Anda di halaman 1dari 9

Preparat Section Tumbuhan Kenanga (Cananga odorata) dengan

Pewarnaan Safranin Sebagai Sumber Belajar SMA


Amin Hidayati
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
E-mail : aminhidayati14@gmail.com

Abstrak
Preparat section tumbuhan merupakan metode pembuatan preparat mikroteknik yang
ditujukan untuk objek-objek yang besar dan tebal pada tumbuhan agar lebih mudah
mengamati struktur anatomi akar maupun batang. Kananga (Cananga odorata) merupakan
tanaman dikotil yang termasuk famili Annonaceae. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran kualitas preparat section tumbuhan Cananga odorata dibandingkan
preparat section tumbuhan Mirabilis jalapa dengan pewarnaan safranin. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung dengan
menggunakan mikroskop, dan dokumentasi dengan kamera langsung dari mikroskop.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dari hasil
pengamatan dan dokumentasi langsung dari mikroskop. Hasil pengamatan dari penelitian ini
adalah preparat melintang sectin tumbuhan Cananga odorata dengan pewarnaan safranin
memiliki kekontrasan warna dan jaringan yang lebih jelas dibandingkan dengan preparat
section tumbuhan Mirabilis jalapa. Jaringan-jaringan yang dapat ditemukan antara lain,
jaringan epidermis, kolenkim, trakeida, endodermis, parenkim, empulur, trakea, dan floem.

Kata kunci : section tumbuhan, Kenanga (Cananga odorata), pewarnaan safranin, sumber
belajar.

