OLEH :
1. Muhammad Izzul Islam Al Qorrosyai’
2. Nita Puspita Ningrum
3. Ainin Nadhiroh
Peserta didik yang tidak aktif didominasi oleh laki-laki daripada perempuan.
Peserta didik laki-laki lebih mudah bosan, bersikap acuh dan ketika jam
pembelajaran berada di siang hari motivasinya berkurang karena lelah. Peserta
didik perempuan memiliki ciri yang sama tetapi lebih baik daripada laki-laki. Hal
ini dikarenakan para peserta didik laki-laki lebih atraktif dan berani untuk
bertindak daripada aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik perempuan. Namun
adapula peserta didik yang aktif dan partisipatif dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan didalam kelas.
Peserta didik yang aktif dan partisipatif didalam kelas tidak banyak. Terdapat
sekitar 4-6 orang. Peserta didik tersebut memiliki kemampuan yang berada diatas
rata-rata daripada teman sekelasnya baik cara komunikasinya, kemampuan
akademiknya dan sikapnya. Mengajukan pertanyaan sama dengan menunjukkan
pola pikir (Pratiwi, Wandiyah, Nuri, & Supeno, 2019). Kemampuan tersebut bisa
menjadi motivasi peserta didik tersebut agar selalu bisa fokus dalam mengikuti
kegiatan diskusi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas.
Aktifitas yang dilakukan peserta didik sendiri terjadi karena banyak faktor
yang mempengaruhinya baik dari siswanya sendiri, lingkungan tempat belajarnya
maupun dari guru. Faktor utama adalah kondisi siswa (Izzah, 2022). Faktor
lainnya adalah karena siswa tidak termotivasi untuk belajar, gurunya tidak mampu
mengelola kelas, kondisi lingkungan sekolah yang kurang nyaman, aktifitas
pembelajaran yang monoton dan tidak ada minat untuk mempelajari materi
biologi yang disampaikan. Selain itu, adapula akibat sistem atau budaya yang ada
disekolah tidak cocok atau relevan bagi sebagian siswa yang memiliki
pemahaman, persepsi dan pola pikir yang dimilikinya. Oleh karena itu perlunya
peran guru untuk mampu meningkatkan aktifitas diskusi melalui partisipasi dan
aktif dalam kegiatan diskusi kegiatan pembelajaran.
1. Siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang tidak
dapat dimengerti
2. Terlibat dalam kegiatan diskusi
3. Aktif dalam bertanya
4. Aktif dalam menjawab pertanyaan (Izzah, 2022)
Mengacu pada indikator tersebut, kebanyakan peserta didik yang ada didalam
kelas tidak aktif. Hanya ada beberapa peserta didik 4-6 orang yang aktif. Peseta
didik didalam kelas cenderung tidak aktif karena berbagai macam faktor
diantaranya: menggunakan Handphone untuk keperluan selain kegiatan belajar
dan mengantuk kemudian tidur dibangku. Penggunaan Handphone untuk bermain
game, membuka instagram. Whatsapp, youtube, tiktok dan lain sebagainya.
Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi hal tersebut. Mendorong
untuk mendapatkan partisipasi dan keaktifan peserta didik dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain:
Mengacu pada cara tersebut, cara yang tepat adalah bagaimana guru mampu
mengelola kelas yang meliputi media yang digunakan, cara penyampaian materi,
sumber belajar yang digunakan, pemilihan model, pendekatan, metode, teknik dan
taktik yang disesuaikan dengan kemampuan awal, potensi, minat, bakat dan
kondisi lingkungan serta fasilitas yang tersedia di sekolah SMAN 2 Sidoarjo.
Selain itu, pengelolaan kelas seperti tata letak tempat duduk, tata letak fasilitas
yang digunakan, pemilihan kelompok, dan berorientasi pada peserta didik juga
perlu dilakukan agar siswa dapat menjadi aktif dan partisipatif dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan baik didalam kelas maupun diluar kelas.
Produk yang telah dibuat oleh kelompok kami untuk peserta didik di kelas 12
SMAN 2 Sidoarjo berupa pembelajaran yang lebih melibatkan siswa. Produk
tersebut berupa pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dengan
memberikan media berupa PPT yang menarik, memberikan pertanyaan konseptual
dan kontekstual, memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya dan
menyampaikan pendapat namun apabila siswa tidak ada yang menjawab maka
akan ditunjuk salah satu siswa untuk menjawab dan menyampaikan pendapatnya.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Produk yang telah kami buat untuk masyarakat umum adalah berupa vidio
yang kami upload di channel tiktok agar dapat dilihat oleh banyak orang. Vidio
tersebut berisi tampilan vidio pembelajaran didalam kelas disertai teks dan suara
agar terlihat menarik dan mudah untuk dipahami. Selain itu, kami juga
mengunggah dalam bentuk infografis melalui aplikasi Canva agar produk yang
kami buat dapat mudah dipahami oleh pembaca yang bertipe visual.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Darmawan, B., Sriyono, & Egi, G. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya
partisipasi belajar peserta didik SMK. Journal of Mechanical Engineering
Education, 206-219.
Izzah, F. N. (2022). Analisis faktor-faktor pemicu turunnya keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Pensa E-Jurnal, 150-154.
Pratiwi, Wandiyah, N., Nuri, D., & Supeno. (2019). Analisis keterampilan bertanya siswa
pada pembelajaran IPA materi suhu dan kalor dengan model pembelajaran
Problem Based Learning. Jurnal Pembelajaran Fisika, 269-274.
Suarni. (2017). Meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kompetensi dasar organisasi
pelajaran PKN . Journal of Physics and Science Learning, 129-140.