MIKROBIOLOGI
NAMA: MARIANTI
NIM: 198700019
PROGRAM STUDI: BIOLOGI
2
menurun dan sebagian akan dioksidasi menjadi karbondioksida dan air. S.cerevisiae
adalah strain yang memproduksi alkohol jumlah tinggi sehingga sering digunakan
dalam produksi alkohol, anggur, dan minuman keras (Fardiaz, 1992). Kegunaan yeast
menjadi semakin penting di dunia industri fermentasi. Saat ini S.cerevisiae tidak saja
digunakan dalam bidang fermentasi tradisional, tetapi S.cerevisiae baru yang
didapatkan dari riset dan aplikasi bioteknologi telah merambah sektor-sektor
komersial yang penting, termasuk makanan, minuman, biofuel, kimia, industri enzim,
pharmaceutical, agrikultur, dan lingkungan. Biofuel dalam bentuk etanol merupakan
harapan masa depan dari superjamur ini. Alasan utama dari penggunaan etanol adalah
sumber energi yang sustainable dan ramah lingkungan, serta sangat menguntungkan
secara ekonomi makro terhadap komunitas pedesaan (Narita, 2005).
Ragi kering yang terbentuk butiran dan bubuk ini bisa membuat adonan roti
menjadi mengembang, empuk dan lentur. Untuk pemakaiannya, ragi kering yang
bentuknya butiran harus dicampur dengan air hangat dan gula agar terbentuk ‘adonan
biang’ sebelum dicampur dengan adonan tepung. Sedangkan ragi kering yang
bentuknya butiran halus atau ragi instan, cara pemakaiannya bisa langsung dicampur
dalam adonan tepung, gula, air dan bahan lainnya.
3
BAB II
BAHAN DAN METODE
4
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Pada pengamatan ini dapat dilihat setelah ragi dan gula dilarutkan ke dalam larutan
terlihat adanya muncul gelembung-gelembung kecil setelah didiamkan beberpa menit
mulai dari cawan berisikan air panas, hangat dan dingin. Selain itu pada pengamatan
ini juga menghasilkan aroma-aroma yang kurang enak bahkan sangat menyengat.
5
Gambar 2. Air hangat
Pada pengamatan kedua pada gambar ini terlihat bahwa terlihat sangat jelas pada
cawan kedua (air hangat) terlihat pada menit 01.06 terlihat sudah mulai terlihat
adanya muncul gelembung-gelembung kecil pada pinggiran cawan dan di tengah
cawan dan padacawan dua ini gelembung-gelembung nya terlihat cukup banyak dan
aroma yang dihasilkan pada cawan satu ini sangat menyengat. Pada pengamatan
pertama ini munculnya gelembung-gelembung pada larutan terlihat lumayan cepat
dari cawan pertama.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
Ragi ini sebenarnya adalah makhluk hidup yang “tidur” atau “dormant”. Ragi
berasal dari mikroorganisme sejenis jamur bernama Latin Saccharomyces cerevisiae.
Ragi ini akan hidup kembali dan menjadi aktif ketika bertemu cairan hangat dan gula.
Sebaliknya ragi bisa mati ketika bertemu langsung dengan garam. Itu sebabnya dalam
pembuatan roti, tidak boleh mencampur ragi langsung dengan garam. Ketika ragi ini
dicampurkan dalam adonan roti akan menghasilkan karbondioksida dari hasil proses
fermentasi si ragi. Gas ini yang akan membantu adonan roti mengembang. Karena itu
sebelum dicampurkan dalam adonan roti, harus dipastikan keadaan si ragi memang
masih “hidup”. Cara memastikannya dengan melarutkan ragi bersama air hangat dan
sedikit gula. Tunggu sampai maksimal 30 menit, jika muncul banyak gelembung atau
buih, maka bisa dipastikan kalau ragi masih “hidup” atau aktif dan ragi bisa
digunakan. Kalau lebih dari 30 menit tidak terlihat muncul gelembung-gelembung,
maka bisa dipastikan si ragi sudah tidak aktif dan tidak usah mengambil resiko untuk
menggunakannya dalam adonan roti kita.
Ragi instan berbentuk butiran yang lebih kecil dari ragi kering aktif. Untuk daya
tahan, ragi instan lebih cepat mati dari ragi kering aktif bila terkena udara. Karena itu
kita perlu memindahkannya ke wadah kedap udara setelah membuka kemasannya.
Jenis ragi kue ini juga tidak perlu dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Kita
bisa langsung mencampurkannya ke dalam adonan, ya namanya juga instan ya… Tapi
karena ragi instan ini lebih mudah mati, maka sebaiknya tetap lakukan tes aktif ragi
terutama kalau menggunakan ragi instan yang sudah dibuka kemasannya.
Menggunakan ragi yang sudah tidak aktif. Ini sudah pasti si ragi tidak akan berhasil
mengembangkan adonan. Mencampur ragi dengan air panas dan bukan air hangat-
hangat kuku. Ragi tidak tahan air panas, dia akan mati. Jadi gunakan air hangat suam-
suam kuku ya teman-teman. Mempertemukan ragi langsung dengan garam. Ragi akan
langsung terkapar mati kalau ketemu garam. Karena itu kalau mau mencampur ragi
dan garam dalam tepung, pisahkan mereka dan aduk sendiri-sendiri jadi mereka tidak
bertemu langsung di dalam adonan. Membiarkan adonan yang sudah mengalami
fermentasi terlalu lama berada di dalam suhu ruang. Ragi yang sudah aktif akan terus
terfermentasi dalam suhu ruang kita yang biasanya hangat.
7
Sehingga pada percobaan atau pengamtan ragi instan atau yeast ini adalah pada setiap
larutan akan menhasilkan gelembung-gelembung dan aroma yang berbeda dan
banyaknya gelembung dipengaruhi oleh suhu larutan semakin tinggi larutan maka ragi
yang akan diuji keaktifannya maka ragi pun akan mati karena suhu larutan yang
sangat tinggi. Sebaliknya larutan Sebaliknya larutan dengan suhu rendah akan
menghasilkan gelembung yang banyak dan sangat cepat karena keaktifan ragi akan
terlihat jika larutan yang digunakan suhunya tidak terlalu tinggi .
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Https://Www.Cakefever.Com/Jenis-Jenis-Ragi-Dan-Merek-Ragi-Instan/
Https://Www.Dosenpendidikan.Co.Id/Ragi-Adalah/
Https://Repository.Usd.Ac.Id/17106/2/058114148_Full.Pdf
Modul Penuntun Praktikum Mikrobiologi. 2020. Pengamatan Yeast atau ragi instan
(Saccharomyces cereviseae) Medan: Universitas Medan Area
Lampiran
-