A. PENDAHULUAN teknis laboratorium atau praktikum


Kegiatan pengamatan jaringan tumbuhan preparasi sediaan histologi (Sumarsono,
di SMA biasanya dilakukan dengan 2012). Salah satu teknik dalam membuat
menggunakan mikroskop. Jaringan yang preparat adalah dengan menggunakan
umum diamati adalah jaringan pada metode section pada tumbuhan. Preparat
tanaman dikotil dan monokotil. section tumbuhan merupakan metode
Pengamatan jaringan tumbuhan akan lebih pembuatan preparat mikroteknik yang
mudah jika menggunakan pewarna untuk ditujukan untuk objek-objek yang besar
mewarnai jaringan tersebut. Pewarnaan dan tebal pada tetumbuhan, supaya
bertujuan agar pembedaan sel atau jaringan dan sel-selnya dapat dilihat di
jaringan dapat dilakukan dengan baik bawah mikroskop (Moebadi dkk, 2011).
(Nurwanti 2013). Menurut Gunarso (1989) Kualitas preparat mikroteknik metode
dalam Gresby (2013), pewarnaan section tumbuhan merupakan kualitas
bertujuan agar dapat mempertajam dan preparat mikroteknik yang disesuaikan
memperjelas berbagai elemen tisu, atau ditentukan berdasarkan tujuan dari
terutama sel-selnya, sehingga dapat pembuatan preparat section. Pembuatan
dibedakan dan ditelaah dengan mikroskop. preparat section tumbuhan yaitu bertujuan
untuk dapat mengamati struktur-struktur
Mikroteknik memberikan pengetahuan dan jaringan dan sel-sel tumbuhan/hewan
penjelasan mengenai dasar dan teori serta
dalam bentuk irisan penampang lintang pesan yang disampaikan, sehingga dapat
ataupun membujur (Wahyuni, 2015). mencapai tujuan pembelajaran yang
Metode section tumbuhan dapat digunakan lebih baik dan sempurna (Kurniasari,
pada semua tumbuhan yang akan dijadikan 2013).
sebagai objek preparat. Salah satu Pada penelitian terdahulu telah melakukan
tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai penelitian preparat section tumbuhan
objek pada preparat metode section dengan menggunakan pewarna safranin
tumbuhan yaitu bagian batang tanaman dan preparat yang dihasilkan memiliki
Cananga odorata. Bagian batang warna yang yang cukup bagus akan tetapi
tumbuhan Cananga odorata mempunyai bagian-bagiannya masih belum terlihat
tekstur yang keras dan berkayu sehingga jelas.
cocok/sesuai untuk dibuat preparat section Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena
tumbuhan. Tumbuhan Cananga odorata adanya atau berlangsungnya pembelahan
adalah tanaman semusim termasuk kelas dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel
Dicotyledoneae (biji berkeping dua) yang terjadi tetap melakukan hubungan-
Cananga odorata terbagi menjadi 2 jenis, hubungannya dengan erat antara yang
pohon dan perdu. Tanaman Cananga satu dengan yang lainnya, selanjutnya
odorata yang berbentuk pohon biasanya pembentukan jaringan jaringan tersebut
tingginya berkisar antara 10-40 m dengan sangat erat hubungan dengan
ukuran diameter batang sebesar 75cm dan pembentukan berbagai alat pada
berpenampang bulat. Sedangkan tanaman tumbuhan (akar, batang, daun, bunga,
yang berjenis perdu biasanya tumbuh buah dan lain-lain) (Kartasapoetra,
setinggi 2-3m. 1987).
Berdasarkan latar belakang diatas maka Seperti halnya akar, batang juga
dapat diambil rumusan masalah yaitu tersusun atas berbagai jaringan, yaitu
“Bagaimana gambaran kualitas preparat jaringan epidermis, jaringan dasar, dan
jaringan pembuluh. Jaringan dasar
section tumbuhan Cananga odorata
tersusun oleh korteks, sedangkan
dengan perbandingan preparat section
jaringan pembuluh terdapat berkas
tumbuhan Mirabilis jalapa dengan
vaskuler yaitu xilem dan floem. Jaringan
pewarnaan safranin?”. Penelitian ini
epidermis pada batang memiliki ciri yang
bertujuan untuk mengetahui gambaran
sama seperti jaringan epidermis pada akar.
kualitas preparat section tumbuhan
Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat
Cananga odorata dibandingkan preparat
serta berkutikula pada akar dan batang
section tumbuhan Mirabilis jalapa dengan
(Estiti, 1995)
safranin. Manfaat dari dilakukannya Secara umum struktur anatomi akar
penelitian ini adalah agar dapat mengamati tersusun atas jaringan pembuluh, parenkim
struktur anatomi tumbuhan kenanga (dasar) dan epidermis, yang merupakan
dengan perbandingan struktur anatomi pelindung pertama (primer) untuk
tumbuhan Mirabilis jalapa dan dijadikan bagian luar tubuh tumbuhan, dan
sebagai sumber belajar bagi mahasiswa periderm, yang menggantikan epidermis
biologi dan biologi SMP maupun SMA. pada tumbuhan yang mengalami
Media pembelajaran adalah alat yang pertumbuhan sekunder. Sistem jaringan
dapat membantu proses belajar mengajar dasar berupa korteks, endodermis, dan
dan berfungsi untuk memperjelas makna
empulur; serta sistem berkas pembuluh. B. BAHAN DAN METODE
Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri Jenis penelitian ini adalah eksperimental
atas xilem dan floem yang tersusun sesungguhnya (True Experimental
berselang-seling. Berkas pembuluh Research) dengan desain penelitian Post
terdiri dari xilem atau suatu alat Test Only Control Group Design.
transportasi yang digunakan untuk Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
mengangkut sari makanan dan unsur hara Biologi Universitas Muhammadiyah
dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan Malang yang beralamat di Jl. Raya
floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai Tlogomas No. 246 Malang. Penelitian ini
pengangkut hasil fotosintesis dari daun ke dilaksanakan pada tanggal 6-10 Mei 2015.
seluruh tubuh tumbuhan (Adikasimbar, Populasi dalam penelitian ini adalah
2012). tumbuhan Kenanga yang diperoleh tempat
Media pembelajaran memiliki beberapa penjualan bunga “Barokah” Bumaji Kota
kegunaan, sebagai berikut: Batu. Sampel dalam penelitian ini adalah
a. Penggunan media pembelajaran, dapat akar dan batang tanaman kenanga.
memperjelas penyajian pesan agar Penelitian ini menggunakan pewarnaan
tidak terlalu verbalistik. sintetis safranin.
b. Dengan menggunakan media Alat dan Bahan
pembelajaran secara tepat dan Alat-alat yang digunakan dalam percobaan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif adalah botol flakon, kaca benda, kaca
siswa. Dalam hal ini, media penutup, gelas arloji, silet, cutter
pembelajaran berguna untuk; (1) mikroskop, oven, jarum ose, skapel,
menimbulkan motivasi dan gairah camera, dan inkubator sedangkan bahan-
belajar, (2) memungkinkan interaksi bahannya yaitu akar dan batang tumbuhan
30 yang lebih langsung antara siswa cabe, FAA, alkohol 30%, 50%, 70%, 80%,
dengan lingkungan, dan 100%, xylol, parafin, aquades, safranin
memungkinkan peserta didik belajar dan enthelen.
sendiri menurut kemampuan dan Prosedur kerja
minatnya.  Mengambil tumbuhan kenanga bagian
c. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, akar dan batang yang masih muda
dan daya indera (Munadi, 2013).  Memotong akar dan batang 2 cm
Preparat section tumbuhan pada tumbuhan dimasukkan pada botol flakon
kenanga dapat dijadikan sebagai sumber  Kemudian difiksasi dengan FAA
belajar biologi SMP dan SMA pada materi selama 24 jam
struktur anatomi dan morfologi tumbuhan  Dehidrasi dengan alkohol 50%, 70%,
pada SMP kelas VIII semester 1 dan SMA 80%, 100%, 100% masing-masing 30
kelas XI semester 1. Preparat section menit
 Tetesi alkohol : xylol, 3:1, 1:1, 1:3,
tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai
masing-masing 30 menit
sumber belajar/media pembelajaran salah
 Tetesi xylol murni 1 selama 30 menit
satunya adalah poster yang akan
 Tetesi xylol murni 2 selama 20 menit
membantu siswa dalam mengamati
dan 10 menit dalam inkubator
struktur anatomi akar dan batang pada  Tetesi xylol : parafin, 1:9 selama 24
tumbuhan dikotil. jam (diletakkan dalam oven dengan
suhu 600C).
3

