Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN

FASE ESTERUS DAN VAGINAL SMEAR PADA MENCIT

Nama: Muhammad Yuhfi Pratama


NIM: 198700008

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI BIOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATARBELAKANG
Estrus adalah suatu siklus reproduksi yang ditemukan pada hewan betina yang
tidak hamil. Siklus ini pada primates disebuk siklus mensturasi, yang mempunyai
hubungan erat dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada organ reproduksi.
Pada siklus ini dikenal adanya proestrus, estrus, meastrus, dan diestrus. Semua
tingkatan ini dapat kita lihat dengan membuat apusan vagina (Endri, 2014)

Siklusestrusdapatdibagidalambeberapatahapyaitutahapdiestrus,proestrus,
estrus, danmetestrus.

Penjelasan masing-masing fase estrus menurut Frandson (1993):

1. Proestrus

Produksi estrogen meningkat dibawah stimulasi FSH (Folicle Stimulating


Hormon) dan adenohipofisid pituitary dan LH (Luteinizing Hormon) ovari yang
menyebabkanmeningkatnyaperkembanganuterus,vagina,oviduk,danfolikelovari.
Faseyangpertama(proestrus)darisiklusestrusdianggapsebagaifasepenumpukan. Fase
proestrus ini folikel ovari dengan omumnya yang menempel membesar
terutamakarenameningkatnyacairanfolikelyangberisihormone-hormonestrogen.
Estrogen yang diserap dari folikel ke dalam aliran darah merangsang penaikan
vesikularitas dan pertumbuhan sel genitalia tubular, dalam persiapan untuk birahi
dan kebuntingan yang akanterjadi.

2. Estrus

Estrus adalah periode penerimaan seksual pada hewan betina, yang terutama
ditentukan oleh tigkat sirkulasi estrogen. Selama atau segera setelah periode itu
terjadilah ovulasi, ini terjadi dengan penurunan tingkat FSH dalam darah dan
peningkatan tingkat LH. Sesaat sebelum ovulasi folikel membesar dan mengalami
turgit, serta ovum yang berada di situ mengalami pemasukan. Estrus berakhir kira-
kira pada saat pecahnya folikel ovari atau terjadinya ovulasi. Pada saat itu ovum
dilepaskan dari folikel manuju ke bagian tuba uterine.
3. Metestrus

Metestrus adalah fase setelah ovulasi diman korpus luteum mulai berfungsi.
Panjangnya metestrus dapat tergantung pada panjangnya waktu LTH (Lutetropik
Hormon) disekresi oleh adenohipofisis. Selama periode ini terdapat penurunan
estrogen dan penaikan progesterone yang dibentuk oleh ovari.

4. Diestrus danAnestrus

Diestrus adalah periode “quiescence” yang raltif pendek antara siklus estrus
pada hewan-hewan yang tergolong poliestrus, sedangkan anestrus marupakan
periode“quiescence” antar musim kawin.

Tahap-tahap siklus dapat ditentukan dengan melihat gambaran sitologiapusan


vagina. Paad saat estrus, vagina memperlihatkan sel-sel epitel yang menanduk.
Apusan vagina biasanya dibuat pada hewan hewan laboratorium, umpanya mencit
dan tikus, sebelum hewan jantan dan betina disatukan, penyatuan sebaiknya
dilakukan pada saat estrus awal. Pada saat estrus, vulva hewan betina biasanya
merah dan bengkak. Adanya sumbat vagina setelah penyatuan menandakanbahjwa
kopulasi telah berlangsung, dan hari itu ditentukan sebagai hari kehamilan yang ke
nol (Adnan,2006).

