ABSTRAK
1
pada suatu saat mahluk tersebut mati 1. Alat dan Bahan
tanpa ada generasi penerusnya. Mahluk
Adapun alat dan bahan yang
tersebut disebut punah
digunakan pada praktikum kali ini yaitu,
Serangkaian kegiatan biologik pipet tetes, mikroskop,kaca objek,kaca
yang dimaksud dalam melengkapi arti penutup. Sedangkan bahan yang
dari siklus reproduksi di atas meliputi digunakan yaitu mencit betina ( Mus
proses reproduksi dalam tubuh makhluk musculus ),NaCl fisiologis 0,9 %,
jantan dan betina, sejak mahluk tersebut methylen blue, aquadest, alkohol 70 %.
lahir sampai dapat melahirkan lagi.
Pada praktikum kali ini
Kemampuan reproduksi hewan dimulai
digunakan 2 metode yaitu metode cair
saat dewasa kelamin atau pubertas.
dan metode swab sebagai berikut :
Kesiapan alat reproduksi betina tidak
hanya mencakup kemampuan 1. Metode cair
mengetahui sel-sel apusan vagina, dan berwarna keruh. Oleskan cairan tersebut
fase siklus yang dialami oleh hewan ke kaca objek kemudian ditetesi
betina berupa mencit ( Mus musculus) methylen blue 1%, biarkan 3-5 menit,
lalu bilas kaca tersebut menggunakan air
METODE PRAKTIKUM
mengalir untuk membuang kelebihan zat
Praktikum ini dilaksanakan pada warna. Setelah itu, tutup dengan kaca
tanggal 4 April 2001 pada pukul 13.30- penutup dan keringkan. Amati di bawah
16.00 WITA secara daring. Adapun alat mikroskop dan gambar hasil
dan bahan sebagai berikut : pengamatannya.
2
2. Metode swab Pada preparat apusan vagina dari
mencit secara mikroskopis periode etrus
Pertama-tama cotton bud di
tersebut dapat dibedakan sebagai berikut
basahi dengan NaCl 0,9 % Lalu
:
dimasukkan ke dalam vagina mencit
a. Periode proestrus, sel-sel epitel normal
betina ( Mus musculus ) kemudian di
dan mempunyai inti
putar dengan perlahan, kemudian
dilakukam dua pengamatan yang bebeda b. Periode estrus, sel-sel epitel
yaitu satu kaca preparat tanpa ditetesi menanduk, ukuran besar dan tidak
metyhken blue dan satu kaca objek berinti
lainnya ditetesi metyhlen blue. Pada kaca
c. Periode metestrus, sel-sel epitel
yang ditetesi metyhlen blue didiamkan
menanduk dan ditemukan leukosit 13
selama 3-5 meniyt kemudian kaca preparat
di bilas dengan air mengakir untuk d. Periode diestrus, sel-sel epitel berinti
mengurangi pewarnaan , kemudian tutup dan ditemukan leukosit Proestrus adalah
dengan kaca penutup dan keringkan apusan fase persiapan. Fase ini biasanya pendek,
vagin tersebut kemudian amati di bawah gejala yang terlihat berupa perubahan-
mikroskop.
perubahan tingkah laku dan perubahan
HASIL DAN PEMBAHASAN alat kelamin bagian luar. Tingkah laku
betina agak lain dengan kebiasaannya,
Pada pengamatan mikroskop
misalnya menjadi sedikit gelisah,
parameter yang sangat penting adalah
memperdengarkan suara yang tidak
peruban sitlogi sel epitel vagina. Siklus
biasa terdengar atau malah diam saja.
estrus terdiri dari empat fase yaitu
Alat kelamin betina luar mulai
proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus
memperlihatkan tanda-tanda bahwa
yang masing-masing fasenya memiliki
terjadi peningkatan peredaran darah di
fase sitologi yang berbeda.
daerah itu. Meskipun telah ada
Siklus ini dapat dengan mudah perubahan yang menimbulkan gairah
diamati dengan melihat perubahan sel- seks, namun hewan betina ini masih
sel penyusun lapisan epitel vagina yang menolak pejantan yang datang karena
dapat dideteksi dengan metode apus tertarik oleh perubahan tingkah laku
vagina pewarnaan Giemsa (Brancroft tersebut. Proestrus untuk tiap-tiap hewan
and Steven,1996). berbeda. Ada yang pendek dan ada yang
3
lama berlangsungnya. Yang dapat menanduk atau menebal sehingga inti sel
dipakai sebagai ukuran umum ialah tidak tampak. sel leukosit memiliki ukuran
hewan betina yang telah mulai yang relatif kecil dibandingkan sel epitel
berinti. Sel epitel terkornifikasi memiliki
menampakkan gejala berahi walaupun
intensitas penyerapan warna yang lebih
belum mau menerima pejantan untuk
kontras dibandingkan sel epitel berinti. Fase
kopulasi (Partodiharjo, 1982)
proestrus ditandai dengan keberadaan sel
Perubahan-perubahan pada alat epitel berinti dan epitel terkornifikasi
kelamin bagian dalam pada waktu estrus (Gambar 2A). Fase estrus ditandai dengan
ialah: pertumbuhan folikel yang telah dominansi sel epitel terkornifikasi (Gambar
dimulai pada waktu proestrus, kini 2B). Fase metestrus ditandai dengan
mencapai dimensi maksimal, ovum yang kehadiran proporsi sel leukosit diantara
epitel terkornifikasi (Gambar 2C). Fase
dikandung oleh folikel telah cukup
diestrus ditandai dengan proporsi sel
masak dan dinding folikel menjadi tipis
leukosit yang lebih banyak dibandingkan
dan menonjol keluar dari permukaan
dengan sel epitel inti dan epitel
ovarium karena isi folikel telah
terkornifikasi (Gambar 2D).
mencapai maksimalnya.
4
5
DAFTAR PUSTAKA
6
7