 Kemudian diganti parafin murni


5
Gambar 1 Foto Preparat Section Batang
selama 1 jam dalam oven
 Block, dibiarkan sampai mengeras Kenanga (Cananga dorata)
 Pengirisan dan perekatan 1
 Ditetesi xylol 1 selama 3 menit 2
 Ditetesi xylol 2 selama 3 menit
 Tetesi campuran alkohol : xylol, 1:3,
1:1, 3:1, masing-masing 3 menit 4
 Dehidrasi dengan alkohol 100%,
100%, 80%, 70%, 50%, 30%, masing-
masing 3 menit 6
 Cuci dengan aquades 7
 Tetesi dengan larutan pewarna
safranin selama 1 jam 8
 Cuci dengan aquades Perbesaran : 10 x 10
Keterangan :
 Dehidrasi dengan alkohol 30%, 50%,
1. Epidermis
70%, 80%, 100%, 100%, masing-
2. Kolenkim
masing 3 menit 3. Trakeida
 Tetesi campuran alkohol : xylol, 3:1, 4. Endodermis
1:1, 1:3, masing-masing 3 menit 5. Parenkim
 Tetesi xylol 1 selama 3 menit 6. Empulur
 Tetesi xylol 2 sebelum kering dan 7. Trakea
diamati dibawah mikroskop. 8. Floem
 Preparat di enthelen langsung ditutup Gambar 2 Foto Preparat Section batang
dengan kaca penutup Tanaman Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea)
 Labelling dengan Pewarnaan safranin.
Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara
pengamatan langsung dengan
menggunakan mikroskop, dan
dokumentasi dengan kamera langsung dari
mikroskop. Analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah analisis
deskriptif kualitatif dari hasil pengamatan (Latifa, R. 2015)
dan dokumentasi langsung dari mikroskop.