Pada fase estrus, terlihat pengaruh estrogen dan dikarakteristikkan oleh sel
kornifikasiyangnyata(jelas)danhilangnyaleukosit.Padaakhirfaseestrus,lapisan
kornifikasitampaksloughedoffdaninvasileukositterjadi.Selamadiestrus,leukosit
tampak berlimpah. Fase proestrus, tanpa leukosit dan dikarakteristikkan oleh sel
epitel yang dinukleasi. Fase estrus terjadi dengan pengaruh hormon gonadotropin
dan sekresi estrogen mempunyai pengaruh yang besar. Fase metestrus, selama fase
inidimanasinyalstimulasiestrogenturun.Uterusdipengaruhiolehprogesterondan
menjadi sikretori. Tipe fase ini adalah jelas dan mungkin berakhir 1-5 hari.
Beberapa hewan mengeluarkan akibat penurunan tingkatan estrogen. Pada fase
metestrus dimana uterus dipengaruhi oleh progesteron dan menjadi sikretori. Tipe
faseiniadalahjelasdanmungkinberakhir1-5hari.Fasediestrusdikarakteristikkan
olehaktivitascorpusluteumdimanadalammemproduksiprogesteron(Hill,2006).

Perubahan-perubahan yang terjadi pada ovarium selama siklus estrus :


1. Selama tidak ada aktifitas seksual (diestrus) terlihat terlihat folikelkecil-kecil
(folicleprimer)

2. Sebelum estrus folikel-folikel ini akan menjadi besar tetapi akhirnya hanya
satu yang berisi ovummatang.

3. Folikel yang berisi ovum matang ini akan pecah, telur keluar (ovulasi), saat
disebut waktuestrus.

4. Jikatelurdibuahi,korpusluteumakandipertahankanselamakehamilandan
siklus berhenti sampai bayi lahir dan selesaidisusui.

5. Jikatelurtidakdibuahi,korpusluteumakanberdegenerasi,folikelbaruakan
tumbuh lagi, siklus diulangi (Vilee,1989).

Vaginal smear atau apus vagina merupakan perubahan-perubahan histologis


vagina yang terjadi pada semua mamalia betina salama siklus estrus. Teknik
preparat apus vagina ini sangat bermanfaat bagi spesies yang memiliki siklus estrus
pendek seperti mencit dan tikus, hal ini disebabkan oleh histologis vagina dapat
menunjukkan kejadian-kejadian pada ovarium dengan tepat. Spesies dengan siklus
yang lebih panjang akan mengalami keterlembatan satu hingga beberapa hari dari
perubahan ovarium sehingga preparat apus vagina kurang dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai indikator kejadian di dalam ovarium (Nalbandov, 1990)

1.2. TUJUANPRAKTIKUM
Mengetahui tingkatan siklus estrus pada mencit.
BAB II

BAHAN DAN METODE


2.1. WAKTU DANTEMPAT
Waktu : Kamis, 19 November 2020, pukul 14.00 wib - 16.00 wib

Tempat : Praktikum dilaksanakan secara daring menggunakan e-learning


Universitas MedanArea.

2.2. ALAT DANBAHAN


Alat :

1. Mikroskop

2. Pipettetes

3. Cottonbud

4. Objectglass

5. Coverglass

6. Tissue

Bahan:

1. Mencit betina(Musmuscullus)

2. Larutan NaCl 0,9%

3. Larutan alkohol 70%

4. Pewarna methylene blue1%

2.3. CARAKERJA
Pembuatan sediaan apus vagina mencit:

Keluarkan hewan yang digunakan, tangan kanan memegang ekor dan tangan
kiri memegang hewan percobaan. Setelah hewan tenang kemudian masukkan NaCl
kedalam vagina mencit. Kemudian tarik kembali Nacl yang telah dimasukkan.
Letakkan apusan vagina pada kaca objek kemudian tambahkan pewarna dan tutup
dengan cover glass. Letakkan pada meja objek mikroskop. Lalu lakukan
pengamatan.

Pembuatan sediaan apus vagina menggunakan cotton bud :

1. Mencit betina yang akan diperiksa dipegang dengan tangan kanan dan
ditelentangkan di atas telapak tangan, sementara tengkuk dijepit oleh ibujari
dantelunjuk.Ekordijepitdiantaratelapaktangandanjarikelingking.

