Oleh :
Hamdan Maruli Siregar
(A353160041)
Dosen:
Dr. Ir. Idham Sakti Harahap, M.Si.
A. Latar belakang
Pada era perdagangan bebas saat ini, lalat buah juga dianggap sebagai hama
politis, karena mampu menetukan arah kebijakan ekspor maupun impor komoditas
hortikultura dari dan keluar suatu negara melalui peraturan karantina. Upaya
memenuhi kebutuhan buah untuk menekan impor dan meningkatkan ekspor,
pengembangan buah di Indonesia mengalami kendala, mulai penyediaan benih
bermutu, budidaya sampai penanganan panen. Salah satu kendala dalam upaya
meningkatkan produksi dan mutu buah di Indonesia adalah serangan hama lalat
buah. Lebih kurang 75% dari tanaman buah dapat diserang oleh hama lalat buah.
Dari berbagai laporan yang diterima, intensitas serangan lalat buah terus meningkat,
fluktuasi maupun populasi lalat buah juga naik terus (Kaurow et al 2015).
Secara ekonomis beberapa spesies lalat buah merupakan hama penting yang
berasosiasi dengan berbagai buah-buahan dan sayuran tropika. Kardinan (2009),
menyatakan bahwa pada tanaman jambu dan belimbing kerusakan lalat buah dapat
mencapai 100%, sedangkan pada tanaman mangga keruskan berkisar antara 14,8%
sampai dengan 23%.
Berdasarkan kerusakan yang ditimbulkan pada berbagai jenis buah, lalat buah
dimasukkan ke dalam salah satu jenis hama yang paling merugikan pada tanaman
hortikultura. Kebutuhan terhadap teknik pengendalian yang ramah lingkungan
sangat diharapkan, terutama yang efektif dan efisien serta mudah diperoleh petani
dalam operasionalnya di lapangan. Pengendalian lalat buah selama ini
menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida yang terus-menerus dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif antara lain pencemaran lingkungan,
resistensi serangga dan hasil produksi mengalami kontaminasi sehingga berbahaya
bila dikonsumsi oleh masyarakat. Solusi lain dalam pengendalian lalat buah selain
pestisida yaitu dengan menggunakan senyawa atraktan yang mengandung Metil
Eugenol (ME) dan umpan protein. Oleh kerena itu, pada praktikum ini dilakukan
pengujian terhadap perangkap yang menggunakan senyawa metil eugenol dan
umpan protein.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengtahui:
1. Efektivitas dua jenis atraktan (metil eugenol dan umpan protein) terhadap
hama lalat buah.
2. Jenis-jenis lalat buah yang terperangkap.
3. Pengaruh bentuk dan warna pada pemasangan perangkap terhadap
jumlah lalat buah yang terperangkap.
METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan adalah perangkap (toples), kawat, kapas,
gelas ukur, pengaduk, suntikan, gunting, tali rapia, bola warna, kotak warna, kertas
label, metil eugenol, umpan protein, lem perekat, air, dan mikroskop.
Prosedur Praktikum
Perangkap dengan perlakuan metil eugenol menarik lebih banyak lalat buah
dibandingkan dengan perlakuan umpan protein, ini menunjukkan bahwa metil
eugenol lebih efektif dalam mengendalikan lalat buah dibandingkan dengan umpan
protein.
Hasil identifikasi terhadap lalat buah terperangkap menunjukkan bahwa jenis
lalat buah yang ditemukan pada praktikum ini adalah jenis B. papayae dan B.
carambolae.
Bentuk dan warna perangkap berpengaruh nyata pada hasil tangkapan lalat
buah. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa warna perangkap yang paling banyak
menangkap lalat buah adalah perangkap warna kuning dengan bentuk kotak
DAFTAR PUSTAKA
Bagun DA. 2009. Kajian Beberapa Metode Perangkap Lalat Buah (Diptera;
Tephritidae) Pada Pertanaman Jeruk Manis (Citrus spp.) Di Desa Sukanalu
Kabupaten Karo. [Skripsi]. Medan. Universitas Sumatera Utara.
Kardinan A, Syakir M. 2009. Potensi Bahan Alami Sebagai Pengendali Hama Lalat
Buah (Bactrocera spp.). Jurnal Bahan Alami Indonesia 2:72-76.
Kaurow HA, Max T, Jantje P. 2015. Identifikasi dan Populasi Lalat Buah
Bactrocera spp. Pada Areal Tanaman Cabe, Tomat, dan Labu Siam.
Eugenia 21(3): 105-110.
Suputa.2006. Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah Penting di Indonesia.
Syahfari H, Mujiyanto. 2013. Identifikasi Hama Lalat Buah (Diptera: Tephritidae)
Pada Berbagai Macam Buah-Buahan. Ziraaah 36(1): 32-39.
Syofia I, Nursamsi, Heri I. 2012. Uji Efektifitas Beberapa Warna Perangkap Basah
Untuk Mengendalikan Hama Lalat Buah (Bactrocera sp) Pada Tanaman
Belimbing. Agrium 17(3): 182-185.