PENDAHULUAN
1.1. LATARBELAKANG
Estrus adalah suatu siklus reproduksi yang ditemukan pada hewan betina yang
tidak hamil. Siklus ini pada primates disebuk siklus mensturasi, yang mempunyai
hubungan erat dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada organ reproduksi.
Pada siklus ini dikenal adanya proestrus, estrus, meastrus, dan diestrus. Semua
tingkatan ini dapat kita lihat dengan membuat apusan vagina (Endri, 2014)
Siklusestrusdapatdibagidalambeberapatahapyaitutahapdiestrus,proestrus,
estrus, danmetestrus.
1. Proestrus
2. Estrus
Estrus adalah periode penerimaan seksual pada hewan betina, yang terutama
ditentukan oleh tigkat sirkulasi estrogen. Selama atau segera setelah periode itu
terjadilah ovulasi, ini terjadi dengan penurunan tingkat FSH dalam darah dan
peningkatan tingkat LH. Sesaat sebelum ovulasi folikel membesar dan mengalami
turgit, serta ovum yang berada di situ mengalami pemasukan. Estrus berakhir kira-
kira pada saat pecahnya folikel ovari atau terjadinya ovulasi. Pada saat itu ovum
dilepaskan dari folikel manuju ke bagian tuba uterine.
3. Metestrus
Metestrus adalah fase setelah ovulasi diman korpus luteum mulai berfungsi.
Panjangnya metestrus dapat tergantung pada panjangnya waktu LTH (Lutetropik
Hormon) disekresi oleh adenohipofisis. Selama periode ini terdapat penurunan
estrogen dan penaikan progesterone yang dibentuk oleh ovari.
4. Diestrus danAnestrus
Diestrus adalah periode “quiescence” yang raltif pendek antara siklus estrus
pada hewan-hewan yang tergolong poliestrus, sedangkan anestrus marupakan
periode“quiescence” antar musim kawin.
Pada fase estrus, terlihat pengaruh estrogen dan dikarakteristikkan oleh sel
kornifikasiyangnyata(jelas)danhilangnyaleukosit.Padaakhirfaseestrus,lapisan
kornifikasitampaksloughedoffdaninvasileukositterjadi.Selamadiestrus,leukosit
tampak berlimpah. Fase proestrus, tanpa leukosit dan dikarakteristikkan oleh sel
epitel yang dinukleasi. Fase estrus terjadi dengan pengaruh hormon gonadotropin
dan sekresi estrogen mempunyai pengaruh yang besar. Fase metestrus, selama fase
inidimanasinyalstimulasiestrogenturun.Uterusdipengaruhiolehprogesterondan
menjadi sikretori. Tipe fase ini adalah jelas dan mungkin berakhir 1-5 hari.
Beberapa hewan mengeluarkan akibat penurunan tingkatan estrogen. Pada fase
metestrus dimana uterus dipengaruhi oleh progesteron dan menjadi sikretori. Tipe
faseiniadalahjelasdanmungkinberakhir1-5hari.Fasediestrusdikarakteristikkan
olehaktivitascorpusluteumdimanadalammemproduksiprogesteron(Hill,2006).
2. Sebelum estrus folikel-folikel ini akan menjadi besar tetapi akhirnya hanya
satu yang berisi ovummatang.
3. Folikel yang berisi ovum matang ini akan pecah, telur keluar (ovulasi), saat
disebut waktuestrus.
4. Jikatelurdibuahi,korpusluteumakandipertahankanselamakehamilandan
siklus berhenti sampai bayi lahir dan selesaidisusui.
5. Jikatelurtidakdibuahi,korpusluteumakanberdegenerasi,folikelbaruakan
tumbuh lagi, siklus diulangi (Vilee,1989).
1.2. TUJUANPRAKTIKUM
Mengetahui tingkatan siklus estrus pada mencit.
BAB II
1. Mikroskop
2. Pipettetes
3. Cottonbud
4. Objectglass
5. Coverglass
6. Tissue
Bahan:
1. Mencit betina(Musmuscullus)
2.3. CARAKERJA
Pembuatan sediaan apus vagina mencit:
Keluarkan hewan yang digunakan, tangan kanan memegang ekor dan tangan
kiri memegang hewan percobaan. Setelah hewan tenang kemudian masukkan NaCl
kedalam vagina mencit. Kemudian tarik kembali Nacl yang telah dimasukkan.
Letakkan apusan vagina pada kaca objek kemudian tambahkan pewarna dan tutup
dengan cover glass. Letakkan pada meja objek mikroskop. Lalu lakukan
pengamatan.
1. Mencit betina yang akan diperiksa dipegang dengan tangan kanan dan
ditelentangkan di atas telapak tangan, sementara tengkuk dijepit oleh ibujari
dantelunjuk.Ekordijepitdiantaratelapaktangandanjarikelingking.
2. Ujung cotton bud dibasahi dengan larutan NaCl 0,9% kemudian secara
perlahan dimasukkan ke dalam vagina mencit sedalam ± 5 mm dan diputar
secara perlahan-lahan dua hingga tigakali.
3. Object glass dibersihkan dengan alkohol 70% dan dikering udarakan. Ujung
cottonbudyangsudahdioleskanpadavaginatersebutdiapuskanmemanjang
duaatautigabarisapusandenganarahyangsamapadaobjectglass.
HASIL
3.1. HASILPENGAMATAN
Dari hasil pengamatan tampak sel epitel dan intinya dan tampak juga sel sel
leukosit.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan gambar hasil pengamatan preparat apus vagina diatas, dapat
diketahui terdapat sel epitel yang mengalami penandukan (kornifikasi), sel
berbentuk polygonal dan tidak berinti. Sel epitel tersebut menunjukkan bahwa
mencit(Musmuscullus)sedangmengalamifaseestrus.MenurutAdnan(2006),saat estrus
vagina memperlihatkan sel-sel epitel yang menanduk. Pertumbuhan yang
cepatdankornifikasiepiteliumvaginaselamadanpadaakhirestrusdisebabkanoleh
aktivitas estrogen. Gambar hasil pengamatan terlihat sel epitel yang kurang jelas,
kurangnyapewarnaanmerupakanfactoryangmempengaruhihaltersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa:
2. Tipe sel yang teridentifikasi pada preparat apus vagina tersebut adalah sel
epitel yang telah mengalami kornifikasi atau penandukan. Berdasarkantipe
sel yang teridentifikasi, fase estrus yang sedang dialami mencit tersebut
adalah fase estrusakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2006. Reproduksi dan Embriologi. JurusanBiologi. FMIPA
UNM: Makasar.