TUJUAN
Makroskopis
a.Warna : normal bila tampak putih keabuan
homogen
b.Volume : 2-6 ml
c.Waktu liquifaksi : mencair dalam waktu 20-60
menit pada suhu kamar
d.Viskositas : cairan keluar dari pipet berupa tetesan
kecil, menetes dalam jangka waktu 1-2 detik
e.Bau : seperti bunga akasia (byqlin)
f. pH : 7,2-7,8
Mikroskopis
a.Pemeriksaan adanya aglutinasi
b.Pemeriksaan motilitas spermatozoa :
1. spermatozoa bergerak cepat dan lurus ke
depan
2. spermatozoa bergerak lambat atau sulit maju
lurus atau bergerak tidak lurus
3. spermatozoa bergerak memutar di tempat
4. spermatozoa bergerak ditempat (tidak maju)
5. spermatozoa tidak bergerak
c. Pemeriksaan morfologi spermatozoa : kepala dua,
kepala terlalu kecil, kepala terlalu besar kepala
amorf, kepala taper, kepala pin, kepala kkonstricted,
kepala piri, bagian tengah ada/tidak, bagian ekor
ada/tidak, bagian ekor bercabang, bagian ekor
melingkar, imature, droplet, meadpice.
d. Hitung jumlah spermatozoa : 20-250 juta/ml
e. Pemeriksaan vitalitas spermatozoa : spermatozoa
yang berwarna 20 %
f. Pemeriksaan benda-benda khusus sperma : sel
epitel, kristal, lemak, benda prostat, bakteri, protozoa.
ISTILAH UNTUK HASIL PEMERIKAAN
SPERMA
Normozoospermia konsentrasi spermatozoa 20 juta/ml;
motilitas spermatozoa (katagori 1+2) 50% atau gerak
kategori 1 25%; morfologi normal spermatozoa 30%.
Oligozoospermi motilitas sperma <20 juta/ml
Ekstrem oligozoospermia, konsentrasi spermatozoa < 5
juta/ml
Asthenozoospermia motilitas spermatozoa (kategori 1+2)
< 50% atau gerak kategori 1 < 2%
Teratozoospermia persentase morfologi normal
spermatozoa < 30%
Polizoospermia konsentrasi sperma > 250 juta/ml
Azoospermia tidak ada sel spermatozoa pada ejakulat
FRAKSI EJAKULASI SPERMA
Masturbasi/onani
Koitus interuptus (senggama terputus)
Koitus kondomatus
Pijatan prostat
Refluks pasca senggama
Pemeriksaan Makroskopis
Pemeriksaan awal melalui pengamatan fisik sampel
Pengamatan dilakukan pada suhu kamar, dimana
dinilai warna, bau, koagulasi dan likuefaksi,
volume, konsistensi dan pH
1. Warna Sperma
Warna sperma yang normal (mengandung
spermatozoa) adalah putih keabuan/ putih
mutiara
Pada keadaan Azoospermia atau ekstrim
olipozoospermia akan berwarna putih jernih
2. Bau Sperma
Khas, seperti bunga akasia.
Bau bau lain seperti amis, busuk dapat dicurigai adanya
lokosit (infeksi) atau sebab sebab lain (parasit)
3. Koagulasi dan Likuifaksi
Setelah dikeluarkan, semen akan mengalami proses
koagulasi (terbentuknya koagulum yang disebabkan
oleh protein protein yang dihasilkan oleh kelenjar
vesika seminalis
Selanjutnya akan mengalami pencairan (likuefaksi),
menjadi homogen dalam waktu 60 menit
4. Volume
Data diukur dengan gelas ukur atau dengan pipet
khusus
5. Konsistensi
Dulu digunakan istilah Viskositas
Pengukuran konsistensi dikerjakan dengan menekan
keluar sampel lewat Jarum 21G
Observasi bentuk yang keluar, berupa tetesan, atau
benang yang keluar dari ujung jarum.
Cara pengukuran konsistensi :
Semen dihisap sampai tanda 0,1 ml, ujung B
ditutup dengan jari telunju, dipegang tegak lurus.
Tangan kiri memegang stopwatch. Bersamaan
dengan dibukanya tutup ujung jari, stopwatch
ditekan.
HItung waktu jatuhnya tetesan pertama, normal 2
detik