Gambar 3 Foto Preparat akar Kenanga


(Cananga odorata).
C. HASIL
Berikut ini merupakan hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah data
hasil telaah oleh peneliti sendiri dan
instruktur laboratorium Biologi pada setiap
preparat section tumbuhan kenanga yang
telah diwarnai dengan safranin.
penentu apakah jaringan penyusun
2 batang tumbuhan dapat terlihat dengan
3
jelas. Batang yang digunakan pada
penelitian ini adalah batang yang tidak
4
terlalu tua maupun terlalu muda atau
5
merupakan batang yang masih mengalami
6 pertumbuhan primer. Batang yang muda
7 dan tua tentunya akan memberikan
8 gambaran yang berbeda dalam jaringan
Perbesaran : 4 x 10 penyusunnya.
Preparat pada akar maupun batang
Keterangan :
penampang melintang section tumbuhan
1. Epidermis
2. Kolenkim Kenanga memiliki bentuk lingkar hampir
3. Trakeida sempurna. Ukuran batang penampang
4. Floem melintang sectin tumbuhan Kenanga
5. Empulur dengan perbesaran 400x, posisi titik acuan
6. Parenkim kiri dengan arah pengukuran kiri ke kanan
7. Endodermis memiliki titik awal 143 mm, titik tengah
8. Trakea
142,5 mm dan titik akhir 142 mm.
Gambar 4 Foto Preparat Section akar
Sehingga, didapatkan diameter 1 mm atau
Tanaman Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea)
1000 mikron dan jari-jari 0,5 mm atau 500
dengan Pewarnaan safranin.
mikron.
Menurut Latifa, R (2015) Akar tumbuhan
dikotil tersusun oleh bermacam-macam
jaringan dengan fungsi tertentu. Macam
jaringan pada akar dikotil, letak, dan
fungsinya. Jaringan epidermis berada di
lapisan terluar, jaringan korteks tersusun
atas kolenkim dan parenkim, selanjutnya
Berdasarkan Gambar 1 dan 3, pada terdapat jaringan pengangkut.
preparat section tumbuhan kenanga dengan Pada gambar 2 dan 4 yang merupakan
pewarnaan sintetis safranin terlihat hasil penelitian literatur yang
jaringan-jaringan pada tumbuhan. menggunakan pewarna safranin
Jaringan-jaringan yang dapat ditemukan perbandingan kekontrasan warna antara
antara lain, epidermis, kolenkim, preparat tetapi pada penyayatan preparat
parenkim, trakeida, trakea, floem, kurang tipis sehingga jaringan masih
endodermis dan empulur. Warna preparat terlihat menumpuk.
juga sangat bagus karena jaringan- Menurut Suntoro (1983) dalam Gresby
jaringannya terlihat jelas akan tetapi pada (2013), pewarnaan akan mempermudah
preparat batang kenanga kurang jelas pengamatan sel atau jaringan di bawah
dikarenakan pada pengirisannya kurang mikroskop, sebab bahan pewarna (zat
tipis sehingga jaringan belum jelas. warna) mempunyai afinitas selektif
Menurut Latifa, R (2015) pemilihan terhadap organel sel. Tidak semua organel
batang yang akan digunakan menjadi sel mampu bereaksi dengan bahan
3

