Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM 5

SIKLUS REPRODUKSI

A. Tujuan
1. Membedakan sel-sel hasil lavage vagina.
2. Menentukan tahap siklus reproduksi yang sedang dialami hewan betina.

B. Dasar Teori
Siklus reproduksi adalah perubahan siklis yang terjadi pada system reproduksi
(ovarium, oviduk, uterus dan vagina) hewan betina dewasa yang tidak hamil, yang
memperlihatkan korelasi antara satu dengan lainnya. Siklus reproduksi dipengaruhi oleh
faktor pelepas dari hipotalamus, hormone gonadotrophin dari hipifisis dan hormone seks
dari ovarium. Siklus reproduksi pada mamalia terdiri dari siklus ovarium dan siklus uterus,
keduanya saling berhubungan. Siklus ovarium adalah perubahan siklis yang terjadi di
dalam ovarium, sedangkan siklus uterus adalah perubahan siklis yang terjadi di dalam
uterus khususnya lapisan fungsional endometrium uterus. Aktivitas hormonal menautkan
kedua siklus tersebut, sehingga mensinkronisasi pertumbuhan folikel oarium dengan
pembentukan endometrium uterus yang dapat mendukung perkembangan embrio yang
akan terbentuk.
Siklus uterus pada mamaliaa primate disebut siklus menstruasi, sedangkan pada
mamalia non primate disebut siklus estrus. Siklus estrus ditandai dengan timbulnya masa
birahi atau estrus. Periode antara satu tahap estrus dengan tahap estrus berikutnya
disebut siklus estrus. Siklus estrus dibagi dalam empat tahap atau stadium, yaitu:
proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Lamanya siklus estrus berbeda-beda menurut
jenis hewan, misalnya mencit dan tikus: 4-5 hari; marmot: 15 hari; simpanse: 35 hari;
anjing: 2-3 kali per tahun. Hewan yang memiliki siklus estrus satu kali per tahun disebut
monoestrus, sedangkan yang memiliki silus estrus beberapa kali per tahun disebut
poliestrus.
Siklus estrus mencit yang sepanjang 4-5 hari terbagi menjadi 1) tahap estrus(12
jam), 2) tahap estrus awal (12 jam), estrus akhir (18 jam), 3) tahap metestrus (6 jam), dan
4) tahap diestrus (2-2,5 hari).
Karena perubahan yang terjadi pada organ-organ penyusun system reproduksi saling
berkaitan, maka untuk mengidentifikasi tahapan siklus estrus dapat dilakukan dengan
melakukan lavage untuk mengamati sel-sel yang terdapat pada dinding vagina (Tabel 5.1)

Tabel 5.1 Identifikasi tahapan siklus estrus berdasarkan sel-sel hasil lavage vagina

Tahapan siklus estrus Sel-sel hasil lavage vagina


Proestrus E / E, C
Estrus Awal E, C++
Estrus Akhir C+++
Metestrus C, L / E, C, L
Diestrus E, L, Lendir
Keterangan: E: Sel epitel berinti, C: Sel epitel kornifikasi, L: Leukosit
+ +: banyak, +++: sangat banyak

C. Metode Investigasi
Investigasi dilakukan dengan mengamati gambar pada buku/referensi, menggambar dan
menganalisis hasil investigasi

D. Prosedur Investigasi
Penentuan tahapan siklus estrus mencit dapat dilakukan dengan cara lavage seperti di
bawah ini:
1. Isilah pipet tetes dengan larutan NaCl 0,9%. Masukkan ujung pipet ke dalam lubang
vagina, semprokan dan sedot lagi larutan NaCl 0,9% beberapa kali sampai larutan di
dalam pipet menjadi keruh.
2. Teteskan cairan keruh dari pipet di ujung kiri kaca benda yang telah dicuci bersih
dengan sabun.
3. Tambahkan setetes larutan metilen biru 1% lalu geseklah merata ke seluruh kaca
benda dengan menggunakan bagian tepi kaca benda lainnya.
4. Setelah 3-5 menit, bilaslah kaca benda di bawah aliran air leding.
5. Tutup dengan kaca penutup dan amatilah di bawah mikroskop sel-sel yang terlihat.
Tentukan gambaran sitologis lavage vagina dan tahapan siklus reproduksinya.
Cari dan bacalah referensi yang terkait dengan siklus estrus mencit. Gambarlah sel-sel
yang nampak dari hasil apusan/lavage vagina mencit untuk setiap tahapan siklus
estrusnya.

E. Analisis Hasil Investigasi


Buatlah analisis deskriptif mengenai masing-masing preparat histologi yang telah Anda
amati dan gambar.

F. Evaluasi

1. Jelaskan hubungan antara siklus vagina, siklus uterus dan siklus ovarium dalam
kaitannya dengan setiap tahapan siklus estrus!
2. Hormon-hormon apakah yang berperan dalam mengatur siklus reproduksi pada
manusia? Jelaskan pengaruh masing-masing hormone tersebut!
3. Apakah beda siklus menstruasi dari siklus estrus?
4. Jika kita hendak mengawinkan mencit, keberhasilan terbesar akan terjadi bila hewan
betina pada tahap apa dari siklus estrus? Jelaskan mengapa demikian!

G. Daftar Pustaka

1. Campbell, N.A., and Reece, J.B. Biologi. Edisi ke delapan. Jilid 3. Alih Bahasa:
Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.
2. Mescher, A.L. 2016. Junqueira’s Basic Histology, Text and Atlas. New York: McGraw-
Hill Education.
3. Ross, M.H., Pawlina, W., 2011. Histology: A Textbook and Atlas: with Correlated Cell
and Molecular Biology. 6th ed. Pholadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
4. Surjono, T.W. 2001. Perkembangan Hewan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
5. https://mydokterhewan.blogspot.com/2015/02/apusan-vagina-mencit-vagina-swab-
dan.html

H. Laporan

Buatlah laporan yang berisi: 1) Hasil (gambar) investigasi, 2) Hasil analisis investigasi, 3)
Jawaban pertanyaan evaluasi, 4) Daftar Rujukan.
Unggahlah laporan ke Sipejar!

Anda mungkin juga menyukai