2. Ujung cotton bud dibasahi dengan larutan NaCl 0,9% kemudian secara
perlahan dimasukkan ke dalam vagina mencit sedalam ± 5 mm dan diputar
secara perlahan-lahan dua hingga tigakali.

3. Object glass dibersihkan dengan alkohol 70% dan dikering udarakan. Ujung
cottonbudyangsudahdioleskanpadavaginatersebutdiapuskanmemanjang
duaatautigabarisapusandenganarahyangsamapadaobjectglass.

4. Apusan vagina tersebut ditetesi dengan larutan methylene blue 1% dan


ditunggu selama ± 15 menit. Pewarna berlebihan dibersihkan dengan
membilas menggunakan akuades atau air mengalir, keringanginkan,
kemudian ditutup dengan coverglass.

5. Preparat diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian


perbesaran kuat. Tipe dan proporsi sel dalam apusandiperhatikan.
BAB III

HASIL
3.1. HASILPENGAMATAN

Dari hasil pengamatan tampak sel epitel dan intinya dan tampak juga sel sel
leukosit.
BAB IV

PEMBAHASAN
Berdasarkan gambar hasil pengamatan preparat apus vagina diatas, dapat
diketahui terdapat sel epitel yang mengalami penandukan (kornifikasi), sel
berbentuk polygonal dan tidak berinti. Sel epitel tersebut menunjukkan bahwa
mencit(Musmuscullus)sedangmengalamifaseestrus.MenurutAdnan(2006),saat estrus
vagina memperlihatkan sel-sel epitel yang menanduk. Pertumbuhan yang
cepatdankornifikasiepiteliumvaginaselamadanpadaakhirestrusdisebabkanoleh
aktivitas estrogen. Gambar hasil pengamatan terlihat sel epitel yang kurang jelas,
kurangnyapewarnaanmerupakanfactoryangmempengaruhihaltersebut.

Vaginal smear merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengamatisel-


sel yang menyusun vagina atau lapisan mukosanya melalui pembuatan preparat
apus. Fase yang sedang dialami oleh hewan yang bersangkutan dapat ditentukan
dengan mengamati tipe dan proporsi masing-masing sel yang ditemukan pada
apusan yang diperoleh. Metode vaginal smear menggunakan sel epitel dan sel
leukosit sebagai bahan identifikasi. Sel epitel merupakan sel yang terletak pada
permukaan vagina, sehingga apabila terjadi perubahan kadar estrogen maka sel
epitel merupakan sel yang paling awal terkena akibat dari perubahan tersebut. Sel
leukosit di vagina berfungsi membunuh bakteri dan kuman yang dapat merusak
ovum. Sel epitel berbentuk oval atau polygonal, sedangkan sel leukosit berbentuk
bulatdanberinti(Nalbandov,1990).Vaginalsmearsangatpentingdipelajarikarena
sangat diperlukan dalam observasi perbandingan yang membutuhkan pemahaman
lebihmendalamkhususnyamasalahpadaorganreproduksi(Bagnara,1988).
BAB V

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa:

1. Metode vaginal smear dapat digunakan untuk pembuatan preparat apus


vagina dengan mencit betina masak kelamin yang tidak sedang hamil
sebagai hewanuji.

2. Tipe sel yang teridentifikasi pada preparat apus vagina tersebut adalah sel
epitel yang telah mengalami kornifikasi atau penandukan. Berdasarkantipe
sel yang teridentifikasi, fase estrus yang sedang dialami mencit tersebut
adalah fase estrusakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2006. Reproduksi dan Embriologi. JurusanBiologi. FMIPA
UNM: Makasar.

Bagnara, T. 1988. EndokrinologiUmum. Universitas Airlangga, Surabaya.

Frandson, R. D. 1992. AnatomyandPhisiologyofFarmAnimal. Lea Febigur,


Philadelphia.

Nalbandov, A. V. 1990. FisiologiReproduksi pada Mamalia dan Unggas.


Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai