KELAS D
KELOMPOK 6
ELZAM 19820107
2021
ABSTRAK
Mata Kuliah Penyakit Parasiter mempelajari tentang penyakit parasit yang menyerang
hewan meliputi : penyebab, cara penularan, perjalanan penyakit, gejala klinis, dianosa,
diagnose banding, therapy dan pencegahan (pengendalian). Dijelaskan oleh Noble dan Noble
(1989), parasit adalah organisme yang hidupnya dapat menyesuaikan diri dengan inang definitifnya
tetapi merugikan bagi organisme yang ditempatinya. Keberadaan parasit di dalam suatu inang akan
Metode Parfitt and Banks digunakan untuk mengetahui ada tidaknya telur cacing pada
feses (tinja) dengan menggunakan uji endap (sedimentasi), dengan prosedur mengambil 3
Manfaat dari penulisan referat ini dapat memahami Teknik metode parfit and banks
untuk berbagai penyakit pada hewan lalu memperluas ilmu pengetahuan tentang teknik
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas referat yang berjudul Teknik Pemeriksaan Metode
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Prof. Dr. Rochiman Sasmita, MS., MM., Drh., serta
Bagus Uda Palgunadi,drh.,M.Kes. selaku dosen di mata kuliah Penyakit Parasitik yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Niko Lonai S.KH selaku asisten praktik
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, referat yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik xdan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
referat ini.
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
I.PENDAHULUAN...................................................................................................
Latar belakang....................................................................................................
Rumusan Masalah..............................................................................................
II.TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
III.KESIMPULAN.....................................................................................................
Kesimpulan.........................................................................................................
Saran....................................................................................................................
IV.DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
2. Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan Teknik metode Parfitt and banks
1. Dapat memahami Teknik metode parfit and banks untuk berbagai penyakit pada
hewan.
2. Memperluas ilmu pengetahuan tentang teknik metode Parfitt and banks.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
Metode ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya telur cacing pada feses
Metode ini digunakan untuk menemukan dan membedakan telur Fasciola sp.
dan Paramphistomum sp. Cara kerja uji tersebut berdasarkan pada petunjuk kerja
Cacing adalah salah satu bentuk parasit. Parasit yang digunakan untuk metode
ini yaitu Fasciola hepatica. Penyebab penyakit cacing (fascioliasis) adalah cacing
hati, yaitu: Fasciola gigantica dan Fasciola hepatica. Bagian punggung dan
bawah tubuh cacing hati atau cacing daun ini berbentuk pipih, tidak beruas,
berwarna kelabu dan berbentuk seperti daun yang membulat di bagian depan dan
Fasciola gigantica. Fasciolosis pada kerbau dan sapi biasanya bersifat kronik,
sedangkan pada domba dan kambing dapat bersifat akut. Kerugian akibat
fasciolosis ditaksir 20 Milyard rupiah / tahun yang berupa : penurunan berat badan
serta tertahannya pertumbuhan badan, hati yang terbuang dan kematian.
Disamping itu kerugian berupa penurunan tenaga kerja dan daya tahan tubuh
1. Mortar
2. Corong plastic
3. Tabung reaksi
4. Rak
6. Pipet tetes
8. Mikroskop
3. Gunakan saring teh dan corong plastik untuk menuang cairan tinja ke dalam
5. Setelah kelihatan ada endapan, cairan diatas endapan dibuang sehingga hanya
6. Tuangkan air pada endapan dalam tabung sampai 3⁄4 tabung dan aduklah
hingga tercampur.
10. Tempatkan tabung pada rak dan tambahkan air sampei 3⁄4 tabung kemudian
aduklah
11. Setelah dibiarkan 10menit, cairan jernih diatas endapan dibuang hingga hanya
tersisa endapannya
12. Tetesi endapan tinja dalam tabung dengan methylene blue 0,5% sebanyak 2
13. Kemudian endapan paling bawah disedot dengan pipet, taruh diatas objek
Telur cacing fasciola sp. nampak berwarna kunig keemasan, sedangkan telur
Gejala klinis fascioliasis pada ternak ruminansia yang terinfeksi relatif tidak
spesifik, seperti wasting, anoreksia, anemia, dan penurunan berat badan. Dengan
demikian, penyakit lain dapat hadir dengan gejala yang sama yang mempersulit
Pemeriksaan feses secara rutin dilakukan untuk diagnosis infeksi cacing. Namun,
hepatica telur, ditambah beberapa hewan, terutama sapi, tidak menunjukkan gejala
wajah inang yang terinfeksi memberikan diagnosis kebetulan yang lebih awal dan
sebagai tenaga kerja pada ternak potong dan kerja, penurunan produksi susu pada
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA