Kelompok 2 :
Alat : Bahan :
1. Wadah 1. ikan nila (Oreochromis niloticus)
2. Sendok 2. Air
3. Detergen
LANGKAH KERJA
PERCOBAAN 1 BERDASARKAN PERBEDAAN WAKTU PENGUJIAN
Menyiapkan sebuah wadah yang sudah diisi dengan air sebanyak setengah liter
Memasukan satu sendok deterjen atau setara dengan 13gr kedalam wadah berisi
air
Day 1. Day 2.
Ikan masih bergerak aktif karena Mulai terlihat perubahan perilaku pada ikan
kondisi lingkungan tidak karena kondisi lingkungan yang tercemar
tercemar.
PERCOBAAN 11 BERDASARKAN
PERCOBAAN BERDASARKAN PERBEDAAN
PERBEDAAN WAKTU
WAKTU
PENGUJIAN
PENGUJIAN
Day 4.
Day 3. Beberapa ikan terlihat mati dari 10
Terlihat beberapa ikan mulai mati dan bebrapa ikan tersisa 2 ikan yangmasih
ikan juga berperilaku tidak seimbangan karena bertahan hidup dan yang lainnya
kondisi lingkungan tercemar mati karena lingkungan tercemar.
PERCOBAAN 2 BERDASARKAN PERBEDAAN KONSENTRASI
DETERGEN
ikan Volume air deterjen Keteranagan
• Beradasarkan hasil percobaan kematian ikan terendah pada konsentrasi 0 dan 1 sendok.
Sedangkan kematian tertinggi pada konsentrasi 3 sendok. Pengaruh adanya detergen
menunjukkan semakin tinggi konsentrasi limbahnya akan semakin tinggi pula angka kematian
ikan nilai selama percobaan.
• Hal ini disebabkan oleh zat toksik dari detergen yang tidak dapat ditolerir oleh ikan sehingga
merusak sistem respirasi tubuh pada ikan. Ikan yang fisiologi tubuhnya dapat menolerir zat
toksik tersebut dapat bertahan hidup hingga akhir penelitian demikian sebaliknya. Konsentrasi
0 sendok dapat ditolerir oleh semua populasi yang ada pada setiap wadah. Sedangkan
konsentrasi 1 dan 2 sendok ikan tampak ada yang tidak mampu menolerir lingkungan yang
buruk akibat limbah detergen sehingga terjadi kematian yang berbeda pada setiap konsentrasi
tersebut.
• Detergen tersusun atas tiga komponen yaitu, surfaktan (sebagai bahan dasar detergen)
sebesar 20- 30%, builders (senyawa fosfat) sebesar 70-80 %, dan bahan aditif (pemutih dan
pewangi) yang relative sedikit yaitu 2-8% (Kirk dan Othmer, 1982). Semakin tinggi akumulasi
detergen maka semakin rendah pula suplai oksigen terlarut di dalam air. Hal ini menyebabkan
terganggunya proses respirasi pada ikan. Sehingga dampak yang paling buruk adalah
kematian pada ikan. Kematian yang terjadi dikarenakan berhentinya fungsi kerja organ-organ
tubuh pada ikan.
PEMBAHASAN
● Ikan yang berada di air murni terus bergerak aktif dan tidak mengalami gangguan
apapun terhadap ingsangnya karena lingkungannya tidak normal,tidak tercemar.
Sedangkan 2 ikan tersebut di tempat tercemar, sehingga mereka mengalami gangguan
pada organ terutama insang.Ingsangnya sampai membengkk dan mengeluarkan lender.
Ikan-ikan itu pun akhirnya mengapung dan mati.
● Penyebab ikan itu membengkak lalu mengeluarkan lendir adalah difusi.Difus adalah
perpindahan zat dari kosentrasi tinggi ke kosentrasi rendah .Konsentrasi larutan
detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan
ke sel-sel pada ingsang ikan. Larutan detergen terus-menerus berdifusi ke sel-sel
ingsang dan ingsang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan selsel- ingsang
mengalami palmolisis (pecahnya sel) karena partikel detergen terus berdifusi.Karena
selnya terpecah,sitoplasma pun keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan
lender.setelah sel-sel ingsang pecah,tentu saja ikan kehilangan organ untuk bernafas
sehingga akhirnya ikan-ikan pada larutan detergen lemas dan kemudian mati satu
persatu.
KESIMPULAN
Pengaruh limbah detergen terhadap mortalitas ikan nila
memiliki pengaruh dan perbedaan yang nyata pada setiap
konsentrasinya. Semakin tinggi lama waktu dan konsentrasi
detergen akan semakin tinggi kematian ikan nila.
Setelah air tercemar oleh detergen ikan akan mati dalam
berbagai fariasi antara lain dengan mata membengkak,perut
buncit,mengeluarkan feses dll.
TERIMAKASIH