Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

UJI TOKSISITAS DAUN KENIKIR TERHADAP HEWAN UJI NYAMUK

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Adilla Lulu Fujianti (P21345119001)

Alfia Febriyana (P21345119003)

Alisa Zahron (P21345119007)

Gizella Agista Putri (P21345119032)

Hani Nuri Sabrina (P21345119035)

M. Arya Dwitama (P21345119046)

1D3A Kesehatan Lingkungan

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 2

Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120


Telp. 021.7397641, 7397643 Fax. 021.7397769
E-mail : info@poltekkesjkt2.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikan laporan
praktikum kami dengan judul “UJI TOKSISITAS DAUN KENIKIR TERHADAP HEWAN
UJI NYAMUK” dengan baik. Laporan yang kami susun dengan sebaik mungkin ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Toksikologi Lingkungan.

Dengan terselesainya laporan resmi praktikum ini, maka tidak lupa kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini, khususnya
kepada :

1. Kepada Ibu Dr. Dra. Tjipto Rini, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Toksikologi Lingkungan.

2. Kepada orang tua yang selalu mendoakan kelancaran kuliah kami.

3. Dan para asisten laboratorium serta teman-teman yang saling membantu dalam
menyelesaikan laporan resmi praktikum ini..

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari,
bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jakarta, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................1
1.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.......................................................1
1.3 RUMUSAN MASALAH................................................................................1
1.4 TUJUAN PENGAMATAN............................................................................1
BAB II DASAR TEORI..............................................................................................2
2.1 KLASIFIKASI DAUN KENIKIR..................................................................2
2.2 DESKRIPSI DAUN KENIKIR.......................................................................2
2.3 KANDUNGAN DAUN KENIKIR.................................................................2
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................3
3.1 ALAT DAN BAHAN.....................................................................................3
3.2 CARA KERJA................................................................................................3
3.3 PERHITUNGAN.............................................................................................4
BAB IV HASIL PENGAMATAN..............................................................................5
4.1 HASIL PENGAMATAN................................................................................5
BAB V PENUTUP.......................................................................................................6
5.1 KESIMPULAN...............................................................................................6
5.2 SARAN...........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyamuk termasuk kelas Insecta, ordo Diptera dan Famili Culicidae. Serangga ini selain
mengganggu manusia dan binatang melalui gigitannya, juga dapat berperan sebagai vektor
penyakit pada manusia dan binatang (Gandahusada dkk, 2000). Nyamuk yang termasuk dalam
famili ini juga menjadi menjadi vektor atau penular utama dari penyakit-penyakit arbovirus
(demam berdarah, chikungunya, demam kuning, encephalitis, dan lain-lain), serta penyakit-
penyakit nematoda (filariasis), riketsia, dan protozoa (malaria). Aedes spp. merupakan vektor
penular dari demam berdarah dengue, chikungunya, dan demam kuning (Sembel, 2009).

1.2 Tempat dan Waktu Penelitian


1) Tempat = Lab. Toksikologi Poltekkes Jakarta 2
2) Waktu = 14.00 – 17.00 WIB
1.3 Rumusan Masalah
a) Apakah daun kenikir dapat digunakan sebagai pembunuh nyamuk?
b) Pada konsentrasi daun kenikir, berapakah yang efektif dapat membunuh nyamuk?

1.4 Tujuan Pengamatan

Dengan dilakukannya praktikum mengenai Uji Toksisitas Daun Kenikir terhadap Hewan Uji
Nyamuk, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui seberapa efektif kah daun kenikir untuk
membunuh hewan uji yaitu nyamuk.
BAB II DASAR TEORI

2.1 Klasifikasi Daun Kenikir

- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledonae
- Bangsa : Asterales
- Suku : Asteraceae
- Marga : Cosmos
- Jenis : Cosmos caudatus Kunth.

