yang khas, mampu menarik lalat
buah jantan familia Tephritidae terutama genus Dacus sp. Dengan
menggunakan suatu perangkap lalat buah jantan akan tertarik dan
terperangkap masuk perangkap sehingga diharapkan dapat mengurangi
populasi lalat jantan, mengurangi tingkat perkawinan dan akhirnya
mengurangi populasi lalat buah berikutnya.

IV. KESIMPULAN
1. Setelah melakukan praktikum didapatkan lalat buah dengan spesies
Bactrocera sp dengan jumlah speies 45 ekor.
2. Perangkap lalat buah ini dapat digunakan sebagai cara pengendalian lalat
buah yang cukup bagus. Karena dengan menggunakan perangkap ini tidak
menimbulkan residu atau pencemaran lingkungan
3. Fungsi petrogenol ialah sebagai bahan untuk mengendalikan lalat buah,
ataupun hama untuk masuk kedalam perangkap. . Methyl eugenol merupakan
senyawa atraktan yang komposisinya mirip dengan feromon seks lalat buah
betina, sehingga dapat menarik lalat buah jantan untuk mendekat.
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
_____________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Sayono, S. M. 2012. Pengaruh Aroma Umpan dan Warna Kertas Perangkap
Terhadap Jumlah Lalat yang Terperangkap. Yogyakarta : UGM Press

Murdita, Wayan, dkk. 2013. Pengenalan Beberapa Spesies Lalat Buah.


Karawang: Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan.
Jakarta : Balai Diksar Pembinaan

Desmukh, I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Jugovic, J, dkk. 2015. Estimating population size of the cave shrimp Troglocaris
anophthalmus (Crustacea, Decapoda, Caridea) using
mark–release–recapture data. Animal Biodiversity and Conservation. 38
(1).

MEDAN, 29 NOVEMBER 2019


DOSEN/ASISTEN LABORATORIUM PRAKTIKKAN

(DEDI LANDANI GINTING) (PUTRI AFRIANI)


4153220003 4172141014

Anda mungkin juga menyukai