pewarna yang sama, hal ini disebabkan terwarnai menjadi merah. Berikut ini
5
adanya perbedaan komponen penyusun merupakan hasil yang diperoleh dalam
serta sifat setiap organel sel. Proses penelitian ini adalah data hasil telaah oleh
pewarnaan pada preparat jaringan peneliti sendiri preparat akar dan batang
tumbuhan dikarenakan adanya reaksi oleh bunga Kenanga (Cananga odorata) dan
ikatan elektrostatik antara muatan ion zat peniliti lain pada teknik yang sama yaitu
warna dan bagian sel yang berbeda muatan preparat akar dan batang bunga Pukul
sehingga jaringan tumbuhan dapat empat (Mirabilis jalapa).
Gambar 5 Foto Perbandingan Preparat Section Batang Kenanga (Cananga odorata)
dengan Batang bunga Pukul empat (Mirabilis jalapa)

Batang Kenanga (Cananga dorata) Batang bunga Pukul empat


(Mirabilis jalapa)

1
2
1
4

2
6
3
7
4
8
Perbesaran : 10 x 10 Perbesaran : 4 x 10
Keterangan: Keterangan:
1. Epidermis
2. Kolenkim 1. Epidermis
3. Trakeida 2. Empulur
4. Endodermis 3. Korteks
5. Parenkim 4. Xylem
6. Empulur
7. Trakea
8. Floem
Ukuran: Diameter 1 mm atau 1000 mikron Ukuran: Diameter 1 mm atau 1000
dan jari-jari 0,5 mm atau 500 mikron mikron dan jari-jari 0,5 mm atau 500
mikron
Berdasarkan Gambar 5. Perbandingan batang Mirabilis jalapa. Adanya
Preparat Section Batang Kenanga perbedaan hasil pengamatan ini dapat
(Cananga odorata) dengan Batang bunga diakibatkan oleh beberapa faktor, salah
Pukul empat (Mirabilis jalapa) dengan satunya yakni kurang tipisnya sayatan
pewarnaan sintetis safranin sama-sama yang dibuat sehingga meyebabkan
terlihat jaringan-jaringan pada preparat jaringan-jaringan yang lain sulit diamati.
tumbuhan. Terlihat bahwa preparat Batang Ukuran preparat berbeda dikarenakan pada
Cananga odorata lebih jelas bagian-bagian pengambilan jenis specimen yang yang
jaringan yang ditemukan dibandingkan berbeda walaupun didapatkan diameter
yang kebetulan berukuran sama besar.

Gambar 6 Foto Perbandingan Preparat Section Akar Kenanga (Cananga odorata)


dengan Akar bunga Pukul empat (Mirabilis jalapa)
Akar Kenanga (Cananga dorata) Akar bunga Pukul empat (Mirabilis
jalapa)

