A. Dasar Teori
Sistem reproduksi hewan jantan vertebrata pada umumnya berupa sepasang
testis, dengan saluran spermatozoa yang terdiri dari epididimis, vas deferens, duktus
ejakulatorius dan urethra, serta dilengkapi dengan kelenjar tambahan yang
menghasilkan substansi untuk kehidupan spermatozoa. Proses pembentukan
spermatozoa disebut dengan spematogenesis, yang terjadi dalam tubulus seminiferus.
Proses ini terbagi dalam berbagai tahap, yaitu : spermatositogenesis, meiosis,
spermiogenesis. Spermatozoa merupakan sel yang terdiri dari kepala, leher dan ekor.
Beberapa sifat yang sering dipakai sebagai parameter kualitas sperma diantaranya
konsentrasi, motilitas, kecepatan gerak, dan morfologi spermatozoa. Gerakan ekor
spermatozoa disebabkan oleh aktivitas kontraktil mikrotubula dan sumber energi
utama berupa ATP dari mitokondria pada bagian tengah/leher.
Gambar 5.1. Bilik hitung Neubauer. Lima kotak ditengah yang diarsir (simbol R)
adalah area untuk menghitung sperma.
6. Setelah area hitung ditentukan, hitunglah sperma yang terdapat pada area hitung
tersebut dengan mengikuti alur pola seperti gambar berikut ini
F. Diskusi
1. Tabel Pengamatan
Konsentasi
No Kelompok Motilitas (%)
(juta/ml)