Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 1

Pengaruh Air Jernih dan Tercemar Terhadap Pergerakan Ikan

BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut PP no 20 tahun
1990, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air
tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai
dengan peruntukannya.

Pencemaran air juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti:


Meningkatnya kandungan nutrient yang mengarah pada eutrofikasi, sampah organik seperti
air selokan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem, polutan industri seperti i logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan, limbah pabrik yang mengalir ke sungai citarum.

Detergen merupakan salah satu produk komersial yang digunakan untuk menghilangkan
kotoran pada
pencucian pakaian. Umumnya detergen tersusun atas tiga komponen yaitu, surfaktan
(sebagai bahan dasar detergen) sebesar 20-30%, builders (senyawa fosfat) sebesar 70-
80%, dan bahan aditif (pemutih dan pewangi) yang relative sedikit yaitu 2-8%. Surface
Active Agent (surfaktan) pada detergen
digunakan untuk proses pembasahan dan pengikat kotoran, sehingga sifat dari detergen
dapat berbeda tergantung jenis surfaktannya (Kirk dan Othmer, 1982). Limbah detergen
terhadap organisme air dapat menyebabkan kerusakan jaringan organisme pada organ ikan
seperti insang dan hati (Darmono, 2001).

Insang ikan adalah respirasi utama yang


bekerja dengan mekanisme difusi permukaan dari gas-gas respirasi (oksigen dan
karbondioksida) antara darah dan air, dengan demikian peubahanperubahan lingkungan
perairan akan secara langsung berdampak kepada struktur (Saputra 2013). Limbah
detergen juga berpotensi terhadap organ ikan lainnya pada hati. Hati merupakan organ
yang banyak berhubungan dengan senyawa kimia sehingga mudah terkena efek toksik
(Loomis 1978). Hal ini dikarenakan zat toksik detergen yang mempengaruhi sistem
metabolisme gonad ikan.Menurut Larsson (2005). Kematangan gonad adalah tahapan
tertentu perkembangan gonad sebelum sesudah memijah, selama proses reproduksi
sebagian energi dipakai untuk perkembangan gonad. Selain itu deterjen dalam badan air
dapat merusak Kelangsungan hidup ikan.Kelangsungan hidup adalah jumlah individu dalam
pupolasi yang mati selama periode waktu tertentu. Dalam studi populasi biologiwan lebih
tertarik pada mengapa organisme mati pada usia tertentu.
B.RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Pengaruh Air Jernih yang Tercemar Terhadap Pergerakan Ikan.

C.TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui pergerakan ikan terhadap pencemaran air.

D.MANFAAT PENELITIAN
1.Untuk menjadikan penelitian tersebut sebagai bahan penambah wawasan.
2.Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang sudah di uji secara
nyata.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.LANDASAN TEORI
Pergerakan ikan A tetap sama karena air tidak tercemar.Pergerakan ikan B selama 1 menit
masih aman.Pergerakan ikan B selama 2 menit agak lambat.Pergerakan ikan B selama 5
menit sudah lemas.Pergerakan ikan B selama 7 memit sidah tidak berdaya tetapi masih
hidup.

Pergerakan ikan C selama 1 menit mulai susah.Selama 2 menit ikannya sudaj berlendir dan
pergerakan ikan susah.Selama 5 menit ikan sudah tidak bergerak.Selama 7 menit ikannya
berlendir dan sudah mati.

B.HIPOTESIS PERCOBAAN
Ikan akan bergerak lebih bebas dan aktif pada air jernih, sedangkan pada air tercemar ikan
akan lebih sulit untuk bergerak dengan bebas.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.VARIABEL PENELITIAN

Variabel Bebas Variabel Terikat

Air Jernih Pergerakan Ikan

B.ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

Sendok kecil (1 buah) Ikan kecil (3 ekor)