2.2 Deskripsi Daun Kenikir

Perdu dengan tinggi 75-100 cm dan berbau khas. Batang tegak, segi empat, beralur
membujur, bercabang banyak, beruas berwarna hijau keunguan. Daunnya majemuk,
bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang 15-25 cm,
berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol, di ujung batang, tangkai panjang ± 25 cm,
mahkota terdiri dari 8 daun mahkota, panjang ± 1 cm, merah, benang sari bentuk tabung,
kepala sari coklat kehitaman, putik berambut, hijau kekuningan, merah. Buahnya keras,
bentuk jarum, ujung berambut, masih muda berwarna hijau setelah tua coklat. Biji keras,
kecil, bentuk jarum, panjang ± 1 cm, berwarna hitam. Akar tunggang dan berwarna putih
(Khalid, 2009).

2.3 Kandungan Aktif Daun Kenikir

Daun Cosmos caudatus mengandung saponin, flavonoid polifenol dan alkaloid. Akarnya
mengandung hidroksieugenol dan koniferil alkohol. ditemukan 4 senyawa kuersetin yang
memang menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat, yang dibandingkan dengan senyawa
antioksidan standar, yaitu tokoferol (vitamin E), flavonoidnya merupakan zat antioksidan
paling efektif menangkal zat jahat tersebut. Hal ini yang dapat dijadikan daun kenikir disebut
sebagai agen kemopreventif (Siagian, 2012).
BAB III HASIL PENGAMATAN

3.1 Alat dan Bahan


a) Alat
- Aspirator
- Beaker glass (5 buah)
- Kandang uji (5 buah)
- Botol semprot (5 buah)
- Kompor
- Baskom
- Stopwatch

b) Bahan
- Nyamuk ±120 ekor
- Daun kenikir
- Air gula
- Aquadest

3.2 Cara Kerja


1. Pisahkan daun kenikir dengan batangnya
2. Letakkan daun ke dalam baskom
3. Rebus daun kenikir dengan air sampai mendidih
4. Setelah mendidih, saring air rebusan daun kenikir
5. Lalu masukkan air rebusan kenikir kedalam gelas bekker sesuai konsentrasi yaitu 20 ml,
40 ml, 60 ml, 80 ml, dan 100 ml.
6. Lalu tambahkan aquadest di masing masing gelas bekker sampai 100 ml.
7. Setelah itu masukkan larutan daun kenikir tersebut kedalam botol semprot.
8. Siapkan 5 kandang nyamuk
9. Ambil 20 nyamuk menggunakan aspirator dan masukkan ke dalam kandang nyamuk, (1
kandang = 20 nyamuk)
10. Setelah itu ambil botol semprot dan semprotkan di keempat sisi kandang dengan 3 kali
pengulangan, lakukan bersaman pada ke 5 kandang
11. Siapkan stopwatch untuk menghitung waktu
12. Amati dan hitunglah nyamuk yang mati pada waktu 5,10,15,30,60 menit.
3.3 Perhitungan

Pengujian Lc50 dari daun Kenikir

Konsentrasi untuk uji pendahuluan larutan daun kenikir dibuat konsentrasi : 20%, 40%, 60%,
80%, 100% dari larutan daun kenikir 10% dan kontrol sebagai pengencer /pelarut digunakan
500ml air keran . Konsentrasi untuk uji eksperimen ditentukan berdasarkan hasil uji pendahuluan
yang mampu membunuh lebih kurang 50% dari jumlah hewan coba, pada percobaan ini
menggunakan 30 ekor larva nyamuk.

3.4 Hasil pengamatan

Konsenntrasi 5 menit 10 menit 15 menit 30 menit 60 menit Sebelum Sesudah


Kontrol 0 0 1 1 2 20 18
100% 3 4 6 6 12 20 8
80% 1 2 4 4 11 20 9
60% 0 2 3 3 6 20 14
40% 0 1 1 1 6 20 14
20% 0 0 1 1 5 20 15
BAB IV PEMBAHASAN
Berdasarkan pada tabel penelitian di atas, menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan dari berbagai konsentrasi ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) terhadap aktivitas
nyamuk. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) memiliki efek
sebagai anti nyamuk.