1
1
2

2 3
4
3
5
4
6
7
Perbesaran : 4 x 10
8
Perbesaran : 4 x 10 Keterangan:
Keterangan : 1. Empulur
1. Epidermis 2. Korteks
2. Kolenkim 3. Floem
3. Trakeida 4. Epidermis
4. Floem
5. Empulur
6. Parenkim
7. Endodermis
8. Trakea
Ukuran: Diameter 1 mm atau 1000 mikron Ukuran: Diameter 1 mm atau 1000
dan jari-jari 0,5 mm atau 500 mikron mikron dan jari-jari 0,5 mm atau 500
mikron
Berdasarkan Gambar 6. Perbandingan tubuh tumbuhan, dan periderm, yang
Preparat Section Akar Kenanga (Cananga menggantikan epidermis pada tumbuhan
odorata) dengan Akar bunga Pukul empat yang mengalami pertumbuhan sekunder.
(Mirabilis jalapa) dengan pewarnaan Sistem jaringan dasar berupa korteks,
sintetis safranin sama-sama terlihat endodermis, dan empulur; serta sistem
jaringan-jaringan pada preparat tumbuhan. berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas
Sama seperti batang bahwa preparat akar pembuluh terdiri atas xilem dan floem
Cananga odorata lebih jelas bagian-bagian yang tersusun berselang-seling. Berkas
jaringan yang ditemukan dibandingkan pembuluh terdiri dari xilem atau suatu
akar Mirabilis jalapa. alat transportasi yang digunakan untuk
Menurut Latifa, R (2015) Secara umum mengangkut sari makanan dan unsur hara
struktur anatomi akar tersusun atas dari tanah keseluruh tubuh
jaringan pembuluh, parenkim (dasar) dan
epidermis, yang merupakan pelindung D. SIMPULAN
pertama (primer) untuk bagian luar Kesimpulan
Gambaran kualitas preparat section Kegiatan Praktikum Di
tumbuhan Cananga odorata dengan Laboratorium Biologi.
pewarnaan safranin memiliki kekontrasan Prosiding Seminar Nasional
warna dan jaringan yang lebih jelas Pendidikan Biologi 2015
dibandingkan dengan preparat section Moebadi, Widjajanto & Yudani, Titi. 2011.
tumbuhan Mirabilis jalapa. Dasar-dasar Mikrotehnik.
Malang: Jurusan Biologi
Saran Fakultas Matematika dan Ilmu
Pada penelitian ini kualitas preparat batang Pengetahuan Alam Universitas
kurang tipis karena alat yang digunakan Negeri Malang.
dalam pengirisan kurang memadai. Saran Munadi, 2013. Media Pembelajaran.
untuk penelitian selanjutnya yaitu Penerbit Usaha Karya. Jakarta.
melakukan penelitian dengan Nurwanti, M., Budiono, J.D., & Pratiwi P.,
menggunakan alat mikrotom dalam Rinie.2013. Pemanfaatan
penyayatan serta penggunaan pewarna Filtrat Daun Muda Jati sebagai
alami dengan warna yang lebih bagus agar Bahan Pewarna Alternatif
dapat mengetahui perbandingan dalam Pembuatan Preparat
pewarnaan sintetis dan alami. Jaringan Tumbuhan.Jurnal,
BioEdu Vol. 2/No. 1/Januari
DAFTAR PUSTAKA 2013,
Gresby, Aknesia. 2013. Pemanfaatan http://ejournal.unesa.ac.id/inde
Filtrat Daun Jati Muda x.php/bioedu. Surabaya: S-1
(Tectoria grandis) Sebagai Pendidikan Biologi FMIPA
Bahan Pewarna Alternatif Universitas Negeri Surabaya.
Pembuatan Preparat Maserasi Pracaya. 1994. Bertanam Lombok.
Batang Cincau Rambat Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
(Cyclea barbata).Skripsi. Sumarsono. 2012. Mikroteknik, (Online),
Malang: Program Studi (http://bio.unsoed.ac.id/kurikul
Pendidikan Biologi Jurusan um-mata-
Matematika dan Ilmu kuliah/mikroteknik#.Uz2LoV
Pengetahuan Alam Fakultas KTnlI, Diakses 04 April 2014).
Keguruan Dan Ilmu Wahyuni, Sri. 2015. Buku Petunjuk
Pendidikan Universitas Praktikum Mikroteknik.
Muhammadiyah Malang. Malang: Laboratorium Biologi
Lindy, Tri Eko Nanda.2008. Aplikasi Universitas Muhammadiyah
Ekstrak Antosianin Buah Malang.
Duwet (Syzigium cumini) pada Wismaji, G., Winingsih, E., & Cahya P.,
Produk Jelly, Yogurt dan A.N. 2010.Pemanfaatan
Minuman Berkarbonasi. Pewarna Alam Nabati sebagai
Skripsi. Bogor: Fakultas Agen Pewarna Alternatif untuk
Teknologi Pertanian Institut Pengamatan Mikroskopis
Pertanian Bogor. Jaringan Tumbuhan. Program
Latifa, R. 2015. Peningkatkan Kualitas Kreatifitas Mahasiswa.
Preparat Histologi Berbasis
Surakarta:Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai