Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PENCEMARAN LINGKUNGAN

KELOMPOK 6
Anggota Kelompok :

1. Dewi Fatmawati (857721178)


2. Dwi Yulita Rismawati (857726041)
3. Miya Paradigma (857722148)
4. Nia Lestari Arisandi (857721099)
5. Nor Muhammad Husein (857720975)
6. Novita Yuni Astuti (857726611)
7. Rina Bektiningrum (857722961)

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. Percobaan 1 : Pengaruh deterjen terhadap kelangsungan hidup Ikan Cere


(Phallaoceros caudimaculatus)

a. Tujuan percobaan

• Mengamati pengaruh detergen terhadap kelangsungan hidup ikan cere


• Membandingkan perkembangan ikan di air tercemar detergen dengan air yang tidak
tercemar.

b. Dasar teori

1. Ikan Cere Sawah

Ikan cere atau Phallaoceros caudimaculatus adalah salah satu jenis ikan air tawar
yang umumnya hidup di daerah-daerah seperti sungai, sawah, atau rawa-rawa. Ikan
Cere menjadi salah satu spesies yang popular di dunia karena mudahnya menyesuaikan
diri dan berkembang biak di banyak tempat di Indonesia. Ikan cere telah menjadi salah
satu ikan liar yang dapat hidup di lingkungan ekstrim. Ikan cere memiliki ketahanan
tubuh yang kuat, mampu bertahan hidup di air dengan kadar oksigen yang rendah dan
kadar garam yang tinggi. Maka tak heran bila terkadang menjumpai ikan cere hidup di
seklokan maupun parit yang mengandung banyak limbah.

2. Deterjen
Detergen merupakan salah satu pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan
turunan minyak bumi. Deterjen adalah produk pencuci/pembersih pakaian yang
mengandung komponen seperti surfaktan yang mampu menghilangkan kotoran melalui
proses fisika dan kimia terhadap unsusr-unsur penyusun kotoran. ( Kurniati, 2008 ).
Umumnya detergen tersusun atas tiga komponen yaitu, surfaktan (sebagai bahan dasar
detergen) sebesar 20-30%, builders (senyawa fosfat) sebesar 70-80 %, dan bahan aditif
(pemutih dan pewangi) yang relative sedikit yaitu 2-8%. Surface Active Agent (surfaktan)
pada detergen digunakan untuk proses pembasahan dan pengikat kotoran, sehingga sifat dari
detergen dapat berbeda tergantung jenis surfaktannya (Kirk dan Othmer, 1982).
Detergen ada yang bersifat kationik, anionic, maupun nonionik dimana ini membuat zat
lipolifik mudah larut dan menyebar diperairan. Selain itu, ukuran zat lipolifik menjadi lebih
halus yang membuat tingginya intensitas racun didalamnya. Detergen juga mempermudah
penyerapan racun melalui insang. Menurut Sastrawijaya (2009) busa dalam detergen
tidaklah berbahaya namun kandungan detergen di dalam air itu sendiri yang dapat
membunuh berbagai organisme, karena mennyebabkan organisme air kekurangan oksigen
dan menyebabkan kematian.

3. Pengertian polutan air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air menurun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan tidak lagi berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Sehingga dapat diartikan bahwa polusi air adalah proses rusaknya atau disfungsi air karena
di masukkanya mahkluk hidup ataupun zat lain kedalam air.
Menurut Josua (2013), ada 3 jenis limbah rumah tangga yaitu limbah pertama berupa
sampah, kemudian limbah kedua berupa air limbah yang dihasilkan dari kegiatan mandi dan
mencuci, kemudian limbah ketiga adalah kotoran yang dihasilkan manusia. Di pembahasan
kali ini kita akan membahas pengaruh deterjen pada lingkungan.

c. Alat dan bahan


1. Tutup botol aqua
2. Gelas plastik 7 buah
3. Botol Besar ukuran 1000 mL
4. Pengaduk
5. Kertas Label
6. Air ledeng / PDAM
7. Detergen Bubuk 1 gram

d. Cara kerja/prosedur percobaan


1. Sediakan larutan detergen serbuk 100%, pengencer 50%, pengencer 25%, pengencer
12,5%, pengencer 6,25%, pengencer 3,1% serta control air berupa air ledeng atau air
PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%

2. Cara menyediakan larutan


a) Larutkan satu gram detergen serbuk ke dalam air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 100%
b) Ambil 500 mL larutan detergen 100%, lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 50%.
c) Ambil 500 mL larutan detergen 50%, lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 25%.
d) Ambil 500 mL larutan detergen 25%, lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 12,5%.
e) Ambil 500 mL larutan detergen 12,5%, lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 6,25%.
f) Ambil 500 mL larutan detergen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 3,10%.

3. Siapkan ikan cere sejumlah 21 ekor.


4. Isikan larutan detergen yang sudah disediakan ke dalam gelas plastik yang sudah diberi
label hingga penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam gelas plastic.
5. Masukkan ikan cere ke dalam gelas plastic yang sudah diisi larutan, dimana masing-
masing gelas berisi 3 ekor ikan cere.
6. Amati kondisi apa yang terjadi pada ikan cere setiap 5 menit sekali.
e. Hasil pengamatan

Tabel 1.1
Pengaruh detergen terhadap kelangsungan hidup ikan cere

Konsentrasi
No Waktu
Kontrol 3,10% 6,25% 12,5% 25% 50% 100%
1 0 menit Sehat Sehat dan Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat
dan bergerak dan dan dan dan dan
bergerak lincah bergerak bergerak bergerak bergerak bergerak
lincah lincah lincah lincah lincah lincah
2 5 menit Bergerak Bergerak Bergerak Bergerak Bergerak Bergerak 3 ikan
lincah lincah sangat sangat sangat sangat mati
lambat lambat lambat lambat
3 10 Bergerak Bergerak Bergerak 1 ikan 2 ikan 1 ikan
menit sangat lincah sangat mati mati mati
lincah lambat
4 15 Bergerak Bergerak Bergerak 1 ikan 3 ikan 3 ikan
menit sangat semakin sangat mati mati mati
lincah melambat lambat
5 20 Bergerak Berenang Berenang 3 ikan
menit sangat sangat sangat mati
lincah lambat lambat

f. Analisis hasil/pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah kelompok kami lakukan, kami dapat
menyimpulan bahwa :

1. Konsentrasi detergen sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan cere.


Semakin tinggi kadar konsentrasi detergen yang diujikan, maka semakin cepat
menyebabkan ikan mati.
2. Ikan yang ditempatkan dalam air ledeng murni tanpa konsentrasi detergen tetap lincah
dan sehat tanpa adanya gejala kematian.

3. Ikan sesaat setelah dimasukkan ke dalam larutan detergen dengan konsentasi yang
tinggi akan mengalami perubahan yaitu berenang melambat, kekurangan oksigen
hingga akhirnya mati.
g. Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)
Larutan 0 (kontrol) digunakan sebagai bahan pembanding dengan larutan yang lain,
dimana larutan lainnya sudah terkontaminasi oleh detergen.Sehingga larutan 0 (kontrol)
menjadi larutan yang paling baik karena tidak mengandung detergen dengan begitu
ikan mendapatkan oksigen yang cukup.
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 ada ikan yang mati ?
Jika ada ikan yang mati di larutan 0 maka dapat dikarenakan factor dari kondisi ikan
tersebut yang kurang baik.
h. Foto praktikum

1. Persiapan

2.

2. Pelaksan

Anda mungkin juga menyukai