Pada hasil praktikum pemberian ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) terhadap nyamuk
mengalami aktivitas tidak normal, hal ini dikarenakan terkandung senyawa kimia yang terdapat
di dalam tanaman kenikir (Cosmos caudatus) dan memiliki efek sebagai anti nyamuk. Senyawa-
senyawa yang terkandung yaitu flavonoid, alkaloid, saponin (Kardinan, 2005).

Pemberian ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) akan menimbulkan aroma khas yang
dikeluarkan dari batang penghantar yang panas. Aroma yang dikeluarkan mengandung senyawa
flavonoid. Flavonoid merupakan zat aktif pada tanaman kenikir (Cosmos caudatus) dan memiliki
efek terhadap pernapasan dan menghambat sintesis dinding sel serangga (Oloyede G.K dkk,
2017). Mekanisme masuknya senyawa flavonoid ke dalam tubuh nyamuk melalui system
pernapasan dan mengakibatkan nyamuk tidak dapat bernapas hingga akhirnya mati. Keadaan
tubuh normal nyamuk pun akan berubah menjadi tidak normal disebabkan oleh senyawa
flavonoid yang diakibatkan masuknya melalui siphon (Suyanto, 2009).
Saponin merupakan senyawa metabolit sekunder dari berbagai tanaman. Saponin dapat
menghambat jamur dan dapat melindungi tanaman dari serangga (Dewi, 2010). Mekanisme
senyawa saponin saat masuk ke dalam tubuh nyamuk yaitu dengan mengikat sterol bebas dalam
metabolisme. Senyawa tersebut masuk melalui organ pernapasan hingga menyebabkan membran
sel rusak yang dapat menyebabkan nyamuk mati (Novizan, 2002). Adapula senyawa alkaloid
yang terkandung di dalam tanaman kenikir (Cosmos caudatus) yang dapat menimbulkan
gangguan pernapasan dan mengakibatkan kematian pada serangga (Sitorus dkk, 2015). Menurut
Cania, E (2013) senyawa alkaloid berupa garam sehingga dapat mendegradasi membran sel
pencernaan untuk masuk ke dalam tubuh serangga kemudian merusak sistem kerja saraf dan
menghambat kerja asetilkolineterase (enzim tidak dapat meneruskan perintah kepada saluran
pencernan hingga gerekannya tidak terkendalikan).
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Laboratorium Uji toksisitas daun kenikir terhadap hewan uji
Nyamuk diketahui Berpengaruh Dalam Membunuh nyamuk. Hal ini dikarenakan
terkandung senyawa kimia yang terdapat di dalam tanaman kenikir (Cosmos caudatus)
dan memiliki efek sebagai anti nyamuk. Senyawa- senyawa yang terkandung yaitu
flavonoid, alkaloid, saponin (Kardinan, 2005).

Konsentrasi 80% dan 100% terbukti Berpengaruh membunuh Nyamuk, semakin tinggi
konsentrasi daun kenikir maka semakin banyak kematian nyamuk.
Konsentrasi 60% Daun kenikir Membunuh 6.
Konsentrasi 40% Daun kenikir Membunuh 6.
Konsentrasi 20% Daun kenikir Membunuh 5

5.2 Saran
Hasil praktikum ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat sebagai salah satu
alternatif pengendalian vektor khususnya nyamuk sebagai insektisida nabati yang aman bagi
lingkungan dan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Sembel, D.T. 2009. Entomologi Kedokteran. Penerbit ANDI. Yogyakarta

Luqman. 2011. Defenisi Kenikir (Tageteserecta).

http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Biologi/article/download/3920/2433

Anda mungkin juga menyukai