Gelas plastik (3 buah) Air bersih

Stopwatch Detergen

C.LANGKAH KERJA
1.Siapkanlah tiga buah gelas bekas air mineral ukuran sama (200 mL)
2. Berilah label pada masing-masing gelas dengan menuliskan A, B, dan C
3. Isilah masing-masing gelas dengan air bersih sebanyak 150 mL
4.Siapkanlah tiga ekor ikan kecil sejenis yang ukuran besarnya sama 5.Siapkanlah detergen
dan sendok kecil
6. Gelas A tidak ditambahkan detergen
7. Ambillah satu sednok kecil detergen, lalu masukkan ke dalam gelas B aduk sesaat
8. Lakukanlah hal yang sama dengan ukuran dua kalinya (dua sendok kecil detergen)
masukkan ke dalam gelas C
9.Setelah semuanya siap, ambillah ikan kecil yang kamu siapkan dan masukkan ke dalam
gelas masing-masing satu ekor
10. Amatilah apa yang terjadi pada ikan (kondisi) pada periode waktu 1, 2, 5, dan 7 menit.

BAB IV
PEMBAHASAN

A.HASIL PENGAMATAN

Waktu Pengamatan Ikan dalam Gelas A Ikan dalam Gelas B Ikan dalam Gelas C

1 menit Pergerakan ikan Pergerakan ikan Pergerakan ikan


sama (Ikan masih sama (Ikan masih mulai susah
dalam keadaan dalam keadaan (berenang
sehat) sehat) melambat)

2 menit Pergerakan ikan Pergerakan ikan Pergerakan ikan


sama (Ikan masih mulai susah susah (berenang
dalam keadaan (berenang melambat dan ikan
sehat) melambat) berlendir)

5 menit Pergerakan ikan Pergerakan ikan Pergerakan ikan


sama (Ikan masih sangat susah sangat susah
dalam keadaan (berenang sangat (berenang sangat
sehat) lambat) lambat,berlendir,dan
sekarat)

7 menit Pergerakan ikan Pergerakan ikan Ikan mati karena zat


sama (Ikan masih sangat susah yang terdapat di
dalam keadaan (berenang sangat detergen membuat
sehat) lambat,berlendir,dan ikan sulit bernafas
sekarat) dan ikan mengalami
setres.
B.ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1, dihasilkan
bahwa ikan hias yang berada di air murni terus bergerak aktif dan tidak mengalami
gangguan apapun terhadap insangnya karena lingkungannya normal, tidak tercemar,
sedangkan dua ikan yang lainya berenang di air yang tercemari detergen Rinso, mulai dari
setengah sendok sampai 1 sendok, sehingga mereka mengalami ganguan pada organnya,
terutama insang. Insangnya sampai membengkak, dan mengeluarkan lendir. Ikan-ikan
itupun akhirnya mengambang dan mati. Penyebab ikan itu membengkak, lalu mengeluarkan
lendir adalah difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke kosentrasi
rendah. Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen
berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Larutan adalah difusi.

Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke kosentrasi rendah. Konsentrasi
larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan
ke sel-sel pada insang ikan. Larutan detergen terus menerus berdifusi ke sel-sel insang dan
insang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan sel-sel ikanmengalami plasmolisis
(pecahnya sel) karena partikel detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma
pun ikut keluar, sehingga insang ikan kelihatan mengeluarkan lendir. Setelah sel-sel insang
nya pecah,tentu saja ikan kehilangan organ untuk bernafas sehingga ikan-ikan pada larutan
detergen lemas dan kemudian mati satu persatu.

BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Ikan akan bergerak lebih bebas dan aktif pada air jernih, sedangkan pada air tercemar ikan
akan lebih sulit untuk bergerak dengan bebas.

Air yang tercemar artinya air tersebut mengandung polutan-polutan air. Zat polutan tersebut
dapat berukuran kecil ataupun besar. Misalnya ketika air tersebut mengandung banyak
sampah plastik dan reruntuhan bangunan, maka ikan yang berenang di dalam air tersebut
akan terganggu bahkan terancam kehidupannya. Hal ini dikarenakan penumpukan polutan
tersebut dapat menjadi racun bagi ikan-ikan dan biota perairan tersebut.

B.SARAN
Konsep penanggulangan pencemaran air dengan pembuatan kolam stabilisasi adalah salah
satu metode untuk memperbaiki kualitas air dan mengurangi pencemaran. Kolam stabilisasi
adalah sebuah kolam air yang dibuat dengan tujuan untuk menstabilkan kualitas air dan
membantu mengurangi tingkat pencemaran.

Anda mungkin juga menyukai