Nama Anggota :
1. Husni Attin
2. Muhammad Sabiq khair
3. Raniyah Putri Hafni
4. Rizkyah Putri Amalia
5. Salwa Anwar
Akhirnya saya menyadari bahwa Laporan Praktikum ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
Laporan Praktikum selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak
terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Jakarta , 17 Maret 2020
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek pengaruh air limbah anorganik terhadap hewan uji ini dilakukan untuk
memenuhi tugas praktikum mata kuliah ekologi lingkungan. Namun sesungguhnya
kehendak untuk melakukan praktikum ini hakikatnya adalah keingin tahuan sebagai
calon sanitarian mengenai pencemaran ekosistem air khususnya dampak terhadap
jentik nyamuk yang hidup di got dan sungai/danau. Pada kenyatannya, mahluk hidup
tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu mahluk hidup tidak dapat lepas
lingkungannya, baik itu mahluk hidup lainnya(biotik) maupun mahluk tak hidup
(abiotik). Dengan interaksi antara kedua komponen tersebut, ekosistem akan selalu
tumbuh berkembang sehingga menimbulkan perubahan ekosistem (Sulistyorini,
2009).
B. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktikum pengaruh air limbah terhadap hewan uji mahasiswa
dapat mengetahui dan menganalisis pencemaran air limbah terhadap hewan uji.
C. Tujuan Khusus
1.Mengetahui pengaruh air limbah terhadap kelangsungan hidup jentik nyamuk ada di
dalamnya.
2.Mengamati faktor waktu ikut berpengaruh dalam kelangsungan makhluk hidup
akibat air limbah tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Limbah dan Klasifikasinya Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya,
baik yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya (Mahida, 1984). Bahan
yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa organik yang dapat terbiodegradasi,
senyawa organik yang mudah menguap, senyawa organik yang sulit terurai (Rekalsitran),
logam berat yang toksik, padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan parasit
(Waluyo, 2010). Menurut Abdurrahman (2006), berdasarkan wujud limbah yang dihasilkan,
limbah terbagi 3 yaitu : 1. Limbah padat Limbah padat adalah limbah yang memiliki wujud
padat yang bersifat kering dan tidak dapat berpindah kecuali dipindahkan. Limbah padat ini
biasanya berasal dari sisa makanan, sayuran, potongan kayu, ampas hasil industri, dan lain-
lain. 2. Limbah cair Limbah cair adalah limbah yang memiliki wujud cair. Limbah cair ini
selalu larut dalam air dan selalu berpindah (kecuali ditempatkan pada wadah/bak). Contoh
dari limbah cair ini adalah air bekas cuci pakaian dan piring, limbah cair dari industri, dan
lain-lain.
BAB III
METHODE PRAKTEK
A. Alat
Ph Universal
Beaker Glass 500ml (5buah )
Pipet 1 Buah
Gelas Ukur
Stopwatch
Tali Raffia
Label
Batang Pengaduk
Cawan Petri
B. Bahan
Jentik nyamuk
Limbah Cucian Motor
Air Kran
C. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
V2 = Volume limbah
M1 = Konsentrasi limbah
V1. M1 = V2. M2
Beaker glass 1
V1 x M1 = V2 x M2
500 x 4/100 = V2 x 1
2000/100 = V2
20 = V2
Beaker glass 2
V1 x M1 = V2 x M2
500 x 6/100 = V2 x 1
2000/100 = V2
30 = V2
Beaker glass 3
V1 x M1 = V2 x M2
500 x 8/100 = V2 x 1
2000/100 = V2
40 = V2
Beaker glass 4
V1 x M1 = V2 x M2
500 x 10/100 = V2 x 1
2000/100 = V2
50= V2
Beaker glass 5
Air kran 500 ml
4.Masukkan 10 ml air dan 20 ekor hewan uji ke dalam cawan petri untuk masing-
masing beaker glass.
5.Masukkan air limbah ke dalam beaker glass sesuai dengan perhitungan setiap
konsentrasi kemudian aduk merata dan Ukur ph setiap beaker glass.
6.Masukkan satu cawan petri yang berisi hewan uji ke dalam 1 beaker glass secara
bersamaan.
7.Kemudian amati aktivitas hewan uji setiap 5,10,15,30 menit sampai 1 jam.
D. KONSENTRASI AIR
1.Beaker glass 1 : isi dengan air kran 497,5 ml, lalu masukkan air limbah
sebanyak 2,5 ml.
2.Beaker glass 2 : isi dengan air kran 495 ml, lalu masukkan air limbah
sebanyak 5 ml.
3.Beaker glass 3 : isi dengan air kran 492,5 ml, lalu masukkan air limbah
sebanyak 7,5 ml
4.Beaker glass 4 : isi dengan air kran 490 ml, lalu masukkan air limbah
sebanyak 10 ml
5.Beaker glass 5 : isi dengan air kran sebanyak 500 ml, sebagai kontrol
BAB IV
HASIL
A. HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan Pengaruh Limbah Cucian motor terhadap hewan uji jentik
nyamuk
B. GRAFIK
larva berespirasi di udara jika larva nyamuk ingin mengambil oksigen dipermukaan
sedangkan air yg tertutup minyak (oli) maka larva akan terhambat pada
respirasinya.hal itu menyebabkan kematian terhadap larva,larva tersebut mati karna
respirasi terhambat. Jadi terlihat dan perbedaan jika air limbah jumlahnya lebih
banyak maka larva yang akan terhambat pada respirasiny.hal itu menyebabkan
kematian pada larva,larva tersebut mati karena proses respirasi terhambat. Jadi
terlihat sekali dari perbedaan jika air limbah jumlahnya lebih banyak maka larva yang
mati juga akan bertambahlebihbanyak.
BAB V
PENUTUPAN
Kesimpulan
Konsentrasi limbah yang mencemari air sangat mempengaruhi kehidupan makhluk
perairan yang ada di dalamnya. Semakin tinggi konsentrasi, makin banyak jentik
nyamuk yang mati. Berbeda dengan kontrol yang masih hidup. Maka dapat diambil
kesimpulan bahwa air bekas cucian motor termasuk limbah yang dapat
mengganggu kelangsungan makhluk hidup.
Saran
Dari data yang didapat di atas, limbah cucian motor mempengaruhi kelangsungan
makhluk hidup. Seharusnya kita mengurangi penggunaan detergent yang
berbahaya untuk mencuci motor, atau sebelum di buang limbah dapat di olah
terlebih dahulu agar tidak membahayakan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/dwifebrianti/pengaruh-jentik- nyamuk -terhadap-limbah-motor/
LAMPIRAN